6. General Characteristics
(karakteristik umum)
Karakteristik umum siswa dapat ditemukan
melalui variabel yang konstan, seperti, jenis
kelamin, umur, tingkat perkembangan,
budaya dan faktor sosial ekonomi serta
etnik. Semua variabel konstan tersebut,
menjadi patokan dalam merumuskan
strategi dan media yang tepat dalam
menyampaikan bahan pelajaran.
7. Specific Entry Competencies
(kecakapan dasar spesifik)
kemampuan baik atau kurangnya pengetahuan/intelektual
dan ketrampilan yang ada pada peserta didik sebelum
memenuhi syarat yang akan dicapai.
Penelitian yang terbaru mengungkapkan bahwa pengetahuan
sebelumnya yang dipunyai para tentang sebuah subjek tertentu
memengaruhi bagaimana dan apa yang mereka bisa pelajari lebih
banyak daripada dilakukan sifat psikologi apapun (Dick, Carey, &
Carey, dalam Smaldino, 2001: 113).
8. Learning Styles (Gaya Belajar)
Gaya belajar yang dimiliki setiap pebelajar berbeda-beda dan
mengantarkan peserta didik dalam pemaknaan pengetahuan
termasuk di dalamnya interaksi dengan dan merespon dengan
emosi ketertarikan terhadap pebelajaran. Terdapat tiga
macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik, yaitu: 1. Gaya
belajar visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat
seperti membaca 2. Gaya belajar audio (mendengarkan), yaitu
belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika
pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius, 3. Gaya
belajar kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih
mudah dipahami oleh peserta didik jika dia sudah
mempraktekkan sendiri
9. Kecerdasan linguistik
(word smart)
Kesembilan jenis kecerdasan menurut Howard Gargner
menyebut sebagai kecerdasan majemuk atau multiple
intelligence
Kecerdasan spasial
(picture smart)
Kecerdasan matematis
(logic smart)
10. Kecerdasan kinestetis
(body smart)
Kesembilan jenis kecerdasan menurut Howard Gargner
menyebut sebagai kecerdasan majemuk atau multiple
intelligence
Kecerdasan musik
(music smart)
Kecerdasan interpersonal
(people smart)
11. Kecerdasan
intrapersonal
(self smart)
Kesembilan jenis kecerdasan menurut Howard Gargner
menyebut sebagai kecerdasan majemuk atau multiple
intelligence
Kecerdasan naturalis
(nature smart)
Kecerdasan ekstensialis
(existentialist smart)