Dokumen tersebut membahas tentang sifat konduktivitas bahan terhadap arus listrik, jenis-jenis bahan berdasarkan konduktivitasnya (konduktor, semi-konduktor, isolator), hukum Ohm yang menjelaskan hubungan antara arus, tegangan dan hambatan suatu bahan, serta rumus-rumus dasar listrik seperti daya, arus, tegangan, hambatan.
2. Pada dasarnya setiap benda memiliki sifat untuk
menghatar arus listrik,
Seberapa besar kemampuan benda mampu
menghantarkan arus listrik disebut Konduktansi.
Sebaliknya seberapa besar suatu benda mampu menahan
arus listrik disebut Resistansi
Bahan tersebut penghantar arus listrik dengan baik,
sehingga dinamakan konduktor.
bahan material seperti karet, gelas, karbon memiliki
resistansi yang lebih besar menahan aliran elektron
sehingga disebut sebagai isolator. Bahan-bahan tertentu
memiliki resistansi diantara konduktor dan isolator, yang
lazim disebut semikonduktor.
3. Konduktor
Semi-Konduktor
Isolator
Bahan Hambatan Jenis ρ (Ωm) Koefisien muai, α (oC)-1
Perak
Tembaga
Emas
Alumunium
Besi
Platina
Air Raksa
1,59 x 10-8
1,68 x 10-8
2,44 x 10-8
2,65 x 10-8
9,71 x 10-8
10,6 x 10-8
98 x 10-8
0,0061
0,0068
0,0034
0,00429
0,00651
0,003927
0,0009
Bahan Hambatan Jenis ρ (Ωm) Koefisien muai, α (oC)-1
Karbo (grafit)
Germanium
Silikon
(3-60) x 10-5
(1-500) x 10-3
0,1 – 60
– 0,0005
– 0,05
– 0,07
Bahan Hambatan Jenis ρ (Ωm) Koefisien muai, α (oC)-1
Kaca
Karet
Porselin
Mika
Ebonit
1011 – 1014
108 – 1013
1012 – 1014
1013
1013 – 1016
–
–
–
–
–
4. Kemampuan bahan menahan arus listrik yang mengalir melalui
bahan ditunjukkan ol eh harga resistance (hambatan : R)
listriknya.
R : hambatan listrik (Ohm atau Ω)
L : panjang (meter atau m)
A : luas penampang bahan (meter2 atau m2)
: resistivitas (Ohm.meter atau Ωm)
Resistance tergantung pada temperature
R0 = hambatan pada suhu T0
0 C
RT = hambatan pada suhu T 0 C
= koefisien suhu hambatan listrik
T = suhu saat ini
T0 = suhu referensi (biasanya 200C atau 293,16 0K)
A
L
R
0
0 1 T
T
R
RT
5. Hukum Ohm : “Besar arus listrik (I) yang mengalir
melalui sebuah penghantar atau Konduktor akan
berbanding lurus dengan beda potensial/tegangan (V)
dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.
V = I x R
I = V / R
R = V / I
Dimana :
V : Voltage /Tegangan satuan Volt (V)
I : Current/Arus Listrik, satuan Ampere (A)
R : Resistance/Hambatan, satuan Ohm (Ω)
6. P = I x V > gantikan I = V/R > P = V/R x V = V2/R
I = P/V
V = P/I
V = I x R
I = V/R
R = V/I
7.
8. diketahui V = I x R dan P = V x I
Buktikan bahwa V = P x R