Gedung atau bangunan bertingkat adalah bangunan yang mempunyai lebih dari satu lantai secara vertikal. Gedung bertingkat ini dibangun berdasarkan keterbatasan tanah yang mahal di perkotaan dan tingginya tingkat permintaan ruang untuk berbagai macam kegiatan. Semakin banyak jumlah lantai yang dibangun akan meningkatkan efisiensi lahan perkotaan sehingga daya tampung suatu kota dapat ditingkatkan, namun di lain sisi juga diperlukan tingkat perencanaan dan perancangan yang semakin rumit, yang harus melibatkan berbagai disiplin bidang tertentu.
https://kontraktorbangunandlidirkonstruksi.blogspot.com/2022/10/kontraktor-gedung-bertingkat-dan-high.html
#kontraktor #kontraktorbangunan #kontraktorgedung #pemborong #pemborongbangunan #gedung #jasabangungedung
Jual Obat Cytotec Di Musi Rawas #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Kontraktor Gedung Bertingkat dan High Rise Building.pdf
1. 1/11
Kontraktor Gedung Bertingkat dan High Rise Building
kontraktorbangunandlidirkonstruksi.blogspot.com/2022/10/kontraktor-gedung-bertingkat-dan-high.html
Gedung atau bangunan bertingkat adalah bangunan yang mempunyai lebih dari satu
lantai secara vertikal. Gedung bertingkat ini dibangun berdasarkan keterbatasan tanah
yang mahal di perkotaan dan tingginya tingkat permintaan ruang untuk berbagai macam
kegiatan. Semakin banyak jumlah lantai yang dibangun akan meningkatkan efisiensi
lahan perkotaan sehingga daya tampung suatu kota dapat ditingkatkan, namun di lain sisi
juga diperlukan tingkat perencanaan dan perancangan yang semakin rumit, yang harus
melibatkan berbagai disiplin bidang tertentu.
Bangunan bertingkat pada umumnya dibagi menjadi dua, bangunan bertingkat rendah
dan bangunan bertingkat tinggi. Pembagian ini dibedakan berdasarkan persyaratan
teknis struktur bangunan. Bangunan dengan ketinggian di atas 40 meter digolongkan ke
dalam bangunan tinggi karena perhitungan strukturnya lebih kompleks. Berdasarkan
jumlah lantai, bangunan bertingkat digolongkan menjadi bangunan bertingkat rendah (2 –
4 lantai) dan bangunan berlantai banyak (5 – 10 lantai) dan bangunan pencakar langit.
Pembagian ini disamping didasarkan pada sistem struktur juga persyaratan sistem lain
yang harus dipenuhi dalam bangunan.
Sejatinya penambahan ketinggian sebuah bangunan dilakukan untuk memperluas ruang
fungsi dari bangunan tersebut. Beberapa tipologi bangunan tinggi diantaranya adalah
bangunan apartemen dan perkantoran. Hal ini karena dengan penambahan jumlah lantai
maka akan mengurangi luas bijak bangunan tersebut sehingga lebih sedikit memakan
lahan.
Bangunan tinggi akan ideal ditinggali jika ada lift atau elevator dan tentunya didukung
oleh struktur bangunan yang kuat dan tahan lama.Tanpa adanya live otomatis ini maka
akan sangat melelahkan bagi penghuni untuk naik ke lantai yang paling tinggi.
2. 2/11
Sebuah bangunan dapat disebut bangunan tinggi atau high rise building jika bangunan
tersebut memiliki ketinggian 23 meter hingga 150 meter di atas tanah. Jika lebih dari 150
meter maka dapat disebut gedung pencakar langit atau yang dikenal dengan istilah
Skyscraper. Jika tinggi rata-rata sebuah tingkat lantai adalah 4 meter maka bangunan
tinggi setidaknya memiliki 6 tingkat lantai.
Beberapa definisi mengenai bangunan tinggi dikutip dari Wikipedia adalah sebagai
berikut :
1. International Conference on Fire Safety in High-Rise Buildings mengartikan
bangunan tinggi sebagai "struktur apapun dimana tinggi dapat memiliki dampak
besar terhadap evakuasi"
2. New Shorter Oxford English Dictionary mengartikan bangunan tinggi sebagai
"bangunan yang memiliki banyak tingkat"
3. Massachusetts General Laws mengartikan bangunan tinggi lebih tinggi dari 70 kaki
(21 m)
4. Banyak insinyus, inspektur, arsitek bangunan dan profesi sejenisnya mengartikan
bangunan tinggi sebagai bangunan yang memiliki tinggi setidaknya 75 kaki (23 m).
Perancangan Struktur dan Konstruksi Gedung Bertingkat
Walaupun termasuk bangunan bertingkat, bangunan berlantai lebih dari dua relatif dapat
dilakukan dengan cara yang tidak terlalu rumit. Persyaratan Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB) untuk jenis bangunan ini juga masih relatif sederhana, terutama untuk bangunan
permukiman. Namun demikian, karena bangunan ini sudah tidak sesederhana bangunan
tunggal satu lantai, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh kontraktor gedung
bertingkat dalam merencana, yaitu; kesesuaian ruang dan fungsi, kekuatan struktur,
keamanan dan keselamatan bangunan, kenyamanan bangunan dan sebagainya.
Sehingga ketika proses kepengurusan IMB, dokument atau gambar harus menunjukkan
aspek-aspek tersebut di atas secara benar, yang macam dan jenisnya relatif tergantung
dari kebijakan peraturan masing-masing daerah di mana bangunan akan didirikan.
Dengan demikian, perancangan bangunan bertingkat lebih dari 2 lantai bagi seorang
arsitek tidak hanya berkaitan dengan masalah keindahan dan bentuk bangunan semata,
tetapi juga bagaimana bangunan selain bentuknya indah juga berfungsi dengan optimal
dapat memberikan keamanan dan kenyamanan pada penggunanya dan lingkungan di
sekitarnya.
3. 3/11
Perancangan struktur dan konstruksi dalam arsitektur tidak hanya membahas teori
macam dan detail dari sistem struktur dan konstruksi, tetapi juga kepada bagaimana
aspek- aspek bangunan seperti sistem struktur dan konstruksi bangunan itu sesuai
dengan fungsi, keamanan dan kenyamanan bangunan dan lingkungannya. Perancangan
struktur ditujukan kepada disain sistem struktur dan aspek yang terkait, sedangkan
perancangan konstruksi ditujukan pada bagaimana memenuhi optimalisasi sistem itu
dengan bagian-bagian serta hubungan elemen-elemen bangunan. Sehingga
perancangan struktur dan konstruksi dalam arsitektur hampir meliputi sebagian besar
proses teknis perancangan bangunan.
Aspek-aspek Perencanaan dan Perancangan Struktur dan
Konstruksi Gedung Bertingkat
4. 4/11
Untuk mendapatkan hasil perancangan yang ideal, perencana struktur dan konstruksi
harus dapat mengidentifikasi aspek-aspek yang terkait dalam perancangan. Aspek-aspek
tersebut meliputi:
1. Struktur
Aspek struktur adalah aspek yang membahas kekuatan dan stabilitas bangunan. Struktur
meliputi pemilihan jenis sistem struktur dan konfigurasinya, serta bagaimana sistem ini
dapat membentuk ruang, karena di dalam bangunan gedung struktur bertugas mewadahi
fungsi ruang. Sistem struktur dalam pembahasan ini dibagi menjadi bagian-bagian lebih
kecil yang disebut dengan elemen struktur misal; elemen rangka atap, rangka utama, dan
pondasi.
5. 5/11
Seluruh bagian atau elemen dari berbagai sistem struktur akan mempunyai tanggung
jawab utama sebagai pemikul beban bangunan. Karena fungsinya tersebut, sistem
struktur tidak dapat dihilangkan namun dapat digantikan satu jenis struktur dengan
struktur yang lain. Ketersediaan ragam struktur dan elemennya serta kemungkinan
pemilihannya adalah bahasan pokok dalam perancangan struktur. Apapun pilihan yang
diajukan akan selalu benar jika sesuai dengan maksud-maksud atau aspek-aspek lain
dalam bangunan.
2. Konstruksi
Konstruksi adalah bentuk rangkaian atau kedudukan baik dari antar atau inter elemen
struktur. Konstruksi ini memperjelas perancangan bangunan. Wujud perancangan
konstruksi dalam bangunan gedung adalah gambar-gambar detail yang menunjukkan
secara teknis bagian-bagian dan kedudukannya serta keterangan-keterangannya.
Karena bersifat menjelaskan dari solusi disain, maka rancangan konstruksi sebuah
bangunan akan terikat dengan bangunan secara khusus dan tidak dapat disamakan
dengan bangunan lain. Satu konstruksi dalam perancangan struktur akan menjelaskan
bagaimana pertimbangan-pertimbangan terhadap aspek lain juga diperhatikan, misalnya
penggunaan bahan, ukuran, kedudukan, cara pengerjaan, finishing dan sebagainya.
Tanpa gambar konstruksi yang jelas bangunan tidak dapat didirikan dengan benar dari
berbagai aspek.
3. Bahan Bangunan
6. 6/11
Bahan bangunan adalah aspek pokok berkaitan dengan pemakaiannya dalam struktur
ataupun konstruksi serta sifat-sifat fisik yang akan diberikan pada bangunan. Pemakaian
bahan tertentu akan mempengaruhi setiap aspek lain dalam perancangan. Karena
pemakaian bahan tertentu akan mengakibatkan keriteria-kriteria lain pada bangunan
(konstruksi, harga, tekstur, warna, kekuatan, keawatan dan sebagainya), maka
pemakaian bahan bangunan juga dapat sangat menentukan disain bangunan secara
luas.
4. Fungsi Bangunan
Fungsi bangunan adalah aspek yang akan diwadahi dalam struktur, sehingga
pembahasannya wajib dilakukan untuk mengetahui persyaratan-persyaratan tertentu
yang harus dipenuhi oleh ruang. Karena menentukan ruang maka struktur dan konstruksi
yang dibentuk oleh bangunan harus memperhatikan persyaratan ruang. Misalnya fasilitas
dalam bangunan seperti gym, coffe room, hingga kolam renang harus diperhatikan.
Bangunan tidak akan berhasil mewadahi fungsi jika kegiatan di dalamnya tidak difasilitasi
oleh ruang. Fasilitas-fasilitas ini akan berupa sistem-sistem utilitas pada bangunan yang
sangat tergantung dengan faktor-faktor lain yang telah disebut di atas.
5. Site / Lokasi Bangunan
Site atau lokasi juga akan berpengaruh terhadap aspek lain karena memberikan
informasi mengenai kondisi lingkungan beserta aspek yang terkait semacam iklim mikro
lingkungan, keadaan tanah termasuk kekuatan dan topografinya, ketersediaan bahan
bangunan, ketetanggaan dengan bangunan lain dan sebagainya. Informasi pada site ini
juga sangat menentukan tindakan-tindakan yang akan diambil dalam perancangan
struktur. Bentuk bangunan seperti apa, sistem struktur yang mana yang sesuai,
pemakaian bahan yang bagaimana yang tepat dan bagaimana bentukan bersikap
dengan bangunan di sekitarnya baik untuk kepentingan bangunan itu sendiri atau
kepentingan lingkungan sekitar, akan sangat mempengaruhi perancangan struktur.
7. 7/11
6. Sistem – sistem Bangunan
Persyaratan ruang yang harus dipenuhi dalam bangunan harus diwujudkan ke dalam
sistem-sistem bangunan atau utilitas. Sistem-sistem meliputi antara lain pengudaraan,
pencahayaan, distribusi air bersih dan sanitasinya dan sebagainya, akan menuntut
bentukan-bentukan dan fasilitas struktur dan konstruksi tertentu untuk dapat terjaminnya
proses kerja sistem tersebut. Oleh karena itu bentukan struktur dan konstruksi beserta
ruang yang terbentuk di dalamnya akan sangat ditentukan oleh pencapaian sistem
tertentu dalam bangunan. Strategi pencapaian ini tentu saja tidak akan sama untuk setiap
bangunan karena pada bangunan yang berbeda banyak aspek berbeda pula yang saling
mempengaruhi sehingga disain sistem dan kaitannya dengan struktur dan konstruksi ini
dalama perancangan bangunan memang harus dilihat secara spesifik
8. 8/11
7. Ekonomi Bangunan
Yang terakhir namun tidak kalah pentingnya adalah ekonomi bangunan. Mulai dari aspek
ketersediaan dana yang dibutuhkan untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan hingga perawatan. Karena aspek ekonomi bangunan ini akan berada
pada semua tahap dalam perancangan, maka faktor ini harus difikirakan pada setiap
pentahapan bangunan.
Idealnya semua pentahapan pembangunan harus menggunakan beaya yang seminimal
mungkin, namun dengan hasil yang seoptimal mungkin. Dengan demikian harus
diputuskan alokasi pembeayaan yang proporsional yang jelas. Bukan berarti harga awal
yang rendah berarti dapat menjadikan harga ekonomi yang baik karena masih juga
dipertimbangkan harga-harga lain termasuk konstruksi, tenaga kerja dan perawatan.
Secara umum pada tahap perencanaan, semakin tinggi tingkat persayaratan ruang yang
berkaitan dengan bentuk, fungsi dan sistem akan menyebabkan waktu yang relatif lama
pada tahap perencanaan dan perancangan. Namun tingginya beaya perencanaan dan
perancangan atas waktu ini harus diimbangi dengan rendahnya proses pembangunan
hingga pemeliharaan bangunan.
Demikian juga sebaliknya, yang harus dihindari adalah tingginya aspek biaya pada setiap
pentahapan pembangunan yang tidak diperlukan, sehingga bangunan memang dapat
didirikan dengan waktu dan beaya yang semestinya.
Tahap Persiapan Pembangunan Gedung Bertingkat
Dalam berbagai proyek pembangunan atau konstruksi, tahap persiapan merupakan
tahap awal yang akan dikerjakan oleh kontraktor proyek. Meskipun belum masuk ke
dalam tahap pembangunan, namun tahap persiapan ini akan mempengaruhi jalannya
proyek tersebut. Dari tahap ini akan diketahui bagaimana tingkat kesulitan lahan,
perkiraan waktu pengerjaan, dsb.Dalam proyek pembangunan gedung bertingkat,
beberapa tahap persiapan yang harus dilakukan lebih dulu adalah sebagai berikut :
1. Direksi keet
Direksi keet merupakan tempat yang berguna sebagai pengawasan, pengendalian dan
tempat mengerjakan berbagai pekerjaan administrasi proyek lainnya. Di dalam tempat ini
paling tidak harus ada gambar schedule proyek dan gambar bestek / rancangan,
komputer beberapa unit dan arsip penting. Bahkan dalam tempat ini juga bisa digunakan
untuk menyimpan bahan bangunan yang akan digunakan. Walaupun tiap proyek
umumnya mempunyai gudang sendiri, namun direksi keet juga biasa digunakan untuk
menyimpan bahan bangunan.
2. Pengukuran dan Bouwplank
9. 9/11
Pekerjaan Peralatan
Menentukan titik pondasi Theodolite, Prisma dan Tripod
Pekerjaan galian dengan excavator Excavator
Galian memakai tenaga manusia Cangkul, Linggis dan Palu
Pekerjaan pemasangan bekisting Palu, Treck Stang, Meteran dan Gergaji
Pekerjaan penulangan Bar Bender dan Bar Cutter
Pekerjaan pengecoran Concrete Pump, Truck Mixer dan Vibrator
Pekerjaan ini dilakukan untuk mensurvei dan memetakan lokasi proyek yang akan
dilakukan pembangunan. Beberapa pekerjaan yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
pengukuran batas luas lahan
pengukuran batas bangunan
penyelidikan tanah
pembuatan barak bangunan
penyedian air dan listrik
pengukuran as bangunan
pemberesan dan pembersihan lokasi proyek
pengerjaan timbunan dan galian (apabila kontur tanah tidak sesuai dengan
perkiraan), dll
Bouwplank sendiri adalah papan bangunan yang dibuat dari kayu untuk menentukan titik
as bangunan sesuai dengan gambar denah sesuai dengan yang direncanakan. Biasanya
akan ada sedikit perbedaan antara perencanaan dengan pengukuran langsung di
lapangan.
3. Persiapan Alat
Peralatan merupakan hal penting yang harus sudah disiapkan sebelum proyek
pembangunan berjalan. Disini kontraktor harus memperhitungkan peralatan atau alat apa
saja yang akan digunakan dalam proyek dan apakah semua alat itu sudah dipunyai atau
belum. Bila belum maka dapat ditentukan apakah peralatan ini akan dibeli atau
menyewanya dari perusahaan lain.
Hal ini tentunya akan disesuaikan dengan anggaran biaya dan juga apakah alat tersebut
akan digunakan kembali atau tidak. Berikut beberapa alat yang harus disiapkan untuk
beberapa pekerjaan dalam pembangunan gedung bertingkat :
10. 10/11
4. Persiapan Bahan
Berbeda dengan peralatan dalam pekerjaan konstruksi, bahan yang digunakan umumnya
hanya digunakan untuk sekali pakai. Bahan yang harus disiapkan dalam proyek
konstruksi bangunan bertingkat adalah :
Pekerjaan Nama Bahan
Pengerjaan bekisting Multiplek 9 mm, Kaso 5/7 dan Paku
Pekerjaan penulangan Baja Tulangan dan Kawat benrat
Pengerjaan pengecoran Beton Ready Mix
Khusus untuk bahan beton ready mix dapat disiapkan ketika proses pengecoran
dilakukan. Hal ini karena beton ready mix merupakan cor beton yang siap digunakan.
5. Persiapan Tenaga Kerja
Setelah peralatan dan bahan yang diperlukan dalam pembangunan gedung bertingkat
telah siap maka persiapan selanjutnya adalah tenaga kerja. Tenaga kerja dalam proyek
pembangunan juga merupakan hal penting yang harus disiapkan dengan baik. Pastikan
tenaga kerja yang mengerjakan proyek pembangunan mempunyai kualitas yang baik
untuk menghasilkan bangunan sesuai perencanaan.
Kualitas pekerja menjadi hal penting karena pengawas atau mandor juga tidak mungkin
mengecek setiap detail bangunan. Mereka umumnya hanya memeriksa bagian-bagian
penting dari suatu bangunan saja. Selain kualitasnya, jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan juga harus disesuaikan dengan skala proyek dan waktu pengerjaan.
Situs kami lainnya :
Marmer lantai murah, untuk mempercantik interior bangunan anda
Jasa Pembuatan Kolam renang di Solo dan Sekitarnya | PT Dlidir Jaya
Grup...
11. 11/11
Kontraktor kolam renang terbaik mulai Rp 3.500.000,- permeter di Dkonstruksi.
Membantu anda mendapatkan kolam renang idaman bergaransi. Kontraktor spesialis
kolam renang dan rumah mewah terbaik. Khususnya bagi yang ingin membangun rumah
mewah, terasa kurang lengkap jika tidak disertai kolam renang. Keberadaan kolam
renang menjadi fitur rumah mewah yang sangat bermanfaat untuk penghuninya.
Tahapan pembuatan kolam renang di Dkonstruksi Berikut ini tahapan kerja kontraktor
kolam renang selengkapnya. Langkah-langkah yang kami lakukan dalam proses
pembuatan kolam renang mulai dari penentuan lokasi hingga pengujian tahap akhir. 1.
Survei lokasi yang akan digunakan untuk kolam renang. 2. Perencanaan desain sesuai
lokasi. 3. Penggalian tanah sesuai dengan kebutuhan. 4. Pasang bekisting dinding (wall
form) dan lantai kerja. 5. Pembesian balok D13 ulir dan dinding D10. 6. Instalasi pipa
inlet, pompa, main drain (overflow), vacuum. 7. Pemasangan bekisting multiplek,
balokan, dan
Kontraktor Bangunan Dlidir Konstruksi Solo
Berbagai keuntungan dan kelebihan bisa Anda dapatkan ketika proyek pembangunan
dikerjakan oleh kontraktor bangun rumah atau pemborong bangunan, diantaranya yaitu:
1. Adanya perencanaan yang baik, mulai dari pembuatan rancangan desain hingga
tahapan finishing. 2. Memiliki skill handal, kami menyediakan tenaga profesional dan
tukang berpengalaman untuk Anda. 3. Kami mengerjakan bangunan lebih terorganisir
dan terstruktur dengan baik. 4. Progress dan tahapan-tahapan pembangunan dapat
Anda pantau secara langsung. 5. Jaminan garansi atas kualitas hasil bangunan yang
nantinya Anda dapatkan. Sehingga, Menghemat waktu, tenaga, dan biaya yang harus
Anda keluarkan. Itulah beberapa keuntungan yang bisa Anda peroleh jika menggunakan
Dlidirkonstruksi terpercaya dan profesional. Denah Rencana Rumah Tinggal 2 Lantai
280/240 Spesifikasi : - Pondasi : Footplat dan Batu Kali - Struktur : Beton Bertulang -
Dinding : Bata Merah Plester Aci - Finishing : Cat & Waterproof - Carport :
Jasa kontraktor bangunan berkualitas untuk homestay di Dlidirkonstruksi
Yogyakarta (Jogja) atau yang dikenal dengan istilah kota Gudeg dan kota Pelajar
merupakan destinasi wisata dan pendidikan yang sangat populer di Indonesia. Terdapat
ratusan tempat wisata dan pendidikan berada di kota yang kental dengan nuansa adat
budaya keraton Jawa ini. Berbagai tempat belajar favorit yang terdapat di Jogja seperti
UGM, UNY, IAIN Sunan Kalijaga, UII, Amikom dan lain sebagainya. Sedangkan tujuan
wisata terkenal di Jogja meliputi Malioboro, Keraton, Alun-alun Kidul, Kampung Wisata
Taman Sari, Museum Benteng Vredeburg, Gembira Loka, Tugu, Taman Pintar, Pasar
Beringharjo, dan masih banyak lainnya. Lambat laun perkembangan Yogyakarta
mengalami kemajuan yang sangat pesat baik di sektor pendidikan, pariwisata maupun
perdagangan. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya pembangunan perumahan,
apartemen, hotel, pusat perbelanjaan, hingga fasilitas kesehatan. Salah satu faktor
pendorong kemajuan ini adalah pertumbuhan pendatang baik pelajar maupun pekerja