1. Name : Heri Purnama
Sex : Male
Age : 39 yo
MR : 0002094947
Admission : December 05th, 2022
Ward : GICU 1 Wing B Bed 5
Consultant : Dr. Jur dr. Rully Hanafi Dahlan., Sp.BS(K-Spine)., M.Kes, S.H.
dr. Sevline Estethia O., Sp.BS(K-Spine)., M.Kes
D/ Cardiorespiratory arrest due to Post ROSC due to Cardiac arrest +
Post Anterior Cervical Discectomy C5-C6, Corpectomy Inferior C5 &
Superior C6 + Fusion with PEEK Cage & Anterior Morpho Plate +
Tracheostomy due to Spinal Cord Injury ASIA Impairment Scale A due to
Spondilolisthesis at Vertebrae C5-C6 + Bilateral Facet Lock at C5-C6
DEATH CASE
SPINE, PERIPHERAL AND PAIN DIVISION
Saturday, December 10th 2022
2. CC: Weakness of all Extremities
Mr. Heri Purnama / 39 yo / 0002094947 / Spine Division / RD-SV
Fall from 4 meters height with head
hit the ground
Weakness of all extremities (+),
bowel and urinary disturbance (+)
Pamengpeuk Hospital →
Nurhayati Hospital Garut
(3 days) → Bandung Kiwari
Hospital (2 days) →
Neurosurgery Emergency
Unit of Hasan Sadikin
Hospital (2 days)
Non Contrast Cervical
CT Scan → ACCF
December 1st
2022
Dec 1st – 5th
2022
Dec 6th 2022
Primary Survey:
A: Clear, C-Spine Control (+)
B: Symmetrical shape & movement, Abdominothoracal breathing, RR: 16x/m
C: BP: 139/69 mmHg (MAP 100), N: 66x/m, SpO2 97%, warm acral, CRT < 2”
D: GCS 15, pupil round equal 3 mm/ 3 mm, LR +/+, Tetraplagia
Secondary Survey:
At Cervical : Deformity (-), Step off (+), tenderness (-)
10. Non Contrast Cervical CT Scan at Hasan Sadikin Hospital, Bandung
December 5th 2022
- Canal Compromise (+)
- Spondilolisthesis C5-C6, Meyerding grade 4
- Fracture of left lamina, left pedicle, left transverse process from C5
- Reverse Humberger sign (+) at bilateral facet C5-C6
15. Mr. Heri Purnama / 39 yo / 0002094947 / Spine Division / RD-SV
Intraoperative Finding (Dec 6th 2022)
Cranial
Caudal
DO at C5-C6
• Ditemukan jaringan lunak bengkak pada area paravertebrae
• Ditemukan anterior sublukasi C5
• Ditemukan facet lock bilateral pada C5-C6
• Didapatkan discus C5-C6 hancur
• Dilakukan Discectomy C5-C6, Corpectomy Inferior C5 dan Superior C6
• Dilakukan trial fusi
• Dilakukan Fusi dengan PEEK Cage 14x14x9
• Dilakukan pemasangan anterior morpho plate 27.5 difiksasi dengan
screw ukuran 10 sebanyak 5 buah, crew di kunci
• Pasien dilanjukan prosedur Tracheostomy
Pre Post
16. Cervical X Ray at Hasan Sadikin Hopital
December 5th 2022
Cervical X Ray at Hasan Sadikin Hopital
December 4th 2022
Pre operative Post operative
17. Laboratory Finding at Hasan Sadikin Hospital, Bandung
December 10th 2022
Labs Result
Hb 9.0
Ht 27.1
L 29.820
Tr 142.000
Labs Result
RBG 115
Ur/Cr 56.8/0.64
Na/K 136/5.3
Labs Result
pH 7.420
pCO2 39.2
pO2 146.9
HCO3 25.4
tCO2 26.6
BE 1.5
SaO2 99.8
18. POD 3– 10 Desember 2022
Pk.14.00 wib
Post op, bradycardia, asystole
Status generalis
TD 73/26 mmHg
N 32 x/m
R on bagging
S 36.1 C
SPO2: 55% via on bagging
VAS : 2/10
Status lokalis:
At Cervical : Luka operasi tertutup verband
(+) drain (+) Terpasang canule TC (+),
emfisema subkutis (-)
Status Neurologis
GCS E1M1VT = 2T
Pupil bulat isokor 4mm/4mm RC
menurun/menurun
Motorik :
00000 | 00000
00000 | 00000
Sensorik: sulit dinilai
Proprioseptif : sulit dinilai
Sacral sparing :
- Perianal sensation (-)
- Kontraksi Spincter (-)
- Great Toe Extension (-)
Bulbocavernous Refleks (-)
Vegetatif : terpasang kateter (+),
inkontinensia alvi (+)
R. Fisiologis : -/-
R. Patologis : -/-
Clonus : -/-
Spastik
- | -
- | -
Atrofi
- | -
- | -
Fasikulasi
- | -
- | -
Cardiac arrest + Post Anterior Cervical Discectomy C5-C6, Corpectomy Inferior C5 & Superior
C6 + Fusion with PEEK Cage & Anterior Morpho Plate + Tracheostomy due to Spinal Cord
Injury ASIA Impairment Scale A due to Spondilolisthesis at Vertebrae C5-C6 + Bilateral Facet
Lock at C5-C6
• Observasi GCS dan TTV
• Posisi Inline
• IVFD Ringerfundin 1.500 cc/24 jam
• Loading RL 500 cc
• Fentanyl 20 mcg/jam IV
• Paracetamol 4x1 gram IV
• Ceftriaxone 2x1 gram IV
• Lansoprazole 1x30mg IV
• Vit K 3x10 mg IV
• Kalnex 3x500 mg IV
• Vit C 1x500 mg IV
• Neurobion 1x1 IV
• Mecobalamin 1x1 IV
• Sulfas atropin 4 amp IV (extra)
• Dopamin 5mcg/kgbb/menit iv titrasi
naik menjadi 10 mcg/kgbb/menit
• Norpeinephrin 0.1 mcg/kgBB/menit IV
• Post Op
• Hypotensi post asystole
• Bradykardia
• Penurunan GCS
• Tetraplegia
• Informed consent DNR (+) withold
TIMELINE KRONOLOGIS
POD 0 – 7 Desember 2022
Pasien turun dari OK ke ruangan GICU dengan bradycardia sekitar 40-50 x/menit dan tekanan
darah sekitar 130/70 , disupport oleh Norepinephrine 0.05 mcg/kgBB/menit.
Trend denyut nadi pasien post op adalah bradycardia (40-50x/m)(GCS E4M6VTc=10Tc, SpO2 98%
mode venti PS (PS 14 PEEP 5 FiO2 60%))
POD 1 – 8 Desember 2022
Norepinephrine dihentikan dan diganti dengan dopamine 5 mcg/kgBB/menit dengan alasan
bradycardia pasien menetap dan tidak ada perubahan yang signifikan, dengan tekanan darah
stabil di sekitar 130/60 mmHg. (GCS E4M6VTc=10Tc, SpO2 99% mode venti PS (PS 14 PEEP 5 FiO2
40%))
POD 2 – 9 Desember 2022
Pasien dengan dopamine 5 mcg/kgBB/menit HR sekitar 50-70 dengan tekanan darah sekitar
120/60. (GCS E4M6VTc=10Tc, SpO2 100% dengan ventilator mode PS (PS 10 PEEP 5 FiO2 40%))
POD 3 – 10 Desember 2022
Pk 06.00-14.00
Sebelum pasien mengalami penurunan, tekanan darah di sekitar 120/60 dengan HR 50-70x/menit
serta GCS E4M6VTc dan SpO2 98% dengan ventilator mode PS (PS 10 PEEP 5 FiO2 40%), tidak ada
trend perburukan pada TTV yang terekam di flowchart sejak POD 0.
Pk 14.00
Pasien tiba-tiba mengalami bradycardi hingga HR 30x/m berulang (diberikan SA total 4 amp),
terjadi asystole serta desaturasi hingga di bawah 50%, dilakukan RJP 1 siklus dan pasien dibagging,
sambil loading cairan RL 500cc dan ditambahkan norepinephrine 0.1 mcg/kgBB/menit serta dosis
dopamine 5 mcg/kgBB/menit IV ditambah menjadi dopamine 10 mcg/kgBB/menit IV, Pasien
ROSC. Saat bagging melalui Tc, SpO2 pasien menetap sehingga diputuskan untuk Tc dilepas dan
diintubasi ulang. Setelah diintubasi SpO2 naik namun lambat. Hingga SpO2 mencapai 93%
diputuskan untuk dipasang ventilator kembali dengan mode VC (F12 R12 Vt 450 PEEP 10 FiO2
100%) dengan tensi sekitar 140/90 mmHg dengan tachycardia sekitar 150 x/menit. Keluarga
pasien diedukasi tentang keadaan pasien dan memutuskan untuk DNR (+)
Pk. 14.30
Post ROSC, pasien tachycardia (SVT, HR 15-160) dan tensi di sekitar 130/80, dengan SpO2 94%
ventilator mode VC (F12 R12 Vt 450 PEEP 10 FiO2 100%), GCS E1M1T=2T, nadi perlahan turun,
dengan tensi naik hingga sekitar 170/100mmHg, HR sekitar 100x/m di pukul 16.00.
Pk 17.00
Pasien mengalami penurunan dari tanda-tanda vital (TD 87/63 mmHg, N 58 x/m, R 12 x/m, S 36.2
C, SPO2: 73% via ventilator mode VC (F12 R12 Vt 450 PEEP 10 FiO2 100%), dilakukan loading RL
300cc dan vasopressor tetap diberikan, namun tidak ada respon
Pk 17.25
Pasien mengalami henti nafas dan henti jantung, dinyatakan meninggal di hadapan keluarga dan
tenaga medis
19. POD 3– 10 Desember 2022
Pk.14.30 wib
Post ROSC
TD 132/89 mmHg
N 157 x/m
R 12
S 36.5 C
SPO2: 94% via ventilator mode VC (F12 R12
Vt 450 PEEP 10 FiO2 100%)
VAS : sulit dinilai
Status lokalis:
At Cervical : Luka operasi tertutup verband
(+) drain (+) Terpasang canule TC (+),
emfisema subkutis (-)
Status Neurologis
GCS E1M1VT = 2T
Pupil bulat isokor 4mm/4mm RC
menurun/menurun
Motorik :
00000 | 00000
00000 | 00000
Sensorik: sulit dinilai
Proprioseptif : sulit dinilai
Sacral sparing :
- Perianal sensation (-)
- Kontraksi Spincter (-)
- Great Toe Extension (-)
Bulbocavernous Refleks (-)
Vegetatif : terpasang kateter (+),
inkontinensia alvi (+)
R. Fisiologis : -/-
R. Patologis : -/-
Clonus : -/-
Spastik
- | -
- | -
Atrofi
- | -
- | -
Fasikulasi
- | -
- | -
Post ROSC due to Cardiac arrest + Post Anterior Cervical Discectomy C5-C6, Corpectomy
Inferior C5 & Superior C6 + Fusion with PEEK Cage & Anterior Morpho Plate + Tracheostomy
due to Spinal Cord Injury ASIA Impairment Scale A due to Spondilolisthesis at Vertebrae C5-
C6 + Bilateral Facet Lock at C5-C6
• Observasi GCS dan TTV
• Posisi Inline
• IVFD Ringerfundin 1.500 cc/24 jam
• Fentanyl 20 mcg/jam IV
• Paracetamol 4x1 gram IV
• Ceftriaxone 2x1 gram IV
• Lansoprazole 1x30mg IV
• Vit K 3x10 mg IV
• Kalnex 3x500 mg IV
• Vit C 1x500 mg IV
• Neurobion 1x1 IV
• Mecobalamin 1x1 IV
• Dopamin 5mcg/kgbb/menit iv titrasi
naik menjadi 10 mcg/kgbb/menit
• Norpeinephrin 0.1 mcg/kgBB/menit IV
• Post Op
• Post ROSC
• Tachycardia
TIMELINE KRONOLOGIS
POD 0 – 7 Desember 2022
Pasien turun dari OK ke ruangan GICU dengan bradycardia sekitar 40-50 x/menit dan tekanan
darah sekitar 130/70 , disupport oleh Norepinephrine 0.05 mcg/kgBB/menit.
Trend denyut nadi pasien post op adalah bradycardia (40-50x/m)(GCS E4M6VTc=10Tc, SpO2 98%
mode venti PS (PS 14 PEEP 5 FiO2 60%))
POD 1 – 8 Desember 2022
Norepinephrine dihentikan dan diganti dengan dopamine 5 mcg/kgBB/menit dengan alasan
bradycardia pasien menetap dan tidak ada perubahan yang signifikan, dengan tekanan darah
stabil di sekitar 130/60 mmHg. (GCS E4M6VTc=10Tc, SpO2 99% mode venti PS (PS 14 PEEP 5 FiO2
40%))
POD 2 – 9 Desember 2022
Pasien dengan dopamine 5 mcg/kgBB/menit HR sekitar 50-70 dengan tekanan darah sekitar
120/60. (GCS E4M6VTc=10Tc, SpO2 100% dengan ventilator mode PS (PS 10 PEEP 5 FiO2 40%))
POD 3 – 10 Desember 2022
Pk 06.00-14.00
Sebelum pasien mengalami penurunan, tekanan darah di sekitar 120/60 dengan HR 50-70x/menit
serta GCS E4M6VTc dan SpO2 98% dengan ventilator mode PS (PS 10 PEEP 5 FiO2 40%), tidak ada
trend perburukan pada TTV yang terekam di flowchart sejak POD 0.
Pk 14.00
Pasien tiba-tiba mengalami bradycardi hingga HR 30x/m berulang (diberikan SA total 4 amp),
terjadi asystole serta desaturasi hingga di bawah 50%, dilakukan RJP 1 siklus dan pasien dibagging,
sambil loading cairan RL 500cc dan ditambahkan norepinephrine 0.1 mcg/kgBB/menit serta dosis
dopamine 5 mcg/kgBB/menit IV ditambah menjadi dopamine 10 mcg/kgBB/menit IV, Pasien
ROSC. Saat bagging melalui Tc, SpO2 pasien menetap sehingga diputuskan untuk Tc dilepas dan
diintubasi ulang. Setelah diintubasi SpO2 naik namun lambat. Hingga SpO2 mencapai 93%
diputuskan untuk dipasang ventilator kembali dengan mode VC (F12 R12 Vt 450 PEEP 10 FiO2
100%) dengan tensi sekitar 140/90 mmHg dengan tachycardia sekitar 150 x/menit. Keluarga
pasien diedukasi tentang keadaan pasien dan memutuskan untuk DNR (+)
Pk. 14.30
Post ROSC, pasien tachycardia (SVT, HR 15-160) dan tensi di sekitar 130/80, dengan SpO2 94%
ventilator mode VC (F12 R12 Vt 450 PEEP 10 FiO2 100%), GCS E1M1T=2T, nadi perlahan turun,
dengan tensi naik hingga sekitar 170/100mmHg, HR sekitar 100x/m di pukul 16.00.
Pk 17.00
Pasien mengalami penurunan dari tanda-tanda vital (TD 87/63 mmHg, N 58 x/m, R 12 x/m, S 36.2
C, SPO2: 73% via ventilator mode VC (F12 R12 Vt 450 PEEP 10 FiO2 100%), dilakukan loading RL
300cc dan vasopressor tetap diberikan, namun tidak ada respon
Pk 17.25
Pasien mengalami henti nafas dan henti jantung, dinyatakan meninggal di hadapan keluarga dan
tenaga medis
20. POD 3– 10 Desember 2022
Pk.17.00 wib
Post ROSC, bradycardia, hipotensi
TD 87/63 mmHg
N 58 x/m
R 12 x/m
S 36.2 C
SPO2: 63% via ventilator mode VC (F12 R12
Vt 450 PEEP 10 FiO2 100%)
VAS : sulit dinilai
Status lokalis:
At Cervical : Luka operasi tertutup verband
(+) drain (+) Terpasang canule TC (+),
emfisema subkutis (-)
Status Neurologis
GCS E1M1VT = 2T
Pupil bulat isokor 4mm/4mm RC
menurun/menurun
Motorik :
00000 | 00000
00000 | 00000
Sensorik: sulit dinilai
Proprioseptif : sulit dinilai
Sacral sparing :
- Perianal sensation (-)
- Kontraksi Spincter (-)
- Great Toe Extension (-)
Bulbocavernous Refleks (-)
Vegetatif : terpasang kateter (+),
inkontinensia alvi (+)
R. Fisiologis : -/-
R. Patologis : -/-
Clonus : -/-
Spastik
- | -
- | -
Atrofi
- | -
- | -
Fasikulasi
- | -
- | -
Post ROSC due to Cardiac arrest + Post Anterior Cervical Discectomy C5-C6, Corpectomy
Inferior C5 & Superior C6 + Fusion with PEEK Cage & Anterior Morpho Plate + Tracheostomy
due to Spinal Cord Injury ASIA Impairment Scale A due to Spondilolisthesis at Vertebrae C5-
C6 + Bilateral Facet Lock at C5-C6
• Observasi GCS dan TTV
• Posisi Inline
• IVFD Ringerfundin 1.500 cc/24 jam
• Loading RL 500cc
• Fentanyl 20 mcg/jam IV
• Paracetamol 4x1 gram IV
• Ceftriaxone 2x1 gram IV
• Lansoprazole 1x30mg IV
• Vit K 3x10 mg IV
• Kalnex 3x500 mg IV
• Vit C 1x500 mg IV
• Neurobion 1x1 IV
• Mecobalamin 1x1 IV
• Dopamin 5mcg/kgbb/menit iv titrasi
naik menjadi 10 mcg/kgbb/menit
• Norpeinephrin 0.1 mcg/kgBB/menit IV
• Post Op
• Post ROSC
• Tachycardia
TIMELINE KRONOLOGIS
POD 0 – 7 Desember 2022
Pasien turun dari OK ke ruangan GICU dengan bradycardia sekitar 40-50 x/menit dan tekanan
darah sekitar 130/70 , disupport oleh Norepinephrine 0.05 mcg/kgBB/menit.
Trend denyut nadi pasien post op adalah bradycardia (40-50x/m)(GCS E4M6VTc=10Tc, SpO2 98%
mode venti PS (PS 14 PEEP 5 FiO2 60%))
POD 1 – 8 Desember 2022
Norepinephrine dihentikan dan diganti dengan dopamine 5 mcg/kgBB/menit dengan alasan
bradycardia pasien menetap dan tidak ada perubahan yang signifikan, dengan tekanan darah
stabil di sekitar 130/60 mmHg. (GCS E4M6VTc=10Tc, SpO2 99% mode venti PS (PS 14 PEEP 5 FiO2
40%))
POD 2 – 9 Desember 2022
Pasien dengan dopamine 5 mcg/kgBB/menit HR sekitar 50-70 dengan tekanan darah sekitar
120/60. (GCS E4M6VTc=10Tc, SpO2 100% dengan ventilator mode PS (PS 10 PEEP 5 FiO2 40%))
POD 3 – 10 Desember 2022
Pk 06.00-14.00
Sebelum pasien mengalami penurunan, tekanan darah di sekitar 120/60 dengan HR 50-70x/menit
serta GCS E4M6VTc dan SpO2 98% dengan ventilator mode PS (PS 10 PEEP 5 FiO2 40%), tidak ada
trend perburukan pada TTV yang terekam di flowchart sejak POD 0.
Pk 14.00
Pasien tiba-tiba mengalami bradycardi hingga HR 30x/m berulang (diberikan SA total 4 amp),
terjadi asystole serta desaturasi hingga di bawah 50%, dilakukan RJP 1 siklus dan pasien dibagging,
sambil loading cairan RL 500cc dan ditambahkan norepinephrine 0.1 mcg/kgBB/menit serta dosis
dopamine 5 mcg/kgBB/menit IV ditambah menjadi dopamine 10 mcg/kgBB/menit IV, Pasien
ROSC. Saat bagging melalui Tc, SpO2 pasien menetap sehingga diputuskan untuk Tc dilepas dan
diintubasi ulang. Setelah diintubasi SpO2 naik namun lambat. Hingga SpO2 mencapai 93%
diputuskan untuk dipasang ventilator kembali dengan mode VC (F12 R12 Vt 450 PEEP 10 FiO2
100%) dengan tensi sekitar 140/90 mmHg dengan tachycardia sekitar 150 x/menit. Keluarga
pasien diedukasi tentang keadaan pasien dan memutuskan untuk DNR (+)
Pk. 14.30
Post ROSC, pasien tachycardia (SVT, HR 15-160) dan tensi di sekitar 130/80, dengan SpO2 94%
ventilator mode VC (F12 R12 Vt 450 PEEP 10 FiO2 100%), GCS E1M1T=2T, nadi perlahan turun,
dengan tensi naik hingga sekitar 170/100mmHg, HR sekitar 100x/m di pukul 16.00.
Pk 17.00
Pasien mengalami penurunan dari tanda-tanda vital (TD 87/63 mmHg, N 58 x/m, R 12 x/m, S 36.2
C, SPO2: 73% via ventilator mode VC (F12 R12 Vt 450 PEEP 10 FiO2 100%), dilakukan loading RL
300cc dan vasopressor tetap diberikan, namun tidak ada respon
Pk 17.25
Pasien mengalami henti nafas dan henti jantung, dinyatakan meninggal di hadapan keluarga dan
tenaga medis
21. POD 3– 10 Desember 2022
Pk.17.25 wib
Henti nafas
Henti jantung
Status generalis
TD tidak terdeteksi
N tidak teraba
R apnea
S 35.1 C
SPO2: tidak terdeteksi
VAS : sulit dinilai
Status lokalis:
At Cervical : Luka operasi tertutup verband
(+) drain (+) Terpasang canule TC (+),
emfisema subkutis (-)
Status Neurologis
GCS E1M1VT = 2T
Pupil bulat isokor 5mm /5mm RC -/-
Motorik :
00000 | 00000
00000 | 00000
Sensorik: tidak dapat dinilai
Proprioseptif : tidak dapat dinilai
Sacral sparing :
- Perianal sensation (-)
- Kontraksi Spincter (-)
- Great Toe Extension (-)
Bulbocavernous Refleks (-)
Vegetatif : terpasang kateter (+),
inkontinensia alvi (+)
R. Fisiologis : -/-
R. Patologis : -/-
Clonus : -/-
Spastik
- | -
- | -
Atrofi
- | -
- | -
Fasikulasi
- | -
- | -
Cardiorespiratory arrest due to Post ROSC due to Cardiac arrest + Post Anterior Cervical
Discectomy C5-C6, Corpectomy Inferior C5 & Superior C6 + Fusion with PEEK Cage &
Anterior Morpho Plate + Tracheostomy due to Spinal Cord Injury ASIA Impairment Scale A
due to Spondilolisthesis at Vertebrae C5-C6 + Bilateral Facet Lock at C5-C6
• Informed consent
Pasien mengalami henti nafas dan henti jantung, dan tidak dilakukan RJP karena keluarga
sudah diedukasi tentang keadaan pasien sebelumnya dan memutuskan untuk DNR. Pasien
dinyatakan meninggal di hadapan keluarga dan tenaga medis. Keluarga menerima dengan
ikhlas.
TIMELINE KRONOLOGIS
POD 0 – 7 Desember 2022
Pasien turun dari OK ke ruangan GICU dengan bradycardia sekitar 40-50 x/menit dan tekanan
darah sekitar 130/70 , disupport oleh Norepinephrine 0.05 mcg/kgBB/menit.
Trend denyut nadi pasien post op adalah bradycardia (40-50x/m)(GCS E4M6VTc=10Tc, SpO2 98%
mode venti PS (PS 14 PEEP 5 FiO2 60%))
POD 1 – 8 Desember 2022
Norepinephrine dihentikan dan diganti dengan dopamine 5 mcg/kgBB/menit dengan alasan
bradycardia pasien menetap dan tidak ada perubahan yang signifikan, dengan tekanan darah
stabil di sekitar 130/60 mmHg. (GCS E4M6VTc=10Tc, SpO2 99% mode venti PS (PS 14 PEEP 5 FiO2
40%))
POD 2 – 9 Desember 2022
Pasien dengan dopamine 5 mcg/kgBB/menit HR sekitar 50-70 dengan tekanan darah sekitar
120/60. (GCS E4M6VTc=10Tc, SpO2 100% dengan ventilator mode PS (PS 10 PEEP 5 FiO2 40%))
POD 3 – 10 Desember 2022
Pk 06.00-14.00
Sebelum pasien mengalami penurunan, tekanan darah di sekitar 120/60 dengan HR 50-70x/menit
serta GCS E4M6VTc dan SpO2 98% dengan ventilator mode PS (PS 10 PEEP 5 FiO2 40%), tidak ada
trend perburukan pada TTV yang terekam di flowchart sejak POD 0.
Pk 14.00
Pasien tiba-tiba mengalami bradycardi hingga HR 30x/m berulang (diberikan SA total 4 amp),
terjadi asystole serta desaturasi hingga di bawah 50%, dilakukan RJP 1 siklus dan pasien dibagging,
sambil loading cairan RL 500cc dan ditambahkan norepinephrine 0.1 mcg/kgBB/menit serta dosis
dopamine 5 mcg/kgBB/menit IV ditambah menjadi dopamine 10 mcg/kgBB/menit IV, Pasien
ROSC. Saat bagging melalui Tc, SpO2 pasien menetap sehingga diputuskan untuk Tc dilepas dan
diintubasi ulang. Setelah diintubasi SpO2 naik namun lambat. Hingga SpO2 mencapai 93%
diputuskan untuk dipasang ventilator kembali dengan mode VC (F12 R12 Vt 450 PEEP 10 FiO2
100%) dengan tensi sekitar 140/90 mmHg dengan tachycardia sekitar 150 x/menit. Keluarga
pasien diedukasi tentang keadaan pasien dan memutuskan untuk DNR (+)
Pk. 14.30
Post ROSC, pasien tachycardia (SVT, HR 15-160) dan tensi di sekitar 130/80, dengan SpO2 94%
ventilator mode VC (F12 R12 Vt 450 PEEP 10 FiO2 100%), GCS E1M1T=2T, nadi perlahan turun,
dengan tensi naik hingga sekitar 170/100mmHg, HR sekitar 100x/m di pukul 16.00.
Pk 17.00
Pasien mengalami penurunan dari tanda-tanda vital (TD 87/63 mmHg, N 58 x/m, R 12 x/m, S 36.2
C, SPO2: 73% via ventilator mode VC (F12 R12 Vt 450 PEEP 10 FiO2 100%), dilakukan loading RL
300cc dan vasopressor tetap diberikan, namun tidak ada respon
Pk 17.25
Pasien mengalami henti nafas dan henti jantung, dinyatakan meninggal di hadapan keluarga dan
tenaga medis
22. FINAL DIAGNOSIS
Cardiorespiratory arrest due to Post ROSC due to Cardiac arrest + Post
Anterior Cervical Discectomy C5-C6, Corpectomy Inferior C5 & Superior C6 +
Fusion with PEEK Cage & Anterior Morpho Plate + Tracheostomy due to Spinal
Cord Injury ASIA Impairment Scale A due to Spondilolisthesis at Vertebrae C5-
C6 + Bilateral Facet Lock at C5-C6