Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kapasitas produksi dengan mendefinisikan kapasitas, menjelaskan tiga perspektif tentang kapasitas, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan kapasitas termasuk peramalan permintaan, teknologi, volume operasi optimal, dan fleksibilitas. Dokumen ini juga membahas tentang manajemen permintaan, analisis titik impas untuk menentukan kapasitas, dan sumber referensi
4. Kapasitas (capacity) adalah hasil
produksi atau volume pemrosesan
(throughput) atau jumlah unit
yang dapat ditangani, diterima,
disimpan, atau diproduksi oleh
sebuah fasilitas dalam suatu
periode waktu tertentu.
5. Kapasitas adalah kemampuan
pembatas dari unit produksi untuk
berproduksi dalam waktu tertentu,
dan biasanya dinyatakan dalam
bentuk keluaran (output) per satuan
waktu.
6. 3 Perspektif Tentang Kapasitas
1. Kapasitas Desain, menunjukkan output
maksimum pada kondisi ideal dimana
tidak ada produk yang rusak atau
cacat, hanya untuk perawatan yang
rutin.
2. Kapasitas Efektif, menunjukkan output
maksimum pada tingkat operasi
tertentu.
3. Kapasitas Aktual, menunjukkan output
nyata yang dapat dihasilkan oleh
fasilitas produksi.
8. Kapasitas jangka panjang
Kapasitas ini memiliki jangka waktu lebih
dari 1 tahun dan merupakan fungsi
penambahan fasilitas dan peralatan yang
memiliki lead time panjang.
9. Kapasitas jangka menengah
Kapasitas ini memiliki jangka waktu 3
sampai 18 bulan dan hal ini merupakan
tugas perencanaan keseluruhan seperti
penambahan peralatan, karyawan, jumlah
shift, dan lain-lain.
10. Kapasitas jangka pendek
Kapasitas ini biasanya memiliki jangka
waktu hingga 3 bulan dan perhatian utama
terletak pada penjadwalan tugas, karyawan,
dan lain-lain. Untuk mengubah kapasitas
ini sangatlah sulit sehingga biasanya
digunakan kapasitas yang sudah ada
12. Utilitas dan Efisiensi dapat dihitung
menggunakan rumus dibawah ini
Utilitas =
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐷𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛
Efisiensi =
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
14. Keuntungan secara terus-menerus
didapatkan dari pembentukkan
keunggulan bersaing, bukan hanya dari
tingkat pengembalian keuangan yang
baik pada proses tertentu. Keputusan
kapasitas harus dipadukan ke dalam
misi dan strategi organisasi.
16. Keputusan kapasitas haruslah dipadukan
kedalam misi dan strategi organisasi.
Investasi tidak dibuas sebagai pengeluaran
tersendiri, tetapi sebagai bagian dari rencana
terpadu yang dapat menempatkan perusahaan
dalam posisi menguntungkan. Pertimbangan
strategi sebagai tambahan integrase yang
ketat antara strategi dan investasi, terdapat
empat hal yang harus dipertimbangkan
diantaranya, peramalan demand yang akurat,
memahami peningkatan teknologi dan
kapasitas, menentukan level operasi optimum
(Volume), dan dibuat untuk perubahan.
17. Peramalan Demand yang
Akurat
Peramalan yang akurat adalah puncah dari
peramalan kapasitas. Tentang apapun produk
barunya, prospeknya, dan life cycle produk yang
sudah ada harus ditentukan.
18. Memahami peningkatan teknologi dan
kapasitas
Jumlah alternative pada saat awal mungkin besar,
tetapi begitu volume produksi ditentukan,
keputusan teknologi juga ditentukan oleh analisis
biaya, sumber daya yang digunakan, kualitas dan
kehandalan. Review seperti ini biasanya
mengurangi alternative teknologi yang ada
menjadi lebih sedikit.
19. Menemukan level operasi optimum (volume)
Menentukan teknologi dan kapasitas seringkali
menentukan ukuran optimal fasilitas, kebanakan
bisnis memiliki ukuran optimal, paling tidak
ditemukannya satu model bisnis baru.
20. Dibuat untuk perubahan
Dalam dunia yang cepat beruubah, perubahan
tidak dapat dihindari. Oleh Karena itu, manajer
operasi membuat fleksibilitas dalam peralatan
dan fasilitas. Hal ini dilakukan agar manajer dapat
mengelola permintaan secara taktis.
22. Mengelola Permintaan
1. Permintaan Melebihi Kapasitas, perusahaan dapat
membatasi permintaan dengan menaikkan harga,
membuat penjadwalan dengan lead time panjang
dan mengurangi bisnis dengan keuntungan
marginal.
2. Kapasitan Melebihi Permintaan, perusahaan
dapat mengambil keputusan untuk penurunan
harga atau pemasaran yang agresif, atau bahkan
melalukan perubahan produk.
3. Penyesuaian pada Permintaan Musiman, sebuah
pola musiman atau siklus permintaan merupakan
tantangan lain pada kapasitas. Manajer akan
merasa terbantu jika menawarkan produk dengan
pola permintaan yang saling melengkapi.
23. Taktik untuk menyesuaikan kapasitas
1. Mengubah staf yang ada (menambah atau
mengurangi jumlah karyawan)
2. Menyesuaikan peralatan dan proses, meliputi
pembelian mesin tambahan atau menjual
menyewakan peralatan yang ada
3. Memperbaiki metode untuk meningkatkan
produksi
4. Mendesai ulang produk
5. Menambahkan fleksibilitas proses untuk
memenuhi preferensi produk yang berubah
secara lebih baik
6. Menutup pabrik
25. 2 tahap penentuan kapasitas
Tahap Pertama
Permintaan masa
depan diramalkan
dengan model
tradisional.
Tahap Kedua
Peramalan ini
digunakan untuk
menentukan
kebutuhan kapasitas
serta peningkatan
ukuran untuk setiap
penambahan
kapasitas
26. ANALISIS TITIK IMPAS
1. Merupakan cara untuk menetapkan kapasitas
yang harus dimiliki oleh sebuah fasilitas untuk
mendapatkan keuntungan.
2. Tujuan analisis ini adalah untuk menemukan
sebuah titik dalam unit dan satuan nilai uang ,
dimana biaya = pendapatan.
3. Titik tersebut disebut titik impas, perusahaan
harus beroperasi di atas tingkat ini untuk
mencapai keuntungan.
4. Asumsi yang mendasari analisis titik impas
adalah biaya dan pendapatan ditunjukkan
sebagai garis lurus sehingga berbentuk fungsi
linear.
28. 𝑩𝑬𝑷𝒙 =
𝐅
𝐏 − 𝐕
• BEP x = Titik impas dalam unit
• F = Biaya tetap
• P = Harga per unit
• V = Biaya variable per unit
29. • BEP Rp= Titik impas dalam rupiah
• BEP x = Titik impas dalam unit
• F = Biaya tetap
• P = Harga per unit
• V = Biaya variable per unit
𝑩𝑬𝑷 𝑹𝒑 = 𝐁𝐄𝐏𝐱 . 𝐏 =
𝑭
𝐏 − 𝑽
𝐏 =
𝑭
(
𝑷 − 𝑽
𝑷
)
=
𝑭
𝟏 − (
𝑽
𝑷
)
30. • TR = Pendapatan total Px
• TC = Biaya total = F + Vx
• F = Biaya tetap
• P = Harga per unit
• x = Jumlah unit yang diproduksi
• V = Biaya variable per unit
Laba = TR – TC
= Px – ( F + Vx) = Px – F – Vx
= ( P – V )x – F
31. 𝑻𝒊𝒕𝒊𝒌 𝑰𝒎𝒑𝒂𝒔 𝒙 =
𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐉𝐮𝐚𝐥 − 𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐕𝐚𝐫𝐢𝐚𝐛𝐞𝐥
• x = Jumlah unit yang diproduksi
32. • Rp = Nilai mata uang Rupiah
𝑻𝒊𝒕𝒊𝒌 𝑰𝒎𝒑𝒂𝒔 𝑹𝒑 =
𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥
𝟏 −
𝑩𝒊𝒂𝒚𝒂 𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒃𝒆𝒍
𝑯𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑱𝒖𝒂𝒍
33. REFERENSISUMBER BUKU:
Ahyari, A. 1986. Manajemen Produksi:
Pengendalian Produksi Jilid 1 Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE
Handoko, T.H. 1999. Dasar-dasar Manajemen
Produksi dan Operasi Edisi 1. Yogyakarta:
BPFE
Heizer, Jay dan Barry Render. 2009.
Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba 4
SUMBER INTERNET:
Denny.2012.http://dennykusuma3fm.wordpress.
com/2012/01/06konsep-konsep-pengambilan-
keputusan-dalam-manajemen-operasi/.
Diakses pada 22 Februari 2017 pukul 23.34