SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 33
Tanaman Obat
Indonesia
Simplisia
Guru:
Ns. Paula Estika Wuga
Gani, S. Kep
DEFINISI FARMAKOGNOSI
Asal kata
Pharmacon : Obat yang berasal
dari tumbuhan, hewan dan
mineral
Gnosis : Ilmu/pengetahuan
 Jadi Farmakognosi adalah ilmu pengetahuan
yang menyelidiki bahan–bahan baik berasal dari
tumbuh-tumbuhan maupun hewan dan juga
beberapa mineral yang mempunyai khasiat sebagai
obat.
Istilah-istilah yang terkait
Fitofarmaka (= Fitoterapi) adalah sediaan obat yang telah dibuktikan
keamanannya dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau
sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku.
Zoofarmaka adalah sama dengan fitofarmaka tetapi bahan dasarnya
berasal dari hewan.
Aromaterapi adalah pengobatan atau pemeliharaan kesehatan dengan
menggunakan minyak atsiri.
Sediaan galenik adalah bentuk penyarian tumbuhan atau bagiannya yang
berupa ekstrak (infusa, ekstrak, tingtur).
Etnobotani adalah ilmu yang mengkaji tentang tanaman
yang terkait dengan kehidupan suku bangsa tertentu untuk
digunakan utamanya untuk pengobatan dan pemeliharaan
kesehatan atau keperluan lain. Ilmu ini sangat berguna untuk
mempelajari tanaman tertentu guna dikembangkan menjadi
komoditi bagi manusia.
Etnofarmakologi adalah eksplorasi ilmiah antar disiplin
tentang senyawa aktif secara biologis yang digunakan secara
tradisional atau diteliti oleh manusia. (bruhn & Holmstredt [98]
: 405-406)
Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk
kandungan kimia dalam tumbuhan atau bagiannya.
Surya
Amal
Istilah-istilah yang terkait
Ruang Lingkup Farmakognosi
SIMPLISIA
DEFINISI SIMPLISIA
KLASIFIKASI SIMPLISIA
TATA NAMA SIMPLISIA
• Nama latin Simplisia ditetapkan dengan menyebut nama
Marga (Genus), atau nama Species (Jenis) atau petunjuk
lain dari Tanaman Asal, diikuti bagian tanaman yang
dipergunakan. Ketentuan ini tidak berlaku untuk simplisia
nabati yang diperoleh dari beberapa macam tanaman yang
berbeda marganya maupun untuk eksudat tanaman.
• Nama latin simplisia hewani dan pelikan ditetapkan dengan
menyebut nama latin yang paling umum bagi simplisia.
• Nama Indonesia: untuk semua jenis simplisia di tulis
dengan menyebutkan nama daerah yang paling lazim.
Bagian yang digunakan disebut setelah nama latin simplisia
tersebut.
CARA PEMBACAAN NAMA LATIN
Contoh
 Zingiberaceae
 Calami Rhizoma
 Cinchona Succirubra
 Caesalpinia Sappan
 Phyllanthy herba
 Zingiberase
 Kalami rhizoma
 Sinkona sukkirubra
 Sesalpinia Sappan
 Pilanti Herba
TATA NAMA SIMPLISIA
NO NAMA INDONESIA NAMA SIMPLISIA
1 Akar Radix
2 Umbi lapis Bulbus
3 Rimpang Rhizoma
4 Kulit Kayu Cortex
5 Kayu Lignum
6 Batang Caulis
7 Bunga Flos
8 Buah Fructus
9 Biji Semen
10 Daun Folium
11 Seluruh bagian tumbuhan Herba
TATA NAMA SIMPLISIA




TATA NAMA SIMPLISIA




TATA NAMA SIMPLISIA




TATA NAMA SIMPLISIA




TATA NAMA SIMPLISIA




Alur Pembuatan Simplisia
Pengumpulan simplisia sangat penting
menentukan zat berkhasiat
1. Pengumpulan Simplisia
Hal-hal yang diperhatikan:
a) bagian tanaman yang digunakan,
b) umur tanaman yang digunakan,
c) waktu panen, dan
d) lingkungan tempat tumbuh.
Beberapa simplisia dapat dikumpulkan :
 Sembarangan dari tumbuhan liar tanpa keahlian,
Contoh : Ipecae Radix, tumbuhan liar yang ada di hutan yang
digunakan masyarakat daerah secara empiris.
> Cara yang kedua yaitu cara pengumpulan yang memerlukan
keahlian berdasarkan ilmu pengetahuan dan biasanya dari
tanaman yang penanamannya teratur di kebun-kebun atau
tanaman yang di kultivasikan.
Contohnya : yang memerlukan keahlian yang berdasarkan ilmu
pengetahuan ialah Digitalis Folium, dan Belladonna Folium.
• Daun : dipanen waktu proses fotosintesis masih aktif, yaitu pada
waktu hampir berbunga.
• Bunga : diambil dan dikumpulkan sesaat setelah terjadi
penyerbukan/pembuahan. Kadang-kadang diambil pada waktu bunga
belum mekar. Untuk yang mengandung minyak atsiri sebaiknya di
panen sebelum mekar.
• Herba : diambil ketika tumbuhan sedang mencapai tumbuh optimum.
Lebih baik lagi kalau tumbuhan sedang berbunga.
• Buah : sebaiknya dilakukan sebelum buah masak benar. Umumnya
yang diambil dari buah ini adalah biji.
• Contoh yang diambil sebelum masak yaitu lateks, daging buah.
• Yang di ambil dari buah yang sudah masak benar contohnya Formiculi
Fructus, kopi coklat dll.
Cara Pengumpulan Bagian-Bagian Tanaman
yang digunakan :
Cara Pengumpulan Bagian-Bagian Tanaman
yang digunakan :
• Biji : di ambil kalau buah masak benar.
• Rhizoma-Radix : diambil setelah selesai proses vegetatif. Pada tumbuhan
terdapat zat penumbuh yaitu auksin. Jika pertumbuhan telah selesai
berarti tumbuhan sudah cukup tua. Pada zingiberaceae umumnya di
anggap cukup tua bila umurnya kurang lebih setahun / 8 bulan. Rhizoma
sangat penting karena kalau di ambil sudah tua/kering : kadar amylumnya
tinggi, kadar minyak atsiri tinggi, kadar air rendah. Sebagai tanda dimana
rhizome dapat diambil baik: daun-daun sudah layu dan kering.
• Cortex : diambil bila tumbuhan sudah cukup besar umumnya zat
berkhasiat terdapat dalam serat terutama alkaloid.
• Lignum : diambil dari batang pohon yang sudah tua. Zat-zat yang di ambil
dari lignum antara lain : Zat warna misalnya : Santali Lignum, Santalini
Lignum, Sasafras Lignum, Quassiae Lignum, glikosida → makin tua makin
tinggi.
• Kotoran perlu dibersihkan, pada pengumpulan kotoran organ-organ lain harus
dihilangkan sesuai dengan syarat-syarat pengotoran suatu simplek yang di
cantumkan dalam monografi farmakope/MMI.
Contohnya :
• Daun tidak boleh lebih dari sekian persen pengotoran gagang/tangkai atau zat
organik asing.
• Untuk Rhizoma dan Radix syarat pengotoran yang di perbolehkan sampai sekian
% adalah pengotoran dari bagian tanaman sebelah atas tanah.Organ dibawah
tanah harus bebas tanah, misalnya dengan cara waktu panen tanaman
digoyangkan sebelum di keringkan. Rhizoma yang bercacing harus di buang.
Akar-akar yang kecil harus di potong. Sebelum di keringkan harus di iris-iris,
• Biji yang berasal dari buah berlendir harus di cuci dulu.
2. Sortasi Basah dan
3. Pencucian
• Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses pen
geringan, pengepakan, dan penggilingan/penyerbukan.
• Perajangan dapat dilakukan dengan pisau, atau dengan alat mesin per
ajang khusus sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan ukur
an yag dikehendaki.
4. Perajangan
Tujuan Pengeringan:
• Untuk membantu pengawetan bahan. Mencegah tumbuhnya
mikroorganisme.
• Untuk mengurangi volume berat bahan.
• Untuk mempermudah pembuatan, bentuk-bentuk yang umum
digunakan dalam perdagangan.
• Untuk mencegah reaksi enzimatik
• Untuk mencegah perubahan-perubahan kimiawi
5. Pengeringan
Kandungan air
Kandungan air bahan segar
• daun 60-90%
• akar dan rimpang 70-85%
• kayu 40-50%
• Biji 5 -10%
1. Secara alami dengan sinar matahari. Bisa dilakukan
langsung dan tidak langsung.
a. Langsung : di udara terbuka pada cuaca baik. Contoh : Caryophylli
Flos, Cinnamomi Cortex, Cardamomi Fructus.
b. Tidak Langsung : Pengeringan dilakukan dalam ruangan kecuali :
– Mentha piperitae Folium : mula-mula pengeringan dilakukan di
ladang-ladang.
– Bunga dan buah dapat pula digunakan tempat dalam ruangan yang
dasarnya berupa anyaman kayu yang kemudian dialasi dengan
kertas penyerap (koran).
Cara Pengeringan
2. Secara buatan : a) Penaikan suhu, b) Pengurangan tekanan (vakum).
•Pengeringan dengan penaikan suhu  lebih cepat dan sesuai untuk
tempat dalam udara dingin daripada udara terbuka.
•Dengan menaikkan suhu : 400-600C tanpa pengurangan tekanan :
menggunakan lemari pengering. Contoh : untuk simplisia tahan panas
(termostabil).
•Untuk bahan obat yang dikeringkan dalam jumlah sangat sedikit sangat
sesuai bila dikeringkan menggunakan pengurangan tekanan (ruang
vakum) dengan suhu serendah mungkin. Contoh : untuk simplisia
mengandung minyak atsiri.
•Kering sudah cukup bila daun diremas cukup rapuh.
Cara Pengeringan
3. Secara kimia : dengan menggunakan penambahan zat-
zat pengering. Digunakan untuk bahan-bahan termolabil.
4. Secara fisik : dengan sinar inframerah dan cara
gelombang radiasi.
Cara Pengeringan
• Sortasi dilakukan kembali untuk memastikan tidak adanya pengotor-peng
otor pada simplisia.
• Pewadahan berfungsi melindungi bahan dan tidak banyak makan tempat.
• Tujuan pewadahan untuk melindungi terhadap sinar, uap air/kelembaban,
gangguan serangga, tikus.
• Alat yang di gunakan /Wadah : plastik tebal dengan kualitas baik atau gel
as yang berwarna gelap dan tertutup kedap.
6. Sortasi Kering dan
7. Pewadahan
• cara penyimpanan suatu bahan obat tidak ada suatu keistimewaan.
• Tempat penyimpanan : tempat/gudang, dingin, di aliri udara kering.
• Untuk jumlah sedikit : dalam wadah tertutup rapat dan tahan sinar yang
terbuat dari gelas, kaleng timah, gelas coklat dll, suhu rendah.
- Bila di simpan dalam kotak kayu dan kantong kertas – akan
mengabsorbsi kembali uap air udara 10-12% (>12%), menyebabkan
simplisia dapat cepat rusak, selain itu akan dapat dirusak oleh serangga,
tikus, bau simplisia akan campur aduk.
8. Penyimpanan
TANAMAN OBAT

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Pola distribusi cacing tanah
Pola distribusi cacing tanahPola distribusi cacing tanah
Pola distribusi cacing tanahErvi Afifah
 
PERTEMUAN II SIMPLISIA.ppt
PERTEMUAN II  SIMPLISIA.pptPERTEMUAN II  SIMPLISIA.ppt
PERTEMUAN II SIMPLISIA.pptyulis adriana
 
Pendidikan kefarmasian indonesia
Pendidikan kefarmasian indonesiaPendidikan kefarmasian indonesia
Pendidikan kefarmasian indonesiaCatur Rini
 
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuber
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuberBulbus, cormus, lignum, caulis, tuber
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuberSri Ariesty
 
Sejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatSejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatNina Vianti
 
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptxSITIFATIMAH405294
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Tenaga Teknis Kefarmasian & Apotek
Tenaga Teknis Kefarmasian & ApotekTenaga Teknis Kefarmasian & Apotek
Tenaga Teknis Kefarmasian & Apoteknadia
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaWayan Permadi
 

Mais procurados (20)

Ppt tanaman obat
Ppt tanaman obatPpt tanaman obat
Ppt tanaman obat
 
Apocynaceae
ApocynaceaeApocynaceae
Apocynaceae
 
Pola distribusi cacing tanah
Pola distribusi cacing tanahPola distribusi cacing tanah
Pola distribusi cacing tanah
 
Tumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumutTumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumut
 
PERTEMUAN II SIMPLISIA.ppt
PERTEMUAN II  SIMPLISIA.pptPERTEMUAN II  SIMPLISIA.ppt
PERTEMUAN II SIMPLISIA.ppt
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi DasarFarmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
Pendidikan kefarmasian indonesia
Pendidikan kefarmasian indonesiaPendidikan kefarmasian indonesia
Pendidikan kefarmasian indonesia
 
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuber
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuberBulbus, cormus, lignum, caulis, tuber
Bulbus, cormus, lignum, caulis, tuber
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
Sejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatSejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obat
 
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx
 
Botani 4 Batang
Botani 4 BatangBotani 4 Batang
Botani 4 Batang
 
mikromiretik
mikromiretikmikromiretik
mikromiretik
 
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 5 bunga tunggal (morfologi tumbuhan)
 
Lauraceae
LauraceaeLauraceae
Lauraceae
 
Tenaga Teknis Kefarmasian & Apotek
Tenaga Teknis Kefarmasian & ApotekTenaga Teknis Kefarmasian & Apotek
Tenaga Teknis Kefarmasian & Apotek
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
 
Mawar
MawarMawar
Mawar
 
Fructus
FructusFructus
Fructus
 
Hplc ppt
Hplc pptHplc ppt
Hplc ppt
 

Semelhante a TANAMAN OBAT

SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptxSIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptxLarahmanIsni
 
simplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxsimplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxekasaputri27
 
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIAPRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIAMugarBakti1
 
Pengatar Farmakognosi
Pengatar FarmakognosiPengatar Farmakognosi
Pengatar FarmakognosiSurya Amal
 
budidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisiabudidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisiamayavivianti
 
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.pptpertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.pptchilonkduppa
 
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMA
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMAFARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMA
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMAaptsitisamaniyah
 
Khasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoangKhasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoangholilurrahman
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringanDina Lubis
 
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilanLaporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilanAgus Ariyanto
 
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...HotnaDoharniSiregar
 
penanganan, pengolahan, pemilihan benih serta teknik panen
penanganan, pengolahan, pemilihan benih serta teknik panenpenanganan, pengolahan, pemilihan benih serta teknik panen
penanganan, pengolahan, pemilihan benih serta teknik panenNodd Nittong
 
PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptx
PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptxPPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptx
PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptxWindahMaria1
 

Semelhante a TANAMAN OBAT (20)

SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptxSIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
 
simplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxsimplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptx
 
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIAPRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
PRINSIP PEMBUATAN SIMPLISIA
 
Obat asli indonesia pdf
Obat asli indonesia pdfObat asli indonesia pdf
Obat asli indonesia pdf
 
Pengatar Farmakognosi
Pengatar FarmakognosiPengatar Farmakognosi
Pengatar Farmakognosi
 
budidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisiabudidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisia
 
Kelompok 8 herbarium
Kelompok 8 herbariumKelompok 8 herbarium
Kelompok 8 herbarium
 
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.pptpertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
pertemuan 2PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN BAHAN BAKU.ppt
 
Budidaya Jahe Merah
Budidaya Jahe MerahBudidaya Jahe Merah
Budidaya Jahe Merah
 
Laporan biologi
Laporan biologiLaporan biologi
Laporan biologi
 
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMA
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMAFARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMA
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMA
 
Khasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoangKhasiat buah bengkoang
Khasiat buah bengkoang
 
Tahapan simplisia
Tahapan simplisiaTahapan simplisia
Tahapan simplisia
 
Kultur jaringan
Kultur jaringanKultur jaringan
Kultur jaringan
 
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilanLaporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
Laporan hasil observasi tanaman obat di desa tangkilan
 
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
 
Herbarium 2.ppt
Herbarium 2.pptHerbarium 2.ppt
Herbarium 2.ppt
 
penanganan, pengolahan, pemilihan benih serta teknik panen
penanganan, pengolahan, pemilihan benih serta teknik panenpenanganan, pengolahan, pemilihan benih serta teknik panen
penanganan, pengolahan, pemilihan benih serta teknik panen
 
Pengaruh Kompos pada Selada
Pengaruh Kompos pada SeladaPengaruh Kompos pada Selada
Pengaruh Kompos pada Selada
 
PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptx
PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptxPPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptx
PPT P5 MINGGU 2 Mengenal jenis-jenis sayuran.pptx
 

TANAMAN OBAT

  • 2. DEFINISI FARMAKOGNOSI Asal kata Pharmacon : Obat yang berasal dari tumbuhan, hewan dan mineral Gnosis : Ilmu/pengetahuan  Jadi Farmakognosi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki bahan–bahan baik berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan dan juga beberapa mineral yang mempunyai khasiat sebagai obat.
  • 3. Istilah-istilah yang terkait Fitofarmaka (= Fitoterapi) adalah sediaan obat yang telah dibuktikan keamanannya dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku. Zoofarmaka adalah sama dengan fitofarmaka tetapi bahan dasarnya berasal dari hewan. Aromaterapi adalah pengobatan atau pemeliharaan kesehatan dengan menggunakan minyak atsiri. Sediaan galenik adalah bentuk penyarian tumbuhan atau bagiannya yang berupa ekstrak (infusa, ekstrak, tingtur).
  • 4. Etnobotani adalah ilmu yang mengkaji tentang tanaman yang terkait dengan kehidupan suku bangsa tertentu untuk digunakan utamanya untuk pengobatan dan pemeliharaan kesehatan atau keperluan lain. Ilmu ini sangat berguna untuk mempelajari tanaman tertentu guna dikembangkan menjadi komoditi bagi manusia. Etnofarmakologi adalah eksplorasi ilmiah antar disiplin tentang senyawa aktif secara biologis yang digunakan secara tradisional atau diteliti oleh manusia. (bruhn & Holmstredt [98] : 405-406) Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk kandungan kimia dalam tumbuhan atau bagiannya. Surya Amal Istilah-istilah yang terkait
  • 9.
  • 10. TATA NAMA SIMPLISIA • Nama latin Simplisia ditetapkan dengan menyebut nama Marga (Genus), atau nama Species (Jenis) atau petunjuk lain dari Tanaman Asal, diikuti bagian tanaman yang dipergunakan. Ketentuan ini tidak berlaku untuk simplisia nabati yang diperoleh dari beberapa macam tanaman yang berbeda marganya maupun untuk eksudat tanaman. • Nama latin simplisia hewani dan pelikan ditetapkan dengan menyebut nama latin yang paling umum bagi simplisia. • Nama Indonesia: untuk semua jenis simplisia di tulis dengan menyebutkan nama daerah yang paling lazim. Bagian yang digunakan disebut setelah nama latin simplisia tersebut.
  • 12. Contoh  Zingiberaceae  Calami Rhizoma  Cinchona Succirubra  Caesalpinia Sappan  Phyllanthy herba  Zingiberase  Kalami rhizoma  Sinkona sukkirubra  Sesalpinia Sappan  Pilanti Herba
  • 13. TATA NAMA SIMPLISIA NO NAMA INDONESIA NAMA SIMPLISIA 1 Akar Radix 2 Umbi lapis Bulbus 3 Rimpang Rhizoma 4 Kulit Kayu Cortex 5 Kayu Lignum 6 Batang Caulis 7 Bunga Flos 8 Buah Fructus 9 Biji Semen 10 Daun Folium 11 Seluruh bagian tumbuhan Herba
  • 20. Pengumpulan simplisia sangat penting menentukan zat berkhasiat 1. Pengumpulan Simplisia Hal-hal yang diperhatikan: a) bagian tanaman yang digunakan, b) umur tanaman yang digunakan, c) waktu panen, dan d) lingkungan tempat tumbuh.
  • 21. Beberapa simplisia dapat dikumpulkan :  Sembarangan dari tumbuhan liar tanpa keahlian, Contoh : Ipecae Radix, tumbuhan liar yang ada di hutan yang digunakan masyarakat daerah secara empiris. > Cara yang kedua yaitu cara pengumpulan yang memerlukan keahlian berdasarkan ilmu pengetahuan dan biasanya dari tanaman yang penanamannya teratur di kebun-kebun atau tanaman yang di kultivasikan. Contohnya : yang memerlukan keahlian yang berdasarkan ilmu pengetahuan ialah Digitalis Folium, dan Belladonna Folium.
  • 22. • Daun : dipanen waktu proses fotosintesis masih aktif, yaitu pada waktu hampir berbunga. • Bunga : diambil dan dikumpulkan sesaat setelah terjadi penyerbukan/pembuahan. Kadang-kadang diambil pada waktu bunga belum mekar. Untuk yang mengandung minyak atsiri sebaiknya di panen sebelum mekar. • Herba : diambil ketika tumbuhan sedang mencapai tumbuh optimum. Lebih baik lagi kalau tumbuhan sedang berbunga. • Buah : sebaiknya dilakukan sebelum buah masak benar. Umumnya yang diambil dari buah ini adalah biji. • Contoh yang diambil sebelum masak yaitu lateks, daging buah. • Yang di ambil dari buah yang sudah masak benar contohnya Formiculi Fructus, kopi coklat dll. Cara Pengumpulan Bagian-Bagian Tanaman yang digunakan :
  • 23. Cara Pengumpulan Bagian-Bagian Tanaman yang digunakan : • Biji : di ambil kalau buah masak benar. • Rhizoma-Radix : diambil setelah selesai proses vegetatif. Pada tumbuhan terdapat zat penumbuh yaitu auksin. Jika pertumbuhan telah selesai berarti tumbuhan sudah cukup tua. Pada zingiberaceae umumnya di anggap cukup tua bila umurnya kurang lebih setahun / 8 bulan. Rhizoma sangat penting karena kalau di ambil sudah tua/kering : kadar amylumnya tinggi, kadar minyak atsiri tinggi, kadar air rendah. Sebagai tanda dimana rhizome dapat diambil baik: daun-daun sudah layu dan kering. • Cortex : diambil bila tumbuhan sudah cukup besar umumnya zat berkhasiat terdapat dalam serat terutama alkaloid. • Lignum : diambil dari batang pohon yang sudah tua. Zat-zat yang di ambil dari lignum antara lain : Zat warna misalnya : Santali Lignum, Santalini Lignum, Sasafras Lignum, Quassiae Lignum, glikosida → makin tua makin tinggi.
  • 24. • Kotoran perlu dibersihkan, pada pengumpulan kotoran organ-organ lain harus dihilangkan sesuai dengan syarat-syarat pengotoran suatu simplek yang di cantumkan dalam monografi farmakope/MMI. Contohnya : • Daun tidak boleh lebih dari sekian persen pengotoran gagang/tangkai atau zat organik asing. • Untuk Rhizoma dan Radix syarat pengotoran yang di perbolehkan sampai sekian % adalah pengotoran dari bagian tanaman sebelah atas tanah.Organ dibawah tanah harus bebas tanah, misalnya dengan cara waktu panen tanaman digoyangkan sebelum di keringkan. Rhizoma yang bercacing harus di buang. Akar-akar yang kecil harus di potong. Sebelum di keringkan harus di iris-iris, • Biji yang berasal dari buah berlendir harus di cuci dulu. 2. Sortasi Basah dan 3. Pencucian
  • 25. • Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses pen geringan, pengepakan, dan penggilingan/penyerbukan. • Perajangan dapat dilakukan dengan pisau, atau dengan alat mesin per ajang khusus sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan ukur an yag dikehendaki. 4. Perajangan
  • 26. Tujuan Pengeringan: • Untuk membantu pengawetan bahan. Mencegah tumbuhnya mikroorganisme. • Untuk mengurangi volume berat bahan. • Untuk mempermudah pembuatan, bentuk-bentuk yang umum digunakan dalam perdagangan. • Untuk mencegah reaksi enzimatik • Untuk mencegah perubahan-perubahan kimiawi 5. Pengeringan
  • 27. Kandungan air Kandungan air bahan segar • daun 60-90% • akar dan rimpang 70-85% • kayu 40-50% • Biji 5 -10%
  • 28. 1. Secara alami dengan sinar matahari. Bisa dilakukan langsung dan tidak langsung. a. Langsung : di udara terbuka pada cuaca baik. Contoh : Caryophylli Flos, Cinnamomi Cortex, Cardamomi Fructus. b. Tidak Langsung : Pengeringan dilakukan dalam ruangan kecuali : – Mentha piperitae Folium : mula-mula pengeringan dilakukan di ladang-ladang. – Bunga dan buah dapat pula digunakan tempat dalam ruangan yang dasarnya berupa anyaman kayu yang kemudian dialasi dengan kertas penyerap (koran). Cara Pengeringan
  • 29. 2. Secara buatan : a) Penaikan suhu, b) Pengurangan tekanan (vakum). •Pengeringan dengan penaikan suhu  lebih cepat dan sesuai untuk tempat dalam udara dingin daripada udara terbuka. •Dengan menaikkan suhu : 400-600C tanpa pengurangan tekanan : menggunakan lemari pengering. Contoh : untuk simplisia tahan panas (termostabil). •Untuk bahan obat yang dikeringkan dalam jumlah sangat sedikit sangat sesuai bila dikeringkan menggunakan pengurangan tekanan (ruang vakum) dengan suhu serendah mungkin. Contoh : untuk simplisia mengandung minyak atsiri. •Kering sudah cukup bila daun diremas cukup rapuh. Cara Pengeringan
  • 30. 3. Secara kimia : dengan menggunakan penambahan zat- zat pengering. Digunakan untuk bahan-bahan termolabil. 4. Secara fisik : dengan sinar inframerah dan cara gelombang radiasi. Cara Pengeringan
  • 31. • Sortasi dilakukan kembali untuk memastikan tidak adanya pengotor-peng otor pada simplisia. • Pewadahan berfungsi melindungi bahan dan tidak banyak makan tempat. • Tujuan pewadahan untuk melindungi terhadap sinar, uap air/kelembaban, gangguan serangga, tikus. • Alat yang di gunakan /Wadah : plastik tebal dengan kualitas baik atau gel as yang berwarna gelap dan tertutup kedap. 6. Sortasi Kering dan 7. Pewadahan
  • 32. • cara penyimpanan suatu bahan obat tidak ada suatu keistimewaan. • Tempat penyimpanan : tempat/gudang, dingin, di aliri udara kering. • Untuk jumlah sedikit : dalam wadah tertutup rapat dan tahan sinar yang terbuat dari gelas, kaleng timah, gelas coklat dll, suhu rendah. - Bila di simpan dalam kotak kayu dan kantong kertas – akan mengabsorbsi kembali uap air udara 10-12% (>12%), menyebabkan simplisia dapat cepat rusak, selain itu akan dapat dirusak oleh serangga, tikus, bau simplisia akan campur aduk. 8. Penyimpanan