SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 17
KROMATOGRAFI GAS
KROMATOGRAFI
GAS

GAS
CAIR

GAS
PADAT
RECORDER
INJEKTOR

OVEN
DETEKTOR
TABUNG
FASA GERAK

FASA DIAM
(KOLOM)

SKEMA PERALATAN KROMATOGRAFI GAS
KOMPONEN PERALATAN KROMATOGRAFI GAS

1. Fasa Gerak (carrier gas)

Gas yang ditempatkan dalam tabung silinder
bertekanan tinggi yang dialirkan dengan kran regulator
dan pengukur tekanan.
Syarat :
 Inert
 Murni dan mudah diperoleh.
 Sesuai dengan detektor
 Sifat difusi rendah
Contoh : He, Ar, N
2. Injektor
Tempat
memasukkan
analit
(sampel).
dimasukkan dengan menggunakan syringe.

Sampel

Secara umum suhu injektor sekitar 50oc di atas titik didih
komponen dan jumlah analit yang digunakan adalah
berkisar 0,5 – 50 µl untuk gas dan 0,2 – 20 µl untuk padatan.
3. Fasa Diam (Kolom)
Tempat terjadinya pemisahan. Pemisahan pada GC
didasari pada perbedaan aktifitas (kelarutan akibat
perbedaan kepolaran) komponen – komponen analit
(distribusinya) antara fasa gerak dan fasa diam.
Jenis kolom terbagi 3 yaitu :
 Kolom non polar (fase terbalik)
 Kolom semipolar
 Kolom polar
Beberapa Contoh Golongan Analit dan Kolom yang sesuai

No.

1.

Jenis Kolom

Polar

2.

Semi Polar

3.

Non Polar

Golongan Analit

Kolom

Amino, Alkohol, Fenol

Carbowax

Eter , Keton, Aldehid

OV17

Hidrokarbon jenuh, Sulfida

SE-30
Cara penggunakan Kromatografor Gas adalah sebagai
berikut :
1. Memasukkan fasa diam dalam pipa logam.
2. Fasa diam ditempelkan pada kolom dengan padatan
pendukung.
3. Kolom ditempatkan pada oven.
4. Setelah pemisahan terjadi maka hasil dapat dilihat pada
rekorder.
Cara analisa dan kolom GC dapat dimodifikasi secara
spesifik seperti beberapa contoh sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Analisa dengan analit yang diderivatisi
Kolom perak nitrat
Padatan pendukung ditambah NaOH
Fasa diam diikat secara kimia dengan padatan
pendukung.
4. Detektor
Komponen analit yang telah dipisahkan oleh kolom
deteksi dan akhirnya dibuat suatu gambar oleh rekorder
yang terhubung dengan detektor.
Konsentrasi komponen yang sangat rendah pada analit
adalah syarat kepekaan detektor .
2 Detektor umum yang digunakan pada GC :
 Thermal Conductivity Detector (TCD)
Prinsip dasar : gas mempunyai hantaran panas yang
spesifik.
 Flame Ionization Detector
Prinsip dasar : senyawa organik yang mengalami
pirolisis akan membentuk ion.
Tujuan Analisis Kromatografi Gas
Secara umum :






Pemisahan
Preparatif
Kualitatif
Kuantitatif
Pelengkap spektroskopi
Secara khusus :
1. Analisa Kualitatif
untuk menentukan jenis dari senyawa yang dianalisis.
Secara umum gambar yang diperoleh dari hasil analisis
dengan GC adalah sebagai berikut :
Parameter yang digunakan untuk analisis kualitatif
adalah penahanan atau waktu retensi (waktu yang
dibutuhkan dari komponen analit diinjeksikan hingga
terelusi dari kolom).
Untuk hasil optimal maka dilakukan pengujian dengan
dua kolom berbeda dan dua suhu kolom yang berbeda.
Pada prakteknya sering dilakukan penambahan
senyawa standard yang diduga (spike) terhadap sampel.
Bila dugaan benar maka senyawa x akan menyebabkan
kenaikan luas puncak.
2. Analisa Kuantitatif
untuk menentukan jumlah atau persen komposisi suatu
komponen sampel. Kromatogram yang lazim dihasilkan
adalah bentuk Gauss (segitiga sama kaki).
Suatu analit dengan 3 komponen menghasilkan
kromatogram seperti gambar di bawah ini :
Secara manual perhitungan kuantitatif atau persen
komposisi dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Berdasarkan luasan puncak
luasan tiap puncak dihitung sebagai segitiga yaitu :
A = [ wx h]/2
A : luasan ; w : lebar alas ; h : tinggi puncak
Persen Komposisi
[Xi] = [Axi/ΣAxi] x 100 %
2. Berdasarkan Ketinggian Puncak
Menghitung ketinggian tiap puncak :

Persen komposisi
[Xi] = [hxi/Σhxi] x 100 %

3. Berdasarkan Berat Puncak
Metode ini tidak dianjurkan karena akan merusak
kromatogram.
Analisis kuantitatif untuk menghitung konsentrasi suatu
komponen dapat juga dilakukan dengan membuat kurva
baku atau persamaan regresi antara luasan puncak (A)
vs konsentrasi.
metode ini relatif sulit karena membutuhkan ketelitian
yang tinggi pada waktu menginjeksi standard dengan
variasi konsentrasi dengan jumlah sampel yang sangat
kecil.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
wd_amaliah
 
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)
muhlisun_azim
 
Analisis spektrometri
Analisis spektrometriAnalisis spektrometri
Analisis spektrometri
Nozha Diszha
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
Kustian Permana
 

Mais procurados (20)

Spectrofotometer
SpectrofotometerSpectrofotometer
Spectrofotometer
 
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusiLaporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
Laporan praktikum pemisahan kimia penentuan koefisien distribusi
 
Spektroskopi (pendahuluan)
Spektroskopi (pendahuluan)Spektroskopi (pendahuluan)
Spektroskopi (pendahuluan)
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)High performance liquid chromatography (hplc)
High performance liquid chromatography (hplc)
 
Makalah Gravimetri
Makalah GravimetriMakalah Gravimetri
Makalah Gravimetri
 
Pemisahan Kimia - Pembentukan Senyawa Kompleks Koordinasi
Pemisahan Kimia - Pembentukan Senyawa Kompleks KoordinasiPemisahan Kimia - Pembentukan Senyawa Kompleks Koordinasi
Pemisahan Kimia - Pembentukan Senyawa Kompleks Koordinasi
 
PERHITUNGAN EKSTRAKSI DAN KOEFISIEN DISTRIBUSI
PERHITUNGAN EKSTRAKSI DAN KOEFISIEN DISTRIBUSIPERHITUNGAN EKSTRAKSI DAN KOEFISIEN DISTRIBUSI
PERHITUNGAN EKSTRAKSI DAN KOEFISIEN DISTRIBUSI
 
Analisis spektrometri
Analisis spektrometriAnalisis spektrometri
Analisis spektrometri
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Ekstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cairEkstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cair
 
Spektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merahSpektrofotometri infra merah
Spektrofotometri infra merah
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
P 8. kromatografi ppt
P 8. kromatografi pptP 8. kromatografi ppt
P 8. kromatografi ppt
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 

Semelhante a Gc

Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
welly yusup
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
oriza13
 
Tugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahanTugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahan
resa_06
 
KROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPTKROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPT
Nida Faradisa
 
Makalah kromatografi gas
Makalah kromatografi gasMakalah kromatografi gas
Makalah kromatografi gas
Hajar 'Irmawati
 

Semelhante a Gc (20)

Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
Kel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografiKel 09-kromatografi
Kel 09-kromatografi
 
Gc ms
Gc msGc ms
Gc ms
 
Gcms analisis
Gcms analisisGcms analisis
Gcms analisis
 
Tugas 3
Tugas 3 Tugas 3
Tugas 3
 
File halimatus
File halimatusFile halimatus
File halimatus
 
Tugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahanTugas 3 kimia pemisahan
Tugas 3 kimia pemisahan
 
Gases Chromatography
Gases ChromatographyGases Chromatography
Gases Chromatography
 
5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf5. Kromatografi Gas.pdf
5. Kromatografi Gas.pdf
 
KROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPTKROMATOGRAFI GAS PPT
KROMATOGRAFI GAS PPT
 
2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx
2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx
2-2-GC INTRODUCTION-2-2-TS.pptx
 
Validiasi menggunakan Instrumen laboratorium
Validiasi menggunakan Instrumen laboratoriumValidiasi menggunakan Instrumen laboratorium
Validiasi menggunakan Instrumen laboratorium
 
Makalah kromatografi gas
Makalah kromatografi gasMakalah kromatografi gas
Makalah kromatografi gas
 
GC kolom
GC kolomGC kolom
GC kolom
 
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc msJennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
Jennifer wijaya kel2 parameter gc dan komponen gc ms
 
HPLC.PPT
HPLC.PPTHPLC.PPT
HPLC.PPT
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
spektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomspektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atom
 

Mais de Nakashima Taiki (20)

Contoh desain tata ruang lab kimia
Contoh desain tata ruang lab kimiaContoh desain tata ruang lab kimia
Contoh desain tata ruang lab kimia
 
Contoh analisis kurikulum
Contoh analisis kurikulumContoh analisis kurikulum
Contoh analisis kurikulum
 
Mini riset
Mini risetMini riset
Mini riset
 
Mini riset univ gunung leuser oleh eva dianti
Mini riset univ gunung leuser oleh eva diantiMini riset univ gunung leuser oleh eva dianti
Mini riset univ gunung leuser oleh eva dianti
 
Ppt sifat keperiodikan unsur
Ppt sifat keperiodikan unsurPpt sifat keperiodikan unsur
Ppt sifat keperiodikan unsur
 
Rpp di
Rpp diRpp di
Rpp di
 
Tugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajarTugas teori teori belajar
Tugas teori teori belajar
 
Kd 3.9 by ani
Kd 3.9 by aniKd 3.9 by ani
Kd 3.9 by ani
 
Kd 3.8 by sarli
Kd 3.8 by sarliKd 3.8 by sarli
Kd 3.8 by sarli
 
Kd 3.7 by yeni
Kd 3.7 by yeniKd 3.7 by yeni
Kd 3.7 by yeni
 
Kd 3.6 by ariyana
Kd 3.6 by ariyanaKd 3.6 by ariyana
Kd 3.6 by ariyana
 
Kd 3.5 by cut a
Kd 3.5 by cut aKd 3.5 by cut a
Kd 3.5 by cut a
 
Kd 3.4 by ratna
Kd 3.4 by ratnaKd 3.4 by ratna
Kd 3.4 by ratna
 
Kd 3.3 by eva
Kd 3.3 by evaKd 3.3 by eva
Kd 3.3 by eva
 
Kd 3.2 by amalia
Kd 3.2 by amaliaKd 3.2 by amalia
Kd 3.2 by amalia
 
Kd 3.1 by titik
Kd 3.1 by titikKd 3.1 by titik
Kd 3.1 by titik
 
Aromatik & alifatik
Aromatik & alifatikAromatik & alifatik
Aromatik & alifatik
 
Diagram alir
Diagram alirDiagram alir
Diagram alir
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Rumus struktur molekul
Rumus struktur molekulRumus struktur molekul
Rumus struktur molekul
 

Gc

  • 4. KOMPONEN PERALATAN KROMATOGRAFI GAS 1. Fasa Gerak (carrier gas) Gas yang ditempatkan dalam tabung silinder bertekanan tinggi yang dialirkan dengan kran regulator dan pengukur tekanan. Syarat :  Inert  Murni dan mudah diperoleh.  Sesuai dengan detektor  Sifat difusi rendah Contoh : He, Ar, N
  • 5. 2. Injektor Tempat memasukkan analit (sampel). dimasukkan dengan menggunakan syringe. Sampel Secara umum suhu injektor sekitar 50oc di atas titik didih komponen dan jumlah analit yang digunakan adalah berkisar 0,5 – 50 µl untuk gas dan 0,2 – 20 µl untuk padatan.
  • 6. 3. Fasa Diam (Kolom) Tempat terjadinya pemisahan. Pemisahan pada GC didasari pada perbedaan aktifitas (kelarutan akibat perbedaan kepolaran) komponen – komponen analit (distribusinya) antara fasa gerak dan fasa diam. Jenis kolom terbagi 3 yaitu :  Kolom non polar (fase terbalik)  Kolom semipolar  Kolom polar
  • 7. Beberapa Contoh Golongan Analit dan Kolom yang sesuai No. 1. Jenis Kolom Polar 2. Semi Polar 3. Non Polar Golongan Analit Kolom Amino, Alkohol, Fenol Carbowax Eter , Keton, Aldehid OV17 Hidrokarbon jenuh, Sulfida SE-30
  • 8. Cara penggunakan Kromatografor Gas adalah sebagai berikut : 1. Memasukkan fasa diam dalam pipa logam. 2. Fasa diam ditempelkan pada kolom dengan padatan pendukung. 3. Kolom ditempatkan pada oven. 4. Setelah pemisahan terjadi maka hasil dapat dilihat pada rekorder.
  • 9. Cara analisa dan kolom GC dapat dimodifikasi secara spesifik seperti beberapa contoh sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Analisa dengan analit yang diderivatisi Kolom perak nitrat Padatan pendukung ditambah NaOH Fasa diam diikat secara kimia dengan padatan pendukung.
  • 10. 4. Detektor Komponen analit yang telah dipisahkan oleh kolom deteksi dan akhirnya dibuat suatu gambar oleh rekorder yang terhubung dengan detektor. Konsentrasi komponen yang sangat rendah pada analit adalah syarat kepekaan detektor . 2 Detektor umum yang digunakan pada GC :  Thermal Conductivity Detector (TCD) Prinsip dasar : gas mempunyai hantaran panas yang spesifik.  Flame Ionization Detector Prinsip dasar : senyawa organik yang mengalami pirolisis akan membentuk ion.
  • 11. Tujuan Analisis Kromatografi Gas Secara umum :      Pemisahan Preparatif Kualitatif Kuantitatif Pelengkap spektroskopi
  • 12. Secara khusus : 1. Analisa Kualitatif untuk menentukan jenis dari senyawa yang dianalisis. Secara umum gambar yang diperoleh dari hasil analisis dengan GC adalah sebagai berikut :
  • 13. Parameter yang digunakan untuk analisis kualitatif adalah penahanan atau waktu retensi (waktu yang dibutuhkan dari komponen analit diinjeksikan hingga terelusi dari kolom). Untuk hasil optimal maka dilakukan pengujian dengan dua kolom berbeda dan dua suhu kolom yang berbeda. Pada prakteknya sering dilakukan penambahan senyawa standard yang diduga (spike) terhadap sampel. Bila dugaan benar maka senyawa x akan menyebabkan kenaikan luas puncak.
  • 14. 2. Analisa Kuantitatif untuk menentukan jumlah atau persen komposisi suatu komponen sampel. Kromatogram yang lazim dihasilkan adalah bentuk Gauss (segitiga sama kaki). Suatu analit dengan 3 komponen menghasilkan kromatogram seperti gambar di bawah ini :
  • 15. Secara manual perhitungan kuantitatif atau persen komposisi dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Berdasarkan luasan puncak luasan tiap puncak dihitung sebagai segitiga yaitu : A = [ wx h]/2 A : luasan ; w : lebar alas ; h : tinggi puncak Persen Komposisi [Xi] = [Axi/ΣAxi] x 100 %
  • 16. 2. Berdasarkan Ketinggian Puncak Menghitung ketinggian tiap puncak : Persen komposisi [Xi] = [hxi/Σhxi] x 100 % 3. Berdasarkan Berat Puncak Metode ini tidak dianjurkan karena akan merusak kromatogram.
  • 17. Analisis kuantitatif untuk menghitung konsentrasi suatu komponen dapat juga dilakukan dengan membuat kurva baku atau persamaan regresi antara luasan puncak (A) vs konsentrasi. metode ini relatif sulit karena membutuhkan ketelitian yang tinggi pada waktu menginjeksi standard dengan variasi konsentrasi dengan jumlah sampel yang sangat kecil.