SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 6
Baixar para ler offline
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika telah menjadi bagian penting dalam kehidupan
sehari-hari. Banyak kegiatan manusia yang dilakukan dengan menggunakan
ilmu matematika. Mulai dari melihat jam ketika bangun tidur, menghitung
uang untuk berbelanja di pasar, membaca tabel-tabel, menghitung jarak,
serta masih banyak kegiatan yang lainnya (Anditya, 2016:5). Menurut
Indiyani dan Listiara (2006:11) banyak alasan tentang perlunya siswa
belajar matematika, salah satunya karena matematika itu berguna, baik
dalam kehidupan sehari-hari maupun sebagai bahasa dan alat dalam
pengembangan sains dan teknologi. Menurut Cockrof (dalam Indiyani dan
Listiara, 2006:11) menyebutkan alasan-alasan perlunya belajar matematika,
yaitu matematika selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, semua
bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, matematika
merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas, matematika
dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara,
matematika dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis, teliti, dan
kesadaran akan keruangan dan matematika dapat memberikan kepuasan
terhadap usaha untuk memecahkan masalah yang menantang.
Dibalik pentingnya matematika sebagaimana pembahasan diatas,
terdapat suatu permasalahan mengenai matematika yaitu kecemasan
matematika atau mathematics anxiety yang biasa disebut juga dengan math
1
2
anxiety (Anditya, 2016:6). Menurut Makur dan Prahmana (2015:3), saat ini
kecemasan matematika menjadi fenomena penting dan sering terjadi dalam
dunia pendidikan. Menurut Safitri (2016:3), kecemasan matematika adalah
perasaan cemas atau takut yang menimbulkan ketidak-tenteraman hati
dalam hubungan dengan kegiatan-kegiatan matematika, misalnya kegiatan
belajar-mengajar matematika atau rasa cemas dalam mengikuti tes
matematika, bila keadaan ini dibiarkan pada akhirnya semua anak tidak
akan menyukai pelajaran matematika dan hal ini sangat merugikan sekali
bagi pengembangan ilmu pengetahuan siswa selanjutnya karena
kemampuan berhitung merupakan dasar yang dapat menjadi pondasi bidang
ilmu lainnya. Sedangkan menurut Anditya (2016:6), kecemasan matematika
merupakan perasaan tertekan yang mempengaruhi kemampuan matematika,
sikap negatif terhadap matematika ataupun merasa kurang percaya diri
terhadap matematika. Peneliti menyimpulkan bahwa kecemasan matematika
merupakan perasaan tertekan, khawatir, cemas, gelisah, tidak suka, maupun
rasa takut seseorang terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan
matematika.
Berdasarkan hasil observasi mengenai tingkat kecemasan
matematika siswa di MTs Aisyiyah Palembang pada hari Senin, 8 Januari
2018, terlihat gejala-gejala kecemasan matematika saat proses pembelajaran
berlangsung. Gejala-gejala tersebut diantaranya yaitu siswa gelisah saat
pelajaran matematika berlangsung, siswa diam dan tidak menjawab
pertanyaan guru, siswa sering buang air kecil ketika pelajaran matematika
berlangsung, siswa menjadi mudah marah saat belajar matematika di kelas,
3
siswa menggerutu atau menunjukkan ekspresi kesal jika soal yang diberikan
guru terasa sangat sulit, siswa ingin duduk di kursi belakang saat belajar
matematika, siswa takut bertanya pada saat pelajaran matematika
berlangsung, siswa menundukkan kepala agar tidak terlihat oleh guru saat
guru mengajukan pertanyaan, siswa menundukkan kepala ketika guru
meminta seseorang untuk menyelesaikan soal di papan tulis, siswa
mengandalkan teman saat mengerjakan tugas kelompok, siswa merasa panik
karena tidak mengerjakan PR, siswa ingin pelajaran matematika cepat
berakhir dan berganti dengan pelajaran lain, siswa tidak mengerjakan soal
yang dianggap paling sulit, siswa kebingungan menjawab soal matematika
yang diberikan guru, siswa tidak fokus saat pelajaran matematika di kelas
dan siswa melamun saat pelajaran matematika berlangsung. Berdasarkan
hasil penelitian Putri dan Surya (2017) bahwa dari hasil pengumpulan data,
52 siswa memperoleh skor ≥ 35 yang berdasarkan Skala Likert termasuk
dalam kategori tingkat kecemasan yang sangat tinggi, dan siswa
memperoleh skor diantara kurang dari 14 sebanyak 0 siswa tidak cemas,
skor 14–20 sebanyak 0 siswa kecemasan ringan, skor 21–
27 sebanyak 0 kecemasan sedang, skor 28–34 sebanyak 3
siswa kecemasan berat. Skor ≥ 35 sebanyak 49 siswa kecemasan sangat
berat atau panik. Selain itu, hasil penelitian Anditya (2016) menunjukan
deskripsi tingkat kecemasan matematika yang terjadi pada siswa kelas XII
Perawat Kesehatan 2 diantaranya 61,54% siswa terindikasi kecemasan
matematika tingkat sedang, 30,77% siswa masih belum bisa dikategorikan
4
terindikasi atau tidak terindikasi kecemasan matematika, dan 7,69% siswa
yang dinyatakan tidak memiliki permasalahan dengan matematika.
Menurut Wulandari (2013: 4), kondisi belajar yang membuat siswa
merasa kurang nyaman dan bosan sehingga menyebabkan kecemasan pada
diri siswa yang berdampak siswa tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar
dan lebih memilih menyibukkan diri dengan hal-hal lain. Selain itu, menurut
Anditya (2016:10) kondisi situasi kelas yang kurang kondusif membuat
siswa kesulitan memahami materi pembelajaran sehingga akan memicu
timbulnya kecemasan matematika. Dengan demikian, menurut Amelia
(2011:4) seorang guru harus dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan sehingga dapat mengurangi rasa kecemasan siswa terhadap
pembelajaran matematika sehingga proses pembelajaran tersebut berjalan
dengan menyenangkan dan bermakna bagi siswa.
Pendekatan yang bermakna bagi siswa adalah Pendekatan
Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Menurut Hadi (2017: 37), di dalam
PMRI pembelajaran dimulai dari sesuatu yang riil sehingga siswa dapat
terlihat dalam proses pembelajaran secara bermakna. Selain itu, menurut
Susanto (2013: 205-206), suatu prinsip utama PMRI adalah siswa harus
berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar sehingga siswa diberi
kesempatan untuk membangun pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri
dengan mentransformasikan konsep-konsep matematika yang bersifat
abstrak kemudian menjadi hal-hal yang bersifat nyata bagi siswa.
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) juga merupakan salah
5
satu langkah yang dapat diambil agar pembelajaran matematika tidak
terkesan sulit (Arifin, 2013:6).
Berdasarkan penelitian terdahulu yang relevan dari Refi Elfira
Yuliani (2010) dalam tesisnya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan PMRI
terhadap Tingkat Kecemasan matematika (Math Anxiety) di Sekolah
Menengah Pertama” menyimpulkan bahwa adanya penurunan rata-rata
tingkat kecemasan siswa kelas PMRI. Selain itu, Rossa Amelia (2011)
dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Pendidikan Matematika
Realistik Indonesia (PMRI) untuk Mengurangi Kecemasan Belajar
Matematika Siswa” menyimpulkan bahwa penerapan pendekatan PMRI
dapat mengurangi kecemasan matematika siswa. Oleh karena itu,
Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan
salah satu solusi untuk dapat mengurangi kecemasan matematika siswa.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti tentang “Pengaruh Pendekatan PMRI terhadap Tingkat
Kecemasan Matematika Siswa Kelas VII di MTs Aisyiyah Palembang”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah kecemasan matematika siswa dengan
menggunakan pendekatan PMRI lebih rendah daripada dengan
pembelajaran konvensional?”
6
C. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
kecemasan matematika siswa dengan menggunakan pendekatan PMRI lebih
rendah daripada dengan pembelajaran konvensional.
D. Manfaat
Penelitian ini pada dasarnya memberi manfaat bagi beberapa pihak,
diantaranya:
a. Bagi peneliti selanjutnya
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian lebih lanjut.
2. Sebagai masukan (saran) mengenai pendekatan pembelajaran yang
dapat diterapkan untuk penelitian selanjutnya.
b. Bagi Pembaca
1. Sebagai sumbangan pemikiran untuk menambah ilmu pengetahuan.
2. Memperluas wawasan mengenai pendekatan pembelajaran.
c. Bagi sekolah
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan program
pembelajaran matematika di sekolah
2. Sebagai masukan (saran) kepada guru mata pelajaran matematika agar
dapat menerapkan pendekatan PMRI dalam proses pembelajaran di
kelas untuk mengurangi kecemasan matematika siswa.
3. Sebagai dorongan (motivasi) terhadap siswa agar dapat menyukai
pelajaran matematika

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Vina Dwi Purnamasari (06081181419013)
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Vina Dwi Purnamasari (06081181419013)Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Vina Dwi Purnamasari (06081181419013)
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Vina Dwi Purnamasari (06081181419013)
Vina Dwi Purnamasari
 
ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...
ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...
ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...
Siti Saharudin
 
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...
outtamyhead89
 

Mais procurados (20)

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pada Materi Peluang
Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pada Materi PeluangAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pada Materi Peluang
Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pada Materi Peluang
 
JURNAL PRAKTIKUM Kotak Sifir sebagai Alternatif Murid Mengingati sifir
JURNAL PRAKTIKUM Kotak Sifir sebagai Alternatif Murid Mengingati sifirJURNAL PRAKTIKUM Kotak Sifir sebagai Alternatif Murid Mengingati sifir
JURNAL PRAKTIKUM Kotak Sifir sebagai Alternatif Murid Mengingati sifir
 
PROPOSAL_PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP ...
PROPOSAL_PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP ...PROPOSAL_PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP ...
PROPOSAL_PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP ...
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Thesis zamatun 2
Thesis zamatun 2Thesis zamatun 2
Thesis zamatun 2
 
Problematika matematika
Problematika matematikaProblematika matematika
Problematika matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Ipi24367
Ipi24367Ipi24367
Ipi24367
 
Aplikom ms. word suci
Aplikom ms. word suciAplikom ms. word suci
Aplikom ms. word suci
 
Problem posing
Problem posingProblem posing
Problem posing
 
Analsisis pisa
Analsisis pisaAnalsisis pisa
Analsisis pisa
 
ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS PISA BERDASARK...
ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS PISA BERDASARK...ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS PISA BERDASARK...
ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS PISA BERDASARK...
 
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...
 
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Vina Dwi Purnamasari (06081181419013)
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Vina Dwi Purnamasari (06081181419013)Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Vina Dwi Purnamasari (06081181419013)
Aplikom_UNSRI_2.Skripsi dan bulkona_Vina Dwi Purnamasari (06081181419013)
 
Bab 5 sinta
Bab 5 sintaBab 5 sinta
Bab 5 sinta
 
KajianTindakan Matematik 2012
KajianTindakan Matematik 2012KajianTindakan Matematik 2012
KajianTindakan Matematik 2012
 
ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...
ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...
ANALISIS KESALAHAN PELAJAR DALAM MEMPERMUDAHKAN UNGKAPAN ALGEBRA YANG MELIBAT...
 
Pisa 2013
Pisa 2013Pisa 2013
Pisa 2013
 
Masalah Pembelajaran Matematika
Masalah Pembelajaran MatematikaMasalah Pembelajaran Matematika
Masalah Pembelajaran Matematika
 
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...
Meningkatkan Penguasaan Konsep Asas Operasi Tambah dalam Lingkungan 10 dengan...
 

Semelhante a Tesis pmri bab i

aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)
aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)
aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)
Novriheriyani
 
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahPeningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Lukman
 
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...
asmaun4
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah SIklus 2.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah SIklus 2.pdfLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah SIklus 2.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah SIklus 2.pdf
AbiHasan9
 
25022013 siska ryane mpmt
25022013 siska ryane mpmt25022013 siska ryane mpmt
25022013 siska ryane mpmt
siskaryane
 
Metode problen solving
Metode problen solvingMetode problen solving
Metode problen solving
kaffah
 
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)
lusi kurnia
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
NERRU
 

Semelhante a Tesis pmri bab i (20)

139 article text-230-1-10-20191229
139 article text-230-1-10-20191229139 article text-230-1-10-20191229
139 article text-230-1-10-20191229
 
aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)
aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)
aplikom_UNSRI_3. 8 unsur (dalam skripsi)_Novri Heriyani Pratami(06081181419007)
 
profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...
profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...
profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...
 
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
Lusi kurnia (06081181419023) tugas penelitian pendidikan
 
Berpikir kreatif+open ended
Berpikir kreatif+open endedBerpikir kreatif+open ended
Berpikir kreatif+open ended
 
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahPeningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
 
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...
 
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
 
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
Paper penerapan konteks-listing-dan-counting-dengan-media-kancing-dan-boneka (1)
 
Pemahaman konsep dengan pmri
Pemahaman konsep dengan pmriPemahaman konsep dengan pmri
Pemahaman konsep dengan pmri
 
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS MatematikaStudi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
Studi Literartur: Analisis Kesalahan Siswa dalam Memecahkan Soal HOTS Matematika
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...
Analisis Proses Berpikir Reflektif Siswa dalam Memecahkan masalah Nonrutin pa...
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah SIklus 2.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah SIklus 2.pdfLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah SIklus 2.pdf
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah SIklus 2.pdf
 
Seminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitianSeminar Usul penelitian
Seminar Usul penelitian
 
25022013 siska ryane mpmt
25022013 siska ryane mpmt25022013 siska ryane mpmt
25022013 siska ryane mpmt
 
90 article text-144-1-10-20180726 (2)
90 article text-144-1-10-20180726 (2)90 article text-144-1-10-20180726 (2)
90 article text-144-1-10-20180726 (2)
 
Metode problen solving
Metode problen solvingMetode problen solving
Metode problen solving
 
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)
Aplikom_UNSRI_3. 8 Unsur dalam Skripsi_Lusi Kurnia(06081181419023)
 
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATK...
 

Último

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 

Último (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 

Tesis pmri bab i

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Banyak kegiatan manusia yang dilakukan dengan menggunakan ilmu matematika. Mulai dari melihat jam ketika bangun tidur, menghitung uang untuk berbelanja di pasar, membaca tabel-tabel, menghitung jarak, serta masih banyak kegiatan yang lainnya (Anditya, 2016:5). Menurut Indiyani dan Listiara (2006:11) banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika, salah satunya karena matematika itu berguna, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun sebagai bahasa dan alat dalam pengembangan sains dan teknologi. Menurut Cockrof (dalam Indiyani dan Listiara, 2006:11) menyebutkan alasan-alasan perlunya belajar matematika, yaitu matematika selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, matematika merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas, matematika dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, matematika dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis, teliti, dan kesadaran akan keruangan dan matematika dapat memberikan kepuasan terhadap usaha untuk memecahkan masalah yang menantang. Dibalik pentingnya matematika sebagaimana pembahasan diatas, terdapat suatu permasalahan mengenai matematika yaitu kecemasan matematika atau mathematics anxiety yang biasa disebut juga dengan math 1
  • 2. 2 anxiety (Anditya, 2016:6). Menurut Makur dan Prahmana (2015:3), saat ini kecemasan matematika menjadi fenomena penting dan sering terjadi dalam dunia pendidikan. Menurut Safitri (2016:3), kecemasan matematika adalah perasaan cemas atau takut yang menimbulkan ketidak-tenteraman hati dalam hubungan dengan kegiatan-kegiatan matematika, misalnya kegiatan belajar-mengajar matematika atau rasa cemas dalam mengikuti tes matematika, bila keadaan ini dibiarkan pada akhirnya semua anak tidak akan menyukai pelajaran matematika dan hal ini sangat merugikan sekali bagi pengembangan ilmu pengetahuan siswa selanjutnya karena kemampuan berhitung merupakan dasar yang dapat menjadi pondasi bidang ilmu lainnya. Sedangkan menurut Anditya (2016:6), kecemasan matematika merupakan perasaan tertekan yang mempengaruhi kemampuan matematika, sikap negatif terhadap matematika ataupun merasa kurang percaya diri terhadap matematika. Peneliti menyimpulkan bahwa kecemasan matematika merupakan perasaan tertekan, khawatir, cemas, gelisah, tidak suka, maupun rasa takut seseorang terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan matematika. Berdasarkan hasil observasi mengenai tingkat kecemasan matematika siswa di MTs Aisyiyah Palembang pada hari Senin, 8 Januari 2018, terlihat gejala-gejala kecemasan matematika saat proses pembelajaran berlangsung. Gejala-gejala tersebut diantaranya yaitu siswa gelisah saat pelajaran matematika berlangsung, siswa diam dan tidak menjawab pertanyaan guru, siswa sering buang air kecil ketika pelajaran matematika berlangsung, siswa menjadi mudah marah saat belajar matematika di kelas,
  • 3. 3 siswa menggerutu atau menunjukkan ekspresi kesal jika soal yang diberikan guru terasa sangat sulit, siswa ingin duduk di kursi belakang saat belajar matematika, siswa takut bertanya pada saat pelajaran matematika berlangsung, siswa menundukkan kepala agar tidak terlihat oleh guru saat guru mengajukan pertanyaan, siswa menundukkan kepala ketika guru meminta seseorang untuk menyelesaikan soal di papan tulis, siswa mengandalkan teman saat mengerjakan tugas kelompok, siswa merasa panik karena tidak mengerjakan PR, siswa ingin pelajaran matematika cepat berakhir dan berganti dengan pelajaran lain, siswa tidak mengerjakan soal yang dianggap paling sulit, siswa kebingungan menjawab soal matematika yang diberikan guru, siswa tidak fokus saat pelajaran matematika di kelas dan siswa melamun saat pelajaran matematika berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian Putri dan Surya (2017) bahwa dari hasil pengumpulan data, 52 siswa memperoleh skor ≥ 35 yang berdasarkan Skala Likert termasuk dalam kategori tingkat kecemasan yang sangat tinggi, dan siswa memperoleh skor diantara kurang dari 14 sebanyak 0 siswa tidak cemas, skor 14–20 sebanyak 0 siswa kecemasan ringan, skor 21– 27 sebanyak 0 kecemasan sedang, skor 28–34 sebanyak 3 siswa kecemasan berat. Skor ≥ 35 sebanyak 49 siswa kecemasan sangat berat atau panik. Selain itu, hasil penelitian Anditya (2016) menunjukan deskripsi tingkat kecemasan matematika yang terjadi pada siswa kelas XII Perawat Kesehatan 2 diantaranya 61,54% siswa terindikasi kecemasan matematika tingkat sedang, 30,77% siswa masih belum bisa dikategorikan
  • 4. 4 terindikasi atau tidak terindikasi kecemasan matematika, dan 7,69% siswa yang dinyatakan tidak memiliki permasalahan dengan matematika. Menurut Wulandari (2013: 4), kondisi belajar yang membuat siswa merasa kurang nyaman dan bosan sehingga menyebabkan kecemasan pada diri siswa yang berdampak siswa tidak dapat berkonsentrasi dalam belajar dan lebih memilih menyibukkan diri dengan hal-hal lain. Selain itu, menurut Anditya (2016:10) kondisi situasi kelas yang kurang kondusif membuat siswa kesulitan memahami materi pembelajaran sehingga akan memicu timbulnya kecemasan matematika. Dengan demikian, menurut Amelia (2011:4) seorang guru harus dapat menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga dapat mengurangi rasa kecemasan siswa terhadap pembelajaran matematika sehingga proses pembelajaran tersebut berjalan dengan menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Pendekatan yang bermakna bagi siswa adalah Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). Menurut Hadi (2017: 37), di dalam PMRI pembelajaran dimulai dari sesuatu yang riil sehingga siswa dapat terlihat dalam proses pembelajaran secara bermakna. Selain itu, menurut Susanto (2013: 205-206), suatu prinsip utama PMRI adalah siswa harus berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar sehingga siswa diberi kesempatan untuk membangun pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri dengan mentransformasikan konsep-konsep matematika yang bersifat abstrak kemudian menjadi hal-hal yang bersifat nyata bagi siswa. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) juga merupakan salah
  • 5. 5 satu langkah yang dapat diambil agar pembelajaran matematika tidak terkesan sulit (Arifin, 2013:6). Berdasarkan penelitian terdahulu yang relevan dari Refi Elfira Yuliani (2010) dalam tesisnya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan PMRI terhadap Tingkat Kecemasan matematika (Math Anxiety) di Sekolah Menengah Pertama” menyimpulkan bahwa adanya penurunan rata-rata tingkat kecemasan siswa kelas PMRI. Selain itu, Rossa Amelia (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk Mengurangi Kecemasan Belajar Matematika Siswa” menyimpulkan bahwa penerapan pendekatan PMRI dapat mengurangi kecemasan matematika siswa. Oleh karena itu, Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan salah satu solusi untuk dapat mengurangi kecemasan matematika siswa. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh Pendekatan PMRI terhadap Tingkat Kecemasan Matematika Siswa Kelas VII di MTs Aisyiyah Palembang”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah kecemasan matematika siswa dengan menggunakan pendekatan PMRI lebih rendah daripada dengan pembelajaran konvensional?”
  • 6. 6 C. Tujuan Penelitian Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kecemasan matematika siswa dengan menggunakan pendekatan PMRI lebih rendah daripada dengan pembelajaran konvensional. D. Manfaat Penelitian ini pada dasarnya memberi manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya: a. Bagi peneliti selanjutnya 1. Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian lebih lanjut. 2. Sebagai masukan (saran) mengenai pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan untuk penelitian selanjutnya. b. Bagi Pembaca 1. Sebagai sumbangan pemikiran untuk menambah ilmu pengetahuan. 2. Memperluas wawasan mengenai pendekatan pembelajaran. c. Bagi sekolah 1. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan program pembelajaran matematika di sekolah 2. Sebagai masukan (saran) kepada guru mata pelajaran matematika agar dapat menerapkan pendekatan PMRI dalam proses pembelajaran di kelas untuk mengurangi kecemasan matematika siswa. 3. Sebagai dorongan (motivasi) terhadap siswa agar dapat menyukai pelajaran matematika