SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
Baixar para ler offline
1
Lampiran 1
Laporan Antara
Pemetaan Daerah Rawan Banjir Provinsi Jambi
Disusun oleh
Ramadhan
Tahun 2023
1. Kata Pengantar
Salam sejahtera,
Saya dengan bangga mempersembahkan proyek Pemetaan Daerah Rawan Banjir Provinsi Jambi
yang akan dilaksanakan pada tahun 2023 oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi
Jambi.
Proyek ini bertujuan untuk mengidentifikasi daerah-daerah rawan banjir di wilayah Provinsi Jambi dan
memberikan informasi yang akurat dan terbaru kepada masyarakat serta pihak-pihak terkait untuk
meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir. Pemetaan ini diharapkan dapat membantu
BPBD dalam merencanakan tindakan mitigasi bencana yang lebih efektif dan efisien.
Kami berkomitmen untuk melaksanakan proyek ini dengan profesionalisme dan akurasi yang tinggi
menggunakan teknologi canggih dan tim ahli yang berpengalaman dalam bidang pemetaan dan mitigasi
bencana. Kami juga akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan kesuksesan proyek
ini dan keamanan masyarakat Provinsi Jambi.
Sekian kata pengantar dari saya, dan mari kita bersama-sama menjadikan Provinsi Jambi lebih aman
dari bencana banjir. Terima kasih.
2. Daftar Isi
1. Kata Pengantar...........................................................................................................................1
2. Daftar Isi......................................................................................................................................1
3. Pendahuluan...............................................................................................................................2
4. Tinjauan Pustaka ........................................................................................................................3
5. Metodologi...................................................................................................................................4
6. Hasil dan Evaluasi.......................................................................................................................6
7. Penutup.......................................................................................................................................7
8. Daftar Pustaka ............................................................................................................................7
2
3. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Provinsi Jambi adalah provinsi yang terletak di tengah Pulau Sumatera. Jambi memiliki Daerah
Aliran Sungai (DAS) terbesar kedua di Pulau Sumatera dengan luas lebih dari 4 juta hektar (Tarigan, 2016).
DAS ini bermula dari Pegunungan Bukit Barisan dari Barat lalu menuju pesisir timur Pulau Sumatera. DAS
ini memiliki bentuk luas pada hulu dan semakin mengerucut hilir. Bentuk ini membuat debit sungai di hilir
jauh lebih tinggi. Debit ini juga yang menyebabkan wilayah timur DAS rentan banjir.
Provinsi Jambi layaknya provinsi di Indonesia yang masih negara berkembang, pertumbuhan
ekonominya dan pembangunan infrastruktur sedang berlangsung dengan cepat (Sudirman, 2021).
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tidak membuat berkurangnya dampak negatif banjir terhadap kegiatan
masyarakat. Telah banyak upaya dalam menanggulangi banjir seperti jenis rumah panggung yang tidak
terkena banjir ketika air naik ataupun tanggul yang dibuat oleh pemerintah. Pencegahan ini masih dapat
dikembangkan lagi agar penerapannya lebih tepat sasaran. Mengingat bahwa Undang-undang RI Tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana yang mengatakan pentingnya menanggulangi bencana dengan
pencegahan.
Terdapat banyak catatan dan penyimpanan informasi wilayah yang terkena banjir di Provinsi
Jambi (Fitri, 2019). Penyimpanan hanya berupa informasi bahwa suatu batas administrasi mengalami banjir
dan bukan apakah tepat pada wilayah tersebut terjadi banjir. Mungkin terdapat informasi koordinat banjir
namun informasi ini tidak cukup untuk menunjukkan cakupan banjir. Tanpa informasi cakupan yang akurat
ini, wilayah yang tepat sasaran untuk ditangani banjir tidak cukup. Informasi yang ditujukan ini padahal sangat
penting dalam upaya membentuk informasi geospasial yang baik untuk membuat kebijakan menurut
Undang-undang RI Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
Telah banyak penelitian untuk memetakan daerah rawan banjir yang menggambarkan luasan
atau cakupan banjir secara akurat. Tellman, 2021 memetakan kejadian banjir seluruh dunia menggunakan
citra penginderaan jauh dengan resolusi temporal yang tinggi. Kekurangannya adalah karena cakupannya
terlalu luas dan data resolusinya rendah, tidak dapat menangkap cakupan banjir yang lebih akurat dan
lengkap. Pada proyek kali ini akan digunakan metode pemetaan banjir dari Tellman, 2021 namun dengan
temporal yang lebih rendah dan cakupan yang lebih detail karena hanya mencakup provinsi Jambi.
Harapannya dengan pemetaan dengan citra penginderaan jauh dapat mengurangi biaya namun masih
memiliki akurasi wilayah banjir yang tepat dan lengkap. Peta yang dihasilkan pula dapat menjadi bahan
acuan bagi pemerintah dalam peta banjir agar dapat mencapai kebijakan satu peta mengikuti Peraturan
Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta.
b. Tujuan
Pemetaan ini bertujuan untuk membuat Peta Daerah Rawan Banjir di Provinsi Jambi
menggunakan teknologi penginderaan jauh. Peta ini akan memperlihatkan daerah banjir secara spasial yang
lebih akurat dan mencakup kejadian sebenarnya. Peta ini juga mempertimbangkan kejadian banjir multi
temporal untuk melihat kerawanannya.
c. Sasaran
Peta yang dihasilkan harapannya dapat menjadi informasi dalam membentuk kebijakan dari
pihak Provinsi Jambi, serta administrasi di bawahnya, lembaga kebencanaan (BNPB dan BPBD), pemerintah
pusat, dan Badan Informasi Geospasial selaku penanggung jawab Kebijakan Satu Peta. Peta yang
dihasilkan juga dapat digunakan oleh akademisi dan swasta untuk penelitian dan peluang jasa.
3
d. Lingkup Kegiatan
Pada proyek ini, wilayah Provinsi Jambi yang dikaji adalah yang berada di DAS Batanghari
menurut KLHK. Kebencanaan yang dinilai hanya kondisi banjir limpasan atau surface flood. Banjir limpasan
adalah banjir yang disebabkan oleh meluapnya air dari aliran air permukaan seperti sungai, kanal, kolam,
atau danau. Proyek ini belum menggunakan komponen sosial untuk menentukan risiko banjir suatu wilayah.
Hasil akhir dari proyek adalah peta digital dalam format shapefile, format ini adalah format informasi
geospasial yang umum dapat dimasukkan dalam program sistem informasi geografis.
e. Lokasi Kegiatan
Lokasi yang menjadi pusat kegiatan adalah di Provinsi Jambi, lebih tepatnya di hilir DAS
Batanghari yang rawan Banjir.
4. Tinjauan Pustaka
a. Banjir Limpasan
Banjir limpasan adalah jenis banjir yang terjadi ketika air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah
karena adanya lapisan permukaan yang tidak dapat menyerap air atau tanah yang sudah jenuh. Sebagai
akibatnya, air hujan akan mengalir di atas permukaan tanah dan masuk ke sistem drainase, sungai, atau
danau, yang kemudian dapat menyebabkan kenaikan level air yang cukup signifikan (Bates, 2014).
Banjir limpasan biasanya terjadi di daerah perkotaan yang memiliki banyak permukaan keras,
seperti jalan raya, bangunan, dan trotoar, yang menghalangi air hujan untuk meresap ke dalam tanah.
Kondisi ini diperparah lagi oleh pembangunan yang tidak terkontrol dan penurunan kualitas sistem drainase
yang ada. Banjir limpasan dapat menyebabkan kerusakan pada infrastruktur, merusak lingkungan, dan
mengancam keselamatan manusia dan hewan. Oleh karena itu, manajemen banjir limpasan menjadi hal
yang sangat penting untuk dilakukan guna mengurangi risiko dan dampak negatifnya.
b. DAS Batanghari
DAS Batanghari adalah salah satu DAS (DAS singkatan dari Daerah Aliran Sungai) terbesar di
Indonesia. DAS Batanghari terletak di pulau Sumatera dan memiliki luas sekitar 98.443 km2 yang
membentang dari daerah pegunungan Bukit Barisan hingga ke Laut Jawa. Sungai Batanghari merupakan
sungai terpanjang kedua di Sumatera, dengan panjang sekitar 1.100 km dan mengalir melalui provinsi Jambi,
Sumatera Selatan, dan Riau (Witrianto, 2020).
DAS Batanghari memainkan peran penting dalam ekonomi dan kehidupan masyarakat di
sekitarnya, karena menjadi sumber air dan air irigasi bagi pertanian, penghasil energi listrik melalui PLTA,
dan sebagai jalur transportasi. Namun, wilayah DAS Batanghari juga rentan terhadap bencana banjir dan
longsor, terutama pada musim penghujan. Oleh karena itu, manajemen DAS Batanghari menjadi hal yang
sangat penting dalam upaya pengelolaan sumber daya air dan mitigasi bencana di wilayah tersebut.
c. Pemetaan Banjir
Pemetaan banjir adalah proses pengumpulan, pengolahan, dan visualisasi data untuk
mengidentifikasi daerah-daerah yang rentan terhadap banjir. Pemetaan banjir dapat dilakukan
menggunakan berbagai metode, seperti citra satelit, foto udara, pemantauan curah hujan, atau pengukuran
langsung di lapangan (Merz, 2007).
Pemetaan banjir bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih baik tentang risiko banjir dan
mengidentifikasi daerah-daerah yang membutuhkan mitigasi dan penanganan bencana banjir. Informasi
yang dikumpulkan melalui pemetaan banjir dapat digunakan untuk merencanakan pengembangan
infrastruktur, seperti sistem drainase, bendungan, dan tanggul, serta mengembangkan sistem peringatan
dini dan rencana evakuasi darurat.
4
Pemetaan banjir juga dapat membantu dalam perencanaan penggunaan lahan dan
pengembangan wilayah yang berkelanjutan, dengan mengidentifikasi daerah-daerah yang seharusnya
dihindari untuk pembangunan di masa depan. Pemetaan banjir juga memainkan peran penting dalam
mitigasi risiko dan persiapan dalam menghadapi bencana banjir, terutama dalam hal pengurangan
kerusakan dan dampak negatif pada masyarakat dan lingkungan.
d. Pemanfaatan Penginderaan Jauh untuk Pemetaan Banjir
Penginderaan jauh adalah salah satu metode yang efektif untuk pemetaan banjir. Metode ini
melibatkan pengambilan gambar dari objek atau permukaan bumi dari jarak jauh dengan menggunakan
pesawat udara atau satelit. Gambar yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis untuk memetakan
daerah-daerah yang rentan terhadap banjir (Domeneghetti, 2019).
Beberapa teknologi penginderaan jauh yang umum digunakan dalam pemetaan banjir antara lain:
Citra satelit: Citra satelit dapat digunakan untuk memetakan kondisi permukaan bumi dan mengamati
perubahan kondisi permukaan bumi dari waktu ke waktu. Citra satelit juga dapat digunakan untuk
memperkirakan potensi daerah banjir dan lokasi banjir terkait dengan wilayah sungai. Radar: Radar adalah
teknologi penginderaan jauh yang dapat digunakan untuk memetakan permukaan bumi dan struktur bawah
permukaan. Teknologi ini dapat digunakan untuk mendeteksi ketinggian air permukaan dan memantau
pergerakan air pada wilayah banjir. LIDAR: LIDAR adalah teknologi penginderaan jauh yang menggunakan
pulsa laser untuk mengukur jarak antara pesawat udara atau satelit dengan permukaan bumi. Teknologi ini
dapat digunakan untuk menghasilkan peta topografi yang sangat detail dan akurat, sehingga dapat
membantu dalam pemetaan banjir dengan tingkat resolusi yang tinggi.
Penggunaan penginderaan jauh untuk pemetaan banjir memiliki beberapa keuntungan, antara
lain kemampuan untuk memetakan area yang luas dalam waktu yang relatif singkat, tingkat akurasi yang
tinggi, dan kemampuan untuk memperoleh data dari daerah yang sulit dijangkau secara fisik. Oleh karena
itu, penginderaan jauh menjadi salah satu metode yang populer dan efektif untuk pemetaan banjir.
5. Metodologi
a. Alat dan Bahan
No. Alat dan Bahan Jumlah Status
Alat
1. Komputer 3 unit Milik pribadi: 3 unit
2. Printer 1 unit Milik klien: 1 unit
3. Kendaraan roda empat 1 unit Sewa: 1 unit
4. Akun citra penginderaan jauh komersil
unlimited
6 bulan Lisensi: 1 unit x 6 bulan
5. UAV multi rotor 1 unit Milik pribadi: 1 unit
6. GPS geodetik 1 unit Sewa: 1 unit
Bahan
1. Data banjir Provinsi Jambi 1 paket Dari BPBD Provinsi
Jambi
2. Data curah hujan dan temperatur Provinsi
Jambi
1 paket Dari BMKG
Tabel 1. Alat dan Bahan
5
b. Teknis Pelaksanaan
Secara garis besar pelaksanaan kegiatan adalah:
1. Diskusi dan studi literatur
Pada tahap ini tim proyek melakukan rapat dan diskusi dengan pihak Pemerintah Provinsi Jambi
dan BPBP Provinsi Jambi terkait keseluruhan alur, dasar, metode, alat, bahan, dan hasil yang
diharapkan pada akhir kegiatan
2. Pengumpulan data
Pada tahap ini tim mulai mengumpulkan seluruh data dan informasi yang diperlukan untuk proses
pembuatan peta. Tahap ini dibagi menjadi:
a. Pengumpulan data non spasial
Pada tahap ini dikumpulkan berbagai data banjir dari berita, masyarakat, pemerintah, dan
sumber lain terkait banjir di Provinsi Jambi.
b. Pengumpulan informasi geospasial
Pada tahap ini dikumpulkan data cakupan banjir, koordinat lokasi banjir, dan data fisik
lainnya yang dapat membantu membuat model kerawanan banjir.
c. Pengumpulan citra penginderaan jauh
Pada tahap ini dilakukan pengambilan citra dari akun penginderaan jauh komersial secara
multi temporal dan menggunakan UAV.
3. Pengembangkan Model Kerawanan Banjir
Pada tahap ini tim melakukan analisis dan pemrosesan dari seluruh data dan informasi untuk
membuat model kerawanan banjir. Tahap ini dibagi menjadi:
a. Pembuatan informasi geospasial dari data non spasial
Data non spasial yang dikumpulkan ditransformasi menjadi informasi geospasial yang
dapat membantu dalam membuat model.
b. Pengolahan citra digital penginderaan jauh
Pada tahap ini dilakukan analisis dan pengolahan citra penginderaan jauh menjadi
informasi geospasial yang dapat digunakan untuk membuat model.
c. Pengembangan model kerawanan banjir
Semua informasi geospasial yang telah diproses dilakukan analisis dan pengolahan untuk
menjadi model kerawanan banjir.
4. Validasi Model
Pada tahap ini dilakukan validasi dari model yang telah dikembangkan. Tahap ini dibagi menjadi:
a. Validasi dengan lembaga pemerintahan dan swasta
Model kerawanan banjir yang dikembangkan dilakukan validasi dan konfirmasi dengan
pihak pemerintah dan swasta.
b. Survei lapangan
Model yang dikembangkan dilakukan pengecekan ke lapangan beserta validasi dengan
pihak warga.
5. Finalisasi
Tahap ini adalah pembuatan laporan dan visualisasi hasil kegiatan. Tahapan ini dibagi menjadi:
a. Geovisualisasi dan pengembangan basis data
Pada tahap ini dilakukan visualisasi akhir data untuk menjadi peta sesungguhnya dalam
bentuk peta cetak dan digital (menggunakan webGIS). Pada tahap ini pula data final
dilengkapkan untuk proses serah terima.
b. Pembuatan laporan dan presentasi
6
Gambar 1. Alur Tahapan Teknis Pelaksanaan Kegiatan
6. Hasil dan Evaluasi
Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa rencana persentase proyek meningkat setiap minggu dari
bulan Januari hingga bulan April. Namun, realisasi persentase proyek selalu lebih rendah dari rencana
persentase hingga minggu ketiga bulan Maret. Mulai dari minggu keempat bulan Maret, realisasi persentase
proyek mulai mengikuti atau bahkan melebihi rencana persentase, dan terus meningkat hingga mencapai
100% pada minggu keempat bulan Juni. Hal ini menunjukkan bahwa ada keterlambatan dalam proyek pada
awalnya, namun kemudian berhasil diatasi dan selesai sesuai dengan rencana pada akhirnya.
Gambar 2. Grafik Realisasi Kegiatan
7
7. Penutup
a. Kesimpulan
kegiatan pemetaan daerah rawan banjir di Provinsi Jambi mengalami beberapa kendala pada awal
pelaksanaannya, di mana realisasi persentase proyek selalu lebih rendah dari rencana persentase hingga
minggu ketiga bulan Maret. Namun, kendala tersebut berhasil diatasi dan proyek selesai sesuai dengan
rencana pada akhirnya.
b. Saran
perlu dilakukan analisis awal terhadap kemungkinan kendala yang mungkin terjadi dan bagaimana
cara mengatasinya. Selain itu, juga perlu ditingkatkan koordinasi dan pengawasan antara tim proyek dengan
stakeholder terkait untuk memastikan kelancaran pelaksanaan proyek dan mencapai target yang telah
ditetapkan.
8. Daftar Pustaka
Bates, P.D., Neal, J.C., Alsdorf, D. and Schumann, G.J.P., 2014. Observing global surface water flood
dynamics. The Earth's Hydrological Cycle, pp.839-852.
Domeneghetti, A., Schumann, G.J.P. and Tarpanelli, A., 2019. Preface: Remote sensing for flood mapping
and monitoring of flood dynamics. Remote Sensing, 11(8), p.943.
Fitri, S.H. and Sumunar, D.R.S., 2019, June. The Direction of Development of Jambi City Based on Flood
Disaster Mitigation. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 271, No. 1, p.
012019). IOP Publishing.
Indonesia, 2011. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial.
Badan Informasi Geospasial.
Indonesia, R., 2016. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan
Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1: 50.000. Sekretariat Negara Indonesia.
Merz, B., Thieken, A.H. and Gocht, M., 2007. Flood risk mapping at the local scale: concepts and challenges.
Flood risk management in Europe: innovation in policy and practice, pp.231-251.
Negara, L.E.M.B.A.R.A.N., 2007. Undang-undang republik indonesia nomor 24 tahun 2007 tentang
penanggulangan bencana.
Sudirman, M., Zahari, M.S. and Arafah, W., 2021. The Effect of Economic Growth, Investment on Local
Indigenous Income in Jambi Province. Journal of Hunan University Natural Sciences, 48(6).
Tarigan, S.D., 2016. Land cover change and its impact on flooding frequency of Batanghari Watershed,
Jambi Province, Indonesia. Procedia Environmental Sciences, 33, pp.386-392.
Tellman, B., Sullivan, J.A., Kuhn, C., Kettner, A.J., Doyle, C.S., Brakenridge, G.R., Erickson, T.A. and
Slayback, D.A., 2021. Satellite imaging reveals increased proportion of population exposed to floods.
Nature, 596(7870), pp.80-86.
Witrianto, W., 2020. Potensi Sejarah dan Purbakala Das Batanghari. Analisis Sejarah: Mencari Jalan
Sejarah, 9(1).

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Laporan Antara.pdf

Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...robert peranginangin
 
KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 Kurnia Sandi Aliyafi
KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 Kurnia Sandi AliyafiKKN UNUSIDA BERDAYA 2021 Kurnia Sandi Aliyafi
KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 Kurnia Sandi AliyafiKurniaSandiAliyafi
 
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMNesha Mutiara
 
Tim penyusun sosialisasi hasil kajian strategi pengembangan ketahanan keben...
Tim penyusun   sosialisasi hasil kajian strategi pengembangan ketahanan keben...Tim penyusun   sosialisasi hasil kajian strategi pengembangan ketahanan keben...
Tim penyusun sosialisasi hasil kajian strategi pengembangan ketahanan keben...RudiPrihartono
 
Jurnal banjir 14777
Jurnal banjir 14777Jurnal banjir 14777
Jurnal banjir 14777naufalulhaq2
 
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)Tuti Rina Lestari
 
Paparan sebagai syarat mengikuti uji kompetensi skk Ahli Muda K3 Konstruksi.pdf
Paparan sebagai syarat mengikuti uji kompetensi skk Ahli Muda K3 Konstruksi.pdfPaparan sebagai syarat mengikuti uji kompetensi skk Ahli Muda K3 Konstruksi.pdf
Paparan sebagai syarat mengikuti uji kompetensi skk Ahli Muda K3 Konstruksi.pdfIlyasSadad
 
Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisir
Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisirAnalisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisir
Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisirMonita Rossy
 
Laporan mitigasi bencana pesisir dan laut selesai
Laporan mitigasi bencana pesisir dan laut selesaiLaporan mitigasi bencana pesisir dan laut selesai
Laporan mitigasi bencana pesisir dan laut selesaiRegister Undip
 
Draf-Strategi-dan-langkah-integrasi-PRB-dalam-Perencanaan-dan-Penanggaran1.pptx
Draf-Strategi-dan-langkah-integrasi-PRB-dalam-Perencanaan-dan-Penanggaran1.pptxDraf-Strategi-dan-langkah-integrasi-PRB-dalam-Perencanaan-dan-Penanggaran1.pptx
Draf-Strategi-dan-langkah-integrasi-PRB-dalam-Perencanaan-dan-Penanggaran1.pptxRezaOktaviaPutra
 
211122_MCR-2030-di-Indonesia-acara-UCLG.pptx
211122_MCR-2030-di-Indonesia-acara-UCLG.pptx211122_MCR-2030-di-Indonesia-acara-UCLG.pptx
211122_MCR-2030-di-Indonesia-acara-UCLG.pptxAlfiannisaLuthfi
 
MANAJEMEN PENGELOLAAN KEBENCANAAN DENGAN METODE PERINGATAN DINI DAN PERAN SER...
MANAJEMEN PENGELOLAAN KEBENCANAAN DENGAN METODE PERINGATAN DINI DAN PERAN SER...MANAJEMEN PENGELOLAAN KEBENCANAAN DENGAN METODE PERINGATAN DINI DAN PERAN SER...
MANAJEMEN PENGELOLAAN KEBENCANAAN DENGAN METODE PERINGATAN DINI DAN PERAN SER...Analyst of Water Resources Management
 
Implementasi data ip4t wp3wt
Implementasi data ip4t wp3wtImplementasi data ip4t wp3wt
Implementasi data ip4t wp3wtHesekiel Sijabat
 
Laporan Capaian Kinerja OPD Tahun 2019-2022 (3).pptx
Laporan Capaian Kinerja OPD Tahun 2019-2022 (3).pptxLaporan Capaian Kinerja OPD Tahun 2019-2022 (3).pptx
Laporan Capaian Kinerja OPD Tahun 2019-2022 (3).pptxErvanKamal2
 

Semelhante a Laporan Antara.pdf (20)

Artikel plh
Artikel plhArtikel plh
Artikel plh
 
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...
 
KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 Kurnia Sandi Aliyafi
KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 Kurnia Sandi AliyafiKKN UNUSIDA BERDAYA 2021 Kurnia Sandi Aliyafi
KKN UNUSIDA BERDAYA 2021 Kurnia Sandi Aliyafi
 
Ekoregion Summary.pptx
Ekoregion Summary.pptxEkoregion Summary.pptx
Ekoregion Summary.pptx
 
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
 
Pokok Pokok Pikiran Masyarakat Sipil
Pokok Pokok Pikiran Masyarakat SipilPokok Pokok Pikiran Masyarakat Sipil
Pokok Pokok Pikiran Masyarakat Sipil
 
Tim penyusun sosialisasi hasil kajian strategi pengembangan ketahanan keben...
Tim penyusun   sosialisasi hasil kajian strategi pengembangan ketahanan keben...Tim penyusun   sosialisasi hasil kajian strategi pengembangan ketahanan keben...
Tim penyusun sosialisasi hasil kajian strategi pengembangan ketahanan keben...
 
Jurnal banjir 14777
Jurnal banjir 14777Jurnal banjir 14777
Jurnal banjir 14777
 
Muko bab 1 des
Muko bab 1 desMuko bab 1 des
Muko bab 1 des
 
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
 
Paparan sebagai syarat mengikuti uji kompetensi skk Ahli Muda K3 Konstruksi.pdf
Paparan sebagai syarat mengikuti uji kompetensi skk Ahli Muda K3 Konstruksi.pdfPaparan sebagai syarat mengikuti uji kompetensi skk Ahli Muda K3 Konstruksi.pdf
Paparan sebagai syarat mengikuti uji kompetensi skk Ahli Muda K3 Konstruksi.pdf
 
Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisir
Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisirAnalisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisir
Analisis pemodelan spasial pengembangan wilayah pesisir
 
Visi misi kemenpu
Visi misi kemenpuVisi misi kemenpu
Visi misi kemenpu
 
Laporan mitigasi bencana pesisir dan laut selesai
Laporan mitigasi bencana pesisir dan laut selesaiLaporan mitigasi bencana pesisir dan laut selesai
Laporan mitigasi bencana pesisir dan laut selesai
 
Draf-Strategi-dan-langkah-integrasi-PRB-dalam-Perencanaan-dan-Penanggaran1.pptx
Draf-Strategi-dan-langkah-integrasi-PRB-dalam-Perencanaan-dan-Penanggaran1.pptxDraf-Strategi-dan-langkah-integrasi-PRB-dalam-Perencanaan-dan-Penanggaran1.pptx
Draf-Strategi-dan-langkah-integrasi-PRB-dalam-Perencanaan-dan-Penanggaran1.pptx
 
211122_MCR-2030-di-Indonesia-acara-UCLG.pptx
211122_MCR-2030-di-Indonesia-acara-UCLG.pptx211122_MCR-2030-di-Indonesia-acara-UCLG.pptx
211122_MCR-2030-di-Indonesia-acara-UCLG.pptx
 
MANAJEMEN PENGELOLAAN KEBENCANAAN DENGAN METODE PERINGATAN DINI DAN PERAN SER...
MANAJEMEN PENGELOLAAN KEBENCANAAN DENGAN METODE PERINGATAN DINI DAN PERAN SER...MANAJEMEN PENGELOLAAN KEBENCANAAN DENGAN METODE PERINGATAN DINI DAN PERAN SER...
MANAJEMEN PENGELOLAAN KEBENCANAAN DENGAN METODE PERINGATAN DINI DAN PERAN SER...
 
Implementasi data ip4t wp3wt
Implementasi data ip4t wp3wtImplementasi data ip4t wp3wt
Implementasi data ip4t wp3wt
 
Laporan Capaian Kinerja OPD Tahun 2019-2022 (3).pptx
Laporan Capaian Kinerja OPD Tahun 2019-2022 (3).pptxLaporan Capaian Kinerja OPD Tahun 2019-2022 (3).pptx
Laporan Capaian Kinerja OPD Tahun 2019-2022 (3).pptx
 
12 kustamar-itn
 12  kustamar-itn 12  kustamar-itn
12 kustamar-itn
 

Laporan Antara.pdf

  • 1. 1 Lampiran 1 Laporan Antara Pemetaan Daerah Rawan Banjir Provinsi Jambi Disusun oleh Ramadhan Tahun 2023 1. Kata Pengantar Salam sejahtera, Saya dengan bangga mempersembahkan proyek Pemetaan Daerah Rawan Banjir Provinsi Jambi yang akan dilaksanakan pada tahun 2023 oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi. Proyek ini bertujuan untuk mengidentifikasi daerah-daerah rawan banjir di wilayah Provinsi Jambi dan memberikan informasi yang akurat dan terbaru kepada masyarakat serta pihak-pihak terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir. Pemetaan ini diharapkan dapat membantu BPBD dalam merencanakan tindakan mitigasi bencana yang lebih efektif dan efisien. Kami berkomitmen untuk melaksanakan proyek ini dengan profesionalisme dan akurasi yang tinggi menggunakan teknologi canggih dan tim ahli yang berpengalaman dalam bidang pemetaan dan mitigasi bencana. Kami juga akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan kesuksesan proyek ini dan keamanan masyarakat Provinsi Jambi. Sekian kata pengantar dari saya, dan mari kita bersama-sama menjadikan Provinsi Jambi lebih aman dari bencana banjir. Terima kasih. 2. Daftar Isi 1. Kata Pengantar...........................................................................................................................1 2. Daftar Isi......................................................................................................................................1 3. Pendahuluan...............................................................................................................................2 4. Tinjauan Pustaka ........................................................................................................................3 5. Metodologi...................................................................................................................................4 6. Hasil dan Evaluasi.......................................................................................................................6 7. Penutup.......................................................................................................................................7 8. Daftar Pustaka ............................................................................................................................7
  • 2. 2 3. Pendahuluan a. Latar Belakang Provinsi Jambi adalah provinsi yang terletak di tengah Pulau Sumatera. Jambi memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) terbesar kedua di Pulau Sumatera dengan luas lebih dari 4 juta hektar (Tarigan, 2016). DAS ini bermula dari Pegunungan Bukit Barisan dari Barat lalu menuju pesisir timur Pulau Sumatera. DAS ini memiliki bentuk luas pada hulu dan semakin mengerucut hilir. Bentuk ini membuat debit sungai di hilir jauh lebih tinggi. Debit ini juga yang menyebabkan wilayah timur DAS rentan banjir. Provinsi Jambi layaknya provinsi di Indonesia yang masih negara berkembang, pertumbuhan ekonominya dan pembangunan infrastruktur sedang berlangsung dengan cepat (Sudirman, 2021). Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tidak membuat berkurangnya dampak negatif banjir terhadap kegiatan masyarakat. Telah banyak upaya dalam menanggulangi banjir seperti jenis rumah panggung yang tidak terkena banjir ketika air naik ataupun tanggul yang dibuat oleh pemerintah. Pencegahan ini masih dapat dikembangkan lagi agar penerapannya lebih tepat sasaran. Mengingat bahwa Undang-undang RI Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana yang mengatakan pentingnya menanggulangi bencana dengan pencegahan. Terdapat banyak catatan dan penyimpanan informasi wilayah yang terkena banjir di Provinsi Jambi (Fitri, 2019). Penyimpanan hanya berupa informasi bahwa suatu batas administrasi mengalami banjir dan bukan apakah tepat pada wilayah tersebut terjadi banjir. Mungkin terdapat informasi koordinat banjir namun informasi ini tidak cukup untuk menunjukkan cakupan banjir. Tanpa informasi cakupan yang akurat ini, wilayah yang tepat sasaran untuk ditangani banjir tidak cukup. Informasi yang ditujukan ini padahal sangat penting dalam upaya membentuk informasi geospasial yang baik untuk membuat kebijakan menurut Undang-undang RI Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial Telah banyak penelitian untuk memetakan daerah rawan banjir yang menggambarkan luasan atau cakupan banjir secara akurat. Tellman, 2021 memetakan kejadian banjir seluruh dunia menggunakan citra penginderaan jauh dengan resolusi temporal yang tinggi. Kekurangannya adalah karena cakupannya terlalu luas dan data resolusinya rendah, tidak dapat menangkap cakupan banjir yang lebih akurat dan lengkap. Pada proyek kali ini akan digunakan metode pemetaan banjir dari Tellman, 2021 namun dengan temporal yang lebih rendah dan cakupan yang lebih detail karena hanya mencakup provinsi Jambi. Harapannya dengan pemetaan dengan citra penginderaan jauh dapat mengurangi biaya namun masih memiliki akurasi wilayah banjir yang tepat dan lengkap. Peta yang dihasilkan pula dapat menjadi bahan acuan bagi pemerintah dalam peta banjir agar dapat mencapai kebijakan satu peta mengikuti Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta. b. Tujuan Pemetaan ini bertujuan untuk membuat Peta Daerah Rawan Banjir di Provinsi Jambi menggunakan teknologi penginderaan jauh. Peta ini akan memperlihatkan daerah banjir secara spasial yang lebih akurat dan mencakup kejadian sebenarnya. Peta ini juga mempertimbangkan kejadian banjir multi temporal untuk melihat kerawanannya. c. Sasaran Peta yang dihasilkan harapannya dapat menjadi informasi dalam membentuk kebijakan dari pihak Provinsi Jambi, serta administrasi di bawahnya, lembaga kebencanaan (BNPB dan BPBD), pemerintah pusat, dan Badan Informasi Geospasial selaku penanggung jawab Kebijakan Satu Peta. Peta yang dihasilkan juga dapat digunakan oleh akademisi dan swasta untuk penelitian dan peluang jasa.
  • 3. 3 d. Lingkup Kegiatan Pada proyek ini, wilayah Provinsi Jambi yang dikaji adalah yang berada di DAS Batanghari menurut KLHK. Kebencanaan yang dinilai hanya kondisi banjir limpasan atau surface flood. Banjir limpasan adalah banjir yang disebabkan oleh meluapnya air dari aliran air permukaan seperti sungai, kanal, kolam, atau danau. Proyek ini belum menggunakan komponen sosial untuk menentukan risiko banjir suatu wilayah. Hasil akhir dari proyek adalah peta digital dalam format shapefile, format ini adalah format informasi geospasial yang umum dapat dimasukkan dalam program sistem informasi geografis. e. Lokasi Kegiatan Lokasi yang menjadi pusat kegiatan adalah di Provinsi Jambi, lebih tepatnya di hilir DAS Batanghari yang rawan Banjir. 4. Tinjauan Pustaka a. Banjir Limpasan Banjir limpasan adalah jenis banjir yang terjadi ketika air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah karena adanya lapisan permukaan yang tidak dapat menyerap air atau tanah yang sudah jenuh. Sebagai akibatnya, air hujan akan mengalir di atas permukaan tanah dan masuk ke sistem drainase, sungai, atau danau, yang kemudian dapat menyebabkan kenaikan level air yang cukup signifikan (Bates, 2014). Banjir limpasan biasanya terjadi di daerah perkotaan yang memiliki banyak permukaan keras, seperti jalan raya, bangunan, dan trotoar, yang menghalangi air hujan untuk meresap ke dalam tanah. Kondisi ini diperparah lagi oleh pembangunan yang tidak terkontrol dan penurunan kualitas sistem drainase yang ada. Banjir limpasan dapat menyebabkan kerusakan pada infrastruktur, merusak lingkungan, dan mengancam keselamatan manusia dan hewan. Oleh karena itu, manajemen banjir limpasan menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan guna mengurangi risiko dan dampak negatifnya. b. DAS Batanghari DAS Batanghari adalah salah satu DAS (DAS singkatan dari Daerah Aliran Sungai) terbesar di Indonesia. DAS Batanghari terletak di pulau Sumatera dan memiliki luas sekitar 98.443 km2 yang membentang dari daerah pegunungan Bukit Barisan hingga ke Laut Jawa. Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang kedua di Sumatera, dengan panjang sekitar 1.100 km dan mengalir melalui provinsi Jambi, Sumatera Selatan, dan Riau (Witrianto, 2020). DAS Batanghari memainkan peran penting dalam ekonomi dan kehidupan masyarakat di sekitarnya, karena menjadi sumber air dan air irigasi bagi pertanian, penghasil energi listrik melalui PLTA, dan sebagai jalur transportasi. Namun, wilayah DAS Batanghari juga rentan terhadap bencana banjir dan longsor, terutama pada musim penghujan. Oleh karena itu, manajemen DAS Batanghari menjadi hal yang sangat penting dalam upaya pengelolaan sumber daya air dan mitigasi bencana di wilayah tersebut. c. Pemetaan Banjir Pemetaan banjir adalah proses pengumpulan, pengolahan, dan visualisasi data untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang rentan terhadap banjir. Pemetaan banjir dapat dilakukan menggunakan berbagai metode, seperti citra satelit, foto udara, pemantauan curah hujan, atau pengukuran langsung di lapangan (Merz, 2007). Pemetaan banjir bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih baik tentang risiko banjir dan mengidentifikasi daerah-daerah yang membutuhkan mitigasi dan penanganan bencana banjir. Informasi yang dikumpulkan melalui pemetaan banjir dapat digunakan untuk merencanakan pengembangan infrastruktur, seperti sistem drainase, bendungan, dan tanggul, serta mengembangkan sistem peringatan dini dan rencana evakuasi darurat.
  • 4. 4 Pemetaan banjir juga dapat membantu dalam perencanaan penggunaan lahan dan pengembangan wilayah yang berkelanjutan, dengan mengidentifikasi daerah-daerah yang seharusnya dihindari untuk pembangunan di masa depan. Pemetaan banjir juga memainkan peran penting dalam mitigasi risiko dan persiapan dalam menghadapi bencana banjir, terutama dalam hal pengurangan kerusakan dan dampak negatif pada masyarakat dan lingkungan. d. Pemanfaatan Penginderaan Jauh untuk Pemetaan Banjir Penginderaan jauh adalah salah satu metode yang efektif untuk pemetaan banjir. Metode ini melibatkan pengambilan gambar dari objek atau permukaan bumi dari jarak jauh dengan menggunakan pesawat udara atau satelit. Gambar yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis untuk memetakan daerah-daerah yang rentan terhadap banjir (Domeneghetti, 2019). Beberapa teknologi penginderaan jauh yang umum digunakan dalam pemetaan banjir antara lain: Citra satelit: Citra satelit dapat digunakan untuk memetakan kondisi permukaan bumi dan mengamati perubahan kondisi permukaan bumi dari waktu ke waktu. Citra satelit juga dapat digunakan untuk memperkirakan potensi daerah banjir dan lokasi banjir terkait dengan wilayah sungai. Radar: Radar adalah teknologi penginderaan jauh yang dapat digunakan untuk memetakan permukaan bumi dan struktur bawah permukaan. Teknologi ini dapat digunakan untuk mendeteksi ketinggian air permukaan dan memantau pergerakan air pada wilayah banjir. LIDAR: LIDAR adalah teknologi penginderaan jauh yang menggunakan pulsa laser untuk mengukur jarak antara pesawat udara atau satelit dengan permukaan bumi. Teknologi ini dapat digunakan untuk menghasilkan peta topografi yang sangat detail dan akurat, sehingga dapat membantu dalam pemetaan banjir dengan tingkat resolusi yang tinggi. Penggunaan penginderaan jauh untuk pemetaan banjir memiliki beberapa keuntungan, antara lain kemampuan untuk memetakan area yang luas dalam waktu yang relatif singkat, tingkat akurasi yang tinggi, dan kemampuan untuk memperoleh data dari daerah yang sulit dijangkau secara fisik. Oleh karena itu, penginderaan jauh menjadi salah satu metode yang populer dan efektif untuk pemetaan banjir. 5. Metodologi a. Alat dan Bahan No. Alat dan Bahan Jumlah Status Alat 1. Komputer 3 unit Milik pribadi: 3 unit 2. Printer 1 unit Milik klien: 1 unit 3. Kendaraan roda empat 1 unit Sewa: 1 unit 4. Akun citra penginderaan jauh komersil unlimited 6 bulan Lisensi: 1 unit x 6 bulan 5. UAV multi rotor 1 unit Milik pribadi: 1 unit 6. GPS geodetik 1 unit Sewa: 1 unit Bahan 1. Data banjir Provinsi Jambi 1 paket Dari BPBD Provinsi Jambi 2. Data curah hujan dan temperatur Provinsi Jambi 1 paket Dari BMKG Tabel 1. Alat dan Bahan
  • 5. 5 b. Teknis Pelaksanaan Secara garis besar pelaksanaan kegiatan adalah: 1. Diskusi dan studi literatur Pada tahap ini tim proyek melakukan rapat dan diskusi dengan pihak Pemerintah Provinsi Jambi dan BPBP Provinsi Jambi terkait keseluruhan alur, dasar, metode, alat, bahan, dan hasil yang diharapkan pada akhir kegiatan 2. Pengumpulan data Pada tahap ini tim mulai mengumpulkan seluruh data dan informasi yang diperlukan untuk proses pembuatan peta. Tahap ini dibagi menjadi: a. Pengumpulan data non spasial Pada tahap ini dikumpulkan berbagai data banjir dari berita, masyarakat, pemerintah, dan sumber lain terkait banjir di Provinsi Jambi. b. Pengumpulan informasi geospasial Pada tahap ini dikumpulkan data cakupan banjir, koordinat lokasi banjir, dan data fisik lainnya yang dapat membantu membuat model kerawanan banjir. c. Pengumpulan citra penginderaan jauh Pada tahap ini dilakukan pengambilan citra dari akun penginderaan jauh komersial secara multi temporal dan menggunakan UAV. 3. Pengembangkan Model Kerawanan Banjir Pada tahap ini tim melakukan analisis dan pemrosesan dari seluruh data dan informasi untuk membuat model kerawanan banjir. Tahap ini dibagi menjadi: a. Pembuatan informasi geospasial dari data non spasial Data non spasial yang dikumpulkan ditransformasi menjadi informasi geospasial yang dapat membantu dalam membuat model. b. Pengolahan citra digital penginderaan jauh Pada tahap ini dilakukan analisis dan pengolahan citra penginderaan jauh menjadi informasi geospasial yang dapat digunakan untuk membuat model. c. Pengembangan model kerawanan banjir Semua informasi geospasial yang telah diproses dilakukan analisis dan pengolahan untuk menjadi model kerawanan banjir. 4. Validasi Model Pada tahap ini dilakukan validasi dari model yang telah dikembangkan. Tahap ini dibagi menjadi: a. Validasi dengan lembaga pemerintahan dan swasta Model kerawanan banjir yang dikembangkan dilakukan validasi dan konfirmasi dengan pihak pemerintah dan swasta. b. Survei lapangan Model yang dikembangkan dilakukan pengecekan ke lapangan beserta validasi dengan pihak warga. 5. Finalisasi Tahap ini adalah pembuatan laporan dan visualisasi hasil kegiatan. Tahapan ini dibagi menjadi: a. Geovisualisasi dan pengembangan basis data Pada tahap ini dilakukan visualisasi akhir data untuk menjadi peta sesungguhnya dalam bentuk peta cetak dan digital (menggunakan webGIS). Pada tahap ini pula data final dilengkapkan untuk proses serah terima. b. Pembuatan laporan dan presentasi
  • 6. 6 Gambar 1. Alur Tahapan Teknis Pelaksanaan Kegiatan 6. Hasil dan Evaluasi Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa rencana persentase proyek meningkat setiap minggu dari bulan Januari hingga bulan April. Namun, realisasi persentase proyek selalu lebih rendah dari rencana persentase hingga minggu ketiga bulan Maret. Mulai dari minggu keempat bulan Maret, realisasi persentase proyek mulai mengikuti atau bahkan melebihi rencana persentase, dan terus meningkat hingga mencapai 100% pada minggu keempat bulan Juni. Hal ini menunjukkan bahwa ada keterlambatan dalam proyek pada awalnya, namun kemudian berhasil diatasi dan selesai sesuai dengan rencana pada akhirnya. Gambar 2. Grafik Realisasi Kegiatan
  • 7. 7 7. Penutup a. Kesimpulan kegiatan pemetaan daerah rawan banjir di Provinsi Jambi mengalami beberapa kendala pada awal pelaksanaannya, di mana realisasi persentase proyek selalu lebih rendah dari rencana persentase hingga minggu ketiga bulan Maret. Namun, kendala tersebut berhasil diatasi dan proyek selesai sesuai dengan rencana pada akhirnya. b. Saran perlu dilakukan analisis awal terhadap kemungkinan kendala yang mungkin terjadi dan bagaimana cara mengatasinya. Selain itu, juga perlu ditingkatkan koordinasi dan pengawasan antara tim proyek dengan stakeholder terkait untuk memastikan kelancaran pelaksanaan proyek dan mencapai target yang telah ditetapkan. 8. Daftar Pustaka Bates, P.D., Neal, J.C., Alsdorf, D. and Schumann, G.J.P., 2014. Observing global surface water flood dynamics. The Earth's Hydrological Cycle, pp.839-852. Domeneghetti, A., Schumann, G.J.P. and Tarpanelli, A., 2019. Preface: Remote sensing for flood mapping and monitoring of flood dynamics. Remote Sensing, 11(8), p.943. Fitri, S.H. and Sumunar, D.R.S., 2019, June. The Direction of Development of Jambi City Based on Flood Disaster Mitigation. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 271, No. 1, p. 012019). IOP Publishing. Indonesia, 2011. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial. Badan Informasi Geospasial. Indonesia, R., 2016. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1: 50.000. Sekretariat Negara Indonesia. Merz, B., Thieken, A.H. and Gocht, M., 2007. Flood risk mapping at the local scale: concepts and challenges. Flood risk management in Europe: innovation in policy and practice, pp.231-251. Negara, L.E.M.B.A.R.A.N., 2007. Undang-undang republik indonesia nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana. Sudirman, M., Zahari, M.S. and Arafah, W., 2021. The Effect of Economic Growth, Investment on Local Indigenous Income in Jambi Province. Journal of Hunan University Natural Sciences, 48(6). Tarigan, S.D., 2016. Land cover change and its impact on flooding frequency of Batanghari Watershed, Jambi Province, Indonesia. Procedia Environmental Sciences, 33, pp.386-392. Tellman, B., Sullivan, J.A., Kuhn, C., Kettner, A.J., Doyle, C.S., Brakenridge, G.R., Erickson, T.A. and Slayback, D.A., 2021. Satellite imaging reveals increased proportion of population exposed to floods. Nature, 596(7870), pp.80-86. Witrianto, W., 2020. Potensi Sejarah dan Purbakala Das Batanghari. Analisis Sejarah: Mencari Jalan Sejarah, 9(1).