2. Arti istilah “kerajaan” dalam Perjanjian Baru
1. Apa yang Yesus maksudkan tentang “Kerajaan Allah”
Pertama perlu diperhatikan dahulu penyebutan lain dari Kerajaan Allah
2. Bagaimana memahami peranan Kristus di dalamnya.
yaitu Kerajaan Sorga yang dipakai oleh Matius. Penyebab pemakaiannya
sudah jelas karena Matius menekankan unsur ke-Yahudi-an yaitu
3. Mengapa khas Yahudi yang engganharus mati nama Allah.
penghormatan Pendiri Kerajaan itu menyebutkan
Arti “kerajaan” menurut bahasa aslinya yaitu basilea (Yun.). Bukan suatu
wilayah pemerintahan raja melainkan perbuatan/ aktivitas
pemerintahan. Allah memerintah dan berdaulat di antara umat-Nya.
Memiliki 2 aspek:
a. Kerajaan Kekinian
b. Kerajaan Masa Depan
3. Masa antar Perjanjian:
Latar Belakang Yahudi
1. Pengharapan penyelamatan langsung oleh Allah terhadap musuh-
PL: musuh mereka. Dapat dilihat nyata dalam Gulungan Naskah Perang
1. Allah adalah raja atas Israel (Kel. 15:18; Ul. 33:5; Yes. 43:5) dan atas
dari Naskah-naskah Laut Mati memberi kesan bahwa komunitas
Qumran mengharapkan kerajaan duniawi . Dalam kerajaan ini anak-
seluruh manusia (Yer. 46:18).
2. Kerajaan sebagai sudah ada dan mendatang di mana(mereka yang
anak Terang akan berjaya atas anak-anak Kegelapan Allah
berada di luar persekutuan tengah umat-Nya (Yes. 24:23).
memerintah secara nyata diQumran).
2. Konsep kaum Zelot. Perlu aksi politis sebagai pendahuluan dari
kedatangan Kerajaan itu, tidak ragu-ragu memakai jalan kekerasan
dengan senjata. Sesungguhnya apa yang ada dalam pikiran orang
Zelot ini tidaklah sama dengan seruan Yohanes untuk bertobat
sebagai pendahuluan kedatangan Kerajaan. Namun demikian
sebenarnya motivasi kaum Zelot tidak hanya politik saja tetapi atas
dasar bahwa hanya Allah sajalah raja mereka. Jadi, sebenarnya
gerakan ini juga mengandung makna religious.
4. Masa antar Perjanjian:
1. Pengharapan penyelamatan langsung oleh Allah terhadap musuh-
musuh mereka. Dapat dilihat nyata dalam Gulungan Naskah Perang
dari Naskah-naskah Laut Mati memberi kesan bahwa komunitas
Qumran mengharapkan kerajaan duniawi . Dalam kerajaan ini anak-
anak Terang akan berjaya atas anak-anak Kegelapan (mereka yang
berada di luar persekutuan Qumran).
2. Konsep kaum Zelot. Perlu aksi politis sebagai pendahuluan dari
kedatangan Kerajaan itu, tidak ragu-ragu memakai jalan kekerasan
dengan senjata. Sesungguhnya apa yang ada dalam pikiran orang
Zelot ini tidaklah sama dengan seruan Yohanes untuk bertobat
sebagai pendahuluan kedatangan Kerajaan. Namun demikian
sebenarnya motivasi kaum Zelot tidak hanya politik saja tetapi atas
dasar bahwa hanya Allah sajalah raja mereka. Jadi, sebenarnya
gerakan ini juga mengandung makna religious.
5. 1. Matius
• Lebih menggunakan Kerajaan Sorga daripada Kerajaan Allah sebab sifatnya yang
lebih ke arah Yahudi. Injil ini memberi tahu kita bahwa Kerajaan Sorga sudah
mendekat dengan kedatangan Yesus.
• Yesus datang bukan untuk memimpin pasukan pemberontak melawan Roma. Yesus
adalah sosok yang lemah lembut dan rendah hari, dan Ia mengatakan bahwa orang
yang demkian yang akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
• Jalan masuk ke dalam Kerajaan Sorga adalah kasih karunia sebagaimana menurut
perumpamaan tentang para pekerja di kebun anggur. Kelihatannya tidak adil jika
orang yang baru datang pun diupahi sama dengan yang sudah lama bekerja. Maka
dari itu, di sini sangat ditekankan tentang kasih karunia dan bukan karena
perbuatan manusia yang begitu berjasa.
6. • Matius menggambarkan bahwa Kerajaan Sorga adalah sesuatu yang sudah ada dan
akan datang. Sudah ada saat Yesus datang ke dunia untuk mati dan menebus dosa
manusia.
Akan datang yaitu saat Anak Manusia datang untuk kedua kalinya. Pada saat
inilah akan terjadi waktu menuai dan akhir zaman (13:30,39) di mana orang
yang setia dan tidak setia akan dipisahkan untuk memperoleh kebahagiaan
kekal dan hukuman kekal.
• Yesus banyak menggunakan perumpamaan-perumpamaan untuk mengajar. Namun
Matius-lah yang mencatatnya paling banyak disbanding Injil-injil Sinoptis yang lain.
Frasa “hal Kerajaan Sorga seumpama …” ditemukan 12 kali dalam Injil Matius.
Menurut C.H. Dodd, perumpamaan itu digunakan oleh Matius sebagai jawaban
atas setiap permasalahan dalam jemaat mula-mula selama masa penyusunan
dan mengalami penambahan-penambahan sesuai masalah jemaat.
I. Howard Marshall menambahkan dalam bukunya Escatology and The
Parables, perumpamaan tentang Kerajaan Allah juga adalah sesuatu yang akan
datang; tidak melulu menjawab kebutuhan jemaat mula-mula selama masa
penyusunan.
7. 2. Markus
• Kerajaan Allah bagi Markus berkaitan dengan kedatangan Yesus sebab Yesus datang
memberitakan Injil dengan berkata: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah
dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil (1:14-15).
• Kata Yunani basilea lebih berarti kepada suatu pemerintahan daripada wilayah
kekuasaan. Sehingga maknanya adalah Allah yang sedang bertindak dan bekerja di
tengah-tengah umat-Nya dan bukan pada suatu daerah/ kelompok.
• Bagi Markus, syarat untuk masuk Kerajaan Allah adalah:
1. menyambut-Nya seperti anak-anak (10:14-15). Sangat ditekankan di sini
bahwa sifat anak-anak yang polos dan mudah percaya adalah syarat mutlak
walaupun pada masa itu anak kecil tidak dianggap dalam masyarakat Yahudi.
2. Orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah (10:23-25) bukan karena miskin itu
bijak tetapi karena kekayaan selalu menggoda orang ke arah materialisme dan
mengandalkan diri sendiri.
8. • Dalam Kerajaan Allah yang paling penting adalah kasih.
• Pengabdian kepada Kristus dan Kerajaan Allah menuntut kebulatan dan
kesungguhan hati. Pengabdian tersebut menekankan pentingnya penyerahan diri
yang total kepada Kristus; Dia saja yang berkuasa dalam hidup.
• Pengetahuan tentang Kerajaan Allah bukan sesuatu yang nyata dan terbuka untuk
semua orang. Itulah sebabnya Yesus menjelaskannya dengan perumpamaan serta
memberitahu artinya kepada pengikut-pengikut-Nya dan murid-murid-Nya (4:10-
12). Pengetahuan itu disampaikan kepada orag-oang yang polos seperti anak-anak
dan yang berserah kepada Tuhan.
• Markus memandang penggenapan Kerajaan itu sebagai suatu kejadian pada masa
depan (14:25), tetapi dalam arti tertentu penggenapan Kerajaan itu merupakan
kenyataan sekarang juga, sebab Yesus berbicara tentang beberapa orang yang
berdiri di dekat-Nya yang tidak akan mengalami kematian sebelum mereka melihat
bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa (9:1).
9. 3. Lukas
• Menaruh posisi penting bagi Kerajaan Allah
• Kuasa Allah nyata dalam Kerajaan-Nya di mana itulah tujuan Yesus
datang ke kota-kota dan mengajar serta melakukan mukjizat
• Setiap orang harus melihat bahwa Allah sedang bekerja di tengah
umat-Nya.
• Syarat masuk ke dalam Kerajaan tersebut harus meninggalkan hal
duniawi sebagaimana Yesus berkata kepada orang yang hendak
menguburkan keluarganya (9:60) tetapi akan ada berkat bagi orang
yang mau mengikut Yesus dengan meninggalkan keluarganya (18:28-
30)
10. pembuka pewartaan Kerajaan Allah.Baginya
pertobatan adalah hal yang mutlak dan ia juga
YOHANES PEMBAPTIS → menekankan penghakiman bagi yang tidak
bertobat (bnd. kapak pada akar pohon dan api
yang tidak terpadamkan – Mat. 3:7-12).
Dilanjutkan oleh Yesus yang datang lalu membaptis dengan Roh dan api
(Mat. 3:11; Luk. 3:16; Mrk. 1:8 [tetapi dalam Markus tidak menyebut
api]).
Beberapa orang melihat “api” sebagai ungkapan yang asli sebab bermakna sama
dengan penghakiman. Sedangkan “Roh” adalah penafsiran yang terkemudian sebab
sangat bernuansa Pentakosta dan baptisan dengan Roh tidak cocok dengan
pengharapan Mesianis pada waktu itu.
11. Perdebatan apakah Kerajaan yang diberitakan dalam
Injil-injil Sinoptis adalah Kerajaan kekinian atau masa
depan
Aspek Ganda
Kerajaan Allah
Bukti Kerajaan Bukti Kerajaan
Kekinian Masa Depan
12. Kerajaan Allah sudah dekat (Mrk. 1:14) sebagai prolog pemberitaan
Yesus bermakna bahwa sebenarnya kerajaan itu adalah menyangkut
kekinian.
Berbeda sekali dengan pengharapan para rabi Yahudi yaitu suatu
kerajaan eskatologis dan tidak memikirkan bahwa kerajaan tersebut juga
berbicara tentang masa kini. Yesus mengajar orang untuk mengharapkan
Kerajaan pada masa kini sementara sementara keadaan yang sedang
ada terus berlanjut. Inilah yang membedakan pengajaran-Nya dengan
pengajaran para rabi.
13. Berikut ini adalah ucapan-ucapan Yesus dalam Alkitab yang memberikan
bukti “kekinian” dari Kerajaan Allah:
1. Luk. 17:20-21
“Kerajaan Allah ada di antara kamu” (entos). Pernyataan ini
mengungkapkan sifat Kerajaan yang non-politis. Kerajaan bukanlah
sesatu yang kelihatan/ dapat ditunjuk (“Orang tidak dapat
mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana”).
2. Mat. 12:28 (= Luk. 11:20)
Lukas menggunakan ungkapan “kuasa Allah” sebagai ganti “Roh
Allah.” Kedua bentuk ucapan itu menghubungkan kedatangan
Kerajaan dengan pengusiran setan dan memandang kuasa atas roh-
roh jahat sebagai bukti bahwa Kerajaan sudah datang. Pengusiran
iblis tidak dilakukan sekali saja tetapi terus menerus sebagai bukti
kekinian Kerajaan tersebut.
14. 3. Mat. 11:11-12 (= Luk. 7:28 dan 16:16)
“Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba
menguasainya.” Jika melihat bahasa aslinya maka artinya akan
memiliki perbedaan dengan TB LAI. Biazomai (Yun.), arti harafiahnya
“dilakukan dengan kekerasan.” Yesus menyatakan bahwa Kerajaan
itu tidak hendak diwujudkan dengan kekuatan fisik/ politik yang
sangat menekankan aspek eskatologis.
4. Mat. 21:31
Ucapan Yesus bahwa pemungut cukai dan perempuan-perempuan
sundal akan mendahului pemimpin agama masuk ke dalam Kerajaan
Allah memperlihatkan aspek kekinian dari Kerajaan. Pelayanan Yesus
pada waktu itu, yang ditujukan terutama kepada yang terhilang
(salah satunya pemungut cukai dan perempuan sundal)
memperlihatkan kekinian Kerajaan yang mengikuti selama
pelayanan-Nya di muka bumi.
15. 1. “Khotbah Akhir Zaman.”
2. Ucapan Bahagia mengarah pada pandangan masa depan dari Kerajaan itu,
misalnya: janji akan dihibur, akan memiliki bumi, akan beroleh kemurahan,
akan melihat Allah. Jelas terlihat adanya penggenapan pada masa depan
sebab semua orang yang percaya pada Injil belum menerima janji tersebut
sepenuhnya.
3. “Hari Terakhir” (Mat. 7:22) yang harus dipandang sebagai sesuatu yang
menunjuk kepada masa mendatang yakni penghukuman.
16. 4. Tidak hanya penghukuman saja yang akan tergenapi pada masa
mendatang. “Perjamuan” kelak juga akan dihadiri oleh orang dari Timur
dan Barat lalu duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak, dan
Yakub, akan tetapi “anak-anak Kerajaan itu (yakni orang-orang Yahudi) akan
dicampakkan (Mat. 8:11; Luk. 13:28-29).
5. Selain kedatangan Anak Manusia dalam Kerajaan-Nya dan kemuliaan Bapa-
Nya (Mat. 16:27-28).
6. Permintaan anak-anak Zebedeus meminta tempat istimewa dalam
Kerajaan (Mat. 20:21) juga menunjukkan aspek masa depan.
17. Setelah dipaparkan tentang aspek ganda Kerajaan, manakah yang harus
kita terima? Jelas jika kita menerima salah satu maka yang lainnya akan
dihilangkan. Itulah yang dilakukan oleh aliran social gospel yang
menghilangkan aspek masa datang dan aliran eskatologis yang tidak
menganggap ada aspek kekinian. Bagaimana
menanggapinya
???
18. SOCIAL GOSPEL ALIRAN ESKATOLOGIS
• Pendukung social gospel • Aliran eskatologis
meneruskan pemikiran aliran berpendirian bahwa Yesus
liberal abad 19 dan 20 bahwa mengharapkan perwujudan
Yesus hanya manusia biasa Kerajaan masa depan itu pada
dan tidak ada sama sekali masa hidup-Nya dan benar-
Anak Manusia dan Kerajaan- benar kecewa pada waktu Ia
Nya pada akhir zaman. dibawa ke pengadilan lalu
• Pendukung aliran ini adalah disalibkan.
T.W Manson dan C.H. Dodd. • Salah satu pendukung aliran
ini adalah Bultmann yang
mengatakan bahwa Yesus
adalah nabi apokaliptik yang
mengharapkan kedatangan
Kerajaan itu dengan segera.
19. Jelas sekali kedua aliran di atas tidak patut untuk ditiru sebab akan
menghilangkan bagian-bagian Alkitab. Jadi, yang sebenarnya adalah
menerima kedua aspek tersebut.
Mengutip G.E. Ladd, “Allah adalah Raja sekarang ini dan juga garus
menjadi Raja, sebagaimana disebutkan dalam PL dan dalam Yudaisme
para rabi.
Memang benar bahwa pelayanan Yesus dan karya-Nya di atas kayu salib
menunjukkan kemenangan-Nya atas kejahatan namun kerajaan
kejahatan itu belum disingkirkan secara tuntas. Barulah pada akhir
zaman semua itu akan dihancurkan secara total.
20. Dikaitkan dengan misi dan tujuan-Nya Kristus di muka bumi, Kerajaan
Allah memiliki beberapa aspek yang penting, yaitu:
1. Sifat Teosentri
• Inisiatif dari Allah. Allah adalah Penggerak dan Pendorong yang
utama.
• Demokrasi sama sekali tidak ada di sini bahkan manusia tidak
berhak mengomentari sedikit pun.
• Ridderbos menyatakan bahwa Kerajaan Allah adalah “berasal
semata-mata dari Allah , dan merupakan penyataan kemuliaan
Allah.”
2. Sifat Dinamis
Menurut KBBI, penuh semangat dan tenaga sehingga cepat bergerak
dan mudah menyesuaikan diri dng keadaan dsb; mengandung
dinamika. Setiap yang berasal dari Allah tidak mengalami kelemahan
sama sekali. Sifat kedinamisan Kerajaan ini salah satunya terlihat dari
kekalahan total Iblis (Luk. 10:18).
21. 3. Sifat Mesianis
Kerajaan yang bersifat Mesianis artinya adalah Yesus sang Mesias
sebagai wakil Allah bertindak atas nama Allah sendiri. Bukti dalam
Alkitab yaitu bahwa Yesus disebut Anak Allah yang Mahatinggi, yang
akan menduduki tahkta Daud, dan Kerajaan-Nya tidak akan
berkesudahan (Luk. 1:32-33). Mat. 16:28 dan Mrk. 9:1 juga
mengungkapkan Yesus sebagi wakil Allah yang memerintah.
4. Sifat Keselamatan
• Keinginan dari Yesus sebagai Raja untuk menyelematkan dan
memberkati.
• Pengusiran roh-roh jahat adalah bukti dari belas kasihan-Nya dan
keinginan untuk memberkati.
• Bagaimanapun juga, jelas karya penyelamatan utama dari Yesus
adalah pengampunan dosa.
22. Siapa warga Kerajaan Allah???
Perumpamaan tentang Lalang dan Gandum dengan jelas
menunjukkan pandangan Yesus bahwa tidak semua orang
menjadi warga Kerajaan Allah.
Jelas ada cara pemilihannya
Bagaimana cara pemilihannya???
23. 1. Ucapan Bahagia (Mat. 5:3-11)
Kerajaan itu dibatasi pada orang-orang yang memiliki sifat-sifat
tertentu yang tidak dimiliki semua orang, misalnya:
kelemahlembutan, kemurahan hati dan kesucian hati.
2. Mat. 16:24, bnd. 10:38
Memikul salib dan menyerah diri sepenuhnya kepada Kristus. Jelas
kesetiaan kepada Yesus dan Kerajaan-Nya lebih penting dari ikatan
kekeluargaan sekalipun (Mat. 10:37).
3. Mrk. 8:36
Orang tersebut tidak boleh malu mengakui Yesus karena anak
manusia pun akan malu mengakui orang tersebut pada kedatangan-
Nya (ayat 38).
24. 4. Mrk. 10:13-17
Orang tersebut harus menyambut Kerajaan Allah seperti seorang
anak kecil dan tidak boleh mementingkan harta.
5. Perumpamaan tentang domba dan kambing (Mat. 25:31-46)
Kerajaan disediakan bagi mereka yang telah menerima tanggung
jawab sosial dan memperlihatkan belas kasihan kepada orang
miskin, yang telanjang, terpenjara, dan tuna wisma.
25. Jika sekilas melihat pemaparan tersebut,
Maka akan muncul pertanyaan apakah dengan menggunakan belas
kasihan dan tindakan-tindakan moral yang baik saja itu sudah cukup
tanpa harus ada penyerahan total pribadi manusia kepada Kristus dan
Kerajaan-Nya?
Karena itu penting sekali melihat konteks setiap ayat-ayat yang diberikan
yaitu sebagai sanggahan terhadap orang-orang yang membayangkan
tidak perlu adanya belas kasihan sosial dalam Kerajaan.
26. Semua yang dikemukakan di atas bukanlah syarat masuk melainkan
watak yang harus ditunjukkan oleh semua warga Kerajaan Allah .
Sebab Kerajaan Allah adalah persekutuan orang-orang yang saling
memperhatikan keadaan sesamanya sama seperti dirinya sendiri.
27. Pengajaran Nuansa Lewat
Yesus Rahasia Perumpamaan
Sejalan dengan pemahaman tentang kewargaan Kerajaan,
dibutuhkan telinga untuk mendengar dan tekad untuk
mentaatinya yang membuat Yesus menyampaikannya dalam
perumpamaan.
Berikut akan dijelaskan pengertian mengenai Kerajaan yang
disampaikan dalam perumpamaan-perumpamaan.
28. Perumpamaan tentang pengharapan Yesus akan
Penabur, Lalang, dan Biji keberhasilan misi-Nya sekaligus
Sesawi keterbasan dari misi tersebut
Kerajaan bekerja tidak
Perumpamaan tentang Ragi menggunakan metode yang
menarik perhatian umum seperti
yang digunakan kaum Zelot.
betapa berharganya nilai
Kerajaan Allah (Mat. 13:44-46).
Perumpamaan tentang Harta Ironisnya, dari perumpamaan
Terpendam tersebut juga, menunjukkan
bahwa tidak semua orang
menyadari nilai berharga dan tak
tertandingi dari Kerajaan
tersebut.
29. Perumpamaan tentang Pukat orang-orang benar akan
berbaur dengan orang-orang
tidak benar sampai akhir zaman.
orang-orang benar akan
Perumpamaan tentang berbaur dengan orang-orang
Penggarap-Penggarap Kebun tidak benar sampai akhir zaman.
Anggur Lihat Mat. 21:43
perlunya penyesalan dan
kepatuhan (Mat. 21:28-32).
“Pemungut cukai dan
perempuan sundal akan masuk
Perumpamaan tentang Dua
mendahului pemimpin-
Orang Anak
pemimpin agama jika mereka
memenuhi syarat sedangkan
pemimpin-pemimpin agama
tersebut tidak (Mat.21:31).
30. 1. Kerajaan Allah ada dalam Pelayanan Yesus
Harus diyakini bahwa Kerajaan Allah itu telah datang melalui
pelayanan Yesus Kristus yang melakukan banyak mukjizat namun
lebih dari itu adalalah penebusan-Nya.
2. Raja dalam Kerajaan Allah adalah seorang Bapa
Selama pelayanannya di bumi, Yesus mengajarkan tentang Bapa
yang baik, bagaimana berdoa kepada Bapa, dan masih banyak hal
lainnya tentang Bapa. Oleh karean itu, Kerajaan yang Yesus bawa
adalah Kerajaan tentang Bapa
31. 3. Kerajaan Allah berarti adanya Israel yang baru
Lewat Perjamuan Terakhir, Allah melantik orang-orang Israel yang
telah menjadi murid-Nya sebagai Israel yang baru dengan Perjanjian
yang Baru. Tradisi ini pun terus berlanjut pada masa gereja mula-
mula dan hingga kini yaitu umat percaya menjadi Israel yang baru.
4. Kerajaan Allah mengandung pola hidup yang baru
Salah satu pola hidup yang dapat dilihat dalam Injil Sinoptis adalah
Khotbah di Bukit sebagai pengajaran etika Kristus terhadap orang-
orang yang mengikuti-Nya. Dalam pengajaran-Nya pun Yesus
memerintahkan agar setiap mereka yang mengikut-Nya harus
meninggalkan segala sesuatu demi Kerajaan Allah termasuk syarat
mengikut Yesus, misalnya: penuh kasih, mengampuni, dll.
5. Kerajaan Allah dipusatkan kepada Kristus
Ucapan Yesus dalam Mat. 16:28 “Anak Manusia datang sebagai Raja
dalam Kerajaan-Nya” memberikan bukti yang cukup bahwa Yesus
adalah pusat (raja) dalam Kerajaan yang diberitakan-Nya.
32. 6. Kerajaan Allah melibatkan salib
Ungkapan Anak Manusia berpusat pada penderitaan yang harus
Yesus alami yaitu kematian di kayu salib untuk menebus dosa
manusia. Bahkan salib menjadi pusat teologi Markus di mana Yesus
adalah Hamba Allah yang menderita dan sengsara. Tujuan utama
Yesus datang ke dunia bukanlah mengadakan mukjizat melainkan
harus mati di kayu salib (Mrk. 8:31; 9:31; 10:33-34; 10:45). Ia ada
untuk menjadi tebusan bagi banyak orang.
7. Kerajaan Allah memang sudah datang namun masih akan
disempurnakan
Pengajaran Yesus yang bersifat apokaliptis, misalnya tentang
kesepuluh gadis , hamba yang menunggu kedatangan tuan, penjaga
pintu, dsb ada untuk menunjukkan tentang kedatangan Anak
Manusia dalam awan (14:62).