Dokumen tersebut membahas tentang kecanduan gawai dan game online, terutama pada remaja. Kecanduan ini dapat menyebabkan gangguan psikologis seperti depresi, cemas, dan perilaku anti-sosial karena pengaruh zat kimiawi seperti dopamin dalam otak serta faktor sosial. Untuk menanggulanginya diperlukan pendekatan non-medis seperti konseling dan dukungan sosial serta terapi medis apabila diperlukan

1. Kecanduan Gajet
Dr. Ismed Yusuf, SpKJ(K)
RSJD Amino Gondohutomo

2. 1. Pendahuluan

3. 2008 di Singapura
• Kongres Psikiater Anak
& Remaja se Asia
• Presentasi Korea
• Anak tidak mau sekolah
• Perangkat murah
• Wifi di mana-mana
 Kecanduan internet

4. 2010

5. 2012

6. 2014

7. Juni 2018
WHO kecanduan
game on line
 gangguan jiwa

8. 2. INTERNET

9. Internet
• Jejaring komputer saling berhubungan
• Informasi statis, dinamis, interaktif

10. Penggunaan
1.Informasi
2.Kesenangan /
hiburan
3.Komunikasi
4.Transaksi

11. Kesenangan / hiburan
• Situs porno
• Facebook
• Film
• Youtube
• Game on line
• Situs lucu
• Dll.

12. Game on line
•Hiburan
•Tantangan
•Judi

13. Kecanduan
• Zat tertentu
• Bukan zat

14. Internet
• Bukan bahan yang masuk tubuh?
• Mengapa bisa ketergantungan?

15. Internet bukan zat
• Kecanduan judi
• Kecanduan televisi
• Kecanduan belanja
• Kecanduan seks
• Kecanduan makan
• Kecanduan olah raga
• Kecanduan cinta

16. 3. Pengertian

17. 1. Internet
2.Gajet
3.Game on line

18. Kecanduan Game on line
• Korban remaja
• Ada unsur judi
• Menyenangkan
• Penuh tantangan
• Jadi joki
• Mengganggu sekolah

19. ANAK-ANAK

20. Operasional mudah

21. Balita bisa

22. Anak sekolah main dan belajar

23. Game online, belum judi

24. Kenal sejak dini

25. REMAJA

26. Usia 13 – 18 tahun

27. 4 perubahan
1.Biologis
2.Psikologis
3.Sosial
4.Seksual
 ciri spesifik

28. 1. Empat aspek  simultan

29. 2. Peralihan anak  dewasa

30. 3. Penuh permasalahan

31. 4. Mencari identitas diri

32. 5. Rendah diri  penuh kecemasan

33. 6. Keinginan tak terpenuhi 
tidak menyenangkan

34. 7. Menuju ambang kedewasaan

35. Penyesuaian diri gagal
 risiko tinggi

36. Remaja cerdas & pintar

37. Faktor risiko

38. 1. Temperamen sulit

39. 2. Kontrol diri buruk

40. 3. Pengaruh keluarga

41. 4. Perilaku agresive

42. 5. Kegagalan akademis

43. 6. Komitmen pendidikan kurang

44. 7. Penolakan teman sebaya

45. 8. Pergaulan sesama pecandu

46. 9. Menentang aturan & pembrontak

47. Gangguan jiwa

48. 1. Gangguan Bipolar

49. 2. Depresi

50. 3. Obsesif Kompulsif

51. 4. Introvert

52. Gangguan di otak

53. Terapi

54. Non Medis

55. Medis

56. KECANDUAN GAME
ONLINE

57. Menghabiskan waktu

58. Kontrol diri buruk

59. Hiburan -- judi

60. Sosialisasi terganggu

61. 3 tingkatan

62. 1. Ringan

63. 2. Sedang

64. 3. Berat

65. PATOFISIOLOGI

66. 3 aspek
•Biologi
•Psikologi
•Sosial

67. Biologi
• Dopamine
• Serotonine
• Norephinephrine

68. Psikologi  gangguan obsesif
kompulsif

69. Sosiokultural  gangguan
kepribadian anti sosial

70. DAMPAK
PSIKIATRIS

71. 1. Gangguan cemas

72. 2. Gangguan depresi

73. 3. Gangguan belajar

74. 4. Membolos

75. 5. Perilaku kekerasan

76. 6. Bunuh diri

77. 7. Perilaku hiperaktif

78. 8. Gangguan psikiatri lainnya

79. PENANGGULANGAN

83. Konseling

84. Dukungan sosial

85. Perlu latihan fisik

86. Terapi keluarga

87. Pendampingan keluarga

88. Terapi Spiritual & Religi

89. Medis

90. Kasus

91. Terima kasih