Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Pneumatologi bagian 1
1. The Moody Handbook of Theology
Paul Enns
PNEUMATOLOGI: DOKTRIN ROH KUDUS
Roh Kudus adalah salah satu pribadi dari Allah Tritunggal, oleh karena itu studi khusus tentang
peribadi dan karyaNya sama penting dengan study yang lainnya. Sebagaimana dapat diharapkan,
setiap Allah dan kebenaranNya terlibat, maka pengajaran yang keliru telah berkembang untuk
menyangkali dan mendistorsi doktrin ortodoksi. Alkitab kaya dengan data mengenai Roh Kudus,
dari situlah segmen dari teologikal yang utama itu sudah siap untuk dibangun.
PERSONALITAS ROH KUDUS
IdentitasNya Mengonfirmasi PersonalitasNya
Problem dalampikiran banyak orang adalah bahwa personalitas dapat eksis hanya dalam diri
manusia, karena personalitasnya hanya direlasikan dengan keberadaan yang terbatas bukan pada
yang tidak terbatas. Karena manusia diciptakan berdasarkan gambar Allah, maka masuk akal
untuk mengharapkan karakteristik yang mirip antara Allah dan manusia. Karena itu “adalah
mungkin untuk membentuk suatu konsep personalitas Ilahi melalui suatu suatu studi tentang
manusia, karena manusia diciptakan dalam rupa Allah”. Personalitas secara sederhana dapat
dijabarkan sebagai yang memiliki akal budi, emosi dan kehendak; karena itu dengan
mendemonstrasikan bahwa Roh Kudus memiliki akal budi, emosi dan kehendak, maka dapat
terlihat bahwa Ia adalah suatu pribadi dan memiliki personalitas. Roh Kudus kadang-kadang
disebut sebagai “sesuatu” atau sekadar sebagai suatu pengaruh. Studi ini akan
mendemonstrasikan bahwa Roh Kudus bukan hanya sekedar pengaruh, tetapi suatu Pribadi yang
memiliki karakteristik personalitas. Pada Awal sejarah gereja Arius menyangkali personalitas
Roh Kudus, Ia mengatakan Roh Kudus hanya merupakan suatu pengaruh yang keluar dari Bapa.
Ia dinyatakan salah di Konsili Nicea, Tahun 325 AD. Pengajarannya terus berlangsung sampai
sekarang dalam unitarianisme dan bidat-bidat, seperti saksi Yehova.
2. AtributNya mengkonfirmasi PersonalitasNya
Akal Budi,. Roh Kudus memiliki akal budi karena dikatakan bahwa “Roh Kudus menyelidiki
segala sesuatu” (1 Kor 2:10). Kata menyelidiki berarti meneliti atau menyelidiki sesuatu. Roh
Kudus meneliti kedalaman dari Allah dan menyatakan pada orang percaya. Kata yang digunakan
oleh Kristus dalam Yohanes 5:39 dimana Ia menyatakan “Kamu menyelidiki Kitab Suci”.
Pengetahuan. Tak seorang manusia pun memiliki kesadaran atau pengetahuan dari pikiran
Allah,tetapi Roh Kudus memahami pikiran Allah (1 Kor 2:11).
Pikiran. Bahkan sebagaimana Roh Kudus mengenal Bapa, demikian pula Bapa mengenal pikiran
Roh Kudus (Rm 8:27). Kata “pikiran” Yunani phronema artinya “cara berpikir, pola piker,
tujuan, aspirasi, perjuangan” dan secara jelas mengindikasikan bahwa Roh Kudus memiliki akal
budi (Ef 1:17).
Emosi. Emosi atau sensibilitas berarti memiliki Perasaan, memiliki kesadaran dan kemampuan
untuk memberikan tanggapan pada sesuatu. Efesus 4:30 memerintahkan “jangan mendukakan
Roh Kudus dari Allah”. Konteksnya menekankan bahwa Roh Kudus didukacitakan pada waktu
orang percaya berdosa dengan berdusta (Ay.25), merasa marah (Ay.26), dengan mencuri atau
bermalasan (Ay.28) atau mengatakan kata-kata yang tidak baik (Ay.29). kata bendanya
membentuk kata yang sama, yang digunakan dalam menjabarkan kesedihan orang Korintus
setelah Paulus menulis surat yang keras kepada mereka (2 Kor 2:2-5). Hanya pribadi yang
didukakan; apabila hanya sekedar pengaruh , maka Ia tidak dapat didukakan.
Kehendak. Roh Kudus memiliki kehendak, mengindikasikan Ia memiliki kuasa yang berdaulat
dalam pemilihan dan keputusan. Roh Kudus mendistribusikan karunia-karunia Roh Kudus
sebagaimana kehendakNya. Frasa Ia menghendaki (Yun, bouletai) menunjuk pada suatu
keputusan dari kehendak setelah dipikirkan sbebelumnya. Ide tentang pilihan yang berdaulat
adalah jelas dalam pernyataan ini. Dengan cara analogi, kata yang sama “kehendak” digunakan
3. untuk menjabarkan kehendak Allah Bapa (Yak 1:18). Sebagaimana Bapa memiliki kehendak,
demikian pula Roh Kudus memiliki kehendak. Di Kis 16:6 Roh Kudus menggunakan
kehendakNya dengan melarang Paulus untuk berkhotbah di Asia dan mengarahkanpelayanan
Paulus ke Eropa. Bagian-bagian kitab suci ini dengan jelas menjelaskan bahwa Roh Kudus
memiliki akal budi, emosi dan kehendak sebagai bagian dari personalitas yang sejati.
Karya-karya mengonfirmasi PersonalitasNya
Roh Kudus menampilkan Karya-karya yang serupa dengan karya-karya dari Allah Bapa dan
Putra. Karya-karya ini mengonfirmasikan personalitas dari Roh Kudus.
Roh Kudus mengajar. Sebelum Yesus meninggalkan murid-muridNya, Ia mendorong mereka
dengan mengatakan kepada mereka bahwa Ia akan mengutus “penolong yang lain” (Yoh 14:6).
“yang lain” menekankan bahwa Roh Kudus akan menjadi penolong yang serupa dengan Kristus.
Sebagaimana Kristus telah mengajar para murid-murid (Mat 5:2; Yoh 8:2), demikian pula Roh
Kudus akan mengajar mereka (Yoh 14:26). Roh Kudus akan menampilkan dan melakukan
pengajaran yang sama dengan Kristus. Roh Kudus akan menyebab mereka mengingat hal-hal
yang telah Kristus ajarkan sebelumnya. Roh Kudus akan mengonfirmasi pengajaran Kristus.
Roh Kudus Bersaksi. Yesus berjanji pada murid-murid bahwa Roh Kudus “akan memberi
kesaksian tentang Aku” (Yoh 15:26). Kata “memberikan kesaksian” berarti memberikan
kesaksian tentang seseorang . Roh Kudus akan bersaksi tentang pengajaran Kristus bahwa Ia
telah datang dari Bapa dan telah mengatakan kebenaran Allah. Kata yang sama digunakan pada
waktu para murid bersaksi tentang Kristus di Yoh 15:27. Sebagaimana para murid bersaksi
tentang Kristus demikian pula Roh Kudus bersaksi tentang Kristus.
Roh Kudus Membimbing. Yesus mendeklarasikan bahwa pada waktu Roh Kudus datang, Ia akan
membimbing mereka pada semua kebenaran (Yoh 16:13). Gambarannya adalah seorang
pemandu atau pemimpin perjalanan menuju pada wilayah asing bagi mereka yang sedang
melakukan perjalanan, tetapi dikenal oleh pemandu itu.
Roh Kudus Meyakinkan. Yoh 16:8 mendeklarasikan masa depan pelayanan dari Roh Kudus yaitu
akan “meyakinkan dunia”. “meyakinkan” Yunani elegchoberarti meyakinkan seseorang akan
4. sesuatu ; menunjukkan sesuatu kepada seseorang. Roh Kudus bertindak sebagi pengacara Ilahi
yang meyakinkan dunia tentang dosa, kebenaran dan penghakiman.
Roh Kudus melahirbarukan. Sesorang yang mengalami kelahiran barutelah dilahirkan oleh Roh
Kudus; dilahirbarukan oleh Roh. Sebagaiman Putra Allah memberikan hidup kepada orang
percaya (Yoh 5:21) demikian Pula Roh Kudus melahirbarukan manusia (Yeh 36:25-27; Tit 3:5).
Roh Kudus Menjadi Pendoa Syafaat. Pada seorang percaya yang sedang lemah. Roh Kudus
menyerukan keluhan orang percaya dan berdoa atas nama orang percaya (Rm 8:26). Bapa
mengerti doa syafaat Roh Kudus dan menjawab doa dan bekerja dalam segala sesuatu untuk
kebaikan hidup orang percaya karena Roh kudus telah berdoa bagi anak Allah (Rm 8:28). Kata
yang sama berkaitan dengan Doa Syafaat digunakan oleh Kristus dalam karya doa syafaatNya
(Rm 8:34; Ibr 7:25). Sebagaimana Kristus berdoa syafaat bagi orang percaya, demikian pula Roh
Kudus berdoa syafaat bagi orang lain; pribadi yang berdoa syafaat. Sekali lagi diingatkan: benda
mati tidak bisa menjadi juru syafaat bagi orang lain; seorang pribadilah yang menjadi juru
syafaat.
Roh Kudus Memerintah. Kis 13:12 Roh Kudus memerintah Paulus dan Barnabas untuk
dikhususkan bagi pekerjaan misi; Kis 13:4 menambahkan bahwa kedua itu diutus oleh Roh
Kudus. Di Kis 16:6 Roh Kudus melarang Paulus dan Silas untuk berkhotbahdi Asia; Kis 28:29
Roh Kudus mengarahkan Filipus untuk berbicara pada sida-sida dari Etiopia.