Standar ini membahas tanggung jawab auditor eksternal dalam menggunakan pekerjaan auditor internal ketika fungsi audit internal dianggap relevan dengan audit. Auditor eksternal harus mengevaluasi objektivitas, kompetensi, dan kualitas pekerjaan auditor internal sebelum menggunakannya, serta mendokumentasikan evaluasi dan prosedur yang dilakukan atas pekerjaan tersebut.
ED SPA 610 - Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal
1. EXPOSURE DRAFT
STANDAR PERIKATAN AUDIT
(“SPA”) 610
PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR
INTERNAL
Exposure draft ini diterbitkan oleh
Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia
Tanggapan tertulis atas exposure draft ini diharapkan
dapat diterima paling lambat tanggal 20 Mei 2012 ke
Sekretariat IAPI Jl. Kapten P. Tendean No. 1 Lt. 1 Jakarta
12710 atau melalui fax (021) 2525-175 atau email ke
info@iapi.or.id atau divisi.standar_teknis@iapi.or.id
EXPOSUREDRAFT
INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA
Indonesian Institute of Certified Public Accountants
2. INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA
DEWAN STANDAR PROFESI
2008 – 2012
Kusumaningsih Angkawidjaja Ketua
Handri Tjendra Wakil Ketua
Dedy Sukrisnadi Anggota
Fahmi Anggota
Godang Parulian Panjaitan Anggota
Johannes Emile Runtuwene Anggota
Lolita R. Siregar Anggota
Renie Feriana Anggota
Yusron Fauzan Anggota
3. STANDAR PERIKATAN AUDIT 610
PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL
(Berlaku efektif bagi audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai dari atau
setelah tanggal 1 Januari 2013)
Daftar Isi
Paragraf
Pendahuluan
Ruang Lingkup SPA Ini …………………………………………………….. 1-2
Hubungan antara Fungsi Audit Internal dengan Auditor Eksternal …… 3-4
Tanggal Berlaku Efektif ………………………………………………….…. 5
Tujuan ………………………………………………………………………..... 6
Definisi ……………………………………………………………………….... 7
Ketentuan
Penentuan Apakah akan Menggunakan Pekerjaan Auditor Internal dan
Seberapa Luas Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal Tersebut …………. 8-10
Penggunaan Pekerjaan Tertentu Auditor Internal ………………………………. 11-12
Dokumentasi ………………………………………………..……………………….. 13
Materi Penerapan dan Penjelasan Lainnya
Ruang Lingkup SPA Ini…………………………………………………………….. A1-A2
Tujuan Fungi Audit Internal ………………………………………………………. A3
Penentuan Apakah akan Menggunakan Pekerjaan Auditor Internal dan
Seberapa Luas Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal Tersebut … A4-A5
Penggunaan Pekerjaan Tertentu Auditor Internal ………..……………………. A6
Standar Perikatan Audit (“SPA”) 610, “Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal” harus
dibaca bersama dengan SPA 200, ”Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan
Pelaksanaan suatu Audit Berdasarkan Standar Perikatan Audit.”
4. Pendahuluan
Ruang Lingkup SPA Ini
1. Standar Perikatan Audit (“SPA”) ini mengatur tanggung jawab auditor eksternal dalam
hubungannya dengan pekerjaan auditor internal ketika auditor eksternal telah menentukan,
berdasarkan SPA 315,1
bahwa fungsi audit internal kemungkinan relevan dengan audit.
(Ref: Para. A1-A2).
2. SPA ini tidak mengatur hal-hal yang berkaitan dengan kondisi ketika auditor internal secara
individual menyediakan bantuan langsung kepada auditor eksternal dalam pelaksanaan
prosedur audit.
Hubungan antara Fungsi Audit Internal dengan Auditor Eksternal
3. Tujuan fungsi audit internal ditentukan oleh manajemen dan, jika relevan, pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola. Sementara tujuan fungsi audit internal dan auditor
eksternal berbeda, beberapa cara yang digunakan oleh fungsi audit internal dan auditor
eksternal dalam mencapai tujuan mereka masing-masing mungkin sama. (Ref: Para. A3)
4. Terlepas dari tingkat otonomi dan objektivitas fungsi audit internal, fungsi tersebut tidak
independen dari entitas sebagaimana yang dituntut dari auditor eksternal ketika
menyatakan opini atas laporan keuangan. Auditor eksternal memiliki tanggung jawab
tunggal atas dinyatakannya opini audit, dan tanggung jawab tersebut tidak berkurang
dengan digunakannya pekerjaan auditor internal oleh auditor eksternal.
Tanggal Berlaku Efektif
5. SPA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2013.
Tujuan
6. Dalam hal entitas memiliki suatu fungsi audit internal dan auditor eksternal telah
menentukan bahwa pekerjaan auditor internal tersebut kemungkinan relevan dengan audit
yang dilakukannya, tujuan auditor eksternal adalah sebagai berikut:
(a) Untuk menentukan apakah akan menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, dan
seberapa luas penggunaan pekerjaan auditor internal tersebut; dan;
(b) Jika menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, menentukan apakah pekerjaan
tersebut cukup untuk tujuan audit.
Definisi
7. Untuk tujuan SPA, istilah di bawah ini memiliki makna sebagai berikut:
(a) Fungsi audit internal—Suatu aktivitas penilaian yang ditetapkan atau disediakan sebagai
suatu jasa bagi entitas. Fungsi audit internal mencakup antara lain pemeriksaan,
pengevaluasian, dan pemantauan kecukupan dan keefektivitasan pengendalian internal.
(b) Auditor internal—individu-individu yang melaksanakan aktivitas fungsi audit internal.
Auditor internal dapat berada dalam departemen audit internal atau fungsi setara lainnya
1 SPA 315, “Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas
dan Lingkungannya,” paragraf 23
5. Ketentuan
Penentuan Apakah akan Menggunakan Pekerjaan Auditor Internal dan Seberapa Luas
Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal Tersebut
8. Auditor eksternal harus menentukan:
(a) Apakah pekerjaan auditor internal kemungkinan cukup untuk tujuan audit; dan
(b) Jika cukup, pengaruh yang direncanakan dari pekerjaan auditor internal terhadap sifat,
waktu, atau luas prosedur auditor eksternal.
9. Dalam menentukan apakah pekerjaan auditor internal kemungkinan cukup untuk tujuan
audit, auditor eksternal harus mengevaluasi:
(a) Objektivitas fungsi audit internal;
(b) Kompetensi teknis auditor internal;
(c) Apakah pekerjaan auditor internal kemungkinan dilaksanakan dengan kecermatan dan
kehati-hatian profesional; dan
(d) Apakah komunikasi antara auditor internal dengan auditor eksternal kemungkinan
efektif. (Ref: Para. A4)
10. Dalam menentukan pengaruh yang direncanakan dari pekerjaaan auditor internal terhadap
sifat, waktu, atau luas prosedur auditor eksternal, auditor eksternal harus
mempertimbangkan:
(a) Sifat dan ruang lingkup pekerjaan tertentu yang dilaksanakan, atau yang akan
dilaksanakan, oleh auditor internal;
(b) Risiko kesalahan penyajian material yang dinilai pada tingkat asersi untuk golongan
transaksi, saldo akun, dan pengungkapan tertentu; dan
(c) Tingkat subjektivitas yang terlibat dalam pengevaluasian bukti audit yang dikumpulkan
oleh auditor internal untuk mendukung asersi yang relevan. (Ref: Para. A5)
Penggunaan Pekerjaan Tertentu Auditor Internal
11. Agar auditor eksternal dapat menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, auditor
eksternal harus mengevaluasi dan melaksanakan prosedur audit atas pekerjaan tersebut
untuk menentukan kecukupan pekerjaan tersebut untuk tujuan auditor eksternal. (Ref: Para.
A6)
12. Untuk menentukan kecukupan pekerjaan tertentu yang dilakukan oleh auditor internal untuk
tujuan auditor eksternal, maka auditor eksternal harus mengevaluasi apakah:
(a) Pekerjaan tersebut dilakukan oleh auditor internal yang memiliki pelatihan teknis dan
kecakapan yang cukup;
(b) Pekerjaan tersebut disupervisi, direviu, dan didokumentasikan dengan baik;
(c) Bukti audit yang cukup telah diperoleh untuk memungkinkan auditor internal untuk
menarik kesimpulan yang wajar.
(d) Kesimpulan yang ditarik adalah tepat sesuai dengan kondisinya dan laporan yang dibuat
oleh auditor internal konsisten dengan hasil pekerjaan yang dilakukan; dan
(e) Setiap pengecualian atau hal-hal yang tidak biasa yang diungkapkan oleh auditor
internal telah diselesaikan dengan baik.
6. Dokumentasi
13. Jika auditor eksternal menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, maka auditor
eksternal harus mencantumkan dalam dokumentasi audit kesimpulan yang ditarik atas
pengevaluasian kecukupan pekerjaan auditor internal, dan prosedur audit yang dilakukan
oleh auditor eksternal atas pekerjaan tersebut, berdasarkan paragraf 11.2
≈≈≈≈≈
Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
Ruang Lingkup SPA ini (Ref: Para. 1)
A1. Seperti yang dijelaskan dalam SPA 315,3
fungsi audit internal entitas kemungkinan
relevan dengan audit jika sifat tanggung jawab dan aktivitas fungsi audit internal terkait
dengan pelaporan keuangan entitas, dan auditor berharap untuk menggunakan pekerjaan
auditor internal untuk memodifikasi sifat atau waktu, atau mengurangi luas, prosedur audit
yang akan dilaksanakan.
A2. Pelaksanaan prosedur berdasarkan SPA ini dapat menyebabkan auditor eksternal untuk
mengevaluasi kembali penilaian risiko kesalahan penyajian material auditor eksternal.
Sebagai akibatnya, hal ini dapat memengaruhi penentuan auditor eksternal atas relevansi
fungsi audit internal terhadap audit. Sama halnya, auditor eksternal dapat memutuskan
untuk tidak menggunakan pekerjaan auditor internal untuk memengaruhi sifat, waktu, atau
luas prosedur auditor eksternal. Dalam kondisi tersebut, penerapan lebih lanjut SPA ini
oleh auditor eksternal mungkin tidak diperlukan.
Tujuan Fungsi Audit Internal (Ref: Para. 3)
A3. Tujuan fungsi audit internal sangat bervariasi dan bergantung pada ukuran dan struktur
entitas dan ketentuan manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas
tata kelola. Aktivitas fungsi audit internal dapat mencakup satu atau lebih hal-hal sebagai
berikut:
Pemantauan pengendalian internal. Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung
jawab spesifik untuk mereviu pengendalian internal, memantau operasi pengendalian
internal tersebut, dan memberikan rekomendasi perbaikan atas pengendalian internal
tersebut.
Pemeriksaan atas informasi keuangan dan informasi operasional. Fungsi audit internal
dapat diserahkan tanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengukur,
mengklasifikasikan, dan melaporkan informasi keuangan dan informasi operasional,
serta untuk meminta keterangan tertentu tentang pos-pos dalam informasi tersebut,
termasuk pengujian secara detail atas transaksi, saldo, dan prosedur.
Pereviuan aktivitas operasi. Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung jawab
untuk mereviu ekonomi, serta keefisiensian dan keefektivitasan aktivitas operasi,
termasuk aktivitas nonkeuangan dari entitas.
Pereviuan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Fungsi audit
internal dapat diserhkan tanggung jawab untuk mereviu kepatuhan terhadap peraturan
2
SPA 230, “Dokumentasi Audit,” paragraf 8–11, dan A6.
3
SPA 315, paragraf A101.
7. perundang-undangan dan ketentuan eksternal lainnya, serta terhadap kebijakan dan
arahan manajemen dan ketentuan internal lainnya.
Pengelolaan risiko. Fungsi audit internal dapat membantu organisasi melalui
pengidentifikasian dan pengevaluasian atas keterpaparan signifikan terhadap risiko,
dan berkontribusi dalam peningkatan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian.
Tata kelola. Fungsi audit internal dapat menilai proses tata kelola dalam pencapaian
tujuan etika dan nilai, pengelolaan dan akuntabilitas kinerja, pengomunikasian
informasi risiko dan informasi pengendalian kepada pihak-pihak yang tepat dalam
organisasi, serta keefektivitasan komunikasi di antara pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola, auditor eksternal dan auditor internal, dan manajemen.
Penentuan Apakah akan Menggunakan Pekerjaan Auditor Internal dan Seberapa Luas
Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal Tersebut
Apakah Pekerjaan Auditor Internal Kemungkinan Cukup untuk Tujuan Audit (Ref: Para. 9)
A4. Faktor yang dapat memengaruhi penentuan auditor eksternal atas kemungkinan cukup
atau tidak cukupnya pekerjaan auditor internal untuk tujuan audit mencakup:
Objektivitas
Status fungsi audit internal dalam entitas dan pengaruh status tersebut terhadap
kemampuan auditor internal untuk bersikap objektif.
Apakah fungsi audit internal melapor kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola atau seseorang dengan kewenangan yang tepat, dan apakah auditor internal
memiliki akses langsung ke pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
Apakah auditor internal bebas dari tanggung jawab yang saling bertentangan.
Apakah pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola mengawasi keputusan-
keputusan tentang kepegawaian yang terkait dengan fungsi audit internal.
Apakah terdapat hambatan atau pembatasan yang ditujukan kepada fungsi audit
internal oleh manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
Apakah manajemen bertindak berdasarkan rekomendasi fungsi audit internal,
seberapa luas tindakan tersebut dilakukan, dan bagaimana tindakan tersebut
dibuktikan.
Kompetensi teknis
Apakah auditor internal merupakan anggota organisasi profesi yang relevan.
Apakah auditor internal memiliki pelatihan dan kecakapan teknis yang cukup sebagai
auditor internal.
Apakah terdapat kebijakan yang ditetapkan dalam perekrutan dan pelatihan auditor
internal.
Kecermatan dan kehati-hatian profesional
Apakah aktivitas fungsi audit internal direncanakan, disupervisi, ditelaah, dan
didokumentasikan dengan baik.
Keberadaan dan kecukupan manual audit atau dokumen sejenis lainnya, program
kerja, dan dokumentasi audit internal.
Komunikasi
Komunikasi antara auditor eksternal dengan auditor internal kemungkinan paling efektif
ketika auditor internal bebas berkomunikasi secara terbuka dengan auditor eksternal, dan
Pertemuan diselenggarakan pada waktu yang tepat selama periode audit.
8. Auditor eksternal diinformasikan tentang, dan memiliki akses atas, laporan audit
internal, serta diinformasikan tentang setiap hal signifikan yang dapat menjadi
perhatian auditor internal ketika hal tersebut dapat memengaruhi pekerjaan auditor
eksternal; dan
Auditor eksternal menginformasikan kepada auditor internal setiap hal signifikan yang
dapat memengaruhi fungsi audit internal.
Pengaruh yang Direncanakan dari Pekerjaan Auditor Internal terhadap Sifat, Waktu, atau Luas
Prosedur Auditor Eksternal (Ref: Para. 10)
A5. Ketika pekerjaan auditor internal menjadi suatu faktor dalam menentukan sifat, waktu,
atau luas prosedur auditor eksternal, mungkin akan bermanfaat untuk menyepakati di
muka hal-hal dibawah ini dengan auditor internal:
Kapan pekerjaan tersebut akan dilakukan;
Luas cakupan audit;
Materialitas laporan keuangan secara keseluruhan (dan, jika relevan, tingkat
materialitas golongan transaksi, saldo akun, atau pengungkapan tertentu), dan
materialitas kinerja;
Metode yang diusulkan atas pemilihan pos;
Pendokumentasian pekerjaan yang dilakukan; dan
Prosedur reviu dan pelaporan
Penggunaan Pekerjaan Tertentu Auditor Internal (Ref: Para. 11)
A6. Sifat, waktu, dan luas prosedur audit yang dilakukan atas pekerjaan tertentu auditor
internal akan bergantung pada penilaian auditor eksternal atas risiko kesalahan penyajian
material, pengevaluasian fungsi audit internal, dan pengevaluasian pekerjaan tertentu
auditor internal. Prosedur audit tersebut dapat mencakup:
Pemeriksaan pos-pos yang telah diperiksa oleh auditor internal;
Pemeriksaan pos-pos sejenis lainnya; dan
Pengamatan prosedur yang dilakukan oleh auditor internal.