SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 32
Bab 2
Kriptografi, Enkripsi dan
Dekripsi
Ana Kurniawati
ana@staff.gunadarma.ac.id
Terminologi
 Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan seni untuk menjaga pesan agar
aman. “Crypto” berarti “secret” (rahasia) dan “graphy” berarti “writing” (tulisan).
 Para pelaku atau praktisi kriptografi disebut cryptographers.
 Sebuah algoritma kriptografik (cryptographic algorithm), disebut cipher, merupakan
persamaan matematik yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi.
 Enkripsi merupkan proses yang dilakukan untuk mengamankan sebuah pesan
(yang disebut plaintext) menjadi pesan yang tersembunyi (disebut ciphertext)
 Ciphertext adalah pesan yang sudah tidak dapat dibaca dengan mudah.
 Dekripsi merupakan proses sebaliknya, untuk mengubah ciphertext menjadi
plaintext.
 Cryptanalysis adalah seni dan ilmu untuk memecahkan ciphertext tanpa bantuan
kunci.
 Cryptanalyst adalah pelaku atau praktisi yang menjalankan cryptanalysis.
Enkripsi
 Enkripsi digunakan untuk menyandikan data-data
atau informasi sehingga tidak dapat dibaca oleh
orang yang tidak berhak.
 Dengan enkripsi data anda disandikan (encrypted)
dengan menggunakan sebuah kunci (key).
 Untuk membuka (decrypt) data tersebut
digunakan juga sebuah kunci yang dapat sama
dengan kunci untuk mengenkripsi (untuk kasus
private key cryptography) atau dengan kunci yang
berbeda (untuk kasus public key cryptography).
Proses Enkripsi
Secara matematis, proses atau fungsi enkripsi (E) dapat dituliskan sebagai:
E(M) = C
dimana: M adalah plaintext (message) dan C adalah ciphertext.
Proses atau fungsi dekripsi (D) dapat dituliskan sebagai:
D(C) = M
Teknik Dasar Kriptografi
 Substitusi
 Blocking
 Permutasi
 Ekspansi
 Pemampatan
Substitusi
 Langkah pertama adalah membuat suatu tabel substitusi. Tabel
substitusi dapat dibuat sesuka hati, dengan catatan bahwa
penerima pesan memiliki tabel yang sama untuk keperluan
dekripsi.
 Bila tabel substitusi dibuat secara acak, akan semakin sulit
pemecahan ciphertext oleh orang yang tidak berhak.
 Contoh :
Tabel subsitusi
Caesar Chipher
ROT 13
Tabel Subsitusi
 A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-K-L-M-N-O-P-Q-R-S-T-U-V-
W-X-Y-Z-1-2-3-4-5-6-7-8-9-0-.-,
 B-F-1-K-Q-G-A-T-P-J-6-H-Y-D-2-X-5-M-V-7-C-8-4-
I-9-N-R-E-U-3-L-S-W-,-.-O-Z-0
 Contoh :
 SISTEM
 7P7CQY (TABEL SUBSITUSI)
 VLVWHP (CAESAR CHIPHER)
 FVFGRZ (ROT13)
Caesar Cipher
 Metode Caesar Cipher yang digunakan oleh Julius Caesar.
Pada prinsipnya, setiap huruf digantikan dengan huruf yang
berada tiga (3) posisi dalam urutan alfabet.
 Sebagai contoh huruf “a” digantikan dengan huruf “D” dan
seterusnya.
 Transformasi yang digunakan adalah:
 plain : a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
 cipher: D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A
B C
ROT13
 Pada sistem ini sebuah huruf digantikan dengan huruf yang
letaknya 13 posisi darinya.
 Sebagai contoh, huruf “A” digantikan dengan huruf “N”,
huruf “B” digantikan dengan huruf “O”, dan seterusnya.
 Secara matematis, hal ini dapat dituliskan sebagai:
C ROT13 = (M)
 Untuk mengembalikan kembali ke bentuk semulanya
dilakukan proses enkripsi ROT13 dua kali.
M = ROT13(ROT13(M))
Blocking
 Sistem enkripsi terkadang membagi plaintext menjadi blok-blok
yang terdiri dari beberapa karakter yang kemudian
dienkripsikan secara independen.
 Dengan menggunakan enkripsi blocking dipilih jumlah lajur dan
kolom untuk penulisan pesan. Jumlah lajur atau kolom menjadi
kunci bagi kriptografi dengan teknik ini.
 Plaintext dituliskan secara vertikal ke bawah berurutan pada
lajur, dan dilanjutkan pada kolom berikutnya sampai seluruhnya
tertulis. Ciphertext-nya adalah hasil pembacaan plaintext
secara horizontal berurutan sesuai dengan blok-nya.
Blocking (lanj.)
BLOK 1
BLOK 2
BLOK 3
BLOK 4
BLOK 5
BLOK 6
BLOK 7
Jadi ciphertext yang dihasilkan dengan teknik ini adalah
"5K G KRTDRAEAIFKSPINAT IRO".
Plaintext dapat pula ditulis secara horizontal dan ciphertextnya adalah
hasil pembacaan secara vertikal.
Jika plaintext adalah 5 TEKNIK DASAR KRIPTOGRAFI maka hasil chipertext )
. Jika menggunakan teknik blocking dengan 1blok berisi 4 karakter.
Permutasi
 Salah satu teknik enkripsi yang terpenting adalah permutasi
atau sering juga disebut transposisi. Teknik ini memindahkan
atau merotasikan karakter dengan aturan tertentu. Prinsipnya
adalah berlawanan dengan teknik substitusi.
 Dalam teknik substitusi, karakter berada pada posisi yang tetap
tapi identitasnya yang diacak. Pada teknik permutasi, identitas
karakternya tetap, namun posisinya yang diacak.
 Sebelum dilakukan permutasi, umumnya plaintext terlebih
dahulu dibagi menjadi blok-blok dengan panjang yang sama.
Permutasi (Lanj.)
 Untuk contoh diatas, plaintext akan dibagi menjadi
blok-blok yang terdiri dari 6 karakter, dengan
aturan permutasi sebagai berikut :
Permutasi (Lanj.)
Dengan menggunakan aturan diatas, maka proses enkripsi
dengan permutasi dari plaintext adalah sebagai berikut :
Ciphertext yang dihasilkan dengan teknik permutasi ini adalah
"N ETK5 SKD AIIRK RAATGORP FI".
Ekspansi
 Suatu metode sederhana untuk mengacak pesan
adalah dengan memelarkan pesan itu dengan
aturan tertentu.
 Salah satu contoh penggunaan teknik ini adalah
dengan meletakkan huruf konsonan atau bilangan
ganjil yang menjadi awal dari suatu kata di akhir
kata itu dan menambahkan akhiran "an".
 Bila suatu kata dimulai dengan huruf vokal atau
bilangan genap, ditambahkan akhiran "i".
Ekspansi (Lanj.)
Proses enkripsi dengan cara ekspansi terhadap plaintext terjadi
sebagai berikut :
Ciphertextnya adalah
"5AN EKNIKTAN ASARDAN RIPTOGRAFIKAN".
Pemampatan
 Mengurangi panjang pesan atau jumlah bloknya
adalah cara lain untuk menyembunyikan isi pesan.
Contoh sederhana ini menggunakan cara
menghilangkan setiap karakter ke-tiga secara
berurutan.
 Karakter-karakter yang dihilangkan disatukan
kembali dan disusulkan sebagai "lampiran" dari
pesan utama, dengan diawali oleh suatu karakter
khusus, dalam contoh ini digunakan "&".
Pemampatan (Lanj.)
 Proses yang terjadi untuk plaintext kita adalah :
TUGAS KE-2
Diketahui plain text :
UJIAN SISTEM KEAMANAN KOMPUTER
DILAKSANAKAN PADA HARI SENIN
Ditanya : Apa hasil chiphernya, jika menggunakan teknik :
1. Subsitusi : ROT 13
2. Bloking ( 1 blocking terdiri 6)
3. Permutasi
4. Ekspansi
5. Pemamptan
Penggunaan Kunci
 Salah satu cara untuk menambah tingkat keamanan sebuah
algoritma enkripsi dan dekripsi adalah dengan menggunakan
sebuah kunci (key) yang biasanya disebut K.
 Sehingga persamaan matematisnya menjadi:
EK (M) = C
DK(C) = M
 Terdapat 2 macam kunci :
1. Algoritma Simetris
2. Algoritma Asimetris
Algoritma kriptografi berdasarkan jenis kunci
yang digunakan
 Algoritma simetris
Dimana kunci yang digunakan untuk proses
enkripsi dan dekripsi adalah kunci yang sama
 Algoritma asimetris
Dimana kunci yang digunakan untuk proses
enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci yang
berbeda.
Algoritma Simetris
 Algoritma simetris (symmetric algorithm) adalah suatu
algoritma dimana kunci enkripsi yang digunakan sama
dengan kunci dekripsi sehingga algoritma ini disebut juga
sebagai single-key algorithm.
 Sebelum melakukan pengiriman pesan, pengirim dan
penerima harus memilih suatu suatu kunci tertentu yang
sama untuk dipakai bersama, dan kunci ini haruslah
rahasia bagi pihak yang tidak berkepentingan sehingga
algoritma ini disebut juga algoritma kunci rahasia (secret-
key algorithm).
 Metode : DES (Data Encryption Standard)
Algoritma Asimetris
 Algoritma asimetris (asymmetric algorithm) adalah suatu
algoritma dimana kunci enkripsi yang digunakan tidak sama
dengan kunci dekripsi.
 Pada algoritma ini menggunakan dua kunci yakni kunci
publik (public key) dan kunci privat (private key).
 Kunci publik disebarkan secara umum sedangkan kunci
privat disimpan secara rahasia oleh si pengguna. Walau
kunci publik telah diketahui namun akan sangat sukar
mengetahui kunci privat yang digunakan.
 Metode : RSA (Rivest, Shamir, Adleman)
Berdasarkan besar data yang diolah dalam satu
kali proses
 Algoritma block cipher
Informasi/data yang hendak dikirim dalam bentuk blok-blok besar
(misal 64-bit) dimana blok-blok ini dioperasikan dengan fungsi enkripsi
yang sama dan akan menghasilkan informasi rahasia dalam blok-blok
yang berukuran sama.
 Algoritma stream cipher
Informasi/data yang hendak dikirim dioperasikan dalam bentuk blok-
blok yang lebih kecil (byte atau bit), biasanya satu karakter persatuan
persatuan waktu proses, menggunakan tranformasi enkripsi yang
berubah setiap waktu.
Algoritma Simetris
 Algoritma simetris (symmetric algorithm) adalah suatu
algoritma dimana kunci enkripsi yang digunakan sama
dengan kunci dekripsi sehingga algoritma ini disebut juga
sebagai single-key algorithm.
 Sebelum melakukan pengiriman pesan, pengirim dan
penerima harus memilih suatu suatu kunci tertentu yang
sama untuk dipakai bersama, dan kunci ini haruslah
rahasia bagi pihak yang tidak berkepentingan sehingga
algoritma ini disebut juga algoritma kunci rahasia (secret-
key algorithm).
 Metode : DES (Data Encryption Standard)
Algoritma Asimetris
 Algoritma asimetris (asymmetric algorithm) adalah suatu
algoritma dimana kunci enkripsi yang digunakan tidak sama
dengan kunci dekripsi.
 Pada algoritma ini menggunakan dua kunci yakni kunci
publik (public key) dan kunci privat (private key).
 Kunci publik disebarkan secara umum sedangkan kunci
privat disimpan secara rahasia oleh si pengguna. Walau
kunci publik telah diketahui namun akan sangat sukar
mengetahui kunci privat yang digunakan.
 Metode : RSA (Rivest, Shamir, Adleman)
5 Macam Metode Dasar Kriptografi

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Zaenal Khayat
 
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan AlgoritmaAlgoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Ari Septiawan
 
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Nabil Muhammad Firdaus
 
Metode enkripsi caesar cipher
Metode enkripsi caesar cipherMetode enkripsi caesar cipher
Metode enkripsi caesar cipher
Bobby Chandra
 

Mais procurados (20)

Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
 
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzyContoh peyelesaian logika fuzzy
Contoh peyelesaian logika fuzzy
 
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan AlgoritmaAlgoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
Algoritma Pemrograman (Flowchart) - Logika dan Algoritma
 
Slide minggu 6 (citra digital)
Slide minggu 6 (citra digital)Slide minggu 6 (citra digital)
Slide minggu 6 (citra digital)
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi Graph
 
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
 
Metode enkripsi caesar cipher
Metode enkripsi caesar cipherMetode enkripsi caesar cipher
Metode enkripsi caesar cipher
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Keamanan Sistem
Keamanan SistemKeamanan Sistem
Keamanan Sistem
 
Kriptografi
KriptografiKriptografi
Kriptografi
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
2. galat
2. galat2. galat
2. galat
 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
 
Presentasi Kriptografi dan LCG (Sistem Pembangkit Bilangan Acak)
Presentasi Kriptografi dan LCG (Sistem Pembangkit Bilangan Acak)Presentasi Kriptografi dan LCG (Sistem Pembangkit Bilangan Acak)
Presentasi Kriptografi dan LCG (Sistem Pembangkit Bilangan Acak)
 
Data Mining - Naive Bayes
Data Mining - Naive BayesData Mining - Naive Bayes
Data Mining - Naive Bayes
 
2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)2. Array of Record (Struktur Data)
2. Array of Record (Struktur Data)
 
Teori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataTeori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomata
 

Semelhante a 5 Macam Metode Dasar Kriptografi

KEAMANAN SISTEM KOMPUTER KRIPTOGRAFI.pptx
KEAMANAN SISTEM KOMPUTER KRIPTOGRAFI.pptxKEAMANAN SISTEM KOMPUTER KRIPTOGRAFI.pptx
KEAMANAN SISTEM KOMPUTER KRIPTOGRAFI.pptx
dine52
 
05 cryptography
05 cryptography05 cryptography
05 cryptography
King Gruff
 
Bab xii sistem kriptografi
Bab xii sistem kriptografiBab xii sistem kriptografi
Bab xii sistem kriptografi
Dede Yudhistira
 
Materi 2-keamanan-komputer-penyandian
Materi 2-keamanan-komputer-penyandianMateri 2-keamanan-komputer-penyandian
Materi 2-keamanan-komputer-penyandian
sulaiman yunus
 
Artikel 10105755
Artikel 10105755Artikel 10105755
Artikel 10105755
Satya607
 
Iss gslc 2_KRIPTOGRAFI
Iss gslc 2_KRIPTOGRAFIIss gslc 2_KRIPTOGRAFI
Iss gslc 2_KRIPTOGRAFI
Vina Stevani
 

Semelhante a 5 Macam Metode Dasar Kriptografi (20)

2863344
28633442863344
2863344
 
about cryptography
about cryptographyabout cryptography
about cryptography
 
KR02.pptx
KR02.pptxKR02.pptx
KR02.pptx
 
Kriptografi dan enkripsi
Kriptografi dan enkripsiKriptografi dan enkripsi
Kriptografi dan enkripsi
 
KEAMANAN SISTEM KOMPUTER KRIPTOGRAFI.pptx
KEAMANAN SISTEM KOMPUTER KRIPTOGRAFI.pptxKEAMANAN SISTEM KOMPUTER KRIPTOGRAFI.pptx
KEAMANAN SISTEM KOMPUTER KRIPTOGRAFI.pptx
 
CRPTOGRAFY
CRPTOGRAFYCRPTOGRAFY
CRPTOGRAFY
 
05 cryptography
05 cryptography05 cryptography
05 cryptography
 
Jaringan Komputer dan Internet 13
Jaringan Komputer dan Internet 13Jaringan Komputer dan Internet 13
Jaringan Komputer dan Internet 13
 
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM YANG MENERAPKAN ALGORITMA TRIANGLE CHAIN CIPH...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM YANG MENERAPKAN ALGORITMA TRIANGLE CHAIN CIPH...ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM YANG MENERAPKAN ALGORITMA TRIANGLE CHAIN CIPH...
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM YANG MENERAPKAN ALGORITMA TRIANGLE CHAIN CIPH...
 
Blowfish epod
Blowfish epodBlowfish epod
Blowfish epod
 
Cryptography
CryptographyCryptography
Cryptography
 
Bab xii sistem kriptografi
Bab xii sistem kriptografiBab xii sistem kriptografi
Bab xii sistem kriptografi
 
Ns 2
Ns 2Ns 2
Ns 2
 
Kriptografi
KriptografiKriptografi
Kriptografi
 
Enkripsi
EnkripsiEnkripsi
Enkripsi
 
Materi 2-keamanan-komputer-penyandian
Materi 2-keamanan-komputer-penyandianMateri 2-keamanan-komputer-penyandian
Materi 2-keamanan-komputer-penyandian
 
Kriptografi
KriptografiKriptografi
Kriptografi
 
Jurnal RC4,RC5,RC6
Jurnal RC4,RC5,RC6Jurnal RC4,RC5,RC6
Jurnal RC4,RC5,RC6
 
Artikel 10105755
Artikel 10105755Artikel 10105755
Artikel 10105755
 
Iss gslc 2_KRIPTOGRAFI
Iss gslc 2_KRIPTOGRAFIIss gslc 2_KRIPTOGRAFI
Iss gslc 2_KRIPTOGRAFI
 

Mais de Roziq Bahtiar

7. pemrograman struktur
7. pemrograman struktur7. pemrograman struktur
7. pemrograman struktur
Roziq Bahtiar
 
6. pemrograman pointer
6. pemrograman pointer6. pemrograman pointer
6. pemrograman pointer
Roziq Bahtiar
 
5. pemrograman array dan_string
5. pemrograman array dan_string5. pemrograman array dan_string
5. pemrograman array dan_string
Roziq Bahtiar
 
4. pemrograman fungsi
4. pemrograman fungsi4. pemrograman fungsi
4. pemrograman fungsi
Roziq Bahtiar
 
2. teknik pemilihan dalam_pemrograman
2. teknik pemilihan dalam_pemrograman2. teknik pemilihan dalam_pemrograman
2. teknik pemilihan dalam_pemrograman
Roziq Bahtiar
 
1. variable identifier dan_tipe_data
1. variable identifier dan_tipe_data1. variable identifier dan_tipe_data
1. variable identifier dan_tipe_data
Roziq Bahtiar
 

Mais de Roziq Bahtiar (20)

Techarea company profile
Techarea company profileTecharea company profile
Techarea company profile
 
static and dynamic routing
static and dynamic routingstatic and dynamic routing
static and dynamic routing
 
Perintah perintah dasar linux Operating Sistem
Perintah perintah dasar linux Operating SistemPerintah perintah dasar linux Operating Sistem
Perintah perintah dasar linux Operating Sistem
 
Pengantar algoritma pemrograman
Pengantar algoritma pemrogramanPengantar algoritma pemrograman
Pengantar algoritma pemrograman
 
Flowchart progrm linear bilangan bulat
Flowchart progrm linear bilangan bulatFlowchart progrm linear bilangan bulat
Flowchart progrm linear bilangan bulat
 
Tarby magazine salafiyah kajen
Tarby magazine  salafiyah kajenTarby magazine  salafiyah kajen
Tarby magazine salafiyah kajen
 
Pcd 10
Pcd 10Pcd 10
Pcd 10
 
Pcd 11
Pcd 11Pcd 11
Pcd 11
 
7. pemrograman struktur
7. pemrograman struktur7. pemrograman struktur
7. pemrograman struktur
 
6. pemrograman pointer
6. pemrograman pointer6. pemrograman pointer
6. pemrograman pointer
 
5. pemrograman array dan_string
5. pemrograman array dan_string5. pemrograman array dan_string
5. pemrograman array dan_string
 
4. pemrograman fungsi
4. pemrograman fungsi4. pemrograman fungsi
4. pemrograman fungsi
 
3. teknik looping dalam_pemrograman
3. teknik looping dalam_pemrograman3. teknik looping dalam_pemrograman
3. teknik looping dalam_pemrograman
 
2. teknik pemilihan dalam_pemrograman
2. teknik pemilihan dalam_pemrograman2. teknik pemilihan dalam_pemrograman
2. teknik pemilihan dalam_pemrograman
 
1. variable identifier dan_tipe_data
1. variable identifier dan_tipe_data1. variable identifier dan_tipe_data
1. variable identifier dan_tipe_data
 
Alpro tutor
Alpro tutorAlpro tutor
Alpro tutor
 
Pcd 7
Pcd 7Pcd 7
Pcd 7
 
Pcd 5
Pcd 5Pcd 5
Pcd 5
 
Pcd 4
Pcd 4Pcd 4
Pcd 4
 
Eigen
EigenEigen
Eigen
 

Último

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Último (20)

Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 

5 Macam Metode Dasar Kriptografi

  • 1. Bab 2 Kriptografi, Enkripsi dan Dekripsi Ana Kurniawati ana@staff.gunadarma.ac.id
  • 2. Terminologi  Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan seni untuk menjaga pesan agar aman. “Crypto” berarti “secret” (rahasia) dan “graphy” berarti “writing” (tulisan).  Para pelaku atau praktisi kriptografi disebut cryptographers.  Sebuah algoritma kriptografik (cryptographic algorithm), disebut cipher, merupakan persamaan matematik yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi.  Enkripsi merupkan proses yang dilakukan untuk mengamankan sebuah pesan (yang disebut plaintext) menjadi pesan yang tersembunyi (disebut ciphertext)  Ciphertext adalah pesan yang sudah tidak dapat dibaca dengan mudah.  Dekripsi merupakan proses sebaliknya, untuk mengubah ciphertext menjadi plaintext.  Cryptanalysis adalah seni dan ilmu untuk memecahkan ciphertext tanpa bantuan kunci.  Cryptanalyst adalah pelaku atau praktisi yang menjalankan cryptanalysis.
  • 3. Enkripsi  Enkripsi digunakan untuk menyandikan data-data atau informasi sehingga tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak berhak.  Dengan enkripsi data anda disandikan (encrypted) dengan menggunakan sebuah kunci (key).  Untuk membuka (decrypt) data tersebut digunakan juga sebuah kunci yang dapat sama dengan kunci untuk mengenkripsi (untuk kasus private key cryptography) atau dengan kunci yang berbeda (untuk kasus public key cryptography).
  • 4. Proses Enkripsi Secara matematis, proses atau fungsi enkripsi (E) dapat dituliskan sebagai: E(M) = C dimana: M adalah plaintext (message) dan C adalah ciphertext. Proses atau fungsi dekripsi (D) dapat dituliskan sebagai: D(C) = M
  • 5. Teknik Dasar Kriptografi  Substitusi  Blocking  Permutasi  Ekspansi  Pemampatan
  • 6. Substitusi  Langkah pertama adalah membuat suatu tabel substitusi. Tabel substitusi dapat dibuat sesuka hati, dengan catatan bahwa penerima pesan memiliki tabel yang sama untuk keperluan dekripsi.  Bila tabel substitusi dibuat secara acak, akan semakin sulit pemecahan ciphertext oleh orang yang tidak berhak.  Contoh : Tabel subsitusi Caesar Chipher ROT 13
  • 7. Tabel Subsitusi  A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-K-L-M-N-O-P-Q-R-S-T-U-V- W-X-Y-Z-1-2-3-4-5-6-7-8-9-0-.-,  B-F-1-K-Q-G-A-T-P-J-6-H-Y-D-2-X-5-M-V-7-C-8-4- I-9-N-R-E-U-3-L-S-W-,-.-O-Z-0  Contoh :  SISTEM  7P7CQY (TABEL SUBSITUSI)  VLVWHP (CAESAR CHIPHER)  FVFGRZ (ROT13)
  • 8. Caesar Cipher  Metode Caesar Cipher yang digunakan oleh Julius Caesar. Pada prinsipnya, setiap huruf digantikan dengan huruf yang berada tiga (3) posisi dalam urutan alfabet.  Sebagai contoh huruf “a” digantikan dengan huruf “D” dan seterusnya.  Transformasi yang digunakan adalah:  plain : a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z  cipher: D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C
  • 9. ROT13  Pada sistem ini sebuah huruf digantikan dengan huruf yang letaknya 13 posisi darinya.  Sebagai contoh, huruf “A” digantikan dengan huruf “N”, huruf “B” digantikan dengan huruf “O”, dan seterusnya.  Secara matematis, hal ini dapat dituliskan sebagai: C ROT13 = (M)  Untuk mengembalikan kembali ke bentuk semulanya dilakukan proses enkripsi ROT13 dua kali. M = ROT13(ROT13(M))
  • 10. Blocking  Sistem enkripsi terkadang membagi plaintext menjadi blok-blok yang terdiri dari beberapa karakter yang kemudian dienkripsikan secara independen.  Dengan menggunakan enkripsi blocking dipilih jumlah lajur dan kolom untuk penulisan pesan. Jumlah lajur atau kolom menjadi kunci bagi kriptografi dengan teknik ini.  Plaintext dituliskan secara vertikal ke bawah berurutan pada lajur, dan dilanjutkan pada kolom berikutnya sampai seluruhnya tertulis. Ciphertext-nya adalah hasil pembacaan plaintext secara horizontal berurutan sesuai dengan blok-nya.
  • 11. Blocking (lanj.) BLOK 1 BLOK 2 BLOK 3 BLOK 4 BLOK 5 BLOK 6 BLOK 7 Jadi ciphertext yang dihasilkan dengan teknik ini adalah "5K G KRTDRAEAIFKSPINAT IRO". Plaintext dapat pula ditulis secara horizontal dan ciphertextnya adalah hasil pembacaan secara vertikal. Jika plaintext adalah 5 TEKNIK DASAR KRIPTOGRAFI maka hasil chipertext ) . Jika menggunakan teknik blocking dengan 1blok berisi 4 karakter.
  • 12. Permutasi  Salah satu teknik enkripsi yang terpenting adalah permutasi atau sering juga disebut transposisi. Teknik ini memindahkan atau merotasikan karakter dengan aturan tertentu. Prinsipnya adalah berlawanan dengan teknik substitusi.  Dalam teknik substitusi, karakter berada pada posisi yang tetap tapi identitasnya yang diacak. Pada teknik permutasi, identitas karakternya tetap, namun posisinya yang diacak.  Sebelum dilakukan permutasi, umumnya plaintext terlebih dahulu dibagi menjadi blok-blok dengan panjang yang sama.
  • 13. Permutasi (Lanj.)  Untuk contoh diatas, plaintext akan dibagi menjadi blok-blok yang terdiri dari 6 karakter, dengan aturan permutasi sebagai berikut :
  • 14. Permutasi (Lanj.) Dengan menggunakan aturan diatas, maka proses enkripsi dengan permutasi dari plaintext adalah sebagai berikut : Ciphertext yang dihasilkan dengan teknik permutasi ini adalah "N ETK5 SKD AIIRK RAATGORP FI".
  • 15. Ekspansi  Suatu metode sederhana untuk mengacak pesan adalah dengan memelarkan pesan itu dengan aturan tertentu.  Salah satu contoh penggunaan teknik ini adalah dengan meletakkan huruf konsonan atau bilangan ganjil yang menjadi awal dari suatu kata di akhir kata itu dan menambahkan akhiran "an".  Bila suatu kata dimulai dengan huruf vokal atau bilangan genap, ditambahkan akhiran "i".
  • 16. Ekspansi (Lanj.) Proses enkripsi dengan cara ekspansi terhadap plaintext terjadi sebagai berikut : Ciphertextnya adalah "5AN EKNIKTAN ASARDAN RIPTOGRAFIKAN".
  • 17. Pemampatan  Mengurangi panjang pesan atau jumlah bloknya adalah cara lain untuk menyembunyikan isi pesan. Contoh sederhana ini menggunakan cara menghilangkan setiap karakter ke-tiga secara berurutan.  Karakter-karakter yang dihilangkan disatukan kembali dan disusulkan sebagai "lampiran" dari pesan utama, dengan diawali oleh suatu karakter khusus, dalam contoh ini digunakan "&".
  • 18. Pemampatan (Lanj.)  Proses yang terjadi untuk plaintext kita adalah :
  • 19. TUGAS KE-2 Diketahui plain text : UJIAN SISTEM KEAMANAN KOMPUTER DILAKSANAKAN PADA HARI SENIN Ditanya : Apa hasil chiphernya, jika menggunakan teknik : 1. Subsitusi : ROT 13 2. Bloking ( 1 blocking terdiri 6) 3. Permutasi 4. Ekspansi 5. Pemamptan
  • 20. Penggunaan Kunci  Salah satu cara untuk menambah tingkat keamanan sebuah algoritma enkripsi dan dekripsi adalah dengan menggunakan sebuah kunci (key) yang biasanya disebut K.  Sehingga persamaan matematisnya menjadi: EK (M) = C DK(C) = M  Terdapat 2 macam kunci : 1. Algoritma Simetris 2. Algoritma Asimetris
  • 21. Algoritma kriptografi berdasarkan jenis kunci yang digunakan  Algoritma simetris Dimana kunci yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi adalah kunci yang sama  Algoritma asimetris Dimana kunci yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci yang berbeda.
  • 22. Algoritma Simetris  Algoritma simetris (symmetric algorithm) adalah suatu algoritma dimana kunci enkripsi yang digunakan sama dengan kunci dekripsi sehingga algoritma ini disebut juga sebagai single-key algorithm.  Sebelum melakukan pengiriman pesan, pengirim dan penerima harus memilih suatu suatu kunci tertentu yang sama untuk dipakai bersama, dan kunci ini haruslah rahasia bagi pihak yang tidak berkepentingan sehingga algoritma ini disebut juga algoritma kunci rahasia (secret- key algorithm).  Metode : DES (Data Encryption Standard)
  • 23.
  • 24.
  • 25. Algoritma Asimetris  Algoritma asimetris (asymmetric algorithm) adalah suatu algoritma dimana kunci enkripsi yang digunakan tidak sama dengan kunci dekripsi.  Pada algoritma ini menggunakan dua kunci yakni kunci publik (public key) dan kunci privat (private key).  Kunci publik disebarkan secara umum sedangkan kunci privat disimpan secara rahasia oleh si pengguna. Walau kunci publik telah diketahui namun akan sangat sukar mengetahui kunci privat yang digunakan.  Metode : RSA (Rivest, Shamir, Adleman)
  • 26.
  • 27. Berdasarkan besar data yang diolah dalam satu kali proses  Algoritma block cipher Informasi/data yang hendak dikirim dalam bentuk blok-blok besar (misal 64-bit) dimana blok-blok ini dioperasikan dengan fungsi enkripsi yang sama dan akan menghasilkan informasi rahasia dalam blok-blok yang berukuran sama.  Algoritma stream cipher Informasi/data yang hendak dikirim dioperasikan dalam bentuk blok- blok yang lebih kecil (byte atau bit), biasanya satu karakter persatuan persatuan waktu proses, menggunakan tranformasi enkripsi yang berubah setiap waktu.
  • 28. Algoritma Simetris  Algoritma simetris (symmetric algorithm) adalah suatu algoritma dimana kunci enkripsi yang digunakan sama dengan kunci dekripsi sehingga algoritma ini disebut juga sebagai single-key algorithm.  Sebelum melakukan pengiriman pesan, pengirim dan penerima harus memilih suatu suatu kunci tertentu yang sama untuk dipakai bersama, dan kunci ini haruslah rahasia bagi pihak yang tidak berkepentingan sehingga algoritma ini disebut juga algoritma kunci rahasia (secret- key algorithm).  Metode : DES (Data Encryption Standard)
  • 29.
  • 30.
  • 31. Algoritma Asimetris  Algoritma asimetris (asymmetric algorithm) adalah suatu algoritma dimana kunci enkripsi yang digunakan tidak sama dengan kunci dekripsi.  Pada algoritma ini menggunakan dua kunci yakni kunci publik (public key) dan kunci privat (private key).  Kunci publik disebarkan secara umum sedangkan kunci privat disimpan secara rahasia oleh si pengguna. Walau kunci publik telah diketahui namun akan sangat sukar mengetahui kunci privat yang digunakan.  Metode : RSA (Rivest, Shamir, Adleman)