SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 50
Minilokakarya
Lintas Sektor
Puskesmas Bumiaji
17 Februari 2023
Pembahasan
01 Demam Berdarah
02 Skrining Hipotiroid Kongenital
03 PHBS Rumah Tangga
04 BLUD
05 Program Penanganan Stunting
Demam Berdarah
Disebabkan oleh virus dengue yang
ditularkan melalui nyamuk Aedes
aegypti.
Ditandai demam mendadak, sakit
kepala, nyeri belakang bola mata, mual,
bintik-bintik merah di kulit, diare,
mimisan, gusi berdarah.
Vektor DBD
- Nyamuk Aedes (Tiger mosquito): khas garis-
garis putih di atas tubuhnya yang berwarna
hitam
- Anggota Aedes yang penting: A. aegypty,
A.vittatus dan A. albopictus.
- Nyamuk-nyamuk ini berjumlah sangat banyak
pada musim penghujan
Tempat Perkembangbiakan
Nyamuk Aides Aegypti
Berkembang biak di TPA ( Tempat Penampungan Air) bersih
yang tidak berhubungan dengan tanah.
a. Dalam Rumah : bak mandi/WC, tempayan, drum
b. Luar Rumah :
- Barang bekas yg dpt menampung air : kaleng, ban bekas,
pot tanaman air
- Pelepah daun,lubang pohon,potongan bambu, genangan
air di talang.
Latar Belakang
• DBD masih menjadi ancaman bagi kesehatan
masyarakat di Wilayah Kecamatan Bumiaji
• DBD berpotensi menimbulkan KLB terutama
pada musim penghujan
• Perlu diintensifkan untuk kegiatan PSN
(Pemberantasan sarang nyamuk) pada
masing2 rumah, instansi, maupun bangunan
lainnya.
Latar Belakang
Kasus DBD di
Kecamatan Bumiaji
2
6
2
0
1
2
3
4
5
6
7
Desember 2022 Januari 2023 Februari sampai hari ini
Penderita Demam Dengue dan
Demam Berdarah Dengue di
Kecamatan Bumiaji
Skrining Hipotiroid
Kongengital
Skrining/uji saring yang dilakukan
pada bayi baru lahir untuk memilah
bayi yang menderita Hipotiroid
Kongenital (HK) dan bayi yang bukan
penderita
Latar Belakang
Hipotiroid Kongenital (HK) adalah salah satu penyakit
yang cukup banyak ditemui diantara penyakit-penyakit yang
dapat dideteksi dengan skrining. HK sangat jarang
memperlihatkan gejala klinis pada awal kehidupan.
Kunci keberhasilan pengobatan adalah dengan deteksi
dini melalui pemeriksaan laboratorium dan pengobatan
sebelum anak berumur 1 bulan.
Pada kasus dengan keterlambatan penemuan dan
pengobatan dini, anak akan mengalami keterbelakangan
mental dengan kemampuan IQ dibawah 70. Hal ini akan
berdampak serius pada masalah sosial anak.
Tujuan Skrining Hipotiroid Kongengital
NEXT
Mengetahui sedini mungkin sebelum muncul gejala klinis
muncul.
Terapi / intervensi dini bayi-bayi pengidap Hipotiroid Kongengital
sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
Menurunkan kerugian ekonomi akibat penyakit baik secara
individu, keluarga, dan masyarakat.
Skrining H K di kota batu
1. Setiap bayi yang baru dilahirkan wajib
mendapatkan pemeriksaan HK
2. SHK bisa dilakukan di semua faskes di
Kota Batu, baik milik pemerintah maupun
swasta.
3. Pemeriksaan gratis
4. Terapi penderita HK ditanggung BPJS.
SURVEI
PHBS
RUMAH
TANGGA
KUESIONER SURVEI PHBS PER RUMAH TANGGA
KUESIONER YANG TELAH DIMAMPATKAN MANJADI PER
DASAWISMA SEBAGAI LAPORAN KADER PER BULAN
CAPAIAN SURVEI PHBS RUMAH TANGGA
OLEH KADER TAHUN 2020 - 2022
NO DESA JUMLAH KK
KK DI SURVEI
PER BULAN
CAPAIAN
2020
CAPAIAN
2021
CAPAIAN
2022
TOTAL
CAPAIAN
1 PANDANREJO 2063 172 440 160 200 800
2 SUMBERGONDO 1100 92 290 444 0 734
3 BUMIAJI 2565 214 470 0 490 960
4 BULUKERTO 2135 178 296 300 360 956
5 GIRIPURNO 3798 317 60 0 0 60
6 PUNTEN 1902 159 180 0 0 180
7 GUNUNGSARI 2264 189 330 770 1650 2750
8 TULUNGREJO 2879 240 140 369 2465 2974
9 SUMBERBRANTAS 1564 130 210 269 0 479
JUMLAH TOTAL 20270 1689 2416 2312 5165 9893
MASALAH
1. Pada beberapa desa, belum ada kader yang tetap
2. Kader PHBS merangkap kader lain
3. Tidak mendapatkan insentif sebagai kader PHBS
4. Pada beberapa desa ada kader yang mundur dan belum ada kader
pengganti
RENCANA PEMECAHAN MASALAH
1. Setiap desa kader PHBS minimal ada 4 orang
2. Menunjuk 1 kader PHBS sebagai koordinator pada setiap desa
3. Meningkatkan kolaborasi dengan PKK Desa untuk merangkul Kader
PHBS pada pertemuan kader rutin
4. Monitoring dan evaluasi pencapaian survei PHBS dilakukan setiap
bulan melalui PKK Desa dan PKK Kecamatan
Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD)
Sistem yang diterapkan oleh
UPTD/Badan Daerah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang
mempunyai fleksibilitas dalam pola
pengelolaan keuangan sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan
daerah pada umumnya
Puskesmas
Memberikan layanan umum secara lebih efektif, efisien,
ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat
sejalan dengan Praktik Bisnis yang Sehat, untuk membantu
pencapaian tujuan pemerintah daerah yang
pengelolaannya dilakukan berdasarkan kewenangan yang
didelegasikan oleh kepala daerah.
Tujuan BLUD
Dasar Hukum BLUD
•Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum
Daerah.
•Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
•Surat Keputusan Nomor 188.45/287/ KEP/422.012/2022 Walikota tentang Penetapan
Kategori Pusat Kesehatan Masyarakat di Kota Batu Tahun 2022
•Surat Keputusan Kepala Dinas Nomor : 188.4/0095.1/422.107/2022 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Sususan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Kota
Batu
ØBLUD adalah sistem yang diterapkan oleh UPTD/Badan Daerah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan
keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya.
ØFleksibilitas adalah keleluasaan dalam pola pengelolaan keuangan dengan
menerapkan praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat tanpa mencari keuntungan dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
ØPraktik bisnis yang sehat adalah penyelenggaraan fungsi organisasi berdasarkan
kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan yang
bermutu, berkesinambungan, dan berdaya saing.
•
Program
Penanganan
Stunting
Arahan Presiden Joko Widodo dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah se Indonesia Tanggal 17 Januari 2023
• Kepala daerah dapat melakukan intervensi dalam mencegah stunting. Salah satunya dengan
mengingatkan posyandu atau puskesmas untuk tidak memberikan biskuit dan bubur instan kepada
bayi.
• Pentingnya pemberian protein hewani yang mengandung tinggi zat besi kepada bayi. Bahkan
sebelum bayi lahir.
• Penyumbang stunting sebesar 23 persen berasal ketika bayi belum lahir. Sehingga ia mengingatkan
agar kepala daerah dan BKKBN terus menekankan soal gizi pada ibu hamil dan memastikan
mereka tidak mengalami anemia karena kurang zat besi.
• 37 persen penyumbang stunting berasal ketika bayi sudah lahir dengan usia hingga dua tahun. Ia
meminta kepada posyandu dan puskesmas untuk secara aktif membantu calon ibu dan ibu yang
memiliki balita tentang pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan.
• Stunting menjadi target penyelesaian bagi pengembangan SDM di Indonesia, mengingat bonus
demografi akan dinikmati oleh negara pada puncaknya tahun 2035.
Prevalensi Stunting Menurut Provinsi di Indonesia
Tahun 2022
Sumber data : SSGI
Tahun 2022
Prevalensi Stunting Menurut Kab/Kota di Jawa Timur
Tahun 2022
Terdapat 17 kab/kota dengan
persentase stunting dibawah
18,4%
Target
2022 : 18,4%
2024: 14%
Sumber data : SSGI Tahun 2022
Prevalensi Stunting Menurut Kab/Kota di Jawa
Timur
Tahun 2022
Target
2022 : 18,4%
2024: 14%
Terdapat 17 kab/kota dengan
persentase stunting dibawah
18,4%
Sumber data : SSGI Tahun 2022
Persentase Penurunan atau Kenaikan Angka Stunting per Kab/kota
sesuai SSGI 2022
No. Kab./ Kota
Prevalensi
Stunting
menurut SSGI
2021
Prevalensi
Stunting
menurut
SSGI 2022
Selisih Keterangan
32. KOTA BATU 15 25.2 -10.2 NAIK
33. KAB. SIDOARJO 14.8 16.1 -1.3 NAIK
34. KAB. BLITAR 14.5 14.3 0.2 TURUN
35. KAB. TULUNGAGUNG 13.1 17.3 -4.2 NAIK
36. KOTA BLITAR 12.9 12.8 0.1 TURUN
37. KOTA MADIUN 12.4 9.7 2.7 TURUN
38. KOTA MOJOKERTO 6.9 8.4 -1.5 NAIK
Prevalensi Stunted Menurut Desa di Kecamatan Bumiaji
Tahun 2022
16.4 15.68
16.73
19.61
15.62
12.91
13.97
17.82
19.53
16.43
0
5
10
15
20
25
% BALITA PENDEK DAN SANGAT PENDEK
Target
2022 : 18,4%
2024: 14%
HASIL VALIDASI PENIMBANGAN BADUTA PENDEK DAN SANGAT PENDEK
BULAN JANUARI 2023
DESA
HASIL TIMBANG
KADER
KEHADIRAN
UNTUK
DIVALIDASI
PETUGAS
TIDAK HADIR HASIL VALIDASI
PUNTEN 32 32 0 13
TULUNGREJO 64 58 6 25
SUMBERGONDO 16 14 2 11
BULUKERTO 46 43 3 19
GUNUNGSARI 42 41 1 22
BUMIAJI 41 41 0 15
PANDANREJO 42 38 4 24
GIRIPURNO 68 62 6 37
SUMBERBRANTAS 48 47 1 16
TOTAL 399 376 23 182
Kendala:
- Balita tidak datang karena sakit, keluar kota, ibu menolak, balita pindah
PENCAPIAN D/S TAHUN 2023
DESA
PENCAPIAN D/K
JANUARI
PENCAPIAN D/S
SUPAS JANUARI
PENCAPAIAN D/K
FEBRUARI
PENCAPAIAN
D/S (SUPAS)
FEBRUARI
PUNTEN 79.8 % 61.6 % 100 % 75.4 %
TULUNGREJO 96 % 89.3 % 98.8% 91.8%
SUMBERGONDO 49.5 % 45.7 % 80.5 % 58.1 %
BULUKERTO 90.6 % 73.3 % 82.1 % 71.3 %
GUNUNGSARI 97 % 81.7 % 97.3% 79.5 %
BUMIAJI 98.8 % 79.4 % 87.9 % 95 %
PANDANREJO 84.4 % 77.6 % 97 % 86.6 %
GIRIPURNO 73.1 % 78 % 93.8 % 97.8 %
SUMBERBRANTAS 100 % 72.8 % 99.3 % 71 %
TOTAL 85.7 % 75.4 % 93.5% 81.5%
Intervensi Sensitif
(Penyebab tidak langsung)
70% pelayanan KB pascapersalinan
15,5% kehamilan yang tidak diinginkan
90% cakupan calon Pasangan Usia Subur
(PUS) memperoleh pemeriksaan kesehatan
sebagai bagian pelayanan nikah
100% rumah tangga mendapat akses air
minum layak di kab/kota prioritas
90% rumah tangga mendapat akses sanitasi
(air limbah domestik) layak di kab/kota prioritas
112,9 juta penduduk menjadi Penerima Bantuan
Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional
90% keluarga berisiko stunting
memperoleh pendampingan
10 juta keluarga miskin dan rentan memperoleh
bantuan tunai bersyarat
70% target sasaran memiliki pemahaman yang
baik tentang stunting di lokasi prioritas
15,6 juta keluarga miskin dan rentan yang
menerima bantuan sosial pangan
90% desa/ kelurahan stop Buang Air Besar
Sembarangan (BABS)
Indikator Kemenkes dalam upaya penurunan
stunting
Peraturan Presiden No. 72 Tahun
2021
Target
Target
2024
Intervensi Spesifik
(Penyebab Langsung)
Sebelum
Lahir
58% remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah Darah
(TTD)
80% ibu hamil mengonsumsi 90 tablet TTD selama
kehamilan
90% ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat tambahan asupan gizi
Setelah
Lahir
80% bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
80% anak usia 6-23 bulan mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
90% balita dipantau pertumbuhan dan
perkembangannya
90% balita gizi kurang mendapat tambahan asupan
gizi
90% balita gizi buruk mendapat pelayanan tata laksana gizi
buruk
90% bayi memperoleh imunisasi dasar
lengkap
Kontribusi
30%
Kontribusi
70%
Capaian
Jatim
2022
59.08
%
89.93
%
86.58
%
66.2%
68.73
%
73.8
%
63.73
%
90.45
%
94.92
%
Bumil kek :
12,2 %
T: 2337
S: 14.428
( 16 %)
Intervensi Sensitif
(Penyebab tidak langsung)
70% pelayanan KB pascapersalinan
15,5% kehamilan yang tidak diinginkan
90% cakupan calon Pasangan Usia Subur
(PUS) memperoleh pemeriksaan kesehatan
sebagai bagian pelayanan nikah
100% rumah tangga mendapat akses air
minum layak di kab/kota prioritas
90% rumah tangga mendapat akses sanitasi
(air limbah domestik) layak di kab/kota prioritas
112,9 juta penduduk menjadi Penerima Bantuan
Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional
90% keluarga berisiko stunting
memperoleh pendampingan
10 juta keluarga miskin dan rentan memperoleh
bantuan tunai bersyarat
70% target sasaran memiliki pemahaman yang
baik tentang stunting di lokasi prioritas
15,6 juta keluarga miskin dan rentan yang
menerima bantuan sosial pangan
90% desa/ kelurahan stop Buang Air Besar
Sembarangan (BABS)
Indikator Kemenkes dalam upaya penurunan
stunting Peraturan Presiden No. 72 Tahun
2021
Target
Target
2024
Intervensi Spesifik
(Penyebab Langsung)
Sebelum
Lahir
58% remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah Darah
(TTD)
80% ibu hamil mengonsumsi 90 tablet TTD selama
kehamilan
90% ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat tambahan asupan gizi
Setelah
Lahir
80% bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
90% balita gizi kurang mendapat tambahan asupan
gizi
90% balita gizi buruk mendapat pelayanan tata laksana gizi
buruk
Kontribusi
30%
Kontribusi
70%
Capaian
Puskesmas
2022
85 %
82 %
92 %
72 %
100 %
100 %
Pemeriksaan Hb pada
remaja untuk
mendeteksi Anemia
PEMERIKSAAN KADAR HB PADA REMAJA PUTRI KELAS VII DAN X
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUMIAJI
TAHUN 2023
3
8
66
79
1 1
9 11
0 0
4 3
0 0 0
3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
SMP PGRI2 ABU GHONAIM SMKN 2 BATU SMAN 3 BATU
YANG DIPERIKSA
ANEMIA RINGAN
ANEMIA SEDANG
ANEMIA BERAT
Meningkatkan status gizi
ibu hamil KEK dan balita
gizi kurang melalui PMT
lokal
TUJUAN
Ibu hamil KEK dan
Balita Gizi Kurang
SASARAN PROGRAM
Dinkes Prov/Kab/Kota,
Puskesmas dan Desa serta
pihak yang terlibat kegiatan
PMT Lokal
SASARAN JUKNIS
Tujuan dan Sasaran
Definisi Operasional
● 1. BALITA GIZI KURANG : balita dengan status gizi kurang
yang berdasarkan indikator BB/PB atau BB/TB dengan nilai z-
score <-2SD sampai dengan -3SD atau LILA berada diantara
11,5 cm sampai kurang dari 12,5 cm .
● 2. IBU HAMIL YANG BERESIKO KEK : Ibu hamil yang
mempunyai ukuran lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm .
2. PENANGGULANGAN BUMIL
KEK
dan BALITA GIZI KURANG
IBU HAMIL
ANC TERPADU
NORMAL
∙ ANC Rutin
∙ Konseling
Gizi
∙ ANC Rutin
∙ Tatalaksana
Anemia
∙ Konseling
Gizi
∙ ANC Rutin
∙ Konseling
Gizi
∙ ANC Rutin
∙ Tatalaksana
Anemia
∙ Konseling Gizi
∙ ANC Rutin
∙ Tatalaksana
Penyakit
∙ Konseling Gizi
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
ANEMIA KEK + PENYAKIT
KEK + ANEMIA
KEK
Dirujuk bila Hb < 10g/dl, kenaikan BB < 1 kg/bln (T1) dan < 2kg (T2 dan T3)
DETEKSI DINI, PENEMUAN KASUS, INTERVENSI DAN RUJUKAN
IBU HAMIL KEK
3. PRINSIP DASAR PMT
1. Diberikan dalam bentuk makanan siap santap berupa makanan
lengkap atau makanan kudapan padat gizi
2. Hanya sebagai tambahan bukan pengganti makanan
utama/di luar konsumsi makanan utama
3. Pemberian MT setiap hari dengan komposisi minimal 1x
makanan lengkap dan sisanya berupa makanan kudapan
4. Pemberian MT untuk memenuhi gap kebutuhan gizi ibu hamil
KEK dan balita gizi kurang
5. Pemberian MT minimal selama 90 hari disertai edukasi gizi.
6. Pemberian MT lokal dibiayai dari dana DAK, namun dapat juga
dari bantuan lainnya.
PRINSIP DASAR
PMT
BERBASIS
PANGAN LOKAL
BAHAN MAKANAN MAKANAN KUDAPAN MAKANAN LENGKAP
Berat (gram) URT Berat (gram) URT
Makanan Pokok (beras) 40 1/2 gelas 75 3/4 gelas
Lauk hewani 1 (telur) 60 1 butir besar Ikan 75g/ayam 60g /telur
60 g/ daging 60 g
1 ekor/1 ptg besar/
1 btr besar/1 ptg besar
Lauk hewani 2
(ayam/ikan/daging)
30 - 50 ½ -1 ptg sdg
Lauk Nabati (kacang2an/
tempe/tahu)
25 3 sdm/½ ptg sdg 50 2 ptg sdg
Sayur 50 ½ gelas uk 250 ml 100 1 gelas
Buah 60 1 buah uk sedang 100 1 buah uk besar/
2 ptg sdg
Minyak 5 1 sdt 5 1 sdt
Dari Standar MT Ibu Hamil KEK yang telah ditetapkan, dapat dipenuhi melalui
komposisi MT sbb:
BAHAN MAKANAN MAKANAN KUDAPAN/MAKANAN
LENGKAP
Berat (gram) URT
Makanan Pokok (beras) 50 1/4 gelas
Lauk hewani 1 (telur) 30 ½ butir besar
Lauk hewani 2 (ayam/ikan/daging) 30 ½ ptg sdg/½ ekor
Lauk Nabati (kacang2an/
tempe/tahu)
25 ½ ptg sdg
Sayur 30 ⅓ gelas uk 250 ml
Buah 50 1 buah
Minyak 5 1 sdt
Dari Standar MT Balita Gizi Kurang yang telah ditetapkan, dapat dipenuhi
melalui komposisi MT sbb:
Tahapan
Penyelenggaraan
PMT Lokal
1. Persiapan
a) Penentuan tim persiapan dan tim
pengawas kegiatan
b) Penetapan Lokasi
c) Pemilihan mitra pelaksana
2. Pelaksanaan
a) Sosialisasi
b) Pelaksanaan PMT lokal (PMT dan
edukasi)
3. Pemantauan dan Evaluasi
a) Pemantauan sasaran dan
penyelenggara
b) Evaluasi keluaran kegiatan
4. Pencatatan dan Pelaporan
Proses pemilihan mitra pelaksana kegiatan dan membuat perjanjian kerja
sama
Dalam pengelolaan kegiatan pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil
KEK dan balita gizi kurang dapat dilakukan bersama mitra pelaksana. Kerja
sama dengan mitra pelaksana dilakukan secara swakelola sesuai dengan
peraturan LKPP nomor 3 tahun 2021 tentang Pedoman Swakelola. Dinas
Kesehatan Kabupaten/kota,atau TP PKK Kabupaten dapat dijadikan
mitra dalam kegiatan ini dan pendampingan dapat dilakukan oleh berbagai
lintas program dan lintas sektor terkait.
.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Bagi Sasaran
Penambahan BB ibu hamil KEK dan balita gizi kurang yang menjadi sasaran:
a. Bagi ibu hamil KEK, terjadi peningkatan BB sesuai dengan kurva penambahan BB
pada Buku KIA mencapai 12.5-18 kg selama kehamilan atau 2-3 kg/bulan pada
trimester kedua dan ketiga atau LiLA mencapai ≥23.5 cm
b. Bagi balita gizi kurang, terjadi peningkatan berat badan sebesar 5gr/kg BB/hari.
Contoh: Anak usia 1 tahun dengan berat badan 6 kg harus mengalami kenaikan
berat badan sebesar: 5 gr x 6 per hari = 30 gram/hari atau 210 gram/minggu atau
840 gram/bulan
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Bagi Pelaksana
a. Kepatuhan terhadap konsumsi PMT lokal yang diberikan (jumlah makanan yang diberikan
dan dihabiskan)
b. Frekuensi dan lamanya pemberian
c. Mekanisme pelaksana pemberian PMT
d. Kepatuhan terhadap standar menu yang ditetapkan
e. Perubahan status gizi sasaran
f. Distribusi dan konsumsi tablet tambah darah
g. Perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku sasaran
h. Berat Badan dan Panjang Badan Bayi yang lahir dari Ibu Hamil KEK (jika sdh melahirkan)
Kesimpulan
• Persiapan kehamilan mencakup seluruh aspek ibu : mental, fisik, nutrisi, dll
• Persiapan yang baik akan menciptakan kondisi yang mendukung kehamilan yang sehat
• Kehamilan dengan kekurangan energi kronis menjadi salah satu penyebab terbesar
terhambatnya pertumbuhan bayi dan anak di Indonesia
• Pertumbuhan bayi terhambat dan stunting dapat berpengaruh pada kualitas hidup dan
daya pikir anak
• Pemberian PMT, suplementasi dan edukasi gizi seimbang pada remaja, WUS, dan ibu
hamil perlu dilakukan
• Perbaikan status nutrisi sebelum hamil akan mengurangi tekanan ibu dalam hal
pemenuhan jumlah kalori yang lebih besar saat hamil untuk penambahan BB sesuai
kehamilan
• Peran petugas kesehatan di FKTP menjadi sangat penting untuk melakukan deteksi dini,
● Tatalaksana awal, serta rujukan sesuai indikasi bagi balita gizi kurang dan ibu hamil
KEK .
● Kegiatan edukasi gizi (konseling gizi, penyuluhan gizi dan demo masak) perlu di
tingkatkan.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

1.1.1 f notulen penyusunan perencanaan puskesmas
1.1.1   f  notulen penyusunan perencanaan puskesmas1.1.1   f  notulen penyusunan perencanaan puskesmas
1.1.1 f notulen penyusunan perencanaan puskesmas
Herti Septiani
 
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
ELFTV
 
Ed-2-Sos DO Indikator Posyandu-28092021.pptx
Ed-2-Sos DO Indikator Posyandu-28092021.pptxEd-2-Sos DO Indikator Posyandu-28092021.pptx
Ed-2-Sos DO Indikator Posyandu-28092021.pptx
ferryx
 

Mais procurados (20)

1.1.1 f notulen penyusunan perencanaan puskesmas
1.1.1   f  notulen penyusunan perencanaan puskesmas1.1.1   f  notulen penyusunan perencanaan puskesmas
1.1.1 f notulen penyusunan perencanaan puskesmas
 
Power-point-SMD-MMD-pptx.pptx
Power-point-SMD-MMD-pptx.pptxPower-point-SMD-MMD-pptx.pptx
Power-point-SMD-MMD-pptx.pptx
 
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
 
P4 k
P4 kP4 k
P4 k
 
KERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.docKERANGKA ACUAN UKM.doc
KERANGKA ACUAN UKM.doc
 
PDCA Program.docx
PDCA Program.docxPDCA Program.docx
PDCA Program.docx
 
Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)Analisa masalah promkes ptp(1)
Analisa masalah promkes ptp(1)
 
PPT - PERTEMUAN KOORDINASI DAN EVALUASI SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA.pptx
PPT - PERTEMUAN KOORDINASI DAN EVALUASI SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA.pptxPPT - PERTEMUAN KOORDINASI DAN EVALUASI SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA.pptx
PPT - PERTEMUAN KOORDINASI DAN EVALUASI SARANA PELAYANAN KESEHATAN SWASTA.pptx
 
KAK Kelas Balita 2020.doc
KAK Kelas Balita 2020.docKAK Kelas Balita 2020.doc
KAK Kelas Balita 2020.doc
 
Sop monitoring
Sop monitoringSop monitoring
Sop monitoring
 
BAB II UKM.docx
BAB II UKM.docxBAB II UKM.docx
BAB II UKM.docx
 
Ed-2-Sos DO Indikator Posyandu-28092021.pptx
Ed-2-Sos DO Indikator Posyandu-28092021.pptxEd-2-Sos DO Indikator Posyandu-28092021.pptx
Ed-2-Sos DO Indikator Posyandu-28092021.pptx
 
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptxISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
ISHIKAWA PROGRAM LANSIA 2019.pptx
 
INDIKATOR PROMKES 2023.docx
INDIKATOR PROMKES 2023.docxINDIKATOR PROMKES 2023.docx
INDIKATOR PROMKES 2023.docx
 
Kak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docxKak intervensi-pis-pk-docx
Kak intervensi-pis-pk-docx
 
P4K .ppt
P4K .pptP4K .ppt
P4K .ppt
 
Posyandu Prima.pdf
Posyandu Prima.pdfPosyandu Prima.pdf
Posyandu Prima.pdf
 
PRESENTASI MAYONG 2 REAKREDITASI SEPTEMBER 2019.ppt
PRESENTASI MAYONG 2 REAKREDITASI SEPTEMBER 2019.pptPRESENTASI MAYONG 2 REAKREDITASI SEPTEMBER 2019.ppt
PRESENTASI MAYONG 2 REAKREDITASI SEPTEMBER 2019.ppt
 
Capaian kinerja ukm TW 4.pptx
Capaian kinerja ukm TW 4.pptxCapaian kinerja ukm TW 4.pptx
Capaian kinerja ukm TW 4.pptx
 
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
SIP (Pelaporan dan Pencatatan Posyandu)
 

Semelhante a Minilokakarya Linsek Puskesmas Bumiaji Februari 2023.pptx

KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdfKemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
hendrigunawan69
 
V2 SOSIALISASI MENU DAK 2023.pdf
V2 SOSIALISASI MENU DAK 2023.pdfV2 SOSIALISASI MENU DAK 2023.pdf
V2 SOSIALISASI MENU DAK 2023.pdf
viangalur1
 
MATERI KADIS STUNTING 3 Agustus 2022 - Copy.pptx
MATERI KADIS STUNTING  3 Agustus  2022 - Copy.pptxMATERI KADIS STUNTING  3 Agustus  2022 - Copy.pptx
MATERI KADIS STUNTING 3 Agustus 2022 - Copy.pptx
KesgaGiziPayakumbuh
 
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
deniridwan5
 
Advokasi Sosialisasi LS LP terkait Pengendalian Penyakit-Kusamba 24 Agustus 2...
Advokasi Sosialisasi LS LP terkait Pengendalian Penyakit-Kusamba 24 Agustus 2...Advokasi Sosialisasi LS LP terkait Pengendalian Penyakit-Kusamba 24 Agustus 2...
Advokasi Sosialisasi LS LP terkait Pengendalian Penyakit-Kusamba 24 Agustus 2...
herygusmayana
 
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
AgniKhairani
 

Semelhante a Minilokakarya Linsek Puskesmas Bumiaji Februari 2023.pptx (20)

KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdfKemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
 
V2 SOSIALISASI MENU DAK 2023.pptx
V2 SOSIALISASI MENU DAK 2023.pptxV2 SOSIALISASI MENU DAK 2023.pptx
V2 SOSIALISASI MENU DAK 2023.pptx
 
V2 SOSIALISASI MENU DAK 2023.pdf
V2 SOSIALISASI MENU DAK 2023.pdfV2 SOSIALISASI MENU DAK 2023.pdf
V2 SOSIALISASI MENU DAK 2023.pdf
 
PAPARAN MATERI SEKDA.pptx
PAPARAN MATERI SEKDA.pptxPAPARAN MATERI SEKDA.pptx
PAPARAN MATERI SEKDA.pptx
 
MATERI KADIS STUNTING 3 Agustus 2022 - Copy.pptx
MATERI KADIS STUNTING  3 Agustus  2022 - Copy.pptxMATERI KADIS STUNTING  3 Agustus  2022 - Copy.pptx
MATERI KADIS STUNTING 3 Agustus 2022 - Copy.pptx
 
Bahan Narsum Ibu Fix.pptx
Bahan Narsum Ibu Fix.pptxBahan Narsum Ibu Fix.pptx
Bahan Narsum Ibu Fix.pptx
 
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
1. Paparan Rakor Pokjanal Posyandu 9-10 Oktober 2023.pptx
 
SOSIALISASI BIAN DI PKM.pptx
SOSIALISASI BIAN DI PKM.pptxSOSIALISASI BIAN DI PKM.pptx
SOSIALISASI BIAN DI PKM.pptx
 
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.pptMATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
MATERI TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.ppt
 
Advokasi Sosialisasi LS LP terkait Pengendalian Penyakit-Kusamba 24 Agustus 2...
Advokasi Sosialisasi LS LP terkait Pengendalian Penyakit-Kusamba 24 Agustus 2...Advokasi Sosialisasi LS LP terkait Pengendalian Penyakit-Kusamba 24 Agustus 2...
Advokasi Sosialisasi LS LP terkait Pengendalian Penyakit-Kusamba 24 Agustus 2...
 
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
1. Materi BKKBN untuk Persit Karika Chandra Kirana 2 Nov 2022.pdf
 
Sosialisasi peran kpm dan penurunan stunting
Sosialisasi peran kpm dan penurunan stuntingSosialisasi peran kpm dan penurunan stunting
Sosialisasi peran kpm dan penurunan stunting
 
PPT LINSEK fix.pptx
PPT LINSEK fix.pptxPPT LINSEK fix.pptx
PPT LINSEK fix.pptx
 
2 Mei_Penyelenggaraan Puskesmas.pptx
2 Mei_Penyelenggaraan Puskesmas.pptx2 Mei_Penyelenggaraan Puskesmas.pptx
2 Mei_Penyelenggaraan Puskesmas.pptx
 
PENURUNAN STUNTING DI PEMERINTAH DAERAH YANG
PENURUNAN STUNTING DI PEMERINTAH DAERAH YANGPENURUNAN STUNTING DI PEMERINTAH DAERAH YANG
PENURUNAN STUNTING DI PEMERINTAH DAERAH YANG
 
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
 
CAPAIAN KINERJA STUNTING PRABUMULIH.pptx
CAPAIAN KINERJA STUNTING PRABUMULIH.pptxCAPAIAN KINERJA STUNTING PRABUMULIH.pptx
CAPAIAN KINERJA STUNTING PRABUMULIH.pptx
 
PPT STUNTING GUB.pptx
PPT STUNTING GUB.pptxPPT STUNTING GUB.pptx
PPT STUNTING GUB.pptx
 
PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptx
PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptxPEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptx
PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptx
 
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
 

Último

askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 

Último (15)

KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 

Minilokakarya Linsek Puskesmas Bumiaji Februari 2023.pptx

  • 2. Pembahasan 01 Demam Berdarah 02 Skrining Hipotiroid Kongenital 03 PHBS Rumah Tangga 04 BLUD 05 Program Penanganan Stunting
  • 3. Demam Berdarah Disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Ditandai demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual, bintik-bintik merah di kulit, diare, mimisan, gusi berdarah.
  • 4. Vektor DBD - Nyamuk Aedes (Tiger mosquito): khas garis- garis putih di atas tubuhnya yang berwarna hitam - Anggota Aedes yang penting: A. aegypty, A.vittatus dan A. albopictus. - Nyamuk-nyamuk ini berjumlah sangat banyak pada musim penghujan
  • 5. Tempat Perkembangbiakan Nyamuk Aides Aegypti Berkembang biak di TPA ( Tempat Penampungan Air) bersih yang tidak berhubungan dengan tanah. a. Dalam Rumah : bak mandi/WC, tempayan, drum b. Luar Rumah : - Barang bekas yg dpt menampung air : kaleng, ban bekas, pot tanaman air - Pelepah daun,lubang pohon,potongan bambu, genangan air di talang.
  • 6. Latar Belakang • DBD masih menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat di Wilayah Kecamatan Bumiaji • DBD berpotensi menimbulkan KLB terutama pada musim penghujan • Perlu diintensifkan untuk kegiatan PSN (Pemberantasan sarang nyamuk) pada masing2 rumah, instansi, maupun bangunan lainnya.
  • 8. Kasus DBD di Kecamatan Bumiaji 2 6 2 0 1 2 3 4 5 6 7 Desember 2022 Januari 2023 Februari sampai hari ini Penderita Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Bumiaji
  • 9. Skrining Hipotiroid Kongengital Skrining/uji saring yang dilakukan pada bayi baru lahir untuk memilah bayi yang menderita Hipotiroid Kongenital (HK) dan bayi yang bukan penderita
  • 10. Latar Belakang Hipotiroid Kongenital (HK) adalah salah satu penyakit yang cukup banyak ditemui diantara penyakit-penyakit yang dapat dideteksi dengan skrining. HK sangat jarang memperlihatkan gejala klinis pada awal kehidupan. Kunci keberhasilan pengobatan adalah dengan deteksi dini melalui pemeriksaan laboratorium dan pengobatan sebelum anak berumur 1 bulan. Pada kasus dengan keterlambatan penemuan dan pengobatan dini, anak akan mengalami keterbelakangan mental dengan kemampuan IQ dibawah 70. Hal ini akan berdampak serius pada masalah sosial anak.
  • 11. Tujuan Skrining Hipotiroid Kongengital NEXT Mengetahui sedini mungkin sebelum muncul gejala klinis muncul. Terapi / intervensi dini bayi-bayi pengidap Hipotiroid Kongengital sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara normal. Menurunkan kerugian ekonomi akibat penyakit baik secara individu, keluarga, dan masyarakat.
  • 12. Skrining H K di kota batu 1. Setiap bayi yang baru dilahirkan wajib mendapatkan pemeriksaan HK 2. SHK bisa dilakukan di semua faskes di Kota Batu, baik milik pemerintah maupun swasta. 3. Pemeriksaan gratis 4. Terapi penderita HK ditanggung BPJS.
  • 14. KUESIONER SURVEI PHBS PER RUMAH TANGGA
  • 15. KUESIONER YANG TELAH DIMAMPATKAN MANJADI PER DASAWISMA SEBAGAI LAPORAN KADER PER BULAN
  • 16. CAPAIAN SURVEI PHBS RUMAH TANGGA OLEH KADER TAHUN 2020 - 2022 NO DESA JUMLAH KK KK DI SURVEI PER BULAN CAPAIAN 2020 CAPAIAN 2021 CAPAIAN 2022 TOTAL CAPAIAN 1 PANDANREJO 2063 172 440 160 200 800 2 SUMBERGONDO 1100 92 290 444 0 734 3 BUMIAJI 2565 214 470 0 490 960 4 BULUKERTO 2135 178 296 300 360 956 5 GIRIPURNO 3798 317 60 0 0 60 6 PUNTEN 1902 159 180 0 0 180 7 GUNUNGSARI 2264 189 330 770 1650 2750 8 TULUNGREJO 2879 240 140 369 2465 2974 9 SUMBERBRANTAS 1564 130 210 269 0 479 JUMLAH TOTAL 20270 1689 2416 2312 5165 9893
  • 17. MASALAH 1. Pada beberapa desa, belum ada kader yang tetap 2. Kader PHBS merangkap kader lain 3. Tidak mendapatkan insentif sebagai kader PHBS 4. Pada beberapa desa ada kader yang mundur dan belum ada kader pengganti
  • 18. RENCANA PEMECAHAN MASALAH 1. Setiap desa kader PHBS minimal ada 4 orang 2. Menunjuk 1 kader PHBS sebagai koordinator pada setiap desa 3. Meningkatkan kolaborasi dengan PKK Desa untuk merangkul Kader PHBS pada pertemuan kader rutin 4. Monitoring dan evaluasi pencapaian survei PHBS dilakukan setiap bulan melalui PKK Desa dan PKK Kecamatan
  • 19. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Sistem yang diterapkan oleh UPTD/Badan Daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya Puskesmas
  • 20. Memberikan layanan umum secara lebih efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat sejalan dengan Praktik Bisnis yang Sehat, untuk membantu pencapaian tujuan pemerintah daerah yang pengelolaannya dilakukan berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh kepala daerah. Tujuan BLUD
  • 21. Dasar Hukum BLUD •Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah. •Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. •Surat Keputusan Nomor 188.45/287/ KEP/422.012/2022 Walikota tentang Penetapan Kategori Pusat Kesehatan Masyarakat di Kota Batu Tahun 2022 •Surat Keputusan Kepala Dinas Nomor : 188.4/0095.1/422.107/2022 tentang Pembentukan, Kedudukan, Sususan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Kota Batu
  • 22. ØBLUD adalah sistem yang diterapkan oleh UPTD/Badan Daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada umumnya. ØFleksibilitas adalah keleluasaan dalam pola pengelolaan keuangan dengan menerapkan praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat tanpa mencari keuntungan dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. ØPraktik bisnis yang sehat adalah penyelenggaraan fungsi organisasi berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan yang bermutu, berkesinambungan, dan berdaya saing. •
  • 23.
  • 24.
  • 26. Arahan Presiden Joko Widodo dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se Indonesia Tanggal 17 Januari 2023 • Kepala daerah dapat melakukan intervensi dalam mencegah stunting. Salah satunya dengan mengingatkan posyandu atau puskesmas untuk tidak memberikan biskuit dan bubur instan kepada bayi. • Pentingnya pemberian protein hewani yang mengandung tinggi zat besi kepada bayi. Bahkan sebelum bayi lahir. • Penyumbang stunting sebesar 23 persen berasal ketika bayi belum lahir. Sehingga ia mengingatkan agar kepala daerah dan BKKBN terus menekankan soal gizi pada ibu hamil dan memastikan mereka tidak mengalami anemia karena kurang zat besi. • 37 persen penyumbang stunting berasal ketika bayi sudah lahir dengan usia hingga dua tahun. Ia meminta kepada posyandu dan puskesmas untuk secara aktif membantu calon ibu dan ibu yang memiliki balita tentang pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan. • Stunting menjadi target penyelesaian bagi pengembangan SDM di Indonesia, mengingat bonus demografi akan dinikmati oleh negara pada puncaknya tahun 2035.
  • 27. Prevalensi Stunting Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2022 Sumber data : SSGI Tahun 2022
  • 28. Prevalensi Stunting Menurut Kab/Kota di Jawa Timur Tahun 2022 Terdapat 17 kab/kota dengan persentase stunting dibawah 18,4% Target 2022 : 18,4% 2024: 14% Sumber data : SSGI Tahun 2022
  • 29. Prevalensi Stunting Menurut Kab/Kota di Jawa Timur Tahun 2022 Target 2022 : 18,4% 2024: 14% Terdapat 17 kab/kota dengan persentase stunting dibawah 18,4% Sumber data : SSGI Tahun 2022
  • 30. Persentase Penurunan atau Kenaikan Angka Stunting per Kab/kota sesuai SSGI 2022 No. Kab./ Kota Prevalensi Stunting menurut SSGI 2021 Prevalensi Stunting menurut SSGI 2022 Selisih Keterangan 32. KOTA BATU 15 25.2 -10.2 NAIK 33. KAB. SIDOARJO 14.8 16.1 -1.3 NAIK 34. KAB. BLITAR 14.5 14.3 0.2 TURUN 35. KAB. TULUNGAGUNG 13.1 17.3 -4.2 NAIK 36. KOTA BLITAR 12.9 12.8 0.1 TURUN 37. KOTA MADIUN 12.4 9.7 2.7 TURUN 38. KOTA MOJOKERTO 6.9 8.4 -1.5 NAIK
  • 31. Prevalensi Stunted Menurut Desa di Kecamatan Bumiaji Tahun 2022 16.4 15.68 16.73 19.61 15.62 12.91 13.97 17.82 19.53 16.43 0 5 10 15 20 25 % BALITA PENDEK DAN SANGAT PENDEK Target 2022 : 18,4% 2024: 14%
  • 32. HASIL VALIDASI PENIMBANGAN BADUTA PENDEK DAN SANGAT PENDEK BULAN JANUARI 2023 DESA HASIL TIMBANG KADER KEHADIRAN UNTUK DIVALIDASI PETUGAS TIDAK HADIR HASIL VALIDASI PUNTEN 32 32 0 13 TULUNGREJO 64 58 6 25 SUMBERGONDO 16 14 2 11 BULUKERTO 46 43 3 19 GUNUNGSARI 42 41 1 22 BUMIAJI 41 41 0 15 PANDANREJO 42 38 4 24 GIRIPURNO 68 62 6 37 SUMBERBRANTAS 48 47 1 16 TOTAL 399 376 23 182 Kendala: - Balita tidak datang karena sakit, keluar kota, ibu menolak, balita pindah
  • 33. PENCAPIAN D/S TAHUN 2023 DESA PENCAPIAN D/K JANUARI PENCAPIAN D/S SUPAS JANUARI PENCAPAIAN D/K FEBRUARI PENCAPAIAN D/S (SUPAS) FEBRUARI PUNTEN 79.8 % 61.6 % 100 % 75.4 % TULUNGREJO 96 % 89.3 % 98.8% 91.8% SUMBERGONDO 49.5 % 45.7 % 80.5 % 58.1 % BULUKERTO 90.6 % 73.3 % 82.1 % 71.3 % GUNUNGSARI 97 % 81.7 % 97.3% 79.5 % BUMIAJI 98.8 % 79.4 % 87.9 % 95 % PANDANREJO 84.4 % 77.6 % 97 % 86.6 % GIRIPURNO 73.1 % 78 % 93.8 % 97.8 % SUMBERBRANTAS 100 % 72.8 % 99.3 % 71 % TOTAL 85.7 % 75.4 % 93.5% 81.5%
  • 34. Intervensi Sensitif (Penyebab tidak langsung) 70% pelayanan KB pascapersalinan 15,5% kehamilan yang tidak diinginkan 90% cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian pelayanan nikah 100% rumah tangga mendapat akses air minum layak di kab/kota prioritas 90% rumah tangga mendapat akses sanitasi (air limbah domestik) layak di kab/kota prioritas 112,9 juta penduduk menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional 90% keluarga berisiko stunting memperoleh pendampingan 10 juta keluarga miskin dan rentan memperoleh bantuan tunai bersyarat 70% target sasaran memiliki pemahaman yang baik tentang stunting di lokasi prioritas 15,6 juta keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial pangan 90% desa/ kelurahan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Indikator Kemenkes dalam upaya penurunan stunting Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 Target Target 2024 Intervensi Spesifik (Penyebab Langsung) Sebelum Lahir 58% remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 80% ibu hamil mengonsumsi 90 tablet TTD selama kehamilan 90% ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat tambahan asupan gizi Setelah Lahir 80% bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif 80% anak usia 6-23 bulan mendapat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) 90% balita dipantau pertumbuhan dan perkembangannya 90% balita gizi kurang mendapat tambahan asupan gizi 90% balita gizi buruk mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk 90% bayi memperoleh imunisasi dasar lengkap Kontribusi 30% Kontribusi 70% Capaian Jatim 2022 59.08 % 89.93 % 86.58 % 66.2% 68.73 % 73.8 % 63.73 % 90.45 % 94.92 % Bumil kek : 12,2 % T: 2337 S: 14.428 ( 16 %)
  • 35. Intervensi Sensitif (Penyebab tidak langsung) 70% pelayanan KB pascapersalinan 15,5% kehamilan yang tidak diinginkan 90% cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian pelayanan nikah 100% rumah tangga mendapat akses air minum layak di kab/kota prioritas 90% rumah tangga mendapat akses sanitasi (air limbah domestik) layak di kab/kota prioritas 112,9 juta penduduk menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional 90% keluarga berisiko stunting memperoleh pendampingan 10 juta keluarga miskin dan rentan memperoleh bantuan tunai bersyarat 70% target sasaran memiliki pemahaman yang baik tentang stunting di lokasi prioritas 15,6 juta keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial pangan 90% desa/ kelurahan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Indikator Kemenkes dalam upaya penurunan stunting Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 Target Target 2024 Intervensi Spesifik (Penyebab Langsung) Sebelum Lahir 58% remaja putri mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) 80% ibu hamil mengonsumsi 90 tablet TTD selama kehamilan 90% ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) mendapat tambahan asupan gizi Setelah Lahir 80% bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif 90% balita gizi kurang mendapat tambahan asupan gizi 90% balita gizi buruk mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk Kontribusi 30% Kontribusi 70% Capaian Puskesmas 2022 85 % 82 % 92 % 72 % 100 % 100 %
  • 36. Pemeriksaan Hb pada remaja untuk mendeteksi Anemia
  • 37. PEMERIKSAAN KADAR HB PADA REMAJA PUTRI KELAS VII DAN X DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUMIAJI TAHUN 2023 3 8 66 79 1 1 9 11 0 0 4 3 0 0 0 3 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 SMP PGRI2 ABU GHONAIM SMKN 2 BATU SMAN 3 BATU YANG DIPERIKSA ANEMIA RINGAN ANEMIA SEDANG ANEMIA BERAT
  • 38. Meningkatkan status gizi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang melalui PMT lokal TUJUAN Ibu hamil KEK dan Balita Gizi Kurang SASARAN PROGRAM Dinkes Prov/Kab/Kota, Puskesmas dan Desa serta pihak yang terlibat kegiatan PMT Lokal SASARAN JUKNIS Tujuan dan Sasaran
  • 39. Definisi Operasional ● 1. BALITA GIZI KURANG : balita dengan status gizi kurang yang berdasarkan indikator BB/PB atau BB/TB dengan nilai z- score <-2SD sampai dengan -3SD atau LILA berada diantara 11,5 cm sampai kurang dari 12,5 cm . ● 2. IBU HAMIL YANG BERESIKO KEK : Ibu hamil yang mempunyai ukuran lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm .
  • 40. 2. PENANGGULANGAN BUMIL KEK dan BALITA GIZI KURANG
  • 41. IBU HAMIL ANC TERPADU NORMAL ∙ ANC Rutin ∙ Konseling Gizi ∙ ANC Rutin ∙ Tatalaksana Anemia ∙ Konseling Gizi ∙ ANC Rutin ∙ Konseling Gizi ∙ ANC Rutin ∙ Tatalaksana Anemia ∙ Konseling Gizi ∙ ANC Rutin ∙ Tatalaksana Penyakit ∙ Konseling Gizi PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ANEMIA KEK + PENYAKIT KEK + ANEMIA KEK Dirujuk bila Hb < 10g/dl, kenaikan BB < 1 kg/bln (T1) dan < 2kg (T2 dan T3) DETEKSI DINI, PENEMUAN KASUS, INTERVENSI DAN RUJUKAN IBU HAMIL KEK
  • 43. 1. Diberikan dalam bentuk makanan siap santap berupa makanan lengkap atau makanan kudapan padat gizi 2. Hanya sebagai tambahan bukan pengganti makanan utama/di luar konsumsi makanan utama 3. Pemberian MT setiap hari dengan komposisi minimal 1x makanan lengkap dan sisanya berupa makanan kudapan 4. Pemberian MT untuk memenuhi gap kebutuhan gizi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang 5. Pemberian MT minimal selama 90 hari disertai edukasi gizi. 6. Pemberian MT lokal dibiayai dari dana DAK, namun dapat juga dari bantuan lainnya. PRINSIP DASAR PMT BERBASIS PANGAN LOKAL
  • 44. BAHAN MAKANAN MAKANAN KUDAPAN MAKANAN LENGKAP Berat (gram) URT Berat (gram) URT Makanan Pokok (beras) 40 1/2 gelas 75 3/4 gelas Lauk hewani 1 (telur) 60 1 butir besar Ikan 75g/ayam 60g /telur 60 g/ daging 60 g 1 ekor/1 ptg besar/ 1 btr besar/1 ptg besar Lauk hewani 2 (ayam/ikan/daging) 30 - 50 ½ -1 ptg sdg Lauk Nabati (kacang2an/ tempe/tahu) 25 3 sdm/½ ptg sdg 50 2 ptg sdg Sayur 50 ½ gelas uk 250 ml 100 1 gelas Buah 60 1 buah uk sedang 100 1 buah uk besar/ 2 ptg sdg Minyak 5 1 sdt 5 1 sdt Dari Standar MT Ibu Hamil KEK yang telah ditetapkan, dapat dipenuhi melalui komposisi MT sbb:
  • 45. BAHAN MAKANAN MAKANAN KUDAPAN/MAKANAN LENGKAP Berat (gram) URT Makanan Pokok (beras) 50 1/4 gelas Lauk hewani 1 (telur) 30 ½ butir besar Lauk hewani 2 (ayam/ikan/daging) 30 ½ ptg sdg/½ ekor Lauk Nabati (kacang2an/ tempe/tahu) 25 ½ ptg sdg Sayur 30 ⅓ gelas uk 250 ml Buah 50 1 buah Minyak 5 1 sdt Dari Standar MT Balita Gizi Kurang yang telah ditetapkan, dapat dipenuhi melalui komposisi MT sbb:
  • 46. Tahapan Penyelenggaraan PMT Lokal 1. Persiapan a) Penentuan tim persiapan dan tim pengawas kegiatan b) Penetapan Lokasi c) Pemilihan mitra pelaksana 2. Pelaksanaan a) Sosialisasi b) Pelaksanaan PMT lokal (PMT dan edukasi) 3. Pemantauan dan Evaluasi a) Pemantauan sasaran dan penyelenggara b) Evaluasi keluaran kegiatan 4. Pencatatan dan Pelaporan
  • 47. Proses pemilihan mitra pelaksana kegiatan dan membuat perjanjian kerja sama Dalam pengelolaan kegiatan pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil KEK dan balita gizi kurang dapat dilakukan bersama mitra pelaksana. Kerja sama dengan mitra pelaksana dilakukan secara swakelola sesuai dengan peraturan LKPP nomor 3 tahun 2021 tentang Pedoman Swakelola. Dinas Kesehatan Kabupaten/kota,atau TP PKK Kabupaten dapat dijadikan mitra dalam kegiatan ini dan pendampingan dapat dilakukan oleh berbagai lintas program dan lintas sektor terkait. .
  • 48. PEMANTAUAN DAN EVALUASI Bagi Sasaran Penambahan BB ibu hamil KEK dan balita gizi kurang yang menjadi sasaran: a. Bagi ibu hamil KEK, terjadi peningkatan BB sesuai dengan kurva penambahan BB pada Buku KIA mencapai 12.5-18 kg selama kehamilan atau 2-3 kg/bulan pada trimester kedua dan ketiga atau LiLA mencapai ≥23.5 cm b. Bagi balita gizi kurang, terjadi peningkatan berat badan sebesar 5gr/kg BB/hari. Contoh: Anak usia 1 tahun dengan berat badan 6 kg harus mengalami kenaikan berat badan sebesar: 5 gr x 6 per hari = 30 gram/hari atau 210 gram/minggu atau 840 gram/bulan
  • 49. PEMANTAUAN DAN EVALUASI Bagi Pelaksana a. Kepatuhan terhadap konsumsi PMT lokal yang diberikan (jumlah makanan yang diberikan dan dihabiskan) b. Frekuensi dan lamanya pemberian c. Mekanisme pelaksana pemberian PMT d. Kepatuhan terhadap standar menu yang ditetapkan e. Perubahan status gizi sasaran f. Distribusi dan konsumsi tablet tambah darah g. Perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku sasaran h. Berat Badan dan Panjang Badan Bayi yang lahir dari Ibu Hamil KEK (jika sdh melahirkan)
  • 50. Kesimpulan • Persiapan kehamilan mencakup seluruh aspek ibu : mental, fisik, nutrisi, dll • Persiapan yang baik akan menciptakan kondisi yang mendukung kehamilan yang sehat • Kehamilan dengan kekurangan energi kronis menjadi salah satu penyebab terbesar terhambatnya pertumbuhan bayi dan anak di Indonesia • Pertumbuhan bayi terhambat dan stunting dapat berpengaruh pada kualitas hidup dan daya pikir anak • Pemberian PMT, suplementasi dan edukasi gizi seimbang pada remaja, WUS, dan ibu hamil perlu dilakukan • Perbaikan status nutrisi sebelum hamil akan mengurangi tekanan ibu dalam hal pemenuhan jumlah kalori yang lebih besar saat hamil untuk penambahan BB sesuai kehamilan • Peran petugas kesehatan di FKTP menjadi sangat penting untuk melakukan deteksi dini, ● Tatalaksana awal, serta rujukan sesuai indikasi bagi balita gizi kurang dan ibu hamil KEK . ● Kegiatan edukasi gizi (konseling gizi, penyuluhan gizi dan demo masak) perlu di tingkatkan.