SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
Baixar para ler offline
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 1, Januari 2010


          ANALISA BIAYA PELAKSANAAN ANTARA PELAT
     KONVENSIONAL DAN SISTEM PELAT MENGGUNAKAN METAL
                           DECK
                 I.A. Rai Widhiawati1, A. A. G. A. Yana1, dan A.A. Asmara1
           1
               Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Denpasar
                                  E-mail : dayurai@civil.unud.ac.id

     Abstrak: Pada pelaksanaan sebuah proyek konstruksi, khususnya yang
     menggunakan konstruksi beton, umumnya menggunakan metode konvensional
     yaitu menggunakan bekisting dan penyangga dari kayu. Dengan adanya
     perkembangan teknologi yang semakin pesat, muncul inovasi-inovasi baru untuk
     meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja. Salah satu usaha yang dilakukan adalah
     mengganti cara-cara konvensional menjadi lebih modern. Sistem pelat
     menggunakan metal deck menjadi salah satu alternatif yang sedang dikembangkan
     untuk menggantikan pelat konvensional. Adanya alternatif selain pelat
     konvensional, dapat memberikan pilihan bagi pengusaha jasa konstruksi untuk
     menentukan metode pelaksanaan yang tepat dalam pelaksanaan pekerjaan pelat
     dalam suatu proyek konstruksi, sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal
     terutama jika ditinjau dari segi biaya maupun waktu.

     Untuk menentukan metode pelaksanaan yang akan diterapkan, terlebih dahulu
     dilakukan analisa teknik pelaksanaan maupun biaya pelaksanaan. Analisa teknik
     pelaksanaan dilakukan pada semua rangkaian kegiatan pelaksanaan pekerjaan
     dimulai pekerjaan scaffolding dan bekisting, pekerjaan pembesian, hingga
     pekerjaan pengecoran. Analisa harga satuan dilakukan pada semua rangkaian
     pekerjaan tersebut dengan memperhatikan komponen-komponen yang berpengaruh
     terhadap biaya pelaksanaan seperti material dan tenaga kerja. Metode analisa harga
     satuan yang digunakan adalah Analisa Harga Satuan berdasarkan Standar Nasional
     Indonesia (SNI). Hasil analisa biaya yang didapat dari analisa harga satuan yang
     dikalikan dengan volume pekerjaan serta biaya sewa peralatan baik untuk pelat
     konvensional maupun sistem pelat menggunakan metal deck kemudian
     dibandingkan. Sehingga dari hasil perbandingan tersebut diperoleh selisih biaya
     dari pelat konvensional dan pelat metal deck.

     Dari hasil analisa biaya diperoleh biaya pelaksanaan pelat lantai 1 dan 2 dengan
     metode konvensional pada Proyek Pembangunan Apartemen Le Grande Suites
     Pecatu adalah Rp. 962.710.088,91. Sedangkan biaya pelaksanaan menggunakan
     metal deck adalah Rp. 890.380.917,53. Dari perbandingan biaya pelaksanaan
     antara pelat konvensional dan pelat metal deck, menunjukkan bahwa pengerjaan
     pelat lantai konvensional dengan volume 142,85 m3 memberikan biaya yang lebih
     mahal daripada pelat menggunakan metal deck dengan volume 121,99 m3, yaitu
     dengan selisih biaya sebesar Rp 72.329.171,38 atau sebesar 7,51%.

     Kata kunci : pelat konvensional, pelat metal deck, biaya pelaksanaan

      ANALYSIS ON COST OF CONSTRUCTION OF CONVENTIONAL
               SLAB AND METAL DECK SLAB SYSTEM
     Abstract: The construction of concrete structure usually uses a conventional
     method where concrete mould and scaffolding used are made of wood. With the
     advance of technology there is an alternative developed to replace that method with
     the modern one. The slab structure constructed using metal deck is one example.
     The new method can provide a selection for entrepreneur of construction service to
     determine the correct method in constructing the slab in order to give the maximum
     result in term of cost and time aspects.

20
Analisis Biaya Pelaksanaan Antara Pelat ………..…………… Widhyawati, Yana, dan Asmara


     To determine the construction method, the analyses of technique and cost of
     construction are needed. The analysis of construction technique is conducted for all
     network activities of works started from the work of scaffolding and concrete
     mould, reinforcement until casting. The unit price analysis is carried out for those
     works and more attention is paid to components affecting cost of material and
     labors. The unit price analysis used is a unit price analysis according to Indonesian
     standard, Standar Nasional Indonesia (SNI). The comparison is then conducted for
     cost analyses between conventional and metal deck slab cost of construction.

     Base on cost analysis results carried out on the building construction of Apartment
     of Le Grande Suites Pecatu, it is found that the cost of construction of 1st and 2nd
     floor using the conventional method and the metal deck construction are Rp.
     962.710.088,91. and Rp. 890.380.917,53, respectively. The comparison results
     indicate that the work of the conventional slab with the volume of 142,85 m3 is
     more expensive than that of the metal deck slab with the volume of 121,99 m3,
     where the cost difference is equal to Rp 72.329.171,38 or 7,51%.

     Keywords: conventional slab, metal deck slab, cost of construction



PENDAHULUAN                                      konstruksi karena dengan metode pelaksa-
                                                 naan yang tepat dapat memberikan hasil
    Perkembangan teknologi konstruksi            yang maksimal terutama jika ditinjau dari
saat ini mengalami kemajuan pesat, yang          segi biaya maupun dari segi waktu. De-
ditandai dengan hadirnya berbagai jenis          ngan adanya kemajuan teknologi yang se-
material dan peralatan yang modern. Pada         makin pesat dalam dunia konstruksi, me-
jaman dahulu dengan peralatan yang se-           mungkinkan pengelola proyek untuk me-
derhana dapat didirikan bangunan-ba-             milih salah satu metode pelaksanaan kon-
ngunan monumental yang sampai saat ini           struksi tertentu dari beberapa alternatif
masih tetap dikagumi. Dalam perkemba-            metode pelaksanaan konstruksi yang ada.
ngan dunia konstruksi sekarang ini, sangat       Salah satu usaha yang dilakukan oleh pe-
banyak usaha yang dilakukan untuk me-            ngelola proyek adalah mengganti cara-
ningkatkan kualitas dan kuantitas kerja,         cara konvensional menjadi lebih modern.
baik secara struktur maupun manajemen            Hal ini memunculkan inovasi sistem pelat
konstruksi. Setidaknya upaya yang dilaku-        menggunakan metal deck sebagai alterna-
kan merupakan usaha untuk memperbaiki            tif lain dari sistem pelat konvensional.
dan mencapai hasil kerja yang lebih baik.        Permasalahan yang ingin diketahui adalah
Dalam pelaksanaan suatu proyek kons-             berapa besar biaya pelaksanaan dan selisih
truksi, semakin besar proyek yang diker-         biaya antara pelat konvensional dan
jakan maka semakin besar pula kendala            sistem pelat menggunakan metal deck.
yang akan dihadapi oleh perusahaan jasa
konstruksi. Oleh karena itu perusahaan ja-       TEORI PENUNJANG
sa konstruksi harus memiliki pertimba-
ngan yang matang dalam perencanaan               Pelat Beton Bertulang
maupun dalam pelaksanaan suatu proyek                Pelat beton bertulang merupakan ba-
konstruksi.                                      gian struktur bangunan yang menahan be-
    Para pengusaha jasa konstruksi selalu        ban permukaan (beban vertikal), biasanya
berusaha merealisasikan proyeknya tanpa          mempunyai arah horisontal, dengan per-
mengesampingkan tercapainya efisiensi            mukaan atas dan bawahnya sejajar. Pelat
biaya dan waktu namun tetap memenuhi             dapat ditumpu balok beton bertulang, din-
mutu. Pemilihan suatu metode sangat pen-         ding pasangan batu atau dinding beton
ting dalam pelaksanaan suatu proyek              bertulang, batang-batang struktur baja, da-
                                                                                             21
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 1, Januari 2010


pat ditumpu secara langsung oleh kolom,
atau tertumpu secara menerus oleh tanah.
Pelat dapat ditumpu biasanya pada dua si-
si yang berlawanan saja, yang biasanya
disebut pelat satu arah (one way). Pelat ju-
ga dapat ditumpu pada keempat sisinya
yang biasanya disebut pelat dua arah (two
way). Pada kondisi ini beban lantai dipikul
dalam kedua arah oleh keempat balok
                                                    Gambar 1. Panel Profil Smartdek
pendukung sekeliling panel. Apabila per-
bandingan panjang terhadap lebar sebuah
panel pelat lebih besar atau sama dengan
2, maka sebagian besar beban akan dita-
han oleh pelat dalam arah pendek terhadap
balok-balok penunjang dan sebagai aki-
batnya akan diperoleh aksi pelat satu arah,
walaupun keempat sisinya diberi tum-
puan.
                                                  Gambar 2. Potongan Balok dan Pelat Panel
Pelat Baja Smartdek                                              Smartdek
    Smartdek adalah dek yang dibentuk
dari material baja dengan lapisan Zinc         Bekisting
Coated (Z275, yaitu berat lapisan galvani-         Bekisting merupakan struktur semen-
zed per meter persegi ± 275 gr/m2) untuk       tara yang berfungsi sebagai alat bantu
penggunaan pada kondisi lingkungan nor-        dalam membentuk beton dimana perkem-
mal, sedangkan pada kondisi lingkungan         bangannya sejalan dengan perkembangan
korosif perlu diberikan lapisan perlindu-      beton itu sendiri. Bekisting berfungsi
ngan tambahan. Kekuatan tarik leleh mini-      sebagai acuan untuk mendapatkan bentuk
mum pelat baja ini adalah 550 MPa. Tebal       profil yang diinginkan serta sebagai
pelat standar adalah 0,70 mm BMT de-           penampung dan penumpu sementara beton
ngan pilihan tebal yang lain 1,00 dan 1,2      basah selama proses pengeringan. Dengan
mm BMT. Penggunaan decking baja akan           adanya inovasi teknologi dalam bidang
memberikan keuntungan bagi struktur se-        bekisting, saat ini produksi dilakukan oleh
cara keseluruhan karena penghematan da-        pabrik dengan disain sedemikian rupa
lam penggunaan formwork dan beton.             sehingga bekisting mudah dibongkar,
Decking baja ini berfungsi antara lain se-     dipasang serta memungkinkan untuk
bagai lantai kerja sementara, sebagai be-      dimanfaatkan lebih dari satu kali.
kisting tetap dan tulangan positif. Smart-         Proses pengeringan beton saat ini rela-
dek juga memberikan keuntungan yang            tif lebih cepat dibandingkan pada masa
lain yaitu dari segi waktu pelaksanaan         lalu. Hal ini disebabkan karena telah dite-
konstuksi yang lebih cepat yaitu mencapai      mukannya zat tambah yang dapat diman-
400m2/hari/kelompok (3-4 orang) dan            faatkan untuk mengatur kecepatan menge-
menghemat dalam pemakaian perancah             rasnya beton. Proses pembongkaran bekis-
dan tiang-tiang penyangga.                     ting bergantung pada kecepatan mengeras-
    Pemasangan panel Smartdek pada pe-         nya beton dan baru dibongkar setelah di-
lat beton diletakkan melintang (pada arah      nyatakan aman. Pembuatan dan pemasa-
memendek). Pada umumnya panel dile-            ngan bekisting tergantung dari banyak
takkan minimum ± 2,5 cm kedalam be-            faktor yang mempengaruhi yaitu bahan
kisting balok. Berikut ini merupakan gam-      yang tersedia atau yang diperlukan, cara
bar potongan balok dan pelat Smartdek:         dan pengadaan tenaga kerja, tuntutan akan

22
Analisis Biaya Pelaksanaan Antara Pelat ………..…………… Widhyawati, Yana, dan Asmara


hasil pengerjaan yang dibutuhkan teruta-      lok anak atau balok garis menjadi satu
ma dalam hal akurasi dan kerapian serta       kesatuan dengan bekisting pelat lantai.
biaya alat-alat yang digunakan.                   Dengan kedaan yang demikian, ran-
    Dalam pembuatan bekisting harus           cangan bekisting balok tidak terlepas dari
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :       sistem pelat lantai yang dipilih. Bekisting
                                              balok-balok terdiri dari komponen-kom-
1. Kualitas material bekisting yang digu-     ponen bidang alas dan dua sisi bidang te-
    nakan harus dapat menghasilkan per-       gak samping ditambah dengan pengikat-
    mukaan beton yang baik.                   pengikat dan penyokong yang diperlukan.
2. Cukup kuat karena bekisting akan me-       Biasanya komponen bidang alas dibuat
    nampung beton basah disamping be-         dengan lebar yang tepat sesuai dengan
    ban-beban lain saat pengecoran. De-       lebar balok dan akan tertumpu langsung
    ngan begitu diharapkan tidak terjadi      pada perancah penyangga. Komponen sisi
    lendutan atau lenturan ketika beton di-   tegak samping berhubungan tegak lurus
    tuang.                                    dengan bidang alas secara overlap dan
3. Sedikit pembuangan agar bisa dipakai       kedua bidang ini bertumpu pada perancah
    untuk keperluan pembekistingan yang       penyangga.
    lainnya.                                      Untuk balok tepi yang berfungsi seba-
4. Dapat dipasang dengan mudah dan ce-        gai spandrel beam diperlukan bekisting
    pat.                                      yang baik dan kuat. Hal ini disebabkan lo-
5. Mudah dibongkar tanpa mengadakan           kasi terletak pada tepi luar dari bangunan
    sentakan sehingga tidak menimbulkan       sehingga harus menghasilkan penampilan
    kerusakan pada struktur beton saat di-    yang baik, meskipun sering digunakan ba-
    lakukan pembongkaran bekisting.           han finishing untuk menutup bahan beton-
6. Memperhatikan faktor ekonomis dari         nya. Detail dari bagian-bagian bekisting
    bekisting agar mampu mereduksi bia-       balok sangat bervariasi tergantung bahan
    ya.                                       yang digunakan, lokasi atau letak bekis-
    Pelekatan beton pada bekisting dapat      ting dan beban yang diperhitungkan. Se-
dihindari dengan melumasi penampang           perti yang telah dikemukakan sebelum-
bekisting yang bersentuhan itu dengan mi-     nya, bekisting balok dan pelat lantai beton
nyak bekisting. Namun, pemakaian mi-          menjadi satu kesatuan dan bersama-sama
nyak bekisting tidak boleh terlalu banyak     ditumpu oleh tiang-tiang penyangga yang
karena dapat mengubah warna permukaan         berbentuk struktur rangka perancah pe-
beton. Apabila papan (kayu) bekisting di-     nyangga dibawah bekisting balok dan pe-
kerjakan dengan sederhana, maka papan         lat lantai tersebut. Jarak antar tiang pe-
itu dapat digunakan sekitar 3 sampai 5        nyangga tersebut dibatasi oleh kekuatan
kali. Sedangkan untuk balok persegi dan       terhadap momen lentur, lendutan ijin,
bulat dapat dipakai sekitar 7 sampai 10       maupun kapasitas dari masing-masing
kali. Bekisting hendaknya disusun sede-       tiang penyangga.
mikian rupa sehingga dapat dipergunakan
lagi pada kesempatan lain.                    Perancah
                                                  Konstruksi bekisting untuk struktur
Bekisting Balok dan Pelat
                                              yang mendukung bebas terdiri dari suatu
    Pada umumnya struktur pelat lantai
                                              konstruksi penyangga dari perancah kayu
beton dan balok menjadi satu kesatuan
                                              atau perancah baja bersekrup (scaf-
yang monolit sehingga sistem bekisting
                                              folding). Perancah kayu umumnya diletak-
yang dipergunakan disesuaikan dengan
                                              kan di bagian atas gelagar balok yang cu-
sistem bekisting pelat lantai beton. Maka
                                              kup panjang dan lebarnya, untuk mence-
bekisting balok atau sistem balok-balok
                                              gah bekisting melesak. Perancah kayu da-
biasanya terdiri dari balok induk dan ba-
                                              pat disetel tingginya dengan pertolongan

                                                                                      23
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 1, Januari 2010


dua baji kayu yang dapat digeser. Peran-     berfungsi untuk mengalirkan beton cor
cah ini termasuk tipe penyangga tradi-       ready mix ke pelat lantai yang siap di cor.
sional.                                      Biasanya concrete pump digunakan untuk
    Perancah baja bersekrup (scaffolding)    lantai yang sulit dijangkau serta untuk
terdapat dipasaran dengan bermacam-ma-       mempercepat proses pengecoran. Sedang-
cam panjang dan besarnya. Perancah baja      kan vibrator berfungsi untuk menghasil-
semakin banyak digunakan karena selain       kan getaran yang cukup untuk memaksa
pemasangannya yang mudah dan cepat,          adukan beton bergeser mengisi rongga-
perancah ini juga mampu menyangga            rongga kosong, sehingga beton mengalir
beban sampai dengan 5 – 20 kN (500-          dan memadat.
2000 kg). Perancah baja bersekrup terdiri
dari dua pipa baja yang disambung dengan     Perkiraan Biaya
selubung sekrup atau mur penyetel. Peng-         Perkiraan biaya adalah memperkira-
gunaan perancah baja bersekrup membu-        kan kemungkinan jumlah biaya yang di-
tuhkan pengawasan serta ketelitian dalam     perlukan untuk suatu kegiatan yang dida-
pemasangannya. Jika perancah ini dirawat     sarkan atas informasi yang tersedia
dengan baik, maka dapat dipakai berta-       (Soeharto, 1997). Perkiraan biaya meme-
hun-tahun.                                   gang peranan penting dalam penyelengga-
                                             raan proyek. Pada taraf pertama dipergu-
     Penyetelan dari perancah kayu atau      nakan untuk mengetahui berapa besar bia-
perancah baja bersekrup (scaffolding)        ya yang diperlukan untuk membangun
memerlukan persyaratan seperti di bawah      proyek. Selanjutnya, perkiraan biaya me-
ini :                                        miliki fungsi dengan spektrum yang amat
1. Perancah harus berdiri tegak lurus. Hal   luas yaitu merencanakan dan mengendali-
     ini berguna untuk mencegah peruba-      kan sumber daya seperti material, tenaga
     han bekisting akibat dari gaya-gaya     kerja, pelayanan, maupun waktu.
     horisontal. Penyetelan dalam arah te-       Meskipun kegunaannya sama, namun
     gak lurus harus dengan waterpass.       penekanannya berbeda-beda untuk ma-
2. Bila beberapa lantai bertingkat akan      sing-masing organisasi peserta proyek.
     dicor berurutan, maka lendutan akibat   Bagi pemilik, angka yang menunjukkan
     dari lantai yang telah mengeras harus   jumlah perkiraan biaya akan menjadi sa-
     dihindarkan dengan menempatkan pe-      lah satu patokan untuk menentukan kela-
     rancah diperpanjangannya sebaik         yakan investasi. Bagi kontraktor, keuntu-
     mungkin.                                ngan finansial yang akan diperoleh tergan-
3. Tempat dari perancah perlu dipilih se-    tung pada seberapa jauh kecakapan mem-
     demikian rupa sehingga beban-beban      buat perkiraan biaya. Bila penawaran har-
     dapat terbagi serata mungkin. Hal ini   ga yang diajukan di dalam proses lelang
     berguna untuk mencegah perubahan        terlalu tinggi, kemungkinan besar kontrak-
     bentuk yang berbeda-beda akibat dari    tor yang bersangkutan akan mengalami
     perpendekan elastis perancah yang       kekalahan. Sebaliknya bila memenangkan
     timbul karena pembebanan dan perbe-     lelang dengan harga terlalu rendah, kon-
     daan penurunan tanah.                   traktor akan mengalami kesulitan di ke-
                                             mudian hari. Sedangkan bagi konsultan,
Peralatan                                    angka tersebut diajukan kepada pemilik
    Peralatan yang akan dipakai haruslah     sebagai usulan jumlah biaya terbaik untuk
dipilih dengan tepat karena merupakan sa-    berbagai kegunaan sesuai perkembangan
lah satu faktor penting untuk menunjang      proyek
keberhasilan suatu proyek konstruksi. Pa-
da pengerjaan pelat lantai, biasanya digu-   Biaya Langsung dan Tak Langsung
nakan concrete pump dan vibrator pada           Biaya langsung adalah semua biaya
saat proses pengecoran. Concrete pump        yang berhubungan langsung dengan pe-

24
Analisis Biaya Pelaksanaan Antara Pelat ………..…………… Widhyawati, Yana, dan Asmara


kerjaan konstruksi di lapangan. Biaya           HASIL DAN PEMBAHASAN
langsung dapat diperoleh dengan mengali-
kan volume/kuantitas suatu pekerjaan de-            Pada pelaksanaan pelat konvensional,
ngan harga satuan (unit cost) pekerjaan         jenis item pekerjaan yang dilakukan yaitu
tersebut. Harga satuan pekerjaan ini terdiri    pekerjaan cor beton ready mix K-225, pe-
atas harga bahan, upah buruh dan biaya          kerjaan pembesian wiremesh, pekerjaan
peralatan.                                      pembesian balok, pekerjaan pasang dan
    Biaya-biaya yang dikelompokkan da-          bongkar bekisting pelat dan balok, serta
lam jenis ini yaitu :                           pekerjaan pasang dan bongkar scaffolding
1. Biaya Bahan                                  balok dan pelat. Peralatan yang digunakan
     Biaya bahan terdiri dari biaya pembe-      yaitu concrete pump dan scaffolding. Se-
     lian material, biaya transportasi, biaya   belum perhitungan biaya pelaksanaan pe-
     penyimpanan material dan kerugian          lat, dilakukan analisa harga satuan ma-
     akibat kehilangan atau kerusakan ma-       sing-masing item pekerjaan, sehingga di-
     terial.                                    dapat total biaya pengerjaan pelat konven-
2. Biaya Pekerja/Upah (Labour/Man               sional lantai 1 (satu) dan 2 (dua) sebesar
     Power)                                     Rp 962.710.088,91. Perhitungan analisa
     Biaya pekerja ini dibedakan atas :         biaya pekerjaan pelat konvensional se-
     a. Upah harian                             lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.
     b. Upah borongan                               Pada pelaksanaan pelat metal deck, je-
     c. Upah berdasarkan produktivitas          nis item pekerjaan yang dilakukan yaitu
3. Biaya Peralatan                              pekerjaan pelat Smartdek dan end stop,
     Beberapa unsur yang terdapat dalam         pekerjaan cor beton ready mix K-225, pe-
     biaya peralatan ini antara lain adalah     kerjaan pembesian wiremesh pelat lantai,
     sewa (bila menyewa), biaya operasi,        pekerjaan pembesian balok, pekerjaan pa-
     biaya pemeliharaan, biaya operator,        sang dan bongkar bekisting balok, peker-
     biaya mobilisasi, dan lain-lain yang       jaan temporary support, serta pekerjaan
     terkait dengan peralatan.                  pasang dan bongkar scaffolding balok.
    Biaya tidak langsung adalah semua               Peralatan yang digunakan yaitu
biaya proyek yang secara tidak langsung         concrete pump dan scaffolding. Sebelum
berhubungan dengan konstruksi di lapa-          analisa biaya pelaksanaan pelat, dilakukan
ngan tetapi harus ada dan tidak dapat di-       analisa harga satuan masing-masing item
lepaskan dari proyek tersebut. Biaya-biaya      peker-jaan. Didapat total biaya pengerjaan
yang termasuk dalam biaya tidak langsung        pelat     metal     deck    sebesar     Rp
adalah biaya overhead dan biaya tak ter-        890.380.917,53. Perhitungan analisa biaya
duga.                                           pekerjaan pelat metal deck dapat dilihat
                                                pada Tabel 2. Dari hasil analisa biaya
METODE                                          diperoleh biaya pelaksanaan pelat lantai 1
                                                dan 2 dengan metode konvensional pada
Analisa Harga Satuan                            Proyek Pembangunan Apartemen Le
   Analisa harga satuan pekerjaan pelat         Grande Suites Pecatu adalah            Rp.
menggunakan analisa harga satuan                962.710.088,91. Sedangkan biaya pelak-
pekerjaan berdasarkan Standar Nasional          sanaan pelat lantai 1 dan 2 menggunakan
Indonesia (SNI) dan daftar harga satuan         metal deck adalah Rp. 890.380.917,53.
bahan bangunan, upah kerja dan Analisa
Biaya Konstruksi (ABK) untuk Triwulan I
(Maret 2008) yang dikeluarkan oleh
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat
Jendral Cipta Karya. Daftar harga satuan
dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan
Umum setiap tiga bulan sekali.
                                                                                       25
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 1, Januari 2010



Tabel 1. Analisa Biaya Pekerjaan Pelat Konvensional

                                                                                 Harga
                                                                                              Total Harga
No                         Uraian                        Volume       Sat        Satuan
                                                                                                 (Rp)
                                                                                  (Rp)
1.     Pek. Cor Beton Ready Mix K-225                      285,70     m³        862.797,95   246.499.648,72
2.     Biaya Sewa Concrete Pump                                       Ls      7.480.000,00     7.480.000,00
3.     Biaya Sewa Vibrator                                            Ls      4.000.000,00     4.000.000,00
4.     Pek. Pembesian WireMesh Pelat Lantai              3.024,00     m2         89.192,08   269.716.849,92
5.     Pek. Pembesian Balok B1                           9.000,58     kg         12.135,40   109.225.638,53
6.     Pek. Pembesian Balok B2 & Ba                      9.450,67     kg          6.455,95    61.013.027,16
7.     Pek. Bekisting Pelat Lantai 1                       643,55     m2        134.030,00    86.254.671,43
8.     Pek. Bekisting Pelat Lantai 2                       643,55     m2         57.333,00    36.896.508,82
9.     Pek. Bekisting Balok Lantai 1                       471,16     m2        144.830,00    68.237.523,48
10.    Pek. Bekisting Balok Lantai 2                       471,16     m2         60.033,00    28.284.908,15
11.    Pek. Scaffolding                                    295,00     set        54.900,00    16.195.500,00
       Balok & Pelat Lantai 1
12.    Pek. Scaffolding                                    295,00     set         3.850,00     1.135.750,00
       Balok & Pelat Lantai 2
13.    Pek. Pembongkaran Bekisting Pelat Lantai 1          643,55     m2         11.530,00 7.420.102,68
14.    Pek. Pembongkaran Bekisting Pelat Lantai 2          643,55     m2         11.530,00 7.420.102,68
15.    Pek. Pembongkaran Bekisting Balok Lantai 1          471,16     m2         11.530,00 5.432.428,68
16.    Pek. Pembongkaran Bekisting Balok Lantai 2          471,16     m2         11.530,00 5.432.428,68
17.    Pek.Bongkar Scaffolding Balok & Pelat Lantai 1      295,00     set         3.500,00 1.032.500,00
18.    Pek.Bongkar Scaffolding Balok & Pelat Lantai 2      295,00     set         3.500,00 1.032.500,00
                                                                                 Total    962.710.088,91

Tabel 2. Analisa Biaya Pekerjaan Pelat Metal Deck
                                                                            Harga Satuan   Total Harga
 No Uraian                                              Volume      Sat
                                                                            (Rp)           (Rp)
 1.     Pek. Pelat Smartdek Tebal 0.75mm TCT            1.405,07    m2      163.000,00     229.025.758,00
 2.     End Stop                                        3.180,00    bh      4.000,00       12.720.000,00
 3.     Pek. Cor Beton Ready Mix K-225                  243,98      m³      862.797,95     210.505.443,84
 4.     Biaya Sewa Concrete Pump                                    Ls      7.480.000,00   7.480.000,00
 5.     Biaya Sewa Vibrator                                         Ls      4.000.000,00   4.000.000,00
 6.     Pek. Pembesian WireMesh Pelat Lt. 1 & 2         1.512,00    m2      89.192,08      134.858.431,01
 7.     Pek. Pembesian Balok B1 Lt 1 & 2                9.000,58    kg      12.135,40      109.225.638,53
                                                                                           61.013.027,16
 8.     Pek. Pembesian Balok B2 dan Ba Lt 1 dan 2       9.450,67    kg      6.455,95
                                                                      2
 9.     Pek. Bekisting Balok Lt 1                       471,16      m       144.830,00     68.237.523,48
 10.    Pek. Bekisting Balok Lt 2                       471,16      m2      60.033,00      28.284.908,15
 11.    Pek. Scaffolding untuk Balok Lt 1               199,00      set     54.900,00      10.925.100,00
 12.    Pek. Scaffolding untuk Balok Lt 2               199,00      set     3.850,00       766.150,00
 13.    Pek. Pemasangan Temporary Support Lt. 1         104,00      set     4.950,00       514.800,00
 14.    Pek. Pemasangan Temporary Support Lt. 2         104,00      set     5.445,00       566.280,00
 15.    Pek. Pembongkaran Bekisting Balok Lantai 1      471,16      m2      11.530,00      5.432.428,68
 16.    Pek. Pembongkaran Bekisting Balok Lantai 2      471,16      m2      11.530,00      5.432.428,68
 17.    Pek. Pembongkaran Scaffolding Balok Lantai 1    199,00      set     3.500,00       696.500,00
 18.    Pek. Pembongkaran Scaffolding Balok Lantai 2    199,00      set     3.500,00       696.500,00
                                                                            Total          890.380.917,53
    Dari perbandingan biaya pelaksanaan                 mahal daripada pelat menggunakan metal
antara pelat konvensional dan pelat metal               deck dengan volume 121,99 m3, yaitu de-
deck, menunjukkan bahwa pengerjaan pe-                  ngan selisih biaya sebesar Rp 72.329.
lat lantai konvensional dengan volume                   171,38 atau sebesar 7,51%.
142,85 m3 memberikan biaya yang lebih

26
Analisis Biaya Pelaksanaan Antara Pelat ………..…………… Widhyawati, Yana, dan Asmara


KESIMPULAN                                   DAFTAR PUSTAKA

    Berdasarkan latar belakang masalah       Anonimus, Smartdek. PT. BlueScope Lysaght
bahwa penelitian ini bertujuan untuk me-          Indonesia. Jakarta.
ngetahui biaya pelaksanaan dan selisih       Anonimus, 2008. Daftar Harga Satuan Bahan
biaya antara pelat konvensional dan sis-          Bangunan, Upah Kerja dan Analisa
tem pelat menggunakan metal deck, maka            Biaya Konstruksi untuk Triwulan I,
                                                  Departemen Pekerjaan Umum, Denpasar.
dari hasil analisa biaya dapat diperoleh     Astanto, Triono Budi, 2001. Konstruksi Beton
kesimpulan sebagai berikut :                      Bertulang, Kanisius. Yogyakarta.
1. Total biaya pelaksanaan pelat lantai 1    Kusuma, I.K.S, 2006. Perbandingan Biaya
    dan 2 dengan metode konvensional              Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Beton
    sebesar Rp.962.710.088,91.                    Dengan Metode Konvensional dan
2. Total biaya pengerjaan pelat lantai 1          Precast, Tugas Akhir, Program Studi
    dan 2 dengan pelat metal deck sebesar         Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
    Rp. 890.380.917,53                            Udayana.
3. Dengan membandingkan total biaya          Mulyono, T., 2004. Teknologi Beton, Andi,
    pengerjaan pelat lantai 1 dan 2 antara        Yogyakarta.
                                             SNI 03-2847-2002, 2002. Tata Cara
    pelat konvensional dan pelat menggu-
                                                  Perencanaan Struktur Beton Untuk
    nakan metal deck, maka pelat lantai           Bangunan Gedung, Badan Standarisasi
    dengan menggunakan metal deck                 Nasional.
    memberikan biaya yang lebih murah.       Soeharto, I., 1997. Manajemen Proyek dari
    Selisih biaya pekerjaan antara pelat          Konseptual       Sampai       Operasional,
    konvensional dan pelat menggunakan            Erlangga, Jakarta.
    metal deck yaitu sebesar Rp.             Sutjipto, R., Nugroho, P., Natan, I., 1985.
    72.329.171,38 atau sebesar 7,51%.             Manajemen Proyek Konstruksi 1. Kartika
                                                  Yudha, Surabaya.
                                             Sutjipto, R., Nugroho, P., Natan, I., 1985.
                                                  Manajemen Proyek Konstruksi 2. Kartika
                                                  Yudha, Surabaya.
                                             Wang, C.K & Salmon, 1992. Desain Beton
                                                  Bertulang. Jilid 2, Erlangga, Jakarta




                                                                                         27

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Makalah metode pelaksanaan_konstruksi
Makalah metode pelaksanaan_konstruksiMakalah metode pelaksanaan_konstruksi
Makalah metode pelaksanaan_konstruksiMOSES HADUN
 
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACIPerhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACIArnas Aidil
 
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMetode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMOSES HADUN
 

Mais procurados (6)

Makalah metode pelaksanaan_konstruksi
Makalah metode pelaksanaan_konstruksiMakalah metode pelaksanaan_konstruksi
Makalah metode pelaksanaan_konstruksi
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
006
006006
006
 
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACIPerhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
Perhitungan Beton Mutu Tinggi Metode ACI
 
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMetode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
 
jembatan
jembatanjembatan
jembatan
 

Semelhante a 3600 5117-1-sm

05.1 bab 1
05.1 bab 105.1 bab 1
05.1 bab 1aryawi
 
2022_TS_MTS_151012010005_Lampiran.pptx
2022_TS_MTS_151012010005_Lampiran.pptx2022_TS_MTS_151012010005_Lampiran.pptx
2022_TS_MTS_151012010005_Lampiran.pptxErvanKamal2
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganRani Hendrikus
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganRani Hendrikus
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganRani Hendrikus
 
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls BTugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls BArbiArdli
 
Aplikasi Bentangan Belokan Pipa dengan MATLAB
Aplikasi Bentangan Belokan Pipa dengan MATLABAplikasi Bentangan Belokan Pipa dengan MATLAB
Aplikasi Bentangan Belokan Pipa dengan MATLABIsa Rachman
 
Pemilihan teknik perbaikan perkerasan jalan
Pemilihan teknik perbaikan perkerasan jalanPemilihan teknik perbaikan perkerasan jalan
Pemilihan teknik perbaikan perkerasan jalanAdelyaHakim1
 
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...ikhsan setiawan
 
konfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucukkonfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucukNurhadi Akbar
 
pdfcoffee.com_1852eksplorasi-teknologi-dalam-proyek-konstruksi-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_1852eksplorasi-teknologi-dalam-proyek-konstruksi-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_1852eksplorasi-teknologi-dalam-proyek-konstruksi-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_1852eksplorasi-teknologi-dalam-proyek-konstruksi-pdf-free.pdfashariarsitek
 
Analisis_Perbandingan_Produktivitas_Peke.pdf
Analisis_Perbandingan_Produktivitas_Peke.pdfAnalisis_Perbandingan_Produktivitas_Peke.pdf
Analisis_Perbandingan_Produktivitas_Peke.pdfDevriChristian
 
Kajian Jalan Prategang
Kajian Jalan PrategangKajian Jalan Prategang
Kajian Jalan PrategangBudi Suryanto
 
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdfbahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdfFitriHariyanti4
 
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptxBahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptxYosiAndre1
 
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 sukrohejo
 

Semelhante a 3600 5117-1-sm (20)

05.1 bab 1
05.1 bab 105.1 bab 1
05.1 bab 1
 
2022_TS_MTS_151012010005_Lampiran.pptx
2022_TS_MTS_151012010005_Lampiran.pptx2022_TS_MTS_151012010005_Lampiran.pptx
2022_TS_MTS_151012010005_Lampiran.pptx
 
pondasi
pondasipondasi
pondasi
 
Jurnal%20 ta
Jurnal%20 taJurnal%20 ta
Jurnal%20 ta
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapanganCacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
Cacat perencanaan yang berdampak pada mutu konstruksi lapangan
 
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls BTugas mk2 tgl 17 mei 2020  arbi ardli-kls B
Tugas mk2 tgl 17 mei 2020 arbi ardli-kls B
 
Aplikasi Bentangan Belokan Pipa dengan MATLAB
Aplikasi Bentangan Belokan Pipa dengan MATLABAplikasi Bentangan Belokan Pipa dengan MATLAB
Aplikasi Bentangan Belokan Pipa dengan MATLAB
 
Pemilihan teknik perbaikan perkerasan jalan
Pemilihan teknik perbaikan perkerasan jalanPemilihan teknik perbaikan perkerasan jalan
Pemilihan teknik perbaikan perkerasan jalan
 
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton  Kasus : Abutmen...
Perbandingan Pondasi Sumuran dan Pondasi Tiang Pancang Beton Kasus : Abutmen...
 
konfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucukkonfigurasi pondasi cerucuk
konfigurasi pondasi cerucuk
 
pdfcoffee.com_1852eksplorasi-teknologi-dalam-proyek-konstruksi-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_1852eksplorasi-teknologi-dalam-proyek-konstruksi-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_1852eksplorasi-teknologi-dalam-proyek-konstruksi-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_1852eksplorasi-teknologi-dalam-proyek-konstruksi-pdf-free.pdf
 
Analisis_Perbandingan_Produktivitas_Peke.pdf
Analisis_Perbandingan_Produktivitas_Peke.pdfAnalisis_Perbandingan_Produktivitas_Peke.pdf
Analisis_Perbandingan_Produktivitas_Peke.pdf
 
Kajian Jalan Prategang
Kajian Jalan PrategangKajian Jalan Prategang
Kajian Jalan Prategang
 
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdfbahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
bahanpresentasiyosiandre-230309033046-3d495dee.pdf
 
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptxBahan Presentasi Yosi Andre.pptx
Bahan Presentasi Yosi Andre.pptx
 
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3 LAPORAN PKL  PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
LAPORAN PKL PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1 DAN K3
 
Cendawan
CendawanCendawan
Cendawan
 

3600 5117-1-sm

  • 1. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 1, Januari 2010 ANALISA BIAYA PELAKSANAAN ANTARA PELAT KONVENSIONAL DAN SISTEM PELAT MENGGUNAKAN METAL DECK I.A. Rai Widhiawati1, A. A. G. A. Yana1, dan A.A. Asmara1 1 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Denpasar E-mail : dayurai@civil.unud.ac.id Abstrak: Pada pelaksanaan sebuah proyek konstruksi, khususnya yang menggunakan konstruksi beton, umumnya menggunakan metode konvensional yaitu menggunakan bekisting dan penyangga dari kayu. Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat, muncul inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja. Salah satu usaha yang dilakukan adalah mengganti cara-cara konvensional menjadi lebih modern. Sistem pelat menggunakan metal deck menjadi salah satu alternatif yang sedang dikembangkan untuk menggantikan pelat konvensional. Adanya alternatif selain pelat konvensional, dapat memberikan pilihan bagi pengusaha jasa konstruksi untuk menentukan metode pelaksanaan yang tepat dalam pelaksanaan pekerjaan pelat dalam suatu proyek konstruksi, sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal terutama jika ditinjau dari segi biaya maupun waktu. Untuk menentukan metode pelaksanaan yang akan diterapkan, terlebih dahulu dilakukan analisa teknik pelaksanaan maupun biaya pelaksanaan. Analisa teknik pelaksanaan dilakukan pada semua rangkaian kegiatan pelaksanaan pekerjaan dimulai pekerjaan scaffolding dan bekisting, pekerjaan pembesian, hingga pekerjaan pengecoran. Analisa harga satuan dilakukan pada semua rangkaian pekerjaan tersebut dengan memperhatikan komponen-komponen yang berpengaruh terhadap biaya pelaksanaan seperti material dan tenaga kerja. Metode analisa harga satuan yang digunakan adalah Analisa Harga Satuan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Hasil analisa biaya yang didapat dari analisa harga satuan yang dikalikan dengan volume pekerjaan serta biaya sewa peralatan baik untuk pelat konvensional maupun sistem pelat menggunakan metal deck kemudian dibandingkan. Sehingga dari hasil perbandingan tersebut diperoleh selisih biaya dari pelat konvensional dan pelat metal deck. Dari hasil analisa biaya diperoleh biaya pelaksanaan pelat lantai 1 dan 2 dengan metode konvensional pada Proyek Pembangunan Apartemen Le Grande Suites Pecatu adalah Rp. 962.710.088,91. Sedangkan biaya pelaksanaan menggunakan metal deck adalah Rp. 890.380.917,53. Dari perbandingan biaya pelaksanaan antara pelat konvensional dan pelat metal deck, menunjukkan bahwa pengerjaan pelat lantai konvensional dengan volume 142,85 m3 memberikan biaya yang lebih mahal daripada pelat menggunakan metal deck dengan volume 121,99 m3, yaitu dengan selisih biaya sebesar Rp 72.329.171,38 atau sebesar 7,51%. Kata kunci : pelat konvensional, pelat metal deck, biaya pelaksanaan ANALYSIS ON COST OF CONSTRUCTION OF CONVENTIONAL SLAB AND METAL DECK SLAB SYSTEM Abstract: The construction of concrete structure usually uses a conventional method where concrete mould and scaffolding used are made of wood. With the advance of technology there is an alternative developed to replace that method with the modern one. The slab structure constructed using metal deck is one example. The new method can provide a selection for entrepreneur of construction service to determine the correct method in constructing the slab in order to give the maximum result in term of cost and time aspects. 20
  • 2. Analisis Biaya Pelaksanaan Antara Pelat ………..…………… Widhyawati, Yana, dan Asmara To determine the construction method, the analyses of technique and cost of construction are needed. The analysis of construction technique is conducted for all network activities of works started from the work of scaffolding and concrete mould, reinforcement until casting. The unit price analysis is carried out for those works and more attention is paid to components affecting cost of material and labors. The unit price analysis used is a unit price analysis according to Indonesian standard, Standar Nasional Indonesia (SNI). The comparison is then conducted for cost analyses between conventional and metal deck slab cost of construction. Base on cost analysis results carried out on the building construction of Apartment of Le Grande Suites Pecatu, it is found that the cost of construction of 1st and 2nd floor using the conventional method and the metal deck construction are Rp. 962.710.088,91. and Rp. 890.380.917,53, respectively. The comparison results indicate that the work of the conventional slab with the volume of 142,85 m3 is more expensive than that of the metal deck slab with the volume of 121,99 m3, where the cost difference is equal to Rp 72.329.171,38 or 7,51%. Keywords: conventional slab, metal deck slab, cost of construction PENDAHULUAN konstruksi karena dengan metode pelaksa- naan yang tepat dapat memberikan hasil Perkembangan teknologi konstruksi yang maksimal terutama jika ditinjau dari saat ini mengalami kemajuan pesat, yang segi biaya maupun dari segi waktu. De- ditandai dengan hadirnya berbagai jenis ngan adanya kemajuan teknologi yang se- material dan peralatan yang modern. Pada makin pesat dalam dunia konstruksi, me- jaman dahulu dengan peralatan yang se- mungkinkan pengelola proyek untuk me- derhana dapat didirikan bangunan-ba- milih salah satu metode pelaksanaan kon- ngunan monumental yang sampai saat ini struksi tertentu dari beberapa alternatif masih tetap dikagumi. Dalam perkemba- metode pelaksanaan konstruksi yang ada. ngan dunia konstruksi sekarang ini, sangat Salah satu usaha yang dilakukan oleh pe- banyak usaha yang dilakukan untuk me- ngelola proyek adalah mengganti cara- ningkatkan kualitas dan kuantitas kerja, cara konvensional menjadi lebih modern. baik secara struktur maupun manajemen Hal ini memunculkan inovasi sistem pelat konstruksi. Setidaknya upaya yang dilaku- menggunakan metal deck sebagai alterna- kan merupakan usaha untuk memperbaiki tif lain dari sistem pelat konvensional. dan mencapai hasil kerja yang lebih baik. Permasalahan yang ingin diketahui adalah Dalam pelaksanaan suatu proyek kons- berapa besar biaya pelaksanaan dan selisih truksi, semakin besar proyek yang diker- biaya antara pelat konvensional dan jakan maka semakin besar pula kendala sistem pelat menggunakan metal deck. yang akan dihadapi oleh perusahaan jasa konstruksi. Oleh karena itu perusahaan ja- TEORI PENUNJANG sa konstruksi harus memiliki pertimba- ngan yang matang dalam perencanaan Pelat Beton Bertulang maupun dalam pelaksanaan suatu proyek Pelat beton bertulang merupakan ba- konstruksi. gian struktur bangunan yang menahan be- Para pengusaha jasa konstruksi selalu ban permukaan (beban vertikal), biasanya berusaha merealisasikan proyeknya tanpa mempunyai arah horisontal, dengan per- mengesampingkan tercapainya efisiensi mukaan atas dan bawahnya sejajar. Pelat biaya dan waktu namun tetap memenuhi dapat ditumpu balok beton bertulang, din- mutu. Pemilihan suatu metode sangat pen- ding pasangan batu atau dinding beton ting dalam pelaksanaan suatu proyek bertulang, batang-batang struktur baja, da- 21
  • 3. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 1, Januari 2010 pat ditumpu secara langsung oleh kolom, atau tertumpu secara menerus oleh tanah. Pelat dapat ditumpu biasanya pada dua si- si yang berlawanan saja, yang biasanya disebut pelat satu arah (one way). Pelat ju- ga dapat ditumpu pada keempat sisinya yang biasanya disebut pelat dua arah (two way). Pada kondisi ini beban lantai dipikul dalam kedua arah oleh keempat balok Gambar 1. Panel Profil Smartdek pendukung sekeliling panel. Apabila per- bandingan panjang terhadap lebar sebuah panel pelat lebih besar atau sama dengan 2, maka sebagian besar beban akan dita- han oleh pelat dalam arah pendek terhadap balok-balok penunjang dan sebagai aki- batnya akan diperoleh aksi pelat satu arah, walaupun keempat sisinya diberi tum- puan. Gambar 2. Potongan Balok dan Pelat Panel Pelat Baja Smartdek Smartdek Smartdek adalah dek yang dibentuk dari material baja dengan lapisan Zinc Bekisting Coated (Z275, yaitu berat lapisan galvani- Bekisting merupakan struktur semen- zed per meter persegi ± 275 gr/m2) untuk tara yang berfungsi sebagai alat bantu penggunaan pada kondisi lingkungan nor- dalam membentuk beton dimana perkem- mal, sedangkan pada kondisi lingkungan bangannya sejalan dengan perkembangan korosif perlu diberikan lapisan perlindu- beton itu sendiri. Bekisting berfungsi ngan tambahan. Kekuatan tarik leleh mini- sebagai acuan untuk mendapatkan bentuk mum pelat baja ini adalah 550 MPa. Tebal profil yang diinginkan serta sebagai pelat standar adalah 0,70 mm BMT de- penampung dan penumpu sementara beton ngan pilihan tebal yang lain 1,00 dan 1,2 basah selama proses pengeringan. Dengan mm BMT. Penggunaan decking baja akan adanya inovasi teknologi dalam bidang memberikan keuntungan bagi struktur se- bekisting, saat ini produksi dilakukan oleh cara keseluruhan karena penghematan da- pabrik dengan disain sedemikian rupa lam penggunaan formwork dan beton. sehingga bekisting mudah dibongkar, Decking baja ini berfungsi antara lain se- dipasang serta memungkinkan untuk bagai lantai kerja sementara, sebagai be- dimanfaatkan lebih dari satu kali. kisting tetap dan tulangan positif. Smart- Proses pengeringan beton saat ini rela- dek juga memberikan keuntungan yang tif lebih cepat dibandingkan pada masa lain yaitu dari segi waktu pelaksanaan lalu. Hal ini disebabkan karena telah dite- konstuksi yang lebih cepat yaitu mencapai mukannya zat tambah yang dapat diman- 400m2/hari/kelompok (3-4 orang) dan faatkan untuk mengatur kecepatan menge- menghemat dalam pemakaian perancah rasnya beton. Proses pembongkaran bekis- dan tiang-tiang penyangga. ting bergantung pada kecepatan mengeras- Pemasangan panel Smartdek pada pe- nya beton dan baru dibongkar setelah di- lat beton diletakkan melintang (pada arah nyatakan aman. Pembuatan dan pemasa- memendek). Pada umumnya panel dile- ngan bekisting tergantung dari banyak takkan minimum ± 2,5 cm kedalam be- faktor yang mempengaruhi yaitu bahan kisting balok. Berikut ini merupakan gam- yang tersedia atau yang diperlukan, cara bar potongan balok dan pelat Smartdek: dan pengadaan tenaga kerja, tuntutan akan 22
  • 4. Analisis Biaya Pelaksanaan Antara Pelat ………..…………… Widhyawati, Yana, dan Asmara hasil pengerjaan yang dibutuhkan teruta- lok anak atau balok garis menjadi satu ma dalam hal akurasi dan kerapian serta kesatuan dengan bekisting pelat lantai. biaya alat-alat yang digunakan. Dengan kedaan yang demikian, ran- Dalam pembuatan bekisting harus cangan bekisting balok tidak terlepas dari memperhatikan hal-hal sebagai berikut : sistem pelat lantai yang dipilih. Bekisting balok-balok terdiri dari komponen-kom- 1. Kualitas material bekisting yang digu- ponen bidang alas dan dua sisi bidang te- nakan harus dapat menghasilkan per- gak samping ditambah dengan pengikat- mukaan beton yang baik. pengikat dan penyokong yang diperlukan. 2. Cukup kuat karena bekisting akan me- Biasanya komponen bidang alas dibuat nampung beton basah disamping be- dengan lebar yang tepat sesuai dengan ban-beban lain saat pengecoran. De- lebar balok dan akan tertumpu langsung ngan begitu diharapkan tidak terjadi pada perancah penyangga. Komponen sisi lendutan atau lenturan ketika beton di- tegak samping berhubungan tegak lurus tuang. dengan bidang alas secara overlap dan 3. Sedikit pembuangan agar bisa dipakai kedua bidang ini bertumpu pada perancah untuk keperluan pembekistingan yang penyangga. lainnya. Untuk balok tepi yang berfungsi seba- 4. Dapat dipasang dengan mudah dan ce- gai spandrel beam diperlukan bekisting pat. yang baik dan kuat. Hal ini disebabkan lo- 5. Mudah dibongkar tanpa mengadakan kasi terletak pada tepi luar dari bangunan sentakan sehingga tidak menimbulkan sehingga harus menghasilkan penampilan kerusakan pada struktur beton saat di- yang baik, meskipun sering digunakan ba- lakukan pembongkaran bekisting. han finishing untuk menutup bahan beton- 6. Memperhatikan faktor ekonomis dari nya. Detail dari bagian-bagian bekisting bekisting agar mampu mereduksi bia- balok sangat bervariasi tergantung bahan ya. yang digunakan, lokasi atau letak bekis- Pelekatan beton pada bekisting dapat ting dan beban yang diperhitungkan. Se- dihindari dengan melumasi penampang perti yang telah dikemukakan sebelum- bekisting yang bersentuhan itu dengan mi- nya, bekisting balok dan pelat lantai beton nyak bekisting. Namun, pemakaian mi- menjadi satu kesatuan dan bersama-sama nyak bekisting tidak boleh terlalu banyak ditumpu oleh tiang-tiang penyangga yang karena dapat mengubah warna permukaan berbentuk struktur rangka perancah pe- beton. Apabila papan (kayu) bekisting di- nyangga dibawah bekisting balok dan pe- kerjakan dengan sederhana, maka papan lat lantai tersebut. Jarak antar tiang pe- itu dapat digunakan sekitar 3 sampai 5 nyangga tersebut dibatasi oleh kekuatan kali. Sedangkan untuk balok persegi dan terhadap momen lentur, lendutan ijin, bulat dapat dipakai sekitar 7 sampai 10 maupun kapasitas dari masing-masing kali. Bekisting hendaknya disusun sede- tiang penyangga. mikian rupa sehingga dapat dipergunakan lagi pada kesempatan lain. Perancah Konstruksi bekisting untuk struktur Bekisting Balok dan Pelat yang mendukung bebas terdiri dari suatu Pada umumnya struktur pelat lantai konstruksi penyangga dari perancah kayu beton dan balok menjadi satu kesatuan atau perancah baja bersekrup (scaf- yang monolit sehingga sistem bekisting folding). Perancah kayu umumnya diletak- yang dipergunakan disesuaikan dengan kan di bagian atas gelagar balok yang cu- sistem bekisting pelat lantai beton. Maka kup panjang dan lebarnya, untuk mence- bekisting balok atau sistem balok-balok gah bekisting melesak. Perancah kayu da- biasanya terdiri dari balok induk dan ba- pat disetel tingginya dengan pertolongan 23
  • 5. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 1, Januari 2010 dua baji kayu yang dapat digeser. Peran- berfungsi untuk mengalirkan beton cor cah ini termasuk tipe penyangga tradi- ready mix ke pelat lantai yang siap di cor. sional. Biasanya concrete pump digunakan untuk Perancah baja bersekrup (scaffolding) lantai yang sulit dijangkau serta untuk terdapat dipasaran dengan bermacam-ma- mempercepat proses pengecoran. Sedang- cam panjang dan besarnya. Perancah baja kan vibrator berfungsi untuk menghasil- semakin banyak digunakan karena selain kan getaran yang cukup untuk memaksa pemasangannya yang mudah dan cepat, adukan beton bergeser mengisi rongga- perancah ini juga mampu menyangga rongga kosong, sehingga beton mengalir beban sampai dengan 5 – 20 kN (500- dan memadat. 2000 kg). Perancah baja bersekrup terdiri dari dua pipa baja yang disambung dengan Perkiraan Biaya selubung sekrup atau mur penyetel. Peng- Perkiraan biaya adalah memperkira- gunaan perancah baja bersekrup membu- kan kemungkinan jumlah biaya yang di- tuhkan pengawasan serta ketelitian dalam perlukan untuk suatu kegiatan yang dida- pemasangannya. Jika perancah ini dirawat sarkan atas informasi yang tersedia dengan baik, maka dapat dipakai berta- (Soeharto, 1997). Perkiraan biaya meme- hun-tahun. gang peranan penting dalam penyelengga- raan proyek. Pada taraf pertama dipergu- Penyetelan dari perancah kayu atau nakan untuk mengetahui berapa besar bia- perancah baja bersekrup (scaffolding) ya yang diperlukan untuk membangun memerlukan persyaratan seperti di bawah proyek. Selanjutnya, perkiraan biaya me- ini : miliki fungsi dengan spektrum yang amat 1. Perancah harus berdiri tegak lurus. Hal luas yaitu merencanakan dan mengendali- ini berguna untuk mencegah peruba- kan sumber daya seperti material, tenaga han bekisting akibat dari gaya-gaya kerja, pelayanan, maupun waktu. horisontal. Penyetelan dalam arah te- Meskipun kegunaannya sama, namun gak lurus harus dengan waterpass. penekanannya berbeda-beda untuk ma- 2. Bila beberapa lantai bertingkat akan sing-masing organisasi peserta proyek. dicor berurutan, maka lendutan akibat Bagi pemilik, angka yang menunjukkan dari lantai yang telah mengeras harus jumlah perkiraan biaya akan menjadi sa- dihindarkan dengan menempatkan pe- lah satu patokan untuk menentukan kela- rancah diperpanjangannya sebaik yakan investasi. Bagi kontraktor, keuntu- mungkin. ngan finansial yang akan diperoleh tergan- 3. Tempat dari perancah perlu dipilih se- tung pada seberapa jauh kecakapan mem- demikian rupa sehingga beban-beban buat perkiraan biaya. Bila penawaran har- dapat terbagi serata mungkin. Hal ini ga yang diajukan di dalam proses lelang berguna untuk mencegah perubahan terlalu tinggi, kemungkinan besar kontrak- bentuk yang berbeda-beda akibat dari tor yang bersangkutan akan mengalami perpendekan elastis perancah yang kekalahan. Sebaliknya bila memenangkan timbul karena pembebanan dan perbe- lelang dengan harga terlalu rendah, kon- daan penurunan tanah. traktor akan mengalami kesulitan di ke- mudian hari. Sedangkan bagi konsultan, Peralatan angka tersebut diajukan kepada pemilik Peralatan yang akan dipakai haruslah sebagai usulan jumlah biaya terbaik untuk dipilih dengan tepat karena merupakan sa- berbagai kegunaan sesuai perkembangan lah satu faktor penting untuk menunjang proyek keberhasilan suatu proyek konstruksi. Pa- da pengerjaan pelat lantai, biasanya digu- Biaya Langsung dan Tak Langsung nakan concrete pump dan vibrator pada Biaya langsung adalah semua biaya saat proses pengecoran. Concrete pump yang berhubungan langsung dengan pe- 24
  • 6. Analisis Biaya Pelaksanaan Antara Pelat ………..…………… Widhyawati, Yana, dan Asmara kerjaan konstruksi di lapangan. Biaya HASIL DAN PEMBAHASAN langsung dapat diperoleh dengan mengali- kan volume/kuantitas suatu pekerjaan de- Pada pelaksanaan pelat konvensional, ngan harga satuan (unit cost) pekerjaan jenis item pekerjaan yang dilakukan yaitu tersebut. Harga satuan pekerjaan ini terdiri pekerjaan cor beton ready mix K-225, pe- atas harga bahan, upah buruh dan biaya kerjaan pembesian wiremesh, pekerjaan peralatan. pembesian balok, pekerjaan pasang dan Biaya-biaya yang dikelompokkan da- bongkar bekisting pelat dan balok, serta lam jenis ini yaitu : pekerjaan pasang dan bongkar scaffolding 1. Biaya Bahan balok dan pelat. Peralatan yang digunakan Biaya bahan terdiri dari biaya pembe- yaitu concrete pump dan scaffolding. Se- lian material, biaya transportasi, biaya belum perhitungan biaya pelaksanaan pe- penyimpanan material dan kerugian lat, dilakukan analisa harga satuan ma- akibat kehilangan atau kerusakan ma- sing-masing item pekerjaan, sehingga di- terial. dapat total biaya pengerjaan pelat konven- 2. Biaya Pekerja/Upah (Labour/Man sional lantai 1 (satu) dan 2 (dua) sebesar Power) Rp 962.710.088,91. Perhitungan analisa Biaya pekerja ini dibedakan atas : biaya pekerjaan pelat konvensional se- a. Upah harian lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1. b. Upah borongan Pada pelaksanaan pelat metal deck, je- c. Upah berdasarkan produktivitas nis item pekerjaan yang dilakukan yaitu 3. Biaya Peralatan pekerjaan pelat Smartdek dan end stop, Beberapa unsur yang terdapat dalam pekerjaan cor beton ready mix K-225, pe- biaya peralatan ini antara lain adalah kerjaan pembesian wiremesh pelat lantai, sewa (bila menyewa), biaya operasi, pekerjaan pembesian balok, pekerjaan pa- biaya pemeliharaan, biaya operator, sang dan bongkar bekisting balok, peker- biaya mobilisasi, dan lain-lain yang jaan temporary support, serta pekerjaan terkait dengan peralatan. pasang dan bongkar scaffolding balok. Biaya tidak langsung adalah semua Peralatan yang digunakan yaitu biaya proyek yang secara tidak langsung concrete pump dan scaffolding. Sebelum berhubungan dengan konstruksi di lapa- analisa biaya pelaksanaan pelat, dilakukan ngan tetapi harus ada dan tidak dapat di- analisa harga satuan masing-masing item lepaskan dari proyek tersebut. Biaya-biaya peker-jaan. Didapat total biaya pengerjaan yang termasuk dalam biaya tidak langsung pelat metal deck sebesar Rp adalah biaya overhead dan biaya tak ter- 890.380.917,53. Perhitungan analisa biaya duga. pekerjaan pelat metal deck dapat dilihat pada Tabel 2. Dari hasil analisa biaya METODE diperoleh biaya pelaksanaan pelat lantai 1 dan 2 dengan metode konvensional pada Analisa Harga Satuan Proyek Pembangunan Apartemen Le Analisa harga satuan pekerjaan pelat Grande Suites Pecatu adalah Rp. menggunakan analisa harga satuan 962.710.088,91. Sedangkan biaya pelak- pekerjaan berdasarkan Standar Nasional sanaan pelat lantai 1 dan 2 menggunakan Indonesia (SNI) dan daftar harga satuan metal deck adalah Rp. 890.380.917,53. bahan bangunan, upah kerja dan Analisa Biaya Konstruksi (ABK) untuk Triwulan I (Maret 2008) yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya. Daftar harga satuan dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum setiap tiga bulan sekali. 25
  • 7. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 14, No. 1, Januari 2010 Tabel 1. Analisa Biaya Pekerjaan Pelat Konvensional Harga Total Harga No Uraian Volume Sat Satuan (Rp) (Rp) 1. Pek. Cor Beton Ready Mix K-225 285,70 m³ 862.797,95 246.499.648,72 2. Biaya Sewa Concrete Pump Ls 7.480.000,00 7.480.000,00 3. Biaya Sewa Vibrator Ls 4.000.000,00 4.000.000,00 4. Pek. Pembesian WireMesh Pelat Lantai 3.024,00 m2 89.192,08 269.716.849,92 5. Pek. Pembesian Balok B1 9.000,58 kg 12.135,40 109.225.638,53 6. Pek. Pembesian Balok B2 & Ba 9.450,67 kg 6.455,95 61.013.027,16 7. Pek. Bekisting Pelat Lantai 1 643,55 m2 134.030,00 86.254.671,43 8. Pek. Bekisting Pelat Lantai 2 643,55 m2 57.333,00 36.896.508,82 9. Pek. Bekisting Balok Lantai 1 471,16 m2 144.830,00 68.237.523,48 10. Pek. Bekisting Balok Lantai 2 471,16 m2 60.033,00 28.284.908,15 11. Pek. Scaffolding 295,00 set 54.900,00 16.195.500,00 Balok & Pelat Lantai 1 12. Pek. Scaffolding 295,00 set 3.850,00 1.135.750,00 Balok & Pelat Lantai 2 13. Pek. Pembongkaran Bekisting Pelat Lantai 1 643,55 m2 11.530,00 7.420.102,68 14. Pek. Pembongkaran Bekisting Pelat Lantai 2 643,55 m2 11.530,00 7.420.102,68 15. Pek. Pembongkaran Bekisting Balok Lantai 1 471,16 m2 11.530,00 5.432.428,68 16. Pek. Pembongkaran Bekisting Balok Lantai 2 471,16 m2 11.530,00 5.432.428,68 17. Pek.Bongkar Scaffolding Balok & Pelat Lantai 1 295,00 set 3.500,00 1.032.500,00 18. Pek.Bongkar Scaffolding Balok & Pelat Lantai 2 295,00 set 3.500,00 1.032.500,00 Total 962.710.088,91 Tabel 2. Analisa Biaya Pekerjaan Pelat Metal Deck Harga Satuan Total Harga No Uraian Volume Sat (Rp) (Rp) 1. Pek. Pelat Smartdek Tebal 0.75mm TCT 1.405,07 m2 163.000,00 229.025.758,00 2. End Stop 3.180,00 bh 4.000,00 12.720.000,00 3. Pek. Cor Beton Ready Mix K-225 243,98 m³ 862.797,95 210.505.443,84 4. Biaya Sewa Concrete Pump Ls 7.480.000,00 7.480.000,00 5. Biaya Sewa Vibrator Ls 4.000.000,00 4.000.000,00 6. Pek. Pembesian WireMesh Pelat Lt. 1 & 2 1.512,00 m2 89.192,08 134.858.431,01 7. Pek. Pembesian Balok B1 Lt 1 & 2 9.000,58 kg 12.135,40 109.225.638,53 61.013.027,16 8. Pek. Pembesian Balok B2 dan Ba Lt 1 dan 2 9.450,67 kg 6.455,95 2 9. Pek. Bekisting Balok Lt 1 471,16 m 144.830,00 68.237.523,48 10. Pek. Bekisting Balok Lt 2 471,16 m2 60.033,00 28.284.908,15 11. Pek. Scaffolding untuk Balok Lt 1 199,00 set 54.900,00 10.925.100,00 12. Pek. Scaffolding untuk Balok Lt 2 199,00 set 3.850,00 766.150,00 13. Pek. Pemasangan Temporary Support Lt. 1 104,00 set 4.950,00 514.800,00 14. Pek. Pemasangan Temporary Support Lt. 2 104,00 set 5.445,00 566.280,00 15. Pek. Pembongkaran Bekisting Balok Lantai 1 471,16 m2 11.530,00 5.432.428,68 16. Pek. Pembongkaran Bekisting Balok Lantai 2 471,16 m2 11.530,00 5.432.428,68 17. Pek. Pembongkaran Scaffolding Balok Lantai 1 199,00 set 3.500,00 696.500,00 18. Pek. Pembongkaran Scaffolding Balok Lantai 2 199,00 set 3.500,00 696.500,00 Total 890.380.917,53 Dari perbandingan biaya pelaksanaan mahal daripada pelat menggunakan metal antara pelat konvensional dan pelat metal deck dengan volume 121,99 m3, yaitu de- deck, menunjukkan bahwa pengerjaan pe- ngan selisih biaya sebesar Rp 72.329. lat lantai konvensional dengan volume 171,38 atau sebesar 7,51%. 142,85 m3 memberikan biaya yang lebih 26
  • 8. Analisis Biaya Pelaksanaan Antara Pelat ………..…………… Widhyawati, Yana, dan Asmara KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA Berdasarkan latar belakang masalah Anonimus, Smartdek. PT. BlueScope Lysaght bahwa penelitian ini bertujuan untuk me- Indonesia. Jakarta. ngetahui biaya pelaksanaan dan selisih Anonimus, 2008. Daftar Harga Satuan Bahan biaya antara pelat konvensional dan sis- Bangunan, Upah Kerja dan Analisa tem pelat menggunakan metal deck, maka Biaya Konstruksi untuk Triwulan I, Departemen Pekerjaan Umum, Denpasar. dari hasil analisa biaya dapat diperoleh Astanto, Triono Budi, 2001. Konstruksi Beton kesimpulan sebagai berikut : Bertulang, Kanisius. Yogyakarta. 1. Total biaya pelaksanaan pelat lantai 1 Kusuma, I.K.S, 2006. Perbandingan Biaya dan 2 dengan metode konvensional Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Beton sebesar Rp.962.710.088,91. Dengan Metode Konvensional dan 2. Total biaya pengerjaan pelat lantai 1 Precast, Tugas Akhir, Program Studi dan 2 dengan pelat metal deck sebesar Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Rp. 890.380.917,53 Udayana. 3. Dengan membandingkan total biaya Mulyono, T., 2004. Teknologi Beton, Andi, pengerjaan pelat lantai 1 dan 2 antara Yogyakarta. SNI 03-2847-2002, 2002. Tata Cara pelat konvensional dan pelat menggu- Perencanaan Struktur Beton Untuk nakan metal deck, maka pelat lantai Bangunan Gedung, Badan Standarisasi dengan menggunakan metal deck Nasional. memberikan biaya yang lebih murah. Soeharto, I., 1997. Manajemen Proyek dari Selisih biaya pekerjaan antara pelat Konseptual Sampai Operasional, konvensional dan pelat menggunakan Erlangga, Jakarta. metal deck yaitu sebesar Rp. Sutjipto, R., Nugroho, P., Natan, I., 1985. 72.329.171,38 atau sebesar 7,51%. Manajemen Proyek Konstruksi 1. Kartika Yudha, Surabaya. Sutjipto, R., Nugroho, P., Natan, I., 1985. Manajemen Proyek Konstruksi 2. Kartika Yudha, Surabaya. Wang, C.K & Salmon, 1992. Desain Beton Bertulang. Jilid 2, Erlangga, Jakarta 27