2. “Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah
kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang
dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit
dan bumi? Tidak ada Ilah selain Dia; maka
mengapakah kamu berpaling?”
[QS. Fathir : 3]
4. Dari Abi Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dari
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ة
َّ
ن ُ
س ي ِ
ف َل ِ
م
َ
وع ، اًبِّي
َ
ط َل
َ
أك ْ
ن َم
َ
قِائ َ
وَب ُ
الناس َ
ن ِ
م
َ
أ َ
و ،
َل
َ
خ
َ
د ،
ُ
ه
َ
ة
َّ
ن َ
ج
ْ
ال
“Barang siapa memakan sesuatu yang baik,
melaksanakan sunnah, dan masyarakat
sekitarnya tidak terganggu dengan
keburukannya, maka dia masuk surga.” (HR.
Tirmidzi 2711)
5. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa
yang di bumi sebagai perhiasan baginya,
agar Kami menguji mereka siapakah di
antara mereka yang terbaik
perbuatannya.
(QS. Al Kahfi: 7)
9. ”Ingatlah, sesungguhnya kepunyaan Allah
apa yang ada di langit dan di bumi. Ingatlah,
sesungguhnya janji Allah itu benar, tetapi
kebanyakan mereka
tidak mengetahui (nya).”
[QS. Yunus : 55]
10. Perhatikan Janji Allah !
“Ketahuilah ! Sesungguhnya para kekasih Allah itu tidak ada
kekhawatiran atas mereka dan tidak pula bersedih hati,
(yaitu) Orang-orang yang beriman dan selalu bertaqwa. Bagi
mereka berita gembira dalam kehidupan dunia dan akhirat,
tidak ada perubahan pada kalimat-kalimat (janji-janji) Allah,
Itulah kemenangan yang besar.”
(QS. Yunus ; 62-64)
َ
نُو
نَ
زْ
حَ
ي ْ
مُ
ه َال
و ْ
مِ
هْ
يَلَ
ع ٌ
فْ
وَ
خ ال ِ
هَّ
َللا َ
ءَا
يِ
لْ
وَأ َّ
َ
نِ
إ َالأ
َ
نُوقَّ
َ
تَ
ي ُوا
ناَكَ
و ُوا
نَ
مآ َ
نيِ
ذَّ
َلا
,
ا ِ
ةَا
يَ
حْ
لا ِي
ف َى
رْ
شُ
بْ
لا ُ
مُ
هَل
َا
يْ
نَّ
ُ
دل
َ
عْ
لا ُ
زْ
وَفْ
لا َ
وُ
ه َكِ
لَ
ذ ِ
هَّ
َللا ِ
تَا
مِ
لَكِ
ل َ
ليِ
دْ
بَ
ت ال ِ
ةَ
رِ
خاآل ِي
فَ
و
ُ
مِي
ِظ
11. “Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-
orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang
yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih
mulia daripada mereka di hari kiamat. dan Allah
memberi rezki kepada orang-orang yang
dikehendaki-Nya tanpa batas. ”
(Q.S. Al Baqarah 2; 212)
12. Dan kalian mencintai harta
benda dengan kecintaan
yang berlebihan.
[QS. Al Fajr : 20]
14. َ
لَاق َ
مَّ
َل
سَ
و ِ
هْ
يَلَ
ع اهلل َّى
َل
ص اهلل َ
لُو
سَ
ر َّ
َنأ ِ
بَّ
َي
سُ
مْ
لا ِ
نْ
ب ِ
دِي
عَ
سَ
و ِ
رْ
يَ
بُّ
لزا ِ
نْ
ب َةَ
وْ
رُ
ع ْ
نَ
ع
..:
.
ِ
فَا
رْ
شِ
إِ
ب ُ
هَ
ذَ
خَأ ْ
نَ
مَ
و ِ
هِي
ف ُ
هَل َكِ
رُو
ب ٍ
سْ
فَ
ن ِ
ةَ
وَا
خَ
سِ
ب ُ
هَ
ذَ
خَأ ْ
نَ
مَف ٌ
ٌ
ةَ
وْ
لُ
ح ٌ
ةَ
رِ
ضَ
خ َ
لَا
مْ
لا َا
ذَ
ه َّ
ِن
إ
ُ
عَ
بْ
شَ
ي َالَو ُ
لُكْ
أَ
ي ِي
ذَّ
لاَك ِ
هِي
ف ُ
هَل ْ
كَ
رَا
بُ
ي ْ
مَل ٍ
سْ
فَ
ن
*
Dari ‘Urwah bin Az Zubair dan Sa’id bin Al Musayyab
bahwa Rasulullah SAW bersabda:”…Sesungguhnya
harta itu hijau dan menyenangkan, maka
barangsiapa mengambilnya dengan jiwa yang
mulia, dia akan mendapatkan keberkahan padanya.
Dan barangsiapa mengambilnya dengan jiwa yang
tamak, dia tidak diberkahi padanya dan bagaikan
orang yang makan tetapi tidak pernah merasa
kenyang… "
(HR. Al Bukhari, kitab Az zakah bab Al Isti’faf an Al Maslahah no 1472 dan
Muslim kitab Az Zakah bab Takhawwuf ma yakhruju min zahrah ad dunya
no 2434)
16. Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang
hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya
(dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya
kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana
dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari
mana diperolehnya dan ke mana
dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk
apa digunakannya.
[HR. At-Tirmidzi, no. 2417; Ad-Dârimi, no. 537; dan Abu
Ya’la, no. 7434.]
17. Akan datang kepada manusia suatu
zaman (ketika itu) seorang tidak
lagi peduli dengan apa yang dia
dapatkan, apakah dari yang halal
atau haram?!
[HR. al-Bukhâri 2059]
19. Sungguh jika salah seorang dari kalian
mengambil tali, lalu pergi ke gunung (untuk
mencari kayu bakar), kemudian dia pulang
dengan memikul seikat kayu bakar di
punggungnya lalu dijual, sehingga dengan itu
Allâh menjaga wajahnya (kehormatannya),
maka ini lebih baik dari pada dia meminta-
minta kepada manusia, diberi atau ditolak.”
[HR. al-Bukhari no. 1402, 1410]
20. Ada sahabat yang pernah bertanya
pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Wahai Rasulullah, mata pencaharian
(kasb) apakah yang paling baik?” Beliau
bersabda, “Pekerjaan seorang laki-laki
dengan tangannya sendiri dan setiap
jual beli yang mabrur (diberkahi).”
(HR. Ahmad, 4:141)
21. Tidak menempuh usaha yang haram,
seperti :
– Melalui kegiatan riba
Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba jika kamu adalah orang-orang yang
beriman. Maka jika tidak kamu lakukan, maka ketahuilah
bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika
kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu
pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula)
dianiaya. [QS. al-Baqarah 2: 278-279].
22. Perjudian
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya
(meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. (QS. Al Maidah : 90)
23. Mencuri dan Merampok
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang
mencuri, potonglah tangan keduanya
(sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka
kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.
al-Maidah :38)
24. Jual Beli yang Haram
• Jika akad jual beli itu melalaikan ibadah.
Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk
menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan
shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung. [Al Jumu’ah :9-10].
27. • Jual Beli Barang yang Haram
–
–
Sesungguhnya, Allah dan Rasul-Nya mengharamkan jual beli
khamar, bangkai, babi, dan patung.” Ada yang bertanya, “Wahai
Rasulullah, apa pendapatmu mengenai jual beli lemak bangkai,
mengingat lemak bangkai itu dipakai untuk menambal perahu,
meminyaki kulit, dan dijadikan minyak untuk penerangan?” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh! Jual beli lemak
bangkai itu haram.” Kemudian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Semoga Allah melaknat Yahudi. Sesungguhnya, tatkala
Allah mengharamkan lemak bangkai, mereka mencairkannya lalu
menjual minyak dari lemak bangkai tersebut, kemudian mereka
memakan hasil penjualannya.” (HR. Bukhari no. 2236 dan Muslim, no.
4132).
28. Dari Abu Juhaifah, beliau berkata,
–
–
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang
hasil penjualan darah, hasil penjualan anjing
dan upah dari budak wanita (yang berzina). Beliau
juga melaknat orang yang mentato dan yang
meminta ditato, memakan riba (rentenir) dan
yang menyerahkannya (nasabah), begitu pula
tukang gambar (makhluk yang memiliki ruh)”
(HR. Bukhari no. 2238).
29. o Segala benda yang haram dan yang dimanfaatkan
untuk tujuan haram
Dari Ibnu ‘Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya jika Allah Ta’ala mengharamkan sesuatu, maka
Allah mengharamkan upah (hasil jual belinya)” (HR. Ad
Daruquthni 3: 7 dan Ibnu Hibban 11: 312).
“Sesungguhnya jika Allah ‘azza wa jalla mengharamkan memakan
sesuatu, maka Dia pun melarang upah (hasil penjualannya)” (HR. Ahmad
1: 293)
o Segala makanan atau minuman yang diharamkan, maka
diharamkan pula jual belinya
30. Dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa
dan pelanggaran.
[QS. al-Mâidah/5:2]
31. • Curang dalam takaran dan timbangan
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang
(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran
dari orang lain mereka minta dipenuhi,
dan apabila mereka menakar atau menimbang
untuk orang lain, mereka mengurangi
(QS. al-Muthaffifin: 1-3)
32. • Menimbun Barang
Sehingga mematikan stok barang di
pasaran, terutama untuk barang kebutuhan
pokok yang diperlukan masyarakat banyak.
Tidak boleh menimbun barang, jika
tidak, maka ia termasuk orang yang
berdosa.” (HR. Muslim no. 1605).
33. • Jual beli ghoror (mengandung ketidak
jelasan)
Dari Abu Hurairah, ia berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
melarang dari jual beli hashoh (hasil
lemparan kerikil, itulah yang dibeli) dan
melarang dari jual beli ghoror
(mengandung unsur ketidak jelasan)”
(HR. Muslim no. 1513).
34. Melalui cara-cara yang batil dan merugikan
Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta
sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan
yang bathil dan (janganlah) kamu membawa
(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu
dapat memakan sebahagian daripada harta benda
orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal
kamu mengetahui.
(QS. al-Baqarah:188)
35. Melalui suap menyuap
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu , ia
berkata : “Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam melaknat yang memberi suap
dan yang menerima suap”.
[HR At-Tirmidzi, 1/250; Ibnu Majah, 2313 dan
Hakim, 4/102-103; dan Ahmad 2/164,190]
36. Hadiah Bagi Pejabat/Pegawai
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri, ia
mendengar ‘Urwah telah mengabarkan kepada kami, Abu
Humaid As Sa’idi mengatakan,
Pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mempekerjakan
seseorang dari bani Asad yang namanya Ibnul Lutbiyyah
untuk mengurus zakat. Orang itu datang sambil
mengatakan, “Ini bagimu, dan ini hadiah bagiku.”
Secara spontan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di
atas mimbar -sedang Sufyan mengatakan dengan redaksi
‘naik minbar’-, beliau memuja dan memuji Allah kemudian
bersabda,
37. Ada apa dengan seorang pengurus zakat
yang kami utus, lalu ia datang dengan
mengatakan, “Ini untukmu dan ini hadiah
untukku!” Cobalah ia duduk saja di rumah
ayahnya atau rumah ibunya, dan
cermatilah, apakah ia menerima hadiah
ataukah tidak?
38. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah
seseorang datang dengan mengambil hadiah seperti
pekerja tadi melainkan ia akan datang dengannya pada
hari kiamat, lalu dia akan memikul hadiah tadi di
lehernya. Jika hadiah yang ia ambil adalah unta, maka
akan keluar suara unta. Jika hadiah yang ia ambil adalah
sapi betina, maka akan keluar suara sapi. Jika yang
dipikulnya adalah kambing, maka akan keluar suara
kambing.“
Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya sehingga
kami melihat putih kedua ketiaknya seraya mengatakan, ”
Ketahuilah, bukankah telah kusampaikan?” (beliau
mengulang-ulanginya tiga kali).
(HR. Bukhari no. 7174 dan Muslim no. 1832)
39. Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َ
ر
َ
ف ل َم
َ
ع
َ
َل
َ
ع ُاه
َ
ن
ْ
ل َم ْع
َ
ت ْ
اس ِ
ن َم
َ
ذ
َ
خ
َ
أ ا َم
َ
ف ا
ً
ق
ْ
ز ِ
ر ُاه
َ
ن
ْ
ق
َ
ز
َ
كِل
َ
ذ
َ
د ْعَب
ول
ُ
ل
ُ
غ َ
و ُ
ه
َ
ف
“Barang siapa yang telah kami ambil untuk
melakukan suatu tugas dan kami telah
menetapkan rezeki (gaji atau upah), maka
harta yang dia ambil selain gaji dari kami
adalah ghulul (pengkhianatan, korupsi,
atau penipuan).” (HR. Abu Daud 2945)
40. Dari Abu Humaid As Sa’idiy.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
“Hadiah bagi pejabat
(pekerja) adalah ghulul
(khianat).”
(HR. Ahmad 5/424)
48. Ibadah yang berasal dari
barang haram tidak akan
diterima.
Shalat tanpa bersuci tidak akan
diterima, demikian juga sedekah
dari ghulul (tidak akan diterima).
[HR. Muslim, no. 224]
49. Ibnu ‘Abbas radhiyallahu
‘anhuma berkata,
Shalat seseorang tidak akan
diterima ketika dalam
perutnya terdapat yang
haram.”
(Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1:262.)
50. Daging yang tumbuh dari makanan yang
haram, maka neraka lebih pantas
baginya.
Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah! Sesungguhnya
(pemilik) daging yang tumbuh dari yang haram
tidak akan masuk surga, neraka lebih pantas
baginya.
(HR. Ahmad, no. 14441, 15284)
51. Mengkonsumsi harta yang haram merupakan
sebab terhalangnya seseorang dari
melakukan amal shaleh, sebagaimana
mengkonsumsi harta yang halal merupakan sebab
yang memudahkan manusia untuk beramal shaleh.
Wahai rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik
(halal), dan kerjakanlah amal yang shaleh.
Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. [QS. al-Mukminun/23:51]
52. Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
“Allah Ta’ala pada ayat ini
memerintahkan para rasul
‘alaihimush sholaatu was salaam
untuk memakan makanan yang halal
dan beramal shaleh. Penyandingan
dua perintah ini adalah isyarat
bahwa makanan halal adalah yang
menyemangati melakukan amal
saleh.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 5:462)
53. • Harta haram membuat kaum muslimin jadi
mundur dan hina
Jika kalian berjual beli dengan cara ‘inah (salah
satu transaksi riba), mengikuti ekor sapi
(maksudnya: sibuk dengan peternakan), ridha
dengan bercocok tanam (maksudnya: sibuk dengan
pertanian) dan meninggalkan jihad (yang saat itu
fardhu ‘ain), maka Allah akan menguasakan
kehinaan atas kalian. Allah tidak akan
mencabutnya dari kalian hingga kalian kembali
kepada agama kalian.” (HR. Abu Daud, no. 3462).
54. • Karena harta haram banyak musibah dan
bencana terjadi
Apabila telah marak perzinaan dan praktek
ribawi di suatu negeri, maka sungguh
penduduk negeri tersebut telah
menghalalkan diri mereka untuk diadzab
oleh Allah.”
(HR. Al-Hakim; Shahih At-Targhib wa Tarhib, no.
1859)
56. Kemudian Nabi ﷺmenjelaskan,
“Muflis (orang yang bangkrut) dari umatku ialah,
orang yang datang pada hari Kiamat membawa
(pahala) shalat, puasa dan zakat, namun (ketika di
dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh
orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan
memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-
orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-
kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-
kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan
ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan
dilemparkan ke dalam neraka”
(HR. Muslim 6744 & Ahmad 8029).