SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 63
PKM
Sosialisasi Strategi Ekonomi Masyarakat Desa melalui Usaha
Mikro, dan Kecil Menegah (UMKM) pada Era New Normal
RUDI AZHAR
Lubuklinggau,25Okterber2021
O
S
S
Lingkup Materi
2
 Definisi UMKM
 Karakteristik UMKM
 Permasalahan UMKM
 Peranan Strategis /Kontribusi UMKM dalan
Perekonomian Nasional
 Sistem Pembiayan UMKM
 Strategi Pengembangan UMKM
SOSIALISASI
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 7 TAHUN 2021 TENTANG KEMUDAHAN, PELINDUNGAN, DAN PEMBERDAYAAN KOPERASI
DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
Universitas Bina Insan Lubuklinggau
3
 Menteri Negara Koperasi & UKM :
 UMKM adalah: Usaha kecil termasuk usaha mikro merupakan suatu
badan usaha milik warga negara Indonesia, baik perseorangan
maupun berbadan hukum yang memiliki kekayaan bersih, tidak
termasuk tanah dan bangunan sebanyak-banyaknya Rp.200 Juta
atau mempunyai hasil penjualan rata-rata pertahun Rp. 1 Milyar dan
usaha tersebut berdiri sendiri.
 Kementrian Koperasi dan UKM ;
 menggolongkan suatu usaha sebagai usaha kecil jika memiliki
omset kurang dari Rp 1 milyar per tahun. Untuk usaha menengah
batasannya adalah usaha yang memiliki omset antara Rp 1 sampai
dengan Rp 50 milyar per tahun
Definisi UMKM
Pengertian Usaha Kecil
4
 Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008, Usaha Kecil
adalah : *Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha
kecil. *Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp ,00 , tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki
hasil penjualan tahunan lebih dari Rp ,00 sampai dengan
paling banyak Rp ,00
KLASIFIKASI JENIS USAHA MENURUT UNDANG-
UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008
.
6
 Usaha Kecil & Mikro :
 Milik Individu (WNI)
 Berbadan Hukum
 Kekayaan bersih maksimal Rp.200 Juta
 Hasil penjualan (nilai omzet) rata-rata Rp. 1 Milyar
pertahunnya.
USAHA MENENGAH:
Adalah badan usaha milik warga negara Indonesia yang
memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200 Juta –
Rp. 10 Milyar, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha.
• Kriteria Usaha Mikro :
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.50.000.000,-
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Penjualan Tahunan paling banyak/ < Rp.300.000.000,-
Kriteria Usaha Kecil
Kekayaan bersih > Rp.50.000.000,- s.d. Rp.500.000.000
tidak termasuk tanah dan bangunan.
Penjualan tahunan > Rp.300.000.000,- s.d.
Rp.2.500.000.000,-
Kriteria Usaha Menengah
kekayaan bersih > Rp.500.000.000,- s.d. Rp.
10.000.000.000,-tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha
Penjualan tahunan > Rp.2.500.000.000 s.d.
Rp.50.000.000.000
Sumber : Undang-undang no.20 Tahun 2018 tentang Usaha
Mikro Kecil dan Menengah
KRITERIA USAHA MIKRO
KECIL DAN MENENGAH
Klasifikasi Usaha dilihat dari Nilai
Kekayaannya :
8
NILAI KEKAYAAN
USAHA KECIL &
MIKRO
Maksimal Rp. 200 Juta
USAHA MENENGAH Rp. 200 Juta – Rp. 10 Milyar
USAHA BESAR Diatas Rp. 10 Milyar
Klasifikasi Usaha dilihat dari Jumlah Tenaga
Kerjanya:
9
JUMLAH TENAGA KERJA
USAHA KECIL & MIKRO : 1 – 4 Orang
USAHA MENENGAH : 20 – 99 Orang
USAHA BESAR : Diatas 99 Orang
Departemen Industri &
Perdagangan:
10
 (UU No.9 Tahun 1995 ) Usaha Kecil merupakan
bagian dari industri dan dagang kecil yang
merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
perseorangan atau rumah tangga maupun satu
badan, bertujuan untuk memproduksi barang atau
jasa untuk diperniagakan secara komersial yang
mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp.
200 Juta dan mempunyai nilai penjualan Rp. 1
Milyar atau kurang pertahunnya
CONTOH-CONTOH UMKM:
1,Petani tunalahan
2.Nelayan tanpa perahu
3.Industri kecil (skala rumah tangga)
4.Usaha kerajinan tangan
5.Pedagang kecil/asongan
6.Pengecer koran, dan seterusnya
11
Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh UMKM, antara lain:
MASALAH INTERNAL:
1) Rendahnya profesionalisme tenaga pengolah usaha UMKM
2) Keterbatasan modal dan askes terhadap pasar dan perbankan
3) Kemampuan penguasaan teknologi yang masih kurang
UU UMKM
Ciri ciri UMKM adalah : manajemen berdiri sendiri, modal disediakan sendiri, daerah
pemasarannya lokal, aset perusahaannya kecil, dan jumlah karyawan yang
dipekerjakan terbatas.
Asas pelaksanaan UMKM adalah kebersamaan, ekonomi yang demokratis,
kemandirian, keseimbangan kemajuan, berkelanjutan, efesiensi keadilan, serta kesatuan
ekonomi nasional.
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh UMKM, antara lain:
MASALAH EKSTERNAL:
1) Iklim usaha yang kurang menguntungkan bagi pengembangan usaha
kecil,
2) Kebijakan pemerintah yang belum berjalan sebagaimana diharapkan,
3) Kurangnya dukungan,
4) Masih kurangnya pembinaan, bimbingan manajemen, dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia.
13
MASALAH INTERNAL:
1) Rendahnya profesionalisme tenaga pengolah
usaha UMKM
2) Keterbatasan modal dan askes terhadap
pasar dan perbankan
3) Kemampuan penguasaan teknologi yang
masih kurang
UMKM sebagai sebuah Organisasi ekonomi/bisnis
memiliki ciri spesifik:
14
 Struktur ekonomi organisasi sangat sederhana
 Mempunyai karakter khas
 Tanpa elaborasi
 Tanpa staf yang berlebihan
 Pembagian kerja yang lentur
 Memiliki hirarki manajemen yang kecil
 Sedikit aktivitas yang diformalkan
 Sangat sedikit yang menggunakan proses perencanaan
 Jarang memberikan pelatihan terhadap karyawan
 Jumlah karyawan sedikit
 Pengusaha sulit membedakan aset pribadi dan aset perusahaan
 Sistem akuntansi kurang baik (biasanya bahkan tidak memiliki
pembukuan)
Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Sektor Industri untuk
berkembang :
15
1. Poor Decesion making
ability, yakni lemahnya
kemampuan dalam mengambil
keputusan.
2. Management imcompetence,
yakni ketidakmampuan
manajemen.
3. Lack of experience, yakni
kurang berpengalaman
4. Poor financial control, yaitu
lemahnya pengawasan terhadap
keuangan.
5. Deterioration of working capital,
yakni kemerosotan posisi modal kerja,
6. Declining sales, artinya sering
menemukan penurunan pada volume
penjualan.
7. Declining profit, yaitu buruknya
manajemen mendorong terjadinya
penurunan laba atau keuntungan.
8. Icreasing debt, sebaliknya hutang terus
meningkat.
UU UMKM
Ciri ciri UMKM adalah : manajemen berdiri sendiri, modal disediakan sendiri, daerah
pemasarannya lokal, aset perusahaannya kecil, dan jumlah karyawan yang
dipekerjakan terbatas.
Asas pelaksanaan UMKM adalah kebersamaan, ekonomi yang demokratis,
kemandirian, keseimbangan kemajuan, berkelanjutan, efesiensi keadilan, serta kesatuan
ekonomi nasional.
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
UU UMKM
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi
kriteria Usaha Mikro (omset sd 300jt; modal sd 50jt)).
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil omset 300jt-2,5m, modal 50jt-500jt_
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha
besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan. (omset 2,5m – 50m, modal 500jt-10m)
Ciri-Ciri UMKM “Usaha Mikro Kecil dan
Menengah”
18
Adapun ciri-ciri UMKM “Usaha Mikro Kecil dan Menengah” yang diantaranya yaitu:
 Jenis komoditi/barang yang ada pada usahanya tidak tetap atau bisa berganti sewaktu-waktu.
 Tempat menjalankan usahanya bisa berpindah sewaktu-waktu.
 Usahanya belum menerapkan administrasi, bahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha masih disatukan.
 Sumber daya manusia “SDM” didalamnya belum punya jiwa wirausaha yang mempuni.
 Biasanya tingkat pendidikan SDM nya masih rendah.
 Biasanya pelaku UMKM belum memiliki akses perbankan namun sebagian telah memiliki akses ke lembaga keuangan
non bank.
 Pada umumnya belum punya surat ijin usaha atau legalitas, termasuk NPWP.
Menurut skala usaha pada tahun 1997 dan 2003 atas dasar harga
konstan 1993, PDB untuk UMKM mengalami pertumbuhan sebesar
3,82 % dari 249,572 milyar pada tahun 1997 sampai 259,1 milyar pada
tahun 2003. (BPS dan Kementrian Koperasi dan UKM, 2011) Meskipun
UMKM telah menunjukan peranannya dalam perekonomian nasional,
namun masih mengadapi hambatan atau kendala baik bersifat intern
dan ekstern
19
Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh UMKM, antara lain:
MASALAH EKSTERNAL:
1) Iklim usaha yang kurang menguntungkan bagi pengembangan usaha
kecil,
2) Kebijakan pemerintah yang belum berjalan sebagaimana diharapkan,
3) Kurangnya dukungan,
4) Masih kurangnya pembinaan, bimbingan manajemen, dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia.
20
MASALAH INTERNAL:
1) Rendahnya profesionalisme tenaga pengolah
usaha UMKM
2) Keterbatasan modal dan askes terhadap
pasar dan perbankan
3) Kemampuan penguasaan teknologi yang
masih kurang
Pada umumnya permasalahan yang
dihadapi oleh Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM), antara lain meliputi :
21
 Jenis barang usahanya tidak
tetap,dapat berganti pada
periode tertentu;
 Tempat usahanya tidak selalu
menetap, dapat berubah
sewaktu-waktu;
 Belum melaksanakan
administrasi keuangan yang
sederhana dan tidak
memisahkan antara keuangan
keluarga dengan keuangan
usaha
 Penciptaan Iklim Usaha yang Kondisif
 Bantu Permodalan Pemerintahan
 Perlindungan Usaha
 Pengembangan Kemitraan
 Pelatihan Pemerintah
 Membentuk lembaga khusus
 Memantapkan Asosiasi
 Mengembangkan Promosi
Jenis-Jenis UMKM
22
 Pada dekade terakhir ini mulai marak
bermunculan bisnis UMKM mulai dari skala
rumahan hingga skala yang lebih besar,
berikut ini ada 3 jenis usaha yang termasuk
UMKM yaitu:
 Usaha Kuliner
 Usaha Fashion
 Usaha Agribisnis
CONTOH-CONTOH UMKM:
 Petani tunalahan
 Nelayan tanpa perahu
 Industri kecil (skala rumah tangga)
 Usaha kerajinan tangan
 Pedagang kecil/asongan
 Pengecer koran, dan seterusnya.
Permasalahan
UMKM
• Modal usaha
• Kurang tahu cara membesarkan bisnis
• Kurannya inovasi produk
• Kesulitan dalam distribusi dan pemasaran
• Belum memanfaatkan pemasaran online
• Tidak adanya branding / merk produk
• Tidak memberikan perhatian pada pelaggan dengan program loyalitas
• Mengandalkan pembukuan secara manual
• Tidak memiliki mentor
• Tidak memiliki izin usaha resmi
Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh UMKM, antara lain:
MASALAH EKSTERNAL:
1) Iklim usaha yang kurang menguntungkan bagi pengembangan usaha
kecil,
2) Kebijakan pemerintah yang belum berjalan sebagaimana diharapkan,
3) Kurangnya dukungan,
4) Masih kurangnya pembinaan, bimbingan manajemen, dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia.
24 MASALAH INTERNAL:
1) Rendahnya profesionalisme tenaga pengolah
usaha UMKM
2) Keterbatasan modal dan askes terhadap pasar
dan perbankan
3) Kemampuan penguasaan teknologi yang masih
kurang
Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh UMKM, antara lain:
MASALAH EKSTERNAL:
1) Iklim usaha yang kurang menguntungkan bagi pengembangan usaha
kecil,
2) Kebijakan pemerintah yang belum berjalan sebagaimana diharapkan,
3) Kurangnya dukungan,
4) Masih kurangnya pembinaan, bimbingan manajemen, dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia.
25
MASALAH INTERNAL:
1) Rendahnya profesionalisme tenaga pengolah
usaha UMKM
2) Keterbatasan modal dan askes terhadap
pasar dan perbankan
3) Kemampuan penguasaan teknologi yang
masih kurang
5 Masalah UMKM dan Cara Mengatasinya
26
1. Minimnya modal usaha
 Modal merupakan salah satu permasalahan utama yang sering dialami UMKM. Minimnya modal yang dimiliki
para pelaku usaha mengakibatkan kegiatan produksi menjadi terhambat sehingga keuntungan yang diperoleh
pun tidak optimal.
 Untuk itu, banyak para pelaku usaha yang mencoba peruntungan dengan mencari modal melalui pinjaman
bank. Sayangnya, syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi untuk dapat memperoleh pinjaman modal dari
bank sering kali tidak dapat dipenuhi oleh para pelaku UMKM sehingga usaha menjadi mandek.
 Solusi
• : jika Anda termasuk pelaku usaha yang kesulitan mendapat akses pembiayaan, jangan khawatir! Seiring
berkembangnya teknologi, para pelaku UMKM kini bisa mendapat modal tambahan melalui sistem
penggalangan dana yang dihadirkan oleh teknologi finansial (fintech). Penggalangan dana ini dikenal dengan
istilah crowdfunding.
• Ada dua jenis crowdfunding, yaitu reward dan equity. Reward merupakan sistem penggalangan dana
berbentuk sponsor yang di dalamnya Anda bisa memberikan imbalan sesuai dengan pendanaan dari donatur.
• Sementara itu, equity merupakan sistem penggalangan dana berbasis investasi dalam bentuk saham dengan
imbalan berupa profit sharing
Solusi: oleh karena itu, setiap UMKM sebaiknya memiliki Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP) yang diterbitkan berdasarkan domisili
usaha.
Hal ini diperlukan sebagai bukti yang sah dari pemerintah terkait
kepemilikan usaha yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan
No. 46/2009 tentang Perubahan Atas Permendag No. 36/2007 mengenai
Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan.
27
 2. Kesulitan dalam hal perizinan
 Perizinan juga menjadi salah satu masalah UMKM yang sering
dialami di Indonesia. Padahal, izin usaha resmi merupakan hal
penting dalam sebuah usaha, terutama jika berkaitan dengan
pengembangan bisnis dan akses pembiayaan. Tanpa izin resmi,
UMKM tidak akan bisa mengajukan modal sehingga akan sulit
untuk mengembangkan usaha
Secara umum, SIUP dibagi menjadi empat
kategori, yaitu:
28
 SIUP Mikro, yaitu izin usaha untuk usaha sangat kecil atau mikro
dengan kekayaan bersih yang jumlahnya tidak lebih dari Rp50 juta.
 SIUP Kecil, yaitu izin usaha untuk usaha kecil dengan kekayaan
bersih yang jumlahnya antara Rp50 juta hingga Rp500 juta.
 SIUP Menengah, yaitu izin usaha untuk usaha menengah dengan
kekayaan bersih yang jumlahnya antara Rp500 juta hingga Rp10
miliar.
 SIUP Besar, yaitu izin usaha untuk usaha besar dengan kekayaan
bersih yang jumlahnya lebih dari Rp10 miliar.
Untuk mendapatkan SIUP, Anda perlu mengajukannya melalui
situs resmi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (Dinas PM & PTSP) sesuai domisili atau datang
langsung ke kantor pelayanan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Daerah Tingkat II di masing-masing kabupaten atau
kotamadya sesuai domisili.
3. Kurangnya pemahaman tentang pemasaran digital
Setiap pelaku UMKM tentu ingin mengembangkan jangkauan usahanya seluas mungkin.
Namun, kurangnya pemahaman tentang pemasaran bisnis menjadi permasalahan
tersendiri yang sering dialami UMKM, terutama jika berkaitan dengan teknologi atau
pemasaran digital.
Meski sudah banyak pelaku UMKM yang menjual produknya secara online melalui media
sosial atau marketplace, pemahaman tentang pemasaran digital masih belum maksimal
sehingga potensi keuntungan yang diperoleh pun masih belum optimal.
29
• Solusi: untuk itu, para pelaku usaha
perlu meningkatkan pengetahuan
tentang cara melakukan pemasaran
digital dengan tepat sehingga dapat
meningkatkan angka penjualan
produk.
4. Pembukuan masih
manual
30
 Meski Indonesia sudah mulai mendorong pertumbuhan
ekonomi digital, masih banyak pelaku UMKM yang
menggunakan pembukuan secara manual. Jika pembukuan
manual mengalami kerusakan, kehilangan, atau kesalahan,
maka seluruh data akan hilang dan sistem penjualan menjadi
terhambat.
 Padahal, pembukuan merupakan elemen penting dalam
kegiatan usaha dan salah satu syarat wajib yang diperlukan
dalam peminjaman modal. Jika Anda termasuk pelaku
usaha yang masih menggunakan pembukuan manual,
beralihlah ke pembukuan otomatis dengan menggunakan
aplikasi atau sistem pembayaran online yang sudah
terintegrasi.
 Dengan begitu, pencatatan transaksi bisa dilakukan secara
otomatis dan akurat sehingga risiko kerusakan, kehilangan,
ataupun kesalahan data bisa diminimalisas
5. Kurangnya kesadaran membayar pajak
31
 Dari sekitar 60 juta pelaku UMKM di Indonesia, hanya ada sekitar 2 juta pelaku UMKM
yang melaporkan pajaknya. Hal ini diprediksi karena banyak pelaku UMKM yang masih
belum menyadari pentingnya membayar dan melaporkan pajak, serta belum mengetahui
cara menghitung pajak.
Padahal, jika pelaku UMKM tidak membayar dan melaporkan pajaknya, mereka akan
dikenakan sanksi pajak yang berpengaruh terhadap jumlah pendapatan mereka. Untuk
menghindari sanksi tersebut, lakukan pembayaran pajak paling lambat tanggal 15 setiap
bulannya dengan menggunakan aplikasi PPh Final dari OnlinePajak.
Peran UMKM
• Penyangga perekonomian
• Jumlah pengusaha 58,97Juta tahun 2018
• Peningkatan produk domestik bruto
• Penyumbang devisa
• Penerimaan pajak
• Penyerapan tenaga kerja
• Suplier bagi konsumen / perusahaan besar, sebaliknya juga
pelanggan bagi perusahaan besar – bagian dari rantai
distribusi
UU UMKM
Ciri ciri UMKM adalah : manajemen berdiri sendiri, modal disediakan sendiri, daerah
pemasarannya lokal, aset perusahaannya kecil, dan jumlah karyawan yang
dipekerjakan terbatas.
Asas pelaksanaan UMKM adalah kebersamaan, ekonomi yang demokratis,
kemandirian, keseimbangan kemajuan, berkelanjutan, efesiensi keadilan, serta kesatuan
ekonomi nasional.
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
34
PEMBIAYAAN umkm
35
 Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
nomor 91 tahun 2004 tentang petunjuk pelaksanaan kegiatan usaha koperasi jasa
keuangan syariah pasal 1 butir 8 yang dimaksudkan pembiayaan adalah penyediaan
dana untuk investasi atau kerjasama permodalan antara koperasi dengan anggota,
calon anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya, yang mewajibkan penerima
pembiayaan itu untuk melunasi pokok pembiayaan yang diterima kepada koperasi
sesuai akad disertai pembayaransejumlah imbalan bagi hasil dan atau laba dari
kegiatan yang dibiayaai atau penggunaan dana pembiayaan tersebut.

 Menurut Pasal 1 butir 11 Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro,
kecil, menengah yang dimaksud pembiayaan adalah penyediaan dana oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat melalui bank,
koperasi, dan lembaga keuangan bukan bank, untuk mengembangkan dan
memperkuat permodalan usaha mikro, kecil, dan menengah
Selain berdasar Undang-Undang No. 20 Tahun 2008
adapun sumber pembiayaan (modal) terhadap UMKM
diantaranya
36
1) Modal Sendiri, yakni uang yang dikumpulkan dari tabungan (bila bekerja) atau warisan yang
diwariskan orang tua atau hibah pemberian dari orang lain.
2) Dari Barang yang digadaikan, yakni barang miliki sendiri yang digadaikan baik ke lembaga
formal (seperti Perum Pegadaian) atau informal.
3) Melakukan peminjaman kepada Bank dan Lembaga Keuangan sejenis Bank. Dengan
membayar angsuran sesuai tingkat bunga yang ada.
4) Mendapat modal dengan bermitra dengan pihak lain yang sering disebut sebagai kemitraan
usaha.
5) Mendapat pinjaman dari lembaga Non Formal seperti LSM kemanusiaan dan lembaga
pemberdayaan ekonomi lainnya.
6) Modal dengan mengoptimalkan hubungan dengan supplier (pemasok).
PEMBIAYAAN umkm
37  Selain pengembangan pembiayaan sebagaimana diuraikan
diatas masih ada beberapa sistem pembiayaan
(multifinance) yang dapat dimanfaatkan UMKM, antara lain:
modal ventura, anjak piutang (factoring), penyewaan
(leasing), pegadaian, dana BUMN dan sebagainya.
Pemilihannya tergantung UMKM sendiri, berdasarkan
kesesuaian, kemampuan pemenuhan persyaratan dan
prosedur yang ditetapkan masing-masing lembaga
pembiayaan tersebut. Modal ventura merupakan salah satu
program Kementerian Negara Koperasi dan UKM dan telah
berkembang di daerah-daerah, hampir disetiap
propinsi/daerah istimewa telah berdiri Perusahaan Modal
Ventura Daerah (LMVD) yang menyediakan modal produktif
bagi UMKM.
Strategi Pengembangan UMKM yang Efektif
Dilakukan
38
 Menentukan Harga Sesuai dengan Kualitas yang Maksimal. ...
 Memilih Jenis Produk yang Tepat. ...
 Pilihlah Sumber Daya Manusia yang Terbaik. ...
 4. Lakukan Sistem Promosi. ...
 Memilih Dimana Lokasi Paling Strategis.
39
Alat Analisis Strategi Bisnis Porter – Lima kekuatan Kompetitif
Lima Kekuatan Kompetitif Porter
(Porter’s Five Forces)
Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016
Faktor Eksternal Perusahaan
KOMPETISI PADA INDUSTRI
KECIL & MIKRO
Persaingan antar-Perusahaan:
Konsentrasi Pasar
Pertumbuhan Pasar
Produktivitas/Efisiensi
Diversifikasi Produk
Inovasi Produk & Teknologi
Oportunitas Pasar Industri
Potensi Pesaing Masuk:
Pesaing Luar Negeri
Pesaing Dalaam &
Luar Jawa Timur
Kemudahan Perizinan
Subtitusi:
Barang Impor
Harga Barang Impor
Barang dari Dalam
& Luar Jawa Timur
Pembeli:
Sensitivitas
Harga Produk
Daya Beli
Pemasok:
Ketersediaan
Input
Harga Input
Ancaman
Pesaing Baru
Ancaman Produk
Subtitusi
Daya Tawar
Pemasok
Daya Tawar
Pembeli
40
Strategi Bisnis & Kebijakan Umum untuk Pengembangan IKM di Jawa Timur  Nasional
Faktor Kunci Strategi Bisnis IKM
No. (Model DEA, Tobit, OLS, AHP, IE Ansoff- Strategi Umum
Pemetaan Problematika, SWOT (Internal-Eksternal) Kompeten Porter
Porter’s 5 Forces, & Value Chain)
Penetrasi Pasar,
Pengembangan Produk,
& Pasar
Diferensiasi &
Keunggulan Biaya
Modal
Bahan Baku
Pemasaran
Kelembagaan
Infrastruktur
Tenaga Kerja
4 Proses Produksi Strategi Defensif
Penetrasi Pasar &
Pengembangan Produk
5
6
7
1
2
3
Reduksi Biaya
Penggabungan
Bisnis
Segmen &
Jangkauan Pasar
Pengembangan
Produk
Pengembangan
Pasar
Pengembangan
Produk
Pengembangan
Produk
Reduksi Biaya
Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016
Analisis Stategi Bisnis:
 SWOT
 IE (Internal Eksternal)
 Ansoff – Kompeten
 Porter (Strategi Umum)
Pengembangan
Pasar
Reduksi
Biaya
Pengembangan
Produk
Faktor Kunci:
1. Modal
2. Bahan Baku
3. Tenaga Kerja
4. Proses Produksi
5. Pemasaran
6. Kelembagaan
7. Infrastruktur
Strategi Bisnis
41
Produktivitas
IKM
Berdaya
Saing
Tangguh
Tujuan
Sasaran
Strategi Bisnis
Kebijakan
Program
Pra Roadmap Faktor Kunci:
1. Modal
2. Bahan Baku
3. Tenaga Kerja
4. Proses Produksi
5. Pemasaran
6. Kelembagaan
7. Infrastruktur
Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016
Faktor Kunci Strategi Bisnis IKM
No. (Model DEA, Tobit, Visi-Misi Sasaran (SWOT, IE, Ansoff- Kebijakan
OLS, AHP, Pemetaan Kompeten, &
Problematika, Porter’s 5 Tujuan Strategi Umum Porter)
Forces, & Value Chain)
Penguatan Pemberian modal IKM Kredit untuk IKM
permodalan IKM (Modal Investasi & Kerja) (KUR & dana ber
Meningkatkan efisiensi Stabilitas harga bahan baku Monitoring TPID
& kelancaran pasokan (impor) & kelancaran pembangunan in
bahan baku transp-dist-log penataan-pemb
Meningkatkan Peningkatan keterampilan Pelatihan produ
produktivitas tng kerja tenaga kerja
Peningkatan Penggunaan teknologi Bantuan (kemitr
kualitas produk modern/terbaru, inovasi, pelatihan desain
& desain produk pelatihan-penda
Pengembangan pasar Meningkatkan segmen & E-commerce (pe
produk IKM jangkauan pasar (meningkatkan promosi (pamer
penjualan produk IKM) kemitraan-keag
kepabeanan, & b
Penguatan Meningkatkan kapasitas Pelatihan (organ
kelembagaan IKM kelembagaan-organisasi IKM Lap. Keu, perpaj
yang profesional pengembangan
biaya perizinan,
modal, alat, bah
Peningkatan kualitas Pembangunan infrastruktur Pembangunan ja
& kuantitas infrastruktur telekomunikasi & jalan raya frekuensi (broad
pembangunan ja
7 Infrastruktur
Proses Produksi
5 Pemasaran
6 Kelembagaan
1 Modal
Peningkatan
Produktivitas
IKM agar
Berdaya Saing
Tangguh
2 Bahan Baku
3 Tenaga Kerja
4
Pengembangan
Pasar
Pengembangan
Produk
ReduksiBiaya
Strategi Bisnis & Kebijakan Umum untuk Pengembangan IKM di Jawa Timur  Nasional
42
Alat Analisis Strategi Bisnis Porter – Rantai Nilai
Produk
Nilai
Konsumen-
Pelanggan:
Kebutuhan, harga, &
Pendapatan
Infrastruktur Perusahaan:
Kelembagaan & Manajerial
Manajemen Sumberdaya Manusia (SDM):
Organisasi, keterampilan SDM, biaya SDM & biaya tetap/ overhead
Pengembangan Teknologi:
Inovasi & perbaikan teknologi (mesin & peralatan)
Pengadaan-Pembelian:
Ketersediaan & biaya bahan baku (impor)
Pelayanan:
Standar
pelayanan
prima.
Menerima
Pasokan:
Kemitraan dg
pemasok
(menurunkan
biaya input).
Operasi-Proses
Produksi:
Efisiensi, skala
usaha, &
pengalaman
bisnis.
Distribusi &
Logistik:
Biaya
transportasi
(distribusi-
logistik) &
kecepatan
distribusi.
Pemasaran &
Penjualan:
Jenis
pelanggan,
jaringan &
jangkauan
pemasaran,
e-commerce,
& promosi.
Aktivitas Utama
Aktivitas
Pendukung
Rantai Nilai (Value Chain) Industri Kecil & Menengah
Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016
Rantai Nilai  Faktor Internal Perusahaan
PERIZINAN BERUSAHA SEKTOR PERKOPERASIAN DAN USAHA MIKRO,
KECIL, MENENGAH (UMKM)
PP 24 TAHUN 2018 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA
TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK
43
 Lampiran PP 24 Tahun 2018
UMKM DI ERA DIGITAL
UKM
Leadership
Entrepreneur
Skill manajemen
Penggunaan
teknologi
Produk dan inovasi
Pemasaran
Modal
Pembukuan
Peluang Bisnis 4.0
• Fintech
• Cloud hosting
• Bisnis online
• On demand
services
PKM
45
SEKIAN
TERIMA KASIH
ATAS
PEHATIAN
DAN
KESABARANNYA
DASAR HUKUM PERIZINAN OSS BAGI
USAHA MIKRO DAN KECIL
46
PASAL 5 BAB II PERMENKOPUKM NO 2
TAHUN 2019
ONELINE SINGLE
SUBMISSION
PERUBAHAN PARADIGMA PERIZINAN
49
Sistem OSS Launching 9 Juli 2018 melibatkan 25 K/L, 34
Provinsi, 514 Kab/Kota, 12 KEK, 4 FTZ, dan 87 Kawasan
Industri.
Validasi data identitas pelaku usaha dalam tahap awal dilakukan
melalui konfirmasi ke sistem: Ditjen AHU, Ditjen Dukcapil, dan
Ditjen Pajak.
Operasional sistem OSS didukung oleh sistem Ditjen AHU,
Ditjen Dukcapil, Ditjen Pajak, Ditjen Bea & Cukai, BKPM,
Kemendag, INSW, Kementan, dan Kemen. PUPR.
Operasional pelayananberbantuan
Secara regular dilakukan bimtek kepada pemda, K/L,
pelaku/asosiasi usaha.
Menggunakan satu portal nasional, satu
identitas perizinan berusaha (NIB), dan
satu format izin berusaha (Izin Usaha
dan Izin Operasional/Komersial);
Konsep Perizinan melalui OSS
Perizinan Berusaha diterbitkan
berdasarkan Komitmen yang harus
dipenuhi oleh Pelaku Usaha;
Pemenuhan komitmen diselesaikan di
K/L dan/atau Pemda.
Sistempelayanan onlineberbasis-web
2 Weeks
Penjelasan UmumOSS: Tahap
Pendaftaran
50
PELAKU
USAHA
Perorangan
(Non Badan
Usaha)
OSS*
AHUONLINE
(pengesahan PT)
Mendirikan
Badan
Usaha :
1. PT
2. CV
,Firma
3. Koperasi
Notaris
KS
WP BP
J
S TKAOnline Dukcapil
*Dengan terintegrasinya sistem OSS
terhadap sistem K/L lainnya, maka
data Pelaku Usaha tervalidasi
secara sistem.
SPIPISE
AHU
Online
INSW
NOMOR INDUK
BERUSAHA
NPWP
BPJS Kesehatan
BPJS
Ketenagakerjaan
NIBsekaligussebagai:
1. TDP
2. API
3. AksesKepabeanan
MANFAAT OSS
ONELINE SINGLE
SUBMISSION
PRASYARAT SEBELUM MENGAKSES OSS
ONELINE SINGLE SUBMISSION
PROSEDUR MENGGUNAKAN OSS
ONELINE SINGLE
AKTIVASI OSS
ONELINE SINGLE SUBMISSION
CARA MENDAPATKAN NIB
ONELINE SINGLE SUBMISSION
Keterkaitan Sistem Pemda dengan Sistem
OSS
Sistem Perizinan di Daerah memfasilitasi pelaku usaha untuk pemenuhan komitmen (persyaratan) : (i).
Sarana/Prasarana (Izin Lokasi, Izin Lingkungan, IMB, dan/atau SLF); (ii) Izin Usaha; (iii) dan penerbitan
Izin Komersial/Operasional
OSS
K/L DPMPTSP
OPD
Koordinasi
Pelaku
Usaha
1
2
3
4
1. Pelaku Usaha mengajuka perizinan
berusaha dan OSS dapat
menerbitkan izin yang berlaku
efektif/ belum
kewenangannya.
3. Pelaku Usaha melakukan
pemenuhan komitmen ke K/L/D.
persetujuan komitmen.
5. K/L/D menotifikasi
pemenuhan komitmen
persetujuan
kepada OSS
dan Izin berlakuefektif.
Keterangan :
5 5
2
3
2. OSSmengirimkan data perizinan dan
komitmen ke K/L/D, sesuai dengan
TDP
• Tanda
Daftar
Perusahaa
n
API
• Angka
Pengenal
Impor
(APIP/APIU)
akses
kepabeana
n
• dahulu nomor
induk
kepabeanan
NIB: Nomor IndukBerusaha
PENDAFTARAN
Pengelompokan Jenis Perizinan
Berusaha :
1.Izin Usaha.
2.Izin Komersial atau Operasional.
Seluruh perizinan berusaha yang
diatur dalam peraturan perundang-
undangan sektor, dikelompokan
sebagai Izin Usaha atau Izin
Komersial atau Operasional.
PERIZINAN BERUSAHA
PerizinanBerusahadengan OSS
PERBANDINGAN MEKANISME PERIZINAN LAMA DAN BARU
PRINSIP DASAR PP 24 TAHUN 2018
IZIN USAHA
•Izin Usaha
Sektoral
•SIUP
(otomatis)
KOMITMEN KOMITMEN
• Izin Edar
• Sertifikat
• Lisensi
• Persetujuan
Impor;
• Dll.
•Izin Lokasi
•Izin
Lingkungan
•Izin Mendirikan
Bangunan
•SLF
IZIN KOMERSIAL/
OPERASIONAL
•Daftar
Izin
Komersia
l/
Operasio
nal
Peran K/L/D dalam Proses Pemenuhan Komitmen
• Data NIB,Permohonan Izin Lokasi,Izin Lingkungan, Izin Usaha,dan Daftar Izin Komersial/Operasional dikirimkan
keDPMPTSPmelalui Webform. Permohonan Data IMB dikirimkan keSIMBG.
• SistemOSStelah terkoneksi dan terintegrasi dengan 32 SistemK/L(house tohouse).
NOMOR INDUK
BERUSAHA
DPMPTSP K/L/DPMPTSP
PEMERINTAHKABUPATEN/ KOT
A
(DPMPTSP)
PEMERINTAHPROVINSI
(DPMPTSP)
PEMERINTAHPUSA
T
(Kementerian/Lembaga)
Penerbitan Perizinan Berusaha
SARANA
penerbitan
perizinan
PEMERINTAHPUSA
T
(BKPM) LEMBAGAOSS
LAYANAN OSS PADA DPM PTSP
Presiden
SATGAS
Nasional
OSS/ BKPM
SATGAS K/L
Pendukung
SATGAS
Leading
Sector
SATGAS
Provinsi
SATGAS
Kab/Kota
Sekjen Sekjen Sekretaris Daerah
Up/Down Line
Keterangan
Garis Koordinasi
Garis Pendukung
Garis Penugasan
L
L
L
Laporan Per Bulan
• SATGAS Nasional bertanggung
jawab penuh terhadap pemantauan
proses perizinan berusaha dan wajib
melapor setiap bulan kepada
Presiden.
• SATGAS K/L, Provinsi, Kab/Kota
Wajib: (1) mengawal dan membantu
penyelesaian setiap perizinan
berusaha; (2) mengidentifikasi
perizinan yang perlu direformasi
(dimudahkan atau distandarkan); dan
(3) melaporkan semua kegiatan berusaha
dan permasalahannya kepada
SATGAS Nasional.
• SATGAS Leading Sector adalah
SATGAS yang paling bertanggung
jawab terhadap pembinaan,
pengembangan, dan pelayanan
perizinan berusaha suatu sektor atau
urusan.
• SATGAS Pendukung adalah
SATGAS yang wajib mendukung
perizinan yang diperlukan oleh
Leading Sector untuk penyelesaian
suatu investasi/berusaha.
DPMPTSP DPMPTSP DPMPTSP
Sekretaris Daerah
DPMPTSP
6
Struktur Satuan Tugas Perpres No. 91 Tahun 2017
SEKIAN TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Resume manajemen keuangan (sairoh 1101170261)
Resume manajemen keuangan (sairoh 1101170261)Resume manajemen keuangan (sairoh 1101170261)
Resume manajemen keuangan (sairoh 1101170261)Sairoh roro
 
Nilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPVNilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPVKenny Firdaus
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPuw Elroy
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Lulu Wildatiumi
 
Is 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusanIs 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusanSiti Rubayati
 
Matematika Ekonomi - Hubungan Non Linear
Matematika Ekonomi - Hubungan Non LinearMatematika Ekonomi - Hubungan Non Linear
Matematika Ekonomi - Hubungan Non LinearDayana Florencia
 
fungsi konsumsi - matematika ekonomi
fungsi konsumsi - matematika ekonomifungsi konsumsi - matematika ekonomi
fungsi konsumsi - matematika ekonomiEnvaPya
 
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Nurmansyah Arif W
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankM Abdul Aziz
 
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)Eka Wahyuliana
 
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangNinnasi Muttaqiin
 
Pengertian dan ruang lingkup bisnis
Pengertian dan ruang lingkup bisnisPengertian dan ruang lingkup bisnis
Pengertian dan ruang lingkup bisnisAnita Julia
 
Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Lia Ivvana
 
PPT Matematika Ekonomi [TM1].pdf
PPT Matematika Ekonomi [TM1].pdfPPT Matematika Ekonomi [TM1].pdf
PPT Matematika Ekonomi [TM1].pdfnadiafriska5
 
1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf
1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf
1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdfElifPardiansyah
 
Study kelayakan bisnis ( Aspek ekonomi dan sosial )
Study kelayakan bisnis ( Aspek ekonomi dan sosial )Study kelayakan bisnis ( Aspek ekonomi dan sosial )
Study kelayakan bisnis ( Aspek ekonomi dan sosial )Agus Santoso
 
Anggaran Penjualan
Anggaran PenjualanAnggaran Penjualan
Anggaran PenjualanHz Tena
 
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Puw Elroy
 

Mais procurados (20)

M keu-31
M keu-31M keu-31
M keu-31
 
Resume manajemen keuangan (sairoh 1101170261)
Resume manajemen keuangan (sairoh 1101170261)Resume manajemen keuangan (sairoh 1101170261)
Resume manajemen keuangan (sairoh 1101170261)
 
Nilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPVNilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPV
 
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnisPengorganisasian pesan pesan bisnis
Pengorganisasian pesan pesan bisnis
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
Msdm
MsdmMsdm
Msdm
 
Is 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusanIs 7-pengambilan keputusan
Is 7-pengambilan keputusan
 
Matematika Ekonomi - Hubungan Non Linear
Matematika Ekonomi - Hubungan Non LinearMatematika Ekonomi - Hubungan Non Linear
Matematika Ekonomi - Hubungan Non Linear
 
fungsi konsumsi - matematika ekonomi
fungsi konsumsi - matematika ekonomifungsi konsumsi - matematika ekonomi
fungsi konsumsi - matematika ekonomi
 
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
Biaya modal dan Struktur Modal MNC (Multi National Corporate)
 
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non BankSumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Sumber Dana dan Penggunaan Dana Bank - Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
 
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
 
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
 
Pengertian dan ruang lingkup bisnis
Pengertian dan ruang lingkup bisnisPengertian dan ruang lingkup bisnis
Pengertian dan ruang lingkup bisnis
 
Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11
 
PPT Matematika Ekonomi [TM1].pdf
PPT Matematika Ekonomi [TM1].pdfPPT Matematika Ekonomi [TM1].pdf
PPT Matematika Ekonomi [TM1].pdf
 
1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf
1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf
1. PPT - Peran UMKM terhadap Perekonomia Indonesia.pdf
 
Study kelayakan bisnis ( Aspek ekonomi dan sosial )
Study kelayakan bisnis ( Aspek ekonomi dan sosial )Study kelayakan bisnis ( Aspek ekonomi dan sosial )
Study kelayakan bisnis ( Aspek ekonomi dan sosial )
 
Anggaran Penjualan
Anggaran PenjualanAnggaran Penjualan
Anggaran Penjualan
 
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
 

Semelhante a Sosialisasi strategi ekonomi masyarakat desa melalui usaha mikro, dan kecil menegah (umkm) pada era new normal

Tugas 10 usaha kecil dan menengah (ukm )
Tugas 10 usaha kecil dan menengah (ukm )Tugas 10 usaha kecil dan menengah (ukm )
Tugas 10 usaha kecil dan menengah (ukm )siti aisah
 
usaha kecil menengah
usaha kecil menengahusaha kecil menengah
usaha kecil menengahachmadseno15
 
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesiaCikmas Nurdiansyah
 
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10mohamad amsanudin
 
Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)Ahmad Muhyi
 
10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)Findi Rifa'i
 
Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)Nursyidah alit
 
Usaha kecil menengah( ukm ) erlina risnandari 11140131 ( 12 )
Usaha kecil menengah( ukm )  erlina   risnandari 11140131 ( 12 )Usaha kecil menengah( ukm )  erlina   risnandari 11140131 ( 12 )
Usaha kecil menengah( ukm ) erlina risnandari 11140131 ( 12 )erlina risnandari
 
Usaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengahUsaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengahEnengNs
 
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docxMAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docxMoreNoob1
 
PERTEMUAN IX PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL MENENGAH (UMKM) DAN PERKOPERA...
PERTEMUAN IX PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL MENENGAH (UMKM) DAN PERKOPERA...PERTEMUAN IX PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL MENENGAH (UMKM) DAN PERKOPERA...
PERTEMUAN IX PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL MENENGAH (UMKM) DAN PERKOPERA...PujaOktaSafitry
 
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaYusinadia Sekar Sari
 
10. usaha kecil menengah
10. usaha kecil menengah10. usaha kecil menengah
10. usaha kecil menengahAndi Sutandi
 
Koperasi dan ukm
Koperasi dan ukmKoperasi dan ukm
Koperasi dan ukmmuhamadiqra
 
Presentation10 usaha kecil menengah (ukm)
Presentation10 usaha kecil menengah (ukm)Presentation10 usaha kecil menengah (ukm)
Presentation10 usaha kecil menengah (ukm)iswah yuni
 
10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)emi halimi
 

Semelhante a Sosialisasi strategi ekonomi masyarakat desa melalui usaha mikro, dan kecil menegah (umkm) pada era new normal (20)

Tugas 10 usaha kecil dan menengah (ukm )
Tugas 10 usaha kecil dan menengah (ukm )Tugas 10 usaha kecil dan menengah (ukm )
Tugas 10 usaha kecil dan menengah (ukm )
 
usaha kecil menengah
usaha kecil menengahusaha kecil menengah
usaha kecil menengah
 
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia
043471212 cikmas ilham-tmk2-b.indonesia
 
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
Usaha kecil menengah (ukm) materi 10
 
Usaha Kecil Menengah (UKM)
Usaha Kecil Menengah (UKM)Usaha Kecil Menengah (UKM)
Usaha Kecil Menengah (UKM)
 
Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)
 
10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)10. usaha kecil menengah (ukm)
10. usaha kecil menengah (ukm)
 
Fitriyani karya ilmiah
Fitriyani karya ilmiahFitriyani karya ilmiah
Fitriyani karya ilmiah
 
Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)Usaha kecil menengah (ukm)
Usaha kecil menengah (ukm)
 
Usaha kecil menengah( ukm ) erlina risnandari 11140131 ( 12 )
Usaha kecil menengah( ukm )  erlina   risnandari 11140131 ( 12 )Usaha kecil menengah( ukm )  erlina   risnandari 11140131 ( 12 )
Usaha kecil menengah( ukm ) erlina risnandari 11140131 ( 12 )
 
10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)
 
Usaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengahUsaha kecil dan menengah
Usaha kecil dan menengah
 
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docxMAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
MAKALAH_UKM_UMKM%20Revisi.docx
 
PERTEMUAN IX PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL MENENGAH (UMKM) DAN PERKOPERA...
PERTEMUAN IX PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL MENENGAH (UMKM) DAN PERKOPERA...PERTEMUAN IX PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL MENENGAH (UMKM) DAN PERKOPERA...
PERTEMUAN IX PERKEMBANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL MENENGAH (UMKM) DAN PERKOPERA...
 
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vmaWeek 12 ukm   yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
Week 12 ukm yusinadia sekar sari 11140023 5 vma
 
M10. ukm
M10. ukmM10. ukm
M10. ukm
 
10. usaha kecil menengah
10. usaha kecil menengah10. usaha kecil menengah
10. usaha kecil menengah
 
Koperasi dan ukm
Koperasi dan ukmKoperasi dan ukm
Koperasi dan ukm
 
Presentation10 usaha kecil menengah (ukm)
Presentation10 usaha kecil menengah (ukm)Presentation10 usaha kecil menengah (ukm)
Presentation10 usaha kecil menengah (ukm)
 
10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)10 usaha kecil menengah (ukm)
10 usaha kecil menengah (ukm)
 

Mais de UNIV BINA INSAN LUBUKLINGGAU

Mais de UNIV BINA INSAN LUBUKLINGGAU (8)

2022 Journal IICETImpact_Of_Covid-19_On_Changes_In_Stock_Prices_And_.pdf
2022  Journal IICETImpact_Of_Covid-19_On_Changes_In_Stock_Prices_And_.pdf2022  Journal IICETImpact_Of_Covid-19_On_Changes_In_Stock_Prices_And_.pdf
2022 Journal IICETImpact_Of_Covid-19_On_Changes_In_Stock_Prices_And_.pdf
 
257-Article Text-373-1-10-20220920.pdf
257-Article Text-373-1-10-20220920.pdf257-Article Text-373-1-10-20220920.pdf
257-Article Text-373-1-10-20220920.pdf
 
1698-Article Text-3993-1-10-20221019.pdf
1698-Article Text-3993-1-10-20221019.pdf1698-Article Text-3993-1-10-20221019.pdf
1698-Article Text-3993-1-10-20221019.pdf
 
jurnal rudi azhar susiliwati-susilawati.pdf
jurnal rudi azhar susiliwati-susilawati.pdfjurnal rudi azhar susiliwati-susilawati.pdf
jurnal rudi azhar susiliwati-susilawati.pdf
 
ppt ra-Ekonomi Internaional-custom union.pptx
ppt ra-Ekonomi Internaional-custom union.pptxppt ra-Ekonomi Internaional-custom union.pptx
ppt ra-Ekonomi Internaional-custom union.pptx
 
Materi 9 16 tata kelola perusahaan-ra2021
Materi   9 16 tata kelola perusahaan-ra2021Materi   9 16 tata kelola perusahaan-ra2021
Materi 9 16 tata kelola perusahaan-ra2021
 
Materi 9 16 tata kelola perusahaan-ra
Materi   9 16 tata kelola perusahaan-raMateri   9 16 tata kelola perusahaan-ra
Materi 9 16 tata kelola perusahaan-ra
 
Ide dan peluang usaha(1)wiraswasta diera milinial
Ide dan peluang usaha(1)wiraswasta diera milinialIde dan peluang usaha(1)wiraswasta diera milinial
Ide dan peluang usaha(1)wiraswasta diera milinial
 

Último

Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSriHandayani820917
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianHALIABUTRA1
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanHakamNiazi
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisGallynDityaManggala
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptpebipebriyantimdpl
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 

Último (20)

MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 

Sosialisasi strategi ekonomi masyarakat desa melalui usaha mikro, dan kecil menegah (umkm) pada era new normal

  • 1. PKM Sosialisasi Strategi Ekonomi Masyarakat Desa melalui Usaha Mikro, dan Kecil Menegah (UMKM) pada Era New Normal RUDI AZHAR Lubuklinggau,25Okterber2021 O S S
  • 2. Lingkup Materi 2  Definisi UMKM  Karakteristik UMKM  Permasalahan UMKM  Peranan Strategis /Kontribusi UMKM dalan Perekonomian Nasional  Sistem Pembiayan UMKM  Strategi Pengembangan UMKM
  • 3. SOSIALISASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 7 TAHUN 2021 TENTANG KEMUDAHAN, PELINDUNGAN, DAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH Universitas Bina Insan Lubuklinggau 3  Menteri Negara Koperasi & UKM :  UMKM adalah: Usaha kecil termasuk usaha mikro merupakan suatu badan usaha milik warga negara Indonesia, baik perseorangan maupun berbadan hukum yang memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan sebanyak-banyaknya Rp.200 Juta atau mempunyai hasil penjualan rata-rata pertahun Rp. 1 Milyar dan usaha tersebut berdiri sendiri.  Kementrian Koperasi dan UKM ;  menggolongkan suatu usaha sebagai usaha kecil jika memiliki omset kurang dari Rp 1 milyar per tahun. Untuk usaha menengah batasannya adalah usaha yang memiliki omset antara Rp 1 sampai dengan Rp 50 milyar per tahun
  • 4. Definisi UMKM Pengertian Usaha Kecil 4  Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008, Usaha Kecil adalah : *Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil. *Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp ,00 , tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp ,00 sampai dengan paling banyak Rp ,00
  • 5. KLASIFIKASI JENIS USAHA MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008
  • 6. . 6  Usaha Kecil & Mikro :  Milik Individu (WNI)  Berbadan Hukum  Kekayaan bersih maksimal Rp.200 Juta  Hasil penjualan (nilai omzet) rata-rata Rp. 1 Milyar pertahunnya. USAHA MENENGAH: Adalah badan usaha milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200 Juta – Rp. 10 Milyar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
  • 7. • Kriteria Usaha Mikro : Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.50.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Penjualan Tahunan paling banyak/ < Rp.300.000.000,- Kriteria Usaha Kecil Kekayaan bersih > Rp.50.000.000,- s.d. Rp.500.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan. Penjualan tahunan > Rp.300.000.000,- s.d. Rp.2.500.000.000,- Kriteria Usaha Menengah kekayaan bersih > Rp.500.000.000,- s.d. Rp. 10.000.000.000,-tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha Penjualan tahunan > Rp.2.500.000.000 s.d. Rp.50.000.000.000 Sumber : Undang-undang no.20 Tahun 2018 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah KRITERIA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
  • 8. Klasifikasi Usaha dilihat dari Nilai Kekayaannya : 8 NILAI KEKAYAAN USAHA KECIL & MIKRO Maksimal Rp. 200 Juta USAHA MENENGAH Rp. 200 Juta – Rp. 10 Milyar USAHA BESAR Diatas Rp. 10 Milyar
  • 9. Klasifikasi Usaha dilihat dari Jumlah Tenaga Kerjanya: 9 JUMLAH TENAGA KERJA USAHA KECIL & MIKRO : 1 – 4 Orang USAHA MENENGAH : 20 – 99 Orang USAHA BESAR : Diatas 99 Orang
  • 10. Departemen Industri & Perdagangan: 10  (UU No.9 Tahun 1995 ) Usaha Kecil merupakan bagian dari industri dan dagang kecil yang merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun satu badan, bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial yang mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 Juta dan mempunyai nilai penjualan Rp. 1 Milyar atau kurang pertahunnya
  • 11. CONTOH-CONTOH UMKM: 1,Petani tunalahan 2.Nelayan tanpa perahu 3.Industri kecil (skala rumah tangga) 4.Usaha kerajinan tangan 5.Pedagang kecil/asongan 6.Pengecer koran, dan seterusnya 11 Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh UMKM, antara lain: MASALAH INTERNAL: 1) Rendahnya profesionalisme tenaga pengolah usaha UMKM 2) Keterbatasan modal dan askes terhadap pasar dan perbankan 3) Kemampuan penguasaan teknologi yang masih kurang
  • 12. UU UMKM Ciri ciri UMKM adalah : manajemen berdiri sendiri, modal disediakan sendiri, daerah pemasarannya lokal, aset perusahaannya kecil, dan jumlah karyawan yang dipekerjakan terbatas. Asas pelaksanaan UMKM adalah kebersamaan, ekonomi yang demokratis, kemandirian, keseimbangan kemajuan, berkelanjutan, efesiensi keadilan, serta kesatuan ekonomi nasional. UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
  • 13. Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh UMKM, antara lain: MASALAH EKSTERNAL: 1) Iklim usaha yang kurang menguntungkan bagi pengembangan usaha kecil, 2) Kebijakan pemerintah yang belum berjalan sebagaimana diharapkan, 3) Kurangnya dukungan, 4) Masih kurangnya pembinaan, bimbingan manajemen, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. 13 MASALAH INTERNAL: 1) Rendahnya profesionalisme tenaga pengolah usaha UMKM 2) Keterbatasan modal dan askes terhadap pasar dan perbankan 3) Kemampuan penguasaan teknologi yang masih kurang
  • 14. UMKM sebagai sebuah Organisasi ekonomi/bisnis memiliki ciri spesifik: 14  Struktur ekonomi organisasi sangat sederhana  Mempunyai karakter khas  Tanpa elaborasi  Tanpa staf yang berlebihan  Pembagian kerja yang lentur  Memiliki hirarki manajemen yang kecil  Sedikit aktivitas yang diformalkan  Sangat sedikit yang menggunakan proses perencanaan  Jarang memberikan pelatihan terhadap karyawan  Jumlah karyawan sedikit  Pengusaha sulit membedakan aset pribadi dan aset perusahaan  Sistem akuntansi kurang baik (biasanya bahkan tidak memiliki pembukuan)
  • 15. Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Sektor Industri untuk berkembang : 15 1. Poor Decesion making ability, yakni lemahnya kemampuan dalam mengambil keputusan. 2. Management imcompetence, yakni ketidakmampuan manajemen. 3. Lack of experience, yakni kurang berpengalaman 4. Poor financial control, yaitu lemahnya pengawasan terhadap keuangan. 5. Deterioration of working capital, yakni kemerosotan posisi modal kerja, 6. Declining sales, artinya sering menemukan penurunan pada volume penjualan. 7. Declining profit, yaitu buruknya manajemen mendorong terjadinya penurunan laba atau keuntungan. 8. Icreasing debt, sebaliknya hutang terus meningkat.
  • 16. UU UMKM Ciri ciri UMKM adalah : manajemen berdiri sendiri, modal disediakan sendiri, daerah pemasarannya lokal, aset perusahaannya kecil, dan jumlah karyawan yang dipekerjakan terbatas. Asas pelaksanaan UMKM adalah kebersamaan, ekonomi yang demokratis, kemandirian, keseimbangan kemajuan, berkelanjutan, efesiensi keadilan, serta kesatuan ekonomi nasional. UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
  • 17. UU UMKM Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro (omset sd 300jt; modal sd 50jt)). Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil omset 300jt-2,5m, modal 50jt-500jt_ Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan. (omset 2,5m – 50m, modal 500jt-10m)
  • 18. Ciri-Ciri UMKM “Usaha Mikro Kecil dan Menengah” 18 Adapun ciri-ciri UMKM “Usaha Mikro Kecil dan Menengah” yang diantaranya yaitu:  Jenis komoditi/barang yang ada pada usahanya tidak tetap atau bisa berganti sewaktu-waktu.  Tempat menjalankan usahanya bisa berpindah sewaktu-waktu.  Usahanya belum menerapkan administrasi, bahkan keuangan pribadi dan keuangan usaha masih disatukan.  Sumber daya manusia “SDM” didalamnya belum punya jiwa wirausaha yang mempuni.  Biasanya tingkat pendidikan SDM nya masih rendah.  Biasanya pelaku UMKM belum memiliki akses perbankan namun sebagian telah memiliki akses ke lembaga keuangan non bank.  Pada umumnya belum punya surat ijin usaha atau legalitas, termasuk NPWP.
  • 19. Menurut skala usaha pada tahun 1997 dan 2003 atas dasar harga konstan 1993, PDB untuk UMKM mengalami pertumbuhan sebesar 3,82 % dari 249,572 milyar pada tahun 1997 sampai 259,1 milyar pada tahun 2003. (BPS dan Kementrian Koperasi dan UKM, 2011) Meskipun UMKM telah menunjukan peranannya dalam perekonomian nasional, namun masih mengadapi hambatan atau kendala baik bersifat intern dan ekstern 19
  • 20. Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh UMKM, antara lain: MASALAH EKSTERNAL: 1) Iklim usaha yang kurang menguntungkan bagi pengembangan usaha kecil, 2) Kebijakan pemerintah yang belum berjalan sebagaimana diharapkan, 3) Kurangnya dukungan, 4) Masih kurangnya pembinaan, bimbingan manajemen, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. 20 MASALAH INTERNAL: 1) Rendahnya profesionalisme tenaga pengolah usaha UMKM 2) Keterbatasan modal dan askes terhadap pasar dan perbankan 3) Kemampuan penguasaan teknologi yang masih kurang
  • 21. Pada umumnya permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), antara lain meliputi : 21  Jenis barang usahanya tidak tetap,dapat berganti pada periode tertentu;  Tempat usahanya tidak selalu menetap, dapat berubah sewaktu-waktu;  Belum melaksanakan administrasi keuangan yang sederhana dan tidak memisahkan antara keuangan keluarga dengan keuangan usaha  Penciptaan Iklim Usaha yang Kondisif  Bantu Permodalan Pemerintahan  Perlindungan Usaha  Pengembangan Kemitraan  Pelatihan Pemerintah  Membentuk lembaga khusus  Memantapkan Asosiasi  Mengembangkan Promosi
  • 22. Jenis-Jenis UMKM 22  Pada dekade terakhir ini mulai marak bermunculan bisnis UMKM mulai dari skala rumahan hingga skala yang lebih besar, berikut ini ada 3 jenis usaha yang termasuk UMKM yaitu:  Usaha Kuliner  Usaha Fashion  Usaha Agribisnis CONTOH-CONTOH UMKM:  Petani tunalahan  Nelayan tanpa perahu  Industri kecil (skala rumah tangga)  Usaha kerajinan tangan  Pedagang kecil/asongan  Pengecer koran, dan seterusnya.
  • 23. Permasalahan UMKM • Modal usaha • Kurang tahu cara membesarkan bisnis • Kurannya inovasi produk • Kesulitan dalam distribusi dan pemasaran • Belum memanfaatkan pemasaran online • Tidak adanya branding / merk produk • Tidak memberikan perhatian pada pelaggan dengan program loyalitas • Mengandalkan pembukuan secara manual • Tidak memiliki mentor • Tidak memiliki izin usaha resmi
  • 24. Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh UMKM, antara lain: MASALAH EKSTERNAL: 1) Iklim usaha yang kurang menguntungkan bagi pengembangan usaha kecil, 2) Kebijakan pemerintah yang belum berjalan sebagaimana diharapkan, 3) Kurangnya dukungan, 4) Masih kurangnya pembinaan, bimbingan manajemen, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. 24 MASALAH INTERNAL: 1) Rendahnya profesionalisme tenaga pengolah usaha UMKM 2) Keterbatasan modal dan askes terhadap pasar dan perbankan 3) Kemampuan penguasaan teknologi yang masih kurang
  • 25. Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh UMKM, antara lain: MASALAH EKSTERNAL: 1) Iklim usaha yang kurang menguntungkan bagi pengembangan usaha kecil, 2) Kebijakan pemerintah yang belum berjalan sebagaimana diharapkan, 3) Kurangnya dukungan, 4) Masih kurangnya pembinaan, bimbingan manajemen, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. 25 MASALAH INTERNAL: 1) Rendahnya profesionalisme tenaga pengolah usaha UMKM 2) Keterbatasan modal dan askes terhadap pasar dan perbankan 3) Kemampuan penguasaan teknologi yang masih kurang
  • 26. 5 Masalah UMKM dan Cara Mengatasinya 26 1. Minimnya modal usaha  Modal merupakan salah satu permasalahan utama yang sering dialami UMKM. Minimnya modal yang dimiliki para pelaku usaha mengakibatkan kegiatan produksi menjadi terhambat sehingga keuntungan yang diperoleh pun tidak optimal.  Untuk itu, banyak para pelaku usaha yang mencoba peruntungan dengan mencari modal melalui pinjaman bank. Sayangnya, syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi untuk dapat memperoleh pinjaman modal dari bank sering kali tidak dapat dipenuhi oleh para pelaku UMKM sehingga usaha menjadi mandek.  Solusi • : jika Anda termasuk pelaku usaha yang kesulitan mendapat akses pembiayaan, jangan khawatir! Seiring berkembangnya teknologi, para pelaku UMKM kini bisa mendapat modal tambahan melalui sistem penggalangan dana yang dihadirkan oleh teknologi finansial (fintech). Penggalangan dana ini dikenal dengan istilah crowdfunding. • Ada dua jenis crowdfunding, yaitu reward dan equity. Reward merupakan sistem penggalangan dana berbentuk sponsor yang di dalamnya Anda bisa memberikan imbalan sesuai dengan pendanaan dari donatur. • Sementara itu, equity merupakan sistem penggalangan dana berbasis investasi dalam bentuk saham dengan imbalan berupa profit sharing
  • 27. Solusi: oleh karena itu, setiap UMKM sebaiknya memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang diterbitkan berdasarkan domisili usaha. Hal ini diperlukan sebagai bukti yang sah dari pemerintah terkait kepemilikan usaha yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 46/2009 tentang Perubahan Atas Permendag No. 36/2007 mengenai Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan. 27  2. Kesulitan dalam hal perizinan  Perizinan juga menjadi salah satu masalah UMKM yang sering dialami di Indonesia. Padahal, izin usaha resmi merupakan hal penting dalam sebuah usaha, terutama jika berkaitan dengan pengembangan bisnis dan akses pembiayaan. Tanpa izin resmi, UMKM tidak akan bisa mengajukan modal sehingga akan sulit untuk mengembangkan usaha
  • 28. Secara umum, SIUP dibagi menjadi empat kategori, yaitu: 28  SIUP Mikro, yaitu izin usaha untuk usaha sangat kecil atau mikro dengan kekayaan bersih yang jumlahnya tidak lebih dari Rp50 juta.  SIUP Kecil, yaitu izin usaha untuk usaha kecil dengan kekayaan bersih yang jumlahnya antara Rp50 juta hingga Rp500 juta.  SIUP Menengah, yaitu izin usaha untuk usaha menengah dengan kekayaan bersih yang jumlahnya antara Rp500 juta hingga Rp10 miliar.  SIUP Besar, yaitu izin usaha untuk usaha besar dengan kekayaan bersih yang jumlahnya lebih dari Rp10 miliar. Untuk mendapatkan SIUP, Anda perlu mengajukannya melalui situs resmi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Dinas PM & PTSP) sesuai domisili atau datang langsung ke kantor pelayanan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Tingkat II di masing-masing kabupaten atau kotamadya sesuai domisili.
  • 29. 3. Kurangnya pemahaman tentang pemasaran digital Setiap pelaku UMKM tentu ingin mengembangkan jangkauan usahanya seluas mungkin. Namun, kurangnya pemahaman tentang pemasaran bisnis menjadi permasalahan tersendiri yang sering dialami UMKM, terutama jika berkaitan dengan teknologi atau pemasaran digital. Meski sudah banyak pelaku UMKM yang menjual produknya secara online melalui media sosial atau marketplace, pemahaman tentang pemasaran digital masih belum maksimal sehingga potensi keuntungan yang diperoleh pun masih belum optimal. 29 • Solusi: untuk itu, para pelaku usaha perlu meningkatkan pengetahuan tentang cara melakukan pemasaran digital dengan tepat sehingga dapat meningkatkan angka penjualan produk.
  • 30. 4. Pembukuan masih manual 30  Meski Indonesia sudah mulai mendorong pertumbuhan ekonomi digital, masih banyak pelaku UMKM yang menggunakan pembukuan secara manual. Jika pembukuan manual mengalami kerusakan, kehilangan, atau kesalahan, maka seluruh data akan hilang dan sistem penjualan menjadi terhambat.  Padahal, pembukuan merupakan elemen penting dalam kegiatan usaha dan salah satu syarat wajib yang diperlukan dalam peminjaman modal. Jika Anda termasuk pelaku usaha yang masih menggunakan pembukuan manual, beralihlah ke pembukuan otomatis dengan menggunakan aplikasi atau sistem pembayaran online yang sudah terintegrasi.  Dengan begitu, pencatatan transaksi bisa dilakukan secara otomatis dan akurat sehingga risiko kerusakan, kehilangan, ataupun kesalahan data bisa diminimalisas
  • 31. 5. Kurangnya kesadaran membayar pajak 31  Dari sekitar 60 juta pelaku UMKM di Indonesia, hanya ada sekitar 2 juta pelaku UMKM yang melaporkan pajaknya. Hal ini diprediksi karena banyak pelaku UMKM yang masih belum menyadari pentingnya membayar dan melaporkan pajak, serta belum mengetahui cara menghitung pajak. Padahal, jika pelaku UMKM tidak membayar dan melaporkan pajaknya, mereka akan dikenakan sanksi pajak yang berpengaruh terhadap jumlah pendapatan mereka. Untuk menghindari sanksi tersebut, lakukan pembayaran pajak paling lambat tanggal 15 setiap bulannya dengan menggunakan aplikasi PPh Final dari OnlinePajak.
  • 32. Peran UMKM • Penyangga perekonomian • Jumlah pengusaha 58,97Juta tahun 2018 • Peningkatan produk domestik bruto • Penyumbang devisa • Penerimaan pajak • Penyerapan tenaga kerja • Suplier bagi konsumen / perusahaan besar, sebaliknya juga pelanggan bagi perusahaan besar – bagian dari rantai distribusi
  • 33. UU UMKM Ciri ciri UMKM adalah : manajemen berdiri sendiri, modal disediakan sendiri, daerah pemasarannya lokal, aset perusahaannya kecil, dan jumlah karyawan yang dipekerjakan terbatas. Asas pelaksanaan UMKM adalah kebersamaan, ekonomi yang demokratis, kemandirian, keseimbangan kemajuan, berkelanjutan, efesiensi keadilan, serta kesatuan ekonomi nasional. UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
  • 34. 34
  • 35. PEMBIAYAAN umkm 35  Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah nomor 91 tahun 2004 tentang petunjuk pelaksanaan kegiatan usaha koperasi jasa keuangan syariah pasal 1 butir 8 yang dimaksudkan pembiayaan adalah penyediaan dana untuk investasi atau kerjasama permodalan antara koperasi dengan anggota, calon anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya, yang mewajibkan penerima pembiayaan itu untuk melunasi pokok pembiayaan yang diterima kepada koperasi sesuai akad disertai pembayaransejumlah imbalan bagi hasil dan atau laba dari kegiatan yang dibiayaai atau penggunaan dana pembiayaan tersebut.   Menurut Pasal 1 butir 11 Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, menengah yang dimaksud pembiayaan adalah penyediaan dana oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat melalui bank, koperasi, dan lembaga keuangan bukan bank, untuk mengembangkan dan memperkuat permodalan usaha mikro, kecil, dan menengah
  • 36. Selain berdasar Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 adapun sumber pembiayaan (modal) terhadap UMKM diantaranya 36 1) Modal Sendiri, yakni uang yang dikumpulkan dari tabungan (bila bekerja) atau warisan yang diwariskan orang tua atau hibah pemberian dari orang lain. 2) Dari Barang yang digadaikan, yakni barang miliki sendiri yang digadaikan baik ke lembaga formal (seperti Perum Pegadaian) atau informal. 3) Melakukan peminjaman kepada Bank dan Lembaga Keuangan sejenis Bank. Dengan membayar angsuran sesuai tingkat bunga yang ada. 4) Mendapat modal dengan bermitra dengan pihak lain yang sering disebut sebagai kemitraan usaha. 5) Mendapat pinjaman dari lembaga Non Formal seperti LSM kemanusiaan dan lembaga pemberdayaan ekonomi lainnya. 6) Modal dengan mengoptimalkan hubungan dengan supplier (pemasok).
  • 37. PEMBIAYAAN umkm 37  Selain pengembangan pembiayaan sebagaimana diuraikan diatas masih ada beberapa sistem pembiayaan (multifinance) yang dapat dimanfaatkan UMKM, antara lain: modal ventura, anjak piutang (factoring), penyewaan (leasing), pegadaian, dana BUMN dan sebagainya. Pemilihannya tergantung UMKM sendiri, berdasarkan kesesuaian, kemampuan pemenuhan persyaratan dan prosedur yang ditetapkan masing-masing lembaga pembiayaan tersebut. Modal ventura merupakan salah satu program Kementerian Negara Koperasi dan UKM dan telah berkembang di daerah-daerah, hampir disetiap propinsi/daerah istimewa telah berdiri Perusahaan Modal Ventura Daerah (LMVD) yang menyediakan modal produktif bagi UMKM.
  • 38. Strategi Pengembangan UMKM yang Efektif Dilakukan 38  Menentukan Harga Sesuai dengan Kualitas yang Maksimal. ...  Memilih Jenis Produk yang Tepat. ...  Pilihlah Sumber Daya Manusia yang Terbaik. ...  4. Lakukan Sistem Promosi. ...  Memilih Dimana Lokasi Paling Strategis.
  • 39. 39 Alat Analisis Strategi Bisnis Porter – Lima kekuatan Kompetitif Lima Kekuatan Kompetitif Porter (Porter’s Five Forces) Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016 Faktor Eksternal Perusahaan KOMPETISI PADA INDUSTRI KECIL & MIKRO Persaingan antar-Perusahaan: Konsentrasi Pasar Pertumbuhan Pasar Produktivitas/Efisiensi Diversifikasi Produk Inovasi Produk & Teknologi Oportunitas Pasar Industri Potensi Pesaing Masuk: Pesaing Luar Negeri Pesaing Dalaam & Luar Jawa Timur Kemudahan Perizinan Subtitusi: Barang Impor Harga Barang Impor Barang dari Dalam & Luar Jawa Timur Pembeli: Sensitivitas Harga Produk Daya Beli Pemasok: Ketersediaan Input Harga Input Ancaman Pesaing Baru Ancaman Produk Subtitusi Daya Tawar Pemasok Daya Tawar Pembeli
  • 40. 40 Strategi Bisnis & Kebijakan Umum untuk Pengembangan IKM di Jawa Timur  Nasional Faktor Kunci Strategi Bisnis IKM No. (Model DEA, Tobit, OLS, AHP, IE Ansoff- Strategi Umum Pemetaan Problematika, SWOT (Internal-Eksternal) Kompeten Porter Porter’s 5 Forces, & Value Chain) Penetrasi Pasar, Pengembangan Produk, & Pasar Diferensiasi & Keunggulan Biaya Modal Bahan Baku Pemasaran Kelembagaan Infrastruktur Tenaga Kerja 4 Proses Produksi Strategi Defensif Penetrasi Pasar & Pengembangan Produk 5 6 7 1 2 3 Reduksi Biaya Penggabungan Bisnis Segmen & Jangkauan Pasar Pengembangan Produk Pengembangan Pasar Pengembangan Produk Pengembangan Produk Reduksi Biaya Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016 Analisis Stategi Bisnis:  SWOT  IE (Internal Eksternal)  Ansoff – Kompeten  Porter (Strategi Umum) Pengembangan Pasar Reduksi Biaya Pengembangan Produk Faktor Kunci: 1. Modal 2. Bahan Baku 3. Tenaga Kerja 4. Proses Produksi 5. Pemasaran 6. Kelembagaan 7. Infrastruktur Strategi Bisnis
  • 41. 41 Produktivitas IKM Berdaya Saing Tangguh Tujuan Sasaran Strategi Bisnis Kebijakan Program Pra Roadmap Faktor Kunci: 1. Modal 2. Bahan Baku 3. Tenaga Kerja 4. Proses Produksi 5. Pemasaran 6. Kelembagaan 7. Infrastruktur Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016 Faktor Kunci Strategi Bisnis IKM No. (Model DEA, Tobit, Visi-Misi Sasaran (SWOT, IE, Ansoff- Kebijakan OLS, AHP, Pemetaan Kompeten, & Problematika, Porter’s 5 Tujuan Strategi Umum Porter) Forces, & Value Chain) Penguatan Pemberian modal IKM Kredit untuk IKM permodalan IKM (Modal Investasi & Kerja) (KUR & dana ber Meningkatkan efisiensi Stabilitas harga bahan baku Monitoring TPID & kelancaran pasokan (impor) & kelancaran pembangunan in bahan baku transp-dist-log penataan-pemb Meningkatkan Peningkatan keterampilan Pelatihan produ produktivitas tng kerja tenaga kerja Peningkatan Penggunaan teknologi Bantuan (kemitr kualitas produk modern/terbaru, inovasi, pelatihan desain & desain produk pelatihan-penda Pengembangan pasar Meningkatkan segmen & E-commerce (pe produk IKM jangkauan pasar (meningkatkan promosi (pamer penjualan produk IKM) kemitraan-keag kepabeanan, & b Penguatan Meningkatkan kapasitas Pelatihan (organ kelembagaan IKM kelembagaan-organisasi IKM Lap. Keu, perpaj yang profesional pengembangan biaya perizinan, modal, alat, bah Peningkatan kualitas Pembangunan infrastruktur Pembangunan ja & kuantitas infrastruktur telekomunikasi & jalan raya frekuensi (broad pembangunan ja 7 Infrastruktur Proses Produksi 5 Pemasaran 6 Kelembagaan 1 Modal Peningkatan Produktivitas IKM agar Berdaya Saing Tangguh 2 Bahan Baku 3 Tenaga Kerja 4 Pengembangan Pasar Pengembangan Produk ReduksiBiaya Strategi Bisnis & Kebijakan Umum untuk Pengembangan IKM di Jawa Timur  Nasional
  • 42. 42 Alat Analisis Strategi Bisnis Porter – Rantai Nilai Produk Nilai Konsumen- Pelanggan: Kebutuhan, harga, & Pendapatan Infrastruktur Perusahaan: Kelembagaan & Manajerial Manajemen Sumberdaya Manusia (SDM): Organisasi, keterampilan SDM, biaya SDM & biaya tetap/ overhead Pengembangan Teknologi: Inovasi & perbaikan teknologi (mesin & peralatan) Pengadaan-Pembelian: Ketersediaan & biaya bahan baku (impor) Pelayanan: Standar pelayanan prima. Menerima Pasokan: Kemitraan dg pemasok (menurunkan biaya input). Operasi-Proses Produksi: Efisiensi, skala usaha, & pengalaman bisnis. Distribusi & Logistik: Biaya transportasi (distribusi- logistik) & kecepatan distribusi. Pemasaran & Penjualan: Jenis pelanggan, jaringan & jangkauan pemasaran, e-commerce, & promosi. Aktivitas Utama Aktivitas Pendukung Rantai Nilai (Value Chain) Industri Kecil & Menengah Sumber: Hasil Studi LPEP, 2016 Rantai Nilai  Faktor Internal Perusahaan
  • 43. PERIZINAN BERUSAHA SEKTOR PERKOPERASIAN DAN USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH (UMKM) PP 24 TAHUN 2018 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN BERUSAHA TERINTEGRASI SECARA ELEKTRONIK 43  Lampiran PP 24 Tahun 2018
  • 44. UMKM DI ERA DIGITAL UKM Leadership Entrepreneur Skill manajemen Penggunaan teknologi Produk dan inovasi Pemasaran Modal Pembukuan Peluang Bisnis 4.0 • Fintech • Cloud hosting • Bisnis online • On demand services
  • 46. DASAR HUKUM PERIZINAN OSS BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL 46
  • 47. PASAL 5 BAB II PERMENKOPUKM NO 2 TAHUN 2019 ONELINE SINGLE SUBMISSION
  • 49. 49 Sistem OSS Launching 9 Juli 2018 melibatkan 25 K/L, 34 Provinsi, 514 Kab/Kota, 12 KEK, 4 FTZ, dan 87 Kawasan Industri. Validasi data identitas pelaku usaha dalam tahap awal dilakukan melalui konfirmasi ke sistem: Ditjen AHU, Ditjen Dukcapil, dan Ditjen Pajak. Operasional sistem OSS didukung oleh sistem Ditjen AHU, Ditjen Dukcapil, Ditjen Pajak, Ditjen Bea & Cukai, BKPM, Kemendag, INSW, Kementan, dan Kemen. PUPR. Operasional pelayananberbantuan Secara regular dilakukan bimtek kepada pemda, K/L, pelaku/asosiasi usaha. Menggunakan satu portal nasional, satu identitas perizinan berusaha (NIB), dan satu format izin berusaha (Izin Usaha dan Izin Operasional/Komersial); Konsep Perizinan melalui OSS Perizinan Berusaha diterbitkan berdasarkan Komitmen yang harus dipenuhi oleh Pelaku Usaha; Pemenuhan komitmen diselesaikan di K/L dan/atau Pemda. Sistempelayanan onlineberbasis-web 2 Weeks
  • 50. Penjelasan UmumOSS: Tahap Pendaftaran 50 PELAKU USAHA Perorangan (Non Badan Usaha) OSS* AHUONLINE (pengesahan PT) Mendirikan Badan Usaha : 1. PT 2. CV ,Firma 3. Koperasi Notaris KS WP BP J S TKAOnline Dukcapil *Dengan terintegrasinya sistem OSS terhadap sistem K/L lainnya, maka data Pelaku Usaha tervalidasi secara sistem. SPIPISE AHU Online INSW NOMOR INDUK BERUSAHA NPWP BPJS Kesehatan BPJS Ketenagakerjaan NIBsekaligussebagai: 1. TDP 2. API 3. AksesKepabeanan
  • 52. PRASYARAT SEBELUM MENGAKSES OSS ONELINE SINGLE SUBMISSION
  • 55. CARA MENDAPATKAN NIB ONELINE SINGLE SUBMISSION
  • 56. Keterkaitan Sistem Pemda dengan Sistem OSS Sistem Perizinan di Daerah memfasilitasi pelaku usaha untuk pemenuhan komitmen (persyaratan) : (i). Sarana/Prasarana (Izin Lokasi, Izin Lingkungan, IMB, dan/atau SLF); (ii) Izin Usaha; (iii) dan penerbitan Izin Komersial/Operasional OSS K/L DPMPTSP OPD Koordinasi Pelaku Usaha 1 2 3 4 1. Pelaku Usaha mengajuka perizinan berusaha dan OSS dapat menerbitkan izin yang berlaku efektif/ belum kewenangannya. 3. Pelaku Usaha melakukan pemenuhan komitmen ke K/L/D. persetujuan komitmen. 5. K/L/D menotifikasi pemenuhan komitmen persetujuan kepada OSS dan Izin berlakuefektif. Keterangan : 5 5 2 3 2. OSSmengirimkan data perizinan dan komitmen ke K/L/D, sesuai dengan
  • 57. TDP • Tanda Daftar Perusahaa n API • Angka Pengenal Impor (APIP/APIU) akses kepabeana n • dahulu nomor induk kepabeanan NIB: Nomor IndukBerusaha PENDAFTARAN Pengelompokan Jenis Perizinan Berusaha : 1.Izin Usaha. 2.Izin Komersial atau Operasional. Seluruh perizinan berusaha yang diatur dalam peraturan perundang- undangan sektor, dikelompokan sebagai Izin Usaha atau Izin Komersial atau Operasional. PERIZINAN BERUSAHA PerizinanBerusahadengan OSS
  • 58. PERBANDINGAN MEKANISME PERIZINAN LAMA DAN BARU PRINSIP DASAR PP 24 TAHUN 2018
  • 59. IZIN USAHA •Izin Usaha Sektoral •SIUP (otomatis) KOMITMEN KOMITMEN • Izin Edar • Sertifikat • Lisensi • Persetujuan Impor; • Dll. •Izin Lokasi •Izin Lingkungan •Izin Mendirikan Bangunan •SLF IZIN KOMERSIAL/ OPERASIONAL •Daftar Izin Komersia l/ Operasio nal Peran K/L/D dalam Proses Pemenuhan Komitmen • Data NIB,Permohonan Izin Lokasi,Izin Lingkungan, Izin Usaha,dan Daftar Izin Komersial/Operasional dikirimkan keDPMPTSPmelalui Webform. Permohonan Data IMB dikirimkan keSIMBG. • SistemOSStelah terkoneksi dan terintegrasi dengan 32 SistemK/L(house tohouse). NOMOR INDUK BERUSAHA DPMPTSP K/L/DPMPTSP
  • 61. LAYANAN OSS PADA DPM PTSP
  • 62. Presiden SATGAS Nasional OSS/ BKPM SATGAS K/L Pendukung SATGAS Leading Sector SATGAS Provinsi SATGAS Kab/Kota Sekjen Sekjen Sekretaris Daerah Up/Down Line Keterangan Garis Koordinasi Garis Pendukung Garis Penugasan L L L Laporan Per Bulan • SATGAS Nasional bertanggung jawab penuh terhadap pemantauan proses perizinan berusaha dan wajib melapor setiap bulan kepada Presiden. • SATGAS K/L, Provinsi, Kab/Kota Wajib: (1) mengawal dan membantu penyelesaian setiap perizinan berusaha; (2) mengidentifikasi perizinan yang perlu direformasi (dimudahkan atau distandarkan); dan (3) melaporkan semua kegiatan berusaha dan permasalahannya kepada SATGAS Nasional. • SATGAS Leading Sector adalah SATGAS yang paling bertanggung jawab terhadap pembinaan, pengembangan, dan pelayanan perizinan berusaha suatu sektor atau urusan. • SATGAS Pendukung adalah SATGAS yang wajib mendukung perizinan yang diperlukan oleh Leading Sector untuk penyelesaian suatu investasi/berusaha. DPMPTSP DPMPTSP DPMPTSP Sekretaris Daerah DPMPTSP 6 Struktur Satuan Tugas Perpres No. 91 Tahun 2017