SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 7
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Viskositas adalah ukuran resistensi dari suatu cairan untuk
mengalir, makin tinggi viskositas, akan makin besar resistensinya. Makin
kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya
mengalir pada kecepatan tertentu (1).
Bila viskositas gas meningkat dengan naiknya temperatur, maka
viskositas cairan justru akan menurun jika temeratur dinaikan. Fluiditas
dari suatu cairan yang merupakan kebalikan dari viskositas akan
meningkat dengan makin tingginya temperatur. Difusi seperti halnya
fluiditas merupakan kebalikan viskositas. Meningkatnya laju difusi secara
eksponenial akibat dari meningkatnya temperatur (1).
Viskositas juga dipengaruhi oleh konsentrasi. Meningkatnya
konsentrasi diikuti meningkatnya viskositas. Hal ini disebabkan oleh
ukuran partikel rata-rata, dan luas permukaan tetesan tetap (3).
Rheologi berasal dari bahasa Yunani mengalir (rheo) dan ilmu
(logos), digunakan istilah ini untuk pertamakali oleh Bingham dan
Crawford untuk menggambarkan aliran cairan dan deformas dari padatan
(1).
Rheologi adalah ilmu tentang aliran atau perubahan bentuk
(deformasi) di bawah tekanan (2).
Beberapa tahun terakhir ini, prinsip dasar rheologi telah digunakan
daam penyelidikan cat, tinta, berbagai adonan, bahan-bahn untuk pembuat
jalan, kosmetik, produk hasil peternakan serta bahan-bahan lain (1).
Dalam penelitian dan teknologi farmasetik dan sejenisnya,
pengukuran rheologi digunakan untuk mengkarakterisasi kemudahan
penuangan dari botol, pnekanan atau pemencetn dari suatu tube atau
wadah lain yang dapat berubah bentuk, pemeliharaan bentuk produk,
penggosokan produk pada kulit dan lain-lain (2).
4
Rheologi dari suatu produk tertentu yang berkisar dalam
konsistensi dari bentuk cair ke semisolid sampai ke padatan, dapat
mempengaruhi penerimaan bagi si pasien, stabilitas fisika, dan bahkan
availabilitas biologis. Jadi viskositas telah terbukti mempengaruhi lju
absorbsi obat dari saluran cerna (1).
Viskositas dinyatakan dalam simbol η. Dalam bidang farmasi,
prinsip-prinsip rheologi diaplikasikan dalam pembuatan krim, suspensi,
emulsi, losion, pasta, penyalut tablet, dan lain-lain. Selain itu, prinsip
rheologi digunakan juga untuk karakterisasi produk sediaan farmasi
(dosage form)sebagai penjaminan kualitas yang sama untuk setiap batch.
Rheologi juga meliputi pencampuran aliran dari bahan, penuangan,
pengeluaran dari tube, atau pelewatan dari jarum suntik. Rheologi dari
suatu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat bagi pasien,
stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh
(bioavailability). Sehingga viskositas telah terbukti dapat mempengaruhi
laju absorbsi obat dalam tubuh [5].
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Viskositas [2]
1. Suhu
Biasanya ada hubungan terbalik antara viskositas dan suhu .
2. Konsentrasi Solut
Biasanya adalah hubungan non-linear secara langsung antara
konsentrasi solut dan viskositas pada suhu tetap.
3. Berat molekul solut
Biasanya ada hubungan non-linear antara berat molekul solut dan
viskositas larutan pada konsentrasi setimbang.
4. Tekanan
Viskositas kebanyakan cairan pada dasarnya konstan pada kisaran
tekanan 0-100 atm Sehingga efek tekanan biasanya dapat diabaikan
untuk pangan.
5. Bahan tersuspensi
5
Biasanya ini sedikit meningkatkan viskositas ketika pada konsentrasi
rendah, tetapi bahan tersuspensi tinggi dapat menyebabkan peningkatan
berarti oleh karena akibar antar partikel. Bahan tersuspensi konsentrasi
tinggi biasanya merubah produk non-Newtonian dan dapat
menyebabkan aliran plastis atau dilatants. Konsentrasi bahan suspensi
tidak larut memiliki efek nyata pada viskositas dan tipe aliran kental.
Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasi ada 2 yaitu
Sistem Newton dan Sistem Non-Newton. Tipe aliran yang mengikuti
Sistem Newton, viskositasnya tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan
tidak tergantung pada kecepatan geser, sehingga viskositasnya cukup
ditentukan pada satu kecepatan geser. Ada beberapa istilah dalam Sistem
Newton ini :
Rate of shear (D) dv/dr untuk menyatakan perbedaan kecepatan
(dv) antara dua bidang cairan yang dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil
(dr).
Shearing stress (τ atau F ) F’/A untuk menyatakan gaya per satuan luas
yang diperlukan untuk menyebabkan aliran.
F’/A = η dv/dr
η = (F’/A) / (dv/dr)= F / G
Viskositas η merupakan perbandingan antara Shearing stress F’/A
dan Rate of shear dv/dr. Satuan viskositas adalah poise atau dyne detik cm
-2 [3].
Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasi adalah
sebagai berikut : Sistem Newton dan Sistem non Newton.
1. Sistem Newton : Perbedaan kecepatan (dv) antara dua bidang cairan
dipisahkan oleh suatu jarak yang kecil sekali (dr) adalah “perbedaan
kecepatan” atau rate of shear, dv/dr. Gaya persatuan luas F’/A
diperlukan untuk menyebabkan aliran ini disebut shearing stress.
Newton adalah orang pertama yang mempelajari sifat-sifat aliran dari
cairan secara kuantitatif. Newton menemukan bahwa makin besar
viskositas suatu cairan, akan makin besar pula gaya per satuan luas
6
(shearing stress) yang diperlukan untuk menghasilkan suatu rate of
shear tertentu. Oleh karena iu, rate of shear harus berbanding
langsung dengan shearing stress (1).
2. Sistem non Newton : terbagi atas 2, Aliran yang tidak dipengaruhi
waktu dan yang dipengaruhi waktu.
Aliran yang tidak dipengaruhi waktu antara lain :
a. Aliran plastis : Tidak melalui titik (0,0) tapi memotong sumbu
shearing stress (atau akan memotong, jika bagian lurus dari kurva
tersebut diekstrapolasikan ke sumbu) pada suatu titik tertentu yang
dikenal sebagai harga yield. Aliran plastis berhubungan dengan
adanya partikel-partikel yang terflokulai dalam suspensi pekat.
Makin banyak suspensi yang terflokulasi, makin tinggi yield
valuenya (1).
b. Aliran Pseudoplastis : viskositas cairan ini akan berkurang dengan
naiknya Rate of shear (1)
7
c. Aliran Dilatan : viskositas cairan ini akan naik dengan naiknya
Rate of shear karena volumenya akan naik bila ia bergeser.
Aliran yang dipengaruhi waktu antara lain :
a. Aliran Thiksotropik : pada aliran thiksokroik kurva menuru berada
disebelah kiri kurva menaik. Gejala ini umumya dijumpai pada zat
yang mempunyai aliran plastik dan pseudoplastik. Hal ini
disebabkan karena terjadinya perubahan struktur yang tidak dapat
kembali ke keadaan semula dengan segera apabila tekanan
dikurangi (1).
b. Aliran rheopeksi : pada aliran rheopeksi kurva menurun berada
disebelah kanan kurva menaik. Hal ini terjadi karena pengocokan
yang perlahan-lahan dan teratur akan mempercepat pemadatan
suatu sistem dilatan. Aliran ini disebut anti thiksotropik (1).
c. Aliran viskoelatis : pada aliran ini, jika cairan diberikan tekanan
diatas yield value statik, maka akan mengalir sebagai cairan tetapi
bila tekanan dihilangkan sistem tidak kembali dengan sempurna ke
keadaan semula (1).
8
Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang
dinamakan viskometer. Ada 2 jenis Viskometer : viskometer dengan
“titik-ganda” dan viskometer “satu-titik”. Penggunaan viskometer “titik-
ganda” pengukurannya dilakukan pada beberapa kecepatan geser, mungkin
dengan sistem ini diperoleh rheogram lengkap, sempurna dan akurat.
Penggunaan viskometer “satu-titik” pengukurannya dilakukan pada satu
titik kecepatan geser, jadi baik sebagai suatu kontrol kualitas dalam
industri, sistem ini sangat keliru (1).
Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain :
1. Viskometer kapiler / Ostwald
Viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur
waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2
tanda ketika ia mengalir karena gravitasi melalui viskometer
Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan
waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah
diketahui (biasanya air) untuk lewat 2 tanda tersebut (1).
2. Viskometer bola jatuh / Hoeppler
Prinsipnya adalah mengukur kecepatan bola jatuh melalui cairan
dalam tabung pada temperatur tetap. Viskometer ini baik digunakan
untuk mengukur cairan yang mempunyai viskositas tinggi dan sukar
diukur dengan viskometer kapiler (1).
3. Viskometer Rotasi
Viskometer ini dapat digunakan untuk menguku viskositas dan
sifat aliran cairan. Terdiri dari dua bahan yakni mangkuk (wadah
yang berisi cairan yang akan diukur dan spindel (2).
II.2 Uraian Bahan
1. Alkohol (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : Aethanolum
Nama lain : Etanol, alkohol
Rumus molekul : C2 H6 O
Berat molekul : 46,07
9
Rumus struktur : :
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudahmenguap
dan mudah bergerak, bau khas, rasa panas.
Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru
yang tidak berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform
dan dalam eter.
2.Gliserin (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : Glycerolum
Nama lain : Gliserol
Rumus molekul : C3H8O3
Berat molekul : 92.10
Rumus struktur : CH2OH – CHOH –CH2OH
Pemerian : Jernih, tidak berwarna, tidak berbau, manis diikuti
rasa hangat
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul DeLas Rac
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolLaporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolKezia Hani Novita
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOLSurya Amal
 
Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonKezia Hani Novita
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeAbner D Nero
 
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1Fonda Resha
 
VISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELDVISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELDSofiaNofianti
 
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi   morfologi mikrobaLaporan mikrobiologi   morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi morfologi mikrobaMifta Rahmat
 
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)chichi mitha
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)stikesby kebidanan
 

Mais procurados (20)

Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Laporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteriLaporan isolasi bakteri
Laporan isolasi bakteri
 
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolLaporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Jenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi KimiaJenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi Kimia
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 
Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortison
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
Ali diazotasi
Ali diazotasiAli diazotasi
Ali diazotasi
 
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1
Pembahasan dan kesimpulan percobaan 1
 
VISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELDVISKOSITAS BROOKFIELD
VISKOSITAS BROOKFIELD
 
Mikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasiMikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasi
 
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi   morfologi mikrobaLaporan mikrobiologi   morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
 
Serbuk tabur
Serbuk taburSerbuk tabur
Serbuk tabur
 
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
57820602 laporan-lengkap-nitritometri (1)
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 
Water system
Water systemWater system
Water system
 

Semelhante a Bab ii perc viskositas

fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.pptfdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.pptyudha420129
 
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiLaporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiMina Audina
 
Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA) MATERI UKAI 2020
Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA)  MATERI UKAI 2020Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA)  MATERI UKAI 2020
Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA) MATERI UKAI 2020SofiaNofianti
 
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirpraktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirwulansafitri8
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaswd_amaliah
 
Laporan viscometer
Laporan viscometerLaporan viscometer
Laporan viscometerSri Mulyati
 
laporan praktikum
laporan praktikum laporan praktikum
laporan praktikum asterias
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair Widya arsy
 
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaFransiska Puteri
 
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranKelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranRena Choerunisa
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikristyaji
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan PlasmolisisNur Meili Zakiyah
 

Semelhante a Bab ii perc viskositas (20)

fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.pptfdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
fdokumen.com_rheologi-562f9600ebfa3.ppt
 
RHEOLOGI.pdf
RHEOLOGI.pdfRHEOLOGI.pdf
RHEOLOGI.pdf
 
Laporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologiLaporan farmasi fisika rheologi
Laporan farmasi fisika rheologi
 
Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA) MATERI UKAI 2020
Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA)  MATERI UKAI 2020Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA)  MATERI UKAI 2020
Rheologi (SIFAT ALIRAN FLUIDA) MATERI UKAI 2020
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirpraktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
 
Visko adit
Visko aditVisko adit
Visko adit
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
laporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositaslaporan praktikum viskositas
laporan praktikum viskositas
 
Laporan viscometer
Laporan viscometerLaporan viscometer
Laporan viscometer
 
laporan praktikum
laporan praktikum laporan praktikum
laporan praktikum
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluidaITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Praktikum fisika Dinamika fluida
 
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranKelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
Kelompok 4 aspek teori pelarutan dan perlintasan membran
 
RHEOLOGI & VISKOSITAS
RHEOLOGI & VISKOSITASRHEOLOGI & VISKOSITAS
RHEOLOGI & VISKOSITAS
 
Rheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisikRheologi farmasi fisik
Rheologi farmasi fisik
 
Viskositas 1
Viskositas 1Viskositas 1
Viskositas 1
 
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan PlasmolisisLaporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
Laporan Praktikum Difusi Osmosis dan Plasmolisis
 
Rheologi Farmasi Fisika 2020
Rheologi Farmasi Fisika 2020Rheologi Farmasi Fisika 2020
Rheologi Farmasi Fisika 2020
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Bab ii perc viskositas

  • 1. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Teori Umum Viskositas adalah ukuran resistensi dari suatu cairan untuk mengalir, makin tinggi viskositas, akan makin besar resistensinya. Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu (1). Bila viskositas gas meningkat dengan naiknya temperatur, maka viskositas cairan justru akan menurun jika temeratur dinaikan. Fluiditas dari suatu cairan yang merupakan kebalikan dari viskositas akan meningkat dengan makin tingginya temperatur. Difusi seperti halnya fluiditas merupakan kebalikan viskositas. Meningkatnya laju difusi secara eksponenial akibat dari meningkatnya temperatur (1). Viskositas juga dipengaruhi oleh konsentrasi. Meningkatnya konsentrasi diikuti meningkatnya viskositas. Hal ini disebabkan oleh ukuran partikel rata-rata, dan luas permukaan tetesan tetap (3). Rheologi berasal dari bahasa Yunani mengalir (rheo) dan ilmu (logos), digunakan istilah ini untuk pertamakali oleh Bingham dan Crawford untuk menggambarkan aliran cairan dan deformas dari padatan (1). Rheologi adalah ilmu tentang aliran atau perubahan bentuk (deformasi) di bawah tekanan (2). Beberapa tahun terakhir ini, prinsip dasar rheologi telah digunakan daam penyelidikan cat, tinta, berbagai adonan, bahan-bahn untuk pembuat jalan, kosmetik, produk hasil peternakan serta bahan-bahan lain (1). Dalam penelitian dan teknologi farmasetik dan sejenisnya, pengukuran rheologi digunakan untuk mengkarakterisasi kemudahan penuangan dari botol, pnekanan atau pemencetn dari suatu tube atau wadah lain yang dapat berubah bentuk, pemeliharaan bentuk produk, penggosokan produk pada kulit dan lain-lain (2).
  • 2. 4 Rheologi dari suatu produk tertentu yang berkisar dalam konsistensi dari bentuk cair ke semisolid sampai ke padatan, dapat mempengaruhi penerimaan bagi si pasien, stabilitas fisika, dan bahkan availabilitas biologis. Jadi viskositas telah terbukti mempengaruhi lju absorbsi obat dari saluran cerna (1). Viskositas dinyatakan dalam simbol η. Dalam bidang farmasi, prinsip-prinsip rheologi diaplikasikan dalam pembuatan krim, suspensi, emulsi, losion, pasta, penyalut tablet, dan lain-lain. Selain itu, prinsip rheologi digunakan juga untuk karakterisasi produk sediaan farmasi (dosage form)sebagai penjaminan kualitas yang sama untuk setiap batch. Rheologi juga meliputi pencampuran aliran dari bahan, penuangan, pengeluaran dari tube, atau pelewatan dari jarum suntik. Rheologi dari suatu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat bagi pasien, stabilitas fisika obat, bahkan ketersediaan hayati dalam tubuh (bioavailability). Sehingga viskositas telah terbukti dapat mempengaruhi laju absorbsi obat dalam tubuh [5]. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Viskositas [2] 1. Suhu Biasanya ada hubungan terbalik antara viskositas dan suhu . 2. Konsentrasi Solut Biasanya adalah hubungan non-linear secara langsung antara konsentrasi solut dan viskositas pada suhu tetap. 3. Berat molekul solut Biasanya ada hubungan non-linear antara berat molekul solut dan viskositas larutan pada konsentrasi setimbang. 4. Tekanan Viskositas kebanyakan cairan pada dasarnya konstan pada kisaran tekanan 0-100 atm Sehingga efek tekanan biasanya dapat diabaikan untuk pangan. 5. Bahan tersuspensi
  • 3. 5 Biasanya ini sedikit meningkatkan viskositas ketika pada konsentrasi rendah, tetapi bahan tersuspensi tinggi dapat menyebabkan peningkatan berarti oleh karena akibar antar partikel. Bahan tersuspensi konsentrasi tinggi biasanya merubah produk non-Newtonian dan dapat menyebabkan aliran plastis atau dilatants. Konsentrasi bahan suspensi tidak larut memiliki efek nyata pada viskositas dan tipe aliran kental. Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasi ada 2 yaitu Sistem Newton dan Sistem Non-Newton. Tipe aliran yang mengikuti Sistem Newton, viskositasnya tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan tidak tergantung pada kecepatan geser, sehingga viskositasnya cukup ditentukan pada satu kecepatan geser. Ada beberapa istilah dalam Sistem Newton ini : Rate of shear (D) dv/dr untuk menyatakan perbedaan kecepatan (dv) antara dua bidang cairan yang dipisahkan oleh jarak yang sangat kecil (dr). Shearing stress (τ atau F ) F’/A untuk menyatakan gaya per satuan luas yang diperlukan untuk menyebabkan aliran. F’/A = η dv/dr η = (F’/A) / (dv/dr)= F / G Viskositas η merupakan perbandingan antara Shearing stress F’/A dan Rate of shear dv/dr. Satuan viskositas adalah poise atau dyne detik cm -2 [3]. Penggolongan bahan menurut tipe aliran dan deformasi adalah sebagai berikut : Sistem Newton dan Sistem non Newton. 1. Sistem Newton : Perbedaan kecepatan (dv) antara dua bidang cairan dipisahkan oleh suatu jarak yang kecil sekali (dr) adalah “perbedaan kecepatan” atau rate of shear, dv/dr. Gaya persatuan luas F’/A diperlukan untuk menyebabkan aliran ini disebut shearing stress. Newton adalah orang pertama yang mempelajari sifat-sifat aliran dari cairan secara kuantitatif. Newton menemukan bahwa makin besar viskositas suatu cairan, akan makin besar pula gaya per satuan luas
  • 4. 6 (shearing stress) yang diperlukan untuk menghasilkan suatu rate of shear tertentu. Oleh karena iu, rate of shear harus berbanding langsung dengan shearing stress (1). 2. Sistem non Newton : terbagi atas 2, Aliran yang tidak dipengaruhi waktu dan yang dipengaruhi waktu. Aliran yang tidak dipengaruhi waktu antara lain : a. Aliran plastis : Tidak melalui titik (0,0) tapi memotong sumbu shearing stress (atau akan memotong, jika bagian lurus dari kurva tersebut diekstrapolasikan ke sumbu) pada suatu titik tertentu yang dikenal sebagai harga yield. Aliran plastis berhubungan dengan adanya partikel-partikel yang terflokulai dalam suspensi pekat. Makin banyak suspensi yang terflokulasi, makin tinggi yield valuenya (1). b. Aliran Pseudoplastis : viskositas cairan ini akan berkurang dengan naiknya Rate of shear (1)
  • 5. 7 c. Aliran Dilatan : viskositas cairan ini akan naik dengan naiknya Rate of shear karena volumenya akan naik bila ia bergeser. Aliran yang dipengaruhi waktu antara lain : a. Aliran Thiksotropik : pada aliran thiksokroik kurva menuru berada disebelah kiri kurva menaik. Gejala ini umumya dijumpai pada zat yang mempunyai aliran plastik dan pseudoplastik. Hal ini disebabkan karena terjadinya perubahan struktur yang tidak dapat kembali ke keadaan semula dengan segera apabila tekanan dikurangi (1). b. Aliran rheopeksi : pada aliran rheopeksi kurva menurun berada disebelah kanan kurva menaik. Hal ini terjadi karena pengocokan yang perlahan-lahan dan teratur akan mempercepat pemadatan suatu sistem dilatan. Aliran ini disebut anti thiksotropik (1). c. Aliran viskoelatis : pada aliran ini, jika cairan diberikan tekanan diatas yield value statik, maka akan mengalir sebagai cairan tetapi bila tekanan dihilangkan sistem tidak kembali dengan sempurna ke keadaan semula (1).
  • 6. 8 Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakan viskometer. Ada 2 jenis Viskometer : viskometer dengan “titik-ganda” dan viskometer “satu-titik”. Penggunaan viskometer “titik- ganda” pengukurannya dilakukan pada beberapa kecepatan geser, mungkin dengan sistem ini diperoleh rheogram lengkap, sempurna dan akurat. Penggunaan viskometer “satu-titik” pengukurannya dilakukan pada satu titik kecepatan geser, jadi baik sebagai suatu kontrol kualitas dalam industri, sistem ini sangat keliru (1). Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antara lain : 1. Viskometer kapiler / Ostwald Viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika ia mengalir karena gravitasi melalui viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat 2 tanda tersebut (1). 2. Viskometer bola jatuh / Hoeppler Prinsipnya adalah mengukur kecepatan bola jatuh melalui cairan dalam tabung pada temperatur tetap. Viskometer ini baik digunakan untuk mengukur cairan yang mempunyai viskositas tinggi dan sukar diukur dengan viskometer kapiler (1). 3. Viskometer Rotasi Viskometer ini dapat digunakan untuk menguku viskositas dan sifat aliran cairan. Terdiri dari dua bahan yakni mangkuk (wadah yang berisi cairan yang akan diukur dan spindel (2). II.2 Uraian Bahan 1. Alkohol (Dirjen POM, 1979) Nama resmi : Aethanolum Nama lain : Etanol, alkohol Rumus molekul : C2 H6 O Berat molekul : 46,07
  • 7. 9 Rumus struktur : : Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudahmenguap dan mudah bergerak, bau khas, rasa panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap. Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform dan dalam eter. 2.Gliserin (Dirjen POM, 1979) Nama resmi : Glycerolum Nama lain : Gliserol Rumus molekul : C3H8O3 Berat molekul : 92.10 Rumus struktur : CH2OH – CHOH –CH2OH Pemerian : Jernih, tidak berwarna, tidak berbau, manis diikuti rasa hangat Kelarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform