2. KONSEP DASAR WAHAM
PENGERTIAN
- Waham/Delusi adalah keyakinan klien yang
tidak sesuai dengan kenyataan yang tetap
dipertahankan dan tidak dapat dirubah
secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini
berasal dari pemikiran klien yang sudah
tidak bisa dikontrol.
3. - Delusi/Waham merupakan kelainan jiwa
yang ditunjukkan dengan adanya ide-ide
atau keyakinan-keyakinan yang salah. (
Mary C, Tonsen, 149)
- Delusi/Waham adalah keyakinan yang
salah yang secara kokoh dipertahankan
walaupun tidak diyakini oleh orang dan
bertentangan dengan realita social. ( Gail
Stuart, 98)
4. JENIS-JENIS WAHAM
a) Waham Kebesaran
Meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau
kekuasaan khusus, diucapkan berulang kali tetapi
tidak sesuai kenyataan.
Ex : “Saya ini pejabat di departemen kesehatan
lho.”
b) Waham Curiga
meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok
yang berusaha merugikan/mencederai dirinya,
diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai
kenyataan.
Ex : “Saya tahu. Anda ingin menghancurkan hidup
saya karena iri dengan kesuksesan saya.”
5. c) Waham Agama
Memiliki keyakinan terhadap
suatu agama secara berlebihan,
diucapkan berulangkali tetapi
tidak sesuai kenyataa.
Ex : “Kalau saya masuk surga
saya harus menggunakan
pakaian putih setiap hari”
6. d) Waham Somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian
tubuhnya terganggu/terserang penyakit,
diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai
kenyataan.
Ex : “Saya sakit kanker”. Setelah
pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan
tanda2 kanker namun pasien terus
mengatakan bahwa ia terserang kanker
7. e) Waham Nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak
ada di dunia/meninggal, diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai
kenyataan.
Ex : “Ini kan alam kubur ya, semua
yang ada disini adalah roh-roh.”
f) Waham Berdosa
Timbul perasaan bersalah yang
luar biasa dan merasakan suatu
dosa yang besar. Penderita
percaya selayaknya ia di hukum
berat.
8. g) Waham Dikejar
Individu merasa dirinya senantiasa
dikejar-kejar oleh orang lain atau
kelompok orang yang berbuat jahat
padanya.
h) Waham Cemburu
Selalu cemburu pada orang lain
i) Waham Pengaruh
Yaitu pikiran, emosi dan perbuatannya
diawasi atau dipengaruhi oleh orang lain
9. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA
WAHAM ADALAH :
1. Gagal melalui tahapan perkembangan dengan
sehat
2. Disingkirkan oleh orang lain dan merasa
kesepian
3. Hubungan yang tidak harmonis dengan orang
lain
4. Perpisahan dengan orang yang dicintainya
5. Kegagalan yang sering dialami
6. Keturunan, paling sering pada kembar satu
telur
7. Sering menggunakan penyelesaian masalah
yang tidak sehat, misalnya; menyalahkan
orang lain
10. TANDA-TANDA DAN GEJALA
1. Kognitif :
a. Tidak mampu membedakan nyata dengan
tidak nyata
b. Individu sangat percaya pada keyakinannya
c. Sulit berfikir realita
d. Tidak mampu mengambil keputusan
2. Afektif
a. Situasi tidak sesuai dengan kenyataan
b. Afek tumpul
11. 3.Perilaku dan Hubungan Sosial
a. Hipersensitif
b. Interpersonal dengan orang lain dangkal
c. Depresi
d. Ragu-ragu
e. Mengancam secara verbal
f. Aktifitas tidak tepat
g. Streotif
h. Impulsive
i. Curiga
12. 4. Fisik
a. Higiene kurang
b. Muka pucat
c. Sering menguap
d. BB menurun
13. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN WAHAM (DELUSI)
1. PENGKAJIAN
a. Faktor predisposisi
- Genetik : diturunkan
- Neurobiologis : adanya gangguan pada
konteks pre frontal dan konteks limbik
- Neurotransmiter: abnormalitas pada
dopamin, serotonin ,dan glutamat.
- Virus : paparan virus influinsa pada trimester
III
- Psikologi : ibu pencemas ,terlalu melindungi,
14. b. Faktor presipitasi
- Proses pengolahan informasi yang
berlebihan
- Mekanisme penghantaran listrik yang
abnormal
- Adanya gejala pemicu
15. SETIAP MELAKUKAN PENGKAJIAN, TULIS
TEMPAT KLIEN DIRAWAT DAN TANGGAL
DIRAWAT. ISI PENGKAJIANNYA MELIPUTI:
a. Identifikasi klien
1) Perawat yang merawat klien
melakukan perkenalan dan kontrak
dengan klien tentang: Nama klien,
panggilan klien, Nama perawat, tujuan,
waktu pertemuan, topik pembicaraan.
16. B. KELUHAN UTAMA / ALASAN MASUK
Tanyakan pada keluarga / klien hal
yang menyebabkan klien dan keluarga
datang ke Rumah Sakit, yang telah
dilakukan keluarga untuk mengatasi
masalah dan perkembangan yang
dicapai.
17. C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Tanyakan pada klien / keluarga,
apakah klien pernah mengalami
gangguan jiwa pada masa lalu,
pernah melakukan, mengalami,
penganiayaan fisik, seksual,
penolakan dari lingkungan,
kekerasan dalam keluarga dan
tindakan kriminal.
18. Dapat dilakukan pengkajian pada keluarga
faktor yang mungkin mengakibatkan
terjadinya gangguan:
1) Psikologis : Keluarga, pengasuh dan
lingkungan klien sangat mempengaruhi
respon psikologis dari klien.
2) Biologis: Gangguan perkembangan dan
fungsi otak atau SSP, pertumbuhan dan
perkembangan individu pada prenatal,
neonatus dan anak-anak.
3) Sosial Budaya : Seperti kemiskinan, konflik
sosial budaya (peperangan, kerusuhan,
kerawanan), kehidupan yang terisolasi serta
stress yang menumpuk.
19. D. ASPEK FISIK / BIOLOGIS
Mengukur dan mengobservasi
tanda-tanda vital: TD, nadi, suhu,
pernafasan. Ukur tinggi badan dan
berat badan, kalau perlu kaji fungsi
organ kalau ada keluhan.
20. E. ASPEK PSIKOSOSIAL
1) Membuat genogram yang
memuat paling sedikit tiga generasi
yang dapat menggambarkan
hubungan klien dan keluarga,
masalah yang terkait dengan
komunikasi, pengambilan keputusan
dan pola asuh.
21. 2) KONSEP DIRI
a) Citra tubuh: mengenai persepsi klien
terhadap tubuhnya, bagian yang disukai
dan tidak disukai.
b) Identitas diri: status dan posisi klien
sebelum dirawat, kepuasan klien terhadap
status dan posisinya dan kepuasan klien
sebagai laki-laki / perempuan.
22. c) Peran: tugas yang diemban dalam keluarga /
kelompok dan masyarakat dan kemampuan
klien dalam melaksanakan tugas tersebut.
d) Ideal diri: harapan terhadap tubuh, posisi,
status, tugas, lingkungan dan penyakitnya.
e) Harga diri: hubungan klien dengan orang lain,
penilaian dan penghargaan orang lain terhadap
dirinya, biasanya terjadi pengungkapan
kekecewaan terhadap dirinya sebagai wujud
harga diri rendah.
23. 3) Hubungan sosial dengan orang lain yang
terdekat dalam kehidupan, kelompok yang
diikuti dalam masyarakat.
4)Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan
kegiatan ibadah
24. F. STATUS MENTAL
Nilai penampilan klien rapi atau tidak, amati
pembicaraan klien, aktivitas motorik klien,
alam perasaan klien (sedih, takut, khawatir),
afek klien, interaksi selama wawancara,
persepsi klien, proses pikir, isi pikir, tingkat
kesadaran, memori, tingkat konsentasi dan
berhitung, kemampuan penilaian dan daya
tilik diri.
25. G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1) Kemampuan makan klien, klien mampu
menyiapkan dan membersihkan alat makan.
2) Klien mampu BAB dan BAK, menggunakan
dan membersihkan WC serta membersihkan
dan merapikan pakaian.
3) Mandi klien dengan cara berpakaian,
observasi kebersihan tubuh klien.
4) Istirahat dan tidur klien, aktivitas di dalam
dan di luar rumah.
5) Pantau penggunaan obat dan tanyakan
reaksi yang dirasakan setelah minum obat.
26. h. Masalah psikososial dan lingkungan
Dari data keluarga atau klien mengenai
masalah yang dimiliki klien.
i. Pengetahuan
Data didapatkan melalui wawancara
dengan klien kemudian tiap bagian yang
dimiliki klien disimpulkan dalam masalah.
27. J. ASPEK MEDIK
Terapi yang diterima oleh klien: ECT, terapi
antara lain seperti terapi psikomotor, terapi
tingkah laku, terapi keluarga, terapi spiritual,
terapi okupasi, terapi lingkungan.
Rehabilitasi sebagai suatu refungsionalisasi
dan perkembangan klien supaya dapat
melaksanakan sosialisasi secara wajar
dalam kehidupan bermasyarakat.
28. 2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko mencederai diri, orang lain dan
lingkungan berhubungan dengan waham.
2. Perubahan proses pikir : waham
berhubungan dengan harga diri rendah.
29. 3.INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa 1: Resiko mencederai diri, orang lain
dan lingkungan berubungan dengan waham.
Tujuan :
* Klien tidak menciderai diri, orang lain, dan
lingkungan.
30. 1.Klien dapat membina hubungan saling
percaya dengan perawat.
Rasional : Hubungan saling percaya
merupakan dasar untuk kelancaran
hubungan interaksinya.
Tindakan :
- Bina hubungan saling percaya
- Jangan membantah dan mendukung waham
klien
- Yakinkan klien berada dalam keadaan aman
dan terlindungi
- Observasi apakah wahamnya mengganggu
aktivitas harian dan perawatan diri.
31. 2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang
dimiliki.
Rasional : Dengan mengetahui kemampuan yang
dimiliki klien, maka akan memudahkan perawat
untuk mengarahkan kegiatan yang bermanfaat
bagi klien dari pada hanya memikirkannya.
Tindakan :
- Beri pujian pada penampilan dan kemampuan
klien yang realistis.
- Diskusikan bersama klien kemampuan yang
dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistis.
- Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian
anjurkan untuk melakukannya saat ini (kaitkan
dengan aktivitas sehari hari dan perawatan diri).
32. 3.Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan
yang tidak terpenuhi.
Rasional : Dengan mengetahui kebutuhan
klien yang belum terpenuhi perawat dapat
merencanakan untuk memenuhinya dan
lebih memperhatikan kebutuhan klien
tersebut sehingga klien merasa nyaman
dan aman.
33. Tindakan :
- Observasi kebutuhan klien sehari-hari.
- Diskusikan kebutuhan klien yang tidak
terpenuhi baik selama di rumah maupun di
rumah sakit (rasa sakit, cemas, marah).
- Hubungkan kebutuhan yang tidak
terpenuhi dan timbulnya waham.
- Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi
kebutuhan klien dan memerlukan waktu
dan tenaga (buat jadwal jika mungkin)
- Atur situasi agar klien tidak mempunyai
waktu untuk menggunakan wahamnya.
34. 4.Klien dapat berhubungan dengan realitas.
Rasional : Menghadirkan realitas dapat
membuka pikiran bahwa realita itu lebih
benar dari pada apa yang dipikirkan klien
sehingga klien dapat menghilangkan waham
yang ada.
Tindakan :
- Berbicara dengan klien dalam konteks
realitas (diri, orang lain, tempat dan waktu).
- Sertakan klien dalam terapi aktivitas
kelompok : orientasi realitas.
- Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang
dilakukan klien.
35. 5.Klien dapat menggunakan obat dengan
benar.
Rasional : Penggunaan obat yang
secara teratur dan benar akan
mempengaruhi proses penyembuhan
dan memberikan efek dan efek samping
obat.
36. Tindakan :
- Diskusikan dengan klien tentang nama obat,
dosis, frekuensi, efek dan efek samping minum
obat.
- Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip
5 benar (nama pasien, obat, dosis, cara dan
waktu).
- Anjurkan klien membicarakan efek dan efek
samping obat yang dirasakan.
- Beri reinforcement bila klien minum obat yang
benar.
37. 6.Klien dapat dukungan dari keluarga.
Rasional : Dukungan dan perhatian
keluarga dalam merawat klien akan
mambentu proses penyembuhan klien.
Tindakan:
- Diskusikan dengan keluarga melalui
pertemuan keluarga tentang : gejala
waham, cara merawat klien, lingkungan
keluarga dan follow up obat.
- Beri reinforcement atas keterlibatan
keluarga
38. EVALUASI
1. Klien percaya dengan perawat, terbuka
untuk ekspresi waham
2. Klien menyadari kaitan kebutuhan yg tdk
terpenuhi dg keyakinannya (waham) saat ini
3. Klien dapat melakukan upaya untuk
mengontrol waham
4. Keluarga mendukung dan bersikap
terapeutik terhadap klien
5. Klien menggunakan obat sesuai program