2. Wi-Fi
Wi-Fi adalah sebuah teknologi terkenal yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio) melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi Internet berkecepatan tinggi. Wi-Fi Alliance mendefinisikan Wi- Fi sebagai "produk jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN) apapun yang didasarkan pada standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11". Meski begitu, karena kebanyakan WLAN zaman sekarang didasarkan pada standar tersebut, istilah "Wi-Fi" dipakai dalam bahasa Inggris umum sebagai sinonim "WLAN".
Sebuah alat yang dapat memakai Wi-Fi (seperti komputer pribadi, konsol permainan video, telepon pintar, tablet, atau pemutar audio digital) dapat terhubung dengan sumber jaringan seperti Internet melalui sebuah titik akses jaringan nirkabel. Titik akses (atau hotspot) seperti itu mempunyai jangkauan sekitar 20 meter (65 kaki) di dalam ruangan dan lebih luas lagi di luar ruangan.
Cakupan hotspot dapat mencakup wilayah seluas kamar dengan dinding yang memblokir gelombang radio atau beberapa mil persegi — ini bisa dilakukan dengan memakai beberapa titik akses yang saling tumpang tindih.
"Wi-Fi" adalah merek dagang Wi-Fi Alliance dan nama merek untuk produk-produk yang memakai keluarga standar IEEE 802.11. Hanya produk-produk Wi-Fi yang menyelesaikan uji coba sertifikasi interoperabilitas Wi-Fi Alliance yang boleh memakai nama dan merek dagang "Wi-Fi CERTIFIED".
Wi-Fi mempunyai sejarah keamanan yang berubah-ubah. Sistem enkripsi pertamanya, WEP, terbukti mudah ditembus. Protokol berkualitas lebih tinggi lagi, WPA dan WPA2, kemudian ditambahkan. Tetapi, sebuah fitur opsional yang ditambahkan tahun 2007 bernama Wi-Fi
3. Protected Setup (WPS), memiliki celah yang memungkinkan penyerang mendapatkan kata sandi WPA atau WPA2 router dari jarak jauh dalam beberapa jam saja.
Sejumlah perusahaan menyarankan untuk mematikan fitur WPS. Wi-Fi Alliance sejak itu memperbarui rencana pengujian dan program sertifikasinya untuk menjamin semua peralatan yang baru disertifikasi kebal dari serangan AP PIN yang keras.
Sejarah
Sejarah teknologi 802.11 berawal pada putusan Komisi Komunikasi Federal AS tahun 1985 yang merilis pita GSM untuk pemakaian tanpa lisensi. Pada tahun 1991, NCR Corporation bersama AT&T menemukan pendahulu 802.11 yang ditujukan untuk sistem kasir. Produk- produk nirkabel pertama berada di bawah nama WaveLAN.
Vic Hayes dijuluki "Bapak Wi-Fi". Ia terlibat dalam perancangan standar pertama IEEE.
Sejumlah besar paten oleh banyak perusahaan memakai standar 802.11. Pada tahun 1992 dan 1996, organisasi Australia CSIRO mendapatkan paten untuk sebuah metode yang kelak dipakai di Wi-Fi untuk menghapus gangguan sinyal.
Pada bulan April 2009, 14 perusahaan teknologi setuju membayar $250 juta kepada CSIRO karena melanggar paten-paten mereka. Ini mendorong Wi-Fi disebut-sebut sebagai temuan Australia, meski hal ini telah menjadi topik sejumlah kontroversi.
CSIRO memenangkan gugatan senilai $220 juta atas pelanggaran paten Wi-Fi tahun 2012 yang meminta firma-firma global di Amerika Serikat membayar hak lisensi kepada CSIRO senilai $1 miliar. Tahun 1999, Wi-Fi Alliance dibentuk sebagai sebuah asosiasi dagang untuk memegang merek dagang Wi-Fi yang digunakan oleh banyak produk.
Nama
Istilah Wi-Fi, pertama dipakai secara komersial pada bulan Agustus 1999,dicetuskan oleh sebuah firma konsultasi merek bernama Interbrand Corporation. Wi-Fi Alliance mempekerjakan Interbrand untuk menentukan nama yang "lebih mudah diucapkan daripada 'IEEE 802.11b Direct Sequence'". Belanger juga mengatakan bahwa Interbrand menciptakan Wi-Fi sebagai plesetan dari Hi-Fi (high fidelity); mereka juga merancang logo Wi-Fi.
Wi-Fi Alliance awalnya memakai slogan periklanan untuk Wi-Fi, "The Standard for Wireless Fidelity",tetapi kemudian menghapusnya dari pemasaran mereka. Meski begitu, sejumlah dokumen dari Alliance tahun 2003 dan 2004 masih menggunakan istilah Wireless Fidelity. Belum ada pernyataan resmi mengenai penghapusan istilah ini. Logo yin-yang Wi-Fi menandakan sertifikasi interoperabilitas suatu produk.
Teknologi non-Wi-Fi yang dibutuhkan untuk titik-titk tetap seperti Motorola Canopy biasanya disebut nirkabel tetap. Teknologi nirkabel alternatif meliputi standar telepon genggam seperti 2G, 3G, atau 4G.
4. Sertifikasi Wi-Fi
IEEE tidak menguji peralatan untuk memenuhi standar mereka. Badan nirlaba Wi-Fi Alliance didirikan tahun 1999 untuk mengisi celah ini — untuk menetapkan dan mendorong standar interoperabilitas dan kompatibilitas mundur, serta mempromosikan teknologi jaringan wilayah lokal nirkabel. Pada 2010, Wi-Fi Alliance terdiri dari lebih dari 375 perusahaan di seluruh dunia.
Wi-Fi Alliance mendorong pemakaian merek Wi-Fi kepada teknologi yang didasarkan pada standar IEEE 802.11 dari Institute of Electrical and Electronics Engineers. Ini meliputi koneksi jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN), konektivitas alat-ke-alat (seperti Wi-Fi Peer to Peer atau Wi-Fi Direct), jaringan wilayah pribadi (PAN), jaringan wilayah lokal (LAN), dan bahkan sejumlah koneksi jaringan wilayah luas (WAN) terbatas. Perusahaan manufaktur dengan keanggotaan Wi-Fi Alliance, yang produknya berhasil melewati proses sertifikasi, berhak menandai produk tersebut dengan logo Wi-Fi.
Secara spesifik, proses sertifikasi memerlukan pemenuhan standar radio IEEE 802.11, standdar keamanan WPA dan WPA2, dan standar autentikasi EAP. Sertifikasi opsionalnya meliputi pengujian standar draf IEEE 802.11, interaksi dengan teknologi telepon seluler pada peralatan konvergen, dan fitur-fitur keamanan, multimedia, dan penghematan tenaga.
Tidak semua peralatan Wi-Fi dikirim untuk mendapatkan sertifikasi. Kurangnya sertifikasi Wi-Fi tidak berarti bahwa sebuah alat tidak kompatibel dengan alat Wi-Fi lainnya. Jika alat tersebut memenuhi syarat atau setengah kompatibel, Wi-Fi Alliance tidak perlu berkomentar terhadap penyebutannya sebagai sebuah alat Wi-Fi, meskipun secara teknis hanya alat yang bersertifikasi yang disetujui. Istilah seperti Super Wi-Fi, yang dicetuskan oleh Komisi Komunikasi Federal (FCC) AS untuk mendeskripsikan rencana jaringan pita TV UHF di Amerika Serikat, dapat disetujui atau tidak.
Jenis-Jenis WiFi Standard
Sebelum membahas berbagai permasalahan yang ditimbulkan oleh perbedaan jenis wifi standard, maka ada baiknya kita membahas terlebih dahulu jenis-jenis wifi standard yang ada saat ini. Wifi standard ini dibuat oleh sebuah organisasi yang bernama WiFi Alliance. Organisasi tersebut adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang tertarik dalam membuat standar umum dari sebuah koneksi wireless internet.
IEEE 802.11 - Ini merupakan standard pertama yang dibuat pada tahun 1997. Standard ini mendukung kecepatan hingga beberapa megabits per detiknya. Namun, saat ini standard ini sudah tidak berfungsi dan tidak ada satupun perangkat jaman sekarang yang bisa menggunakan wifi standard ini.
IEEE 802.11a - Standard ini dibuat pada tahun 1999 dan berjalan pada pita 5 GHz. Standard ini dibuat pada frekuensi tersebut agar tidak terlalu banyak gangguan dari perangkat lain karena kebanyakan perangkat wireless saat itu menggunakan pita 2,4 GHz. Standard ini memiliki kecepatan hingga 54 megabits per detik. Sayangnya, standard ini memiliki kelemahan yang cukup fatal karena keulitan untuk menjangkau area yang cukup jauh.
5. IEEE 802.11b - Standard ini juga dibuat pada tahun 1999, namun berjalan pada pita 2,4 GHz yang lebih umum. Standard ini mampu mencapai kecepatan 11 megabits per detik, dan standard ini juga merupakan awal mula berkembangnya standard-standard yang lain.
IEEE 802.11g - Standard ini dibuat pada tahun 2003. Selain berjalan pada pita 2,4 GHz, standard ini juga memiliki keceptan hingga 54 megabits. Kelebihan tersebut membuat standard ini di adopsi oleh banyak perangkat. Versi g ini tetap bertahan hingga sekarang, terutama digunakan oleh perangkat-perangkat lama yang tidak mendukung versi wifi standard terbaru.
IEEE 802.11n - Standard ini merupakan yang terbaru di dunia wifi Karen baru diperkenalkan pada tahun 2009. Walaupun tingkat penetrasinya cukup lambat, namun sedikit demi sedikit standard ini mulai dipakai di routers dan laptop. Standard 802.11n ini bisa beroperasi di pita 2,4 Ghz dan 5 GHz serta mendukung fitur multi-channel. Setiap channel dapat mengirim data dengan kecepatan 150 megabits per detik, sehangga secara total standard ini mampu mengirim dengan kecepatan 600 megabits per detik. Untuk mendukung semua fitur tersebut dibutuhkan hardware yang mumpuni di kedua belah pihak, baik itu router maupun laptop
Permasalahan yang Biasa Terjadi
Sebenarnya, jika Anda memiliki dua perangkat dengan wifi standard yang sama, maka tidak akan terjadi masalah ketika menghubungkan keduanaya, baik dari segi koneksi ataupun kecepatan. Masalah yang biasanya muncul adalah ketika Anda menghubungkan dua perangkat dengan wifi standard yang berbeda. Hal ini merupakan masalah yang umum terjadi karena banyaknya perangkat yang menggunakan wifi standard yang berbeda.
Yang pertama adalah masalah pada wifi standard 802.11a yang merupakan standard paling unik karena menggunakan pita 5 GHz. Oleh karena keunikannya tersebut, standard ini tidak bisa digunakan untuk melakukan koneksi dengan versi 802.11b dan 802.11g karena kuduanya berada pada pita 2,4 GHz. Yang dapat melakukan koneksi dengan standard ini adalah standard 802.11a itu sendiri serta 802.11n.
Selanjutnya, wifi standard versi 802.11b dan 802.11g jarang mengalami masalah karena dapat berkomunikasi satu sama lainnya lewat pita yang sama yaitu 2,4 GHz. Kedua versi ini juga tentunya dapat terhubung dengan baik dengan versi 802.11n.
Terakhir, si anak emas 802.11n merupakan wifi standard yang jarang sekali mengalami masalah karena mampu terhubung dengan berbagai versi wifi standard, bahkan untuk yang versi tertua sekalipun.
Oleh karena itu, sebelum Anda membeli sebuah perangkat wifi, sebaiknya Anda periksa terlebih dahulu versi wifi standard-nya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di masa yang akan datang.
6. Metode Akses Jaringan Wi-Fi
Metode untuk akses koneksi ke jaringan nirkabel (Wi-Fi) dapat dilakukan
dengan 2 cara menghubungkan antar PC dengan sistem Wi-Fi yaitu adhoc dan
infrastruktur. Kedua cara ini memiliki keuntungan dan kelemahan masing masing
sesuai dengan kondisi yang dihadapi saat melakukan pemasangan jaringan
wireless sesuai kebutuhan.
Metode Jaringan Wi-Fi
1. Sistem adhoc adalah sistem peer to peer, dalam arti satu komputer dihubungkan ke satu komputer dengan saling mengenal SSID. Bila digambarkan mungkin lebih mudah membayangkan sistem direct connectiondari satu komputer ke satu komputer lainnya dengan menggunakan twist pair cable tanpa perangkat HUB. Jadi terdapat dua komputer dengan perangkat Wi-Fi dapat langsung berhubungan tanpa alat yang disebut access point mode. Pada sistem adhoc tidak lagi mengenal sistem central (yang biasanya difungsikan pada Access Point). Sistem adhoc hanya memerlukan satu buah komputer yang memiliki nama SSID atau sederhananya nama sebuah network pada sebuah card/komputer.
Dapat juga mengunakan MAC address dengan sistem BSSID (Basic Service Set Identifier cara ini tidak umum digunakan), untuk mengenal sebuah nama komputer secara langsung. MAC address umumnya sudah diberikan tanda atau nomor khusus tersendiri dari masing- masing card atau perangkat network termasuk network wireless. Sistem adhoc menguntungkan untuk pemakaian sementara misalnya hubungan network antara dua komputer walaupun disekitarnya terdapat sebuah alat Access Point yang sedang bekerja.
SSID adalah nama sebuah network card atau USB card atau PCI card atau Router Wireless. SSID hanyalah sebuah nama untuk memberikan tanda dimana nama sebuah perangkat berada. BSSID adalah nama lain dari SSID, SSID diberikan oleh pemakai misalnya ’antonetwork’ pada komputer yang sedang digunakan dan komputer lainnya dibuatkan nama ’apanetwork’. Sedangkan BSSID menggunakan basis MAC address. Bila sebuah koneksi wireless ingin saling berhubungan, keduanya harus menggunakan setup adhoc. Bila disekitar ruangan terdapat perangkat Access Point, perlu diingatkan untuk mengubah band frekuensi agar tidak saling adu kuat signal yang memancar didalam suatu ruangan.
2. Sistem infrastruktur membutuhkan sebuah perangkat khusus atau dapat difungsikan sebagai Access Point melalui software bila menggunakan jenis wireless network dengan perangkat PCI card. Mirip seperti HUB Network yang menyatukan sebuah network tetapi didalam perangkat Access Point menandakan sebuah central network dengan memberikan signal (melakukan broadcast) radio untuk diterima oleh komputer lain.
7. Untuk menggambarkan koneksi pada infrastruktur dengan Access Point minimal sebuah jaringan wireless network memiliki satu titik pada sebuah tempat dimana komputer lain yang mencari / menerima signal dapat masuk ke dalam network agar saling berhubungan. Sistem Access Point (AP) ini paling banyak digunakan karena setiap komputer yang ingin terhubung ke dalam network dapat dengan mudah mendengar transmisi dari Access Point tersebut.
Access Point inilah yang memberikan tanda apakah di suatu tempat memiliki jaringan Wi-Fi dan secara terus menerus mentransmisikan namanya (SSID) dan dapat diterima oleh komputer lain untuk dikenal. Bedanya dengan HUB network cable, HUB menggunakan kabel tetapi tidak memiliki nama (SSID). Sedangkan Access Point tidak mengunakan kabel network tetapi harus memiliki sebuah nama yaitu nama untuk SSID.
Metode Jaringan Infrastruktur
Adapun keuntungan pada sistem infrastruktur ini antara lain :
a. Untuk sistem AP dalam melayani banyak PC tentu lebih mudah pengaturannya. Komputer klien dapat mengetahui bahwa disuatu ruang ada sebuah hardware atau komputer yang memancarkan sinyal Access Point sehingga dapat masuk ke dalam sebuah network .
b. Keuntungan kedua bila menggunakan hardware khusus, maka tidak diperlukan sebuah PC berjalan 24 jam untuk melayani network. Banyak hardware Access Point yang dapat dihubungkan ke sebuah HUB atau sebuah jaringan LAN. Dan komputer pemakai Wi-Fi dapat masuk kedalam sebuah jaringan network.
c. Sistem security pada model AP lebih terjamin. Untuk fitur pengaman sebuah hardware Access Point memiliki beberapa fitur seperti melakukan block IP, membatasi pemakai pada port dan lainnya. Jaringan Wireless memiliki beberapa kelebihan atau keunggulan jika dibandingkan dengan jaringan menggunakan kabel sebagai media untuk berkomunikasi, antara lain dalam hal :
1. Pengkabelan
Pada jaringan wireless, sistem pengkabelan dapat diminimalkan bahkan dapat dihilangkan. Hal ini tidak akan dapat dilakukan oleh jaringan yang menggunakan kabel sebagai media komunikasi. Karena pada jaringan tersebut kabel adalah hal yang utama.
8. 2. Pemeriksaan pada saat terjadi masalah
Pada jaringan konvensional, jika salah satu komputer tidak dapat terhubung ke jaringan, salah satu penyebabnya adalah kabel. Tentunya jika hal tersebut terjadi kita harus memeriksa kabel tersebut sampai menemukan bagian yang rusak dan tentunya menuntut kerja ekstra, namun hal tersebut tidak akan terjadi pada jaringan wireless.
3. Jarak
Jarak merupakan kendala bagi jaringan konvensional. Karena jarak maksimum yang dapat dijangkau hanya sekitar 10 0 meter. Sedangkan untuk jaringan wireless jangkauannya lebih luas, bahkan dapat mencapai antar negara.
4. Mobilitas
Dengan jaringan wireless, seorang user tidak perlu bingung bila akan berpindah tempat selama ia masih dalam daerah jangkauan, karena tidak per lu memikirkan tersedia atau tidaknya kabel yang digunakan untuk media komunikasi. Meski jaringan wireless memiliki beberapa kelebihan, namun dalam berkomunikasi dengan jaringan wireless mempunyai beberapa aturan yang harus dipenuhi oleh user/client yang ingin berkomunikasi secara wireless, antara lain :
• Seluruh perangkat keras wireless yang digunakan harus bekerja pada frekuensi
dan system modulasi yang sama.
• Hendaknya menggunakan perangkat wireless yang menggunakan standart
wireless yang sama meskipun perangkat keras tersebut berasal dar i vendor
yang ber beda.
Kelebihan Jaringan Wi-Fi
1. Kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel. Untuk masalah kecepatan tergantung sinyal yang diperoleh
2. Pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.
3. Tidak seperti sistem paket radio, WiFi memanfaatkan spektrum radio yang tidak berlisensi. Sebenarnya, tidak membutuhkan regulasi atau ijin khusus untuk bisa menggunakan akses Wifi
4. Sekarang sudah ada banyak perangkat yang mendukung WiFi yaitu Ponsel, PDA, laptop. Beragam merk dan penyedia layanan fitur WiFi juga bisa dipilih.
5. Jaringan Wi-Fi sifatnya roaming. Artinya perangkat yang berbasis WiFi (contoh laptop) bisa berpindah dari satu akses point ke akses point yang lain dengan mudah.
6. WiFi merupakan standar jaringan nirkabel global. Artinya perangkat WiFi bisa bekerja dimana saja di belahan bumi manapun asal mendapatkan sinyal jaringannya.
7. Harga Wi-Fi terus turun, membuat Wi-Fi merupakan pilihan yang sangat ekonomis mengenai jaringan
8. Produk Wi-Fi tersedia di pasar secara luas.
9. Protokol baru untuk Kualitas Layanan (WMM) dan mekanisme power saving (WMM Power Save) membuat Wi-Fi lebih sesuai untuk aplikasi yang latency-sensitif (seperti suara dan video) dan perangkat kecil berbentuk-faktor.
9. Kekurangan Jaringan Wi-Fi
Disamping banyak keunggulan dan kelebihan yang ditawarkan, Wi-Fi juga memiliki banyak kekurangan, yaitu:
1. Penyaluran Gelombang dan keterbatasan operasional yang tidak konsisten di seluruh dunia.
2. Konsumsi Power yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan beberapa standar lainnya, membuat masa pakai baterai berkurang dan panas.
3. Jaringan WiFi memiliki rentang yang terbatas. Sebuah router WiFi rumah mungkin memiliki kisaran 45m (150ft) indoor dan 90 juta (300ft) di luar rumah.
4. WiFi menggunakan spektrum 2.4GHz tanpa izin, dimana yang sering bertabrakan dengan perangkat lain seperti Bluetooth, oven microwave, telepon tanpa kabel, atau perangkat pengirim video, banyak lainnya. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kinerja.
5. Jalur akses dapat digunakan untuk mencuri informasi pribadi dan rahasia ditransmisikan dari konsumen WiFi.
6. Intervensi pada jalur akses tertutup atau dienkripsi dengan jalur akses terbuka yang lainnya pada saluran yang sama atau dekat dapat mencegah akses ke jalur akses yang terbuka oleh orang lain di daerah tersebut. Ini menimbulkan masalah tinggi di daerah kepadatan tinggi seperti blok apartemen besar di mana banyak penduduk beroperasi poin akses WiFi.
7. Jalur akses gratis dapat digunakan oleh orang tak dikenal dan berbahaya untuk melakukan serangan yang akan sangat sulit untuk melacak di luar jalur akses pemilik.
8. Mudahnya dihacking oleh para hacker untuk mencuri password pengguna wi-fi.
Sumber :
http://portal.paseban.com/article/32431/wifi-standard
http://www.inspirasidigital.com/posting/kelebihan-dan-kekurangan-jaringan-wi-fi-hotspot- internet.html
elib.unikom.ac.id/download.php?id=80200