Dokumen tersebut membahas tentang asas-asas bimbingan dan konseling yang meliputi 12 asas, yaitu kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan, dan tut wuri handayani. Diberikan juga contoh penerapan masing-masing asas dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik.
2. Nama ANGGOTA KELOMPOK
Ayu Wulandari
21035134
Revidadina dwi junita
21063042
Nuresti Ayu
Rilma
21058098
Riska Multi Azura
21031034
Sarah Novita
21033176
3. Pengertian Asas Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling berarti “Rukun yang
harus dipegang teguh dan dikuasai oleh seorang
guru pembimbing atau konselor dalam
menjalankan pelayanan atau kegiatan bimbingan
dan konseling”.
Setiap kegiatan kadang-kadang ada asas yang
dijadikan pegangan dalam melaksanakan
kegiatan tersebut. Demikian pula dalam layanan/
kegiatan bimbingan dan konseling, ada asas yang
dijadikan pegangan dalam menjalankan kegiatan
itu.
4. Asas – Asas Bimbingan Konseling
1. Asas Kerahasiaan
menuntun dirahasiakanya segenap data dan keterangan peserta didik yang menjadi
sasaran layanan , yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak
diketahui oleh orang lain.
2. Asas Kesukarelaan
Asas BK yang menghendaki adanya kesukaaan dan kerelaan peserta didik mengikuti
atau menjalankan layanan atau kegiatan yang di peruntukan baginya .
3. Asas Keterbukaan
yang menghendaki agar peserta didik yang menjadi sasaran layanan atau kegiataan
bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik di dalam memberikan
keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai
informasi dan materi dari Luar yang berguna bagi pengembangan dirinya .
5. 4. Asas Kekinian
Asas kekinian yaitu asas bimbingan yang mengkehendaki agar obyek sasaran
layanan BK ialah permasalahan peserta didik dalam kondisi masa sekarang
5. Asas Kemandirian
diharapkan menjadi individu –individu yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan
menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil
keputusan,mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri.
6. Asas Kegiatan
Asas kegiatan yaitu asa BK yang mengkehendaki agar peserta didik yang menjadi
sasaran layanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan
atau kegiatan BK. Dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling.
7. Asas Kedinamisanmengkehendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan
yang sama kehendaknya selalu bergerak maju,tidak monoton,dan terus
berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembanganya dari waktu ke waktu .
6. 8. Asas Keterpaduan
mengkenhendaki agar berbagai layanan dan kegiatan BK , baik yang di lakuakn oleh guru BK/konselor maupun
pihak lain ,saling menunjang,harmonis dan terpaduan.
9. Asas Kenormatifan
agar segenap layanan dan kegiatan BK didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma-
norma yang ada, yaitu norma agama, hukum dan peraturan ,adat istiadat ilmu pengetahuan ,dan kebiasaan yang
berlaku.
10. Asas Keahlian
Asas keahlian yaitu asas BK yang mengkehendaki agar layanan dan kegiatan BK diselenggarakan atas dasar
kaidah-kaidah profesional.
11. Asas Alih Tangan
agar pihak –pihak yang tidak mampu Menyelenggarakan layanan BK secara tepat dan tuntas atas suatu
permasalahan peserta didik
mengalih tangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli.
12. Asas Tut Wuri Handayani
mengkehendaki agar pelayanan BK secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi (memberi
rasa aman),mengembangkan
keteladanan , memberikan ransangan dan dorongan serta kesempataan yang seluas-luasnya kepada peserta didik
untuk maju
7. C. Contoh Penerapan Asas Dalam Memberikan Layanan BK
1. Asas Kerahasiaan
Contoh asas kerahasian : ada seorang konseli yang menceritakan kepada konselor bahwa
Seorang konseli itu memiliki penyakit HIV yang didapatnya sejak lama maka seorang
konselor harus bisa menjaga kerahasian tersebut agar penyakit konseli itu tidak di
ketahui oleh orang banyak.
2. Asas kesukarelaan
Conroh nya : ada seorang peserta didik yang selalu tidak masuk dikarenakan tidak suka
pada pada salah satu mata pelajaran di sekolahnya , sebagai guru konselor seharusnya
kita harus mengubah sikap/perilaku konseli tersebut agar dapat suka pada mata
pelajaran tersebut dengan selalu membina dan mengembangkanya.
3. Asas keterbukaan
Contoh : ada seorang konseli yang memiliki sifat tertutup sebagai konselor kita harus
dapat mengubah konseli untuk bicara secara terbuka dan tidak berpura-pura dalam
menceritakan maslah pribadinya sendiri ,sehingga konseli dapat berbicara jujur dan
merasa nyaman dalam menyampaikan masalahhnya.
8. 4. Asas kekinian
Contoh : konselor tidak banyak fokus pada masalah yang telah di hadapi , tetapi konselor
harus terus memantau perkembangan konseli baik fisik dan psikisnya.
5. Asas kemandirian
Contoh : ada seorang konseli yang cacat fisik datang pada kita dia menceritakan bahwa dia
tidak memiliki semangat untuk meluruskan hidupnya, sebagai konselo yang profesional kita
harus bisa menumbuhkan rasa semangat hidup dengan cara memberikan pemahaman agar
konseli tersebut mengenal dan menerima dirinya dan lingkungan ,dan mampu mengambil
sebuah keputusan agar konseli tersebut menjadi diri yang mandiri .
6. Asas kegiatan
Contoh : seorang konselor harus bisa membuat suatu program kegiatan seperti ospek
maupun MOS (siswa baru ) agar konseli /peserta didik dapat mengenali lingkungan yang baru
serta mampu untuk mnyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang baru.
7. Asas kedinamisan
Contoh : seorang konselor harus mampu mengikuti pergerakan zaman , agar konselor dapat
menyelesaikan suatu permasalahn yang pada seorang konseli yang semakin kompleks misalnya
keluarga broken serta pergaulan bebas dikalangan pemuda .
9. 8. Asas keterpaduan
Contoh : seorang konseli melakuakn kerjasama dengan seorang psikologi seks mupun dokter kandungan ,dan
mengundang kesekolah untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik di sekolah agar konseli/peserta didik
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih jelas tentang seks, upayah mereka tidak terjerat dalam
pergaulan besar.
9. Asas kenormatifan
Contoh : seorang konselor dalam menjalankan tugasnya , harus sesui dengan norma, hukum, adat istiadat
sehingga terciptanya suasana yang harmonis diantara konseli dan konselor karena seorang konselor yang
profesional harus bisa menciptakan suasana yang nyaman bagi seorang konseli.
10. Asas keahlian
Contoh : apabila ada seorang peserta didik/konselor yang datang pada seorang konselor,
seorang harus bersikap seprti konselor bukan bersikap seprti dokter maupun yang lainya yaitu memberikan
sepenuhnya semua keputusan pada konseli .
11. Asas alih tangan
Contoh : ada seorang peserta didik/konseli yang mengalami tidak lulus sekolah , seorang
konselor tidak dapat bertindak sendiri dalam konteks ini ,seorang konselor harus melakuakn kerjasama dengan
pihak yang lebih kompeten dalam kasus ini seperti membawa konseli
tersebut pada seorang psikiater maupun dokter.
12. Asas tut wuri handayani
Contoh : seorang konselor harus menjadi guru teladan ,dan menyenangkan agar peserta didik/
konseli tidak takut menceritakan masalahnya kepada kita dan mampu mengayomi pasaerta
didik.