SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 133
PENGAJARAN DASAR
GEREJA BETHEL INDONESIA
ALKITAB

  Alkitab adalah Firman Allah yang
  berbicara kepada manusia.
  Alkitab adalah saksi utama tentang Allah.
  Alkitab diinspirasi/diilhamkan Allah (Yun:
  Theopneustos; Inggris: God breathed,
  “diilhamkan, dinafasi Allah,” 2 Tim 3:16)
  Penulis digerakkan oleh Roh Kudus
  sendiri.
ALKITAB

 Alkitab sebagai wahyu Allah yang reliable-
 dapat dipercaya (reliable revelation of God).
 Alkitab adalah infalibel (infallible) -tidak
 mungkin bila salah.
 Penulisan Alkitab oleh manusia yang
 berdosa tidak mengurangi infalibilitas Alkitab
 karena asalnya yang ilahi dan karena
 otoritas Roh Allah yang menginspirasinya.
PENYATAAN

  Penyataan Progressif
  – Allah menyatakan diri secara bertahap hingga
    penebusan-Nya yang utuh di dalam Kristus
  Penyataan Umum
  – Alam semesta, Hati Nurani
  Penyataan Khusus
  – Providensia, Mujizat, Komunikasi Khusus,
    Alkitab, Yesus Kristus
INSPIRASI

  Reliabel (dapat dipercaya)
  Infalibel (tidak mungkin salah)
  Inspirasi Penuh (kata-demi kata)
KANON

  Definisi Kanon
  – Kata Yunani kanon (2 Kor. 10:13, 15; Gal
    6:16), berasal dari bahasa Semit, Ibrani
    qaneh, Yeh. 40:3, dst).
  – Artinya: alat pengukur, peraturan
OTORITAS ALKITAB


 1. Alkitab tidak mungkin salah
   Alkitab adalah karya Allah dan Allah
   adalah sumber kebenaran dan segala
   yang benar.
   Manusia dapat mempercayai
   sepenuhnya apa yang tertulis dalam
   Alkitab.
OTORITAS ALKITAB

 2. Alkitab adalah penyataan Allah
    Dalam Alkitab, Allah menyatakan diri-Nya,
    dengan demikian untuk mengenal Allah.
    Tidak ada penyataan lain tentang Allah,
    selain dalam Anak-Nya sediri -Yesus
    Kristus-, yang lebih tinggi atau lebih tepat
    daripada Alkitab.
OTORITAS ALKITAB

 3. Alkitab mencapai maksud dan tujuan
   utamanya yaitu keselamatan manusia
   Mentaati Alkitab berarti mentaati Allah yang
   telah memberikan Kristus bagi keselamatan
   manusia.
   Manusia yang bertuhankan Kristus dan hidup
   sesuai dengan Alkitab pasti menerima
   anugerah keselamatan kekal.
OTORITAS ALKITAB

4. Alkitab menjamin Allah mau dan berkuasa
  memenuhi segala janji yang tertulis
  dalamnya
  Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya
   Allah yang mahakuasa dan tidak pernah
  kekurangan kemampuan untuk menggenapi
  janji-Nya.
OTORITAS ALKITAB

5. Alkitab adalah cukup
  Alkitab tidak boleh dan tidak perlu ditambah
  lagi ataupun dikurangi.
  Alkitab mampu menjawab segala kebutuhan
  manusia akan Allah dan segala pertanyaan
  mengenai kehendak-Nya bagi manusia.
OTORITAS ALKITAB

6. Alkitab adalah terang
   Hidup sesuai Alkitab berarti manusia tidak
   berjalan dalam kegelapan.
   Menuntun kepada kehidupan yang baik.
   Menampilkan hidup sebagai kesaksian.
PERANAN ROH KUDUS


 1. Di samping pengarang dan pemelihara Alkitab,
   Roh Kudus juga adalah penafsir Alkitab.
   Ia jugalah yang memberi iluminasi (menyinari dan
   memberikan terang-Nya) pada Alkitab hingga
   dapat dimengerti manusia.
    Kita mengakui bahwa hanya pada Roh Kuduslah
   kita bergantung untuk mengerti Alkitab.
OTORITAS ALKITAB
2. Melalui karya Roh Kudus dalam hati
  manusia, kata-kata para nabi dan rasul
  dapat dimengerti dan dimiliki secara pribadi.
  Iluminasi Roh Kudus menyebabkan kata-
  kata dalam Alkitab menjamah hati kita.
  Firman Allah tidak dapat bekerja sendiri
  tanpa Roh Kudus. Penggenapan Yes. 55:11
  dan Ibr. 4:12 hanya dapat terlaksana bila
  diterangi Roh Kudus:
OTORITAS ALKITAB
3. Roh Allah memberi kehidupan, kuasa dan terang-
  Nya pada Firman yang tertulis itu yang kemudian
  mengubah kehidupan manusia.
  Jadi peran Roh Kudus untuk memberi iluminasi
  dan interpretasi ilahi pada firman tertulis itu tidak
  bisa ditiadakan atau digantikan dengan apapun
  Hanya melalui pencerahan/iluminasi Roh Kudus
  kita dapat mengerti kebenaran kehendak Allah.
OTORITAS ALKITAB

4. Roh Kudus memberi kesaksian tentang
  kebenaran.
  Ia tidak akan mewahyukan hal-hal yang
  bertentangan dengan Alkitab atau yang
  melecehkan Alkitab.
  Suatu doktrin atau pengajaran yang
  bertentangan dengan Alkitab, menyimpang
  atau tidak selaras dengan Alkitab, tidaklah
  datang dari Roh Kebenaran.
OTORITAS ALKITAB
Pengalaman pribadi ketika kita menerima
pencurahan Roh Kudus merupakan suatu
pengalaman yang sangat berarti.
Kita meyakini kepekaan terhadap iluminasi
Roh Kudus dan pengalaman pribadi kita
untuk menolong interpretasi Alkitab
walaupun kita menyadari adanya bahaya
dalam hal ini seperti:
– Kita dapat mengaburkan roh kita sendiri (atau
  roh lainnya) dengan Roh Kudus.
– Kita dapat menggunakan pengalaman pribadi
  sebagai landasan tafsir Alkitab.
ILUMINASI DAN TAFSIR
1. Kita menafsirkan suatu perikop secara
   historis. Kita mempelajari konteks
   tempat, waktu, maksud penulis perikop
   tersebut dan maknanya bagi para
   pembaca perdana.
2. Kita menafsirkan perikop itu secara
   gramatis. Kita berusaha mengerti makna
   kata-kata yang digunakan, konstruksi
   kalimat dan tata bahasa yang dipilih
   penulis.
ILUMINASI DAN TAFSIR
3. Kita menafsirkan suatu perikop secara
  konstekstual. (sesuai dengan
  konteksnya yang lebih luas). Kita
  mempelajari konteks yang luas dimana
  suatu perikop diletakkan. Kita
  membandingkan dan menafsirkan suatu
  perikop dengan perikop lain, suatu teks
  dengan teks lain.
ILUMINASI DAN TAFSIR
4. Kita mempelajari hasil tafsiran dari para penafsir
   lain yang percaya akan otoritas Alkitab dan
   ditandai dengan integritas pribadi dan kehidupan
   spiritual yang dalam.
   Kita tidak akan menganggap tafsir kita paling
   benar melainkan membandingkannya dengan
   hasil para penafsir yang lain.
   Dengan demikian kita menghindari penafsiran
   yang bertentangan dengan doktrin-doktrin utama
   iman Kristen.
ILUMINASI DAN TAFSIR
5. Satu prinsip penting dalam pemberitaan kita agar kita
   tetap setia pada ajaran Alkitab dan tidak mengajarkan
   hal-hal diluar Alkitab adalah:
   Kita akan menyatakan dengan tegas apa yang
   diajarkan oleh Alkitab secara tegas pula.
   Tetapi bila Alkitab diam dan tidak memberi penyataan
   tentang suatu hal, kita juga akan diam ataupun kalau
   berbicara dengan pelahan saja.
   Bila suatu hal ditulis sekali atau dua kali saja dalam
   Alkitab maka kita tidak akan membuat pengajaran
   yang rumit dan kompleks mengenai hal tersebut yang
   akan membawa kita pada penyesatan.
ALLAH
PANDANGAN YANG MENOLAK

 Ada dua golongan yang menyangkal
   adanya Allah, yakni
1. Atheisme teoritis (menyangkal Allah
   berdasar argumentasi rasional)
2. Atheisme praktis (menyangkal Allah dalam
   praktek perbuatan hidup, dengan kata lain
   hidup seolah-olah Allah tidak ada; Mzm
   10:4; 14:1; Ef 2:12).
ARGUMENTASI

Guna menangkis kelompok tersebut maka
beberapa orang menggunakan
argumentasi rasional untuk membuktikan
adanya Allah; yakni:
Argumentasi Kosmologis
         (sebab-akibat):



– Segala yang ada di dunia ini pasti ada
  sebabnya atau asal muasalnya.
  Tuhan dianggap sebagai sebab yang
  pertama.
Argumentasi Teleologis


–Karena adanya keteraturan,
 pasti Tuhan yang mengatur.
Argumentasi Ontologis

–Dalam diri setiap orang
 terdapat kesadaran tentang
 Allah, karena itu Allah pasti
 ada.
Argumentasi Moral


–Tuhan memberikan kesadaran
 moral (tahu membedakan yang
 baik dan buruk) ke dalam diri
 setiap manusia.
Sifat Allah di dalam kebesaran-Nya
        (Atributes of greatness)

– Sebagai Roh (Yoh. 4:24, 1 Tim. 1;17,
  6:15-16).
– Sebagai Pribadi (Kej. 3, 4:26, 12:8,
  20:7).
– Sebagai yang hidup (Yoh. 5:26, Kis.
  17:24-25).
– Allah tidak terbatas (baik oleh tempat,
  waktu, pengetahuan, juga kekuasaan).
Sifat Allah dalam kebaikan-Nya
        (attributes of goodness)


Suci/kudus (Kel. 15:11, 1 Sam. 2:2, Ayb.
34:10, Hab. 1:13).
Adil (Am. 5:12, 2:1-13).
Benar (Mzm 19:8-9, Kej. 18:25, Yer. 9:24).
Kasih (1 Yoh. 4:8, Yoh. 3:16).
KRISTOLOGI
(DOKTRIN KRISTUS)
NAMA
Nama “Yesus” (Jehoshua)
berarti sang penyelamat
(juruselamat) yang
menunjukkan misi-Nya bagi
dunia, yakni keselamatan
manusia (Mat 1:21),
NAMA
Nama “Kristus” (Kristos) sejajar
dengan pengertian Mesias
dalam PL yang berarti yang
diurapi, sesuai dengan jabatan
raja dan imam yang adalah
orang yang diurapi (Kel 29:7; Im
4:3; Hak 9:8; 1 Sam 9:16; 10:1;
2 Sam 19:10).
Keillahian Yesus
“Anak Allah” menunjukkan hubungan
Yesus dan Allah Bapa yang sangat dekat.
Istilah ini kita kenal juga dalam trinitas
(Mat. 11:27; 14:28-33; 16:16; 21:33-46;
22:41-46).
Keillahian Yesus
    Istilah “Anak Allah” bukan
    berarti Allah menikah kemudian
    memperanakkan Yesus.
    “Anak Allah” digunakan
    sehubungan dengan
    keberadaan ke-Allahan-Nya dan
    pekerjaan Ilahinya (Luk. 1:35).
Bukti keillahianNya
Gelar Anak Allah (Kis. 8:37; 2 Kor.
1:19; Gal. 2:20, Ef. 4:13);
Ia sendiri adalah firman dan firman itu
adalah Allah (Yoh 1:1)
Bukti keillahianNya
    Ia mampu mengampuni
    dosa (Mat. 9:2-7) bahkan
    pengakuan setan bahwa
    Yesus adalah Allah (Mat.
    8:29).
    Ia bangkit dari kematian.
    Ia layak disembah (Mat. 2:2)
Kemanusiaan Yesus

Dari pengakuan iman kita percaya bahwa Yesus
dilahirkan layaknya bayi-bayi yang lain (Luk 1:1,
Gal 4;4), meski yang membedakannya adalah
bahwa ia lahir dari Roh Kudus.
Dengan demikian kita yakin bahwa Yesus
adalah sungguh-sungguh manusia.
Bukti kemanusiaan-Nya
Ia mengalami keadaan yang sama
dengan manusia (lapar, haus, marah,
sedih, takut, dll.);
Ia memiliki struktur tubuhnya sama
(daging, dan darah);
Ia memiliki silsilah;
Ia juga mati.
Hal yang membedakan Yesus
Ia adalah manusia yang tidak berdosa.
Yesus tidak pernah membuat pengakuan dosa
Baptisan-Nya bukan sebagai tanda pertobatan
tetapi penggenapan kebenaran, menang dalam
semua pencobaan, pengakuan Yesus sendiri
(Yoh. 10:30, 1 Yoh. 3, Ibr. 4:15, 2 Kor. 5:21).
Jabatan
Yesus adalah
   Raja
   Imam
   Nabi
Jabatan: Raja
Dalam proses penyaliban, Yesus diolok-olok
sebagai raja (Yoh 19:3, Luk 23:2, Yoh 19:21)
padahal sebelumnya ia dielu-elukan pula
sebagai raja di Yerusalem.
Sebagai seorang raja, Kristus telah berperang
melawan kerajaan kegelapan dan menang.
Ia menjadi kepala dan raja yang memerintah
umat-Nya.
Jabatan: Nabi
Sebagai Nabi, Ia bukan hanya
menyampaikan firman Allah melainkan
Firman itu sendiri.
Seperti nabi lainnya dalam PL, ia juga
mengalami sengsara oleh karena
tugasnya.
Jabatan: Imam
Sebagai Imam, Yesus tidak
mempersembahkan korban dengan
menyembelih domba, melainkan Dia
sendiri sebagai domba yang harus
dipersembahkan sehingga terjadi
pendamaian antara manusia dengan
Allah.
Dalam surat Ibrani, Yesus adalah
imam besar menurut peraturan
Melkisedek, bukan menurut
peraturan Harun yang berarti bahwa
Yesus adalah imam yang kekal.
Karya-Nya
Makna dari karya-Nya
– kematian,
– kebangkitan dan
– kenaikan Kristus
Kematian-Nya
Penggenapan nubuat dalam PL sebagai
sebuah kemenangan oleh karena
ketaatan-Nya kepada Allah dan kerelaan-
Nya menanggung dosa manusia sehingga
terjadi penebusan bagi manusia dan
terjadi pendamaian antara manusia
dengan Allah.
Kebangkitan-Nya
 Memberikan pengharapan baru bagi
 setiap orang percaya (1 Kor 15:35-
 38)
 Memberikan kehidupan baru (Ef
 2:5,6)
 Membuktikan bahwa Ia adalah Allah
 yang hidup dan menang atas kuasa
 maut
 Merupakan penggenapan dari firman.
Kenaikan-Nya
Merupakan bagian dari pemuliaannya
(Kis 1:6-11, Luk 24:51 dan Mrk 16:19)
yang dilanjutkan dengan pencurahan
Roh Kudus dan berhubungan dengan
fungsinya kemudian untuk duduk di
sebelah kanan Allah Bapa sebagai
pembela, pendoa syafaat, dan
pengantara kita (Roma 8:34; Ibr 7:25;
9:24).
Meski demikian Ia berjanji bahwa Ia
tetap menyertai sampai akhir zaman dan
akan datang kembali yang kedua kali.
MANUSIA
PENCIPTAAN
• Manusia diciptakan berbeda dengan
  ciptaan yang lain, yaitu menurut
  gambar dan rupa Allah.
• Manusia diciptakan dengan memiliki
  citra atau karakter Allah, serta potensi
  hubungan yang akrab dengan Allah.
Gambar Allah
• Pengertian gambar Allah secara
  khusus adalah manusia memiliki
  kemuliaan, kebenaran dan kesucian.
  sementara secara umum berarti
  segala sifat manusia yang
  membedakan manusia dari mahluk
  lain yaitu memiliki pikiran perasaan
  dan kemauan.
Gambar Allah
• Setelah manusia itu berdosa, ia
  tidak kehilangan pikiran. Ia masih
  memiliki perasaan dan
  kehendak, hanya pikiran
  perasaan kehendak itu
  dipusatkan kepada dirinya
  sendiri.
DOSA
• Dosa diartikan sebagai pemikiran yang
  bodoh (Amsal 24:9), pelanggaran terhadap
  hukum Allah (1 Yoh 3;4)
• Segala sesuatu yang dilakukan tanpa iman
  (Rom 14:23)
• Orang yang tahu berbuat baik tapi tidak
  melakukannya (Yak 4:17), dosa
  disamakan dengan kejahatan (1 Yoh 5:17).
ASAL MULA DOSA
• Allah tidak menciptakan dosa dan
  dosa bukan berasal dari Allah,
  perkataan “sungguh amat baik”
  dalam Kejadian 1:31 mengandung
  arti bahwa semua ciptaan diciptakan
  sesuai dengan maksud dan rencana
  Allah, tidak meleset dan tanpa cacat
  cela.
ASAL MULA DOSA
• Manusia diberikan kehendak bebas
  untuk memilih taat kepada Allah atau
  melawan kehendak Allah.
• Pohon pengetahuan diberikan
  sebagai ujian ketaatan agar manusia
  rela dan atas kehendaknya sendiri
  memilih Allah dan menolak Iblis yang
  telah diizinkan Allah untuk menggoda
  manusia.
Dosa Warisan

• Dosa warisan adalah dosa oleh karena
  Adam, sebagai “kepala manusia”
  melanggar perintah Allah, maka ia
  bersalah dan kesalahannya menjadi
  kesalahan kita juga, hal itu terbukti dari
  hukuman yang dijatuhkan Allah kepada
  Adam dan keturunannya (Kej 3:15,16,
  Rom 6:23).
Dosa Warisan
 • Adam menjadi benih yang tidak
   baik, dan benih itu menentukan
   pohon yang kemudian. Manusia
   tidak dapat berbuat baik tapi
   cenderung berbuat jahat (Ef. 2:1).
   Kerusakan warisan berjalan karena
   benih laki-laki melalui kelahiran
   (Ayub 14:4; Yoh 3:6).
Dosa Perbuatan
• Adalah dosa yang dilakukan oleh
  orang itu sendiri. Pelanggaran
  dosa sekecil apapun adalah tetap
  dosa, oleh karena itu tidak dikenal
  pembedaan dosa menurut besar
  kecil atau berat dan ringan
Akibat Dosa
• Dosa mendatangkan hukuman Allah dan akibat
  dosa adalah maut dan rusaknya hubungan
  manusia dengan Allah dan ciptaan yang lain.
• Jelas dikatakan bahwa upah dosa adalah maut
  (Rom 6:23), maut itu meliputi, perceraian roh
  dan tubuh (mati jasmani), perceraian Allah dan
  manusia (mati rohani), dan juga kematian kekal
  (Why 21:8) yang akan dialami oleh orang
  berdosa yang tidak mau bertobat. Semua
  manusia telah berdosa, dan untuk mendapatkan
  pengampunan, maka ia harus bertobat.
Pertobatan
• Di dalam PL digunakan istilah Nakhas
  (menyesal) dan syub (berpaling dan
  kembali pada Tuhan), sementara dalam
  PB digunakan istilah metanoia (perubahan
  hati/niat) dan epistrope (perubahan dalam
  hidup/tingkah laku yang kelihatan).
Pertobatan
• Bertobat bukan sekedar berhenti dari
  berbuat dosa, melainkan juga
  kemudian berpaling kepada Allah.
• Bertobat adalah keadaan dimana
  seorang berdosa menyesal karena
  dosanya yang dinyatakan oleh firman
  Allah dan gerakan Roh Kudus
  sehingga dengan kehendaknya sendiri
  mengubah pikirannya dan hatinya lalu
  berbalik dari dosanya dan berpaling
  pada Allah.
Pertobatan
• Pertobatan dari seorang yang belum
  mengenal Kristus disebut pertobatan
  pertama yang terjadi hanya satu kali,
  akan tetapi pertobatan dari seorang
  percaya yang terjadi berulangkali
  untuk pengudusan dari dosa-dosa
  yang diperbuat disebut pertobatan
  yang terus menerus.
Pertobatan
• Hasil dari pertobatan adalah:
  menerima pengampunan dan
  penyucian (1 Yoh 1:9; Yes 1:18), rasa
  damai (2 Kor 5:19-20), sukacita besar
  pada Allah dan malaikat-malaikat-Nya
  (Luk 15:10).
KEKUDUSA
N
Istilah

    Dalam PL, kata kudus diterjemahkan dari
     akar kata ibrani qadas yang berarti
     dipisahkan untuk keperluan khusus atau
     tujuan khusus yang berkaitan dengan
     rencana Tuhan (Im. 20:26)
    Dalam PB diambil dari kata hagiasmos yang
     berarti terpisah dari yang duniawi, dari yang
     tercemar.
Istilah

   Untuk mencapai artikulasi karakter
    kudus setelah mendapat status
    dinyatakan kudus dalam Kristus adalah
    merupakan proses yang terus menerus.
Pengudusan


   Pengudusan merupakan akibat dari kelanjutan dari
    lahir baru, hanya bedanya kelahiran baru diterima
    pada saat orang bertobat dan mwenerima Yesus,
    pengalaman yang segera terjadi saat itu (a single
    crisis experience).
   Pengudusan adalah pergumulan sehari-hari
    bagaimana kita memberi kesediaan agar Allah
    memerintah hidup kita sebagai ganti dulu dosa
    memerintah kita.
Tahapan Pengudusan

    Dengan demikian keselamatan adalah
     gerak dinamis dari tahap:
1.   justification
2.   sanctification (pengudusan)
3.   perfection (penyempurnaan) atau
     glorification
Tahapan Pengudusan

   Proses kekudusan adalah kuasa dari Allah
    yang telah menjadikan kita anak-anaknya (Yoh
    1:12), dan firman Allah (Yoh 15:3,17:17, 2 Tim
    3:16,17) dan Roh Kudus (Roma 1:4; 7:6; 8:9;
    Kis 1:8).
Beberapa aspek kekudusan

1.    Kekudusan karena tujuan panggilan. Dalam
      kristus kita dikuduskan, dipisahkan dari
      dunia untuk satu tujuan (Kis 9:13, Roma
      8:27) yaitu mengaktualisasikan karakter
      kudus dalam hidup sehari-hari.
Beberapa aspek kekudusan

2. Pengalaman batiniah. kekudusan adalah
    sesuatu yang terjadi dalam hati yaitu Tuhan
    mulai mengimpartasikan kekukudusan Kristus
    dalam hati orang percaya dimulai sejak lahir
    baru.
Beberapa aspek kekudusan

3. Karya Allah. kekudusan adalah karya Allah
  (1 Tes 5:23)
4. Orang percaya mengerjakan bagiannya.
  selain karya Allah, kekudusan juga upaya
  dari manusia.
Beberapa aspek kekudusan


 Tanpa respon dari manusia maka
 pengudusan itu tak akan terwujud.
BAPTISAN
AIR
Mengapa Baptisan Penting
 Dalam Alkitab, baptisan dibedakan menjadi
  empat yakni baptisan pertobatan, baptisan
  dalam penderitaan, baptisan air dan baptisan
  Roh Kudus.
 Baptisan air adalah penting sebab di dalam
  amanat agung Tuhan Yesus (Mat 28:18-20;
  Mark 16:15-18), terdapat perintah untuk
  dibaptiskan.
Makna Baptisan
 Makna baptisan secara alkitabiah dapat
  ditemukan dalam Roma 6:3-11, Kolose 2:12,
  1 Petrus 3:21, 1-5.
 Baptisan adalah tindakan iman untuk
  melaksanakan percaya kepada Injil yaitu
  bahwa Kristus telah mati karena dosa kita,
  sesuai dengan kitab suci, bahwa Ia
  dikuburkan, dan dibangkitkan pada hari
  ketiga sesuai dengan kitab suci.
Makna Baptisan
 Dengan demikian baptisan juga adalah tindakan
  iman bahwa kehidupan lama dengan seluruh dosa
  kita dikuburkan bersama kematian dan
  penguburan Yesus Kristus dan dibangkitkan
  bersama dengan Yesus oleh kemuliaan Allah dan
  memperoleh hidup baru dalam Kristus.
 Baptisan dilaksanakan dengan menyelamkan
  orang yang hendak dibaptis. (Mat 3:13-17, Mark
  1:9-10, Kis 8:38-39, Rom 6:3-34).
Tata Cara
 Dalam Alkitab, syarat untuk baptisan adalah
  bertobat (Kis 2:38), percaya dan menerima
  Yesus/menjadi murid Tuhan (Mark 16:15-16/1
  Kor 15:2-4; Mat 28:19).
 Anak-anak belum punya pengertian tentang
  dosa yang dihubungkan dengan pertobatan
  maupun penebusan sehingga pada umumnya
  baptisan dilakukan untuk mereka yang berumur
  12 tahun ke atas.
Tata Cara
 Sebelum mengikuti baptisan, maka terlebih
  dahulu harus mengikuti katekisasi pra baptis
  yang didalamnya diberikan dasar-dasar iman
  Kristen, dan bahkan masih diberikan
  kesempatan sekali lagi untuk mengambil
  keputusan pribadi, memilih dan menerima yesus
  sebagai tuhan dan juruselamat serta
  menyerahkan diri seutuhnya dan melepaskan
  diri dari segala keterikatan.
Tata Cara
 Adapun formula dalam baptisan air cukup beragam.
  formula yang dipakai oleh GBI adalah : ”saya baptis
  saudara di dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
  di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
 Selanjutnya kepada para anggota baptisan yang baru ini
  gereja berkewajiban untuk melanjutkan pembinaan iman
  Kristen agar mereka didewasakan imannya dan hidup
  dalam persekutuan seperti yang terjadi pada jemaat
  rasuli mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2:41-42.
BAPTISAN ROH
KUDUS
Istilah-istilah baptisan Roh Kudus


        Dibaptis dengan Roh (kudus) (Mat 3:11, Mrk
         1:8, Luk 3:16, Kis 1:5; 11:16, Yoh 1:33, 1 Kor
         12:13). Istilah ini hendak menyatakan
         penyelaman ke dalam roh yang berlimpah-
         limpah dan tidak akan terlupakan. Penyelaman
         ini menciptakan hubungan orang percaya
         dengan pribadi Ilahi yang memberi kuasa, dan
         bukan sekedar dengan sebuah cairan atau
         pengaruh (kuasa).
Istilah-istilah baptisan Roh Kudus

     Karunia Roh (Kis 2:38; 8:20; 10:47;
      11:15,16). Baptisan roh adalah
      pemberian Allah cuma-cuma yang
      keluar dari kekayaan kemurahan hati-
      Nya. ini adalah tindakan anugerah
      Allah.
Istilah-istilah baptisan Roh Kudus

     Janji Bapa (Kis 1:4,5; 2:39). Istilah ini bermaksud
      bahwa asal pencurahan roh tersebut adalah Bapa
      dan itu bukan sekedar kenangan tentang suatu
      yang pernah terjadi (satu kali pada waktu
      pentakosta saja), melainkan realita yang tetap ada
      sampai saat ini.
Istilah-istilah baptisan Roh Kudus

     Dipenuhi Roh Kudus (Kis 2:4; 4:8,31;
      9:17; 13:9). Sekalipun sesorang sudah
      pernah dipenuhi roh pada peristiwa
      terdahulu, namun ia dapat dipenuhi lagi.
      artinya pemenuhan roh dapat terjadi
      berulangkali.
Hubungan dengan Pertobatan
    Dalam kaitannya dengan pertobatan,
     baptisan roh adalah karya roh yang berbeda
     dengan karya nyata dalam pertobatan dan
     penyatuan ke dalam tubuh Kristus,
     melainkan karya lanjutan dari pertobatan.
Hubungan dengan Pertobatan

   Bahasa roh merupakan salah satu tanda di
    dalam baptisan roh. Baptisan roh secara
    konsisten disertai dengan pengalaman
    berbahasa roh sebagaimana roh berikan
    untuk mengucapkan, atau lebih hati-hati
    dapat dikatakan bahwa bahasa roh adalah
    bukti awal yang nampak dari luar dari
    baptisan roh..
Hubungan dengan Pertobatan
   Maksud dari baptisan roh adalah untuk
    memberdayakan orang percaya untuk sebuah
    pelayanan (Kis 1:8). Tidak ada pola tertentu
    yang diajarkan oleh Alkitab supaya orang
    percaya menerima Roh Kudus. Meski demikian
    ada tiga cara yang sering diusulkan untuk
    menerima baptisan roh, yakni: baptisan air,
    penumpangan tangan dan berdoa
KESEMBUHAN ILAHI
   Pada dasarnya Tuhan menciptakan manusia pertama dalam kondisi
    kesehatan yang sempurna, sebab manusia dijadikan menurut gambar
    dan rupa Allah. Namun oleh karena dosa itu, maka maut/kematian
    mulai bekerja meski tidak seketika itu juga. Untuk pertama kalinya
    terjadi proses penuaan sehingga tubuh manusia saat itu dan
    seterusnya tunduk pada penyakit, kelemahan dan kemerosotan sampai
    terjadinya kematian. Kuasa maut yang telah mengikat manusia itu
    hanya dapat dilepaskan oleh Yesus, termasuk penyakit itu sendiri. jadi
    Tuhan Yesus menghubungkan kuasa-Nya untuk menyembuhkan
    dengan kuasa-Nya untuk mengampuni dosa. Dengan demikian sumber
    penyakit pertama-tama adalah oleh karena dosa. Selain dosa, iblis juga
    menjadi penyebab utama adanya penyakit (Kis 10:38, Luk 4:35; 13:10-
    17, dll). Dalam PL istilah penyakit ternyata memiliki arti yang luas.
    Penyakit dilukiskan sebagai kelemahan badaniah dari seseorang,
    apakah itu karena sangat penat, kecapaian atau karena kesusahan.
    Keadaaan kelemahan badaniah baik jasmani dan kelelahan jiwa sering
    menyebabkan penyakit.
   Maksud dari kesembuhan ilahi adalah untuk
    melepaskan kesengsaraan, membuktikan bahwa
    Kristus itu Anak Allah, untuk kemuliaan Allah, untuk
    membangunkan iman. Halangan terbesar dari
    kesembuhan ilahi adalah ketidakmengertian bahwa
    kesembuhan ilahi adalah ketentuan Allah sendiri
    dalam Alkitab. Disini kebenaran firman harus
    diberitakan. Pokok-pokok Alkitab yang harus
    ditekankan dalam memberitakan tentang
    kesembuhan ilahi, adalah bahwa kesembuhan
    tersebut telah disediakan oleh Tuhan bagi setiap
    orang percaya.
   kebenaran Alkitab tentang kesembuhan ilahi
   Kesembuhan Ilahi adalah perjanjian dari Allah
    dalam Yesus Kristus (Kel 15:26).
   Kesembuhan Ilahi termasuk dalam Penebusan
    Kristus (Yes 53:4-5, Mzm. 103:3, Mat. 8:17, 1 Pet
    2:24).
   Kesembuhan ilahi adalah pelayanan Yesus (Mat
    12:15; 14:36, Luk 4:40; 6:19, Kis 10:38)
   Kesembuhan Ilahi adalah perintah Tuhan Yesus
    (Mark 16:15-18).
   Kesembuhan ilahi merupakan teladan gereja yang
    mula-mula (Kis 4)
   Langkah-langkah untuk menerima kesembuhan Ilahi
   Yakin bahwa mujizat masih berlaku dan kesembuhan ilahi adalah
    bagian dari pelayanan pekerjaan Yesus hingga hari ini.
   Mengetahui janji-janji Allah dalam Alkitab tentang kesembuhan
    ilahi.
   Mengerti dan percaya bahwa tuhan menghendaki kita untuk
    sehat.
   Percaya bahwa keselamatan jiwa dan kesembuhan itu berjalan
    bersama-sama.
   Meminta supaya Tuhan menyembuhkan sesuai dengan
    perjanjian-Nya dan percaya sepenuhnya Tuhan akan
    memberikan.
   Mengapa ada orang yang tidak menerima kesembuhan ilahi
   Kurang pengetahuan tentang kehendak Allah untuk kesembuhan
    ilahi.
   Tidak percaya kesembuhan ilahi
   Tidak mau menerima Kristus juruselamat dan tabib itu dalam
    hidupnya.
   Tidak percaya akan hamba Tuhan/pendeta/penginjil yang
    mendoakan.
   Tidak mau meninggalkan ikatan dosa.
   Kesuaman dalam gereja dan pengajaran yang melemahkan janji
    Tuhan untuk kesembuhan
   Roh yang tidak dapat mengampuni.
   Bimbang dan ragu
   Tidak melakukan tindakan iman.
KEDATANGAN
KRISTUS KEDUA
KALI
Janji Tuhan
   Janji kedatangan Kristus kedua kali merupakan
    pengharapan yang membahagiakan bagi seluruh
    orang percaya, sebab karya Kristus yang dimulai
    pada kedatangan-Nya yang pertama akan
    disempurnakan pada kedatangan-Nya yang kedua.
   Pembahasan mengenai Kedatangan Kristus kedua,
    tidak bisa dipisahkan dari paham millennium
    (kerajaan seribu tahun, lih. Why. 20:1-6).
Berbagai Pandangan


    Premilenium: pandangan ini meyakini
     bahwa Yesus akan datang kembali ke
     dunia dan setelah itu Ia akan memerintah
     dalam kerajaan seribu tahun. Jadi
     kedatangannya sebelum kerajaan itu.
   Postmilenium: Kristus akan datang ke
    bumi setelah dunia diperintah dalam
    kebenaran dan damai sebagai akibat dari
    pemberitaan dan pengaruh Injil.
   Amilenium: tidak akan ada pemerintahan
    Kristus di bumi secara nyata. Kerajaan seribu
    tahun bersifat rohani bukan duniawi dan
    sudah hadir saat ini melalui gereja, firman
    dan roh-Nya
Tahapan
    Mengenai pengangkatan (rapture) juga berkembang beberapa
     teori sebagai berikut:
1.   Pretribulasi: Kristus datang untuk orang kudus-Nya dan
     kemudian datang kembali bersama orang kudus-Nya setelah
     antikris memerintah (1 Tes 1:10; 4:13-18; Yoh 14:1-3; 1 Kor
     15:51-58).
2.   Pengangkatan parsial: hanya orang percaya yang berjaga dan
     menantikan kedatangan Tuhan yang akan diangkat pada waktu
     berbeda, sebelum atau selama masa tribulasi (Mat 24:40-51; Flp
     3:10-14; Why 2:11; 3:5,10).
4.   Midtribulasi: gereja diangkat pada pertengahan
     masa tribulasi, sebelum aniaya besar 3 ½ tahun
     (Dan 7:9,27; 12:7; Why 11:23; 12:3,614; 1 Tes
     4:15,16).
5.   Posttribulasi: gereja diangkat menjelang akhir
     masa aniaya besar yaitu pada kedatangan Kristus
     kedua kali (Mat 13:24; 24:3-31; Why 3:10; 20:4-
     06; 2 Tes 2:8).
6. Gereja Bethel Indonesia menganut paham
   premilenium-dispensasional, artinya kita yakin
   bahwa kedatangan Kristus kedua kali akan terjadi
   dalam dua tahap, yakni pengangkatan gereja
   (rapture atau parousia) dan penampakan Kristus
   (revelation atau apocalypse atau ephipany). kedua
   tahap ini dipisahkan oleh tujuh tahun masa
   kesusahan besar atau tribulasi (Why 7:14).
Tanda-tanda zaman yang mendahului kedatangan
Kristus
 Dosa di antara umat Kristen (Mat 24:9-
  12; 2 Pet 3:1-4)
 Tanda Israel: pohon ara yang bertunas

  (Mat 24:30-35; Yeh 37:14, 21-28)
   Tanda dari dunia/bangsa kafir (Luk 21:25-26;
    mat 24:37-39; Dan 11:35; Why 13:1-18)
   Tanda ilmu pengetahuan, perkembangan
    yang sedemikian pesat (Dan 12:4; Kej 11:1-9;
    Why 17:1-18).
Peristiwa yang terjadi setelah pengangkatan


   Kursi pengadilan Kristus: mereka yang diangkat
    menghadap Kristus bukan untuk dihukum,
    melainkan menrima upah sesuai dengan
    perbutannya (Roma 14:10-12; 2 Kor 5:10; Ibr 9:27).
   Pesta kawin anak domba Allah: merupakan
    persekutuan sempurna antara Yesus dengan
    gereja-Nya (Ef 5:22-33; Why 19:1-9).
Pokok Perhatian
   Yang patut untuk ditekankan disini adalah bahwa kedatangan
    Kristus kembali pasti akan digenapi (Mat 24:35; 2 Pet 3:8,9; Bil
    23:19), GBI menganut paham premilenium dispensasional,
    namun tidak menekankan pada teori pengangkatan manapun,
    itulah sebabnya GBI menolak upaya menghitung dan
    menetapkan saat kedatangan-Nya. Ajaran tersebut menyesatkan
    karena Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa tidak
    seorangpun tahu, hanya Bapa yang tahu kapan waktunya (Mat
    24:36; Kis 1:7).
Nasihat

        Adalah lebih bertanggung jawab jika kita
         memilik perintah dan ajaran Yesus
         mengenai hal ini, yakni:
    1.     Bertahan sampai kesudahan dan hidup dalam
           kasih (Mat 24:12, 13)
    2.     Memberitakan injil kepada seluruh bangsa (Mat
           24:14)
3.   Berjaga-jaga, berdoa dan siap sedia (Mat
     24:42)
4.   Melakukan tugas yang diberikan tuannya (Mat
     24:46) sambil menjalin kebersamaan dan kerja
     sama diantara para hamba (Mat 24:49-51)
KEBANGKITAN ORANG
      MATI
Pandangan GBI
 GBI adalah gereja yang secara fundamental
  percaya bahwa semua orang mati akan
  dibangkitkan, bukan sekedar kebangkitan
  dalam pengertian rohani tetapi secara
  harafiah dan fisik.
 Dasar kebangkitan orang percaya adalah
  kebangkirtan Kristus (1 Kor 15:20; Yoh
  11:25; Ayub 19:25).
 GBI memandang bahwa Alkitab tidak
  menaruh perhatian yang terlalu detail
  mengenai bagaimana cara Allah
  membangkitkan, supaya tidak terjadi
  spekulasi tentang hal itu.
 Kebangkitan yang dimaksudkan adalah
  kebangkitan akhir zaman secara fisik.
 GBI meyakini bahwa orang percaya akan
  menerima kehidupan kekal.
Ada dua tahapan kebangkitan orang
                 mati
 kebangkitan pertama, dialami oleh orang-orang percaya
  bersamaan dengan pengangkatan,
 kebangkitan kedua terjadi pada akhir masa pemerintahan
  1000 tahun, setelah iblis dilepaskan beberapa waktu dan
  itulah kebangkitan orang jahat dan tidak percaya dalam
  rangka menerima hukuman kekal (1 Tes 4:16,17; Why
  20:4b).
 Adapun gambaran mengenai tubuh kebangkitan adalah
  bahwa Allah akan memberikan manusia semacam tubuh
  kemuliaan yang mempunyai hubungan langsumg dengan
  tubuh daging sekarang (1 Kor 15:42-44,49,52b).
GEREJA
Istilah
►   “Gereja” dalam bahasa Indonesia (church, ingg) diambil
    dari bahas a Portugis “igreja” yang berasal dari kata
    kuriake (yun) artinya kepunyaan Tuhan, sedang kata lain
    yang sering juga digunakan adalah ekklesia (qahal, ibr.)
    yang berarti dipanggil keluar dari kegelapan karena dosa
    dan masuk dalam terangnya Allah.
►   Gereja berarti persekutuan iman dari orang yang
    mendengar firman Allah dan menerimanya dengan iman
    dalam hati dan mempraktekkannya dalam hidup sehari-
    hari, jadi gereja bukan sekedar perkumpulan, melainkan
    persekutuan yang lahir dari Allah, sebab gereja adalah
    buah tangan pekerjaan Roh Kudus.
► Yang penting dalam gereja adalah
 pernyataan Allah, pemilihan oleh Allah,
 dan kehendak Allah untuk mengumpulkan
 orang beriman. gereja dibedakan menjadi
 dua yakni gereja yang kelihatan (gereja
 lokal atau gereja setempat, yakni
 persekutuan orang beriman yang masih
 hidup) dan gereja yang tidak kelihatan
 (terdiri dari orang beriman dari segala
 zaman dan telah menerma anugrah
 keselamatan).
HUbungan Kristus dan gereja-Nya

Muncul dalam beberapa analogi sebagai
  berikut: (1) kepala dan tubuh (Kol 1;18);
(2) batu penjuru dan bangunan bait Allah (Ef
  2:20,21);
(3) tunangan dan perawan suci (2 Kor 11:2);
  (4) mempelai pria dan wanita(Why 21:9);
(5) pemilik dan umat kepunyaan (tit 2:14);
 (6) gembala dan domba (1 Pet 5:2-4);
(7) anak sulung dan anggota keluarga (kol
  1:18);
(8) imam besar dan umat allah (ibr 4:14; 1 Pet
  2:9).
► Sifat-sifat gereja antara lain: esa (Ef 3:3-6;
  yoh 17:21), kudus (1 Pet 1:12; 2:9; Ef 5:25-
  27); rasuli (Ef 2:19-20); am/universal.
Karakteristik
► Karakteristik gereja yang dapat kita jumpai
 adalah:
   memberitakan firman Allah
   melaksanakan sakramen
   menerapkan disiplin gereja (mat 18:15-18)
► Gereja dalam pemerintahannya bukan
 sekedar organisasi, melainkan organisme
 yang hidup dan terstruktur, dengan Kristus
 sebagai kepala gereja (Ef 1:22,23), yang
 memelihara gereja, serta memberikan hidup
 rohani kepadanya.
SistemPemerintahan
► GBI menganut sistem pemerintahan
 episkopal-sinodal yang berarti bahwa ada
 kewenangan pada jemaat lokal
 (desentralisasi = gembala jemaat/pendeta
 adlah pemimpin jemaat lokal), namun
 disamping hak otonom tersebut, ia juga
 berkewajiban terhadap sesama GBI, BPD
 dan BPS.
► Jadi pimpinan tertinggi dalam jemaat
 adalah gembala jemaat (episkopos),
 bukan terletak pada majelis jemaat atau
 presbiter (sistem pemerintahan
 presbiterial), meski pelayanan dan
 pertimbangan-pertimbangan yang mereka
 berikan sangat penting dalam
 perkembangan jemaat.
► Pimpinan jemaat bukan pula terletak
 bukan pula terletak pada jemaat atau
 kongregasi (sistem pemerintahan
 kongregasional), meski dukungan dan
 partisipasi mereka besar artinya bagi
 kemajuan dan keberhasilan jemaat.
► Oleh sebab itu pendeta sebagai pimpinan
 jemaat tidak boleh otoriter sebab ia
 memerlukan majelis dan anggota jemaat.
 gaya kepemimpinan episkopal bersifat
 teokrasi namun tidak kaku.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bergaul dengan firman Allah
Bergaul dengan firman AllahBergaul dengan firman Allah
Bergaul dengan firman Allah
Ricky Desersi
 
Hidup adalah Kristus, Mati adalah Keuntungan
Hidup adalah Kristus, Mati adalah KeuntunganHidup adalah Kristus, Mati adalah Keuntungan
Hidup adalah Kristus, Mati adalah Keuntungan
Johan Setiawan
 

Mais procurados (20)

Kerohanian yang Sejati (Roma 12:1-2)
Kerohanian yang Sejati (Roma 12:1-2)Kerohanian yang Sejati (Roma 12:1-2)
Kerohanian yang Sejati (Roma 12:1-2)
 
Tujuan Hidup Orang Percaya
Tujuan Hidup Orang PercayaTujuan Hidup Orang Percaya
Tujuan Hidup Orang Percaya
 
SABDA MLC: Doktrin Alkitab Lanjutan
SABDA MLC: Doktrin Alkitab LanjutanSABDA MLC: Doktrin Alkitab Lanjutan
SABDA MLC: Doktrin Alkitab Lanjutan
 
Bahan khotbah kristen
Bahan khotbah kristenBahan khotbah kristen
Bahan khotbah kristen
 
Khotbah Natal Gereja victory
Khotbah Natal Gereja victoryKhotbah Natal Gereja victory
Khotbah Natal Gereja victory
 
Eksposisi Kisah Para Rasul 2:1-13, 14-21 Refleksi Pentakosta & Khotbah Petrus
Eksposisi Kisah Para Rasul 2:1-13, 14-21 Refleksi Pentakosta & Khotbah PetrusEksposisi Kisah Para Rasul 2:1-13, 14-21 Refleksi Pentakosta & Khotbah Petrus
Eksposisi Kisah Para Rasul 2:1-13, 14-21 Refleksi Pentakosta & Khotbah Petrus
 
Hidup yang berbuah
Hidup yang berbuahHidup yang berbuah
Hidup yang berbuah
 
Amanat agung (Khotbah Bulan Misi GBI)
Amanat agung (Khotbah Bulan Misi GBI)Amanat agung (Khotbah Bulan Misi GBI)
Amanat agung (Khotbah Bulan Misi GBI)
 
Bergaul dengan firman Allah
Bergaul dengan firman AllahBergaul dengan firman Allah
Bergaul dengan firman Allah
 
Kematian Yesus Keselamatan Kita
Kematian Yesus Keselamatan KitaKematian Yesus Keselamatan Kita
Kematian Yesus Keselamatan Kita
 
POLA HIDUP UMAT TUHAN
POLA HIDUP UMAT TUHANPOLA HIDUP UMAT TUHAN
POLA HIDUP UMAT TUHAN
 
Khotbah Rohani Persembahan Janda Miskin
Khotbah Rohani Persembahan Janda MiskinKhotbah Rohani Persembahan Janda Miskin
Khotbah Rohani Persembahan Janda Miskin
 
Transformasi Hidup 1 - Bidang Transformasi
Transformasi Hidup 1 - Bidang TransformasiTransformasi Hidup 1 - Bidang Transformasi
Transformasi Hidup 1 - Bidang Transformasi
 
Dewasa dalam pengenalan akan Tuhan
Dewasa dalam pengenalan akan TuhanDewasa dalam pengenalan akan Tuhan
Dewasa dalam pengenalan akan Tuhan
 
Melayani tuhan
Melayani tuhanMelayani tuhan
Melayani tuhan
 
The Passion of The Christ
The Passion of The ChristThe Passion of The Christ
The Passion of The Christ
 
GoGOD! Loving God!
GoGOD! Loving God!GoGOD! Loving God!
GoGOD! Loving God!
 
Hidup adalah Kristus, Mati adalah Keuntungan
Hidup adalah Kristus, Mati adalah KeuntunganHidup adalah Kristus, Mati adalah Keuntungan
Hidup adalah Kristus, Mati adalah Keuntungan
 
Hidup yang Berbuah
Hidup yang BerbuahHidup yang Berbuah
Hidup yang Berbuah
 
Pembimbing Perjanjian Baru (PPB)
Pembimbing Perjanjian Baru (PPB)Pembimbing Perjanjian Baru (PPB)
Pembimbing Perjanjian Baru (PPB)
 

Semelhante a Pengajaran Dasar GBI

SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]
SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]
SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]
Adam Hiola
 

Semelhante a Pengajaran Dasar GBI (20)

Ajaran dasar gbi
Ajaran dasar gbiAjaran dasar gbi
Ajaran dasar gbi
 
Teologi-Perjanjian-Baru_Allah
Teologi-Perjanjian-Baru_AllahTeologi-Perjanjian-Baru_Allah
Teologi-Perjanjian-Baru_Allah
 
Peran roh kudus dalam gereja (paper)
Peran roh kudus dalam gereja (paper)Peran roh kudus dalam gereja (paper)
Peran roh kudus dalam gereja (paper)
 
Roh Kudus dan Buah Roh
Roh Kudus dan Buah RohRoh Kudus dan Buah Roh
Roh Kudus dan Buah Roh
 
Makalah Tentang Roh Kudus
Makalah Tentang Roh KudusMakalah Tentang Roh Kudus
Makalah Tentang Roh Kudus
 
Paper dog
Paper dogPaper dog
Paper dog
 
Makalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivMakalah dogmatika iv
Makalah dogmatika iv
 
Makalah Teologi Perjanjian Baru pandangan surat paulus dipernjara mengenai allah
Makalah Teologi Perjanjian Baru pandangan surat paulus dipernjara mengenai allahMakalah Teologi Perjanjian Baru pandangan surat paulus dipernjara mengenai allah
Makalah Teologi Perjanjian Baru pandangan surat paulus dipernjara mengenai allah
 
Pandangan Surat Dogmatis Tentang Allah
Pandangan Surat Dogmatis Tentang AllahPandangan Surat Dogmatis Tentang Allah
Pandangan Surat Dogmatis Tentang Allah
 
Makalah Peran Roh Kudus
Makalah   Peran Roh KudusMakalah   Peran Roh Kudus
Makalah Peran Roh Kudus
 
Peran Roh Kudus dalam Gereja
Peran Roh Kudus dalam Gereja Peran Roh Kudus dalam Gereja
Peran Roh Kudus dalam Gereja
 
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.pptAjaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
 
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.pptAjaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
Ajaran_Kristus_dan_KaryaNya.ppt
 
SABDA MLC: Kelas Online: Diskusi Pengantar Doktrin Alkitab
SABDA MLC: Kelas Online: Diskusi Pengantar Doktrin AlkitabSABDA MLC: Kelas Online: Diskusi Pengantar Doktrin Alkitab
SABDA MLC: Kelas Online: Diskusi Pengantar Doktrin Alkitab
 
Peran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan iman
Peran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan imanPeran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan iman
Peran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan iman
 
Sifat sifat tuhan
Sifat sifat tuhanSifat sifat tuhan
Sifat sifat tuhan
 
Paper Teologi PB (Roh Kudus Menurut Surat Pastoral)
Paper Teologi PB (Roh Kudus Menurut Surat Pastoral)Paper Teologi PB (Roh Kudus Menurut Surat Pastoral)
Paper Teologi PB (Roh Kudus Menurut Surat Pastoral)
 
SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]
SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]
SEKOLAH SABAT - Pelajaran Pertama - Triwulan ke 2 [2020]
 
Makalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IV Makalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IV
 
Paper peran roh kudus dalam pertumbuhan gereja
Paper peran roh kudus dalam pertumbuhan gerejaPaper peran roh kudus dalam pertumbuhan gereja
Paper peran roh kudus dalam pertumbuhan gereja
 

Mais de Kirenius Wadu

Pengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah ApologetikaPengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah Apologetika
Kirenius Wadu
 
Christology the Doctrine of Jesus Christ
Christology the Doctrine of Jesus ChristChristology the Doctrine of Jesus Christ
Christology the Doctrine of Jesus Christ
Kirenius Wadu
 
Tafsiran 1 dan 2 Timotius dan Titus
Tafsiran 1 dan 2 Timotius dan TitusTafsiran 1 dan 2 Timotius dan Titus
Tafsiran 1 dan 2 Timotius dan Titus
Kirenius Wadu
 
Presentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologiPresentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologi
Kirenius Wadu
 
Kepribadian gereja.1
Kepribadian gereja.1Kepribadian gereja.1
Kepribadian gereja.1
Kirenius Wadu
 
Ketidakberdosaan maria
Ketidakberdosaan mariaKetidakberdosaan maria
Ketidakberdosaan maria
Kirenius Wadu
 
Sejarah teologi abad pertengahan.doc
Sejarah teologi abad pertengahan.docSejarah teologi abad pertengahan.doc
Sejarah teologi abad pertengahan.doc
Kirenius Wadu
 
Pandangan islam terhadap kristen
Pandangan islam terhadap kristenPandangan islam terhadap kristen
Pandangan islam terhadap kristen
Kirenius Wadu
 
Meraih masa depan bersama tuhan
Meraih masa depan bersama tuhanMeraih masa depan bersama tuhan
Meraih masa depan bersama tuhan
Kirenius Wadu
 
Pneumatologi bagian 1
Pneumatologi bagian 1Pneumatologi bagian 1
Pneumatologi bagian 1
Kirenius Wadu
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Kirenius Wadu
 
Panduan penulisan skripsi & tesis
Panduan penulisan skripsi & tesisPanduan penulisan skripsi & tesis
Panduan penulisan skripsi & tesis
Kirenius Wadu
 
Dogmatika seasson i doktrin trinitas dalam sejarah
Dogmatika  seasson i doktrin trinitas dalam sejarahDogmatika  seasson i doktrin trinitas dalam sejarah
Dogmatika seasson i doktrin trinitas dalam sejarah
Kirenius Wadu
 
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptisStudi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Kirenius Wadu
 

Mais de Kirenius Wadu (20)

Pengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah ApologetikaPengertian & Sejarah Apologetika
Pengertian & Sejarah Apologetika
 
Christology the Doctrine of Jesus Christ
Christology the Doctrine of Jesus ChristChristology the Doctrine of Jesus Christ
Christology the Doctrine of Jesus Christ
 
Eternity and time
Eternity and timeEternity and time
Eternity and time
 
Tafsiran 1 dan 2 Timotius dan Titus
Tafsiran 1 dan 2 Timotius dan TitusTafsiran 1 dan 2 Timotius dan Titus
Tafsiran 1 dan 2 Timotius dan Titus
 
Etika kristen
Etika kristen Etika kristen
Etika kristen
 
Presentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologiPresentasi sejarah psikologi
Presentasi sejarah psikologi
 
Kepribadian gereja.1
Kepribadian gereja.1Kepribadian gereja.1
Kepribadian gereja.1
 
Penghapusan dosa
Penghapusan dosaPenghapusan dosa
Penghapusan dosa
 
Ketidakberdosaan maria
Ketidakberdosaan mariaKetidakberdosaan maria
Ketidakberdosaan maria
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologi
 
Sejarah teologi abad pertengahan.doc
Sejarah teologi abad pertengahan.docSejarah teologi abad pertengahan.doc
Sejarah teologi abad pertengahan.doc
 
Pandangan islam terhadap kristen
Pandangan islam terhadap kristenPandangan islam terhadap kristen
Pandangan islam terhadap kristen
 
Meraih masa depan bersama tuhan
Meraih masa depan bersama tuhanMeraih masa depan bersama tuhan
Meraih masa depan bersama tuhan
 
Baptisan air
Baptisan airBaptisan air
Baptisan air
 
kekudusan
kekudusankekudusan
kekudusan
 
Pneumatologi bagian 1
Pneumatologi bagian 1Pneumatologi bagian 1
Pneumatologi bagian 1
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga Gereja
 
Panduan penulisan skripsi & tesis
Panduan penulisan skripsi & tesisPanduan penulisan skripsi & tesis
Panduan penulisan skripsi & tesis
 
Dogmatika seasson i doktrin trinitas dalam sejarah
Dogmatika  seasson i doktrin trinitas dalam sejarahDogmatika  seasson i doktrin trinitas dalam sejarah
Dogmatika seasson i doktrin trinitas dalam sejarah
 
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptisStudi kerajaan allah menurut injil sinoptis
Studi kerajaan allah menurut injil sinoptis
 

Último

ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 

Último (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

Pengajaran Dasar GBI

  • 2. ALKITAB Alkitab adalah Firman Allah yang berbicara kepada manusia. Alkitab adalah saksi utama tentang Allah. Alkitab diinspirasi/diilhamkan Allah (Yun: Theopneustos; Inggris: God breathed, “diilhamkan, dinafasi Allah,” 2 Tim 3:16) Penulis digerakkan oleh Roh Kudus sendiri.
  • 3. ALKITAB Alkitab sebagai wahyu Allah yang reliable- dapat dipercaya (reliable revelation of God). Alkitab adalah infalibel (infallible) -tidak mungkin bila salah. Penulisan Alkitab oleh manusia yang berdosa tidak mengurangi infalibilitas Alkitab karena asalnya yang ilahi dan karena otoritas Roh Allah yang menginspirasinya.
  • 4. PENYATAAN Penyataan Progressif – Allah menyatakan diri secara bertahap hingga penebusan-Nya yang utuh di dalam Kristus Penyataan Umum – Alam semesta, Hati Nurani Penyataan Khusus – Providensia, Mujizat, Komunikasi Khusus, Alkitab, Yesus Kristus
  • 5. INSPIRASI Reliabel (dapat dipercaya) Infalibel (tidak mungkin salah) Inspirasi Penuh (kata-demi kata)
  • 6. KANON Definisi Kanon – Kata Yunani kanon (2 Kor. 10:13, 15; Gal 6:16), berasal dari bahasa Semit, Ibrani qaneh, Yeh. 40:3, dst). – Artinya: alat pengukur, peraturan
  • 7. OTORITAS ALKITAB 1. Alkitab tidak mungkin salah Alkitab adalah karya Allah dan Allah adalah sumber kebenaran dan segala yang benar. Manusia dapat mempercayai sepenuhnya apa yang tertulis dalam Alkitab.
  • 8. OTORITAS ALKITAB 2. Alkitab adalah penyataan Allah Dalam Alkitab, Allah menyatakan diri-Nya, dengan demikian untuk mengenal Allah. Tidak ada penyataan lain tentang Allah, selain dalam Anak-Nya sediri -Yesus Kristus-, yang lebih tinggi atau lebih tepat daripada Alkitab.
  • 9. OTORITAS ALKITAB 3. Alkitab mencapai maksud dan tujuan utamanya yaitu keselamatan manusia Mentaati Alkitab berarti mentaati Allah yang telah memberikan Kristus bagi keselamatan manusia. Manusia yang bertuhankan Kristus dan hidup sesuai dengan Alkitab pasti menerima anugerah keselamatan kekal.
  • 10. OTORITAS ALKITAB 4. Alkitab menjamin Allah mau dan berkuasa memenuhi segala janji yang tertulis dalamnya Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya Allah yang mahakuasa dan tidak pernah kekurangan kemampuan untuk menggenapi janji-Nya.
  • 11. OTORITAS ALKITAB 5. Alkitab adalah cukup Alkitab tidak boleh dan tidak perlu ditambah lagi ataupun dikurangi. Alkitab mampu menjawab segala kebutuhan manusia akan Allah dan segala pertanyaan mengenai kehendak-Nya bagi manusia.
  • 12. OTORITAS ALKITAB 6. Alkitab adalah terang Hidup sesuai Alkitab berarti manusia tidak berjalan dalam kegelapan. Menuntun kepada kehidupan yang baik. Menampilkan hidup sebagai kesaksian.
  • 13. PERANAN ROH KUDUS 1. Di samping pengarang dan pemelihara Alkitab, Roh Kudus juga adalah penafsir Alkitab. Ia jugalah yang memberi iluminasi (menyinari dan memberikan terang-Nya) pada Alkitab hingga dapat dimengerti manusia. Kita mengakui bahwa hanya pada Roh Kuduslah kita bergantung untuk mengerti Alkitab.
  • 14. OTORITAS ALKITAB 2. Melalui karya Roh Kudus dalam hati manusia, kata-kata para nabi dan rasul dapat dimengerti dan dimiliki secara pribadi. Iluminasi Roh Kudus menyebabkan kata- kata dalam Alkitab menjamah hati kita. Firman Allah tidak dapat bekerja sendiri tanpa Roh Kudus. Penggenapan Yes. 55:11 dan Ibr. 4:12 hanya dapat terlaksana bila diterangi Roh Kudus:
  • 15. OTORITAS ALKITAB 3. Roh Allah memberi kehidupan, kuasa dan terang- Nya pada Firman yang tertulis itu yang kemudian mengubah kehidupan manusia. Jadi peran Roh Kudus untuk memberi iluminasi dan interpretasi ilahi pada firman tertulis itu tidak bisa ditiadakan atau digantikan dengan apapun Hanya melalui pencerahan/iluminasi Roh Kudus kita dapat mengerti kebenaran kehendak Allah.
  • 16. OTORITAS ALKITAB 4. Roh Kudus memberi kesaksian tentang kebenaran. Ia tidak akan mewahyukan hal-hal yang bertentangan dengan Alkitab atau yang melecehkan Alkitab. Suatu doktrin atau pengajaran yang bertentangan dengan Alkitab, menyimpang atau tidak selaras dengan Alkitab, tidaklah datang dari Roh Kebenaran.
  • 17. OTORITAS ALKITAB Pengalaman pribadi ketika kita menerima pencurahan Roh Kudus merupakan suatu pengalaman yang sangat berarti. Kita meyakini kepekaan terhadap iluminasi Roh Kudus dan pengalaman pribadi kita untuk menolong interpretasi Alkitab walaupun kita menyadari adanya bahaya dalam hal ini seperti: – Kita dapat mengaburkan roh kita sendiri (atau roh lainnya) dengan Roh Kudus. – Kita dapat menggunakan pengalaman pribadi sebagai landasan tafsir Alkitab.
  • 18. ILUMINASI DAN TAFSIR 1. Kita menafsirkan suatu perikop secara historis. Kita mempelajari konteks tempat, waktu, maksud penulis perikop tersebut dan maknanya bagi para pembaca perdana. 2. Kita menafsirkan perikop itu secara gramatis. Kita berusaha mengerti makna kata-kata yang digunakan, konstruksi kalimat dan tata bahasa yang dipilih penulis.
  • 19. ILUMINASI DAN TAFSIR 3. Kita menafsirkan suatu perikop secara konstekstual. (sesuai dengan konteksnya yang lebih luas). Kita mempelajari konteks yang luas dimana suatu perikop diletakkan. Kita membandingkan dan menafsirkan suatu perikop dengan perikop lain, suatu teks dengan teks lain.
  • 20. ILUMINASI DAN TAFSIR 4. Kita mempelajari hasil tafsiran dari para penafsir lain yang percaya akan otoritas Alkitab dan ditandai dengan integritas pribadi dan kehidupan spiritual yang dalam. Kita tidak akan menganggap tafsir kita paling benar melainkan membandingkannya dengan hasil para penafsir yang lain. Dengan demikian kita menghindari penafsiran yang bertentangan dengan doktrin-doktrin utama iman Kristen.
  • 21. ILUMINASI DAN TAFSIR 5. Satu prinsip penting dalam pemberitaan kita agar kita tetap setia pada ajaran Alkitab dan tidak mengajarkan hal-hal diluar Alkitab adalah: Kita akan menyatakan dengan tegas apa yang diajarkan oleh Alkitab secara tegas pula. Tetapi bila Alkitab diam dan tidak memberi penyataan tentang suatu hal, kita juga akan diam ataupun kalau berbicara dengan pelahan saja. Bila suatu hal ditulis sekali atau dua kali saja dalam Alkitab maka kita tidak akan membuat pengajaran yang rumit dan kompleks mengenai hal tersebut yang akan membawa kita pada penyesatan.
  • 22.
  • 23. ALLAH
  • 24. PANDANGAN YANG MENOLAK  Ada dua golongan yang menyangkal adanya Allah, yakni 1. Atheisme teoritis (menyangkal Allah berdasar argumentasi rasional) 2. Atheisme praktis (menyangkal Allah dalam praktek perbuatan hidup, dengan kata lain hidup seolah-olah Allah tidak ada; Mzm 10:4; 14:1; Ef 2:12).
  • 25. ARGUMENTASI Guna menangkis kelompok tersebut maka beberapa orang menggunakan argumentasi rasional untuk membuktikan adanya Allah; yakni:
  • 26. Argumentasi Kosmologis (sebab-akibat): – Segala yang ada di dunia ini pasti ada sebabnya atau asal muasalnya. Tuhan dianggap sebagai sebab yang pertama.
  • 27. Argumentasi Teleologis –Karena adanya keteraturan, pasti Tuhan yang mengatur.
  • 28. Argumentasi Ontologis –Dalam diri setiap orang terdapat kesadaran tentang Allah, karena itu Allah pasti ada.
  • 29. Argumentasi Moral –Tuhan memberikan kesadaran moral (tahu membedakan yang baik dan buruk) ke dalam diri setiap manusia.
  • 30. Sifat Allah di dalam kebesaran-Nya (Atributes of greatness) – Sebagai Roh (Yoh. 4:24, 1 Tim. 1;17, 6:15-16). – Sebagai Pribadi (Kej. 3, 4:26, 12:8, 20:7). – Sebagai yang hidup (Yoh. 5:26, Kis. 17:24-25). – Allah tidak terbatas (baik oleh tempat, waktu, pengetahuan, juga kekuasaan).
  • 31. Sifat Allah dalam kebaikan-Nya (attributes of goodness) Suci/kudus (Kel. 15:11, 1 Sam. 2:2, Ayb. 34:10, Hab. 1:13). Adil (Am. 5:12, 2:1-13). Benar (Mzm 19:8-9, Kej. 18:25, Yer. 9:24). Kasih (1 Yoh. 4:8, Yoh. 3:16).
  • 33. NAMA Nama “Yesus” (Jehoshua) berarti sang penyelamat (juruselamat) yang menunjukkan misi-Nya bagi dunia, yakni keselamatan manusia (Mat 1:21),
  • 34. NAMA Nama “Kristus” (Kristos) sejajar dengan pengertian Mesias dalam PL yang berarti yang diurapi, sesuai dengan jabatan raja dan imam yang adalah orang yang diurapi (Kel 29:7; Im 4:3; Hak 9:8; 1 Sam 9:16; 10:1; 2 Sam 19:10).
  • 35. Keillahian Yesus “Anak Allah” menunjukkan hubungan Yesus dan Allah Bapa yang sangat dekat. Istilah ini kita kenal juga dalam trinitas (Mat. 11:27; 14:28-33; 16:16; 21:33-46; 22:41-46).
  • 36. Keillahian Yesus Istilah “Anak Allah” bukan berarti Allah menikah kemudian memperanakkan Yesus. “Anak Allah” digunakan sehubungan dengan keberadaan ke-Allahan-Nya dan pekerjaan Ilahinya (Luk. 1:35).
  • 37. Bukti keillahianNya Gelar Anak Allah (Kis. 8:37; 2 Kor. 1:19; Gal. 2:20, Ef. 4:13); Ia sendiri adalah firman dan firman itu adalah Allah (Yoh 1:1)
  • 38. Bukti keillahianNya Ia mampu mengampuni dosa (Mat. 9:2-7) bahkan pengakuan setan bahwa Yesus adalah Allah (Mat. 8:29). Ia bangkit dari kematian. Ia layak disembah (Mat. 2:2)
  • 39. Kemanusiaan Yesus Dari pengakuan iman kita percaya bahwa Yesus dilahirkan layaknya bayi-bayi yang lain (Luk 1:1, Gal 4;4), meski yang membedakannya adalah bahwa ia lahir dari Roh Kudus. Dengan demikian kita yakin bahwa Yesus adalah sungguh-sungguh manusia.
  • 40. Bukti kemanusiaan-Nya Ia mengalami keadaan yang sama dengan manusia (lapar, haus, marah, sedih, takut, dll.); Ia memiliki struktur tubuhnya sama (daging, dan darah); Ia memiliki silsilah; Ia juga mati.
  • 41. Hal yang membedakan Yesus Ia adalah manusia yang tidak berdosa. Yesus tidak pernah membuat pengakuan dosa Baptisan-Nya bukan sebagai tanda pertobatan tetapi penggenapan kebenaran, menang dalam semua pencobaan, pengakuan Yesus sendiri (Yoh. 10:30, 1 Yoh. 3, Ibr. 4:15, 2 Kor. 5:21).
  • 42. Jabatan Yesus adalah Raja Imam Nabi
  • 43. Jabatan: Raja Dalam proses penyaliban, Yesus diolok-olok sebagai raja (Yoh 19:3, Luk 23:2, Yoh 19:21) padahal sebelumnya ia dielu-elukan pula sebagai raja di Yerusalem. Sebagai seorang raja, Kristus telah berperang melawan kerajaan kegelapan dan menang. Ia menjadi kepala dan raja yang memerintah umat-Nya.
  • 44. Jabatan: Nabi Sebagai Nabi, Ia bukan hanya menyampaikan firman Allah melainkan Firman itu sendiri. Seperti nabi lainnya dalam PL, ia juga mengalami sengsara oleh karena tugasnya.
  • 45. Jabatan: Imam Sebagai Imam, Yesus tidak mempersembahkan korban dengan menyembelih domba, melainkan Dia sendiri sebagai domba yang harus dipersembahkan sehingga terjadi pendamaian antara manusia dengan Allah. Dalam surat Ibrani, Yesus adalah imam besar menurut peraturan Melkisedek, bukan menurut peraturan Harun yang berarti bahwa Yesus adalah imam yang kekal.
  • 46. Karya-Nya Makna dari karya-Nya – kematian, – kebangkitan dan – kenaikan Kristus
  • 47. Kematian-Nya Penggenapan nubuat dalam PL sebagai sebuah kemenangan oleh karena ketaatan-Nya kepada Allah dan kerelaan- Nya menanggung dosa manusia sehingga terjadi penebusan bagi manusia dan terjadi pendamaian antara manusia dengan Allah.
  • 48. Kebangkitan-Nya Memberikan pengharapan baru bagi setiap orang percaya (1 Kor 15:35- 38) Memberikan kehidupan baru (Ef 2:5,6) Membuktikan bahwa Ia adalah Allah yang hidup dan menang atas kuasa maut Merupakan penggenapan dari firman.
  • 49. Kenaikan-Nya Merupakan bagian dari pemuliaannya (Kis 1:6-11, Luk 24:51 dan Mrk 16:19) yang dilanjutkan dengan pencurahan Roh Kudus dan berhubungan dengan fungsinya kemudian untuk duduk di sebelah kanan Allah Bapa sebagai pembela, pendoa syafaat, dan pengantara kita (Roma 8:34; Ibr 7:25; 9:24). Meski demikian Ia berjanji bahwa Ia tetap menyertai sampai akhir zaman dan akan datang kembali yang kedua kali.
  • 50.
  • 52. PENCIPTAAN • Manusia diciptakan berbeda dengan ciptaan yang lain, yaitu menurut gambar dan rupa Allah. • Manusia diciptakan dengan memiliki citra atau karakter Allah, serta potensi hubungan yang akrab dengan Allah.
  • 53. Gambar Allah • Pengertian gambar Allah secara khusus adalah manusia memiliki kemuliaan, kebenaran dan kesucian. sementara secara umum berarti segala sifat manusia yang membedakan manusia dari mahluk lain yaitu memiliki pikiran perasaan dan kemauan.
  • 54. Gambar Allah • Setelah manusia itu berdosa, ia tidak kehilangan pikiran. Ia masih memiliki perasaan dan kehendak, hanya pikiran perasaan kehendak itu dipusatkan kepada dirinya sendiri.
  • 55. DOSA • Dosa diartikan sebagai pemikiran yang bodoh (Amsal 24:9), pelanggaran terhadap hukum Allah (1 Yoh 3;4) • Segala sesuatu yang dilakukan tanpa iman (Rom 14:23) • Orang yang tahu berbuat baik tapi tidak melakukannya (Yak 4:17), dosa disamakan dengan kejahatan (1 Yoh 5:17).
  • 56. ASAL MULA DOSA • Allah tidak menciptakan dosa dan dosa bukan berasal dari Allah, perkataan “sungguh amat baik” dalam Kejadian 1:31 mengandung arti bahwa semua ciptaan diciptakan sesuai dengan maksud dan rencana Allah, tidak meleset dan tanpa cacat cela.
  • 57. ASAL MULA DOSA • Manusia diberikan kehendak bebas untuk memilih taat kepada Allah atau melawan kehendak Allah. • Pohon pengetahuan diberikan sebagai ujian ketaatan agar manusia rela dan atas kehendaknya sendiri memilih Allah dan menolak Iblis yang telah diizinkan Allah untuk menggoda manusia.
  • 58. Dosa Warisan • Dosa warisan adalah dosa oleh karena Adam, sebagai “kepala manusia” melanggar perintah Allah, maka ia bersalah dan kesalahannya menjadi kesalahan kita juga, hal itu terbukti dari hukuman yang dijatuhkan Allah kepada Adam dan keturunannya (Kej 3:15,16, Rom 6:23).
  • 59. Dosa Warisan • Adam menjadi benih yang tidak baik, dan benih itu menentukan pohon yang kemudian. Manusia tidak dapat berbuat baik tapi cenderung berbuat jahat (Ef. 2:1). Kerusakan warisan berjalan karena benih laki-laki melalui kelahiran (Ayub 14:4; Yoh 3:6).
  • 60. Dosa Perbuatan • Adalah dosa yang dilakukan oleh orang itu sendiri. Pelanggaran dosa sekecil apapun adalah tetap dosa, oleh karena itu tidak dikenal pembedaan dosa menurut besar kecil atau berat dan ringan
  • 61. Akibat Dosa • Dosa mendatangkan hukuman Allah dan akibat dosa adalah maut dan rusaknya hubungan manusia dengan Allah dan ciptaan yang lain. • Jelas dikatakan bahwa upah dosa adalah maut (Rom 6:23), maut itu meliputi, perceraian roh dan tubuh (mati jasmani), perceraian Allah dan manusia (mati rohani), dan juga kematian kekal (Why 21:8) yang akan dialami oleh orang berdosa yang tidak mau bertobat. Semua manusia telah berdosa, dan untuk mendapatkan pengampunan, maka ia harus bertobat.
  • 62. Pertobatan • Di dalam PL digunakan istilah Nakhas (menyesal) dan syub (berpaling dan kembali pada Tuhan), sementara dalam PB digunakan istilah metanoia (perubahan hati/niat) dan epistrope (perubahan dalam hidup/tingkah laku yang kelihatan).
  • 63. Pertobatan • Bertobat bukan sekedar berhenti dari berbuat dosa, melainkan juga kemudian berpaling kepada Allah. • Bertobat adalah keadaan dimana seorang berdosa menyesal karena dosanya yang dinyatakan oleh firman Allah dan gerakan Roh Kudus sehingga dengan kehendaknya sendiri mengubah pikirannya dan hatinya lalu berbalik dari dosanya dan berpaling pada Allah.
  • 64. Pertobatan • Pertobatan dari seorang yang belum mengenal Kristus disebut pertobatan pertama yang terjadi hanya satu kali, akan tetapi pertobatan dari seorang percaya yang terjadi berulangkali untuk pengudusan dari dosa-dosa yang diperbuat disebut pertobatan yang terus menerus.
  • 65. Pertobatan • Hasil dari pertobatan adalah: menerima pengampunan dan penyucian (1 Yoh 1:9; Yes 1:18), rasa damai (2 Kor 5:19-20), sukacita besar pada Allah dan malaikat-malaikat-Nya (Luk 15:10).
  • 66.
  • 68. Istilah  Dalam PL, kata kudus diterjemahkan dari akar kata ibrani qadas yang berarti dipisahkan untuk keperluan khusus atau tujuan khusus yang berkaitan dengan rencana Tuhan (Im. 20:26)  Dalam PB diambil dari kata hagiasmos yang berarti terpisah dari yang duniawi, dari yang tercemar.
  • 69. Istilah  Untuk mencapai artikulasi karakter kudus setelah mendapat status dinyatakan kudus dalam Kristus adalah merupakan proses yang terus menerus.
  • 70. Pengudusan  Pengudusan merupakan akibat dari kelanjutan dari lahir baru, hanya bedanya kelahiran baru diterima pada saat orang bertobat dan mwenerima Yesus, pengalaman yang segera terjadi saat itu (a single crisis experience).  Pengudusan adalah pergumulan sehari-hari bagaimana kita memberi kesediaan agar Allah memerintah hidup kita sebagai ganti dulu dosa memerintah kita.
  • 71. Tahapan Pengudusan  Dengan demikian keselamatan adalah gerak dinamis dari tahap: 1. justification 2. sanctification (pengudusan) 3. perfection (penyempurnaan) atau glorification
  • 72. Tahapan Pengudusan  Proses kekudusan adalah kuasa dari Allah yang telah menjadikan kita anak-anaknya (Yoh 1:12), dan firman Allah (Yoh 15:3,17:17, 2 Tim 3:16,17) dan Roh Kudus (Roma 1:4; 7:6; 8:9; Kis 1:8).
  • 73. Beberapa aspek kekudusan 1. Kekudusan karena tujuan panggilan. Dalam kristus kita dikuduskan, dipisahkan dari dunia untuk satu tujuan (Kis 9:13, Roma 8:27) yaitu mengaktualisasikan karakter kudus dalam hidup sehari-hari.
  • 74. Beberapa aspek kekudusan 2. Pengalaman batiniah. kekudusan adalah sesuatu yang terjadi dalam hati yaitu Tuhan mulai mengimpartasikan kekukudusan Kristus dalam hati orang percaya dimulai sejak lahir baru.
  • 75. Beberapa aspek kekudusan 3. Karya Allah. kekudusan adalah karya Allah (1 Tes 5:23) 4. Orang percaya mengerjakan bagiannya. selain karya Allah, kekudusan juga upaya dari manusia.
  • 76. Beberapa aspek kekudusan Tanpa respon dari manusia maka pengudusan itu tak akan terwujud.
  • 78. Mengapa Baptisan Penting  Dalam Alkitab, baptisan dibedakan menjadi empat yakni baptisan pertobatan, baptisan dalam penderitaan, baptisan air dan baptisan Roh Kudus.  Baptisan air adalah penting sebab di dalam amanat agung Tuhan Yesus (Mat 28:18-20; Mark 16:15-18), terdapat perintah untuk dibaptiskan.
  • 79. Makna Baptisan  Makna baptisan secara alkitabiah dapat ditemukan dalam Roma 6:3-11, Kolose 2:12, 1 Petrus 3:21, 1-5.  Baptisan adalah tindakan iman untuk melaksanakan percaya kepada Injil yaitu bahwa Kristus telah mati karena dosa kita, sesuai dengan kitab suci, bahwa Ia dikuburkan, dan dibangkitkan pada hari ketiga sesuai dengan kitab suci.
  • 80. Makna Baptisan  Dengan demikian baptisan juga adalah tindakan iman bahwa kehidupan lama dengan seluruh dosa kita dikuburkan bersama kematian dan penguburan Yesus Kristus dan dibangkitkan bersama dengan Yesus oleh kemuliaan Allah dan memperoleh hidup baru dalam Kristus.  Baptisan dilaksanakan dengan menyelamkan orang yang hendak dibaptis. (Mat 3:13-17, Mark 1:9-10, Kis 8:38-39, Rom 6:3-34).
  • 81. Tata Cara  Dalam Alkitab, syarat untuk baptisan adalah bertobat (Kis 2:38), percaya dan menerima Yesus/menjadi murid Tuhan (Mark 16:15-16/1 Kor 15:2-4; Mat 28:19).  Anak-anak belum punya pengertian tentang dosa yang dihubungkan dengan pertobatan maupun penebusan sehingga pada umumnya baptisan dilakukan untuk mereka yang berumur 12 tahun ke atas.
  • 82. Tata Cara  Sebelum mengikuti baptisan, maka terlebih dahulu harus mengikuti katekisasi pra baptis yang didalamnya diberikan dasar-dasar iman Kristen, dan bahkan masih diberikan kesempatan sekali lagi untuk mengambil keputusan pribadi, memilih dan menerima yesus sebagai tuhan dan juruselamat serta menyerahkan diri seutuhnya dan melepaskan diri dari segala keterikatan.
  • 83. Tata Cara  Adapun formula dalam baptisan air cukup beragam. formula yang dipakai oleh GBI adalah : ”saya baptis saudara di dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.  Selanjutnya kepada para anggota baptisan yang baru ini gereja berkewajiban untuk melanjutkan pembinaan iman Kristen agar mereka didewasakan imannya dan hidup dalam persekutuan seperti yang terjadi pada jemaat rasuli mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2:41-42.
  • 84.
  • 86. Istilah-istilah baptisan Roh Kudus  Dibaptis dengan Roh (kudus) (Mat 3:11, Mrk 1:8, Luk 3:16, Kis 1:5; 11:16, Yoh 1:33, 1 Kor 12:13). Istilah ini hendak menyatakan penyelaman ke dalam roh yang berlimpah- limpah dan tidak akan terlupakan. Penyelaman ini menciptakan hubungan orang percaya dengan pribadi Ilahi yang memberi kuasa, dan bukan sekedar dengan sebuah cairan atau pengaruh (kuasa).
  • 87. Istilah-istilah baptisan Roh Kudus  Karunia Roh (Kis 2:38; 8:20; 10:47; 11:15,16). Baptisan roh adalah pemberian Allah cuma-cuma yang keluar dari kekayaan kemurahan hati- Nya. ini adalah tindakan anugerah Allah.
  • 88. Istilah-istilah baptisan Roh Kudus  Janji Bapa (Kis 1:4,5; 2:39). Istilah ini bermaksud bahwa asal pencurahan roh tersebut adalah Bapa dan itu bukan sekedar kenangan tentang suatu yang pernah terjadi (satu kali pada waktu pentakosta saja), melainkan realita yang tetap ada sampai saat ini.
  • 89. Istilah-istilah baptisan Roh Kudus  Dipenuhi Roh Kudus (Kis 2:4; 4:8,31; 9:17; 13:9). Sekalipun sesorang sudah pernah dipenuhi roh pada peristiwa terdahulu, namun ia dapat dipenuhi lagi. artinya pemenuhan roh dapat terjadi berulangkali.
  • 90. Hubungan dengan Pertobatan  Dalam kaitannya dengan pertobatan, baptisan roh adalah karya roh yang berbeda dengan karya nyata dalam pertobatan dan penyatuan ke dalam tubuh Kristus, melainkan karya lanjutan dari pertobatan.
  • 91. Hubungan dengan Pertobatan  Bahasa roh merupakan salah satu tanda di dalam baptisan roh. Baptisan roh secara konsisten disertai dengan pengalaman berbahasa roh sebagaimana roh berikan untuk mengucapkan, atau lebih hati-hati dapat dikatakan bahwa bahasa roh adalah bukti awal yang nampak dari luar dari baptisan roh..
  • 92. Hubungan dengan Pertobatan  Maksud dari baptisan roh adalah untuk memberdayakan orang percaya untuk sebuah pelayanan (Kis 1:8). Tidak ada pola tertentu yang diajarkan oleh Alkitab supaya orang percaya menerima Roh Kudus. Meski demikian ada tiga cara yang sering diusulkan untuk menerima baptisan roh, yakni: baptisan air, penumpangan tangan dan berdoa
  • 93.
  • 95. Pada dasarnya Tuhan menciptakan manusia pertama dalam kondisi kesehatan yang sempurna, sebab manusia dijadikan menurut gambar dan rupa Allah. Namun oleh karena dosa itu, maka maut/kematian mulai bekerja meski tidak seketika itu juga. Untuk pertama kalinya terjadi proses penuaan sehingga tubuh manusia saat itu dan seterusnya tunduk pada penyakit, kelemahan dan kemerosotan sampai terjadinya kematian. Kuasa maut yang telah mengikat manusia itu hanya dapat dilepaskan oleh Yesus, termasuk penyakit itu sendiri. jadi Tuhan Yesus menghubungkan kuasa-Nya untuk menyembuhkan dengan kuasa-Nya untuk mengampuni dosa. Dengan demikian sumber penyakit pertama-tama adalah oleh karena dosa. Selain dosa, iblis juga menjadi penyebab utama adanya penyakit (Kis 10:38, Luk 4:35; 13:10- 17, dll). Dalam PL istilah penyakit ternyata memiliki arti yang luas. Penyakit dilukiskan sebagai kelemahan badaniah dari seseorang, apakah itu karena sangat penat, kecapaian atau karena kesusahan. Keadaaan kelemahan badaniah baik jasmani dan kelelahan jiwa sering menyebabkan penyakit.
  • 96. Maksud dari kesembuhan ilahi adalah untuk melepaskan kesengsaraan, membuktikan bahwa Kristus itu Anak Allah, untuk kemuliaan Allah, untuk membangunkan iman. Halangan terbesar dari kesembuhan ilahi adalah ketidakmengertian bahwa kesembuhan ilahi adalah ketentuan Allah sendiri dalam Alkitab. Disini kebenaran firman harus diberitakan. Pokok-pokok Alkitab yang harus ditekankan dalam memberitakan tentang kesembuhan ilahi, adalah bahwa kesembuhan tersebut telah disediakan oleh Tuhan bagi setiap orang percaya.
  • 97. kebenaran Alkitab tentang kesembuhan ilahi  Kesembuhan Ilahi adalah perjanjian dari Allah dalam Yesus Kristus (Kel 15:26).  Kesembuhan Ilahi termasuk dalam Penebusan Kristus (Yes 53:4-5, Mzm. 103:3, Mat. 8:17, 1 Pet 2:24).  Kesembuhan ilahi adalah pelayanan Yesus (Mat 12:15; 14:36, Luk 4:40; 6:19, Kis 10:38)  Kesembuhan Ilahi adalah perintah Tuhan Yesus (Mark 16:15-18).  Kesembuhan ilahi merupakan teladan gereja yang mula-mula (Kis 4)
  • 98. Langkah-langkah untuk menerima kesembuhan Ilahi  Yakin bahwa mujizat masih berlaku dan kesembuhan ilahi adalah bagian dari pelayanan pekerjaan Yesus hingga hari ini.  Mengetahui janji-janji Allah dalam Alkitab tentang kesembuhan ilahi.  Mengerti dan percaya bahwa tuhan menghendaki kita untuk sehat.  Percaya bahwa keselamatan jiwa dan kesembuhan itu berjalan bersama-sama.  Meminta supaya Tuhan menyembuhkan sesuai dengan perjanjian-Nya dan percaya sepenuhnya Tuhan akan memberikan.
  • 99. Mengapa ada orang yang tidak menerima kesembuhan ilahi  Kurang pengetahuan tentang kehendak Allah untuk kesembuhan ilahi.  Tidak percaya kesembuhan ilahi  Tidak mau menerima Kristus juruselamat dan tabib itu dalam hidupnya.  Tidak percaya akan hamba Tuhan/pendeta/penginjil yang mendoakan.  Tidak mau meninggalkan ikatan dosa.  Kesuaman dalam gereja dan pengajaran yang melemahkan janji Tuhan untuk kesembuhan  Roh yang tidak dapat mengampuni.  Bimbang dan ragu  Tidak melakukan tindakan iman.
  • 100.
  • 102. Janji Tuhan  Janji kedatangan Kristus kedua kali merupakan pengharapan yang membahagiakan bagi seluruh orang percaya, sebab karya Kristus yang dimulai pada kedatangan-Nya yang pertama akan disempurnakan pada kedatangan-Nya yang kedua.  Pembahasan mengenai Kedatangan Kristus kedua, tidak bisa dipisahkan dari paham millennium (kerajaan seribu tahun, lih. Why. 20:1-6).
  • 103. Berbagai Pandangan  Premilenium: pandangan ini meyakini bahwa Yesus akan datang kembali ke dunia dan setelah itu Ia akan memerintah dalam kerajaan seribu tahun. Jadi kedatangannya sebelum kerajaan itu.
  • 104. Postmilenium: Kristus akan datang ke bumi setelah dunia diperintah dalam kebenaran dan damai sebagai akibat dari pemberitaan dan pengaruh Injil.
  • 105. Amilenium: tidak akan ada pemerintahan Kristus di bumi secara nyata. Kerajaan seribu tahun bersifat rohani bukan duniawi dan sudah hadir saat ini melalui gereja, firman dan roh-Nya
  • 106. Tahapan  Mengenai pengangkatan (rapture) juga berkembang beberapa teori sebagai berikut: 1. Pretribulasi: Kristus datang untuk orang kudus-Nya dan kemudian datang kembali bersama orang kudus-Nya setelah antikris memerintah (1 Tes 1:10; 4:13-18; Yoh 14:1-3; 1 Kor 15:51-58). 2. Pengangkatan parsial: hanya orang percaya yang berjaga dan menantikan kedatangan Tuhan yang akan diangkat pada waktu berbeda, sebelum atau selama masa tribulasi (Mat 24:40-51; Flp 3:10-14; Why 2:11; 3:5,10).
  • 107. 4. Midtribulasi: gereja diangkat pada pertengahan masa tribulasi, sebelum aniaya besar 3 ½ tahun (Dan 7:9,27; 12:7; Why 11:23; 12:3,614; 1 Tes 4:15,16). 5. Posttribulasi: gereja diangkat menjelang akhir masa aniaya besar yaitu pada kedatangan Kristus kedua kali (Mat 13:24; 24:3-31; Why 3:10; 20:4- 06; 2 Tes 2:8).
  • 108. 6. Gereja Bethel Indonesia menganut paham premilenium-dispensasional, artinya kita yakin bahwa kedatangan Kristus kedua kali akan terjadi dalam dua tahap, yakni pengangkatan gereja (rapture atau parousia) dan penampakan Kristus (revelation atau apocalypse atau ephipany). kedua tahap ini dipisahkan oleh tujuh tahun masa kesusahan besar atau tribulasi (Why 7:14).
  • 109. Tanda-tanda zaman yang mendahului kedatangan Kristus  Dosa di antara umat Kristen (Mat 24:9- 12; 2 Pet 3:1-4)  Tanda Israel: pohon ara yang bertunas (Mat 24:30-35; Yeh 37:14, 21-28)
  • 110. Tanda dari dunia/bangsa kafir (Luk 21:25-26; mat 24:37-39; Dan 11:35; Why 13:1-18)  Tanda ilmu pengetahuan, perkembangan yang sedemikian pesat (Dan 12:4; Kej 11:1-9; Why 17:1-18).
  • 111. Peristiwa yang terjadi setelah pengangkatan  Kursi pengadilan Kristus: mereka yang diangkat menghadap Kristus bukan untuk dihukum, melainkan menrima upah sesuai dengan perbutannya (Roma 14:10-12; 2 Kor 5:10; Ibr 9:27).  Pesta kawin anak domba Allah: merupakan persekutuan sempurna antara Yesus dengan gereja-Nya (Ef 5:22-33; Why 19:1-9).
  • 112. Pokok Perhatian  Yang patut untuk ditekankan disini adalah bahwa kedatangan Kristus kembali pasti akan digenapi (Mat 24:35; 2 Pet 3:8,9; Bil 23:19), GBI menganut paham premilenium dispensasional, namun tidak menekankan pada teori pengangkatan manapun, itulah sebabnya GBI menolak upaya menghitung dan menetapkan saat kedatangan-Nya. Ajaran tersebut menyesatkan karena Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa tidak seorangpun tahu, hanya Bapa yang tahu kapan waktunya (Mat 24:36; Kis 1:7).
  • 113. Nasihat  Adalah lebih bertanggung jawab jika kita memilik perintah dan ajaran Yesus mengenai hal ini, yakni: 1. Bertahan sampai kesudahan dan hidup dalam kasih (Mat 24:12, 13) 2. Memberitakan injil kepada seluruh bangsa (Mat 24:14)
  • 114. 3. Berjaga-jaga, berdoa dan siap sedia (Mat 24:42) 4. Melakukan tugas yang diberikan tuannya (Mat 24:46) sambil menjalin kebersamaan dan kerja sama diantara para hamba (Mat 24:49-51)
  • 115.
  • 117. Pandangan GBI  GBI adalah gereja yang secara fundamental percaya bahwa semua orang mati akan dibangkitkan, bukan sekedar kebangkitan dalam pengertian rohani tetapi secara harafiah dan fisik.  Dasar kebangkitan orang percaya adalah kebangkirtan Kristus (1 Kor 15:20; Yoh 11:25; Ayub 19:25).
  • 118.  GBI memandang bahwa Alkitab tidak menaruh perhatian yang terlalu detail mengenai bagaimana cara Allah membangkitkan, supaya tidak terjadi spekulasi tentang hal itu.
  • 119.  Kebangkitan yang dimaksudkan adalah kebangkitan akhir zaman secara fisik.  GBI meyakini bahwa orang percaya akan menerima kehidupan kekal.
  • 120. Ada dua tahapan kebangkitan orang mati  kebangkitan pertama, dialami oleh orang-orang percaya bersamaan dengan pengangkatan,  kebangkitan kedua terjadi pada akhir masa pemerintahan 1000 tahun, setelah iblis dilepaskan beberapa waktu dan itulah kebangkitan orang jahat dan tidak percaya dalam rangka menerima hukuman kekal (1 Tes 4:16,17; Why 20:4b).  Adapun gambaran mengenai tubuh kebangkitan adalah bahwa Allah akan memberikan manusia semacam tubuh kemuliaan yang mempunyai hubungan langsumg dengan tubuh daging sekarang (1 Kor 15:42-44,49,52b).
  • 121.
  • 122. GEREJA
  • 123. Istilah ► “Gereja” dalam bahasa Indonesia (church, ingg) diambil dari bahas a Portugis “igreja” yang berasal dari kata kuriake (yun) artinya kepunyaan Tuhan, sedang kata lain yang sering juga digunakan adalah ekklesia (qahal, ibr.) yang berarti dipanggil keluar dari kegelapan karena dosa dan masuk dalam terangnya Allah. ► Gereja berarti persekutuan iman dari orang yang mendengar firman Allah dan menerimanya dengan iman dalam hati dan mempraktekkannya dalam hidup sehari- hari, jadi gereja bukan sekedar perkumpulan, melainkan persekutuan yang lahir dari Allah, sebab gereja adalah buah tangan pekerjaan Roh Kudus.
  • 124. ► Yang penting dalam gereja adalah pernyataan Allah, pemilihan oleh Allah, dan kehendak Allah untuk mengumpulkan orang beriman. gereja dibedakan menjadi dua yakni gereja yang kelihatan (gereja lokal atau gereja setempat, yakni persekutuan orang beriman yang masih hidup) dan gereja yang tidak kelihatan (terdiri dari orang beriman dari segala zaman dan telah menerma anugrah keselamatan).
  • 125. HUbungan Kristus dan gereja-Nya Muncul dalam beberapa analogi sebagai berikut: (1) kepala dan tubuh (Kol 1;18); (2) batu penjuru dan bangunan bait Allah (Ef 2:20,21); (3) tunangan dan perawan suci (2 Kor 11:2); (4) mempelai pria dan wanita(Why 21:9);
  • 126. (5) pemilik dan umat kepunyaan (tit 2:14); (6) gembala dan domba (1 Pet 5:2-4); (7) anak sulung dan anggota keluarga (kol 1:18); (8) imam besar dan umat allah (ibr 4:14; 1 Pet 2:9).
  • 127. ► Sifat-sifat gereja antara lain: esa (Ef 3:3-6; yoh 17:21), kudus (1 Pet 1:12; 2:9; Ef 5:25- 27); rasuli (Ef 2:19-20); am/universal.
  • 128. Karakteristik ► Karakteristik gereja yang dapat kita jumpai adalah:  memberitakan firman Allah  melaksanakan sakramen  menerapkan disiplin gereja (mat 18:15-18)
  • 129. ► Gereja dalam pemerintahannya bukan sekedar organisasi, melainkan organisme yang hidup dan terstruktur, dengan Kristus sebagai kepala gereja (Ef 1:22,23), yang memelihara gereja, serta memberikan hidup rohani kepadanya.
  • 130. SistemPemerintahan ► GBI menganut sistem pemerintahan episkopal-sinodal yang berarti bahwa ada kewenangan pada jemaat lokal (desentralisasi = gembala jemaat/pendeta adlah pemimpin jemaat lokal), namun disamping hak otonom tersebut, ia juga berkewajiban terhadap sesama GBI, BPD dan BPS.
  • 131. ► Jadi pimpinan tertinggi dalam jemaat adalah gembala jemaat (episkopos), bukan terletak pada majelis jemaat atau presbiter (sistem pemerintahan presbiterial), meski pelayanan dan pertimbangan-pertimbangan yang mereka berikan sangat penting dalam perkembangan jemaat.
  • 132. ► Pimpinan jemaat bukan pula terletak bukan pula terletak pada jemaat atau kongregasi (sistem pemerintahan kongregasional), meski dukungan dan partisipasi mereka besar artinya bagi kemajuan dan keberhasilan jemaat.
  • 133. ► Oleh sebab itu pendeta sebagai pimpinan jemaat tidak boleh otoriter sebab ia memerlukan majelis dan anggota jemaat. gaya kepemimpinan episkopal bersifat teokrasi namun tidak kaku.