SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 17
BAHASA INDONESIA
Macam-Macam Karya Ilmiah Populer
Kelompok : 2
Nama : Yayan Joni Harta
Ilham Fadli
Husni Mubarak
Indra Yunaldi
Kristina Magdalena
Lona Aprilia
Suci Andriana
Mimin Minarti
KARYA TULIS ILMIAH POPULER
Pengertian Karya Tulis Ilmiah Populer
Menulis pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami,
dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Sebagai sebuah proses transfer ilmu dan
informasi, semakin hari aktivitas menulis semakin banyak ditekuni. Saat ini kumpulan karya
tulis dapat dinikmati dengan mudah, mulai dari koran, majalah, jurnal ilmiah, buku-buku
fiksi, hingga internet yang secara cuma-cuma menyajikan informasi dan ilmu. Perkembangan
dunia tulis menulis semakin pesat, yang diindikasikan dengan maraknya karya tulis yang
semakin beragam. Secara garis besar pada hakikatnya karya tulis terbagi menjadi dua jenis,
yaitu fiksi dan non-fiksi.
Fiksi adalah karya tulis berupa cerita rekaan, tidak berdasarkan kenyataan (khayalan),
contohnya novel.
Non fiksi adalah karya tulis yang berdasarkan fakta dan kenyataan. Satu di antara jenis
tulisan non-fiksi yang banyak ditemukan adalah karya tulis ilmiah populer.
ARTIKEL
Artikel adalah : Artikel adalah karangan pendek, berkisar antara 300 sampai 1.000
kata, yang membahas tema tertentu yang ditujukan untuk menyampaikan pikiran
terhadap sebuah realitas, baik berupa fakta, atau konsep tertentu.
Isi artikel dapat bermacam-macam, beberapa contoh yang sering kita baca :
 Petualangan
 Sejarah
 Argumentasi
 Hasil penelitian
 Bimbingan untuk melakukan/ mengajarkan sesuatu.
Jenis-Jenis Artike
 Deskrifsi
 Narasi
 Eksposisi
 Persusasi
Deskripsi
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-
olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Contoh deskripsi berisi fakta:
Kecamatan jangkat, Di lima desa “Serampas” masih terdapat hutan TNKS yang masih Alami.
Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan TNKS juga menyimpan Bunga Raflesia
dan fauna seperti Siamang, Harimau Sumatera, Rusa dan lain sebagainya adalah contoh primata
yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.
Contoh deskripsi berupa fiksi:
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga, bayang matahari senja
yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa
musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang
meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
Narasi
Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian
dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik.
Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin
PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan
karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil
bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia
ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya
dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Contoh narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-
tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku
jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.
Eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan
memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas
uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Eksposisi demikian
lazim disebut paparan proses.
Contoh paparan proses:
Cara mencangkok tanaman:
1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan
sabut/kapas secukupnya.
2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan
diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm.
3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas
sampai bersih kira-kira sepanjang 10 cm.
Argumentasi
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/kesimpulan dengan
data/fakta sebagai alasan/bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan
pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau
alasan sebagai penyokong opini tersebut.
Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa
kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa
kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur,
berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap
sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai
bidang.
Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang
mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca
sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
misalnya: Katakan tidak pada NARKOBA
Akhir akhir ini kasus Narkoba di Negara kita kembali menjadi perhatian dari sejumlah kalangan. Beberapa waktu yang lalu salah satu
aktor senior juga ditangkap oleh pihak berwajib karena masalah narkoba.
Ga Pakai Narkoba Ga gaul???
Kalau kita setuju dengan pendapat diatas , saya jamin kita akan masuk dalam golongan orang orang yang merugi. Narkoba itu bukan
gaul , tapi salah gaul.
Tanda-tanda dini seseorang yang telah menggunakan narkotika dapat dilihat dari beberapa hal antara lain :
1. anak menjadi pemurung dan penyendiri
2. wajah anak pucat dan kuyu
3. nafasnya tersengal dan susah tidur
4. badannya lesu dan selalu gelisah
5. anak menjadi mudah tersinggung, marah
Narkoba bisa ditanggulangi. asalkan ada peran serta masyarakat dan pemerintah .
Mata Rantai peredaran narkoba tidak akan terputus jika masyarakat dan pemerintah tidak sunggunh sungguh menanggulanginya.
Menurut Saya, Para Pengedar/Bandar itu PANTAs untuk mendapatkan hukuman SEBERAT-BERATNYA… karena apa yang mereka lakukan
lebih kejam dari Pembunuhan,….
JIka kita peduli ayo kita berbuat sesuatu, mulai dari skala paling kecil keluarga dan masyarakat serta lingkungan kita
Esai
Esai adalah : karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut
pandang pribadi penulisnya.
Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan saya•dan seolah-olah ia
berbicara langsung dengan pembacanya.
Esai formal pendekatannya serius, Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.
Tipe-tipe Esai :
• Esai Deskriptif, Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik
perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan
sebagainya.
• Esai Tajuk, Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu
fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut
terhadap satu topik dan issue dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut
membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
• Esai Cukilan Watak, Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi
dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca
dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak
menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak
pribadi tersebut.
• Esai Pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh
pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan Saya adalah saya. Saya akan
menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup•. Ia membuka tabir
tentang dirinya sendiri.
• Esai Reflektif, Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan
dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan
hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada
para cendekiawan.
• Esai Kritik, Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya,
lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni
tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini
membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni.
Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.
Bagian Esai Sebuah esai dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan
dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut.
Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek.
Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide
pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang
dinilai oleh si penulis.
Ciri-ciri Esai
• Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa
dan ungkapan figuratif. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
• Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang
khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
• Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan
subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para
pembaca.
• Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus
memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan,
pengembangan sampai ke pengakhiran.
• Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan
argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang. Mempunyai nada
pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah
ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang
kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.
langkah-langkah membuat esai, sebagai berikut:
• Menentukan tema atau topik Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan
kita bahas Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat.
• memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah
beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami
maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya.
• kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya. Membuat
paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita
tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut.
• Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita
harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. dan
Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa
bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan
sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.
Feature
 Apakah yang disebut sebagai feature?
Feature adalah jenis tulisan yang lebih bersifat menghibur, isinya kadang sesuatu yang remeh dan
luput dari liputan wartawan straight news, tetapi tidak terlalu terikat dengan tenggat waktu. Ia
bisa ditulis kapan saja dan dipublikasikan kapan saja.
Dalam ilmu jurnalistik, feature merupakan salah satu bentuk tulisan non fiksi, dengan karakter
human interest yang kuat. Feature adalah sebuah tulisan jurnalistik juga, namun tidak selalu harus
mengikuti rumus klasik 5W + 1 H.
Fungsi feature mencakup lima hal:
a. Melengkapi sajian berita langsung (straight news).
b. Pemberi informasi tentang suatu situasi, keadaan, atau peristiwa yang terjadi.
c. Penghibur dan pengembangan imajinasi yang menyenangkan.
d. Wahana pemberi nilai dan makna terhadap suatu keadaan atau peristiwa.
e. Sarana ekspresi yang paling efektif dalam mempengaruhi khalayan.
 Tulisan feature mempunyai beberapa ciri khas, antara lain:
1. Mengandung segi human interest. Tulisan feature memberikan penekanan pada fakta-
fakta yang dianggap mampu menggugah emosi-menghibur, memunculkan empati dan
keharuan. Dengan kata lain, sebuah feature juga harus mengandung segi human interest
atau human touch-menyentuh rasa manusiawi. Karenanya, feature termasuk kategori
soft news (berita ringan) yang pemahamannya lebih menggunakan emosi. Berbeda
dengan hard news (berita keras), yang isinya mengacu kepada dan pemahamannya lebih
banyak menggunakan pemikiran.
2. Mengandung unsur sastra. Satu hal penting dalam sebuah feature adalah ia harus
mengandung unsur sastra. Feature ditulis dengan cara atau gaya menulis fiksi.
Karenanya, tulisan feature mirip dengan sebuah cerpen atau novel-bacaan ringan dan
menyenangkan-namun tetap informatif dan faktual. Karenanya pula, seorang penulis
feature pada prinsipnya adalah seorang yang sedang bercerita.
 Ada berapa jenis feature yang selama ini dikenal dalam dunia jurnalistik?
Menurut Wolseley dan Campbell terdapat enam jenis feature:
1. Feature human interest (human interest feature), ialah feature yang langsung menyentuh keharuan,
kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati, dan sebagainya.
2. Feature sidebar, ialah feature yang memberitakan bagian-bagian lain dari sebuah peristiwa besar yang
di dalamnya mengandung unsur human interest.
3. Feature biografi (biografical feature). Misalnya, riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang
seorang yang berprestasi, atau seseorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi.
4. Feature profil (profile features), menceritakan tentang sisi hidup publik figur, organisasi, dan
komunitas masyarakat.
5. Feature perjalanan (travelogue feature). Misalnya menceritakan pengalaman berkesan dari sebuah
perjalanan.
6. Feature “dibalik layar” (explanatory features), menceritakan tentang apa yang sebenarnya terjadi
dibalik suatu peristiwa.
7. Feature sejarah (hystorical feature), yaitu feature tentang peristiwa masa lalu, namun masih menarik
diberitakan masa kini, seperti berita tentang peran Soeharto pada penumpasan PKI yang sering diberitakan
media massa menjelang beliau wafat.
8. Feature musiman (seasonal features), bercerita tentang peristiwa unik dan menarik yang terjadi secara
rutin, baik setiap tahun, setiap momen, atau setiap musim.
9. Feature tren (trend features), ialah feature yang menceritakan tentang gaya hidup komunitas tertentu
atau masyarakat pada umumnya dalam jangka waktu tertentu.
10. Feature petunjuk praktis (tips), disebut juga how-to-do feature, ialah feature yang menjelaskan
tentang bagaimana suatu perbuatan atau aktifitas dilakukan.
Macam-Macam Karya Ilmiah Populer

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
psikologi klas a
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Alfan Fatoni
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
Rika Mouri
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Susanti Susanti
 
Ketahanan nasional di bidang politik luthfatul amaliya
Ketahanan nasional di bidang politik   luthfatul amaliyaKetahanan nasional di bidang politik   luthfatul amaliya
Ketahanan nasional di bidang politik luthfatul amaliya
natal kristiono
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Riska Yuliatiningsih
 

Mais procurados (20)

PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIAPPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
 
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
 
9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan9   penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
9 penulisan dengan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan
 
Pemikiran pancasila menurut tokoh notonagoro pend.pancasila naufal habib ikor...
Pemikiran pancasila menurut tokoh notonagoro pend.pancasila naufal habib ikor...Pemikiran pancasila menurut tokoh notonagoro pend.pancasila naufal habib ikor...
Pemikiran pancasila menurut tokoh notonagoro pend.pancasila naufal habib ikor...
 
PPT Bahasa Indonesia - Mengenal Teks Anekdot - Kelas X SMA
PPT Bahasa Indonesia - Mengenal Teks Anekdot - Kelas X SMAPPT Bahasa Indonesia - Mengenal Teks Anekdot - Kelas X SMA
PPT Bahasa Indonesia - Mengenal Teks Anekdot - Kelas X SMA
 
Tema, topik dan karangan
Tema, topik dan karanganTema, topik dan karangan
Tema, topik dan karangan
 
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
 
Ppt persuasif
Ppt persuasifPpt persuasif
Ppt persuasif
 
Bab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babivBab i, bab ii, babiii, babiv
Bab i, bab ii, babiii, babiv
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Materi Esai
Materi EsaiMateri Esai
Materi Esai
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Pedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsiPedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsi
 
Tanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab InovasiTanya Jawab Inovasi
Tanya Jawab Inovasi
 
Ketahanan nasional di bidang politik luthfatul amaliya
Ketahanan nasional di bidang politik   luthfatul amaliyaKetahanan nasional di bidang politik   luthfatul amaliya
Ketahanan nasional di bidang politik luthfatul amaliya
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 
Sintaksis..
Sintaksis..Sintaksis..
Sintaksis..
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Kutipan dan Cara Menulis Kutipan
Kutipan dan Cara Menulis KutipanKutipan dan Cara Menulis Kutipan
Kutipan dan Cara Menulis Kutipan
 
Kata Serapan
Kata SerapanKata Serapan
Kata Serapan
 

Semelhante a Macam-Macam Karya Ilmiah Populer

Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAIMateri Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Mutiara Laili Febriana
 
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
Wildan Insan Fauzi
 
KRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRAKRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRA
Faraz Sonia
 
Salindia Teks Hikayat Pembelajaran 2 Siti Umamah.ppt
Salindia Teks Hikayat Pembelajaran 2 Siti Umamah.pptSalindia Teks Hikayat Pembelajaran 2 Siti Umamah.ppt
Salindia Teks Hikayat Pembelajaran 2 Siti Umamah.ppt
jokosunarto4
 
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptPendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
TiaBronte
 
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Lailin Luthfiana
 

Semelhante a Macam-Macam Karya Ilmiah Populer (20)

Makalah tentangsastra
Makalah tentangsastraMakalah tentangsastra
Makalah tentangsastra
 
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-
 
Pengertian karya sastra
Pengertian karya sastraPengertian karya sastra
Pengertian karya sastra
 
Menulis Essai
Menulis EssaiMenulis Essai
Menulis Essai
 
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAIMateri Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
Materi Bahasa Indonesia kelas XII IPS Semester Genap ESAI
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
presentasikaryasastra-130219162626-phpapp01.pdf
presentasikaryasastra-130219162626-phpapp01.pdfpresentasikaryasastra-130219162626-phpapp01.pdf
presentasikaryasastra-130219162626-phpapp01.pdf
 
Pengertian prosa dan jenis prosa
Pengertian prosa dan jenis prosaPengertian prosa dan jenis prosa
Pengertian prosa dan jenis prosa
 
Pengertian prosa dan jenis prosa
Pengertian prosa dan jenis prosaPengertian prosa dan jenis prosa
Pengertian prosa dan jenis prosa
 
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
 
KRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRAKRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRA
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah1. sastra dalam pembelajaran sejarah
1. sastra dalam pembelajaran sejarah
 
Salindia Teks Hikayat Pembelajaran 2 Siti Umamah.ppt
Salindia Teks Hikayat Pembelajaran 2 Siti Umamah.pptSalindia Teks Hikayat Pembelajaran 2 Siti Umamah.ppt
Salindia Teks Hikayat Pembelajaran 2 Siti Umamah.ppt
 
cerpen Kelompok 5
cerpen Kelompok  5   cerpen Kelompok  5
cerpen Kelompok 5
 
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.pptPendekatan Pengkajian Sastra.ppt
Pendekatan Pengkajian Sastra.ppt
 
Mengingatkan Kembali tentang Karya Sastra
Mengingatkan Kembali tentang Karya SastraMengingatkan Kembali tentang Karya Sastra
Mengingatkan Kembali tentang Karya Sastra
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
Salindia Genre Sastra, Puisi Modern dan Konotasi - TASI.pdf
Salindia Genre Sastra, Puisi Modern dan Konotasi - TASI.pdfSalindia Genre Sastra, Puisi Modern dan Konotasi - TASI.pdf
Salindia Genre Sastra, Puisi Modern dan Konotasi - TASI.pdf
 
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
Berbagai pendekatan-dalam-pengkajian-sastra(1)
 

Macam-Macam Karya Ilmiah Populer

  • 1. BAHASA INDONESIA Macam-Macam Karya Ilmiah Populer Kelompok : 2 Nama : Yayan Joni Harta Ilham Fadli Husni Mubarak Indra Yunaldi Kristina Magdalena Lona Aprilia Suci Andriana Mimin Minarti
  • 2.
  • 3. KARYA TULIS ILMIAH POPULER Pengertian Karya Tulis Ilmiah Populer Menulis pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Sebagai sebuah proses transfer ilmu dan informasi, semakin hari aktivitas menulis semakin banyak ditekuni. Saat ini kumpulan karya tulis dapat dinikmati dengan mudah, mulai dari koran, majalah, jurnal ilmiah, buku-buku fiksi, hingga internet yang secara cuma-cuma menyajikan informasi dan ilmu. Perkembangan dunia tulis menulis semakin pesat, yang diindikasikan dengan maraknya karya tulis yang semakin beragam. Secara garis besar pada hakikatnya karya tulis terbagi menjadi dua jenis, yaitu fiksi dan non-fiksi. Fiksi adalah karya tulis berupa cerita rekaan, tidak berdasarkan kenyataan (khayalan), contohnya novel. Non fiksi adalah karya tulis yang berdasarkan fakta dan kenyataan. Satu di antara jenis tulisan non-fiksi yang banyak ditemukan adalah karya tulis ilmiah populer.
  • 4. ARTIKEL Artikel adalah : Artikel adalah karangan pendek, berkisar antara 300 sampai 1.000 kata, yang membahas tema tertentu yang ditujukan untuk menyampaikan pikiran terhadap sebuah realitas, baik berupa fakta, atau konsep tertentu. Isi artikel dapat bermacam-macam, beberapa contoh yang sering kita baca :  Petualangan  Sejarah  Argumentasi  Hasil penelitian  Bimbingan untuk melakukan/ mengajarkan sesuatu. Jenis-Jenis Artike  Deskrifsi  Narasi  Eksposisi  Persusasi
  • 5. Deskripsi Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah- olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Contoh deskripsi berisi fakta: Kecamatan jangkat, Di lima desa “Serampas” masih terdapat hutan TNKS yang masih Alami. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan TNKS juga menyimpan Bunga Raflesia dan fauna seperti Siamang, Harimau Sumatera, Rusa dan lain sebagainya adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata. Contoh deskripsi berupa fiksi: Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga, bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
  • 6. Narasi Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Ir. Soekarno Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Contoh narasi fiksi: Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang- tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.
  • 7. Eksposisi Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Contoh paparan proses: Cara mencangkok tanaman: 1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut/kapas secukupnya. 2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm. 3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira sepanjang 10 cm.
  • 8. Argumentasi Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/kesimpulan dengan data/fakta sebagai alasan/bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut. Contoh: Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
  • 9. Persuasi Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya. misalnya: Katakan tidak pada NARKOBA Akhir akhir ini kasus Narkoba di Negara kita kembali menjadi perhatian dari sejumlah kalangan. Beberapa waktu yang lalu salah satu aktor senior juga ditangkap oleh pihak berwajib karena masalah narkoba. Ga Pakai Narkoba Ga gaul??? Kalau kita setuju dengan pendapat diatas , saya jamin kita akan masuk dalam golongan orang orang yang merugi. Narkoba itu bukan gaul , tapi salah gaul. Tanda-tanda dini seseorang yang telah menggunakan narkotika dapat dilihat dari beberapa hal antara lain : 1. anak menjadi pemurung dan penyendiri 2. wajah anak pucat dan kuyu 3. nafasnya tersengal dan susah tidur 4. badannya lesu dan selalu gelisah 5. anak menjadi mudah tersinggung, marah Narkoba bisa ditanggulangi. asalkan ada peran serta masyarakat dan pemerintah . Mata Rantai peredaran narkoba tidak akan terputus jika masyarakat dan pemerintah tidak sunggunh sungguh menanggulanginya. Menurut Saya, Para Pengedar/Bandar itu PANTAs untuk mendapatkan hukuman SEBERAT-BERATNYA… karena apa yang mereka lakukan lebih kejam dari Pembunuhan,…. JIka kita peduli ayo kita berbuat sesuatu, mulai dari skala paling kecil keluarga dan masyarakat serta lingkungan kita
  • 10. Esai Esai adalah : karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan saya•dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Esai formal pendekatannya serius, Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan. Tipe-tipe Esai : • Esai Deskriptif, Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya. • Esai Tajuk, Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan issue dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis. • Esai Cukilan Watak, Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
  • 11. • Esai Pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup•. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri. • Esai Reflektif, Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan. • Esai Kritik, Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra. Bagian Esai Sebuah esai dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut. Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek. Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis.
  • 12. Ciri-ciri Esai • Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam. • Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain. • Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca. • Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. • Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.
  • 13. langkah-langkah membuat esai, sebagai berikut: • Menentukan tema atau topik Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat. • memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai penulisnya. • kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat sebelumnya. Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut. • Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. dan Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir mereka secara utuh.
  • 14. Feature  Apakah yang disebut sebagai feature? Feature adalah jenis tulisan yang lebih bersifat menghibur, isinya kadang sesuatu yang remeh dan luput dari liputan wartawan straight news, tetapi tidak terlalu terikat dengan tenggat waktu. Ia bisa ditulis kapan saja dan dipublikasikan kapan saja. Dalam ilmu jurnalistik, feature merupakan salah satu bentuk tulisan non fiksi, dengan karakter human interest yang kuat. Feature adalah sebuah tulisan jurnalistik juga, namun tidak selalu harus mengikuti rumus klasik 5W + 1 H. Fungsi feature mencakup lima hal: a. Melengkapi sajian berita langsung (straight news). b. Pemberi informasi tentang suatu situasi, keadaan, atau peristiwa yang terjadi. c. Penghibur dan pengembangan imajinasi yang menyenangkan. d. Wahana pemberi nilai dan makna terhadap suatu keadaan atau peristiwa. e. Sarana ekspresi yang paling efektif dalam mempengaruhi khalayan.
  • 15.  Tulisan feature mempunyai beberapa ciri khas, antara lain: 1. Mengandung segi human interest. Tulisan feature memberikan penekanan pada fakta- fakta yang dianggap mampu menggugah emosi-menghibur, memunculkan empati dan keharuan. Dengan kata lain, sebuah feature juga harus mengandung segi human interest atau human touch-menyentuh rasa manusiawi. Karenanya, feature termasuk kategori soft news (berita ringan) yang pemahamannya lebih menggunakan emosi. Berbeda dengan hard news (berita keras), yang isinya mengacu kepada dan pemahamannya lebih banyak menggunakan pemikiran. 2. Mengandung unsur sastra. Satu hal penting dalam sebuah feature adalah ia harus mengandung unsur sastra. Feature ditulis dengan cara atau gaya menulis fiksi. Karenanya, tulisan feature mirip dengan sebuah cerpen atau novel-bacaan ringan dan menyenangkan-namun tetap informatif dan faktual. Karenanya pula, seorang penulis feature pada prinsipnya adalah seorang yang sedang bercerita.
  • 16.  Ada berapa jenis feature yang selama ini dikenal dalam dunia jurnalistik? Menurut Wolseley dan Campbell terdapat enam jenis feature: 1. Feature human interest (human interest feature), ialah feature yang langsung menyentuh keharuan, kegembiraan, kejengkelan atau kebencian, simpati, dan sebagainya. 2. Feature sidebar, ialah feature yang memberitakan bagian-bagian lain dari sebuah peristiwa besar yang di dalamnya mengandung unsur human interest. 3. Feature biografi (biografical feature). Misalnya, riwayat hidup seorang tokoh yang meninggal, tentang seorang yang berprestasi, atau seseorang yang memiliki keunikan sehingga bernilai berita tinggi. 4. Feature profil (profile features), menceritakan tentang sisi hidup publik figur, organisasi, dan komunitas masyarakat. 5. Feature perjalanan (travelogue feature). Misalnya menceritakan pengalaman berkesan dari sebuah perjalanan. 6. Feature “dibalik layar” (explanatory features), menceritakan tentang apa yang sebenarnya terjadi dibalik suatu peristiwa. 7. Feature sejarah (hystorical feature), yaitu feature tentang peristiwa masa lalu, namun masih menarik diberitakan masa kini, seperti berita tentang peran Soeharto pada penumpasan PKI yang sering diberitakan media massa menjelang beliau wafat. 8. Feature musiman (seasonal features), bercerita tentang peristiwa unik dan menarik yang terjadi secara rutin, baik setiap tahun, setiap momen, atau setiap musim. 9. Feature tren (trend features), ialah feature yang menceritakan tentang gaya hidup komunitas tertentu atau masyarakat pada umumnya dalam jangka waktu tertentu. 10. Feature petunjuk praktis (tips), disebut juga how-to-do feature, ialah feature yang menjelaskan tentang bagaimana suatu perbuatan atau aktifitas dilakukan.