O slideshow foi denunciado.
Seu SlideShare está sendo baixado. ×

PPT Auditing.pptx

Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Anúncio
Carregando em…3
×

Confira estes a seguir

1 de 14 Anúncio

Mais Conteúdo rRelacionado

Semelhante a PPT Auditing.pptx (20)

Mais recentes (20)

Anúncio

PPT Auditing.pptx

  1. 1. Kelompok 1 Agung Rizky (20405706), Desy Safitri (20405731), Dwi Nur Aisa (20405740), Nasrani Zebua (20405743) Akuntansi Pagi B Semester 5 AUDITING “Analisis Kasus Fraud Audit PT Garuda Indonesia Tbk”
  2. 2. Pengertian Fraud dalam Auditing dan Akuntansi Fraud adalah suatu kecurangan atau tindakan penipuan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Di bidang ekonomi dan akuntansi, fraud seringkali dilakukan pada saat penulisan laporan keuangan.
  3. 3. Adanya Peluang Ketika terdapat peluang, maka disitulah ada kesempatan yang dilakukan oleh pelaku kecurangan. Faktor ini biasanya didorong karena lemahnya internal control atau penyalahgunaan wewenang dalam perusahaan. Tekanan Terjadinya dorongan yang menyebabkan seseorang untuk melakukan kecurangan yang dipicu oleh beberapa alasan, mulai dari dorongan seseorang untuk melakukan kecurangan yang dipicu oleh alasan ekonomi, emosional, atau nilai. Rasionalisasi Faktor ini terjadi ketika seseorang melakukan rasionalisasi atau mencari pembenaran atas terjadinya kecurangan. Hal ini biasanya terjadi karena pelaku mempertahankan jati dirinya sebagai orang yang dipercaya, sehingga ia akan mencari pembenaran atas tindakannya tersebut. FAKTOR YANG MENDORONG TERJADINYA FRAUD
  4. 4. Pernyataan Palsu Kecurangan ini sering dilakukan oleh pihak manajemen untuk menutupi kondisi keuangan yang sesungguhnya dengan membuat rekayasa keuangan dalam laporan keuangan perusahaan. Penyimpangan Aset Kelompok ini melakukan kecurangan dalam penyalahgunaan aset perusahaan. Kelompok ini mudah dideteksi karena dapat diukur/dihitung dengan mudah. Korupsi Kelompok fraud ini sulit dideteksi karena banyaknya pihak yang bekerja sama dalam menikmati keuntungan. Didalamnya termasuk konflik kepentingan, penyuapan, pemerasan ekonomi, dan penerimaan yang ilegal. TIGA BENTUK FRAUD
  5. 5. Gambaran Kasus Fraud PT. Garuda Indonesia Tbk PT. Garuda Indonesia Tbk adalah perusahaan penerbangan komersial pertama di Indonesia yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia atau BUMN. PT. Garuda Indonesia Tbk telah berkembang cukup pesat dengan memiliki 196 pesawat di Januari 2017 dengan lebih dari 600 penerbangan setiap harinya. Namun ternyata PT. Garuda Indonesia Tbk memiliki sisi gelapnya sendiri. Pada tanggal 28 Juni 2019, PT. Garuda Indonesia Tbk resmi dinyatakan bersalah dan dikenakan sanksi oleh beberapa lembaga seperti Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bursa Efek Indonesia (BEI) atas kecurangan pengakuan pendapatan pada laporan keuangan di tahun 2018.
  6. 6. PENGERTIAN MANAJEMEN LABA Manajemen laba adalah suatu tindakan atau upaya manajer untuk menurunkan, meratakan, dan menaikkan laporan laba perusahaan sesuai dengan yang dikehendaki oleh manajemen. Earnings Management atau manajemen laba merupakan campur tangan manajemen dalam proses penyusunan pelaporan keuangan eksternal, dengan tujuan untuk mengoptimalkan keuntungan perusahaan. Sulistyanto Manajemen laba merupakan suatu metode dalam dunia bisnis, keuangan, dan akuntansi yang berwujud tindakan manajer untuk melaporkan laba yang dapat memaksimalkan kepentingan pribadi atau perusahaan dengan menggunakan kebijakan akuntansi. Scott
  7. 7. Income Minimization Pola manajemen ini seperti taking a bath tapi tidak se- ekstrim pola taking a bath. Menjadikan laba di periode berjalan lebih rendah daripada laba sesungguhnya. Income Maximization Pola manajemen laba ini kebalikan dari Income Minimization. Melaporkan laba lebih tinggi daripada laba sesungguhnya Taking a Bath Pola manajemen laba yang melaporkan laba pada periode berjalan dengan nilai sangat rendah atau sangat tinggi Income Smoothing Pola manajemen laba yang melaporkan tingkatan laba yang cenderung berfluktuasi yang normal pada periode-periode tertentu. Pola Manajemen Laba
  8. 8. KRONOLOGI Kasus Fraud PT. Garuda Indonesia Tbk
  9. 9. Semua berawal dari hasil laporan keuangan Garuda Indonesia untuk tahun buku 2018. Dalam laporan keuangan tersebut, Garuda Indonesia Group membukukan laba bersih sebesar USD809,85 ribu atau setara Rp11,33 miliar (asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS). Angka ini melonjak tajam dibanding 2017 yang menderita rugi USD216,5 juta. OJK meminta kepada BEI untuk melakukan verifikasi terhadap kebenaran atau perbedaan pendapat mengenai pengakuan pendapatan dalam laporan keuangan Garuda 2018. Selain OJK, masalah terkait laporan keuangan maskapai Garuda ini juga mengundang tanggapan dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Bursa Efek Indonesia (BEI) memanggil jajaran direksi Garuda Indonesia terkait kisruh laporan keuangan tersebut. Pertemuan juga dilakukan bersama auditor yang memeriksa keuangan GIAA, yakni KAP Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (Member of BDO Internasional). Garuda Indonesia akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi setelah laporan keuangannya ditolak oleh dua Komisarisnya. Maskapai berlogo burung Garuda ini mengaku tidak akan melakukan audit ulang terkait laporan keuangan 2018 yang dinilai tidak sesuai karena memasukan keuntungan dari PT Mahata Aero Teknologi 30 April 2019 2 Mei 2019 2 April 2019 3 Mei 2019
  10. 10. Kisruh laporan keuangan Garuda Indonesia ini juga menyeret nama Mahata Aero Teknologi. Pasalnya, Mahata sebuah perusahaan yang baru didirikan pada tanggal 3 November 2017 dengan modal tidak lebih dari Rp10 miliar dinilai berani menandatangani kerja sama dengan Garuda Indonesia. Kemenkeu telah menyelesaikan pemeriksaan terhadap KAP Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (Member of BDO Internasional) terkait laporan keuangan tahun 2018 milik Garuda. Sekertaris Jenderal Kemenkeu Hadiyanto menyatakan, berdasarkan hasil pertemuan dengan pihak KAP disimpulkan adanya dugaan audit yang tidak sesuai dengan standar akuntansi. Sebulan kemudian, Garuda Indonesia dipanggil oleh Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Jajaran Direksi ini dimintai keterangan oleh komisi VI DPR mengenai kisruh laporan keuangan tersebut. BEI selaku otoritas pasar modal kala itu masih menunggu keputusan final dari OJK terkait sanksi yang akan diberikan kepada Garuda. Manajemen bursa saat itu telah berkoordinasi intens dengan OJK. Namun BEI belum membeberkan lebih lanjut langkah ke depan itu dari manajemen bursa. 21 Mei 2019 14 Juni 2019 8 Mei 2019 18 Juni 2019
  11. 11. Pasal 69 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU PM). 01 Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa. 03 Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G. 7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik. 02 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 30 tentang Sewa. 04 PELANGGARAN ATAS KASUS YANG TERKAIT
  12. 12. Memberikan Perintah Tertulis kepada PT Garuda Indonesia Tbk untuk memperbaiki dan menyajikan kembali LKT PT Garuda Indonesia Tbk per 31 Desember 2018 serta melakukan paparan publik (public expose) atas perbaikan dan penyajian kembali LKT per 31 Desember 2018 dimaksud paling lambat 14 hari setelah ditetapkannya surat sanksi. Perintah Tertulis kepada KAP Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan (Member of BDO International Limited) untuk melakukan perbaikan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu Sanksi Administratif berupa denda sebesar Rp 100 juta kepada PT Garuda Indonesia Tbk atas pelanggaran Peraturan OJK Nomor 29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Sanksi denda kepada masing-masing anggota Direksi PT Garuda Indonesia Tbk sebesar Rp 100 juta atas pelanggaran Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan. Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menjatuhkan sanksi kepada PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) atas kasus klaim laporan keuangan perseroan yang menuai polemik. Beberapa sanksi yang dijatuhkan antara lain denda senilai Rp 250 juta dan restatement atau perbaikan laporan keuangan perusahaan dengan paling lambat 26 Juli 2019 ini. Sanksi Pertama Sanksi Kedua Sanksi Keempat Sanksi Kelima Sanksi Ketiga SANKSI YANG DIKENAKAN
  13. 13. Kesimpulan yang Diperoleh dari Kasus Terkait Kinerja keuangan PT Garuda Indonesia menuai polemik karena adanya pencatatan transaksi kerja sama penyediaan layanan konektivitas (wifi) dalam penerbangan dengan PT Mahata Aero Teknologi (Mahata) dalam pos pendapatan yang seharusnya masih menjadi piutang. Dalam kasus ini PT Garuda Indonesia telah melanggar Pasal 69 Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UU PM) , Peraturan Bapepam dan LK Nomor VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik, Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8 tentang Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa, dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 30 tentang Sewa. Dan diberi sanksi sesuai dengan UU yang dilanggar.
  14. 14. THANKS

×