Dokumen ini merangkum materi yang disampaikan pada acara E-Indonesia Initiative 2012 yang membahas tentang cloud computing dan social networking. Acara ini membahas pentingnya peran TIK dalam pembangunan ekonomi, pentingnya investasi dan regulasi di bidang TIK, serta potensi bisnis di bidang TIK dan peran venture capital. Acara juga membahas mengenai infrastruktur cloud computing di Indonesia, serta peranan positif dan negatif dari social networking bagi masyarakat.
1. Tugas Manajemen Proyek Teknologi Informasi
II5176
Resume Materi EII 2012 (24 – 25 April 2012 ITB)
Oleh :
I Putu Agus Eka Pratama
23510310 MTI ITB
Dosen :
Dr. Arry Ahmad Arman
MAGISTER INFORMATIKA OPSI TEKNOLOGI INFORMASI
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2012
2. Pada tanggal 24 April 2012 hingga 25 April 2012 di ITB, bertempat di Aula Barat, diadakan
acara berskala nasional dengan judul E-Indonesia Initiative (EII) 2012, dengan topic Cloud
Computing dan Social Networking. Acara selama dua hari ini diisi dengan berbagai materi yang
dibawakan oleh berbagai pembicara, baik luar maupun dari pihak ITB sendiri, disertai juga dengan
beberapa pemakalah. Tulisan berikut akan meresume beberapa materi yang disampaikan, yang
relevan dengan materi perkuliahan Manajemen Proyek Teknologi Informasi (II5176) oleh Bapak
Arry Ahmad Arman.
Di hari pertama 24 April 2012, materi yang disampaikan ada dua sesi. Sesi pertama yaitu
Sesi Insentif dan Regulasi TIK Baru Untuk Pembangunan Ekonomi Indonesia. Sesis kedua yaitu
Sesi ICT Venture Capital. Pada sesi pertama, pembicaranya antara lain Dr Ir Ashwin Sasongko Msc
(Direktur Jenderal Telematika), Edy Putra (Deputi Kementerian Ekonomi RI), dan Mike Ogil
(Google). Sesi ini mengupas tuntas pentingnya peranan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
di dalam membangun sektor ekonomi dan sosial di Indonesia. Perlunya investasi nasional dalam
TIK dan perlunya kerjasama internasional untuk membangun TIK di Indonesia. Selain sisi
investasi, perlu juga dilakukan inisiatif, dan kedua poin ini bisa dijalankan secara bersama dan
sinergis. Dalam pelaksanaannya, insentif di bidang TIK mencakup berbagai keringanan yang
diberikan oleh pemerintah, selaku pengatur dan pemberi keputusan, terhadap para pelaku industri
TIK di Indonesia, misalkan kepada para stakeholder. Hal ini akan mendorong pertumbuhan dan
pembangunan TIK di Indonesia. Sementara itu, sisi regulasi juga perlu. Regulasi berkaitan dengan
aturan – aturan yang diperlukan untk pembangunan dan mewujudkan TIK di Indonesia. Hal ini
akan berdampak pada stakeholder dan semuanya yang terkait di dalam. Aturan – aturan ini menjadi
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan TIK, termasuk juga dalam pengadaan manajemen proyek
teknologi informasi di Indonesia.
Sesi kedua menghadirkan pembicara Dr Budi Rahardjo (salah satu dosen di MTI ITB),
Anthony Liem (Merah Putih Inc), dan Kusumo Martanto (CEO dan Founder GDN). Sesuai dengan
namanya, sesi ICT Venture Capital ini membahas mengenai potensi bisnis yang menjanjikan di
bidang TIK (ICT/Information and Communication Technology) dan Venture Capital sebagai sebuah
usaha/badan yang memberikan modal untuk para start up di bidang TIK/ICT. Para venture ini
berinvestasi pada stage awal, dengan resiko tinggi, potensi tinggi, dan yang baru tumbuh. Para
pembicara adalah mereka yang telah berpengalaman di bidang ini, sehingga mampu memberikan
masukan dan gambaran kepada para hadirin tentang venture capital, ICT, dan potensinya. Adanya
potensi ini akan memajukan ICT Indonesia, dimana para inovator ICT (umumnya anak muda) akan
mudah dalam mengembangkan kreaktifivitasnya dengan dukungan dana dari para venture capital,
sedangkan para venture ini juga memetik keuntungan. Terkait dengan manajemen proyek teknologi
3. informasi, hal ini juga sangat penting, mengingat ICT dan venture capital yang berkaitan dengan
manajemen proyek IT.
Di hari kedua dan terakhir 25 April 2012, terdapat dua sesi. Sesi pertama yaitu Efficient
Cloud Computing Infrastructure for Indonesia, oleh Dr Syukri Batubara (Direktorat Pos dan
Informatika), Rinaldi Firmansyah (CEO PT Telkom Indonesia), Fadri Santosa (Direktur PT
Indosat), dan Muhammad Buldansyah (CEO PT Indonesia Comnet Plus). Sesi kedua yaitu Social
Networking for Smart and Productive Society, oleh Dr. Robby Gunawan (UI), Syakieb A. Sungkar
(Vice President PT Axis Indonesia), dan Dr H. Santoso (Kepala BP3TI).
Sesi pertama membahas mengenai cloud computing yang tengah trend saat ini, infrastruktur
internet di Indonesia dalam mendukung cloud computing, efisiensi layanan cloud computing, dan
potensinya dalam menciptakan layanan publik. Dijelaskan bahwa pemerintah tengah menyelesaikan
pembangunan satelit Palapa Ring yang menghubungkan seluruh Indonesia, sehingga infrastruktur
IT di Indonesia, terutamanya internet, mampu berjalan baik, sehingga layanan cloud computing di
berbagai bidang dapat diimplementasikan dengan baik juga. Misalkan untuk pemerintahan,
pendidikan, dan kesehatan. Dalam hal ini termasuk juga meningkatkan bisnis dan investasi. Karena
dalam pembangunan smart city dan cyber province, diperlukan empat elemen yang mencakup
Akademik, Government, Bisnis, dan Community. Terkait dengan materi manajemen proyek
teknologi informasi, materi ini membantu memberikan masukan potensi cloud computing dalam
proses manajamen proyek IT, termasuk potensi di dalamnya. Pembangunan infrastruktur yang baik
akan menciptakan layanan cloud computing yang baik.
Sesi kedua membahas mengenai peranan dan fenomena social networking saat ini, sebagai
sebuah wadah untuk sosialisasi di internet, termasuk juga untuk sharing ilmu dan bisnis. Layanan
ini antara lain Facebook, Twitter, dan lainnya. Sebagai sebuah teknologi, social networking
menyajikan dampak positif dan dampak negatif. Disinilah peran kita semua untuk mampu memilah
dengan baik, sehingga nilai – nilai postifnya dapat diperoleh untuk menciptakan smart, social, dan
productive society di Indonesia. Hasil pemaparan ini diharapkan dapat memberikan model yang
tepat terkait social networking ini. Dalam manajemen proyek teknologi informasi, social
networking juga memegang peranan. Misalkan melihat animo masyarakat terhadapa keperluan di
suatu layanan IT, untuk kemudian dapat disediakan melalui proses di dalam manajemen proyek IT.
Acara ditutup pada tanggal 25 April 2012 sore hari dengan upcara penutupan, termasuk juga
pleno dan rekomendasi.