SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 33
DASAR-DASARDASAR-DASAR
KOMUNIKASI EFEKTIFKOMUNIKASI EFEKTIF
SuhartoSuharto
Defenisi KomunikasiDefenisi Komunikasi
 Sebuah proses penyampaian pikiran atauSebuah proses penyampaian pikiran atau
informasi dari seseorang kepada oranginformasi dari seseorang kepada orang
lain melalui suatu cara tertentu sehinggalain melalui suatu cara tertentu sehingga
orang lain tersebut mengerti betul apaorang lain tersebut mengerti betul apa
yang dimaksud oleh penyampai pikiran-yang dimaksud oleh penyampai pikiran-
pikiran atau informasi”. (Komaruddin,pikiran atau informasi”. (Komaruddin,
1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn,1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn,
1994; Koontz & Weihrich, 1988)1994; Koontz & Weihrich, 1988)
Proses komunikasiProses komunikasi
 Komunikasi dapat efektif apabila pesanKomunikasi dapat efektif apabila pesan
diterima dan dimengerti sebagaimanaditerima dan dimengerti sebagaimana
dimaksud oleh pengirim pesan, pesandimaksud oleh pengirim pesan, pesan
ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatanditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan
oleh penerima pesan dan tidak adaoleh penerima pesan dan tidak ada
hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003).hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003).
KOMUNIKATORKOMUNIKATOR
Gangguan
PESANPESAN SALURANSALURAN KOMUNIKANKOMUNIKAN
Ya, saya mengerti
O… dia mengerti
Umpan balik
Encoding
Decoding
UNSUR KOMUNIKASIUNSUR KOMUNIKASI
1.1. Sumber/komunikatorSumber/komunikator
2.2. Isi pesanIsi pesan
3.3. Media/saluranMedia/saluran
4.4. Penerima/komunikanPenerima/komunikan
 SUMBERSUMBER
Sumber (yang menyampaikan informasi).Sumber (yang menyampaikan informasi).
Siapa dia? Seberapa luas/dalamSiapa dia? Seberapa luas/dalam
pengetahuannya tentang informasi yangpengetahuannya tentang informasi yang
disampaikannya?disampaikannya?
 Isi pesan (apa yang disampaikan).Isi pesan (apa yang disampaikan).
Panjang pendeknya, kelengkapannyaPanjang pendeknya, kelengkapannya
perlu disesuaikan dengan tujuanperlu disesuaikan dengan tujuan
komunikasi, media penyampaian,komunikasi, media penyampaian,
penerimanyapenerimanya
 Media yang digunakan. Apakah hanyaMedia yang digunakan. Apakah hanya
berbicara? Apakah percakapanberbicara? Apakah percakapan
dilakukan secara tatap muka atau melaluidilakukan secara tatap muka atau melalui
telepon, menggunakan lembartelepon, menggunakan lembar
lipat, buklet, vcd, peraga).lipat, buklet, vcd, peraga).
 Penerima (yang diberi informasi).Penerima (yang diberi informasi).
Bagaimana karakternya? ApaBagaimana karakternya? Apa
kepentingannya? (langsung, tidakkepentingannya? (langsung, tidak
langsung).langsung).
 Sejalan dengan keterampilan yang termuat
dalam empat unsur ditambah umpan balik
tersebut, diperlukan kemampuan dalam hal-hal
berikut:
1. Cara berbicara,
2. Mendengar
3. Cara mengamati
4. Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan
pasien (bahasa tubuh) agar tidak mengganggu
komunikasi
 Menurut Kurzt (1998), dalam duniaMenurut Kurzt (1998), dalam dunia
kedokteran ada dua pendekatan komunikasikedokteran ada dua pendekatan komunikasi
yang digunakan:yang digunakan:
1. Disease centered communication style1. Disease centered communication style
atau doctor centered communication style.atau doctor centered communication style.
2. Illness centered communication style atau2. Illness centered communication style atau
patient centered communication style.patient centered communication style.
Disease centered communicationDisease centered communication
stylestyle
 Komunikasi berdasarkan kepentinganKomunikasi berdasarkan kepentingan
dokter dalam usaha menegakkandokter dalam usaha menegakkan
diagnosis, termasuk penyelidikan dandiagnosis, termasuk penyelidikan dan
penalaran klinik mengenai tanda danpenalaran klinik mengenai tanda dan
gejala-gejala.gejala-gejala.
Illness centered communication styleIllness centered communication style
Komunikasi berdasarkan apa yangKomunikasi berdasarkan apa yang
dirasakan pasien tentang penyakitnyadirasakan pasien tentang penyakitnya
yang secara individu merupakanyang secara individu merupakan
pengalaman unik. Di sini termasukpengalaman unik. Di sini termasuk
pendapat pasien, kekhawatirannya,pendapat pasien, kekhawatirannya,
harapannya, apa yang menjadiharapannya, apa yang menjadi
kepentingannya serta apa yangkepentingannya serta apa yang
dipikirkannyadipikirkannya
 Keberhasilan komunikasi antara dokterKeberhasilan komunikasi antara dokter
dan pasiendan pasien
 melahirkan kenyamanan dan kepuasanmelahirkan kenyamanan dan kepuasan
bagi kedua belah pihakbagi kedua belah pihak
menciptakan satu kata tambahan bagimenciptakan satu kata tambahan bagi
pasien yaitu empati.pasien yaitu empati.
Empati itu sendiri dapat dikembangkan apabilaEmpati itu sendiri dapat dikembangkan apabila
dokter memiliki ketrampilan mendengar dandokter memiliki ketrampilan mendengar dan
berbicara yang keduanya dapat dipelajari danberbicara yang keduanya dapat dipelajari dan
dilatih.dilatih.
Bylund & Makoul (2002) mengembangkan 6Bylund & Makoul (2002) mengembangkan 6
tingkat empati yang dikodekan dalam suatu sistemtingkat empati yang dikodekan dalam suatu sistem
(The Empathy Communication Coding(The Empathy Communication Coding
System(ECCS) Levels)System(ECCS) Levels)
Level 0: Dokter menolak sudut pandangLevel 0: Dokter menolak sudut pandang
pasien Mengacuhkan pendapat pasienpasien Mengacuhkan pendapat pasien
Mis :Membuat pernyataan yang tidakMis :Membuat pernyataan yang tidak
menyetujui pendapat pasien sepertimenyetujui pendapat pasien seperti
““Kalau stress ya, mengapa datang keKalau stress ya, mengapa datang ke
sini?” Atau “Ya, lebih baik operasi sajasini?” Atau “Ya, lebih baik operasi saja
sekarang.”sekarang.”
Level 1: Dokter mengenali sudut pandangLevel 1: Dokter mengenali sudut pandang
pasien secara sambil lalupasien secara sambil lalu
Mis :dokter berkata “A ha”, tapi dokterMis :dokter berkata “A ha”, tapi dokter
mengerjakan hal lain: menulis,mengerjakan hal lain: menulis,
membalikkan badan, menyiapkan alat,membalikkan badan, menyiapkan alat,
dan lain-laindan lain-lain
Level 2: Dokter mengenali sudut pandangLevel 2: Dokter mengenali sudut pandang
pasien secara implisitpasien secara implisit
Mis :Mis :
•• Pasien, “Pusing saya ini membuat sayaPasien, “Pusing saya ini membuat saya
sulit bekerja”sulit bekerja”
•• Dokter, “Ya...? Bagaimana bisnis AndaDokter, “Ya...? Bagaimana bisnis Anda
akhir-akhir ini?akhir-akhir ini?
Level 3: Dokter menghargai pendapat pasienLevel 3: Dokter menghargai pendapat pasien
Mis :Mis :
• “• “Anda bilang Anda sangat stres datang keAnda bilang Anda sangat stres datang ke
sini? Apa Anda mau menceritakan lebihsini? Apa Anda mau menceritakan lebih
jauh apa yang membuat Anda stres?”jauh apa yang membuat Anda stres?”
 Level 4: Dokter mengkonfirmasi kepadaLevel 4: Dokter mengkonfirmasi kepada
pasienpasien
Mis :Mis :
• “• “Anda sepertinya sangat sibuk, sayaAnda sepertinya sangat sibuk, saya
mengerti seberapa besar usaha Andamengerti seberapa besar usaha Anda
untuk menyempatkan berolah raga”untuk menyempatkan berolah raga”
Level 5: Dokter berbagi perasaan dan pengalamanLevel 5: Dokter berbagi perasaan dan pengalaman
(sharing feelings and experience) dengan pasien.(sharing feelings and experience) dengan pasien.
Mis :Mis :
• “• “Ya, saya mengerti hal ini dapat mengkhawatirkanYa, saya mengerti hal ini dapat mengkhawatirkan
Anda berdua.Beberapa pasien pernahAnda berdua.Beberapa pasien pernah
mengalami aborsi spontan, kemudian setelahmengalami aborsi spontan, kemudian setelah
kehamilan berikutnya mereka sangat, sangat,kehamilan berikutnya mereka sangat, sangat,
khawatir”khawatir”
Dari sekian banyak tujuan komunikasi makaDari sekian banyak tujuan komunikasi maka
yang relevan dengan profesi dokteryang relevan dengan profesi dokter
adalah:adalah:
TUJUAN DAN MANFAATTUJUAN DAN MANFAAT
TUJUAN :TUJUAN :
(1) Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua(1) Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua
pihak (dokter dan pasien).pihak (dokter dan pasien).
(2) Membantu pengembangan rencana perawatan pasien(2) Membantu pengembangan rencana perawatan pasien
bersama pasien, untuk kepentingan pasien dan atasbersama pasien, untuk kepentingan pasien dan atas
dasar kemampuan pasien, termasuk kemampuandasar kemampuan pasien, termasuk kemampuan
finansial.finansial.
(3) Membantu memberikan pilihan dalam upaya(3) Membantu memberikan pilihan dalam upaya
penyelesaian masalah kesehatan pasien.penyelesaian masalah kesehatan pasien.
(4) Membimbing pasien sampai pada pengertian yang(4) Membimbing pasien sampai pada pengertian yang
sebenarnya tentang penyakit/masalah yang dihadapinya.sebenarnya tentang penyakit/masalah yang dihadapinya.
 Tujuan dari komunikasi efektif antaraTujuan dari komunikasi efektif antara
dokter dan pasiennya adalah untukdokter dan pasiennya adalah untuk
mengarahkan proses penggalian riwayatmengarahkan proses penggalian riwayat
penyakit lebih akurat untuk dokter,penyakit lebih akurat untuk dokter,
lebih memberikan dukungan pada pasien,lebih memberikan dukungan pada pasien,
dengan demikian lebih efektif dandengan demikian lebih efektif dan
efisien bagi keduanya (Kurtz, 1998).efisien bagi keduanya (Kurtz, 1998).
 MANFAATMANFAAT
1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima
pelayanan medis dari dokter atau institusi pelayananpelayanan medis dari dokter atau institusi pelayanan
medis.medis.
2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang
merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik.merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik.
3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan
tindakan medis.tindakan medis.
4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada
pasien fase terminal dalam menghadapi penyakitnya.pasien fase terminal dalam menghadapi penyakitnya.
APLIKASI KOMUNIKASI DLMAPLIKASI KOMUNIKASI DLM
PRAKTEK DOKTERPRAKTEK DOKTER
Aplikasi definisi komunikasi dalam interaksiAplikasi definisi komunikasi dalam interaksi
antara dokter dan pasien di tempat praktikantara dokter dan pasien di tempat praktik
diartikan tercapainya pengertian dandiartikan tercapainya pengertian dan
kesepakatan yang dibangun dokter bersamakesepakatan yang dibangun dokter bersama
pasien pada setiap langkah penyelesaianpasien pada setiap langkah penyelesaian
masalah pasien.masalah pasien.
Ada empat langkah yang terangkum dalam satuAda empat langkah yang terangkum dalam satu
kata untuk melakukan komunikasi, yaitu SAJIkata untuk melakukan komunikasi, yaitu SAJI
(Poernomo, Ieda SS, Program Family Health(Poernomo, Ieda SS, Program Family Health
Nutrition,Nutrition,
Depkes RI, 1999).Depkes RI, 1999).
SS = Salam= Salam
A = Ajak BicaraA = Ajak Bicara
JJ = Jelaskan= Jelaskan
II = Ingatkan= Ingatkan
Contoh sikap dokter ketika menerima pasien:Contoh sikap dokter ketika menerima pasien:
- Menyilakan masuk dan mengucapkan salam.- Menyilakan masuk dan mengucapkan salam.
- Memanggil/menyapa pasien dengan namanya.- Memanggil/menyapa pasien dengan namanya.
- Menciptakan suasana yang nyaman (isyarat- Menciptakan suasana yang nyaman (isyarat
bahwa punya cukup waktu, menganggapbahwa punya cukup waktu, menganggap
penting informasi yang akan diberikan,penting informasi yang akan diberikan,
menghindarimenghindari
tampak lelah).tampak lelah).
--
Memperkenalkan diri, menjelaskanMemperkenalkan diri, menjelaskan
tugas/perannya (apakah dokter umum,tugas/perannya (apakah dokter umum,
spesialis, dokter keluarga, dokter paliatif,spesialis, dokter keluarga, dokter paliatif,
konsultan gizi, konsultan tumbuhkonsultan gizi, konsultan tumbuh
kembang, dan lain-lain).kembang, dan lain-lain).
- Menilai suasana hati lawan bicara- Menilai suasana hati lawan bicara
- Memperhatikan sikap non-verbal (raut wajah/mimik,- Memperhatikan sikap non-verbal (raut wajah/mimik,
gerak/bahasa tubuh) pasiengerak/bahasa tubuh) pasien
- Menatap mata pasien secara profesional yang lebihterkait- Menatap mata pasien secara profesional yang lebihterkait
dengan makna menunjukkan perhatian dan kesungguhandengan makna menunjukkan perhatian dan kesungguhan
mendengarkan.Memperhatikan keluhan yangmendengarkan.Memperhatikan keluhan yang
disampaikan tanpa melakukan interupsi yang tidak perlu.disampaikan tanpa melakukan interupsi yang tidak perlu.
- Apabila pasien marah, menangis, takut, dan- Apabila pasien marah, menangis, takut, dan
sebagainya maka dokter tetap menunjukkan rautsebagainya maka dokter tetap menunjukkan raut
wajah dan sikap yang tenang.wajah dan sikap yang tenang.
Melibatkan pasien dalam rencana tindakanMelibatkan pasien dalam rencana tindakan
medis selanjutnya atau pengambilan keputusan.medis selanjutnya atau pengambilan keputusan.
- Memeriksa ulang segala sesuatu yang belum- Memeriksa ulang segala sesuatu yang belum
jelas bagi kedua belah pihak.jelas bagi kedua belah pihak.
- Melakukan negosiasi atas segala sesuatu- Melakukan negosiasi atas segala sesuatu
berdasarkan kepentingan kedua belahberdasarkan kepentingan kedua belah
pihak.pihak.
- Membukakan pintu, atau berdiri ketika- Membukakan pintu, atau berdiri ketika
pasien hendak pulang.pasien hendak pulang.
Dasar dasar+komunikasi+efektif

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Arif WR
 
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Sabam Simanjuntak
 
Garis besar program kerja bidang ppt
Garis besar program kerja bidang pptGaris besar program kerja bidang ppt
Garis besar program kerja bidang ppt
EkaMeliyanti
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
Cahya
 

Mais procurados (20)

GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
Airway, Breathing dan Circulation (ABC)
 
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
Bantuan Hidup Dasar (2015 AHA Guideline)
 
Garis besar program kerja bidang ppt
Garis besar program kerja bidang pptGaris besar program kerja bidang ppt
Garis besar program kerja bidang ppt
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
PPT Komunikasi efektif
PPT Komunikasi efektifPPT Komunikasi efektif
PPT Komunikasi efektif
 
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan PasienKomunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
Komunikasi efektif Sasaran Keselamatan Pasien
 
Tehnik komunikasi terapeutik
Tehnik komunikasi terapeutikTehnik komunikasi terapeutik
Tehnik komunikasi terapeutik
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
Health promotion
Health promotionHealth promotion
Health promotion
 
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada RemajaPenerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
Penerapan Komunikasi Terapeutik pada Remaja
 
Tahapan komunikasi terapeutik
Tahapan komunikasi terapeutikTahapan komunikasi terapeutik
Tahapan komunikasi terapeutik
 
KONSEP K3 RS
KONSEP K3 RSKONSEP K3 RS
KONSEP K3 RS
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasi
 
Panduan Implementasi Code Blue RSMN Pamekasan
Panduan Implementasi Code Blue RSMN PamekasanPanduan Implementasi Code Blue RSMN Pamekasan
Panduan Implementasi Code Blue RSMN Pamekasan
 
Komunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatanKomunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatan
 
Kebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkesKebijakan ppi-kemenkes
Kebijakan ppi-kemenkes
 
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptxKebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
Kebijakan P2PTM dengan Pendekatan Kampus Sehat.pptx
 

Semelhante a Dasar dasar+komunikasi+efektif

Dasar dasar+komunikasi+efektif
Dasar dasar+komunikasi+efektifDasar dasar+komunikasi+efektif
Dasar dasar+komunikasi+efektif
MUHAMMAD AL Qarni
 
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
vhyapriscilla
 
Komunikasi efektif drg pasien
Komunikasi efektif drg pasienKomunikasi efektif drg pasien
Komunikasi efektif drg pasien
asih gahayu
 
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIEN
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIENKOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIEN
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIEN
asih gahayu
 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA komnikasi taraupetik.pdf
BAB II  TINJAUAN PUSTAKA komnikasi taraupetik.pdfBAB II  TINJAUAN PUSTAKA komnikasi taraupetik.pdf
BAB II TINJAUAN PUSTAKA komnikasi taraupetik.pdf
AnneOrizaBolqia
 

Semelhante a Dasar dasar+komunikasi+efektif (20)

Dasar dasar+komunikasi+efektif
Dasar dasar+komunikasi+efektifDasar dasar+komunikasi+efektif
Dasar dasar+komunikasi+efektif
 
Komunikasi dokter pasien
Komunikasi dokter pasienKomunikasi dokter pasien
Komunikasi dokter pasien
 
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
Komunikasi-dalam-Keperawatan materi pertemuan 1
 
Komunikasi efektif drg pasien
Komunikasi efektif drg pasienKomunikasi efektif drg pasien
Komunikasi efektif drg pasien
 
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIEN
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIENKOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIEN
KOMUNIKASI EFEKTIF DOKTER GIGI DAN PASIEN
 
Dasar Komunikasi.ppt.pdf
Dasar Komunikasi.ppt.pdfDasar Komunikasi.ppt.pdf
Dasar Komunikasi.ppt.pdf
 
PPT KDK KEL 6.pptx
PPT KDK KEL 6.pptxPPT KDK KEL 6.pptx
PPT KDK KEL 6.pptx
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Konsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar KomunikasiKonsep Dasar Komunikasi
Konsep Dasar Komunikasi
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien
 
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi TerapeutikDasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
 
Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 
PENGERTIAN-KOMUNIKASI-KESEHATAN.ppt
PENGERTIAN-KOMUNIKASI-KESEHATAN.pptPENGERTIAN-KOMUNIKASI-KESEHATAN.ppt
PENGERTIAN-KOMUNIKASI-KESEHATAN.ppt
 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA komnikasi taraupetik.pdf
BAB II  TINJAUAN PUSTAKA komnikasi taraupetik.pdfBAB II  TINJAUAN PUSTAKA komnikasi taraupetik.pdf
BAB II TINJAUAN PUSTAKA komnikasi taraupetik.pdf
 
transparansi-komkes_(1).ppt
transparansi-komkes_(1).ppttransparansi-komkes_(1).ppt
transparansi-komkes_(1).ppt
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatanKomunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan
 
Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatanKomunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan
 
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasienKomunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
Komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien
 
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
1. KOMUNIKASI TERAPEUTIK.pptx
 

Mais de STAIN Datokarama Palu

Mais de STAIN Datokarama Palu (16)

Serdadu kompi a gempur golkar
Serdadu kompi a gempur golkarSerdadu kompi a gempur golkar
Serdadu kompi a gempur golkar
 
Selamat datang pemimpin baru
Selamat datang pemimpin baruSelamat datang pemimpin baru
Selamat datang pemimpin baru
 
Model komunikasi arsitekturalis dalam berdakwah
Model komunikasi arsitekturalis dalam berdakwahModel komunikasi arsitekturalis dalam berdakwah
Model komunikasi arsitekturalis dalam berdakwah
 
TENTANG ATTOCK SUHARTO
TENTANG ATTOCK SUHARTOTENTANG ATTOCK SUHARTO
TENTANG ATTOCK SUHARTO
 
Kelompok nomor dua
Kelompok nomor duaKelompok nomor dua
Kelompok nomor dua
 
Kelompok empat Prajab 2011
Kelompok empat Prajab 2011Kelompok empat Prajab 2011
Kelompok empat Prajab 2011
 
Mars prajab angkatan iii 2011
Mars prajab angkatan iii 2011Mars prajab angkatan iii 2011
Mars prajab angkatan iii 2011
 
Civic education
Civic educationCivic education
Civic education
 
Ilmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumber
Ilmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumberIlmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumber
Ilmu komunikasi (Bahan Ajar) dirangkum dari berbagai sumber
 
Peluncuran buku attock suharto
Peluncuran buku attock suhartoPeluncuran buku attock suharto
Peluncuran buku attock suharto
 
Penelitian, MANFAAT BBM (BLACKBERRY MESSENGER) SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI DAKWAH
Penelitian, MANFAAT BBM (BLACKBERRY MESSENGER)  SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI DAKWAHPenelitian, MANFAAT BBM (BLACKBERRY MESSENGER)  SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI DAKWAH
Penelitian, MANFAAT BBM (BLACKBERRY MESSENGER) SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI DAKWAH
 
Kecerdasan komunikasi dan retorika dakwah
Kecerdasan komunikasi dan retorika dakwahKecerdasan komunikasi dan retorika dakwah
Kecerdasan komunikasi dan retorika dakwah
 
Civic education111
Civic education111Civic education111
Civic education111
 
Facebook sebagai media komunikasi dakwah
Facebook sebagai media komunikasi dakwahFacebook sebagai media komunikasi dakwah
Facebook sebagai media komunikasi dakwah
 
Pemberdayaan organisasi kepemudaan
Pemberdayaan organisasi kepemudaanPemberdayaan organisasi kepemudaan
Pemberdayaan organisasi kepemudaan
 
attock SUHARTO, M. Si.
attock SUHARTO, M. Si.attock SUHARTO, M. Si.
attock SUHARTO, M. Si.
 

Último

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Último (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Dasar dasar+komunikasi+efektif

  • 2. Defenisi KomunikasiDefenisi Komunikasi  Sebuah proses penyampaian pikiran atauSebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada oranginformasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehinggalain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti betul apaorang lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-yang dimaksud oleh penyampai pikiran- pikiran atau informasi”. (Komaruddin,pikiran atau informasi”. (Komaruddin, 1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn,1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988)1994; Koontz & Weihrich, 1988)
  • 3. Proses komunikasiProses komunikasi  Komunikasi dapat efektif apabila pesanKomunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimanaditerima dan dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan, pesandimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindaklanjuti dengan sebuah perbuatanditindaklanjuti dengan sebuah perbuatan oleh penerima pesan dan tidak adaoleh penerima pesan dan tidak ada hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003).hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003).
  • 4. KOMUNIKATORKOMUNIKATOR Gangguan PESANPESAN SALURANSALURAN KOMUNIKANKOMUNIKAN Ya, saya mengerti O… dia mengerti Umpan balik Encoding Decoding
  • 5. UNSUR KOMUNIKASIUNSUR KOMUNIKASI 1.1. Sumber/komunikatorSumber/komunikator 2.2. Isi pesanIsi pesan 3.3. Media/saluranMedia/saluran 4.4. Penerima/komunikanPenerima/komunikan
  • 6.  SUMBERSUMBER Sumber (yang menyampaikan informasi).Sumber (yang menyampaikan informasi). Siapa dia? Seberapa luas/dalamSiapa dia? Seberapa luas/dalam pengetahuannya tentang informasi yangpengetahuannya tentang informasi yang disampaikannya?disampaikannya?
  • 7.  Isi pesan (apa yang disampaikan).Isi pesan (apa yang disampaikan). Panjang pendeknya, kelengkapannyaPanjang pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan dengan tujuanperlu disesuaikan dengan tujuan komunikasi, media penyampaian,komunikasi, media penyampaian, penerimanyapenerimanya
  • 8.  Media yang digunakan. Apakah hanyaMedia yang digunakan. Apakah hanya berbicara? Apakah percakapanberbicara? Apakah percakapan dilakukan secara tatap muka atau melaluidilakukan secara tatap muka atau melalui telepon, menggunakan lembartelepon, menggunakan lembar lipat, buklet, vcd, peraga).lipat, buklet, vcd, peraga).
  • 9.  Penerima (yang diberi informasi).Penerima (yang diberi informasi). Bagaimana karakternya? ApaBagaimana karakternya? Apa kepentingannya? (langsung, tidakkepentingannya? (langsung, tidak langsung).langsung).
  • 10.  Sejalan dengan keterampilan yang termuat dalam empat unsur ditambah umpan balik tersebut, diperlukan kemampuan dalam hal-hal berikut: 1. Cara berbicara, 2. Mendengar 3. Cara mengamati 4. Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan pasien (bahasa tubuh) agar tidak mengganggu komunikasi
  • 11.  Menurut Kurzt (1998), dalam duniaMenurut Kurzt (1998), dalam dunia kedokteran ada dua pendekatan komunikasikedokteran ada dua pendekatan komunikasi yang digunakan:yang digunakan: 1. Disease centered communication style1. Disease centered communication style atau doctor centered communication style.atau doctor centered communication style. 2. Illness centered communication style atau2. Illness centered communication style atau patient centered communication style.patient centered communication style.
  • 12. Disease centered communicationDisease centered communication stylestyle  Komunikasi berdasarkan kepentinganKomunikasi berdasarkan kepentingan dokter dalam usaha menegakkandokter dalam usaha menegakkan diagnosis, termasuk penyelidikan dandiagnosis, termasuk penyelidikan dan penalaran klinik mengenai tanda danpenalaran klinik mengenai tanda dan gejala-gejala.gejala-gejala.
  • 13. Illness centered communication styleIllness centered communication style Komunikasi berdasarkan apa yangKomunikasi berdasarkan apa yang dirasakan pasien tentang penyakitnyadirasakan pasien tentang penyakitnya yang secara individu merupakanyang secara individu merupakan pengalaman unik. Di sini termasukpengalaman unik. Di sini termasuk pendapat pasien, kekhawatirannya,pendapat pasien, kekhawatirannya, harapannya, apa yang menjadiharapannya, apa yang menjadi kepentingannya serta apa yangkepentingannya serta apa yang dipikirkannyadipikirkannya
  • 14.  Keberhasilan komunikasi antara dokterKeberhasilan komunikasi antara dokter dan pasiendan pasien  melahirkan kenyamanan dan kepuasanmelahirkan kenyamanan dan kepuasan bagi kedua belah pihakbagi kedua belah pihak menciptakan satu kata tambahan bagimenciptakan satu kata tambahan bagi pasien yaitu empati.pasien yaitu empati.
  • 15. Empati itu sendiri dapat dikembangkan apabilaEmpati itu sendiri dapat dikembangkan apabila dokter memiliki ketrampilan mendengar dandokter memiliki ketrampilan mendengar dan berbicara yang keduanya dapat dipelajari danberbicara yang keduanya dapat dipelajari dan dilatih.dilatih. Bylund & Makoul (2002) mengembangkan 6Bylund & Makoul (2002) mengembangkan 6 tingkat empati yang dikodekan dalam suatu sistemtingkat empati yang dikodekan dalam suatu sistem (The Empathy Communication Coding(The Empathy Communication Coding System(ECCS) Levels)System(ECCS) Levels)
  • 16. Level 0: Dokter menolak sudut pandangLevel 0: Dokter menolak sudut pandang pasien Mengacuhkan pendapat pasienpasien Mengacuhkan pendapat pasien Mis :Membuat pernyataan yang tidakMis :Membuat pernyataan yang tidak menyetujui pendapat pasien sepertimenyetujui pendapat pasien seperti ““Kalau stress ya, mengapa datang keKalau stress ya, mengapa datang ke sini?” Atau “Ya, lebih baik operasi sajasini?” Atau “Ya, lebih baik operasi saja sekarang.”sekarang.”
  • 17. Level 1: Dokter mengenali sudut pandangLevel 1: Dokter mengenali sudut pandang pasien secara sambil lalupasien secara sambil lalu Mis :dokter berkata “A ha”, tapi dokterMis :dokter berkata “A ha”, tapi dokter mengerjakan hal lain: menulis,mengerjakan hal lain: menulis, membalikkan badan, menyiapkan alat,membalikkan badan, menyiapkan alat, dan lain-laindan lain-lain
  • 18. Level 2: Dokter mengenali sudut pandangLevel 2: Dokter mengenali sudut pandang pasien secara implisitpasien secara implisit Mis :Mis : •• Pasien, “Pusing saya ini membuat sayaPasien, “Pusing saya ini membuat saya sulit bekerja”sulit bekerja” •• Dokter, “Ya...? Bagaimana bisnis AndaDokter, “Ya...? Bagaimana bisnis Anda akhir-akhir ini?akhir-akhir ini?
  • 19. Level 3: Dokter menghargai pendapat pasienLevel 3: Dokter menghargai pendapat pasien Mis :Mis : • “• “Anda bilang Anda sangat stres datang keAnda bilang Anda sangat stres datang ke sini? Apa Anda mau menceritakan lebihsini? Apa Anda mau menceritakan lebih jauh apa yang membuat Anda stres?”jauh apa yang membuat Anda stres?”
  • 20.  Level 4: Dokter mengkonfirmasi kepadaLevel 4: Dokter mengkonfirmasi kepada pasienpasien Mis :Mis : • “• “Anda sepertinya sangat sibuk, sayaAnda sepertinya sangat sibuk, saya mengerti seberapa besar usaha Andamengerti seberapa besar usaha Anda untuk menyempatkan berolah raga”untuk menyempatkan berolah raga”
  • 21. Level 5: Dokter berbagi perasaan dan pengalamanLevel 5: Dokter berbagi perasaan dan pengalaman (sharing feelings and experience) dengan pasien.(sharing feelings and experience) dengan pasien. Mis :Mis : • “• “Ya, saya mengerti hal ini dapat mengkhawatirkanYa, saya mengerti hal ini dapat mengkhawatirkan Anda berdua.Beberapa pasien pernahAnda berdua.Beberapa pasien pernah mengalami aborsi spontan, kemudian setelahmengalami aborsi spontan, kemudian setelah kehamilan berikutnya mereka sangat, sangat,kehamilan berikutnya mereka sangat, sangat, khawatir”khawatir”
  • 22. Dari sekian banyak tujuan komunikasi makaDari sekian banyak tujuan komunikasi maka yang relevan dengan profesi dokteryang relevan dengan profesi dokter adalah:adalah:
  • 23. TUJUAN DAN MANFAATTUJUAN DAN MANFAAT TUJUAN :TUJUAN : (1) Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua(1) Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua pihak (dokter dan pasien).pihak (dokter dan pasien). (2) Membantu pengembangan rencana perawatan pasien(2) Membantu pengembangan rencana perawatan pasien bersama pasien, untuk kepentingan pasien dan atasbersama pasien, untuk kepentingan pasien dan atas dasar kemampuan pasien, termasuk kemampuandasar kemampuan pasien, termasuk kemampuan finansial.finansial. (3) Membantu memberikan pilihan dalam upaya(3) Membantu memberikan pilihan dalam upaya penyelesaian masalah kesehatan pasien.penyelesaian masalah kesehatan pasien. (4) Membimbing pasien sampai pada pengertian yang(4) Membimbing pasien sampai pada pengertian yang sebenarnya tentang penyakit/masalah yang dihadapinya.sebenarnya tentang penyakit/masalah yang dihadapinya.
  • 24.  Tujuan dari komunikasi efektif antaraTujuan dari komunikasi efektif antara dokter dan pasiennya adalah untukdokter dan pasiennya adalah untuk mengarahkan proses penggalian riwayatmengarahkan proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat untuk dokter,penyakit lebih akurat untuk dokter, lebih memberikan dukungan pada pasien,lebih memberikan dukungan pada pasien, dengan demikian lebih efektif dandengan demikian lebih efektif dan efisien bagi keduanya (Kurtz, 1998).efisien bagi keduanya (Kurtz, 1998).
  • 25.  MANFAATMANFAAT 1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan medis dari dokter atau institusi pelayananpelayanan medis dari dokter atau institusi pelayanan medis.medis. 2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik.merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik. 3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis.tindakan medis. 4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase terminal dalam menghadapi penyakitnya.pasien fase terminal dalam menghadapi penyakitnya.
  • 26. APLIKASI KOMUNIKASI DLMAPLIKASI KOMUNIKASI DLM PRAKTEK DOKTERPRAKTEK DOKTER Aplikasi definisi komunikasi dalam interaksiAplikasi definisi komunikasi dalam interaksi antara dokter dan pasien di tempat praktikantara dokter dan pasien di tempat praktik diartikan tercapainya pengertian dandiartikan tercapainya pengertian dan kesepakatan yang dibangun dokter bersamakesepakatan yang dibangun dokter bersama pasien pada setiap langkah penyelesaianpasien pada setiap langkah penyelesaian masalah pasien.masalah pasien.
  • 27. Ada empat langkah yang terangkum dalam satuAda empat langkah yang terangkum dalam satu kata untuk melakukan komunikasi, yaitu SAJIkata untuk melakukan komunikasi, yaitu SAJI (Poernomo, Ieda SS, Program Family Health(Poernomo, Ieda SS, Program Family Health Nutrition,Nutrition, Depkes RI, 1999).Depkes RI, 1999). SS = Salam= Salam A = Ajak BicaraA = Ajak Bicara JJ = Jelaskan= Jelaskan II = Ingatkan= Ingatkan
  • 28. Contoh sikap dokter ketika menerima pasien:Contoh sikap dokter ketika menerima pasien: - Menyilakan masuk dan mengucapkan salam.- Menyilakan masuk dan mengucapkan salam. - Memanggil/menyapa pasien dengan namanya.- Memanggil/menyapa pasien dengan namanya. - Menciptakan suasana yang nyaman (isyarat- Menciptakan suasana yang nyaman (isyarat bahwa punya cukup waktu, menganggapbahwa punya cukup waktu, menganggap penting informasi yang akan diberikan,penting informasi yang akan diberikan, menghindarimenghindari tampak lelah).tampak lelah). --
  • 29. Memperkenalkan diri, menjelaskanMemperkenalkan diri, menjelaskan tugas/perannya (apakah dokter umum,tugas/perannya (apakah dokter umum, spesialis, dokter keluarga, dokter paliatif,spesialis, dokter keluarga, dokter paliatif, konsultan gizi, konsultan tumbuhkonsultan gizi, konsultan tumbuh kembang, dan lain-lain).kembang, dan lain-lain).
  • 30. - Menilai suasana hati lawan bicara- Menilai suasana hati lawan bicara - Memperhatikan sikap non-verbal (raut wajah/mimik,- Memperhatikan sikap non-verbal (raut wajah/mimik, gerak/bahasa tubuh) pasiengerak/bahasa tubuh) pasien - Menatap mata pasien secara profesional yang lebihterkait- Menatap mata pasien secara profesional yang lebihterkait dengan makna menunjukkan perhatian dan kesungguhandengan makna menunjukkan perhatian dan kesungguhan mendengarkan.Memperhatikan keluhan yangmendengarkan.Memperhatikan keluhan yang disampaikan tanpa melakukan interupsi yang tidak perlu.disampaikan tanpa melakukan interupsi yang tidak perlu.
  • 31. - Apabila pasien marah, menangis, takut, dan- Apabila pasien marah, menangis, takut, dan sebagainya maka dokter tetap menunjukkan rautsebagainya maka dokter tetap menunjukkan raut wajah dan sikap yang tenang.wajah dan sikap yang tenang. Melibatkan pasien dalam rencana tindakanMelibatkan pasien dalam rencana tindakan medis selanjutnya atau pengambilan keputusan.medis selanjutnya atau pengambilan keputusan. - Memeriksa ulang segala sesuatu yang belum- Memeriksa ulang segala sesuatu yang belum jelas bagi kedua belah pihak.jelas bagi kedua belah pihak.
  • 32. - Melakukan negosiasi atas segala sesuatu- Melakukan negosiasi atas segala sesuatu berdasarkan kepentingan kedua belahberdasarkan kepentingan kedua belah pihak.pihak. - Membukakan pintu, atau berdiri ketika- Membukakan pintu, atau berdiri ketika pasien hendak pulang.pasien hendak pulang.