Anúncio
RPP KD 3.1.docx
RPP KD 3.1.docx
RPP KD 3.1.docx
RPP KD 3.1.docx
Anúncio
RPP KD 3.1.docx
RPP KD 3.1.docx
RPP KD 3.1.docx
RPP KD 3.1.docx
RPP KD 3.1.docx
Anúncio
RPP KD 3.1.docx
RPP KD 3.1.docx
Próximos SlideShares
Rpp pertemuan 2Rpp pertemuan 2
Carregando em ... 3
1 de 11
Anúncio

Mais conteúdo relacionado

Anúncio

RPP KD 3.1.docx

  1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 CERME Mata Pelajaran : Sistem Komputer Kompetensi Keahlian : Teknik Komputer dan Jaringan Kelas/Semester : X TKJ/1 (Ganjil) Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit (3 pertemuan) Tahun Pelajaran : 2019/2020 A. Kompetensi Inti (KI) KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian/kerja kimia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan KI.4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian/kerja Kimia. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. B. Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Memahami sistem bilangan (Desimal, Biner, Heksadesimal) 4.1 Mengkonversi sistem bilangan (Desimal, Biner, Heksadesimal) dalam memecahkan masalah konversi C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.1.1 Menjelaskan pengertian Sistem Bilangan 3.1.2 Menjelaskan macam-macam Sistem Bilangan 4.1.1 Mengkonversi bilangan Desimal ke sistem bilangan lain 4.1.2 Mengkonversi bilangan Biner ke sistem bilangan lain
  2. 4.1.3 Mengkonversi bilangan Heksadesimal ke sistem bilangan lain D. Tujuan Pembelajaran 3.1.1 Dapat menjelaskan macam-macam Sistem Bilangan 3.1.2 Dapat menjelaskan macam-macam Sistem Bilangan 4.1.1 Dapat mengkonversi bilangan Desimal ke sistem bilangan lain 4.1.2 Dapat mengkonversi bilangan Biner ke sistem bilangan lain 4.1.3 Dapat mengkonversi bilangan Heksadesimal ke sistem bilangan lain E. Materi Pembelajaran SISTEM BILANGAN Sistem bilangan adalah kode atau simbol yang digunakan untuk menerangkan sejumlah hal secara detail. Sistem bilangan adalah bahasa yang berisi satu set pesan simbul-simbul yang berupa angka dengan batasan untuk operasi aritmatika penjumlahan, perkalian dan yang lainnya. Pada sistem bilangan terdapat bilangan integer dan bilangan pecahan dengan titik radix “.”. (N) r = [ (bagian integer . bagian pecahan) r) Titik radix 1. Sistem Bilangan Biner Sistem bilangan biner adalah suatu sistem atau cara menghitung bilangan dengan hanya menggunakan dua simbol angka yaitu ‘0’ dan ‘1’, bilangan ini sering disebut dengan sistem bilangan berbasis atau radix 2 .Sistem bilangan biner digunakan untuk mempresentasikan alat yang mempunyai dua keadaan operasi yang dapat dioperasikan dalam dua keadaan ekstrim. Contoh switch dalam keadaan terbuka atau tertutup, lampu pijar dalam keadaan terang atau gelap, dioda dalam keadaan menghantar atau tidak menghantar, transistor dalam keadaan cut off atau saturasi, fotosel dalam keadaan terang atau gelap, thermostat dalam keadaan terbuka atau tertutup, Pita magnetik dalam keadaan magnet atau demagnet. 2. Sistem Bilangan Desimal. Sistem bilangan desimal adalah suatu sistem atau cara menghitung bilangan dengan menggunakan sepuluh simbol angka yaitu ‘0’ ,‘1’, ‘2’,’3’,’4’,’5’,’6’,’7’,’8’ dan ‘9’ bilangan ini sering disebut dengan sistem bilangan berbasis atau radix 10. Sistem bilangan desimal kurang cocok digunakan untuk sistem digital karena sangat sulit merancang pesawat elektronik yang dapat bekerja dengan 10 level (tiap-tiap level menyatakan karakter desimal mulai 0 sampai 9)
  3. Sistem bilangan desimal adalah positional-value system,dimana nilai dari suatu digit tergantung dari posisinya. Nilai yang terdapat pada kolom ketiga pada Tabel 2.1., yaitu A, disebut satuan, kolom kedua yaitu B disebut puluhan, C disebut ratusan, dan seterusnya. Kolom A, B, C menunjukkan kenaikan pada eksponen dengan basis 10 yaitu 100 = 1, 101 = 10, 102 = 100. Dengan cara yang sama, setiap kolom pada sistem bilangan biner yang berbasis 2, menunjukkan eksponen dengan basis 2, yaitu 20 = 1, 21 = 2, 22 = 4, dan seterusnya. Tabel 2.1. Nilai Bilangan Desimal dan Biner Kolom desimal Kolom biner C 102 = 100 (ratusan) B 101 = 10 (puluhan) A 100 = 1 (satuan) C 22 = 4 (empatan) B 21 = 2 (duaan) A 20 = 1 (satuan) Setiap digit biner disebut bit; bit paling kanan disebut least significant bit (LSB), dan bit paling kiri disebut most significant bit (MSB). Untuk membedakan bilangan pada sistem yang berbeda digunakan subskrip. Sebagai contoh 910 menyatakan bilangan sembilan pada sistem bilangan desimal, dan 011012 menunjukkan 01101 pada sistem bilangan biner. Subskrip tersebut sering diabaikan jika sistem bilangan yang dipakai sudah jelas. 3. Sistem Bilangan Heksadesimal. Sistem bilangan heksadesimal adalah suatu sistem atau cara menghitung bilangan dengan menggunakan 16 simbol yaitu ‘0’ ,‘1’, ‘2’,’3’,’4’,’5’,’6’,’7’,’8’,’9’, ’A’,’B’, ’C’,’D’,’E’, dan ‘F’ bilangan ini sering disebut dengan sistem bilangan berbasis atau radix 16. Identik dengan sistem bilangan oktal, sistem bilangan heksadesimal juga digunakan untuk alternatif penyederhanaan sistem pengkodean biner. Karena 16 = 24 , maka satu (1) digit heksadesimal dapat mewakili empat (4) digit biner. KONVERSI BILANGAN Konversi bilangan desimal ke biner Konversi bilangan desimal ke Heksadesinal Konversi bilangan biner ke desimal Konversi bilangan biner ke heksadesimal Konversi bilangan heksadesimal ke desimal Konversi bilangan heksadesimal ke biner A. Pendekatan, Model, dan Metode 1. Pendekatan berfikir : Saintifik 2. Model Pembelajaran : Direct Learning 3. Metode Pembelajaran : Praktikum
  4. B. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 1) Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Alokasi Waktu  Guru mengecek kesiapan siswa belajar baik secara fisik maupun psikologis.  Guru menanyakan pengetahuan awal siswa mengenai Sistem Bilangan yang diketahui.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai;  Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa untuk menyelesaikan latihan-latihan dan tugas dalam pembelajaran. 10” 2) Kegiatan Inti Kegiatan Alokasi Waktu Mengamati  Siswa menyimak penjelasan guru tentang Sistem Bilangan. 30” Menanyakan  Siswa mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan guru berkaitan dengan penjelasan yang disimak 25” Mencoba  Siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang diberikan oleh guru Mengkomunikasikan  Siswa menyampaikan apa yang mereka pahami dari penjelasan tersebut dan membandingkan dengan pemahaman rekannya. 20” 3) Kegiatan Penutup Kegiatan Alokasi Waktu  Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran hari itu  Guru memberikan umpan balik pembelajaran  Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya dan memberikan tugas rumah berupa pertanyaan yang merujuk pada materi di pertemuan berikut. 5” Pertemuan 2 4) Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Alokasi Waktu  Guru mengecek kesiapan siswa belajar baik secara fisik maupun psikologis.  Guru menanyakan pengetahuan awal siswa mengenai Sistem Bilangan yang diketahui.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai;  Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa untuk menyelesaikan latihan-latihan dan tugas dalam pembelajaran. 10”
  5. 5) Kegiatan Inti Kegiatan Alokasi Waktu Mengamati  Siswa menyimak penjelasan guru tentang Konversi Bilangan Desimal dan Biner 30” Menanyakan  Siswa mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan guru berkaitan dengan penjelasan yang disimak 25” Mencoba  Siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang diberikan oleh guru Mengkomunikasikan  Siswa menyampaikan apa yang mereka pahami dari penjelasan tersebut dan membandingkan dengan pemahaman rekannya. 20” 6) Kegiatan Penutup Kegiatan Alokasi Waktu  Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran hari itu  Guru memberikan umpan balik pembelajaran  Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya dan memberikan tugas rumah berupa pertanyaan yang merujuk pada materi di pertemuan berikut. 5” Pertemuan 3 7) Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Alokasi Waktu  Guru mengecek kesiapan siswa belajar baik secara fisik maupun psikologis.  Guru menanyakan pengetahuan awal siswa mengenai Sistem Bilangan yang diketahui.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai;  Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa untuk menyelesaikan latihan-latihan dan tugas dalam pembelajaran. 10” 8) Kegiatan Inti Kegiatan Alokasi Waktu Mengamati  Siswa menyimak penjelasan guru tentang Konversi Bilangan Heksadesimal 30” Menanyakan  Siswa mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan guru berkaitan dengan penjelasan yang disimak 25” Mencoba  Siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang diberikan oleh guru Mengkomunikasikan 20”
  6.  Siswa menyampaikan apa yang mereka pahami dari penjelasan tersebut dan membandingkan dengan pemahaman rekannya. 9) Kegiatan Penutup Kegiatan Alokasi Waktu  Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran hari itu  Guru memberikan umpan balik pembelajaran  Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya dan memberikan tugas rumah berupa pertanyaan yang merujuk pada materi di pertemuan berikut. 5” C. Penilaian Hasil Belajar (PHB) a. Teknik : Non Test dan Test b. Bentuk:  Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian  Penilaian keterampilan : Praktikum c. Alat penilaian * Pengetahuan : Tugas Individu (terlampir) * Keterampilan : Tugas Kelompok (terlampir) Mengetahui, Gresik, 24 Juli 2020 Kepala Sekolah, Guru Pengajar, Takari Widodo, S.Pd, MT. NIP. 19650927 199103 1 017 Abunaim, S.ST. NIP. 19831010 200901 1 012
  7. Lampiran 1: Tugas Individu TUGAS INDIVIDU Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar! 1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Bilangan? 2. Sebutkan macam-macam sistem bilangan! 3. Ubahlah bilangan Desimal berikut ini! a. 52 (10) = .......................... (2) b. 3408 (10) = .......................... (2) 4. Ubahlah bilangan Biner berikut ini! a. 110011 (2) =........................(10) b. 010011110101110 (2) = .............................. (16) 5. Ubahlah bilangan Heksadesimal berikut ini! a. 152B (16) = ...................... (10) b. 2A5C (16) = ....................... (2) Kunci Jawaban : 1. Sistem bilangan adalah kode atau simbol yang digunakan untuk menerangkan sejumlah hal secara detail. Sistem bilangan adalah bahasa yang berisi satu set pesan simbul-simbul yang berupa angka dengan batasan untuk operasi aritmatika penjumlahan, perkalian dan yang lainnya 2. Macam-macam sistem Bilangan a. Bilangan Desimal b. Bilangan biner c. Bilangan Oktal d. Bilangan Heksadesimal 3. Konversi Bilangan desimal a. 52/2 = 26 sisa 0, LSB 26/2 = 13 sisa 0 13/2 = 6 sisa 1 6/2 = 3 sisa 0 3/2 = 1 sisa 1 ½ = 0 sisa 1, MSB Sehingga bilangan desimal 5210 dapat diubah menjadi bilangan biner 1101002 b. 3409/16 = 213, sisa 110 = 116, LSB 213/16 = 13, sisa 510 = 516 13/16 = 0, sisa 1310 = D16, MSB Sehingga, 340910 = D5116.
  8. 4. Konversi bilangan biner a. 1 1 0 0 1 1 25 + 24 + 21 + 20 32 + 16 + 2 + 1 = 51 b. 01001111010111102 dapat dikelompokkan menjadi: 0100 1111 0101 1110. Sehingga: 01002 = 416, MSB 11112 = F16 01012 = 516 11102 = E16, LSB Dengan demikian, bilangan 01001111010111102 = 4F5E16. 5. Konversi bilangan Heksadesimal a. 152B16 = (1 x 163) + (5 x 162) + (2 x 161) + (11 x 160) = 1 x 4096 + 5 x 256 + 2 x 16 + 11 x 1 = 4096 + 1280 + 32 + 11 = 541910 b. Sehingga, 152B16 = 541910 216 = 0010, MSB A16 = 1010 516 = 0101 C16 = 1100, LSB Sehingga, bilangan heksadesimal 2A5C16 dapat diubah menjaid bilngan biner 0010 1010 0101 11002. Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai 1. Jika jawaban benar dan lengkap sesuai dengan kunci jawaban, maka nilai maksimal 4 Jika jawaban benar namun kurang lengkap maka nilai 3 Jika jawaban kurang tepat maka nilai 2 Jika jawaban kurang tepat dan sedikit sekali, maka nilai 1 2. Jika jawaban lengkap sesuai dengan kunci jawaban, maka nilai maksimal 4 Jika jawaban kurang menyebutkan satu, maka nilai 3 Jika jawaban kurang menyebutkan dua, maka nilai 2 Jika jawaban hanya menyebutkan satu macam saja, maka nilai 1 3. Jika jawaban benar semua maka nilai maksimal 4 Jika jawaban benar namun cara pengerjaan kurang lengkap maka nilai 3 Jika jawaban salah satu, maka nilai 2 Jika jawaban salah semua, maka nilai 1 4. Jika jawaban benar semua maka nilai maksimal 4 Jika jawaban benar namun cara pengerjaan kurang lengkap maka nilai 3 Jika jawaban salah satu, maka nilai 2 Jika jawaban salah semua, maka nilai 1 5. Jika jawaban benar semua maka nilai maksimal 4
  9. Jika jawaban benar namun cara pengerjaan kurang lengkap maka nilai 3 Jika jawaban salah satu, maka nilai 2 Jika jawaban salah semua, maka nilai 1 Nilai KD = Jumlah peroleh skor/jumlah skor maksimal x 100 Skor Maksimal Seluruh Soal = 20
  10. Lampiran 2 Tugas Kelompok 1. Lengkapi tabel berikut ini! Tabel 1.1 Desimal D (MSB) C B A (LSB) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tabel 1.2 Biner Kolom biner Desimal 32 16 8 4 2 1 1110 1011 11001 10111 110011 - - 1 1 1 0 8 + 4 + 2 + 0 =14 Tabel 1.3 Digit Heksadesimal Ekivalen biner 4 bit 0 0000 1 2 3 4 5 6 7 8
  11. 9 A B C D E F
Anúncio