SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 8
Baixar para ler offline
EXPOSURE DRAFT
STANDAR PERIKATAN AUDIT
(“SPA”) 610
PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR
INTERNAL
Exposure draft ini diterbitkan oleh
Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia
Tanggapan tertulis atas exposure draft ini diharapkan
dapat diterima paling lambat tanggal 20 Mei 2012 ke
Sekretariat IAPI Jl. Kapten P. Tendean No. 1 Lt. 1 Jakarta
12710 atau melalui fax (021) 2525-175 atau email ke
info@iapi.or.id atau divisi.standar_teknis@iapi.or.id
EXPOSUREDRAFT
INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA
Indonesian Institute of Certified Public Accountants
INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA
DEWAN STANDAR PROFESI
2008 – 2012
Kusumaningsih Angkawidjaja Ketua
Handri Tjendra Wakil Ketua
Dedy Sukrisnadi Anggota
Fahmi Anggota
Godang Parulian Panjaitan Anggota
Johannes Emile Runtuwene Anggota
Lolita R. Siregar Anggota
Renie Feriana Anggota
Yusron Fauzan Anggota
STANDAR PERIKATAN AUDIT 610
PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL
(Berlaku efektif bagi audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai dari atau
setelah tanggal 1 Januari 2013)
Daftar Isi
Paragraf
Pendahuluan
Ruang Lingkup SPA Ini …………………………………………………….. 1-2
Hubungan antara Fungsi Audit Internal dengan Auditor Eksternal …… 3-4
Tanggal Berlaku Efektif ………………………………………………….…. 5
Tujuan ………………………………………………………………………..... 6
Definisi ……………………………………………………………………….... 7
Ketentuan
Penentuan Apakah akan Menggunakan Pekerjaan Auditor Internal dan
Seberapa Luas Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal Tersebut …………. 8-10
Penggunaan Pekerjaan Tertentu Auditor Internal ………………………………. 11-12
Dokumentasi ………………………………………………..……………………….. 13
Materi Penerapan dan Penjelasan Lainnya
Ruang Lingkup SPA Ini…………………………………………………………….. A1-A2
Tujuan Fungi Audit Internal ………………………………………………………. A3
Penentuan Apakah akan Menggunakan Pekerjaan Auditor Internal dan
Seberapa Luas Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal Tersebut … A4-A5
Penggunaan Pekerjaan Tertentu Auditor Internal ………..……………………. A6
Standar Perikatan Audit (“SPA”) 610, “Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal” harus
dibaca bersama dengan SPA 200, ”Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan
Pelaksanaan suatu Audit Berdasarkan Standar Perikatan Audit.”
Pendahuluan
Ruang Lingkup SPA Ini
1. Standar Perikatan Audit (“SPA”) ini mengatur tanggung jawab auditor eksternal dalam
hubungannya dengan pekerjaan auditor internal ketika auditor eksternal telah menentukan,
berdasarkan SPA 315,1
bahwa fungsi audit internal kemungkinan relevan dengan audit.
(Ref: Para. A1-A2).
2. SPA ini tidak mengatur hal-hal yang berkaitan dengan kondisi ketika auditor internal secara
individual menyediakan bantuan langsung kepada auditor eksternal dalam pelaksanaan
prosedur audit.
Hubungan antara Fungsi Audit Internal dengan Auditor Eksternal
3. Tujuan fungsi audit internal ditentukan oleh manajemen dan, jika relevan, pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola. Sementara tujuan fungsi audit internal dan auditor
eksternal berbeda, beberapa cara yang digunakan oleh fungsi audit internal dan auditor
eksternal dalam mencapai tujuan mereka masing-masing mungkin sama. (Ref: Para. A3)
4. Terlepas dari tingkat otonomi dan objektivitas fungsi audit internal, fungsi tersebut tidak
independen dari entitas sebagaimana yang dituntut dari auditor eksternal ketika
menyatakan opini atas laporan keuangan. Auditor eksternal memiliki tanggung jawab
tunggal atas dinyatakannya opini audit, dan tanggung jawab tersebut tidak berkurang
dengan digunakannya pekerjaan auditor internal oleh auditor eksternal.
Tanggal Berlaku Efektif
5. SPA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2013.
Tujuan
6. Dalam hal entitas memiliki suatu fungsi audit internal dan auditor eksternal telah
menentukan bahwa pekerjaan auditor internal tersebut kemungkinan relevan dengan audit
yang dilakukannya, tujuan auditor eksternal adalah sebagai berikut:
(a) Untuk menentukan apakah akan menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, dan
seberapa luas penggunaan pekerjaan auditor internal tersebut; dan;
(b) Jika menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, menentukan apakah pekerjaan
tersebut cukup untuk tujuan audit.
Definisi
7. Untuk tujuan SPA, istilah di bawah ini memiliki makna sebagai berikut:
(a) Fungsi audit internal—Suatu aktivitas penilaian yang ditetapkan atau disediakan sebagai
suatu jasa bagi entitas. Fungsi audit internal mencakup antara lain pemeriksaan,
pengevaluasian, dan pemantauan kecukupan dan keefektivitasan pengendalian internal.
(b) Auditor internal—individu-individu yang melaksanakan aktivitas fungsi audit internal.
Auditor internal dapat berada dalam departemen audit internal atau fungsi setara lainnya
1 SPA 315, “Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas
dan Lingkungannya,” paragraf 23
Ketentuan
Penentuan Apakah akan Menggunakan Pekerjaan Auditor Internal dan Seberapa Luas
Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal Tersebut
8. Auditor eksternal harus menentukan:
(a) Apakah pekerjaan auditor internal kemungkinan cukup untuk tujuan audit; dan
(b) Jika cukup, pengaruh yang direncanakan dari pekerjaan auditor internal terhadap sifat,
waktu, atau luas prosedur auditor eksternal.
9. Dalam menentukan apakah pekerjaan auditor internal kemungkinan cukup untuk tujuan
audit, auditor eksternal harus mengevaluasi:
(a) Objektivitas fungsi audit internal;
(b) Kompetensi teknis auditor internal;
(c) Apakah pekerjaan auditor internal kemungkinan dilaksanakan dengan kecermatan dan
kehati-hatian profesional; dan
(d) Apakah komunikasi antara auditor internal dengan auditor eksternal kemungkinan
efektif. (Ref: Para. A4)
10. Dalam menentukan pengaruh yang direncanakan dari pekerjaaan auditor internal terhadap
sifat, waktu, atau luas prosedur auditor eksternal, auditor eksternal harus
mempertimbangkan:
(a) Sifat dan ruang lingkup pekerjaan tertentu yang dilaksanakan, atau yang akan
dilaksanakan, oleh auditor internal;
(b) Risiko kesalahan penyajian material yang dinilai pada tingkat asersi untuk golongan
transaksi, saldo akun, dan pengungkapan tertentu; dan
(c) Tingkat subjektivitas yang terlibat dalam pengevaluasian bukti audit yang dikumpulkan
oleh auditor internal untuk mendukung asersi yang relevan. (Ref: Para. A5)
Penggunaan Pekerjaan Tertentu Auditor Internal
11. Agar auditor eksternal dapat menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, auditor
eksternal harus mengevaluasi dan melaksanakan prosedur audit atas pekerjaan tersebut
untuk menentukan kecukupan pekerjaan tersebut untuk tujuan auditor eksternal. (Ref: Para.
A6)
12. Untuk menentukan kecukupan pekerjaan tertentu yang dilakukan oleh auditor internal untuk
tujuan auditor eksternal, maka auditor eksternal harus mengevaluasi apakah:
(a) Pekerjaan tersebut dilakukan oleh auditor internal yang memiliki pelatihan teknis dan
kecakapan yang cukup;
(b) Pekerjaan tersebut disupervisi, direviu, dan didokumentasikan dengan baik;
(c) Bukti audit yang cukup telah diperoleh untuk memungkinkan auditor internal untuk
menarik kesimpulan yang wajar.
(d) Kesimpulan yang ditarik adalah tepat sesuai dengan kondisinya dan laporan yang dibuat
oleh auditor internal konsisten dengan hasil pekerjaan yang dilakukan; dan
(e) Setiap pengecualian atau hal-hal yang tidak biasa yang diungkapkan oleh auditor
internal telah diselesaikan dengan baik.
Dokumentasi
13. Jika auditor eksternal menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, maka auditor
eksternal harus mencantumkan dalam dokumentasi audit kesimpulan yang ditarik atas
pengevaluasian kecukupan pekerjaan auditor internal, dan prosedur audit yang dilakukan
oleh auditor eksternal atas pekerjaan tersebut, berdasarkan paragraf 11.2
≈≈≈≈≈
Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
Ruang Lingkup SPA ini (Ref: Para. 1)
A1. Seperti yang dijelaskan dalam SPA 315,3
fungsi audit internal entitas kemungkinan
relevan dengan audit jika sifat tanggung jawab dan aktivitas fungsi audit internal terkait
dengan pelaporan keuangan entitas, dan auditor berharap untuk menggunakan pekerjaan
auditor internal untuk memodifikasi sifat atau waktu, atau mengurangi luas, prosedur audit
yang akan dilaksanakan.
A2. Pelaksanaan prosedur berdasarkan SPA ini dapat menyebabkan auditor eksternal untuk
mengevaluasi kembali penilaian risiko kesalahan penyajian material auditor eksternal.
Sebagai akibatnya, hal ini dapat memengaruhi penentuan auditor eksternal atas relevansi
fungsi audit internal terhadap audit. Sama halnya, auditor eksternal dapat memutuskan
untuk tidak menggunakan pekerjaan auditor internal untuk memengaruhi sifat, waktu, atau
luas prosedur auditor eksternal. Dalam kondisi tersebut, penerapan lebih lanjut SPA ini
oleh auditor eksternal mungkin tidak diperlukan.
Tujuan Fungsi Audit Internal (Ref: Para. 3)
A3. Tujuan fungsi audit internal sangat bervariasi dan bergantung pada ukuran dan struktur
entitas dan ketentuan manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas
tata kelola. Aktivitas fungsi audit internal dapat mencakup satu atau lebih hal-hal sebagai
berikut:
Pemantauan pengendalian internal. Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung
jawab spesifik untuk mereviu pengendalian internal, memantau operasi pengendalian
internal tersebut, dan memberikan rekomendasi perbaikan atas pengendalian internal
tersebut.
Pemeriksaan atas informasi keuangan dan informasi operasional. Fungsi audit internal
dapat diserahkan tanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengukur,
mengklasifikasikan, dan melaporkan informasi keuangan dan informasi operasional,
serta untuk meminta keterangan tertentu tentang pos-pos dalam informasi tersebut,
termasuk pengujian secara detail atas transaksi, saldo, dan prosedur.
Pereviuan aktivitas operasi. Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung jawab
untuk mereviu ekonomi, serta keefisiensian dan keefektivitasan aktivitas operasi,
termasuk aktivitas nonkeuangan dari entitas.
Pereviuan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Fungsi audit
internal dapat diserhkan tanggung jawab untuk mereviu kepatuhan terhadap peraturan
2
SPA 230, “Dokumentasi Audit,” paragraf 8–11, dan A6.
3
SPA 315, paragraf A101.
perundang-undangan dan ketentuan eksternal lainnya, serta terhadap kebijakan dan
arahan manajemen dan ketentuan internal lainnya.
Pengelolaan risiko. Fungsi audit internal dapat membantu organisasi melalui
pengidentifikasian dan pengevaluasian atas keterpaparan signifikan terhadap risiko,
dan berkontribusi dalam peningkatan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian.
Tata kelola. Fungsi audit internal dapat menilai proses tata kelola dalam pencapaian
tujuan etika dan nilai, pengelolaan dan akuntabilitas kinerja, pengomunikasian
informasi risiko dan informasi pengendalian kepada pihak-pihak yang tepat dalam
organisasi, serta keefektivitasan komunikasi di antara pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola, auditor eksternal dan auditor internal, dan manajemen.
Penentuan Apakah akan Menggunakan Pekerjaan Auditor Internal dan Seberapa Luas
Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal Tersebut
Apakah Pekerjaan Auditor Internal Kemungkinan Cukup untuk Tujuan Audit (Ref: Para. 9)
A4. Faktor yang dapat memengaruhi penentuan auditor eksternal atas kemungkinan cukup
atau tidak cukupnya pekerjaan auditor internal untuk tujuan audit mencakup:
Objektivitas
Status fungsi audit internal dalam entitas dan pengaruh status tersebut terhadap
kemampuan auditor internal untuk bersikap objektif.
Apakah fungsi audit internal melapor kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola atau seseorang dengan kewenangan yang tepat, dan apakah auditor internal
memiliki akses langsung ke pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
Apakah auditor internal bebas dari tanggung jawab yang saling bertentangan.
Apakah pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola mengawasi keputusan-
keputusan tentang kepegawaian yang terkait dengan fungsi audit internal.
Apakah terdapat hambatan atau pembatasan yang ditujukan kepada fungsi audit
internal oleh manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
Apakah manajemen bertindak berdasarkan rekomendasi fungsi audit internal,
seberapa luas tindakan tersebut dilakukan, dan bagaimana tindakan tersebut
dibuktikan.
Kompetensi teknis
Apakah auditor internal merupakan anggota organisasi profesi yang relevan.
Apakah auditor internal memiliki pelatihan dan kecakapan teknis yang cukup sebagai
auditor internal.
Apakah terdapat kebijakan yang ditetapkan dalam perekrutan dan pelatihan auditor
internal.
Kecermatan dan kehati-hatian profesional
Apakah aktivitas fungsi audit internal direncanakan, disupervisi, ditelaah, dan
didokumentasikan dengan baik.
Keberadaan dan kecukupan manual audit atau dokumen sejenis lainnya, program
kerja, dan dokumentasi audit internal.
Komunikasi
Komunikasi antara auditor eksternal dengan auditor internal kemungkinan paling efektif
ketika auditor internal bebas berkomunikasi secara terbuka dengan auditor eksternal, dan
Pertemuan diselenggarakan pada waktu yang tepat selama periode audit.
Auditor eksternal diinformasikan tentang, dan memiliki akses atas, laporan audit
internal, serta diinformasikan tentang setiap hal signifikan yang dapat menjadi
perhatian auditor internal ketika hal tersebut dapat memengaruhi pekerjaan auditor
eksternal; dan
Auditor eksternal menginformasikan kepada auditor internal setiap hal signifikan yang
dapat memengaruhi fungsi audit internal.
Pengaruh yang Direncanakan dari Pekerjaan Auditor Internal terhadap Sifat, Waktu, atau Luas
Prosedur Auditor Eksternal (Ref: Para. 10)
A5. Ketika pekerjaan auditor internal menjadi suatu faktor dalam menentukan sifat, waktu,
atau luas prosedur auditor eksternal, mungkin akan bermanfaat untuk menyepakati di
muka hal-hal dibawah ini dengan auditor internal:
Kapan pekerjaan tersebut akan dilakukan;
Luas cakupan audit;
Materialitas laporan keuangan secara keseluruhan (dan, jika relevan, tingkat
materialitas golongan transaksi, saldo akun, atau pengungkapan tertentu), dan
materialitas kinerja;
Metode yang diusulkan atas pemilihan pos;
Pendokumentasian pekerjaan yang dilakukan; dan
Prosedur reviu dan pelaporan
Penggunaan Pekerjaan Tertentu Auditor Internal (Ref: Para. 11)
A6. Sifat, waktu, dan luas prosedur audit yang dilakukan atas pekerjaan tertentu auditor
internal akan bergantung pada penilaian auditor eksternal atas risiko kesalahan penyajian
material, pengevaluasian fungsi audit internal, dan pengevaluasian pekerjaan tertentu
auditor internal. Prosedur audit tersebut dapat mencakup:
Pemeriksaan pos-pos yang telah diperiksa oleh auditor internal;
Pemeriksaan pos-pos sejenis lainnya; dan
Pengamatan prosedur yang dilakukan oleh auditor internal.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemen
anggibert
 
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
mas ijup
 
Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuan
evi hermawati
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian audit
agunghery19
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Rose Meea
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
Adi Jauhari
 
Akuntansi kombinasi bisnis
Akuntansi kombinasi bisnisAkuntansi kombinasi bisnis
Akuntansi kombinasi bisnis
Malang
 

Mais procurados (20)

Pengakuan Pendapatan
Pengakuan PendapatanPengakuan Pendapatan
Pengakuan Pendapatan
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemen
 
5.agency theory
5.agency theory5.agency theory
5.agency theory
 
Kebijakan Akuntansi
Kebijakan AkuntansiKebijakan Akuntansi
Kebijakan Akuntansi
 
Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuan
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
 
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanMakalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
 
Eva dan roi
Eva dan roiEva dan roi
Eva dan roi
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian audit
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
 
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana BankSumber Dana dan Alokasi Dana Bank
Sumber Dana dan Alokasi Dana Bank
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
 
Akuntansi Pensiun
Akuntansi PensiunAkuntansi Pensiun
Akuntansi Pensiun
 
PSAK 57
PSAK 57PSAK 57
PSAK 57
 
Akuntansi Keuangan Lanjut II (Perubahan Kepemilikan)
Akuntansi Keuangan Lanjut II (Perubahan Kepemilikan)Akuntansi Keuangan Lanjut II (Perubahan Kepemilikan)
Akuntansi Keuangan Lanjut II (Perubahan Kepemilikan)
 
Laporan Audit
Laporan AuditLaporan Audit
Laporan Audit
 
Dian ayu lestari akuntansi keuangan lanjutan 2-metode ekuitas
Dian ayu lestari akuntansi keuangan lanjutan 2-metode ekuitasDian ayu lestari akuntansi keuangan lanjutan 2-metode ekuitas
Dian ayu lestari akuntansi keuangan lanjutan 2-metode ekuitas
 
Akuntansi kombinasi bisnis
Akuntansi kombinasi bisnisAkuntansi kombinasi bisnis
Akuntansi kombinasi bisnis
 
Bab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko auditBab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko audit
 

Destaque (10)

Kerangka utk Perikatan Asurans - revisedx
Kerangka utk Perikatan Asurans - revisedxKerangka utk Perikatan Asurans - revisedx
Kerangka utk Perikatan Asurans - revisedx
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
 
Internal Audit
Internal AuditInternal Audit
Internal Audit
 
SA 600 - 620 - revisedx
SA 600 - 620 - revisedxSA 600 - 620 - revisedx
SA 600 - 620 - revisedx
 
SA 200 - 265 - revisedx
SA 200 - 265 - revisedxSA 200 - 265 - revisedx
SA 200 - 265 - revisedx
 
SA 530 Audit Sampling
SA 530 Audit SamplingSA 530 Audit Sampling
SA 530 Audit Sampling
 
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usahaperistiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
peristiwa kemudian, usaha berkesinambungan, audit kelompok usaha
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
PROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDITPROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDIT
 
Training audit mutu internal iso 9001
Training audit mutu internal iso 9001Training audit mutu internal iso 9001
Training audit mutu internal iso 9001
 

Semelhante a ED SPA 610 - Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal

Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 7
Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 7Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 7
Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 7
Erdha Reidha
 
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptxTugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
NajmiLaili4
 
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptxTugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
NajmiLaili4
 
Tugas rmk ch 10 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 10 susanti nurul ramadaniTugas rmk ch 10 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 10 susanti nurul ramadani
Erdha Reidha
 
Arens edisi 12_ch_26
Arens edisi 12_ch_26Arens edisi 12_ch_26
Arens edisi 12_ch_26
died21
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
DIANA LESTARI
 
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluanTugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Yusdi Sinathrya
 

Semelhante a ED SPA 610 - Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal (20)

Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 7
Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 7Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 7
Tugas rmk susanti nurul ramadani ch 7
 
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptxTugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
 
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptxTugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
Tugas Asinkronus Materi 1_Internal Audit_Najmi Laili_5B AKS (1).pptx
 
Audit
AuditAudit
Audit
 
Tugas rmk ch 10 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 10 susanti nurul ramadaniTugas rmk ch 10 susanti nurul ramadani
Tugas rmk ch 10 susanti nurul ramadani
 
Arens edisi 12_ch_26
Arens edisi 12_ch_26Arens edisi 12_ch_26
Arens edisi 12_ch_26
 
Audit Responbilities and Objectives
Audit Responbilities and ObjectivesAudit Responbilities and Objectives
Audit Responbilities and Objectives
 
Internal Audit 5-7.ppt
Internal Audit 5-7.pptInternal Audit 5-7.ppt
Internal Audit 5-7.ppt
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
 
Perencanaan audit
Perencanaan auditPerencanaan audit
Perencanaan audit
 
An effective internal
An effective internal An effective internal
An effective internal
 
Manajemen mutu
Manajemen mutuManajemen mutu
Manajemen mutu
 
PEDOMAN AUDIT MUTU INTERNAL UNTUK PERGURUAN TINGGI
PEDOMAN AUDIT MUTU INTERNAL UNTUK PERGURUAN TINGGIPEDOMAN AUDIT MUTU INTERNAL UNTUK PERGURUAN TINGGI
PEDOMAN AUDIT MUTU INTERNAL UNTUK PERGURUAN TINGGI
 
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6   pengendalian internal dan evaluasinyaQuiz 6   pengendalian internal dan evaluasinya
Quiz 6 pengendalian internal dan evaluasinya
 
Kedua
KeduaKedua
Kedua
 
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalianPresentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
 
Cakupan Assessmen Quality Assurance
Cakupan Assessmen Quality AssuranceCakupan Assessmen Quality Assurance
Cakupan Assessmen Quality Assurance
 
Auditing1
Auditing1Auditing1
Auditing1
 
Laporan audit tsi
Laporan audit tsiLaporan audit tsi
Laporan audit tsi
 
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluanTugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
 

Mais de P Karlin Panggalo.SE.MM.Ak.CA.CFA.CCM (6)

MANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASI
MANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASIMANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASI
MANAJEMEN+PORTOFOLIO+OBLIGASI
 
Presentation_20110802213554
Presentation_20110802213554Presentation_20110802213554
Presentation_20110802213554
 
perbandingan-antara-ifrs-dengan-psak-qv1
perbandingan-antara-ifrs-dengan-psak-qv1perbandingan-antara-ifrs-dengan-psak-qv1
perbandingan-antara-ifrs-dengan-psak-qv1
 
audit manajemen
audit manajemenaudit manajemen
audit manajemen
 
Pertemuan 12 Loss Prevention and Fraud
Pertemuan 12 Loss Prevention and FraudPertemuan 12 Loss Prevention and Fraud
Pertemuan 12 Loss Prevention and Fraud
 
Internal audit - Copy
Internal audit - CopyInternal audit - Copy
Internal audit - Copy
 

ED SPA 610 - Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal

  • 1. EXPOSURE DRAFT STANDAR PERIKATAN AUDIT (“SPA”) 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Institut Akuntan Publik Indonesia Tanggapan tertulis atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 20 Mei 2012 ke Sekretariat IAPI Jl. Kapten P. Tendean No. 1 Lt. 1 Jakarta 12710 atau melalui fax (021) 2525-175 atau email ke info@iapi.or.id atau divisi.standar_teknis@iapi.or.id EXPOSUREDRAFT INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Indonesian Institute of Certified Public Accountants
  • 2. INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA DEWAN STANDAR PROFESI 2008 – 2012 Kusumaningsih Angkawidjaja Ketua Handri Tjendra Wakil Ketua Dedy Sukrisnadi Anggota Fahmi Anggota Godang Parulian Panjaitan Anggota Johannes Emile Runtuwene Anggota Lolita R. Siregar Anggota Renie Feriana Anggota Yusron Fauzan Anggota
  • 3. STANDAR PERIKATAN AUDIT 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL (Berlaku efektif bagi audit atas laporan keuangan untuk periode yang dimulai dari atau setelah tanggal 1 Januari 2013) Daftar Isi Paragraf Pendahuluan Ruang Lingkup SPA Ini …………………………………………………….. 1-2 Hubungan antara Fungsi Audit Internal dengan Auditor Eksternal …… 3-4 Tanggal Berlaku Efektif ………………………………………………….…. 5 Tujuan ………………………………………………………………………..... 6 Definisi ……………………………………………………………………….... 7 Ketentuan Penentuan Apakah akan Menggunakan Pekerjaan Auditor Internal dan Seberapa Luas Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal Tersebut …………. 8-10 Penggunaan Pekerjaan Tertentu Auditor Internal ………………………………. 11-12 Dokumentasi ………………………………………………..……………………….. 13 Materi Penerapan dan Penjelasan Lainnya Ruang Lingkup SPA Ini…………………………………………………………….. A1-A2 Tujuan Fungi Audit Internal ………………………………………………………. A3 Penentuan Apakah akan Menggunakan Pekerjaan Auditor Internal dan Seberapa Luas Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal Tersebut … A4-A5 Penggunaan Pekerjaan Tertentu Auditor Internal ………..……………………. A6 Standar Perikatan Audit (“SPA”) 610, “Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal” harus dibaca bersama dengan SPA 200, ”Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan suatu Audit Berdasarkan Standar Perikatan Audit.”
  • 4. Pendahuluan Ruang Lingkup SPA Ini 1. Standar Perikatan Audit (“SPA”) ini mengatur tanggung jawab auditor eksternal dalam hubungannya dengan pekerjaan auditor internal ketika auditor eksternal telah menentukan, berdasarkan SPA 315,1 bahwa fungsi audit internal kemungkinan relevan dengan audit. (Ref: Para. A1-A2). 2. SPA ini tidak mengatur hal-hal yang berkaitan dengan kondisi ketika auditor internal secara individual menyediakan bantuan langsung kepada auditor eksternal dalam pelaksanaan prosedur audit. Hubungan antara Fungsi Audit Internal dengan Auditor Eksternal 3. Tujuan fungsi audit internal ditentukan oleh manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Sementara tujuan fungsi audit internal dan auditor eksternal berbeda, beberapa cara yang digunakan oleh fungsi audit internal dan auditor eksternal dalam mencapai tujuan mereka masing-masing mungkin sama. (Ref: Para. A3) 4. Terlepas dari tingkat otonomi dan objektivitas fungsi audit internal, fungsi tersebut tidak independen dari entitas sebagaimana yang dituntut dari auditor eksternal ketika menyatakan opini atas laporan keuangan. Auditor eksternal memiliki tanggung jawab tunggal atas dinyatakannya opini audit, dan tanggung jawab tersebut tidak berkurang dengan digunakannya pekerjaan auditor internal oleh auditor eksternal. Tanggal Berlaku Efektif 5. SPA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013. Tujuan 6. Dalam hal entitas memiliki suatu fungsi audit internal dan auditor eksternal telah menentukan bahwa pekerjaan auditor internal tersebut kemungkinan relevan dengan audit yang dilakukannya, tujuan auditor eksternal adalah sebagai berikut: (a) Untuk menentukan apakah akan menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, dan seberapa luas penggunaan pekerjaan auditor internal tersebut; dan; (b) Jika menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, menentukan apakah pekerjaan tersebut cukup untuk tujuan audit. Definisi 7. Untuk tujuan SPA, istilah di bawah ini memiliki makna sebagai berikut: (a) Fungsi audit internal—Suatu aktivitas penilaian yang ditetapkan atau disediakan sebagai suatu jasa bagi entitas. Fungsi audit internal mencakup antara lain pemeriksaan, pengevaluasian, dan pemantauan kecukupan dan keefektivitasan pengendalian internal. (b) Auditor internal—individu-individu yang melaksanakan aktivitas fungsi audit internal. Auditor internal dapat berada dalam departemen audit internal atau fungsi setara lainnya 1 SPA 315, “Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya,” paragraf 23
  • 5. Ketentuan Penentuan Apakah akan Menggunakan Pekerjaan Auditor Internal dan Seberapa Luas Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal Tersebut 8. Auditor eksternal harus menentukan: (a) Apakah pekerjaan auditor internal kemungkinan cukup untuk tujuan audit; dan (b) Jika cukup, pengaruh yang direncanakan dari pekerjaan auditor internal terhadap sifat, waktu, atau luas prosedur auditor eksternal. 9. Dalam menentukan apakah pekerjaan auditor internal kemungkinan cukup untuk tujuan audit, auditor eksternal harus mengevaluasi: (a) Objektivitas fungsi audit internal; (b) Kompetensi teknis auditor internal; (c) Apakah pekerjaan auditor internal kemungkinan dilaksanakan dengan kecermatan dan kehati-hatian profesional; dan (d) Apakah komunikasi antara auditor internal dengan auditor eksternal kemungkinan efektif. (Ref: Para. A4) 10. Dalam menentukan pengaruh yang direncanakan dari pekerjaaan auditor internal terhadap sifat, waktu, atau luas prosedur auditor eksternal, auditor eksternal harus mempertimbangkan: (a) Sifat dan ruang lingkup pekerjaan tertentu yang dilaksanakan, atau yang akan dilaksanakan, oleh auditor internal; (b) Risiko kesalahan penyajian material yang dinilai pada tingkat asersi untuk golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan tertentu; dan (c) Tingkat subjektivitas yang terlibat dalam pengevaluasian bukti audit yang dikumpulkan oleh auditor internal untuk mendukung asersi yang relevan. (Ref: Para. A5) Penggunaan Pekerjaan Tertentu Auditor Internal 11. Agar auditor eksternal dapat menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, auditor eksternal harus mengevaluasi dan melaksanakan prosedur audit atas pekerjaan tersebut untuk menentukan kecukupan pekerjaan tersebut untuk tujuan auditor eksternal. (Ref: Para. A6) 12. Untuk menentukan kecukupan pekerjaan tertentu yang dilakukan oleh auditor internal untuk tujuan auditor eksternal, maka auditor eksternal harus mengevaluasi apakah: (a) Pekerjaan tersebut dilakukan oleh auditor internal yang memiliki pelatihan teknis dan kecakapan yang cukup; (b) Pekerjaan tersebut disupervisi, direviu, dan didokumentasikan dengan baik; (c) Bukti audit yang cukup telah diperoleh untuk memungkinkan auditor internal untuk menarik kesimpulan yang wajar. (d) Kesimpulan yang ditarik adalah tepat sesuai dengan kondisinya dan laporan yang dibuat oleh auditor internal konsisten dengan hasil pekerjaan yang dilakukan; dan (e) Setiap pengecualian atau hal-hal yang tidak biasa yang diungkapkan oleh auditor internal telah diselesaikan dengan baik.
  • 6. Dokumentasi 13. Jika auditor eksternal menggunakan pekerjaan tertentu auditor internal, maka auditor eksternal harus mencantumkan dalam dokumentasi audit kesimpulan yang ditarik atas pengevaluasian kecukupan pekerjaan auditor internal, dan prosedur audit yang dilakukan oleh auditor eksternal atas pekerjaan tersebut, berdasarkan paragraf 11.2 ≈≈≈≈≈ Materi Penerapan dan Penjelasan Lain Ruang Lingkup SPA ini (Ref: Para. 1) A1. Seperti yang dijelaskan dalam SPA 315,3 fungsi audit internal entitas kemungkinan relevan dengan audit jika sifat tanggung jawab dan aktivitas fungsi audit internal terkait dengan pelaporan keuangan entitas, dan auditor berharap untuk menggunakan pekerjaan auditor internal untuk memodifikasi sifat atau waktu, atau mengurangi luas, prosedur audit yang akan dilaksanakan. A2. Pelaksanaan prosedur berdasarkan SPA ini dapat menyebabkan auditor eksternal untuk mengevaluasi kembali penilaian risiko kesalahan penyajian material auditor eksternal. Sebagai akibatnya, hal ini dapat memengaruhi penentuan auditor eksternal atas relevansi fungsi audit internal terhadap audit. Sama halnya, auditor eksternal dapat memutuskan untuk tidak menggunakan pekerjaan auditor internal untuk memengaruhi sifat, waktu, atau luas prosedur auditor eksternal. Dalam kondisi tersebut, penerapan lebih lanjut SPA ini oleh auditor eksternal mungkin tidak diperlukan. Tujuan Fungsi Audit Internal (Ref: Para. 3) A3. Tujuan fungsi audit internal sangat bervariasi dan bergantung pada ukuran dan struktur entitas dan ketentuan manajemen dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Aktivitas fungsi audit internal dapat mencakup satu atau lebih hal-hal sebagai berikut: Pemantauan pengendalian internal. Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung jawab spesifik untuk mereviu pengendalian internal, memantau operasi pengendalian internal tersebut, dan memberikan rekomendasi perbaikan atas pengendalian internal tersebut. Pemeriksaan atas informasi keuangan dan informasi operasional. Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasikan, dan melaporkan informasi keuangan dan informasi operasional, serta untuk meminta keterangan tertentu tentang pos-pos dalam informasi tersebut, termasuk pengujian secara detail atas transaksi, saldo, dan prosedur. Pereviuan aktivitas operasi. Fungsi audit internal dapat diserahkan tanggung jawab untuk mereviu ekonomi, serta keefisiensian dan keefektivitasan aktivitas operasi, termasuk aktivitas nonkeuangan dari entitas. Pereviuan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Fungsi audit internal dapat diserhkan tanggung jawab untuk mereviu kepatuhan terhadap peraturan 2 SPA 230, “Dokumentasi Audit,” paragraf 8–11, dan A6. 3 SPA 315, paragraf A101.
  • 7. perundang-undangan dan ketentuan eksternal lainnya, serta terhadap kebijakan dan arahan manajemen dan ketentuan internal lainnya. Pengelolaan risiko. Fungsi audit internal dapat membantu organisasi melalui pengidentifikasian dan pengevaluasian atas keterpaparan signifikan terhadap risiko, dan berkontribusi dalam peningkatan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian. Tata kelola. Fungsi audit internal dapat menilai proses tata kelola dalam pencapaian tujuan etika dan nilai, pengelolaan dan akuntabilitas kinerja, pengomunikasian informasi risiko dan informasi pengendalian kepada pihak-pihak yang tepat dalam organisasi, serta keefektivitasan komunikasi di antara pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, auditor eksternal dan auditor internal, dan manajemen. Penentuan Apakah akan Menggunakan Pekerjaan Auditor Internal dan Seberapa Luas Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal Tersebut Apakah Pekerjaan Auditor Internal Kemungkinan Cukup untuk Tujuan Audit (Ref: Para. 9) A4. Faktor yang dapat memengaruhi penentuan auditor eksternal atas kemungkinan cukup atau tidak cukupnya pekerjaan auditor internal untuk tujuan audit mencakup: Objektivitas Status fungsi audit internal dalam entitas dan pengaruh status tersebut terhadap kemampuan auditor internal untuk bersikap objektif. Apakah fungsi audit internal melapor kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola atau seseorang dengan kewenangan yang tepat, dan apakah auditor internal memiliki akses langsung ke pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Apakah auditor internal bebas dari tanggung jawab yang saling bertentangan. Apakah pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola mengawasi keputusan- keputusan tentang kepegawaian yang terkait dengan fungsi audit internal. Apakah terdapat hambatan atau pembatasan yang ditujukan kepada fungsi audit internal oleh manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola. Apakah manajemen bertindak berdasarkan rekomendasi fungsi audit internal, seberapa luas tindakan tersebut dilakukan, dan bagaimana tindakan tersebut dibuktikan. Kompetensi teknis Apakah auditor internal merupakan anggota organisasi profesi yang relevan. Apakah auditor internal memiliki pelatihan dan kecakapan teknis yang cukup sebagai auditor internal. Apakah terdapat kebijakan yang ditetapkan dalam perekrutan dan pelatihan auditor internal. Kecermatan dan kehati-hatian profesional Apakah aktivitas fungsi audit internal direncanakan, disupervisi, ditelaah, dan didokumentasikan dengan baik. Keberadaan dan kecukupan manual audit atau dokumen sejenis lainnya, program kerja, dan dokumentasi audit internal. Komunikasi Komunikasi antara auditor eksternal dengan auditor internal kemungkinan paling efektif ketika auditor internal bebas berkomunikasi secara terbuka dengan auditor eksternal, dan Pertemuan diselenggarakan pada waktu yang tepat selama periode audit.
  • 8. Auditor eksternal diinformasikan tentang, dan memiliki akses atas, laporan audit internal, serta diinformasikan tentang setiap hal signifikan yang dapat menjadi perhatian auditor internal ketika hal tersebut dapat memengaruhi pekerjaan auditor eksternal; dan Auditor eksternal menginformasikan kepada auditor internal setiap hal signifikan yang dapat memengaruhi fungsi audit internal. Pengaruh yang Direncanakan dari Pekerjaan Auditor Internal terhadap Sifat, Waktu, atau Luas Prosedur Auditor Eksternal (Ref: Para. 10) A5. Ketika pekerjaan auditor internal menjadi suatu faktor dalam menentukan sifat, waktu, atau luas prosedur auditor eksternal, mungkin akan bermanfaat untuk menyepakati di muka hal-hal dibawah ini dengan auditor internal: Kapan pekerjaan tersebut akan dilakukan; Luas cakupan audit; Materialitas laporan keuangan secara keseluruhan (dan, jika relevan, tingkat materialitas golongan transaksi, saldo akun, atau pengungkapan tertentu), dan materialitas kinerja; Metode yang diusulkan atas pemilihan pos; Pendokumentasian pekerjaan yang dilakukan; dan Prosedur reviu dan pelaporan Penggunaan Pekerjaan Tertentu Auditor Internal (Ref: Para. 11) A6. Sifat, waktu, dan luas prosedur audit yang dilakukan atas pekerjaan tertentu auditor internal akan bergantung pada penilaian auditor eksternal atas risiko kesalahan penyajian material, pengevaluasian fungsi audit internal, dan pengevaluasian pekerjaan tertentu auditor internal. Prosedur audit tersebut dapat mencakup: Pemeriksaan pos-pos yang telah diperiksa oleh auditor internal; Pemeriksaan pos-pos sejenis lainnya; dan Pengamatan prosedur yang dilakukan oleh auditor internal.