1. MEMAHAMI PUISI DALAM LIRIK LAGU SITI NURHALIZA
MAKALAH
Memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia
yang dibina oleh Bapak Didin Widyantono, M. Pd
oleh
Thifal Nurani Waspada
125110107111033
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA
Oktober 2012
2. 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. 1
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….. 2
1. Latar Belakang………………………………………………………. 3
1.1 Permasalahan………………………………………………………... 3
1.2 Tujuan Penelitian……………………………………………………. 3
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Puisi. ………………………………………………………………… 4
2.2 Lirik Lagu……………………………………………………………. 6
2.3 Puisi Dalam Lirik Lagu………………………………………………. 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….. 9
DAFTAR RUJUKAN…………………………………………………………… 10
3. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keberadaan manusia tidak mungkin terlepas dari bahasa. Manusia memerlukan
bahasa untuk saling berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, ide, gagasan. Dengan
begitu bahasa terus berkembang dan menghasilkan sebuah kebudayaan.
Pengertian bahasa sendiri menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1),
memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan “bahasa sebagai
alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia”, pengertian kedua “bahasa adalah sistem komunikasi yang
mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer”.
Dengan adanya bahasa, manusia dapat mengeluarkan segala ekspresinya dalam
berbagai macam penafsiran dalam bahasa itu sendiri, salah satunya adalah kaya sastra
yaitu puisi. Puisi merupakan karya sastra yang dapat memberikan sarana untuk
mengerluarkan ekspresi di dalam batin manusia. Puisi sering diekspresikan dengan
berbagai kesenian, salah satunya adalah seni musik.
Seni musik menyangkut dengan instrumental sebuah lagu yang didalamnya
terdapat bahasa lirik lagu. Bahasa lirik lagu sendiri tidaklah berbeda jauh dengan
bahasa puisi. Sebagai seorang penyanyi, Siti Nurhaliza banyak menyanyikan lagu
4. 3
dengan bahasa lirik lagu berupa bahasa puisi. Disinilah penggunaan bahasa puisi
dalam sebuah lirik lagu.
1.2 Permasalahan
1. Apakah Lirik lagu Siti Nurhaliza termasuk ke dalam puisi? Dan
apakah jenis nya?
2. Bagaimana penggunaan puisi dalam lirik lagu Siti Nurhaliza? Dan
apakah ciri-ciri nya?
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai
adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui jenis puisi yang terkandung dalam lirik lagu Siti
Nurhaliza.
2. Mengetahui ciri-ciri puisi yang terdapat dalam lirik lagu Siti
Nurhaliza.
5. 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PUISI
PengetianPuisi
Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poesis, yang
berarti membangun, membentuk, membuat, menciptakan. Puisi adalah bentuk
karangan sastra yang terikat oleh banyaknya baris dalam bait dan banyaknya suku
kata dalam tiap baris. Puisi juga mengutamakan bentuk dan bunyi serta kepadatan
makna. Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984), “puisi merupakan ragam
sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan
bait”.
Jenis-Jenis Puisi
Puisi terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Puisi lama
Puisi lama adalah puisi-puisi yang dibuat sebelum masa pujangga
baru. Puisi lama yang dikenal nama pengarangnya dan sangat terikat dengan
peraturan-peraturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun
rima. Macam-macam puisi lama diantaranya adalah mantra, peribahasa,
pantun, syair, dan gurindam.
6. 5
2. Puisi baru
Puisi baru adalah puisi yang sudah banyak dipengaruhi oleh puisi
barat. Puisi baru tidak terikat oleh peraturan-peraturan.
Macam-macam puisi baru diantaranya adalah distikon, quatrain,
terzina, quint, sektet, septima, oktaf, sonata.
3. Puisi modern
Puisi Modern adalah puisi yang tidak terikat dengan jumlah baris tiap
bait, jumlah suku kata maupun rima.
Berdasarkan isinya, puisi modern dibedakan menjadi 7 yaitu balada,
romance, ode, elegi, satire, himne epigram.
Ciri-Ciri Puisi
Puisi lama:
1. Terikat oleh jumlah larik dalam setiap baitnya (setiap bait terdiri oleh 4 larik).
2. Rima akhir dalam setiap liriknya bernada a-b-a-b.
3. Setiap bait terdiri atas sampiran dan isi.
4. Setiap lariknya terdiri dari 8-12 suku kata.
Puisi modern:
1. Tidak terikat dengan jumlah larik.
2. Berirama bebas pada akhir lariknya.
3. Tiap bait merupakan isi.
4. Tidak terikat jumlah suku kata pada setiap lariknya.
7. 6
Unsur-Unsur Puisi
Puisi terbentuk dari beberapa unsur, yaitu kata, larik, bait, bunyi, dan makna.
Kelima unsur ini saling memengaruhi satu sama sama lain dalam keutuhan sebuah
puisi. Pengertian kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah unsur bahasa
yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan
pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Pemilihan kata (diksi) yang tepat
sangat penting dalam penggunaan kata dalam sebuah larik puisi.
Larik atau baris bisa berupa satu kata saja, bisa frase atau bisa pula seperti
sebuah kalimat. Bait adalah kumpulan-kumpulan dari sebuah larik yang disusun
dengan rapi. Bunyi dibentuk oleh rima dan irama. Rima adalah bunyi-bunyi yang
ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait. Sedangkan irama adalah
pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan berbunyi. Makna
merupakan isi yang terkandung dalam sebuah puisi. Melalui makna inilah tujuan
penulis puisi dapat tersampaikan.
2.2 LIRIK LAGU
Pengertian Lirik Lagu
Pengertian lirik lagu menurut Semi (1988:106) yang mengatakan, “lirik
adalah puisi yang pendek yang mengekspresikan emosi”. Dan diperkuat dengan
pengertian melalui Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:528), yaitu “lirik lagu
adalah karya puisi yang dinyanyikan”.
8. 7
2.3 PUISI DALAM LIRIK LAGU
Seperti yang sudah kita ketahui tentang puisi dan lirik lagu. Puisi dapat
dijadikan sebagai lirik lagu, menjadi puisi yang dinyanyikan. Seperti halnya lirik
dalam lagu Siti Nurhaliza yang berjudul Cindai.
Cindailah mana tidak berkias
Jalinnya lalu rentah beribu
Bagailah mana hendak berhias
Cerminku retak seribu
Dalam sebait awal lirik lagu cindai ini, merupakan sebuah lirik puisi yang
dinyanyikan. Terdapat akhiran yaitu a-b-a-b yang merupakan ciri dari sebuah puisi.
Puisi ini termasuk ke dalam jenis puisi lama karena terikat oleh peraturan rima akhir
yang lirik akhirnya bernada a-b-a-b, dalam setiap lariknya pun terdiri atas 8-12 suku
kata, dan terikat oleh jumlah larik dalam setiap baitnya (setiap bait terdiri oleh 4
larik), juga terdapat sampiran dan isi dalam sebait lirik lagu ini.
Sedangkan dalam lirik lagu yang berjudul Biarlah Rahasia terdapat lirik yang
berakhiran a-a-b-b, yaitu,
Keheningan malam membalutkan
Kepayahan jiwa meluahkan
Andai kau jujur memahami
Tiadaku menjauhi
9. 8
Ini juga termasuk kedalam puisi lama, namun yang berbeda dengan lirik lagu
cindai adalah akhiran dalam larik lirik lagu ini yaitu a-a-b-b. Adapula yang
berakhiran sajak a-a-a-a didalam lagu Siti Nurhaliza yang berjudul Betapaku Cinta
Padamu, yaitu
Belum puas ku menikmati
Kesan kasih sayang kau terpaksa pergi
Ingin ku terus dicintai
Walau bisikanmu azimat berduri
Namun ada pula, puisi modern yang dibawakan dalam lagu yang berjudul
Pendirianku, di dalam lirik lagu ini merupakan ciri-ciri dari puisi modern yaitu tidak
terikat dengan jumlah larik, jumlah suku kata pada setiap lariknya, lalu berirama
bebas pada akhir lariknya dan tiap bait merupakan isi.
Sejak mula ku kenali oh dirimu kasih
Hala tujuan hidupku semua di tanganmu
Memang dunia penuh duka dan jalan berliku
Namun harus kurasai tempuhi sendiri
Begitulah puisi dalam lirik lagu yang terkandung di dalam lagu-lagu yang
dibawakan oleh Siti Nurhaliza. Berbagai jenis puisi dan ciri puisi ada dalam lirik
lagunya. Dengan begitu puisi bukan hanya dapat dibacakan saja, namun dapat
dimasukkan ke dalam lagu yang diberi instrumental atau nada-nada.
10. 9
BAB III
KESIMPULAN
Puisi dapat disajikan dengan berbagai macam cara, dibacakan langsung
maupun dijadikan sebuah lagu, dan puisi dalam lirik lagu merupakan puisi yang
dinyanyikan. Dalam lirik lagu Siti Nurhaliza dapat disimpulkan bahwa itu merupakan
puisi yang disajikan dengan gabungan sebuah nada yang dijadikan lagu. Puisi ini
terkandung dalam lirik lagunya.
11. 10
DAFTAR RUJUKAN
Pamungkas, N.R. 2004. Aku Suka Bahasa Indonesia. Bandung: Pribumi Mekar.
Nuraeni, E. 2010. Buku Pintar Bahasa Indonesia SD untuk Kelas 4, 5, & 6. Jakarta:
Wahyu Media.
Untoro, J. 2010. Buku Pintar Pelajaran Ringkasan Materi Lengkap dan Kumpulan
Rumus Lengkap. Jakarta: Wahyu Media.
Tim Grasindo. 2005. Bahasa dan sastra Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Hidayatullah, S. 2009. Pengertian Bahasa,
(http://wismasastra.wordpress.com/2009/05/25/apa-bahasa-itu-sepuluh-pengertian-
bahasa-menurut-para-ahli/), diakses 28 Oktober 2012.
Rosyid, A. 2009. Puisi: Pengertian dan Unsur-unsurnya,
(http://wismasastra.wordpress.com/2009/05/25/apa-bahasa-itu-sepuluh-pengertian-
bahasa-menurut-para-ahli/), diakses pada 27 September 2012.