SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 18
Baixar para ler offline
STATISTIKA DASAR
Pertemuan ke-10
http://slideshare.net/QuKumeng
DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL ACAK KONTINU
Berbeda dengan variabel random diskrit, sebuah variabel
random kontinyu adalah variabel yang dapat mencakup
nilai pecahan maupun mencakup range / rentang nilai
tertentu.
Karena terdapat bilangan pecahan yang jumlahnya tidak
terbatas, kita tidak dapat menuliskan semua nilai yang
mungkin bersama dengan probabilitasnya masing – masing
dalam bentuk tabel. Namun dipakai fungsi kepadatan
probabilitas (Probability Density Function : pdf). Plot untuk
fungsi seperti ini disebut kurva probabilitas dan nilai
probabilitasnya dinyatakan sebagai luas suatu kurva yang
bernilai positif. Contoh ditribusi peluang kontinu :
1. Distribusi Normal Baku
2. Distribusi t atau Distribusi Student
3. Distribusi Kurva Khi-Kuadrat
4. Distribusi F
Distribusi Normal Baku
Distribusi normal adalah distribusi yang paling
penting diantara distribusi yang lain. Nama lainnya:
distribusi Gauss (Gaussian distribution). Kurva dari
distribusi normal mempunyai bentuk setangkup
seperti lonceng :
Fungsi padat peluang (pdf)
dari peubah acak normal X
dengan rataan μ dan variansi
𝜎2 yang memiliki distribusi
normal adalah:
𝑛 𝑥; 𝜇, 𝜎 =
1
𝜎 2𝜋
𝑒
−1/2
𝑥−𝜇
𝜎
2
, −∞ < 𝑥 < ∞
yang dalam hal ini π = 3.14159... dan e = 2.71828...
Distribusi Student(Distribusi t)
Distribusi T adalah pengujian hipotesis yang menggunakan
distribusi T sebagai uji statsistik, table pengujiannya disebut table T
student. Cirinya : sample yang di uji berukuran kurang dari 30.
Distribusi T pertama kali diterbitkan tahun 1908 dikembangkan
oleh William Sealy Gosset. Dalam artikel publikasinya, ia
menggunakan nama samaran “Student”, sehingga kemudian
metode pengujiannya dikenal dengan uji t-student. William
menganggap bahwa untuk sampel kecil, nilai Z dari distribusi
normal tidak begitu cocok. Oleh karenanya, ia kemudian
mengembangkan distribusi lain yang mirip dengan distribusi
normal, yang dikenal dengan distribusi t-student. Distribusi
student ini berlaku baik untuk sampel kecil maupun sampel besar.
Pada n ≥ 30, distribusi t ini mendekati distribusi normal dan pada n
yang sangat besar, misalnya n=10.000, nilai distribusi t sama persis
dengan nilai distribusi normal (lihat tabel t pada df 10000 dan
bandingkan dengan nilai Z).
Distribusi Student(Distribusi t)
Ciri-Ciri Distribusi T
a. Sampel yang diuji berukuran kecil ( n < 30 ).
b. Penentuan nilai tabel dilihat dari besarnya tingkat
signifikan (α) dan besarnya derajat bebas (db).
Fungsi Pengujian Distribusi T
a. Untuk memperkirakan interval rata-rata.
b. Untuk menguji hipotesis tentang rata-rata suatu
sampel.
c. Menunjukkan batas penerimaan suatu hipotesis.
d. Untuk menguji suatu pernyataan apakah sudah
layak untuk dipercaya.
Distribusi Student(Distribusi t)
Untuk sampel ukuran 𝑛 ≥ 3 , taksiran σ2 diperoleh dengan
menghitung nilai 𝑆2 . Untuk sampel ukuran 𝑛 ≥ 30 , maka 𝑆2
memberikan taksiran σ2 yang baik. Dan distribusi statistik ( 𝑋 −
𝜇)/(
𝑆
𝑛
) masih secara hampiran, berdistribusi sama dengan peubah
normal baku z.
Bila ukuran sampel 𝑛 < 30, nilai 𝑆2
berubah cukup besar dari
sampel ke sampel dan distribusi peubah acak ( 𝑋 − 𝜇)/(
𝑆
𝑛
) tidak lagi
berdistribusi normal baku.
Misalkan 𝑍 =
𝑋−𝜇
𝜎 𝑛
peubah acak normal baku dan𝑉 =
(𝑛−1)𝑆2
σ2 peubah
acak khi-kuadrat dengan derajat kebebasan 𝑣 = 𝑛 − 1.
Jika Z dan V bebas, maka distribusi peubah acak :
𝑇 =
( 𝑋 − 𝜇) ( 𝜎 𝑛)
𝑆2 𝜎2
=
𝑍
𝑉(𝑛 − 1)
Distribusi Student
(Distribusi t)
Distribusi sampel T di dapat dari anggapan bahwa sampel
acak berasal dari populasi normal.
𝑇 =
( 𝑋 − 𝜇) ( 𝜎 𝑛)
𝑆2 𝜎2
=
𝑍
𝑉(𝑛 − 1)
Dengan ,
𝑍 =
𝑋 − 𝜇
𝜎 𝑛
Berdistribusi normal baku, dan
𝑉 =
𝑛 − 1 𝑆2
𝜎2
Misalkan Z peubah acak normal baku dan V peubah acak khi-
kuadrat dengan derajat kebebasan v.
Distribusi Student
(Distribusi t)
Bila z dan v bebas, maka distribusi peubah acak T :
𝑇 =
𝑍
𝑉 𝑣
Diberikan oleh,
ℎ 𝑡 =
Γ 𝑣 + 1 2
Γ 𝑣 2 𝜋𝑣
1 +
𝑡2
𝑣
− 𝑣+1 2
Ini di kenal dengan nama distribusi t dengan derajat
kebebasan v.
Distribusi Z dan T berbeda karena variansi T bergantung pada
ukuran sampel n dan variansi ini selalu lebih besar dari 1.
Hanya bila ukuran sampel 𝑛 → ∞ kedua distribusi menjadi
sama.
Distribusi Student
(Distribusi t)
Pada gambar dibawah diperlihatkan hubungan antara distribusi
normal baku (𝑣 = ∞) dan distribusi t untuk derajat kebebasan 2
dan 5.
Karena distribusi t setangkup
terhadap rataan nol, maka
𝑡1−𝛼 = −𝑡 𝛼; yaitu, nilai t yang
luas sebelah kanannya 1 − 𝛼 ,
atau luas sebelah kirinya 𝛼 ,
sama dengan minus nilai t
yang luas bagian kanannya 𝛼.
Panjang selang nilai t yang dapat diterima tergantung pada
bagaimana pentingnya 𝜇. Bila 𝜇 ingin ditaksir dengan ketelitian
yang tinggi, sebaiknya digunakan selang yang lebih pendek seperti
−𝑡0,05 sampai 𝑡0,05.
Distribusi Student
(Distribusi t)
Sifat-sifat kurva t :
• Kurva setangkup terhadap rataan 0.
• Kurva berbentuk lonceng, tapi distribusi t lebih berbeda
satu sama lain dengan distribusi Z karena nilai T
tergantung pada dua besaran yang berubah-ubah yaitu 𝑋
dan 𝑆2
sedangkan nilai Z hanya tergantung pada
perubahan 𝑋.
• Kedua ujung kurva mendekati sumbu X asimtot datarnya.
• Seluruh luas di bawah kurva sama dengan 1.
Contoh soal : Lihat halaman 147
DISTRIBUSI CHI-KUADRAT
Grafik distribusi chi-kuadrat bergantung pada derajat kebebasan 𝜃,
yang umumnya merupakan kurva positif dan miring ke kanan.
Kemiringan kurva ini akan semakin berkurang jika derajat
kebebasasan 𝜃 makin besar. Untuk 𝜃 = 1 dan 𝜃 = 2, bentuk
kurvanya berlainan daripada untuk 𝜃 ≥ 3.
Distribusi chi-kuadrat mempunyai rata-rata dan variansi sebagai
berikut :
Rata-rata : 𝜇 = 𝐸(𝜒2) = 𝜃
Variansi : 𝜎2 = 2𝜃
Probablitas suatu sampel acak yang menghasilkan nilai 𝜒2
yang
lebih besar dari suatu nilai tertentu, sama dengan luas daerah di
bawah kurva di sebelah kanan nilai tersebut. Nilai tertentu tersebut
biasanya ditulis dengan 𝜒2
𝛼. Dengan demikian 𝜒2
𝛼 menyatakan nilai
𝜒2
𝛼 yang luas di sebelah kanannya sama dengan 𝛼. Daerah yang
luasnya sama dengan 𝛼 ini dinyatakan oleh daerah yang diarsir.
DISTRIBUSI CHI-KUADRAT
Nilai-nilai kritis 𝜒2
𝛼 untuk berbagai nilai 𝛼 dan derajat kebebasan 𝜃
tersedia pada tabel distribsi chi-kuadrat.
Untuk 𝛼 = 0,05, disebelah kanan, dan 𝜃 = 10, maka nilai kritis 𝜒2
0,05 =
18,307. Karena kurva distribusi chi-kuadrat tidak simetri, maka luas
daerah di sebelah kiri harus dicari. Luas daerah sebelah kiri, yaitu
1– 𝛼 = 1 − 0,05 = 0,95. Derajat kebebasan 𝜃 = 10, maka diperoleh
𝜒2
0,95 = 3,940.
Cari : nilai kritis untuk 𝜒2
0,01 dan 𝜒2
0,99 dengan 𝜃 = 5 dan 𝜒2
0,01 dan
𝜒2
0,99 dengan 𝜃 = 11.
Bila 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥 𝑛 merupakan variable acak yang masing-masing
terdistribusi normal dengan rata-rata 𝜇 dan variansi 𝜎2 dan semua
variabel acak tersebut bebas satu sama lain, maka variabel acak berikut
ini :
𝑌 =
𝑖=1
𝑛
(
𝑋𝑖 − 𝜇
𝜎2
)2
mempunyai distribusi chi-kuadrat dengan derajat kebebasan 𝜃 = 𝑛.
DISTRIBUSI CHI-KUADRAT
Bila diambil sampel acak berukuran 𝑛 dari populasi berdistribusi normal
dengan rata-rata 𝜇 dan variansi 𝜎2 , dan pada setiap sampel tersebut
dihitung variansi 𝑆2, maka variabel acak berikut ini, yaitu :
𝜒2
=
(𝑛 − 1)𝑆2
𝜎2
mempunyai distribsi chi-kuadrat χ2 dengan deraja kebebasan 𝜃 = 𝑛 − 1.
Interval Kepercayaan 𝝌 𝟐 =
(𝒏−𝟏)𝑺 𝟐
𝝈 𝟐
Secara umum, interval kepercayaan untuk χ2 sebesar 1 − 𝛼 dinyatakan
sebagai :
𝑃 𝜒1−
𝛼
2
2
< χ2 < 𝜒 𝛼
2
2
= 1 − 𝛼
Nilai kritis χ2
1- α/2 membatasi luas daerah di sebeleah kanan sebesar 1 −
𝛼/2 pada derajat kebebasan 𝜃 = 𝑛 − 1 . Sedangkan nilai kritis χ2
α/2
membatasi luas daerah di sebelah kanan sebesar 𝛼/2 pada derajat
kebebasan 𝜃 = 𝑛 − 1.
Dengan mensubstitusikan nilai (𝑛 − 1)𝑆2 maka diperoleh :
𝑃
(𝑛 − 1)𝑆2
χ2
α/2
< χ2 <
(𝑛 − 1)𝑆2
χ2
1−α/2
= 1 − 𝛼
DISTRIBUSI F
Statistik F didefinisikan sebagai nisbah dua peubah acak khi-
kuadrat yang bebas, masing – masing dibagi dengan derajat
kebebasannya.
Misalkan U dan V dua peubah acak bebas masing – masing
berdistribusi khi-kuadrat dengan derajat kebebasan 𝑣1 dan 𝑣2 .
Maka distribusi peubah acak :
𝐹 =
𝑈
𝑣1
𝑉
𝑣2
Diberikan oleh :
ℎ 𝑓 =
Γ 𝑣1 + 𝑣2 2 𝑣1 𝑣2
𝑣1 2
Γ 𝑣1 2 Γ 𝑣2 2
.
𝐹
1
2 𝑣1−2
1 +
𝑣1 𝐹
𝑣2
1
2 𝑣1+𝑣2
= 0 ,0 < 𝑓 < ∞ , untuk f lainnya
ini dikenal dengan nama distribusi F dengan derajat kebebasan 𝑣1
dan 𝑣2.
DISTRIBUSI F
Kurva distribusi F tidak hanya tergantung pada kedua
parameter 𝑣1 dan 𝑣2 tapi juga pada urutan keduanya
ditulis.begitu kedua bilangan itu ditentukan maka kurvanya
menjadi tertentu. Dibawah ini adalah kurva khas distribusi F :
DISTRIBUSI F
Di bawah ini gambar kurva nilai tabel distribusi F
Lambang 𝑓𝛼 nilai f tertentu peubah acak F sehingga disebelah
kanannya terdapat luas sebesar 𝛼. Ini digambarkan dengan daerah
yang dihitami pada gambar 2. Pada tabel memberikan nilai 𝑓𝛼
hanya untuk 𝛼 = 0,05 dan 𝛼 = 0,01 untuk berbagai pasangan
derajat kebebasan 𝑣1 dan 𝑣2 Jadi, nilai f untuk derajat kebebasan 6
dan 10 , sehingga luas daerah sebelah kanannya 0,05 adalah 𝑓0,05 =
3,22.
DISTRIBUSI F
Tulislah 𝑓𝛼(𝑣1, 𝑣2) untuk 𝑓𝛼 dengan derajat kebebasan 𝑣1 dan
𝑣2, maka :
𝑓1−𝛼 𝑣1, 𝑣2 =
1
𝑓𝛼 𝑣2, 𝑣1
Bila 𝑆1
2
dan 𝑆2
2
variansi sampel acak ukuran 𝑛1 dan 𝑛2 yang
diambil dari dua populasi normal, masing-masing dengan
variansi 𝜎1
2
dan 𝜎2
2
, maka :
𝐹 =
𝑆1
2
𝜎1
2
𝑆2
2
𝜎2
2 =
𝜎2
2
𝑆1
2
𝜎1
2
𝑆2
2
Berdistribusi F dengan derajat kebebasan 𝑣1 = 𝑛1 − 1 dan
𝑣2 = 𝑛2 − 1.
Statistika Dasar Pertemuan 10

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
agus_budiarto
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
Siti Zuariyah
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
BAIDILAH Baidilah
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
Az'End Love
 

Mais procurados (20)

Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear ElementerSistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
Sistem Persamaan Linear (SPL) Aljabar Linear Elementer
 
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUALPENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
 
Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Fungsi non linier
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
Dualitas- Program Linear
Dualitas- Program LinearDualitas- Program Linear
Dualitas- Program Linear
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
 
Ukuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaranUkuran pemusatan dan penyebaran
Ukuran pemusatan dan penyebaran
 
Metode Simplek Minimasi
Metode Simplek MinimasiMetode Simplek Minimasi
Metode Simplek Minimasi
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
Distribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrikDistribusi hipergeometrik
Distribusi hipergeometrik
 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bola
 

Destaque (6)

Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11
 
Uji Rata-Rata
Uji Rata-RataUji Rata-Rata
Uji Rata-Rata
 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,t
 
Distribusi t sudent
Distribusi t sudentDistribusi t sudent
Distribusi t sudent
 
Latihan soal statistika
Latihan soal statistikaLatihan soal statistika
Latihan soal statistika
 
Modul Statistika I (lab 1-5)
Modul Statistika I (lab 1-5)Modul Statistika I (lab 1-5)
Modul Statistika I (lab 1-5)
 

Semelhante a Statistika Dasar Pertemuan 10

Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
rizka_safa
 
Menginterpretasi distribusi peluang_kontinu(10)
Menginterpretasi distribusi peluang_kontinu(10)Menginterpretasi distribusi peluang_kontinu(10)
Menginterpretasi distribusi peluang_kontinu(10)
rizka_safa
 
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxK6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
TriOktariana2
 
statistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptxstatistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptx
Laily14
 
6. chi kuadrat
6. chi kuadrat6. chi kuadrat
6. chi kuadrat
Nanda Reda
 

Semelhante a Statistika Dasar Pertemuan 10 (20)

Teori peluang
Teori peluangTeori peluang
Teori peluang
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
Konsep distribusi peluang_kontinu(9)
 
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalPendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normal
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Statistika Dasar Pertemuan 9
Statistika Dasar Pertemuan 9Statistika Dasar Pertemuan 9
Statistika Dasar Pertemuan 9
 
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
 
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
 
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPADistribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
 
Distribusi-t-dan-F_16-Mei-2020.pdf
Distribusi-t-dan-F_16-Mei-2020.pdfDistribusi-t-dan-F_16-Mei-2020.pdf
Distribusi-t-dan-F_16-Mei-2020.pdf
 
PPT KEL 7 PERMODELAN ESTIMASI.pptx
PPT KEL 7 PERMODELAN ESTIMASI.pptxPPT KEL 7 PERMODELAN ESTIMASI.pptx
PPT KEL 7 PERMODELAN ESTIMASI.pptx
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
APG Pertemuan 3 : Sample Geometry and Random Sampling (1)
 
Menginterpretasi distribusi peluang_kontinu(10)
Menginterpretasi distribusi peluang_kontinu(10)Menginterpretasi distribusi peluang_kontinu(10)
Menginterpretasi distribusi peluang_kontinu(10)
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Ek107 122215-515-9
Ek107 122215-515-9Ek107 122215-515-9
Ek107 122215-515-9
 
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxK6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
 
Catatan Regresi linier
Catatan Regresi linierCatatan Regresi linier
Catatan Regresi linier
 
statistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptxstatistika pertemuan 7.pptx
statistika pertemuan 7.pptx
 
6. chi kuadrat
6. chi kuadrat6. chi kuadrat
6. chi kuadrat
 

Mais de Amalia Indrawati Gunawan

Mais de Amalia Indrawati Gunawan (20)

Calculus 2 pertemuan 6 a
Calculus 2 pertemuan 6 aCalculus 2 pertemuan 6 a
Calculus 2 pertemuan 6 a
 
Calculus 2 pertemuan 5 a
Calculus 2 pertemuan 5 aCalculus 2 pertemuan 5 a
Calculus 2 pertemuan 5 a
 
Calculus 2 pertemuan 4
Calculus 2 pertemuan 4Calculus 2 pertemuan 4
Calculus 2 pertemuan 4
 
Calculus 2 pertemuan 3
Calculus 2 pertemuan 3Calculus 2 pertemuan 3
Calculus 2 pertemuan 3
 
Calculus 2 pertemuan 2
Calculus 2 pertemuan 2Calculus 2 pertemuan 2
Calculus 2 pertemuan 2
 
Calculus 2 pertemuan 1
Calculus 2 pertemuan 1Calculus 2 pertemuan 1
Calculus 2 pertemuan 1
 
Mathematics education colloquium 1
Mathematics education colloquium 1Mathematics education colloquium 1
Mathematics education colloquium 1
 
English for Math Pertemuan ke 11
English for Math Pertemuan ke 11English for Math Pertemuan ke 11
English for Math Pertemuan ke 11
 
English for Math
English for MathEnglish for Math
English for Math
 
Statistika dasar Pertemuan 8
 Statistika dasar Pertemuan 8 Statistika dasar Pertemuan 8
Statistika dasar Pertemuan 8
 
Forth Lecture
Forth LectureForth Lecture
Forth Lecture
 
Third lecture
Third lectureThird lecture
Third lecture
 
Secondary Lecture
Secondary LectureSecondary Lecture
Secondary Lecture
 
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Statistika Dasar Pertemuan 2
Statistika Dasar Pertemuan 2Statistika Dasar Pertemuan 2
Statistika Dasar Pertemuan 2
 
Statistika Dasar Pertemuan 1
Statistika Dasar Pertemuan 1Statistika Dasar Pertemuan 1
Statistika Dasar Pertemuan 1
 
Silabus statistika dasar 2015
Silabus statistika dasar 2015Silabus statistika dasar 2015
Silabus statistika dasar 2015
 

Último

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Último (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 

Statistika Dasar Pertemuan 10

  • 2. DISTRIBUSI PELUANG VARIABEL ACAK KONTINU Berbeda dengan variabel random diskrit, sebuah variabel random kontinyu adalah variabel yang dapat mencakup nilai pecahan maupun mencakup range / rentang nilai tertentu. Karena terdapat bilangan pecahan yang jumlahnya tidak terbatas, kita tidak dapat menuliskan semua nilai yang mungkin bersama dengan probabilitasnya masing – masing dalam bentuk tabel. Namun dipakai fungsi kepadatan probabilitas (Probability Density Function : pdf). Plot untuk fungsi seperti ini disebut kurva probabilitas dan nilai probabilitasnya dinyatakan sebagai luas suatu kurva yang bernilai positif. Contoh ditribusi peluang kontinu : 1. Distribusi Normal Baku 2. Distribusi t atau Distribusi Student 3. Distribusi Kurva Khi-Kuadrat 4. Distribusi F
  • 3. Distribusi Normal Baku Distribusi normal adalah distribusi yang paling penting diantara distribusi yang lain. Nama lainnya: distribusi Gauss (Gaussian distribution). Kurva dari distribusi normal mempunyai bentuk setangkup seperti lonceng : Fungsi padat peluang (pdf) dari peubah acak normal X dengan rataan μ dan variansi 𝜎2 yang memiliki distribusi normal adalah: 𝑛 𝑥; 𝜇, 𝜎 = 1 𝜎 2𝜋 𝑒 −1/2 𝑥−𝜇 𝜎 2 , −∞ < 𝑥 < ∞ yang dalam hal ini π = 3.14159... dan e = 2.71828...
  • 4. Distribusi Student(Distribusi t) Distribusi T adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi T sebagai uji statsistik, table pengujiannya disebut table T student. Cirinya : sample yang di uji berukuran kurang dari 30. Distribusi T pertama kali diterbitkan tahun 1908 dikembangkan oleh William Sealy Gosset. Dalam artikel publikasinya, ia menggunakan nama samaran “Student”, sehingga kemudian metode pengujiannya dikenal dengan uji t-student. William menganggap bahwa untuk sampel kecil, nilai Z dari distribusi normal tidak begitu cocok. Oleh karenanya, ia kemudian mengembangkan distribusi lain yang mirip dengan distribusi normal, yang dikenal dengan distribusi t-student. Distribusi student ini berlaku baik untuk sampel kecil maupun sampel besar. Pada n ≥ 30, distribusi t ini mendekati distribusi normal dan pada n yang sangat besar, misalnya n=10.000, nilai distribusi t sama persis dengan nilai distribusi normal (lihat tabel t pada df 10000 dan bandingkan dengan nilai Z).
  • 5. Distribusi Student(Distribusi t) Ciri-Ciri Distribusi T a. Sampel yang diuji berukuran kecil ( n < 30 ). b. Penentuan nilai tabel dilihat dari besarnya tingkat signifikan (α) dan besarnya derajat bebas (db). Fungsi Pengujian Distribusi T a. Untuk memperkirakan interval rata-rata. b. Untuk menguji hipotesis tentang rata-rata suatu sampel. c. Menunjukkan batas penerimaan suatu hipotesis. d. Untuk menguji suatu pernyataan apakah sudah layak untuk dipercaya.
  • 6. Distribusi Student(Distribusi t) Untuk sampel ukuran 𝑛 ≥ 3 , taksiran σ2 diperoleh dengan menghitung nilai 𝑆2 . Untuk sampel ukuran 𝑛 ≥ 30 , maka 𝑆2 memberikan taksiran σ2 yang baik. Dan distribusi statistik ( 𝑋 − 𝜇)/( 𝑆 𝑛 ) masih secara hampiran, berdistribusi sama dengan peubah normal baku z. Bila ukuran sampel 𝑛 < 30, nilai 𝑆2 berubah cukup besar dari sampel ke sampel dan distribusi peubah acak ( 𝑋 − 𝜇)/( 𝑆 𝑛 ) tidak lagi berdistribusi normal baku. Misalkan 𝑍 = 𝑋−𝜇 𝜎 𝑛 peubah acak normal baku dan𝑉 = (𝑛−1)𝑆2 σ2 peubah acak khi-kuadrat dengan derajat kebebasan 𝑣 = 𝑛 − 1. Jika Z dan V bebas, maka distribusi peubah acak : 𝑇 = ( 𝑋 − 𝜇) ( 𝜎 𝑛) 𝑆2 𝜎2 = 𝑍 𝑉(𝑛 − 1)
  • 7. Distribusi Student (Distribusi t) Distribusi sampel T di dapat dari anggapan bahwa sampel acak berasal dari populasi normal. 𝑇 = ( 𝑋 − 𝜇) ( 𝜎 𝑛) 𝑆2 𝜎2 = 𝑍 𝑉(𝑛 − 1) Dengan , 𝑍 = 𝑋 − 𝜇 𝜎 𝑛 Berdistribusi normal baku, dan 𝑉 = 𝑛 − 1 𝑆2 𝜎2 Misalkan Z peubah acak normal baku dan V peubah acak khi- kuadrat dengan derajat kebebasan v.
  • 8. Distribusi Student (Distribusi t) Bila z dan v bebas, maka distribusi peubah acak T : 𝑇 = 𝑍 𝑉 𝑣 Diberikan oleh, ℎ 𝑡 = Γ 𝑣 + 1 2 Γ 𝑣 2 𝜋𝑣 1 + 𝑡2 𝑣 − 𝑣+1 2 Ini di kenal dengan nama distribusi t dengan derajat kebebasan v. Distribusi Z dan T berbeda karena variansi T bergantung pada ukuran sampel n dan variansi ini selalu lebih besar dari 1. Hanya bila ukuran sampel 𝑛 → ∞ kedua distribusi menjadi sama.
  • 9. Distribusi Student (Distribusi t) Pada gambar dibawah diperlihatkan hubungan antara distribusi normal baku (𝑣 = ∞) dan distribusi t untuk derajat kebebasan 2 dan 5. Karena distribusi t setangkup terhadap rataan nol, maka 𝑡1−𝛼 = −𝑡 𝛼; yaitu, nilai t yang luas sebelah kanannya 1 − 𝛼 , atau luas sebelah kirinya 𝛼 , sama dengan minus nilai t yang luas bagian kanannya 𝛼. Panjang selang nilai t yang dapat diterima tergantung pada bagaimana pentingnya 𝜇. Bila 𝜇 ingin ditaksir dengan ketelitian yang tinggi, sebaiknya digunakan selang yang lebih pendek seperti −𝑡0,05 sampai 𝑡0,05.
  • 10. Distribusi Student (Distribusi t) Sifat-sifat kurva t : • Kurva setangkup terhadap rataan 0. • Kurva berbentuk lonceng, tapi distribusi t lebih berbeda satu sama lain dengan distribusi Z karena nilai T tergantung pada dua besaran yang berubah-ubah yaitu 𝑋 dan 𝑆2 sedangkan nilai Z hanya tergantung pada perubahan 𝑋. • Kedua ujung kurva mendekati sumbu X asimtot datarnya. • Seluruh luas di bawah kurva sama dengan 1. Contoh soal : Lihat halaman 147
  • 11. DISTRIBUSI CHI-KUADRAT Grafik distribusi chi-kuadrat bergantung pada derajat kebebasan 𝜃, yang umumnya merupakan kurva positif dan miring ke kanan. Kemiringan kurva ini akan semakin berkurang jika derajat kebebasasan 𝜃 makin besar. Untuk 𝜃 = 1 dan 𝜃 = 2, bentuk kurvanya berlainan daripada untuk 𝜃 ≥ 3. Distribusi chi-kuadrat mempunyai rata-rata dan variansi sebagai berikut : Rata-rata : 𝜇 = 𝐸(𝜒2) = 𝜃 Variansi : 𝜎2 = 2𝜃 Probablitas suatu sampel acak yang menghasilkan nilai 𝜒2 yang lebih besar dari suatu nilai tertentu, sama dengan luas daerah di bawah kurva di sebelah kanan nilai tersebut. Nilai tertentu tersebut biasanya ditulis dengan 𝜒2 𝛼. Dengan demikian 𝜒2 𝛼 menyatakan nilai 𝜒2 𝛼 yang luas di sebelah kanannya sama dengan 𝛼. Daerah yang luasnya sama dengan 𝛼 ini dinyatakan oleh daerah yang diarsir.
  • 12. DISTRIBUSI CHI-KUADRAT Nilai-nilai kritis 𝜒2 𝛼 untuk berbagai nilai 𝛼 dan derajat kebebasan 𝜃 tersedia pada tabel distribsi chi-kuadrat. Untuk 𝛼 = 0,05, disebelah kanan, dan 𝜃 = 10, maka nilai kritis 𝜒2 0,05 = 18,307. Karena kurva distribusi chi-kuadrat tidak simetri, maka luas daerah di sebelah kiri harus dicari. Luas daerah sebelah kiri, yaitu 1– 𝛼 = 1 − 0,05 = 0,95. Derajat kebebasan 𝜃 = 10, maka diperoleh 𝜒2 0,95 = 3,940. Cari : nilai kritis untuk 𝜒2 0,01 dan 𝜒2 0,99 dengan 𝜃 = 5 dan 𝜒2 0,01 dan 𝜒2 0,99 dengan 𝜃 = 11. Bila 𝑥1, 𝑥2, 𝑥3, … , 𝑥 𝑛 merupakan variable acak yang masing-masing terdistribusi normal dengan rata-rata 𝜇 dan variansi 𝜎2 dan semua variabel acak tersebut bebas satu sama lain, maka variabel acak berikut ini : 𝑌 = 𝑖=1 𝑛 ( 𝑋𝑖 − 𝜇 𝜎2 )2 mempunyai distribusi chi-kuadrat dengan derajat kebebasan 𝜃 = 𝑛.
  • 13. DISTRIBUSI CHI-KUADRAT Bila diambil sampel acak berukuran 𝑛 dari populasi berdistribusi normal dengan rata-rata 𝜇 dan variansi 𝜎2 , dan pada setiap sampel tersebut dihitung variansi 𝑆2, maka variabel acak berikut ini, yaitu : 𝜒2 = (𝑛 − 1)𝑆2 𝜎2 mempunyai distribsi chi-kuadrat χ2 dengan deraja kebebasan 𝜃 = 𝑛 − 1. Interval Kepercayaan 𝝌 𝟐 = (𝒏−𝟏)𝑺 𝟐 𝝈 𝟐 Secara umum, interval kepercayaan untuk χ2 sebesar 1 − 𝛼 dinyatakan sebagai : 𝑃 𝜒1− 𝛼 2 2 < χ2 < 𝜒 𝛼 2 2 = 1 − 𝛼 Nilai kritis χ2 1- α/2 membatasi luas daerah di sebeleah kanan sebesar 1 − 𝛼/2 pada derajat kebebasan 𝜃 = 𝑛 − 1 . Sedangkan nilai kritis χ2 α/2 membatasi luas daerah di sebelah kanan sebesar 𝛼/2 pada derajat kebebasan 𝜃 = 𝑛 − 1. Dengan mensubstitusikan nilai (𝑛 − 1)𝑆2 maka diperoleh : 𝑃 (𝑛 − 1)𝑆2 χ2 α/2 < χ2 < (𝑛 − 1)𝑆2 χ2 1−α/2 = 1 − 𝛼
  • 14. DISTRIBUSI F Statistik F didefinisikan sebagai nisbah dua peubah acak khi- kuadrat yang bebas, masing – masing dibagi dengan derajat kebebasannya. Misalkan U dan V dua peubah acak bebas masing – masing berdistribusi khi-kuadrat dengan derajat kebebasan 𝑣1 dan 𝑣2 . Maka distribusi peubah acak : 𝐹 = 𝑈 𝑣1 𝑉 𝑣2 Diberikan oleh : ℎ 𝑓 = Γ 𝑣1 + 𝑣2 2 𝑣1 𝑣2 𝑣1 2 Γ 𝑣1 2 Γ 𝑣2 2 . 𝐹 1 2 𝑣1−2 1 + 𝑣1 𝐹 𝑣2 1 2 𝑣1+𝑣2 = 0 ,0 < 𝑓 < ∞ , untuk f lainnya ini dikenal dengan nama distribusi F dengan derajat kebebasan 𝑣1 dan 𝑣2.
  • 15. DISTRIBUSI F Kurva distribusi F tidak hanya tergantung pada kedua parameter 𝑣1 dan 𝑣2 tapi juga pada urutan keduanya ditulis.begitu kedua bilangan itu ditentukan maka kurvanya menjadi tertentu. Dibawah ini adalah kurva khas distribusi F :
  • 16. DISTRIBUSI F Di bawah ini gambar kurva nilai tabel distribusi F Lambang 𝑓𝛼 nilai f tertentu peubah acak F sehingga disebelah kanannya terdapat luas sebesar 𝛼. Ini digambarkan dengan daerah yang dihitami pada gambar 2. Pada tabel memberikan nilai 𝑓𝛼 hanya untuk 𝛼 = 0,05 dan 𝛼 = 0,01 untuk berbagai pasangan derajat kebebasan 𝑣1 dan 𝑣2 Jadi, nilai f untuk derajat kebebasan 6 dan 10 , sehingga luas daerah sebelah kanannya 0,05 adalah 𝑓0,05 = 3,22.
  • 17. DISTRIBUSI F Tulislah 𝑓𝛼(𝑣1, 𝑣2) untuk 𝑓𝛼 dengan derajat kebebasan 𝑣1 dan 𝑣2, maka : 𝑓1−𝛼 𝑣1, 𝑣2 = 1 𝑓𝛼 𝑣2, 𝑣1 Bila 𝑆1 2 dan 𝑆2 2 variansi sampel acak ukuran 𝑛1 dan 𝑛2 yang diambil dari dua populasi normal, masing-masing dengan variansi 𝜎1 2 dan 𝜎2 2 , maka : 𝐹 = 𝑆1 2 𝜎1 2 𝑆2 2 𝜎2 2 = 𝜎2 2 𝑆1 2 𝜎1 2 𝑆2 2 Berdistribusi F dengan derajat kebebasan 𝑣1 = 𝑛1 − 1 dan 𝑣2 = 𝑛2 − 1.