SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 25
Baixar para ler offline
1
BAHAN PEMBELAJARAN III
PENANGANAN TERHADAP KASUS COVID-19
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis
coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus
yang menjadi penyebab COVID-19 termasuk dalam genus
Betacoronavirus dimana subgenusnya sama dengan coronavirus
yang menyebabkan wabah SARS yaitu Sarbecovirus sehingga
atas dasar inilah International Committee on Toxonomy of
Viruses mengajukan nama SARS-Cov-2 sebagai penyebab
COVID-19. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit
jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona
adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian
menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats)
ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang
menjadi sumber penularan COVID-19 ini sampai saat ini masih belum
diketahui.
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia
ke manusia melalui kontak erat dan droplet, tidak melalui udara. Orang
yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat
dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien COVID-19.
Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah
melalui cuci tangan secara teratur, menerapkan etika batuk dan
bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan
liar serta menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan
2
gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain itu,
menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di
fasilitas kesehatan terutama unit gawat darurat. Di Indonesia sendiri
sampai dengan hari Senin tanggal 13 April 2020 pukul 09.42 kasus
coronavirus positif mencapai 4241 orang dengan 373 kasus kematian
dan sembuh 359 orang (sumber: www.covid19.go.id). Oleh karena itu
mari bersama-sama mencegah penyebaran virus corona dengan
berbagai usaha. Dalam hal ini BKKBN mempunyai Penyuluh KB/Petugas
Lapangan KB sebagai "ujung tombak" atau "garda terdepan" yang
bertugas memberikan Penyuluhan, Pelayanan, Penggerakan dan
Pengembangan terkait Program Kependudukan, Keluarga Berencana
dan Pembangunan Keluarga ke individu masyarakat/ stakeholder.
Oleh karenanya PKB dapat berpartisipasi untuk mencegah penyebaran
virus corona, agar tidak semakin meluas dan mengurangi dampak yang
ditimbulkan, sehingga dinamakan PKB SIAGA COVID-19.
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi pembelajaran Penanganan terhadap kasus
Covid-19 peserta mampu menerapkan penanganan Covid-19.
2. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi pembelajaran ini peserta dapat:
1. Menjelaskan PKB SIAGA Cegah Covid-19.
2. Membantu memfasilitasi penanganan Covid-19 di
Puskesmas/fasyankes.
3. Menjelaskan dampak Covid-19 terhadap ekonomi, sosial dan
mental-spiritual.
II. WAKTU : 450 menit (10 JP)
3
III. RINCIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Topik Waktu Alur Belajar Media
1 Penanganan
Terhadap Kasus
Covid-19
a. PKB SIAGA
Cegah Covid-19
b. SOP
Penanganan
Covid-19 di
Puskesmas/
Fasyankes
c. Dampak Covid-
19 terhadap
ekonomi, sosial
dan mental-
spiritual
135 menit 1. Belajar Mandiri (BM)
2. Live Chat (LC), Video
Cenverence (VC)
3. Tes/Quiz
4. Penugasan
1. Bahan
Pembelajaran
2. Bahan Tayang
3. Video singkat
IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Peserta menyiapkan komputer/laptop.
b. Menyiapkan koneksi internet.
c. Memastikan jaringan lancer.
V. MATERI PEMBELAJARAN
A. PKB SIAGA COVID-19
1. Pengertian
Perkembangan situasi dan kondisi dunia saat ini, di tengah
merebaknya wabah virus corona, maka PKB turut berpartisipasi dalam
pencegahan penularan virus corona khususnya di wilayah kerja masing-
masing dan di Indonesia pada umumnya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa kompetensi Penyuluh Keluarga
Berencana mempunyai kewajiban melaksanakan tugas fungsinya maka
dituntut mampu mengelola perubahan, komunikasi dan pelayanan publik, yang
4
harus cepat dan tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Seiring
dengan pelaksanaan tanggung jawab pada wilayah kerjanya untuk itu
dicetuskan sebutan nama:
PKB SIAGA COVID-19, dengan akronim:
SI = SIap selalu
A = Antisipasi
G = Gangguan
A = CoronA
PKB SIAGA COVID-19 adalah PKB yang SIAP ANTISIPASI
GANGGUAN CORONA yang juga selalu siap mengedukasi, membantu dan
memfasilitasi masyarakat terhadap penyebaran, pencegahan dan
penanganan virus corona di wilayah tugasnya masing-masing.
2. Tujuan dibentuknya PKB SIAGA COVID-19 adalah:
a. PKB memiliki pengetahuan mengenai konsep dan penyebaran virus
corona,
b. PKB memiliki rasa tanggung jawab dalam upaya pencegahan penyebaran
virus corona,
c. PKB memiliki keterampilan dalam upaya membantu penanganan memutus
mata rantai penyebaran virus corona.
3. Manfaat PKB SIAGA COVID-19, di antaranya:
a. Membantu masyarakat mendapatkan pemahaman terkait virus corona
dengan baik dan benar,
b. Membantu memperkecil potensi penyebaran virus corona di tengah
masyarakat,
c. Membantu mencegah masyarakat terpapar virus corona,
d. Membantu memfasilitasi masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat apabila ada masyarakat yang terpapar gejala virus corona.
5
4. Langkah-langkah tugas PKB SIAGA COVID-19 yaitu;
a. Senantiasa memantau perkembangan penyebaran virus corona di lingkup
tugasnya masing-masing, baik melalui internet maupun secara langsung,
b. Berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan dinas yang terkait lainnya
dalam mencegah dan menangani wabah virus corona,
c. Melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan terjangkitnya
virus corona melalui media cetak dan media elektronik. Melalui media cetak
dapat berupa brosur/leafleat/poster. Melalui media elektronik dapat berupa
media sosial seperti WhatsApp, Youtube, Instagram dll, dengan sumber
informasi dari pelatihan yang telah diikuti,
d. Melaporkan kepada dinas kesehatan apabila mengetahui ada masyarakat
terpapar gejala virus corona,
e. Membantu masyarakat dalam penanganan paparan gejala virus corona
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terdekat seperti di Puskesmas.
B. SOP Penanganan Pasien COVID-19 di Puskesmas
Pada BAB sebelumnya yang memaparkan tentang penggolongan
orang dengan kriteria Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau Orang Dalam
Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) (dalam BAB tentang
konsep dan penyebaran Covid-19) yang akan mempermudah dalam
menindaklanjuti langkah apa yang akan diambil oleh tenaga medis ketika
pasien datang ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan diri dari infeksi
Covid-19. Pemeriksaan yang dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama
(FKTP) seperti Puskesmas adalah dalam rangka pemilahan pasien apakah
tergolong ke dalam PDP atau ODP yang selanjutnya hanya akan dilakukan
pengawasan atau langsung di rujuk ke rumah sakit yang menjadi rujukan
Covid-19.
1. Kasus Pasien dalam Pengawasan (PDP)
Ketika seorang pasien memenuhi kriteria PDP maka perlu dilakukan
pengawasan terhadap kontak erat keluarga ataupun petugas kesehatan
6
yang merawat pasien. Berikut kegiatan yang dilakukan terhadap kontak
erat:
• Kontak erat risiko rendah
Pengawasan dilakukan selama selama 14 hari sejak kontak terakhir
dengan pasien dalam pengawasan dan wajib melakukan karantina.
Kontak erat risiko rendah tidak memerlukan pengambilan spesimen.
Apabila pasien dalam pengawasan dinyatakan negatif COVID-19 maka
kegiatan surveilans dan pemantauan terhadap kontak erat dihentikan.
Apabila pasien dalam pengawasan dinyatakan probabel/positif COVID-
(konfirmasi) maka pemantauan dilanjutkan menjadi kontak erat risiko
tinggi.
• Kontak erat risiko tinggi.
Pengawasan dilakukan selama 14 hari sejak kontak terakhir dengan
probabel/ konfirmasi. Kontak erat ini wajib dikarantina dan dilakukan
pengambilan spesimen (hari ke-1 dan hari ke-14). Pengambilan
spesimen dilakukan oleh petugas laboratorium setempat yang
berkompeten dan berpengalaman di lokasi observasi Bila hasil
pemeriksaan laboratorium positif maka pasien dirujuk ke rumah sakit
rujukan.
Langkah-langkah di Puskemas apabila menemukan Orang dalam
kriteria PDP, maka perlu perlu melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Tatalaksana sesuai kondisi
- Ringan: Isolasi diri di rumah
- Sedang: Rujuk ke RS Darurat
- Berat: Rujuk ke RS Rujukan
b. Saat melakukan rujukan berkoordinasi dengan RS dan
memperhatikan prinsip PPI.
c. Notifikasi 1x24 jam secara berjenjang.
7
d. Melakukan penyelidikan epidemiologi berkoordinasi dengan Dinkes
Kab/Kota
e. Mengidentifikasi kontak erat yang berasal dari masyarakat maupun
petugas kesehatan.
f. Melakukan pemantauan PDP yang isolasi rumah
g. Mencatat dan melaporkan hasil pemantauan kontak secara rutin.
h. Edukasi PDP ringan untuk isolasi diri di rumah. Bila gejala
mengalami perburukan segera ke fasyankes.
i. Melakukan komunikasi risiko baik kepada pasien, keluarga dan
masyarakat.
j. Pengambilan spesimen pada PDP ringan berkoordinasi dengan
Dinkes setempat terkait pengiriman spesimen.
2. Kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP)
Orang dalam pemantauan wajib melakukan isolasi diri di rumah dan
dilakukan pengambilan spesimen (hari ke-1 dan hari ke-2).
Pengawasan ini dilakukan berkala untuk mengevaluasi adanya perburukan
gejala selama 14 hari. Pengambilan spesimen dilakukan oleh petugas
laboratorium setempat yang berkompeten dan berpengalaman baik di
fasyankes atau lokasi pemantauan. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan
positif maka pasien di rujuk ke RS Rujukan. Begitu pula bila apabila orang
dalam pemantauan berkembang memenuhi kriteria pasien dalam
pengawasan dalam 14 hari terakhir maka segera rujuk ke RS rujukan untuk
tatalaksana lebih lanjut. Petugas kesehatan dapat melakukan pemantauan
melalui telepon namun idealnya melakukan kunjungan secara berkala
(harian) dan dicatat pada formulir pemantauan harian Pemantauan
dilakukan dalam bentuk pemeriksaan suhu tubuh dan skrining gejala
harian. Pemantauan dilakukan oleh petugas kesehatan layanan primer dan
berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat. Orang dalam
pemantauan yang sudah dinyatakan sehat dan tidak bergejala, ditetapkan
melalui surat pernyataan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan.
8
Langkah-langkah yang dilakukan Puskesmas apabila menemukan Orang
dalam kriteria ODP, maka perlu perlu melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Tatalaksana sesuai kondisi pasien
b. Notifikasi kasus dalam waktu 1x24 jam ke Dinkes Kab/Kota.
c. Melakukan penyelidikan epidemiologi berkoordinasi dengan Dinkes
Kab/Kota.
d. Melakukan pemantauan (cek kondisi kasus setiap hari, jika terjadi
perburukan segera rujuk RS darurat/rujukan).
e. Mencatat dan melaporkan hasil pemantauan secara rutin.
f. Edukasi pasien untuk isolasi diri di rumah. Bila gejala mengalami
perburukan segera ke fasyankes.
g. Melakukan komunikasi risiko, keluarga dan masyarakat.
h. Pengambilan spesimen dan berkoordinasi dengan Dinkes setempat
terkait pengiriman spesimen.
3. Orang Tanpa Gejala (OTG)
Seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang
konfirmasi COVID-19. Orang tanpa gejala (OTG) merupakan kontak erat
dengan kasus konfirmasi COVID-19. Kegiatan spengawasan terhadap
OTG dilakukan selama 14 hari sejak kontak terakhir dengan kasus positif
COVID-19. Terhadap OTG dilakukan pengambilan spesimen pada hari ke-
1 dan ke-14 untuk pemeriksaan RT PCR. Dilakukan pemeriksaan Rapid
Test apabila tidak tersedia fasilitas pemeriksaan RT PCR.
Langkah-langkah yang dilakukan Puskesmas apabila menemukan Orang
dalam kriteria OTG , maka perlu perlu melakukan kegiatan sebagai berikut:
a. Melakukan pendataan kontak erat (OTG).
b. Puskesmas segera melaporkan secara berjenjang dalam waktu 24 jam
ke Dinkes Kabupaten/Kota/Provinsi.
c. Melakukan pemantauan (cek kondisi kasus setiap hari, jika terjadi
perburukan segera rujuk RS darurat/rujukan).
d. Mencatat dan melaporkan hasil pemantauan secara rutin.
9
e. Edukasi pasien untuk isolasi diri di rumah. Bila gejala mengalami
perburukan segera ke fasyankes
f. Melakukan komunikasi risiko, keluarga dan masyarakat.
g. Pengambilan spesimen dan berkoordinasi dengan Dinkes setempat
terkait pengiriman spesimen.
Bila kasus tidak memenuhi kriteria definisi operasional maka dilakukan:
1) Tatalaksana sesuai kondisi pasien
2) Komunikasi risiko kepada pasien
Pelaku Perjalanan Dari Negara/Area Terjangkit
4.1 Pelaku Perjalanan dari Negara/ Wilayah Terjangkit COVID-19
(melaporkan kasus konfirmasi tetapi bukan transmisi lokal)
Pelaku perjalanan dari negara/ wilayah terjangkit COVID-19 yang tidak
bergejala wajib melakukan monitoring mandiri (self monitoring) terhadap
kemungkinan munculnya gejala selama 14 hari sejak kepulangan. Setelah
kembali dari negara/area terjangkit sebaiknya mengurangi aktivitas yang
tidak perlu dan menjaga jarak kontak (≥ 1 meter) dengan orang lain.
4.2 Pelaku Perjalanan dari Negara/ Wilayah dengan Transmisi Lokal
COVID-19
Pelaku perjalanan dari negara/ wilayah transmisi lokal maka harus
melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari sejak
10
kedatangan dan bagi warga negara asing harus menunjukkan alamat
tempat tinggal selama di karantina dan informasi tersebut harus
disampaikan pada saat kedatangan di bandara. Selama masa
karantina diharuskan untuk tinggal sendiri di kamar yang terpisah,
menghindari kontak dengan anggota keluarga lainnya, dan tidak
boleh melakukan aktivitas di luar rumah.
Terhadap dua kelompok pelaku perjalananan petugas kesehatan harus
memberikan edukasi jika dalam 14 hari timbul gejala, maka segera datangi
fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
C. Dampak Wabah Covid-19 Terhadap Ekonomi, Sosial dan Mental-Spiritual
1. Dampak Ekonomi
Virus corona baru merebak sejak awal bulan Maret 2020 di Tanah
Air. Namun dampaknya telah memukul berbagai sudut ekonomi. Indeks
bursa saham rontok, rupiah terperosok, dan pelaku di sektor riil berteriak
susah berusaha. Lembaga keuangan dunia, ekonom, dan otoritas
pemerintah membuat sejumlah prediksi. Ekonomi Indonesia bisa masuk
dalam skenario terburuk jika tidak mengatasi dengan benar pandemi ini.
Pada perdagangan Selasa kemarin (24/3), indeks harga saham gabungan
ditutup turun 1,3 % di level 3.937. Sepanjang pekan ini, IHSG telah
menyentuh posisi terendahnya sepanjang delapan tahun terakhir. IHSG
sempat jatuh di level 3.000 yakni pada 24 Juni 2012 di posisi 3.955,58.
Untuk membendung meluasnya dampak Covid-19 di pasar modal, Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) merilis beberapa kebijakan. Di antaranya, trading
halt atau pembekuan selama 30 menit jika IHSG turun 5 %. Trading
halt pertama kali sepanjang sejarah pasar modal Indonesia berlangsung
pada Kamis (12/3) dan telah terjadi lima kali sejak itu. Kemudian, OJK
meminta PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia,
dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk memangkas waktu
operasional. Langkah ini sebagai adaptasi dari kebijakan Bank Indonesia
yang mempersingkat jam operasional BI Real Time Gross Settlement (BI-
11
RTGS). Mulai 30 Maret 2020, waktu perdagangan di bursa efek dibagi
menjadi dua sesi. Transaksi perdagangan pertama mulai pukul 09.00
hingga 11.30 dan sesi kedua dimulai dari pukul 13.30 hingga 15.00.
Sedangkan hari kerjanya tetap dari Senin sampai Jumat. (Baca: Pandemi
Corona Dalam Negeri Meluas, IHSG Diramal Kembali Anjlok)
Tak hanya merontokkan pasar modal, virus corona juga
menjatuhkan nilai tukar rupiah. Pada Senin (23/3), harga jual dolar Amerika
Serikat di lima bank besar menembus Rp 17 ribu. Sementara kurs referensi
Jakarta Interbank Spot Dolar Rate atau JISDOR menempatkan nilai rupiah
di posisi 16.608 per dolar Amerika. Mengutip Bloomberg, pelemahan
rupiah menjadi yang terdalam di Asia. Angka itu juga merupakan yang
terendah sejak krisis pada Juli 1998. Hari berikutnya, rupiah hanya
menguat 0,45 % ke level 16.500 per dolar AS.
Bank Indonesia mencatat, aliran modal asing yang keluar dari
Indonesia sejak awal tahun mencapai Rp 125,2 triliun di tengah
kekhawatiran pandemi virus corona. “Bulan ini saja terjadi outflow Rp
104,7 triliun dari total Rp 125,2 triliun,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di
Jakarta, Selasa (24/3). Kemerosotan ini tampaknya belum akan berhenti
karena wabah Covid-19 di Indonesia semakin luas. Kasus dan korban
corona terus berjatuhan di berbagai daerah.
7 Skenario Ekonomi dan Potensi Resesi Akibat Virus Corona Dalam
riset bertajuk “The Global Macroeconomic Impacts of Covid-19” ekonom
Australian National University, Warwick McKibbin dan Roshen Fernando
meramalkan kegawatan luar biasa. Keduanya menyebutkan dampak virus
corona jauh lebih buruk ketimbang Flu Spanyol yang pada 1918-1919
menjadi pandemi paling mematikan sepanjang sejarah dengan menelan 40
juta korban jiwa. (Baca: Resesi Ekonomi yang Lazim Mengiringi Pandemi
Besar di Dunia) Dampak ekonomi Covid-19 diperkirakan bisa mencapai
US$ 2,4 triliun atau sekitar Rp 39.304 triliun. Jauh lebih besar ketimbang
penyakit pernapasan akut SARS yang pada 2003 memangkas ekonomi
dunia sebesar US$ 40 miliar atau Rp 656,72 triliun. Kedua ekonom itu
12
membuat tujuh skenario berdasarkan tingkat sebaran virus corona, kasus,
dan jumlah korban tewas.
Skenario satu sampai tiga jika corona hanya terjadi di Tiongkok dan
bersifat sementara. Skenario empat hingga enam jika corona menyebar ke
seluruh dunia dan bersifat sementara. Sedangkan pada skenario tujuh
yaitu ketika wabah corona meluas ke seluruh dunia dan skala ringan,
namun berulang pada tahun-tahun mendatang. Mereka membuat
prognosis berdasarkan lima faktor guncangan (shock). Yang pertama
adalah equity risk premium atau guncangan pasar modal. Kemudian ada
suplai tenaga kerja, biaya produksi, permintaan konsumsi, dan belanja
pemerintah. Secara garis besar, Indonesia menghadapi risiko
kenaikan equity risk premium, penurunan suplai tenaga kerja, kenaikan
biaya produksi, penurunan permintaan, dan kenaikan anggaran belanja.
Berdasarkan simulasi itu, keduanya memperkirakan, pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada 2020 akan terkoreksi 1,3 % pada skenario empat;
2,8 % pada skenario lima; 4,7 % pada skenario enam, dan 1,3 % pada
skenario tujuh.
Sebelumnya, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
2020, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,3 %. Dengan
skenario empat saja, pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia akan
jatuh di kisaran 4 %. Hingga Selasa (24/3), jumlah pasien positif Covid-19
di Indonesia sebanyak 686 orang, 55 di antaranya meninggal dunia. Meski
masih jauh dari angka 647 korban pada skenario empat, pemerintah harus
berusaha keras untuk menekan korban. McKibbin dan Fernando
menyebutkan dampak terjadinya wabah penyakit terhadap pasokan tenaga
kerja tak sebatas kematian. Sebab, selain penderita menjadi tak produktif,
kinerja anggota keluarga yang merawat mereka akan terdampak. Apalagi,
sekitar 70 % pekerja perempuan juga bertanggung jawab atas
kelangsungan rumah tangga, termasuk kesehatan anggota keluarganya.
Dalam kasus Covid-19, masa karantina yang disarankan adalah selama 14
hari, lebih dari jatah cuti tahunan karyawan.
13
Semakin banyak pekerja yang terinfeksi, semakin tinggi pula biaya
produksi yang ditanggung perusahaan. Kondisi tersebut diperparah
dengan kendala impor bahan baku dan barang modal dari Tiongkok yang
menjadi epicentrum pandemi. Ujung-ujungnya, harga barang pun naik.
Kenaikan harga barang, ditambah penghasilan yang menurun akibat
penyakit (jika tidak di-PHK) adalah kombinasi fatal pemukul daya beli.
Pemerintah harus mengantisipasi merosotnya konsumsi yang selama ini
jadi penyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maka, kuncinya adalah
realokasi anggaran. Pemerintah perlu mempercepat pengajuan rancangan
APBN Perubahan 2020 dan mendorong pemerintah daerah melakukan hal
yang sama. Jika itu tak dilakukan, praktis pemerintah hanya bisa memakai
dana tanggap darurat sebesar Rp 5 triliun. Melihat berbagai skenario
tersebut, ekonomi Indonesia pada 2020 dan tahun-tahun mendatang akan
sangat bergantung pada penanganan pandemi virus corona. Makin buruk
penanganan, korban akan terus berjatuhan dan sulit membendung dampak
ekonominya.
2. Dampak Sosial
Keberadaan Covid-19 yang mematikan ini telah banyak menyita
perhatian dunia. Ada yang menanganinya dengan sangat serius, ada pula
yang seolah-olah tak mau tahu, tapi karena hari demi hari penyebarannya
semakin banyak, maka langkah konkret yang harus ditempuh sebagai
antisipasi adalah membangun kerja sama yang baik dengan keluarga,
rekan kerja, dan pihak pihak terkait.
Penyakit Covid-19 telah menggerakkan para kepala negara untuk
cepat tanggap dan peduli atas keselamatan rakyatnya. Hal ini dapat kita
lihat dari berbagai pengumuman untuk meliburkan sekolah, meniadakan
kuliah tatap muka, larangan terlibat dalam keramaian, termasuk larangan
ke luar negeri, baik untuk umrah, rekreasi, ataupun hanya untuk kunjungan
biasa.
Peraturan atau kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah
tentu sangat berpengaruh terhadap segala sektor, termasuk perekonomian
dan kehidupan sosial dalam masyarakat. Berdasarkan informasi di media
14
ini beberapa hari lalu bahwa lebih kurang 50 juta orang terancam
kehilangan pekerjaan akibat dampak dari pandemi virus corona (Covid-19),
sulit untuk dibayangkan bila terjadi pengangguran maka masalah sosial
akan terus bermunculan. Namun, semua itu perlu digarisbawahi bahwa
apa pun yang dilakukan pemerintah adalah sebagai bentuk kepedulian
terhadap rakyatnya, karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati.
Selain itu, dampak pengaruh virus corona (Covid-19) dalam
kehidupan sosial masyarakat, di antaranya adalah timbulnya rasa curiga
dan hilangnya kepercayaan terhadap orang-orang yang ada di seputaran
kita atau yang baru kita kenal. Sebagai contoh pada saat kita membeli
makanan, baik di warung yang berlabel maupun kaki lima kita pasti akan
mencari tahu apakah bersih atau tidak. Apakah pelayan ada bersentuhan
dengan orang yang terjangkit virus atau tidak, adakah petugas atau
pelayan yang mencuci tangan pada saat mengolah atau memproses
makanan yang kita pesan atau tidak, sehingga timbul keraguan.
Pada saat kita berbicang atau berjumpa baik di lingkungan kantor
maupun di lingkungan rumah dan dengan masyarakat setempat kita pun
enggan berjabat tangan, meskipun mereka adalah orang tua, sebagaimana
yang kita ajarkan kepada anak-anak kita untuk selalu menghormati yang
lebih tua. Namun, situasi saat ini mengharuskan kita untuk menghindari
berjabat tangan dan harus menjaga jarak ± 2 meter bila ingin berbicara
dengan orang lain, apalagi orang yang tidak kita kenal.
Untuk mematuhi imbauan dalam pertemuan atau rapat
mengharuskan kita memakai masker, tapi di sisi lain ada juga yang tidak
menggunakan masker, bahkan batuk sembarangan, hal ini tentu
menimbulkan kecurigaan, kita pun terkadang cepat menghindar. Masalah
ini tentu akan membuat yang bersangkutan merasa tersinggung, apalagi
kalau ada yang mengatakan bahwa itu corona, rekan kerja tentu langsung
meninggalkan atau menjauhinya.
Virus corona (covid-19) telah melumpuhkan perekonomian dunia,
termasuk Indonesia, sebagaimana terlihat dalam kehidupan sehari-hari di
kalangan menengah ke bawah seperti pedagang kelontong, penjual ikan,
15
dan pedagang sayur. Mereka merasakan menurunnya daya beli
masyarakat karena ketidaknyamanan para konsumen dalam berbelanja.
Lain lagi kisah seorang sopir yang biasanya dapat memenuhi
kebutuhan keluarganya, tetapi dengan merebaknya kasus virus corona ini
masyarakat enggan menggunakan transportasi umum. Imbauan
pemerintah untuk lockdown atau karantina mandiri di rumah masing-
masing dengan meliburkan aktivitas tatap muka di sekolah, perguruan
tinggi, dan perkantoran tidak semua mematuhinya, bahkan ada yang
menggunakan waktu karantina mandiri untuk menikmati liburan. Hal ini
tentu menjadi masalah bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga
masyarakat, maka sangat dibutuhkan kesadaran akan keselamatan diri
dan lingkungan.
Sejak diberlakukannnya peraturan tidak dibenarkan ada kumpulan
keramaian seperti di masjid, maka hampir semua masjid pada saat shalat
berjamaah hanya beberapa orang yang hadir, sehingga masjid tampak
sepi. Situasi ini menimbulkan kegelisahan apakah semua larangan yang
telah ditetapkan semuanya bermanfaat karena di satu sisi sebagai umat
Islam, apabila di masjid tidak ada lagi orang yang shalat berjamaah, tidak
ada lagi pengajian, tak terdengar lagi zikir, maka tanpa sadar kita telah
meninggalkan modal menuju akhirat. Bukankah dengan adanya musibah
kita seharusnya semakin memenuhi masjid untuk berzikir dan berdoa?
Kegiatan yang dilaksanakan di masjid tentu bagi yang merasa
dirinya sehat dan untuk pencegahan virus corona ini bila perlu pemerintah
juga memasang alat pengukur suhu tubuh ketika memasuki masjid.
Menghadapi musibah Covid-19 bukan hanya para medis yang
berperan, tetapi juga hendaknya pemerintah mengajak para ulama dan
pemuka agama untuk ikut berperan aktif, sehingga masyarakat merasa
tenang dan tidak dihantui oleh berita-berita yang menakutkan.
Peran serta keluarga dengan memberikan pemahaman dan
penanganan yang baik kepada anggota keluarga menjadi faktor utama
dalam keberhasilan pencegahan Covid-19.
16
Akhirya, kita pasti akan kembali kepada Allah, Sang Pencipta. Jika
waktu itu telah tiba maka tak seorang pun mampu mencegahnya. Namun,
sebagai manusia kita harus berusaha untuk terhindar dari penyakit dan
menjaga umur dengan baik.
3. Dampak Mental-Spiritual
Merebaknya wabah Covid-19 memengaruhi setiap individu untuk
menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing. Kegiatan ritual
keagamaan ada yang bersifat mandiri dan bersama-sama. Untuk kegiatan
keagamaan yang bersifat mandiri dapat dilakukan tanpa menemui kendala, dan
justru inilah saatnya kita menguatkan dan memperbaiki diri untuk kembali kepada
sang Pencipta Alam Semesta, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena turunnya wabah
mungkin juga teguran bagi kita yang lalai akan perintah dan larangan Tuhan Yang
Maha Kuasa. Kegiatan-kegiatan kegamaan yang mengumpulkan orang banyak
dianjurkan untuk tidak dilakukan di tempat ibadah seperti masjid, gereja, pura,
vihara dan klenteng akan tetapi dilakukan di rumah. Namun bagi sebagian orang
yang meyakini agamanya dengan kuat bersikeras untuk tetap menjalankan
kewajibannya sebagaimana biasanya. Ini dapat dimaklumi, karena iman,
kepecayaan atau keyakinan sesorang terhadap Tuhan Yang Maha Esa
merupakan anugerah tertinggi yang dimiliki sesorang, jika iman sudah
menghujam di hati, tidak ada yang ditakuti kecuali Tuhan Yang Maha Kuasa.
Akan tetapi bagi sebagian orang yang terlalu khawatir akan penyebaran virus
corona, mereka memilih untuk beribadah di rumah inipun dapat dimaklumi karena
penyebaran virus corona semakin masif dan menelan banyak korban. Namun
yang perlu digaris bawahi adalah bahwa setiap musibah yang datang kepada kita
menyimpan banyak hikmah yang terkandung di dalamnya. Kita sebagai makhluk
hanya dapat berikhtiar/berusaha seoptimal mungkin dan hasilnya kita pasrahkan,
tawakkal sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dengan adanya wabah Covid-19 menjadi sarana untuk kita kembali
mendekat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dengan selalu berdo’a memohon
perlindunganNya, agar terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh virus
Corona. Kita yakin bahwa virus Corona juga makhluk, dan manusia juga makhluk,
hanya saja berbeda ukuran, penyusun sel serta tugas dan fungsinya. Kita tidak
mengetahui virus Corona akan menyerang siapa saja, yang perlu kita lakukan
adalah berikthiar seoptimal mungkin dengan langkah-langkah protokol kesehatan
yang sudah kita pelajari.
17
Kita bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang penduduknya beragama
mempercayai Ketuhanan Yang Maha Esa, seyogianya tidak melepaskan nilai-nilai
ajaran agama dalam menghadapi musibah virus Corona, berprilaku jujur,
menghargai orang lain, saling toleransi, tidak ikut-ikutan menyebarkan berita
bohong (hoax) terkait Corona sehingga tidak menimbulkan kegaduhan dan
kepanikan sesama anak bangsa yang justru akan menimbulkan masalah baru dan
akan menimbulkan korban jiwa. Saat ini juga waktu yang paling tepat untuk saling
berbagi antara orang yang lebih mampu dengan orang yang kurang mampu
sehingga terjalin kestiakawanan sosial yang semakin erat, bukannya sifat
individualistik dan mementingkan keuntungan pribadi di saat-saat kehidupan lagi
susah dan penuh ujian. Semoga dengan adanya musibah ini kita semakin dewasa
dalam berpikir dan bertindak, menjadi manusia yang rendah hati di hadapan
Tuhan Yang Maha Kuasa.
18
19
20
21
22
23
24
VI. EVALUASI
1. Keaktifan peserta selama proses pembelajaran e-learning melalui live
chat/video converence.
2. Mengerjakan tugas.
VII. REFERENSI
1. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID 19 (Revisi ke-4), Kemenkes 27
Maret 2020
25
2. Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan masyarakat Covid-19 di
Indonesia. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. 23 Maret 2020
3. Perban nomor 19 tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional
Penyuluh Keluarga Berencana
4. Surat Edaran Nomor 04 Tahun 2020 Tentang Mekanisme Bekerja Penyuluh
KB/Petugas Lapangan KB Dalam Kondisi Wabah Corona Virus Disease
(COVID-19).
5. www.kemenkes.go.id
6. www.covid-19.go.id
7. https://katadata.co.id/telaah/2020/03/26/ekonomi-indonesia-dalam-
skenario-terburuk-akibat-virus-corona/1 diakses 13 April 2020.
8. https://aceh.tribunnews.com/2020/03/21/pengaruh-corona-terhadap-
kehidupan-sosial-masyarakat?page=2. Diakses 13 April 2020.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19
Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19PusdiklatKKB
 
3. penanganan terhadap kasus covid 19
3. penanganan terhadap kasus covid 193. penanganan terhadap kasus covid 19
3. penanganan terhadap kasus covid 19PusdiklatKKB
 
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbn
Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbnBahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbn
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbnPusdiklatKKB
 
2.3. sarpras antisipasi dampak covid 19
2.3. sarpras antisipasi dampak covid 192.3. sarpras antisipasi dampak covid 19
2.3. sarpras antisipasi dampak covid 19PusdiklatKKB
 
3. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 193. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 19PusdiklatKKB
 
2. bahan pembelajaran 2 pencegahan covid 19
2. bahan pembelajaran 2 pencegahan covid 192. bahan pembelajaran 2 pencegahan covid 19
2. bahan pembelajaran 2 pencegahan covid 19PusdiklatKKB
 
Pedoman Pemberdayaan Masyarakat
Pedoman Pemberdayaan MasyarakatPedoman Pemberdayaan Masyarakat
Pedoman Pemberdayaan MasyarakatTatikSrisahani
 
1.1. pengertian dan ciri ciri orang yang terpapar covid-19
1.1.  pengertian dan ciri ciri orang yang terpapar covid-191.1.  pengertian dan ciri ciri orang yang terpapar covid-19
1.1. pengertian dan ciri ciri orang yang terpapar covid-19PusdiklatKKB
 
Bahan pembelajaran 1 konsep covid-19
Bahan pembelajaran 1   konsep covid-19Bahan pembelajaran 1   konsep covid-19
Bahan pembelajaran 1 konsep covid-19PusdiklatKKB
 
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 191. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19PusdiklatKKB
 
Pesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Di Sekolah
Pesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Di SekolahPesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Di Sekolah
Pesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Di SekolahJalinKrakatau
 
Pedoman pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan covid 19 di rt rw-desa
Pedoman pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan covid 19 di rt rw-desaPedoman pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan covid 19 di rt rw-desa
Pedoman pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan covid 19 di rt rw-desaFery Mendrofa
 
1. bahan pembelajaran 1 konsep dan persebaran covid 19
1. bahan pembelajaran 1 konsep dan persebaran covid 191. bahan pembelajaran 1 konsep dan persebaran covid 19
1. bahan pembelajaran 1 konsep dan persebaran covid 19PusdiklatKKB
 
1.3. cara penyebaran covid 19 dan siapa saja yang beresiko
1.3. cara penyebaran covid 19 dan siapa saja yang beresiko1.3. cara penyebaran covid 19 dan siapa saja yang beresiko
1.3. cara penyebaran covid 19 dan siapa saja yang beresikoPusdiklatKKB
 
Askep Keluarga dengan Covid 19
Askep Keluarga dengan Covid 19Askep Keluarga dengan Covid 19
Askep Keluarga dengan Covid 19Ahmad Kholid
 
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19Tomi Nala
 

Mais procurados (18)

Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19
Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19
 
3. penanganan terhadap kasus covid 19
3. penanganan terhadap kasus covid 193. penanganan terhadap kasus covid 19
3. penanganan terhadap kasus covid 19
 
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbn
Bahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbnBahan pembelajaran 3   penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbn
Bahan pembelajaran 3 penanganan terhadap kasus covid-19 bagi asn bkkbn
 
2.3. sarpras antisipasi dampak covid 19
2.3. sarpras antisipasi dampak covid 192.3. sarpras antisipasi dampak covid 19
2.3. sarpras antisipasi dampak covid 19
 
3. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 193. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 19
 
2. bahan pembelajaran 2 pencegahan covid 19
2. bahan pembelajaran 2 pencegahan covid 192. bahan pembelajaran 2 pencegahan covid 19
2. bahan pembelajaran 2 pencegahan covid 19
 
Pedoman Pemberdayaan Masyarakat
Pedoman Pemberdayaan MasyarakatPedoman Pemberdayaan Masyarakat
Pedoman Pemberdayaan Masyarakat
 
1.1. pengertian dan ciri ciri orang yang terpapar covid-19
1.1.  pengertian dan ciri ciri orang yang terpapar covid-191.1.  pengertian dan ciri ciri orang yang terpapar covid-19
1.1. pengertian dan ciri ciri orang yang terpapar covid-19
 
Bahan pembelajaran 1 konsep covid-19
Bahan pembelajaran 1   konsep covid-19Bahan pembelajaran 1   konsep covid-19
Bahan pembelajaran 1 konsep covid-19
 
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 191. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19
1. cara penyebaran dan orang yang beresiko covid 19
 
Pesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Di Sekolah
Pesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Di SekolahPesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Di Sekolah
Pesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Di Sekolah
 
Perilaku hidup bersih dan sehat memutus tranmisi covid 19
Perilaku hidup bersih dan sehat memutus tranmisi covid 19Perilaku hidup bersih dan sehat memutus tranmisi covid 19
Perilaku hidup bersih dan sehat memutus tranmisi covid 19
 
Pedoman pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan covid 19 di rt rw-desa
Pedoman pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan covid 19 di rt rw-desaPedoman pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan covid 19 di rt rw-desa
Pedoman pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan covid 19 di rt rw-desa
 
1. bahan pembelajaran 1 konsep dan persebaran covid 19
1. bahan pembelajaran 1 konsep dan persebaran covid 191. bahan pembelajaran 1 konsep dan persebaran covid 19
1. bahan pembelajaran 1 konsep dan persebaran covid 19
 
1.3. cara penyebaran covid 19 dan siapa saja yang beresiko
1.3. cara penyebaran covid 19 dan siapa saja yang beresiko1.3. cara penyebaran covid 19 dan siapa saja yang beresiko
1.3. cara penyebaran covid 19 dan siapa saja yang beresiko
 
Pedoman yankes usekrem pandemi
Pedoman yankes usekrem pandemiPedoman yankes usekrem pandemi
Pedoman yankes usekrem pandemi
 
Askep Keluarga dengan Covid 19
Askep Keluarga dengan Covid 19Askep Keluarga dengan Covid 19
Askep Keluarga dengan Covid 19
 
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
 

Semelhante a PKB SIAGA COVID-19

Materi Covid 19 Dinkes Banjar untuk RS.pptx
Materi Covid 19 Dinkes Banjar untuk RS.pptxMateri Covid 19 Dinkes Banjar untuk RS.pptx
Materi Covid 19 Dinkes Banjar untuk RS.pptxbarozi1
 
PEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI CORONAVIRUS DISEASE.pptx
PEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI CORONAVIRUS DISEASE.pptxPEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI CORONAVIRUS DISEASE.pptx
PEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI CORONAVIRUS DISEASE.pptxysb94
 
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docxGilangAab
 
WEBINAR WIW-IDAI BARU_Prof. Cissy.pdf
WEBINAR WIW-IDAI BARU_Prof. Cissy.pdfWEBINAR WIW-IDAI BARU_Prof. Cissy.pdf
WEBINAR WIW-IDAI BARU_Prof. Cissy.pdflidya467874
 
2019-2020 covid
2019-2020 covid2019-2020 covid
2019-2020 covidPitasari12
 
20210319-Peran-Vaksin-dalam-penanggulangan-COVID-19-Bony-Lestari.pptx
20210319-Peran-Vaksin-dalam-penanggulangan-COVID-19-Bony-Lestari.pptx20210319-Peran-Vaksin-dalam-penanggulangan-COVID-19-Bony-Lestari.pptx
20210319-Peran-Vaksin-dalam-penanggulangan-COVID-19-Bony-Lestari.pptxJuliatulMuslimah
 
rAnOxvInJCH0xlx1WWYa1594968223.pdf
rAnOxvInJCH0xlx1WWYa1594968223.pdfrAnOxvInJCH0xlx1WWYa1594968223.pdf
rAnOxvInJCH0xlx1WWYa1594968223.pdfIbethMarpaung
 
Managemen covid 19 dalam kehamilan
Managemen covid 19 dalam kehamilanManagemen covid 19 dalam kehamilan
Managemen covid 19 dalam kehamilanSamuelZhang37
 
fix SOSIALISASI VAKSINASI USIA 12-17 TAHUN UNTUK SEKOLAH.pptx
fix SOSIALISASI VAKSINASI USIA 12-17 TAHUN UNTUK SEKOLAH.pptxfix SOSIALISASI VAKSINASI USIA 12-17 TAHUN UNTUK SEKOLAH.pptx
fix SOSIALISASI VAKSINASI USIA 12-17 TAHUN UNTUK SEKOLAH.pptxscoutcity
 
PPT COVID.pptx
PPT COVID.pptxPPT COVID.pptx
PPT COVID.pptxNominus1
 
PENCEGAHAN COVID (1).ppt
PENCEGAHAN COVID (1).pptPENCEGAHAN COVID (1).ppt
PENCEGAHAN COVID (1).pptLorde8
 
Power point awal muculnya virus corona
Power point awal muculnya virus coronaPower point awal muculnya virus corona
Power point awal muculnya virus coronaDianIndriaa
 
3. Dr. Sutopo - SITUASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DI JATENG-1.ppt
3. Dr. Sutopo - SITUASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DI JATENG-1.ppt3. Dr. Sutopo - SITUASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DI JATENG-1.ppt
3. Dr. Sutopo - SITUASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DI JATENG-1.pptade nurmaya
 
Sambutan bupati kick off vaksinasi wsb
Sambutan bupati  kick off vaksinasi wsbSambutan bupati  kick off vaksinasi wsb
Sambutan bupati kick off vaksinasi wsbCelvinRamaPratama
 
Tugas teknologi sosial media slideshare
Tugas teknologi sosial media slideshareTugas teknologi sosial media slideshare
Tugas teknologi sosial media slideshareAzni7
 
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdfputibalinduang
 
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptxFitriYani369463
 
1. bahan pembelajaran konsep covid 19 edit untuk tot
1. bahan pembelajaran  konsep covid 19 edit untuk tot1. bahan pembelajaran  konsep covid 19 edit untuk tot
1. bahan pembelajaran konsep covid 19 edit untuk totPusdiklatKKB
 
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptx
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptxUpaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptx
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptxBonekaGede
 

Semelhante a PKB SIAGA COVID-19 (20)

Materi Covid 19 Dinkes Banjar untuk RS.pptx
Materi Covid 19 Dinkes Banjar untuk RS.pptxMateri Covid 19 Dinkes Banjar untuk RS.pptx
Materi Covid 19 Dinkes Banjar untuk RS.pptx
 
PEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI CORONAVIRUS DISEASE.pptx
PEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI CORONAVIRUS DISEASE.pptxPEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI CORONAVIRUS DISEASE.pptx
PEDOMAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI CORONAVIRUS DISEASE.pptx
 
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx
3.2 PANDUAN PELAYANAN UKP Selama Pandem.docx
 
WEBINAR WIW-IDAI BARU_Prof. Cissy.pdf
WEBINAR WIW-IDAI BARU_Prof. Cissy.pdfWEBINAR WIW-IDAI BARU_Prof. Cissy.pdf
WEBINAR WIW-IDAI BARU_Prof. Cissy.pdf
 
2019-2020 covid
2019-2020 covid2019-2020 covid
2019-2020 covid
 
20210319-Peran-Vaksin-dalam-penanggulangan-COVID-19-Bony-Lestari.pptx
20210319-Peran-Vaksin-dalam-penanggulangan-COVID-19-Bony-Lestari.pptx20210319-Peran-Vaksin-dalam-penanggulangan-COVID-19-Bony-Lestari.pptx
20210319-Peran-Vaksin-dalam-penanggulangan-COVID-19-Bony-Lestari.pptx
 
Covid 19
Covid 19Covid 19
Covid 19
 
rAnOxvInJCH0xlx1WWYa1594968223.pdf
rAnOxvInJCH0xlx1WWYa1594968223.pdfrAnOxvInJCH0xlx1WWYa1594968223.pdf
rAnOxvInJCH0xlx1WWYa1594968223.pdf
 
Managemen covid 19 dalam kehamilan
Managemen covid 19 dalam kehamilanManagemen covid 19 dalam kehamilan
Managemen covid 19 dalam kehamilan
 
fix SOSIALISASI VAKSINASI USIA 12-17 TAHUN UNTUK SEKOLAH.pptx
fix SOSIALISASI VAKSINASI USIA 12-17 TAHUN UNTUK SEKOLAH.pptxfix SOSIALISASI VAKSINASI USIA 12-17 TAHUN UNTUK SEKOLAH.pptx
fix SOSIALISASI VAKSINASI USIA 12-17 TAHUN UNTUK SEKOLAH.pptx
 
PPT COVID.pptx
PPT COVID.pptxPPT COVID.pptx
PPT COVID.pptx
 
PENCEGAHAN COVID (1).ppt
PENCEGAHAN COVID (1).pptPENCEGAHAN COVID (1).ppt
PENCEGAHAN COVID (1).ppt
 
Power point awal muculnya virus corona
Power point awal muculnya virus coronaPower point awal muculnya virus corona
Power point awal muculnya virus corona
 
3. Dr. Sutopo - SITUASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DI JATENG-1.ppt
3. Dr. Sutopo - SITUASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DI JATENG-1.ppt3. Dr. Sutopo - SITUASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DI JATENG-1.ppt
3. Dr. Sutopo - SITUASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DI JATENG-1.ppt
 
Sambutan bupati kick off vaksinasi wsb
Sambutan bupati  kick off vaksinasi wsbSambutan bupati  kick off vaksinasi wsb
Sambutan bupati kick off vaksinasi wsb
 
Tugas teknologi sosial media slideshare
Tugas teknologi sosial media slideshareTugas teknologi sosial media slideshare
Tugas teknologi sosial media slideshare
 
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf
 
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
1_MATERI COVID-19 PONTIANAK.pptx
 
1. bahan pembelajaran konsep covid 19 edit untuk tot
1. bahan pembelajaran  konsep covid 19 edit untuk tot1. bahan pembelajaran  konsep covid 19 edit untuk tot
1. bahan pembelajaran konsep covid 19 edit untuk tot
 
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptx
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptxUpaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptx
Upaya-Promkes-COVID-19-Baru.pptx
 

Mais de PusdiklatKKB

Bahan tayang modul 1
Bahan tayang modul 1Bahan tayang modul 1
Bahan tayang modul 1PusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 6
Bahan tayang modul 6Bahan tayang modul 6
Bahan tayang modul 6PusdiklatKKB
 
Modul 3 mortalitas
Modul 3   mortalitasModul 3   mortalitas
Modul 3 mortalitasPusdiklatKKB
 
Bahan tayang 3 mortalitas
Bahan tayang 3   mortalitasBahan tayang 3   mortalitas
Bahan tayang 3 mortalitasPusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 2 fertilitas
Bahan tayang modul 2   fertilitasBahan tayang modul 2   fertilitas
Bahan tayang modul 2 fertilitasPusdiklatKKB
 
Modul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn finalModul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn finalPusdiklatKKB
 
Modul6 isi-17 juli20-r2
Modul6 isi-17 juli20-r2Modul6 isi-17 juli20-r2
Modul6 isi-17 juli20-r2PusdiklatKKB
 
Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2PusdiklatKKB
 
Modul4 isi-17 juli20-r2
Modul4 isi-17 juli20-r2Modul4 isi-17 juli20-r2
Modul4 isi-17 juli20-r2PusdiklatKKB
 
Modul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantarModul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantarPusdiklatKKB
 
Demografi terapan modul 5 luaran demografi
Demografi terapan modul 5   luaran demografiDemografi terapan modul 5   luaran demografi
Demografi terapan modul 5 luaran demografiPusdiklatKKB
 
Demografi terapan modul4 migrasi
Demografi terapan modul4   migrasiDemografi terapan modul4   migrasi
Demografi terapan modul4 migrasiPusdiklatKKB
 
Demografi terapan modul 3 mortalitas
Demografi terapan modul 3   mortalitasDemografi terapan modul 3   mortalitas
Demografi terapan modul 3 mortalitasPusdiklatKKB
 
Demografi terapan modul 2 fertilitas
Demografi terapan modul 2   fertilitasDemografi terapan modul 2   fertilitas
Demografi terapan modul 2 fertilitasPusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisBahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisPusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiBahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiPusdiklatKKB
 
Bahan tayang modul 3 mortalitas
Bahan tayang modul 3   mortalitasBahan tayang modul 3   mortalitas
Bahan tayang modul 3 mortalitasPusdiklatKKB
 

Mais de PusdiklatKKB (20)

Bahan tayang modul 1
Bahan tayang modul 1Bahan tayang modul 1
Bahan tayang modul 1
 
Bahan tayang modul 6
Bahan tayang modul 6Bahan tayang modul 6
Bahan tayang modul 6
 
Demografi modul 1
Demografi modul 1Demografi modul 1
Demografi modul 1
 
Modul 3 mortalitas
Modul 3   mortalitasModul 3   mortalitas
Modul 3 mortalitas
 
Bahan tayang 3 mortalitas
Bahan tayang 3   mortalitasBahan tayang 3   mortalitas
Bahan tayang 3 mortalitas
 
Bahan tayang modul 2 fertilitas
Bahan tayang modul 2   fertilitasBahan tayang modul 2   fertilitas
Bahan tayang modul 2 fertilitas
 
Modul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn finalModul pengelolaan bkb bkkbn final
Modul pengelolaan bkb bkkbn final
 
Modul6 isi-17 juli20-r2
Modul6 isi-17 juli20-r2Modul6 isi-17 juli20-r2
Modul6 isi-17 juli20-r2
 
Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2Modul5 isi-17 juli20-r2
Modul5 isi-17 juli20-r2
 
Modul4 isi-17 juli20-r2
Modul4 isi-17 juli20-r2Modul4 isi-17 juli20-r2
Modul4 isi-17 juli20-r2
 
Modul3 mortalitas
Modul3 mortalitasModul3 mortalitas
Modul3 mortalitas
 
Modul2 fertilitas
Modul2 fertilitasModul2 fertilitas
Modul2 fertilitas
 
Modul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantarModul1 demografi suatu pengantar
Modul1 demografi suatu pengantar
 
Demografi terapan modul 5 luaran demografi
Demografi terapan modul 5   luaran demografiDemografi terapan modul 5   luaran demografi
Demografi terapan modul 5 luaran demografi
 
Demografi terapan modul4 migrasi
Demografi terapan modul4   migrasiDemografi terapan modul4   migrasi
Demografi terapan modul4 migrasi
 
Demografi terapan modul 3 mortalitas
Demografi terapan modul 3   mortalitasDemografi terapan modul 3   mortalitas
Demografi terapan modul 3 mortalitas
 
Demografi terapan modul 2 fertilitas
Demografi terapan modul 2   fertilitasDemografi terapan modul 2   fertilitas
Demografi terapan modul 2 fertilitas
 
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisBahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
 
Bahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiBahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasi
 
Bahan tayang modul 3 mortalitas
Bahan tayang modul 3   mortalitasBahan tayang modul 3   mortalitas
Bahan tayang modul 3 mortalitas
 

Último

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 

Último (20)

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 

PKB SIAGA COVID-19

  • 1. 1 BAHAN PEMBELAJARAN III PENANGANAN TERHADAP KASUS COVID-19 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus yang menjadi penyebab COVID-19 termasuk dalam genus Betacoronavirus dimana subgenusnya sama dengan coronavirus yang menyebabkan wabah SARS yaitu Sarbecovirus sehingga atas dasar inilah International Committee on Toxonomy of Viruses mengajukan nama SARS-Cov-2 sebagai penyebab COVID-19. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini sampai saat ini masih belum diketahui. Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet, tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci tangan secara teratur, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan
  • 2. 2 gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di fasilitas kesehatan terutama unit gawat darurat. Di Indonesia sendiri sampai dengan hari Senin tanggal 13 April 2020 pukul 09.42 kasus coronavirus positif mencapai 4241 orang dengan 373 kasus kematian dan sembuh 359 orang (sumber: www.covid19.go.id). Oleh karena itu mari bersama-sama mencegah penyebaran virus corona dengan berbagai usaha. Dalam hal ini BKKBN mempunyai Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB sebagai "ujung tombak" atau "garda terdepan" yang bertugas memberikan Penyuluhan, Pelayanan, Penggerakan dan Pengembangan terkait Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga ke individu masyarakat/ stakeholder. Oleh karenanya PKB dapat berpartisipasi untuk mencegah penyebaran virus corona, agar tidak semakin meluas dan mengurangi dampak yang ditimbulkan, sehingga dinamakan PKB SIAGA COVID-19. 2. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Hasil Belajar Setelah mengikuti materi pembelajaran Penanganan terhadap kasus Covid-19 peserta mampu menerapkan penanganan Covid-19. 2. Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti materi pembelajaran ini peserta dapat: 1. Menjelaskan PKB SIAGA Cegah Covid-19. 2. Membantu memfasilitasi penanganan Covid-19 di Puskesmas/fasyankes. 3. Menjelaskan dampak Covid-19 terhadap ekonomi, sosial dan mental-spiritual. II. WAKTU : 450 menit (10 JP)
  • 3. 3 III. RINCIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN No Topik Waktu Alur Belajar Media 1 Penanganan Terhadap Kasus Covid-19 a. PKB SIAGA Cegah Covid-19 b. SOP Penanganan Covid-19 di Puskesmas/ Fasyankes c. Dampak Covid- 19 terhadap ekonomi, sosial dan mental- spiritual 135 menit 1. Belajar Mandiri (BM) 2. Live Chat (LC), Video Cenverence (VC) 3. Tes/Quiz 4. Penugasan 1. Bahan Pembelajaran 2. Bahan Tayang 3. Video singkat IV. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN a. Peserta menyiapkan komputer/laptop. b. Menyiapkan koneksi internet. c. Memastikan jaringan lancer. V. MATERI PEMBELAJARAN A. PKB SIAGA COVID-19 1. Pengertian Perkembangan situasi dan kondisi dunia saat ini, di tengah merebaknya wabah virus corona, maka PKB turut berpartisipasi dalam pencegahan penularan virus corona khususnya di wilayah kerja masing- masing dan di Indonesia pada umumnya. Sebagaimana kita ketahui bahwa kompetensi Penyuluh Keluarga Berencana mempunyai kewajiban melaksanakan tugas fungsinya maka dituntut mampu mengelola perubahan, komunikasi dan pelayanan publik, yang
  • 4. 4 harus cepat dan tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Seiring dengan pelaksanaan tanggung jawab pada wilayah kerjanya untuk itu dicetuskan sebutan nama: PKB SIAGA COVID-19, dengan akronim: SI = SIap selalu A = Antisipasi G = Gangguan A = CoronA PKB SIAGA COVID-19 adalah PKB yang SIAP ANTISIPASI GANGGUAN CORONA yang juga selalu siap mengedukasi, membantu dan memfasilitasi masyarakat terhadap penyebaran, pencegahan dan penanganan virus corona di wilayah tugasnya masing-masing. 2. Tujuan dibentuknya PKB SIAGA COVID-19 adalah: a. PKB memiliki pengetahuan mengenai konsep dan penyebaran virus corona, b. PKB memiliki rasa tanggung jawab dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona, c. PKB memiliki keterampilan dalam upaya membantu penanganan memutus mata rantai penyebaran virus corona. 3. Manfaat PKB SIAGA COVID-19, di antaranya: a. Membantu masyarakat mendapatkan pemahaman terkait virus corona dengan baik dan benar, b. Membantu memperkecil potensi penyebaran virus corona di tengah masyarakat, c. Membantu mencegah masyarakat terpapar virus corona, d. Membantu memfasilitasi masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat apabila ada masyarakat yang terpapar gejala virus corona.
  • 5. 5 4. Langkah-langkah tugas PKB SIAGA COVID-19 yaitu; a. Senantiasa memantau perkembangan penyebaran virus corona di lingkup tugasnya masing-masing, baik melalui internet maupun secara langsung, b. Berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan dinas yang terkait lainnya dalam mencegah dan menangani wabah virus corona, c. Melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan terjangkitnya virus corona melalui media cetak dan media elektronik. Melalui media cetak dapat berupa brosur/leafleat/poster. Melalui media elektronik dapat berupa media sosial seperti WhatsApp, Youtube, Instagram dll, dengan sumber informasi dari pelatihan yang telah diikuti, d. Melaporkan kepada dinas kesehatan apabila mengetahui ada masyarakat terpapar gejala virus corona, e. Membantu masyarakat dalam penanganan paparan gejala virus corona untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terdekat seperti di Puskesmas. B. SOP Penanganan Pasien COVID-19 di Puskesmas Pada BAB sebelumnya yang memaparkan tentang penggolongan orang dengan kriteria Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) (dalam BAB tentang konsep dan penyebaran Covid-19) yang akan mempermudah dalam menindaklanjuti langkah apa yang akan diambil oleh tenaga medis ketika pasien datang ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan diri dari infeksi Covid-19. Pemeriksaan yang dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti Puskesmas adalah dalam rangka pemilahan pasien apakah tergolong ke dalam PDP atau ODP yang selanjutnya hanya akan dilakukan pengawasan atau langsung di rujuk ke rumah sakit yang menjadi rujukan Covid-19. 1. Kasus Pasien dalam Pengawasan (PDP) Ketika seorang pasien memenuhi kriteria PDP maka perlu dilakukan pengawasan terhadap kontak erat keluarga ataupun petugas kesehatan
  • 6. 6 yang merawat pasien. Berikut kegiatan yang dilakukan terhadap kontak erat: • Kontak erat risiko rendah Pengawasan dilakukan selama selama 14 hari sejak kontak terakhir dengan pasien dalam pengawasan dan wajib melakukan karantina. Kontak erat risiko rendah tidak memerlukan pengambilan spesimen. Apabila pasien dalam pengawasan dinyatakan negatif COVID-19 maka kegiatan surveilans dan pemantauan terhadap kontak erat dihentikan. Apabila pasien dalam pengawasan dinyatakan probabel/positif COVID- (konfirmasi) maka pemantauan dilanjutkan menjadi kontak erat risiko tinggi. • Kontak erat risiko tinggi. Pengawasan dilakukan selama 14 hari sejak kontak terakhir dengan probabel/ konfirmasi. Kontak erat ini wajib dikarantina dan dilakukan pengambilan spesimen (hari ke-1 dan hari ke-14). Pengambilan spesimen dilakukan oleh petugas laboratorium setempat yang berkompeten dan berpengalaman di lokasi observasi Bila hasil pemeriksaan laboratorium positif maka pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan. Langkah-langkah di Puskemas apabila menemukan Orang dalam kriteria PDP, maka perlu perlu melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Tatalaksana sesuai kondisi - Ringan: Isolasi diri di rumah - Sedang: Rujuk ke RS Darurat - Berat: Rujuk ke RS Rujukan b. Saat melakukan rujukan berkoordinasi dengan RS dan memperhatikan prinsip PPI. c. Notifikasi 1x24 jam secara berjenjang.
  • 7. 7 d. Melakukan penyelidikan epidemiologi berkoordinasi dengan Dinkes Kab/Kota e. Mengidentifikasi kontak erat yang berasal dari masyarakat maupun petugas kesehatan. f. Melakukan pemantauan PDP yang isolasi rumah g. Mencatat dan melaporkan hasil pemantauan kontak secara rutin. h. Edukasi PDP ringan untuk isolasi diri di rumah. Bila gejala mengalami perburukan segera ke fasyankes. i. Melakukan komunikasi risiko baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat. j. Pengambilan spesimen pada PDP ringan berkoordinasi dengan Dinkes setempat terkait pengiriman spesimen. 2. Kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) Orang dalam pemantauan wajib melakukan isolasi diri di rumah dan dilakukan pengambilan spesimen (hari ke-1 dan hari ke-2). Pengawasan ini dilakukan berkala untuk mengevaluasi adanya perburukan gejala selama 14 hari. Pengambilan spesimen dilakukan oleh petugas laboratorium setempat yang berkompeten dan berpengalaman baik di fasyankes atau lokasi pemantauan. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan positif maka pasien di rujuk ke RS Rujukan. Begitu pula bila apabila orang dalam pemantauan berkembang memenuhi kriteria pasien dalam pengawasan dalam 14 hari terakhir maka segera rujuk ke RS rujukan untuk tatalaksana lebih lanjut. Petugas kesehatan dapat melakukan pemantauan melalui telepon namun idealnya melakukan kunjungan secara berkala (harian) dan dicatat pada formulir pemantauan harian Pemantauan dilakukan dalam bentuk pemeriksaan suhu tubuh dan skrining gejala harian. Pemantauan dilakukan oleh petugas kesehatan layanan primer dan berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat. Orang dalam pemantauan yang sudah dinyatakan sehat dan tidak bergejala, ditetapkan melalui surat pernyataan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan.
  • 8. 8 Langkah-langkah yang dilakukan Puskesmas apabila menemukan Orang dalam kriteria ODP, maka perlu perlu melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Tatalaksana sesuai kondisi pasien b. Notifikasi kasus dalam waktu 1x24 jam ke Dinkes Kab/Kota. c. Melakukan penyelidikan epidemiologi berkoordinasi dengan Dinkes Kab/Kota. d. Melakukan pemantauan (cek kondisi kasus setiap hari, jika terjadi perburukan segera rujuk RS darurat/rujukan). e. Mencatat dan melaporkan hasil pemantauan secara rutin. f. Edukasi pasien untuk isolasi diri di rumah. Bila gejala mengalami perburukan segera ke fasyankes. g. Melakukan komunikasi risiko, keluarga dan masyarakat. h. Pengambilan spesimen dan berkoordinasi dengan Dinkes setempat terkait pengiriman spesimen. 3. Orang Tanpa Gejala (OTG) Seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang konfirmasi COVID-19. Orang tanpa gejala (OTG) merupakan kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19. Kegiatan spengawasan terhadap OTG dilakukan selama 14 hari sejak kontak terakhir dengan kasus positif COVID-19. Terhadap OTG dilakukan pengambilan spesimen pada hari ke- 1 dan ke-14 untuk pemeriksaan RT PCR. Dilakukan pemeriksaan Rapid Test apabila tidak tersedia fasilitas pemeriksaan RT PCR. Langkah-langkah yang dilakukan Puskesmas apabila menemukan Orang dalam kriteria OTG , maka perlu perlu melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Melakukan pendataan kontak erat (OTG). b. Puskesmas segera melaporkan secara berjenjang dalam waktu 24 jam ke Dinkes Kabupaten/Kota/Provinsi. c. Melakukan pemantauan (cek kondisi kasus setiap hari, jika terjadi perburukan segera rujuk RS darurat/rujukan). d. Mencatat dan melaporkan hasil pemantauan secara rutin.
  • 9. 9 e. Edukasi pasien untuk isolasi diri di rumah. Bila gejala mengalami perburukan segera ke fasyankes f. Melakukan komunikasi risiko, keluarga dan masyarakat. g. Pengambilan spesimen dan berkoordinasi dengan Dinkes setempat terkait pengiriman spesimen. Bila kasus tidak memenuhi kriteria definisi operasional maka dilakukan: 1) Tatalaksana sesuai kondisi pasien 2) Komunikasi risiko kepada pasien Pelaku Perjalanan Dari Negara/Area Terjangkit 4.1 Pelaku Perjalanan dari Negara/ Wilayah Terjangkit COVID-19 (melaporkan kasus konfirmasi tetapi bukan transmisi lokal) Pelaku perjalanan dari negara/ wilayah terjangkit COVID-19 yang tidak bergejala wajib melakukan monitoring mandiri (self monitoring) terhadap kemungkinan munculnya gejala selama 14 hari sejak kepulangan. Setelah kembali dari negara/area terjangkit sebaiknya mengurangi aktivitas yang tidak perlu dan menjaga jarak kontak (≥ 1 meter) dengan orang lain. 4.2 Pelaku Perjalanan dari Negara/ Wilayah dengan Transmisi Lokal COVID-19 Pelaku perjalanan dari negara/ wilayah transmisi lokal maka harus melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari sejak
  • 10. 10 kedatangan dan bagi warga negara asing harus menunjukkan alamat tempat tinggal selama di karantina dan informasi tersebut harus disampaikan pada saat kedatangan di bandara. Selama masa karantina diharuskan untuk tinggal sendiri di kamar yang terpisah, menghindari kontak dengan anggota keluarga lainnya, dan tidak boleh melakukan aktivitas di luar rumah. Terhadap dua kelompok pelaku perjalananan petugas kesehatan harus memberikan edukasi jika dalam 14 hari timbul gejala, maka segera datangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. C. Dampak Wabah Covid-19 Terhadap Ekonomi, Sosial dan Mental-Spiritual 1. Dampak Ekonomi Virus corona baru merebak sejak awal bulan Maret 2020 di Tanah Air. Namun dampaknya telah memukul berbagai sudut ekonomi. Indeks bursa saham rontok, rupiah terperosok, dan pelaku di sektor riil berteriak susah berusaha. Lembaga keuangan dunia, ekonom, dan otoritas pemerintah membuat sejumlah prediksi. Ekonomi Indonesia bisa masuk dalam skenario terburuk jika tidak mengatasi dengan benar pandemi ini. Pada perdagangan Selasa kemarin (24/3), indeks harga saham gabungan ditutup turun 1,3 % di level 3.937. Sepanjang pekan ini, IHSG telah menyentuh posisi terendahnya sepanjang delapan tahun terakhir. IHSG sempat jatuh di level 3.000 yakni pada 24 Juni 2012 di posisi 3.955,58. Untuk membendung meluasnya dampak Covid-19 di pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis beberapa kebijakan. Di antaranya, trading halt atau pembekuan selama 30 menit jika IHSG turun 5 %. Trading halt pertama kali sepanjang sejarah pasar modal Indonesia berlangsung pada Kamis (12/3) dan telah terjadi lima kali sejak itu. Kemudian, OJK meminta PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia untuk memangkas waktu operasional. Langkah ini sebagai adaptasi dari kebijakan Bank Indonesia yang mempersingkat jam operasional BI Real Time Gross Settlement (BI-
  • 11. 11 RTGS). Mulai 30 Maret 2020, waktu perdagangan di bursa efek dibagi menjadi dua sesi. Transaksi perdagangan pertama mulai pukul 09.00 hingga 11.30 dan sesi kedua dimulai dari pukul 13.30 hingga 15.00. Sedangkan hari kerjanya tetap dari Senin sampai Jumat. (Baca: Pandemi Corona Dalam Negeri Meluas, IHSG Diramal Kembali Anjlok) Tak hanya merontokkan pasar modal, virus corona juga menjatuhkan nilai tukar rupiah. Pada Senin (23/3), harga jual dolar Amerika Serikat di lima bank besar menembus Rp 17 ribu. Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate atau JISDOR menempatkan nilai rupiah di posisi 16.608 per dolar Amerika. Mengutip Bloomberg, pelemahan rupiah menjadi yang terdalam di Asia. Angka itu juga merupakan yang terendah sejak krisis pada Juli 1998. Hari berikutnya, rupiah hanya menguat 0,45 % ke level 16.500 per dolar AS. Bank Indonesia mencatat, aliran modal asing yang keluar dari Indonesia sejak awal tahun mencapai Rp 125,2 triliun di tengah kekhawatiran pandemi virus corona. “Bulan ini saja terjadi outflow Rp 104,7 triliun dari total Rp 125,2 triliun,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Selasa (24/3). Kemerosotan ini tampaknya belum akan berhenti karena wabah Covid-19 di Indonesia semakin luas. Kasus dan korban corona terus berjatuhan di berbagai daerah. 7 Skenario Ekonomi dan Potensi Resesi Akibat Virus Corona Dalam riset bertajuk “The Global Macroeconomic Impacts of Covid-19” ekonom Australian National University, Warwick McKibbin dan Roshen Fernando meramalkan kegawatan luar biasa. Keduanya menyebutkan dampak virus corona jauh lebih buruk ketimbang Flu Spanyol yang pada 1918-1919 menjadi pandemi paling mematikan sepanjang sejarah dengan menelan 40 juta korban jiwa. (Baca: Resesi Ekonomi yang Lazim Mengiringi Pandemi Besar di Dunia) Dampak ekonomi Covid-19 diperkirakan bisa mencapai US$ 2,4 triliun atau sekitar Rp 39.304 triliun. Jauh lebih besar ketimbang penyakit pernapasan akut SARS yang pada 2003 memangkas ekonomi dunia sebesar US$ 40 miliar atau Rp 656,72 triliun. Kedua ekonom itu
  • 12. 12 membuat tujuh skenario berdasarkan tingkat sebaran virus corona, kasus, dan jumlah korban tewas. Skenario satu sampai tiga jika corona hanya terjadi di Tiongkok dan bersifat sementara. Skenario empat hingga enam jika corona menyebar ke seluruh dunia dan bersifat sementara. Sedangkan pada skenario tujuh yaitu ketika wabah corona meluas ke seluruh dunia dan skala ringan, namun berulang pada tahun-tahun mendatang. Mereka membuat prognosis berdasarkan lima faktor guncangan (shock). Yang pertama adalah equity risk premium atau guncangan pasar modal. Kemudian ada suplai tenaga kerja, biaya produksi, permintaan konsumsi, dan belanja pemerintah. Secara garis besar, Indonesia menghadapi risiko kenaikan equity risk premium, penurunan suplai tenaga kerja, kenaikan biaya produksi, penurunan permintaan, dan kenaikan anggaran belanja. Berdasarkan simulasi itu, keduanya memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 akan terkoreksi 1,3 % pada skenario empat; 2,8 % pada skenario lima; 4,7 % pada skenario enam, dan 1,3 % pada skenario tujuh. Sebelumnya, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2020, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,3 %. Dengan skenario empat saja, pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia akan jatuh di kisaran 4 %. Hingga Selasa (24/3), jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 686 orang, 55 di antaranya meninggal dunia. Meski masih jauh dari angka 647 korban pada skenario empat, pemerintah harus berusaha keras untuk menekan korban. McKibbin dan Fernando menyebutkan dampak terjadinya wabah penyakit terhadap pasokan tenaga kerja tak sebatas kematian. Sebab, selain penderita menjadi tak produktif, kinerja anggota keluarga yang merawat mereka akan terdampak. Apalagi, sekitar 70 % pekerja perempuan juga bertanggung jawab atas kelangsungan rumah tangga, termasuk kesehatan anggota keluarganya. Dalam kasus Covid-19, masa karantina yang disarankan adalah selama 14 hari, lebih dari jatah cuti tahunan karyawan.
  • 13. 13 Semakin banyak pekerja yang terinfeksi, semakin tinggi pula biaya produksi yang ditanggung perusahaan. Kondisi tersebut diperparah dengan kendala impor bahan baku dan barang modal dari Tiongkok yang menjadi epicentrum pandemi. Ujung-ujungnya, harga barang pun naik. Kenaikan harga barang, ditambah penghasilan yang menurun akibat penyakit (jika tidak di-PHK) adalah kombinasi fatal pemukul daya beli. Pemerintah harus mengantisipasi merosotnya konsumsi yang selama ini jadi penyokong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maka, kuncinya adalah realokasi anggaran. Pemerintah perlu mempercepat pengajuan rancangan APBN Perubahan 2020 dan mendorong pemerintah daerah melakukan hal yang sama. Jika itu tak dilakukan, praktis pemerintah hanya bisa memakai dana tanggap darurat sebesar Rp 5 triliun. Melihat berbagai skenario tersebut, ekonomi Indonesia pada 2020 dan tahun-tahun mendatang akan sangat bergantung pada penanganan pandemi virus corona. Makin buruk penanganan, korban akan terus berjatuhan dan sulit membendung dampak ekonominya. 2. Dampak Sosial Keberadaan Covid-19 yang mematikan ini telah banyak menyita perhatian dunia. Ada yang menanganinya dengan sangat serius, ada pula yang seolah-olah tak mau tahu, tapi karena hari demi hari penyebarannya semakin banyak, maka langkah konkret yang harus ditempuh sebagai antisipasi adalah membangun kerja sama yang baik dengan keluarga, rekan kerja, dan pihak pihak terkait. Penyakit Covid-19 telah menggerakkan para kepala negara untuk cepat tanggap dan peduli atas keselamatan rakyatnya. Hal ini dapat kita lihat dari berbagai pengumuman untuk meliburkan sekolah, meniadakan kuliah tatap muka, larangan terlibat dalam keramaian, termasuk larangan ke luar negeri, baik untuk umrah, rekreasi, ataupun hanya untuk kunjungan biasa. Peraturan atau kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah tentu sangat berpengaruh terhadap segala sektor, termasuk perekonomian dan kehidupan sosial dalam masyarakat. Berdasarkan informasi di media
  • 14. 14 ini beberapa hari lalu bahwa lebih kurang 50 juta orang terancam kehilangan pekerjaan akibat dampak dari pandemi virus corona (Covid-19), sulit untuk dibayangkan bila terjadi pengangguran maka masalah sosial akan terus bermunculan. Namun, semua itu perlu digarisbawahi bahwa apa pun yang dilakukan pemerintah adalah sebagai bentuk kepedulian terhadap rakyatnya, karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Selain itu, dampak pengaruh virus corona (Covid-19) dalam kehidupan sosial masyarakat, di antaranya adalah timbulnya rasa curiga dan hilangnya kepercayaan terhadap orang-orang yang ada di seputaran kita atau yang baru kita kenal. Sebagai contoh pada saat kita membeli makanan, baik di warung yang berlabel maupun kaki lima kita pasti akan mencari tahu apakah bersih atau tidak. Apakah pelayan ada bersentuhan dengan orang yang terjangkit virus atau tidak, adakah petugas atau pelayan yang mencuci tangan pada saat mengolah atau memproses makanan yang kita pesan atau tidak, sehingga timbul keraguan. Pada saat kita berbicang atau berjumpa baik di lingkungan kantor maupun di lingkungan rumah dan dengan masyarakat setempat kita pun enggan berjabat tangan, meskipun mereka adalah orang tua, sebagaimana yang kita ajarkan kepada anak-anak kita untuk selalu menghormati yang lebih tua. Namun, situasi saat ini mengharuskan kita untuk menghindari berjabat tangan dan harus menjaga jarak ± 2 meter bila ingin berbicara dengan orang lain, apalagi orang yang tidak kita kenal. Untuk mematuhi imbauan dalam pertemuan atau rapat mengharuskan kita memakai masker, tapi di sisi lain ada juga yang tidak menggunakan masker, bahkan batuk sembarangan, hal ini tentu menimbulkan kecurigaan, kita pun terkadang cepat menghindar. Masalah ini tentu akan membuat yang bersangkutan merasa tersinggung, apalagi kalau ada yang mengatakan bahwa itu corona, rekan kerja tentu langsung meninggalkan atau menjauhinya. Virus corona (covid-19) telah melumpuhkan perekonomian dunia, termasuk Indonesia, sebagaimana terlihat dalam kehidupan sehari-hari di kalangan menengah ke bawah seperti pedagang kelontong, penjual ikan,
  • 15. 15 dan pedagang sayur. Mereka merasakan menurunnya daya beli masyarakat karena ketidaknyamanan para konsumen dalam berbelanja. Lain lagi kisah seorang sopir yang biasanya dapat memenuhi kebutuhan keluarganya, tetapi dengan merebaknya kasus virus corona ini masyarakat enggan menggunakan transportasi umum. Imbauan pemerintah untuk lockdown atau karantina mandiri di rumah masing- masing dengan meliburkan aktivitas tatap muka di sekolah, perguruan tinggi, dan perkantoran tidak semua mematuhinya, bahkan ada yang menggunakan waktu karantina mandiri untuk menikmati liburan. Hal ini tentu menjadi masalah bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga masyarakat, maka sangat dibutuhkan kesadaran akan keselamatan diri dan lingkungan. Sejak diberlakukannnya peraturan tidak dibenarkan ada kumpulan keramaian seperti di masjid, maka hampir semua masjid pada saat shalat berjamaah hanya beberapa orang yang hadir, sehingga masjid tampak sepi. Situasi ini menimbulkan kegelisahan apakah semua larangan yang telah ditetapkan semuanya bermanfaat karena di satu sisi sebagai umat Islam, apabila di masjid tidak ada lagi orang yang shalat berjamaah, tidak ada lagi pengajian, tak terdengar lagi zikir, maka tanpa sadar kita telah meninggalkan modal menuju akhirat. Bukankah dengan adanya musibah kita seharusnya semakin memenuhi masjid untuk berzikir dan berdoa? Kegiatan yang dilaksanakan di masjid tentu bagi yang merasa dirinya sehat dan untuk pencegahan virus corona ini bila perlu pemerintah juga memasang alat pengukur suhu tubuh ketika memasuki masjid. Menghadapi musibah Covid-19 bukan hanya para medis yang berperan, tetapi juga hendaknya pemerintah mengajak para ulama dan pemuka agama untuk ikut berperan aktif, sehingga masyarakat merasa tenang dan tidak dihantui oleh berita-berita yang menakutkan. Peran serta keluarga dengan memberikan pemahaman dan penanganan yang baik kepada anggota keluarga menjadi faktor utama dalam keberhasilan pencegahan Covid-19.
  • 16. 16 Akhirya, kita pasti akan kembali kepada Allah, Sang Pencipta. Jika waktu itu telah tiba maka tak seorang pun mampu mencegahnya. Namun, sebagai manusia kita harus berusaha untuk terhindar dari penyakit dan menjaga umur dengan baik. 3. Dampak Mental-Spiritual Merebaknya wabah Covid-19 memengaruhi setiap individu untuk menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing. Kegiatan ritual keagamaan ada yang bersifat mandiri dan bersama-sama. Untuk kegiatan keagamaan yang bersifat mandiri dapat dilakukan tanpa menemui kendala, dan justru inilah saatnya kita menguatkan dan memperbaiki diri untuk kembali kepada sang Pencipta Alam Semesta, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena turunnya wabah mungkin juga teguran bagi kita yang lalai akan perintah dan larangan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kegiatan-kegiatan kegamaan yang mengumpulkan orang banyak dianjurkan untuk tidak dilakukan di tempat ibadah seperti masjid, gereja, pura, vihara dan klenteng akan tetapi dilakukan di rumah. Namun bagi sebagian orang yang meyakini agamanya dengan kuat bersikeras untuk tetap menjalankan kewajibannya sebagaimana biasanya. Ini dapat dimaklumi, karena iman, kepecayaan atau keyakinan sesorang terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan anugerah tertinggi yang dimiliki sesorang, jika iman sudah menghujam di hati, tidak ada yang ditakuti kecuali Tuhan Yang Maha Kuasa. Akan tetapi bagi sebagian orang yang terlalu khawatir akan penyebaran virus corona, mereka memilih untuk beribadah di rumah inipun dapat dimaklumi karena penyebaran virus corona semakin masif dan menelan banyak korban. Namun yang perlu digaris bawahi adalah bahwa setiap musibah yang datang kepada kita menyimpan banyak hikmah yang terkandung di dalamnya. Kita sebagai makhluk hanya dapat berikhtiar/berusaha seoptimal mungkin dan hasilnya kita pasrahkan, tawakkal sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan adanya wabah Covid-19 menjadi sarana untuk kita kembali mendekat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dengan selalu berdo’a memohon perlindunganNya, agar terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh virus Corona. Kita yakin bahwa virus Corona juga makhluk, dan manusia juga makhluk, hanya saja berbeda ukuran, penyusun sel serta tugas dan fungsinya. Kita tidak mengetahui virus Corona akan menyerang siapa saja, yang perlu kita lakukan adalah berikthiar seoptimal mungkin dengan langkah-langkah protokol kesehatan yang sudah kita pelajari.
  • 17. 17 Kita bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang penduduknya beragama mempercayai Ketuhanan Yang Maha Esa, seyogianya tidak melepaskan nilai-nilai ajaran agama dalam menghadapi musibah virus Corona, berprilaku jujur, menghargai orang lain, saling toleransi, tidak ikut-ikutan menyebarkan berita bohong (hoax) terkait Corona sehingga tidak menimbulkan kegaduhan dan kepanikan sesama anak bangsa yang justru akan menimbulkan masalah baru dan akan menimbulkan korban jiwa. Saat ini juga waktu yang paling tepat untuk saling berbagi antara orang yang lebih mampu dengan orang yang kurang mampu sehingga terjalin kestiakawanan sosial yang semakin erat, bukannya sifat individualistik dan mementingkan keuntungan pribadi di saat-saat kehidupan lagi susah dan penuh ujian. Semoga dengan adanya musibah ini kita semakin dewasa dalam berpikir dan bertindak, menjadi manusia yang rendah hati di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa.
  • 18. 18
  • 19. 19
  • 20. 20
  • 21. 21
  • 22. 22
  • 23. 23
  • 24. 24 VI. EVALUASI 1. Keaktifan peserta selama proses pembelajaran e-learning melalui live chat/video converence. 2. Mengerjakan tugas. VII. REFERENSI 1. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID 19 (Revisi ke-4), Kemenkes 27 Maret 2020
  • 25. 25 2. Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan masyarakat Covid-19 di Indonesia. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. 23 Maret 2020 3. Perban nomor 19 tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana 4. Surat Edaran Nomor 04 Tahun 2020 Tentang Mekanisme Bekerja Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB Dalam Kondisi Wabah Corona Virus Disease (COVID-19). 5. www.kemenkes.go.id 6. www.covid-19.go.id 7. https://katadata.co.id/telaah/2020/03/26/ekonomi-indonesia-dalam- skenario-terburuk-akibat-virus-corona/1 diakses 13 April 2020. 8. https://aceh.tribunnews.com/2020/03/21/pengaruh-corona-terhadap- kehidupan-sosial-masyarakat?page=2. Diakses 13 April 2020.