SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
Baixar para ler offline
http://www.scientia-quantist.blogspot.com/
TITRASI ASAM-BASA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Disusun untuk melengkapi
Praktikum Kimia Semester II
Disusun oleh:
 Antonius Geralldy XI IPA I/04
 Ehowu Hia XI IPA I/09
 Feren Jessica R. XI IPA I/12
 Jessica XI IPA I/18
 Jessica Nathania XI IPA I/19
SMA STRADA ST. THOMAS AQUINO
TANGERANG
2012
http://www.scientia-quantist.blogspot.com/
A. Judul : Titrasi Asam-Basa
B. Tujuan : Menentukan Kemolaran HCl dengan larutan standar NaOH 0,1 M
C. Dasar Teori :
Titrasi adalah pengukuran suatu larutan dari suatu reaktan yang dibutuhkan
untuk bereaksi sempurna dengan sejumlah reaktan tertentu lainnya. Titrasi asam basa
adalah reaksi penetralan. Jika larutan bakunya asam, disebut asidimetri. Sedangkan jika
larutan bakunya adalah basa, disebut alkalimetri. Titrasi bertujuan untuk menentukan
banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui agar tepat habis
bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis atau ingin diketahui kadar atau
konsentrasinya. Larutan ini disebut sebagai titran, biasanya diletakkan di dalam labu
Erlenmeyer. Sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya (disebut titrat/titer). Baik
titrat atau titran biasanya berupa larutan.
Jenis-jenis titrasi asam basa:
 Asam kuat dengan Basa kuat
pH campuran = 7 (netral)
Contoh: HCl + NaOH
 Asam kuat dengan basa lemah
pH campuran <7
Contoh: HCl + NH4OH
http://www.scientia-quantist.blogspot.com/
 Asam lemah dengan basa kuat
pH campuran >7 (8 sampai 9)
Contoh: CH3COOH + NaOH
 Asam kuat dengan garam dari asam lemah
Contoh: HCl + NH4BO2
 Basa kuat dengan garam dari basa lemah.
Contoh: NaOH + CH3COONH4
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant.
Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa atau sebaliknya. Titrant
ditambahkan titer tetes demi tetes sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara
stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi) yang biasanya ditandai dengan
berubahnya warna indikator. Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”, yaitu titik
dimana konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa atau titik dimana jumlah basa
yang ditambahkan sama dengan jumlah asam yang dinetralkan : [H+] = [OH-].
Sedangkan keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna
indikator disebut sebagai “titik akhir titrasi”. Titik akhir titrasi ini mendekati titik
ekuivalen, tapi biasanya titik akhir titrasi melewati titik ekuivalen. Oleh karena itu, titik
akhir titrasi sering disebut juga sebagai titik ekuivalen.
Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa:
1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan,
kemudian membuat plot antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva titrasi.
Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalen”.
2. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan dua hingga tiga tetes
(sedikit mungkin) pada titran sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah
warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi dihentikan. Indikator yang
dipakai dalam titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi
oleh pH.
Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalen asam akan sama dengan mol-
ekuivalen basa, maka hal ini dapat ditulis sebagai berikut:
Mol ekuivalen asam = mol ekuivalen basa
http://www.scientia-quantist.blogspot.com/
Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara normalitas (N) dengan
volume, maka rumus diatas dapat ditulis sebagai berikut:
N asam x V asam = N asam x V basa
Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion
H+ pada asam atau jumlah ion OH- pada basa, sehingga rumus diatas menjadi:
(n x M asam) x V asam = (n x M basa) x V basa
Keterangan :
N = Normalitas
V = Volume
M = Molaritas
n = Jumlah ion H +
(pada asam) atau OH-
(pada basa)
D. Alat dan Bahan :
No. Alat dan Bahan Ukuran dan Satuan Jumlah
1 Buret 50 mL 1 buah
2 Statif - -
3 Klem - -
4 Corong - 1 buah
5 Gelas Ukur 50 mL 1 buah
6 Pipet - -
7 Gelas Beker 200 mL 1 buah
8 Labu Erlen Meyer - 3 buah
9 Larutan NaOH 0,1 M -
10 Larutan HCl xM - -
11 Indikator Fenolftalein - -
E. Langkah Kerja :
Memasukkan 20 mL larutan HCl ke dalam gelas ukur
Menuangkan larutan HCl dari gelas ukur ke dalam labu erlen meyer
Meneteskan indikator Fenolftalein sebanyak 6 tetes ke dalam labu erlen meyer
yang sudah terisi larutan HCl
Mengulang langkah sebelumnya pada labu erlen meyer ke 2 dan ke 3
Mengisi buret dengan larutan NaOH 0,1 M hingga garis 0 mL
http://www.scientia-quantist.blogspot.com/
F. Hasil Pengamatan :
No. Volum Larutan HCl yang digunakan Volum larutan NaOH yang digunakan
1 20 mL 35,5 mL
2 20 mL 34,5 mL
3 20 mL 32,2 mL
Pertanyaan
1. Tentukan volum rata-rata larutan NaOH yang digunakan
2. Tentukan jumlah mol NaOH yang digunakan.
3. Tentukan jumlah mol HCl berdasarkan perbandingan koefisien reaksi.
NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O(l)
Karena koefisien HCl sama dengan NaOH, maka mol HCl yang bereaksi sama dengan
mol NaOH yang bereaksi, yaitu 0,0034 mol.
4. Tentukan kemolaran larutan HCl tersebut.
G. Pembahasan
Pada praktikum kali ini, kami akan membahas tentang titrasi asam-basa. Dalam
percobaan kami, 20 mL larutan HCl yang belum di ketahui kemolarannya akan dititrasi
dengan larutan NaOH 0,1 M, agar dapat diketahui kemolaran HCl. Disini, larutan HCl berlaku
sebagai titran, dan NaOH sebagai titrat. Jenis titrasi ini adalah titrasi asam kuat (HCl) dengan
basa kuat (NaOH). Percobaan ini menggunakan larutan standar basa (NaOH) sehingga dapat
dikatakan alkalimetri. Dalam menentukan titik ekuivalen, digunakan indikator asam basa
Fenolftalein (PP) sebanyak 6 tetes pada tiap larutan HCl yang ingin dititrasi.
Menetesi larutan HCl dalam labu erlen meyer dengan larutan standar NaOH. Penetesan
dilakukan secara hati-hati dan Erlenmeyer terus menerus diguncangkan.
Menghentikan penetesan saat terjadi perubahan warna yang tetap, yaitu menjadi merah muda.
Mengulang langkah mengisi buret dengan larutan NaOH sampai menghentikan penetesan
hingga diperoleh tiga data yang hampir sama
http://www.scientia-quantist.blogspot.com/
Larutan HCl sebelum dititrasi (warna bening)
Percobaan 1
Pada percobaan pertama ini, kami masih belum mengetahui sama sekali
kapan larutan HCl akan berubah warna setelah dicampur 6 tetes
fenolftalein serta ditetesi larutan NaOH 0,1 M. Setelah lama menetesi
larutan NaOH, mendekati angka 30 mL pada buret, warna kemerahan
mulai terlihat, namun masih sedikit tampak dan tiba-tiba menghilang.
Mendekati angka 34 mL warna merah muda sudah muncul, maka
tepatnya pada angka 35,5 mL pada buret, kami menghentikan tetesan
pada buret.
Percobaan 2
Pada percobaan kedua, kami sudah memiliki pemikiran bahwa sekitar 35
mL, warna akan berubah. Setelah mengamati tetesan, ternyata mendekati
33 mL pada buret, warna mulai berubah menjadi kemerahan. Maka kami
menghentikan tetesan tepatnya pada 34,5 mL ketika warna kemerahan
sudah merata.
Percobaan 3
Kami melanjutkan pada percobaan yang ketiga dengan panutan angka
yang lebih jelas dari hasil sebelumnya, yaitu bahwa warna akan berubah
ketika mendekati 34,5 mL pada buret. Setelah mengamati tetesan, warna
HCl pun berubah. Kali ini kami menghentikan tetesan pada 32,2 mL
setelah perubahan warna pada HCl sudah merata dan warna merah tidak
begitu mencolok.
Dari ketiga percobaan tersebut, kami mengamati ketiga hasil perubahan HCl. Ternyata hasilnya, ketiga
larutan memiliki warna yang berbeda. Padahal menurut panduan, tetesan NaOH 0,1 M dihentikan
ketika ada perubahan warna sedikit pada buret dan tidak boleh menunggu supaya HCl mengalami
perubahan warna yang jelas. Itu letak kesalahan kami. Selain itu, larutan HCl yang ditetesi NaOH 0,1
M bertambah gelap warnanya setelah dibiarkan beberapa lama dan apabila dikocok terus menerus.
http://www.scientia-quantist.blogspot.com/
Deret kiri ke kanan: Percobaan 1,2,3
Kami menghitung kemolaran rata-rata HCl dari hasil titrasi tersebut yaitu dengan langkah sebagai
berikut :
H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, yaitu titrasi 20 mL larutan HCl dengan 34
mL larutan NaOH 0,1 M, didapatkan kemolaran HCl adalah 0,17 M.
http://www.scientia-quantist.blogspot.com/
I. Daftar Pustaka
Anisa, Dewi. 2009. “Laporan Praktikum Kimia Titrasi Asam-Basa”.
http://iniakudewi.blogspot.com/2009/11/laporan-praktikum-kimia-titrasi-asam.html.
diunduh 21 Maret 2012.
Pangganti, Esdi. 2011. “Titrasi Asam-Basa”.
www.esdikimia.wordpreaa.com/2011/06/17/titrasi-asam-basa/. diunduh 21 Maret 2012.
Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta: Erlangga.
Ratisah, Sri. 2009. “Titrasi Asam-Basa”.
www.kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Sri%20Ratisah%20054828/mate
ri.HTM. diunduh 21 Maret 2012.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Laporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaLaporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaAnggastya Andita HP
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatNurul Wulandari
 
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Asriani Buhari Noni
 
laporan menentukan PH larutan
laporan menentukan PH larutanlaporan menentukan PH larutan
laporan menentukan PH larutanPutri Yusril
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriqlp
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaFeren Jr
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basanurwiji
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiAndreas Cahyadi
 

Mais procurados (20)

Laporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaLaporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
 
Ppt sistem koloid
Ppt sistem koloidPpt sistem koloid
Ppt sistem koloid
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zat
 
Reaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporanReaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporan
 
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
Laporan lengkap hidrasi air klpk 1 gol.1
 
laporan menentukan PH larutan
laporan menentukan PH larutanlaporan menentukan PH larutan
laporan menentukan PH larutan
 
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam BasaLaporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Uji molisch
Uji molischUji molisch
Uji molisch
 
Identifikasi aldehid dan keton
Identifikasi aldehid dan ketonIdentifikasi aldehid dan keton
Identifikasi aldehid dan keton
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasi
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 

Semelhante a Titrasi Asam-Basa

LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HClLAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HClAulia Rizqi
 
Perconbaan titrasi asam
Perconbaan titrasi asamPerconbaan titrasi asam
Perconbaan titrasi asamIrsan Septian
 
Penentuan konsentrasi-asam-klorida-melalui-titrasi
Penentuan konsentrasi-asam-klorida-melalui-titrasiPenentuan konsentrasi-asam-klorida-melalui-titrasi
Penentuan konsentrasi-asam-klorida-melalui-titrasireza ryaldi
 
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaLaporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basadenson siburian
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 
Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri zaeied
 
Titrasi asam basa kelompok 1
Titrasi asam basa kelompok 1Titrasi asam basa kelompok 1
Titrasi asam basa kelompok 1yulinda14
 
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIATITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIAIntanPurnamasari93
 
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa Bima Bagaskara
 
Indikator lakmus dan titrasi asam basa
Indikator lakmus dan titrasi asam basaIndikator lakmus dan titrasi asam basa
Indikator lakmus dan titrasi asam basaLaksmi_Perwira
 

Semelhante a Titrasi Asam-Basa (20)

Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HClLAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
 
Perconbaan titrasi asam
Perconbaan titrasi asamPerconbaan titrasi asam
Perconbaan titrasi asam
 
Laporan titrasi
Laporan titrasiLaporan titrasi
Laporan titrasi
 
Penentuan konsentrasi-asam-klorida-melalui-titrasi
Penentuan konsentrasi-asam-klorida-melalui-titrasiPenentuan konsentrasi-asam-klorida-melalui-titrasi
Penentuan konsentrasi-asam-klorida-melalui-titrasi
 
Percobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdasPercobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdas
 
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaLaporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri
 
Titrasi asam basa kelompok 1
Titrasi asam basa kelompok 1Titrasi asam basa kelompok 1
Titrasi asam basa kelompok 1
 
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIATITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
 
Makalah titrasi asam basa
Makalah titrasi asam basaMakalah titrasi asam basa
Makalah titrasi asam basa
 
Laporan titrasi
Laporan titrasiLaporan titrasi
Laporan titrasi
 
Titrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka MakanTitrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka Makan
 
titrasi
titrasititrasi
titrasi
 
Kimia volumetri
Kimia volumetriKimia volumetri
Kimia volumetri
 
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Indikator lakmus dan titrasi asam basa
Indikator lakmus dan titrasi asam basaIndikator lakmus dan titrasi asam basa
Indikator lakmus dan titrasi asam basa
 

Titrasi Asam-Basa

  • 1. http://www.scientia-quantist.blogspot.com/ TITRASI ASAM-BASA LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA Disusun untuk melengkapi Praktikum Kimia Semester II Disusun oleh:  Antonius Geralldy XI IPA I/04  Ehowu Hia XI IPA I/09  Feren Jessica R. XI IPA I/12  Jessica XI IPA I/18  Jessica Nathania XI IPA I/19 SMA STRADA ST. THOMAS AQUINO TANGERANG 2012
  • 2. http://www.scientia-quantist.blogspot.com/ A. Judul : Titrasi Asam-Basa B. Tujuan : Menentukan Kemolaran HCl dengan larutan standar NaOH 0,1 M C. Dasar Teori : Titrasi adalah pengukuran suatu larutan dari suatu reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan sejumlah reaktan tertentu lainnya. Titrasi asam basa adalah reaksi penetralan. Jika larutan bakunya asam, disebut asidimetri. Sedangkan jika larutan bakunya adalah basa, disebut alkalimetri. Titrasi bertujuan untuk menentukan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui agar tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis atau ingin diketahui kadar atau konsentrasinya. Larutan ini disebut sebagai titran, biasanya diletakkan di dalam labu Erlenmeyer. Sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya (disebut titrat/titer). Baik titrat atau titran biasanya berupa larutan. Jenis-jenis titrasi asam basa:  Asam kuat dengan Basa kuat pH campuran = 7 (netral) Contoh: HCl + NaOH  Asam kuat dengan basa lemah pH campuran <7 Contoh: HCl + NH4OH
  • 3. http://www.scientia-quantist.blogspot.com/  Asam lemah dengan basa kuat pH campuran >7 (8 sampai 9) Contoh: CH3COOH + NaOH  Asam kuat dengan garam dari asam lemah Contoh: HCl + NH4BO2  Basa kuat dengan garam dari basa lemah. Contoh: NaOH + CH3COONH4 Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa atau sebaliknya. Titrant ditambahkan titer tetes demi tetes sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi) yang biasanya ditandai dengan berubahnya warna indikator. Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”, yaitu titik dimana konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa atau titik dimana jumlah basa yang ditambahkan sama dengan jumlah asam yang dinetralkan : [H+] = [OH-]. Sedangkan keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indikator disebut sebagai “titik akhir titrasi”. Titik akhir titrasi ini mendekati titik ekuivalen, tapi biasanya titik akhir titrasi melewati titik ekuivalen. Oleh karena itu, titik akhir titrasi sering disebut juga sebagai titik ekuivalen. Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa: 1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalen”. 2. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan dua hingga tiga tetes (sedikit mungkin) pada titran sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi dihentikan. Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indikator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalen asam akan sama dengan mol- ekuivalen basa, maka hal ini dapat ditulis sebagai berikut: Mol ekuivalen asam = mol ekuivalen basa
  • 4. http://www.scientia-quantist.blogspot.com/ Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara normalitas (N) dengan volume, maka rumus diatas dapat ditulis sebagai berikut: N asam x V asam = N asam x V basa Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH- pada basa, sehingga rumus diatas menjadi: (n x M asam) x V asam = (n x M basa) x V basa Keterangan : N = Normalitas V = Volume M = Molaritas n = Jumlah ion H + (pada asam) atau OH- (pada basa) D. Alat dan Bahan : No. Alat dan Bahan Ukuran dan Satuan Jumlah 1 Buret 50 mL 1 buah 2 Statif - - 3 Klem - - 4 Corong - 1 buah 5 Gelas Ukur 50 mL 1 buah 6 Pipet - - 7 Gelas Beker 200 mL 1 buah 8 Labu Erlen Meyer - 3 buah 9 Larutan NaOH 0,1 M - 10 Larutan HCl xM - - 11 Indikator Fenolftalein - - E. Langkah Kerja : Memasukkan 20 mL larutan HCl ke dalam gelas ukur Menuangkan larutan HCl dari gelas ukur ke dalam labu erlen meyer Meneteskan indikator Fenolftalein sebanyak 6 tetes ke dalam labu erlen meyer yang sudah terisi larutan HCl Mengulang langkah sebelumnya pada labu erlen meyer ke 2 dan ke 3 Mengisi buret dengan larutan NaOH 0,1 M hingga garis 0 mL
  • 5. http://www.scientia-quantist.blogspot.com/ F. Hasil Pengamatan : No. Volum Larutan HCl yang digunakan Volum larutan NaOH yang digunakan 1 20 mL 35,5 mL 2 20 mL 34,5 mL 3 20 mL 32,2 mL Pertanyaan 1. Tentukan volum rata-rata larutan NaOH yang digunakan 2. Tentukan jumlah mol NaOH yang digunakan. 3. Tentukan jumlah mol HCl berdasarkan perbandingan koefisien reaksi. NaOH (aq) + HCl (aq) NaCl (aq) + H2O(l) Karena koefisien HCl sama dengan NaOH, maka mol HCl yang bereaksi sama dengan mol NaOH yang bereaksi, yaitu 0,0034 mol. 4. Tentukan kemolaran larutan HCl tersebut. G. Pembahasan Pada praktikum kali ini, kami akan membahas tentang titrasi asam-basa. Dalam percobaan kami, 20 mL larutan HCl yang belum di ketahui kemolarannya akan dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M, agar dapat diketahui kemolaran HCl. Disini, larutan HCl berlaku sebagai titran, dan NaOH sebagai titrat. Jenis titrasi ini adalah titrasi asam kuat (HCl) dengan basa kuat (NaOH). Percobaan ini menggunakan larutan standar basa (NaOH) sehingga dapat dikatakan alkalimetri. Dalam menentukan titik ekuivalen, digunakan indikator asam basa Fenolftalein (PP) sebanyak 6 tetes pada tiap larutan HCl yang ingin dititrasi. Menetesi larutan HCl dalam labu erlen meyer dengan larutan standar NaOH. Penetesan dilakukan secara hati-hati dan Erlenmeyer terus menerus diguncangkan. Menghentikan penetesan saat terjadi perubahan warna yang tetap, yaitu menjadi merah muda. Mengulang langkah mengisi buret dengan larutan NaOH sampai menghentikan penetesan hingga diperoleh tiga data yang hampir sama
  • 6. http://www.scientia-quantist.blogspot.com/ Larutan HCl sebelum dititrasi (warna bening) Percobaan 1 Pada percobaan pertama ini, kami masih belum mengetahui sama sekali kapan larutan HCl akan berubah warna setelah dicampur 6 tetes fenolftalein serta ditetesi larutan NaOH 0,1 M. Setelah lama menetesi larutan NaOH, mendekati angka 30 mL pada buret, warna kemerahan mulai terlihat, namun masih sedikit tampak dan tiba-tiba menghilang. Mendekati angka 34 mL warna merah muda sudah muncul, maka tepatnya pada angka 35,5 mL pada buret, kami menghentikan tetesan pada buret. Percobaan 2 Pada percobaan kedua, kami sudah memiliki pemikiran bahwa sekitar 35 mL, warna akan berubah. Setelah mengamati tetesan, ternyata mendekati 33 mL pada buret, warna mulai berubah menjadi kemerahan. Maka kami menghentikan tetesan tepatnya pada 34,5 mL ketika warna kemerahan sudah merata. Percobaan 3 Kami melanjutkan pada percobaan yang ketiga dengan panutan angka yang lebih jelas dari hasil sebelumnya, yaitu bahwa warna akan berubah ketika mendekati 34,5 mL pada buret. Setelah mengamati tetesan, warna HCl pun berubah. Kali ini kami menghentikan tetesan pada 32,2 mL setelah perubahan warna pada HCl sudah merata dan warna merah tidak begitu mencolok. Dari ketiga percobaan tersebut, kami mengamati ketiga hasil perubahan HCl. Ternyata hasilnya, ketiga larutan memiliki warna yang berbeda. Padahal menurut panduan, tetesan NaOH 0,1 M dihentikan ketika ada perubahan warna sedikit pada buret dan tidak boleh menunggu supaya HCl mengalami perubahan warna yang jelas. Itu letak kesalahan kami. Selain itu, larutan HCl yang ditetesi NaOH 0,1 M bertambah gelap warnanya setelah dibiarkan beberapa lama dan apabila dikocok terus menerus.
  • 7. http://www.scientia-quantist.blogspot.com/ Deret kiri ke kanan: Percobaan 1,2,3 Kami menghitung kemolaran rata-rata HCl dari hasil titrasi tersebut yaitu dengan langkah sebagai berikut : H. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, yaitu titrasi 20 mL larutan HCl dengan 34 mL larutan NaOH 0,1 M, didapatkan kemolaran HCl adalah 0,17 M.
  • 8. http://www.scientia-quantist.blogspot.com/ I. Daftar Pustaka Anisa, Dewi. 2009. “Laporan Praktikum Kimia Titrasi Asam-Basa”. http://iniakudewi.blogspot.com/2009/11/laporan-praktikum-kimia-titrasi-asam.html. diunduh 21 Maret 2012. Pangganti, Esdi. 2011. “Titrasi Asam-Basa”. www.esdikimia.wordpreaa.com/2011/06/17/titrasi-asam-basa/. diunduh 21 Maret 2012. Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta: Erlangga. Ratisah, Sri. 2009. “Titrasi Asam-Basa”. www.kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Sri%20Ratisah%20054828/mate ri.HTM. diunduh 21 Maret 2012.