SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 35
Disampaikan oleh :
Kepala Bappeda Provinsi Papua Barat
Manokwari, September 2013
GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA BARAT
• Provinsi Papua Barat
secara geografis terletak
pada :
0⁰ 00” – 4⁰,00” Lintang
Selatan dan 24⁰00” –
132⁰ 00” Bujur Timur
• Luas Wilayah :
143.945,62 Km2
• Secara administratif
pemerintahan terdiri dari
: 12 Kabuparen 1 kota
dengan 154 distrik dan
1.367 kampung.
• Jumlah Penduduk
( 2012) : 816.280 jiwa
• Potensi Minyak bumi (20 TB) dan Gas
alam (13 TCF) di kawasan Teluk Bintuni
dan wilayah Kepala Burung
• Tambang dan mineral : Nikel , Batubara
• Potensi batu gamping 13.92 milyard
ton, pasir kwarsa 137,5 juta ton dan
lempung untuk industri semen di
Manokwari
• Potensi Hutan Produksi 1,86 juta Ha, HP
Terbatas 1,84 juta Ha, HP Konversi 2,3
juta Ha
• Potensi hutan sagu alam 161.957 Ha
untuk pengembangan bio-ethanol di
Sorong Selatan
• Potensi lahan Pertanian /perkebunan
250.000 ha (Kelapa sawit, Kakao)
• Potensi lahan Peternakan : Bomberai
50.000 ha, Kebar 15.000 ha, Salawati
10.000 ha
• Potensi Perikanan : udang, ikan
pelagis, rumput laut
• Pariwisata : ekowisata bahari di
Kepulauan Raja Ampat dan Taman
Nasional Laut Teluk Cendrawasih
PETERNAK
AN SAPI
POTENSI WILAYAH
KABUPATEN :
1. SORONG
2. SORSEL
3. RAJAAMPAT
4. MAYBRAT
5. TAMBRAUW
6. T. BINTUNI
7. T.WONDAMA
8. KAIMANA
DAERAH MAJU:
KOTA SORONG
MANOKWARI
FAK FAK
DOB :
1. MANSEL
2. PEG ARFAK
KABUPATEN DAERAH TERTINGGAL
DI PROVINSI PAPUABARAT
KEADAAN SOSIAL EKONOMI
STRUKTUR DAN LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI
Struktur ekonomi Provinsi Papua Barat
dengan migas didominasi oleh sektor
industri pengolahan (51,67%) terutama
berasal dari produksi LNG Tangguh, yang
hingga saat ini belum dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat dan
pemerintah daerah. Kontribusi sektor
pertanian (13,76%).
Laju pertumbuhan ekonomi Papua Barat dengan
migas menunjukkan peningkatan signifikan dari
13,87% pada tahun 2009 menjadi 27,47% pada tahun
2010, kemudian mengalami sedikit perlambatan pada
tahun 2011 yakni sebesar 27,08%, pertumbuhan
ekonomi yang tinggi ini berasal dari adanya produksi
LNG Tangguh, peningkatan ini tidak berkorelasi positif
terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Pada
tahun 2012 LPE mengalami penurunan menjadi
15,84% .
Terjadi penurunan persentase penduduk miskin di
Provinsi Papua Barat dari 35,12 % pada tahun
2008, menjadi 26,67% pada tahun 2013, namun
demikian Papua Barat masih menempati urutan ke 2
propinsi termiskin.
Persebaran penduduk miskin terbanyak di
perdesaan 35,64% yang notabene merupakan
penduduk asli papua sedangkan di perkotaan
5,65%.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Papua
Barat mengalami penurunan dari 7,77% pada tahun
2010 menjadi 5.49% pada tahun 2012, penurunan TPT
ini bukan disebabkan oleh bertambahnya lapangan
kerja disektor formal tetapi disebabkan oleh semakin
banyaknya penduduk yang bekerja pada sektor
informal. TPT sebesar 5.49% ini didominasi oleh
pengangguran terdidik dan pengangguran usia muda.
KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN
AMH
(93,74; RLS
8,45)
AHH (69.14) PPP (601.560)
KOMPONEN
PEMBENTUK IPM
PAPUA BARAT
TAHUN 2011
Peningkatan IPM Provinsi Papua Barat yang signifikan menempatkan Provinsi
Papua Barat pada urutan ke 29 dari 33 Provinsi. Untuk meningkatkan IPM
diperlukan upaya peningkatan daya beli dan menekan angka inflasi yang tinggi
68.58
69.15
69.65
70.22
67.5
68
68.5
69
69.5
70
70.5
2009 2010 2011 2012
PERKEMBANGAN INDIKATOR
KESEJAHTERAAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT
TATA RUANG
DAN LINGKUNGAN HIDUP
PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI TATA RUANG
1. Tata Ruang/RTRW belum efektif menjadi acuan dalam penyusunan
Rencana-rencana Pembangunan (RPJMD, RENSTRA dll).
2. Kurangnya Sosialisasi dan Pemahaman RTRW
3. Penetapan Penyelesaian RTRW Provinsi Papua Barat sedang
menunggu persetujuan substansi Menteri Kehutanan RI
1. Ego Kabupaten/Kota maupun Ego sektoral mengabaikan Arahan Tata
Ruang
2. Minimnya koordinasi antar Sektor maupun Vertikal menyebabkan
berbeda pemahaman yang berdampak pada pemanfaatan Ruang
tidak Efisien
3. Status kepemilikan tanah adat/masyarakat sering menjadi kendala
pemanfaatan ruang dalam hal pembebasan lahan
4. Kepentingan Politik sering bertentangan dengan Arahan Tata Ruang
P E R E N C A N A A N :
IMPLEMENTASI T A T A R U A N G :
PEMBANGUNAN (PRASARANA) WILAYAH
Minimnya infrastruktur Dasar di Papua Barat :
• Infrastruktur transportasi
• Energi
• Ketersediaan pasokan air bersih yang memadai
• Kemudahan sarana telekomunikasi
• Pengelolaan lingkungan permukiman yang sehat
• Infrastruktur sosial-ekonomi
• Irigasi yang memadai
MASIH RENDAHNYA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
Belum rampungnya pembangunan Jalan Raya Trans Papua Barat
menimbulkan persoalan dalam pembangunan Provinis Papua
Barat yang merupakan infrastruktur utama dalam menggerakkan
pertumbuhan perkenomian dan mempermudah akses antar
wilayah yang terdapat di Provinsi Papua Barat
I4 (EMPAT) RUAS
JALAN STRATEGIS
(NASIONAL)
NAMA RUAS DAN
PANJANG
SORONG – MEGA
88 KM
SORONG –
MANOKWARI
568 KM
MANOKWARI –
BINTUNI
253 KM
FAKFAK – HURIMBER
– BOMBERAY
162 KM
II. 2 (DUA) RUAS
TAMBAHAN JALAN
STRATTEGIS
(NASIONAL)
SORONG
(SUSUMUK) –
BINTUNI
130 KM
FAKFAK – KAIMANA
– MANOKWARI
638 KM
RUAS JALAN PROVINSI
NAMA RUAS PANJANG
AIMAS – SEGET 116 KM
MEGA – SAUSAPOR 50,30 KM
MEGA - FEF 76 KM
AYAMARU – SUSWA –
FEF
115,50 KM
TEMINABUAN
KAMBUAYA
60 KM
FAKFAK – SIBORU –
SIPATNANAM
47 KM
A
B
Arfai
AmbanPami
Bakaro
Isogo
Tanggaromi
Coa
Weriangg
i
Idor
Yukase
Susumuk
Atori
Maibo
Dela
DEGRADASI KUALITAS LINGKUNGAN ALAM DAN
LINGKUNGAN HIDUP
• Kegiatan pengelolaan sumberdaya alam yang kurang bijak telah
mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup yang sudah cukup
mengkhawatirkan kelestarian alam
• Beberapa kegiatan yang rawan berakibat kerusakan lingkungan
hidup adalah kegiatan pertambangan dan pembalakan liar.
• Beberapa kegiatan yang rawan berakibat kerusakan lingkungan
hidup adalah kegiatan pertambangan dan pembalakan liar.
• Provinsi Papua Barat memiliki hutan Tetap 69,76% dari
keseluruhan luas wilayah dan sebagian merupakan kawasan
lindung.
• Di kawasan lindung tersebut terkandung sumberdaya andalan
Provinsi Papua Barat yang berupa batu bara, minyak bumi, dan
bahan galian mineral
MASIH BELUM OPTIMALNYA PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
- Persentase Kawasan
Lindung : 56,47%
- Luas Kawasan Lindung :
5.495.349,82 Ha
-Persentase Kawasan
Budidaya : 43,53%
- Luas Kawasan Budidaya :
4.236.100,19 Ha
PETA KAWASAN LINDUNG DAN BUDIDAYA
- Persentase Hutan
Tetap : 69,76%
- Luas Hutan Tetap :
6.904.567,91 Ha
KEPENDUDUKAN
URAIAN
PENDUDUK
ASLI PAPUA
PENDUDUK
NON ASLI
Jumlah Penduduk (jiwa) 405.074 355.348
Laki-laki 208.658 193.740
Perempuan 196.416 161.608
Persentase Penduduk
(%)
53,27 46,73
Sex Ratio (%) 106,23 119,88
Median Umur (th) 16,39 20,19
Dependency Ratio (%) 64,07 47,27
Penduduk menurut
kelompok umur (%)
0-14 37,30 30,57
15-64 60,95 67,90
65+ 1,75 1,53
Jumlah Rumah Tangga 84.747 83.333
PERSEBARAN
KEPADATAN
STRUKTUR
PENDUDUK
Demografi
PERKEMBANGAN ANGKA MELEK HURUF
Pada Tahun 2012 rata-rata lama sekolah sebesar
8,45 tahun
Artinya rata-rata penduduk baru mampu
menempuh pendidikan sampai kelas 2 SLTP.
Berarti pencapaian pendidikan di Provinsi Papua
Barat belum memenuhi Program Wajib Belajar 9
Tahun
ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APS) &
ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) 2011
Pendidikan
91.5
92
92.5
93
93.5
94
2009 2010 2011 2012
AMH
88.28
57.66
47.88
13.86
94.38
88.59
65.4
18.31
SD/MI SMP/MTs SMA/MA PT
APS
APM
Kesehatan
Status gizi buruk pada balita Tahun 2010 tercatat mencapai
9,1%, sedangkan gizi kurang mencapai 17,4%
36
32.7 31.6 30.5
2006 2007 2008 2009 2010
ANGKA KEMATIAN BAYI
CAKUPAN PUSKESMAS & TENAGA MEDIS
67.9
68.2
68.51
68.81
69.14
2008 2009 2010 2011 2012
AHH
58.02%
64.81% 67.90%
77.78%
24.30% 24.30% 26.31% 24.30%
57.83% 60.43%
74.06%
67.31%
2008 2009 2010 2011
Cakupan Puskesmas Cakupan Pustu Cakupan Penolong Kelahiran oleh Tenaga Medis
PERBANDINGAN JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN STATUS KEMISKINAN TAHUN 2013
Penurunan angka kemiskinan di perdesaan pada Tahun 2012 sebesar 37.73% menjadi 35.64% di Tahun
2013 dan angka kemiskinan di perkotaan juga turun dari 5,76% menjadi 5,65%
Garis kemiskinan Provinsi Papua Barat Tahun 2013 sebesar 363.960 Rupiah per kapita per bulan, terdiri
dari garis kemiskinan makanan sebesar 287.655 rupiah dan garis kemiskinan non makanan sebesar
76.725 Rupiah
Indeks Kedalaman Kemiskinan naik dari 5.71% di Tahun 2012 menjadi 6.35% di Tahun 2013
Indeks Keparahan Kemiskinan juga naik dari 1.71% di Tahun 2012 menjadi 2.16% di Tahun 2013
Kemiskinan
Penduduk Tidak
Miskin, 73.33
Penduduk Miskin
(Kota), 5.65
Penduduk Miskin
(Desa), 35.64
35.12 35.71 34.88
31.92
28.2
26.67
2008 2009 2010 2011 2012 2013
% penduduk miskin
ISU-ISU STRATEGIS
Isu-isu strategis
OTONOMI KHUSUS : Perlindungan, Keberpihakan, Pemberdayaan OAP
KEPENDUDUKAN : - Komposisi Penduduk Asli , - Papua dan Non Papua, - Persebaran Penduduk, -
Tidak Merata, - Persentase Penduduk Miskin Tinggi (medan yang sulit)
KUALITAS SDM : Masih rendah terutama tingkat kesehatan & pendidikan
INFRASTRUKTUR DASAR : Ketersediaannya masih minim & belum merata
LINGKUNGAN HIDUP : - Degradasi lahan dan Lingkungan, - Penangan Persampahan
PEREKONOMIAN : - Pertumbuhan ekonomi Tinggi, - Penaggulangan Kemiskinan, - Insvestasi
Rendah, - Pemberdayaan Ekonomi Orang Asli Papua,
-TATA RUANG : pengembangan struktur tata ruang, Pemanfaatan Pola Ruang (Kawasan
Budidaya), Pengembangan kawasan pesisir & Pulau-Pulau Kecil, Pengembangan kawasan strategis
SOSIAL : Belum berkembang & belum menguntungkan
PERMASALAHAN
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
KEPADATAN
PENDUDUK
SANGAT RENDAH.
peluang ekonomi
VS wilayah kurang
menarik/dihindari;
RAWAN BENCANA
Memiliki kerawanan
bencana yg sangat
tinggi;
SDA LAUT TIDAK
DAPAT
SEPENUHNYA
DIKUASAI/
DIMANFAATKAN
Secara kultural
MASIH TERPISAH
OLEH SEKAT-SEKAT
NILAI ADAT;
PEMBANGUNAN
JALAN SULIT
dengan kondisi
medan yang
bervariasi;
MINIMNYA
INFRASTRUKTUR
penyebab
kemiskinan;
SDM dan sarana
prasarana MITIGASI
BENCANA BELUM
SIAP
KUALITAS &
KUANTITAS SDM
RENDAH
belum mampu
bersaing global
Timbul berbagai
PERSOALAN
TERKAIT HAK
ULAYAT;
Terkait kehutanan:
PENURUNAN
PRODUKTIVITAS, P
ELANGGARAN, LAH
AN KRITIS;
JARAK ANTAR
WILAYAH RELATIF
JAUH 
penyediaan
infrastruktur;
AGROINDUSTRI
BELUM
TERKOORDINASI &
SULIT MENGUBAH
POLA BERTANI;
RENTAN KONFLIK
akibat kesenjangan
sosial;
PEMBANGUNAN
KEPARIWISATAAN
MASIH SEBATAS
SKENARIO
KETIMPANGAN
WILAYAH MASIH
TINGGI
ARAH PEMBANGUNAN
• Mengembangkan perekonomian rakyat melalui dukungan fasilitas ekonomi
dan permodalan kepada pelaku usaha sektor manufaktur dan UMKM.
• Membangun infrastruktur pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan investasi
guna meningkatkan keberdayaan masyarakat dan mendorong terciptanya
lapangan kerja yang berkualitas dengan melaksanakan program
pemberdayaan,pendampingan, pembimbingan dan perlindungan kepada
masyarakat, khususnya orang asli Papua .
• Peningkatan ketahanan pangan dengan pemanfaatan dan pengembangan
komoditi unggulan dan sumberdaya lokal seperti sagu, umbi-umbian, pala
, perikanan rumput laut , kelapa sawit dan hasil hutan.
• Pengembangan potensi pariwisata khususnya wisata bahari dan wisata alam
lainnya yang di dukung pengembangan ekonomi kreatif.
Arah pengembangan bidang ekonomi
2622/09/2013
Target Pencapaian Indikator Makro Pembangunan sampai
dengan Tahun 2016
(Bidang Ekonomi)
Kondisi 2012
• Tingkat kemiskinan 28.2%
• Tingkat pengangguran
terbuka 5.49%
• Pertumbuhan Ekonomi
15.84%
• Pendapatan per kapita Rp.
7.218.720,-
Target 2016
• Tingkat kemiskinan 15%
• Tingkat pengangguran
terbuka 3%
• Pertumbuhan ekonomi
yang merata (Tdk exclusive)
• Pendapatan per kapita
Rp.10.000.000,-
PAPUA BARAT PADA KORIDOR 6
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
KORIDOR PERHATIAN INVESTASI
1. Manokwari - Sorong
2. Teluk Bintuni
Kegiatan Investasi Utama :
1. Pertambangan dan Migas
2. Pabrik Semen
3. Peternakan Sapi
4. Pabrik Pengolahan Sagu
5. Kebun dan pabrik minyak
kelapa Sawit
6. Industri Perikanan
7. Pariwisata
Pengembangan Kawasan :
1. Kawasan Ekonomi Khusus
Sorong Aimas (Arar)
2. Kawasan Industri Petrokimia
Teluk Bintuni
e
Î
e
Î
eÎ e
S E L A T D A M P I E R
S E L A T S A G E W I N
S E L A T
S E L E
SELATRUMBERPON
SL. NUMANURAN
Tl. Sarereketli
T E L U K B I N T U N I
T E L U K B E R A U
Tl.Wandamen
TELUK CENDERAWASIH
Tl.
Arguni
Tl. Setassi
Tl. Kamrau
Tl. Sebakor
Tl.
Bitsyaru
Tl.
Lakahita
TL.SE
GUN
L A U T B A N D A
KOTA
SORONG
KABUPATEN
MAYBRAT
KABUPATEN
SORONG SELATAN
KABUPATEN BINTUNI
KABUPATEN
MANOKWARI
KABUPATEN RAJA AMPAT
KABUPATEN
SORONG
KABUPATEN
TAMBRAUW
KABUPATEN
TELUK WONDAMA
KABUPATEN
FAKFAK
KABUPATEN KAIMANA
#Y
#Y
#Y
L A U T A R A F U R A
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
AIMAS
SORONG
TEMINABUAN
AYAMARU
SAUSAPOR
MANOKWARI
%[
BINTUNI
FAKFAKFAKFAK
KAIM ANA
RASIEI
Î
KABUPATEN NABIRE
KABUPATEN MIMIKA
0 250000 500000
9750000
9750000
- Cagar Alam / Suaka Margasatwa
- (HL) Hutan Lindung
- (HPT) Hutan Produksi Terbatas
- APL (Areal Penggunaan Lain)
- HP (Hutan Produksi)
- HPK (Hutan Produksi Konversi)
Kawasan Hutan :
Kawasan Non Hutan :
LEGENDA :
Batas Propinsi
Batas Kabupaten
Jalan Eksisting
Jalan Rencana
Ibukota Provinsi%[
Sungai
Î Pelabuhan
Bandar Udarae
#Y Ibukota Kabupaten
PETA KAWASAN HUTAN NON HUTAN
PROVINSI PAPUA BARAT
Fak Fak – Kaimana
- Agropolitan/Peternakan Sapi (Bomberai)
- Pertambangan/migas
- Perikanan
- Perkebunan (Pala)
KPI 2
KPI 3
KPI 4
KPI 5
KORIDOR PERHATIAN INVESTASI PROVINSI PAPUA BARAT
Manokwari -Bintuni
-Industri Semen
- Pertambangan (batubara)
- Perkebunan
Wondama – Ransiki
- Perikanan
- Perkebunan
- Wisata Bahari (TNL . Teluk
Cenderawasih)
:
Manokwari – Sorong
- Pertambangan/migas
- Pertanian
- Peternakan (Sapi :Kebar)
Sorong-Bintuni
- KEK Arar
- Pelabuhan utama (Sorong)
- KE Teluk Bintuni
- Pertambangan/Migas
- Pengolahan Sagu alam
(Bioethanol)
KPI 1
Kep. Raja Ampat
-Pariwisata bahari
-( destinasi Nasional)
- Pertambangan
- Perikanan
KPI 6
ARAH PENGEMBANGAN TATA RUANG
DAN LINGKUNGAN HIDUP
1. Penyediaan ruang bagi pengembangan sektor-sektor ekonomi dominan maupun sektor
lain yang dapat menunjang pengembangan sektor dominan pada lahan/Kawasan
budidaya.
2. Pengembangan sektor sekunder dan tersier yang mempunyai kaitan dengan sektor
primer di wilayah setempat untuk memperkuat perekonomian setiap bagian wilayah
Provinsi Papua Barat, termasuk pengembangan pusat-pusat pelayanan di daerah
pedalaman, perdesaan, dan perbatasan.
TATA RUANG
LINGKUNGAN HIDUP
1. Rehabilitasi, perlindungan dan peningkatan kualitas lingkungan Dalam rangka antisipasi
perubahan iklim
2. Maningkatkan fungsi pengendalian pengawasan dalam pemenfaatan Sumberdaya
Alam
A
B
Arfai
AmbanPami
Bakaro
Isogo
Fak-Fak
Nusalasi
Tanggaromi
Coa
Weriangg
i
Idor
Yukase
Susumuk
Atori
Maibo
Dela
ARAH PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
2. Menyusun sistem pengelolaan
infrastruktur dan pengelolaan
lingkungan hidup
1. Mempercepat pembangunan infrastruktur
transportasi, energi, komunikasi, perumahan, air
bersih, sanitasi, dan pengelolaan lingkungan yang
menjangkau seluruh kampung dan dapat dinikmati
seluruh masyarakat;
3. RUAS TAMBAHAN
JALAN PROVINSI
NAMA RUAS PANJANG
BAKRO – AMBAN 9,20 KM
PAMI – ARFAI 31 KM
MAIBO – DELA 66 KM
YUKASE –
KUMURKEK
28 KM
SUSUMUK – ATORI 96 KM
ATORI – ISOGO 63 KM
WERIANGGI – IDOR 12 KM
TANGGAROMI -COA 21,50 KM
FAK-FAK -
NUSALASI
91 KM
Zoom Out
RENCANA JEMBATAN INARI
+ 130 Km
+ 638 Km
PETA ARAHAN PENGEMBANGAN JARINGAN
LISTRIK DAN TELEKOMUNIKASI PETA ARAHAN PENGEMBANGAN PENGAIRAN
PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN LAINNYA
Arahan pengembangan Kelistrikan ke depan adalah penggunaan sumberdaya energi lokal (LNG)
untuk memenuhi kebutuhan listri k di seluruh Provinsi Papua Barat
3322/09/2013
Target Pencapaian Indikator Makro Pembangunan sampai dengan
Tahun 2016
(Bidang Sosial)
Kondisi 2012
• Rata-Rata Lama Sekolah 8.45
tahun *)
• Angka Melek Huruf 93.74*)
• Angka Harapan Hidup 69.14*)
• Angka Kematian Bayi 74 per
1000 kelahiran
Target 2016
• Rata-Rata Lama Sekolah 9
tahun
• Angka Melek Huruf 95
• Angka Harapan Hidup 71.50
tahun
• Angka Kematian Bayi 27 per
1000 kelahiran
* Angka sangat sementara
3422/09/2013
Target Pencapaian Indikator Makro Pembangunan sampai
dengan Tahun 2016
(Bidang Kependudukan)
Tahun 2010
• Rasio penduduk asli Papua
dan Non Papua
Target pada Tahun 2016
• Penguatan Regulasi bagi
peningkatan Kualita SDM
OAP (Perlindungan,
Keberpihakan dan
Pemberdayaan OAP)
3522/09/2013
TERIMA KASIH

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Aplikasi teori von thunen dalam struktur ruang kota
Aplikasi teori von thunen dalam struktur ruang kotaAplikasi teori von thunen dalam struktur ruang kota
Aplikasi teori von thunen dalam struktur ruang kotaKhalid Adam
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonosobo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten WonosoboRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonosobo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten WonosoboPenataan Ruang
 
Perencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan KhususPerencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan KhususDadang Solihin
 
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...sekolahbatasnegeri
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaJaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...Latifah Tio
 
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangTeori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangSally Indah N
 
Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2
Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2
Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2Oswar Mungkasa
 
Tutorial pembuatan sop dengan menggunakan mscrosoft visio
Tutorial pembuatan sop dengan menggunakan mscrosoft visio Tutorial pembuatan sop dengan menggunakan mscrosoft visio
Tutorial pembuatan sop dengan menggunakan mscrosoft visio oliviadia
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SalatigaRencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SalatigaPenataan Ruang
 
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)M. Adli
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Muh Saleh
 
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunanKedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunanEvant Manö
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiAshep Ramdhan
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Isu Strategis dan Agenda Pembangunan RT RPJM 2020 2024
Isu Strategis  dan Agenda Pembangunan RT RPJM 2020 2024Isu Strategis  dan Agenda Pembangunan RT RPJM 2020 2024
Isu Strategis dan Agenda Pembangunan RT RPJM 2020 2024Akademi Desa 4.0
 

Mais procurados (20)

Aplikasi teori von thunen dalam struktur ruang kota
Aplikasi teori von thunen dalam struktur ruang kotaAplikasi teori von thunen dalam struktur ruang kota
Aplikasi teori von thunen dalam struktur ruang kota
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonosobo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten WonosoboRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonosobo
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonosobo
 
Tupoksi subdit Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Tupoksi subdit Monitoring, Evaluasi dan PelaporanTupoksi subdit Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Tupoksi subdit Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
 
Perencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan KhususPerencanaan Spasial Kawasan Khusus
Perencanaan Spasial Kawasan Khusus
 
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...
BNPP - ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA BERBASIS TATA RUA...
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
 
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
Presentasi Tugas Studio Perencanaan Kecamatan Wonogiri (profil,konstelasi,ana...
 
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangTeori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
 
Review RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarangReview RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarang
 
Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2
Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2
Grand Design Pembangunan Kependudukan Tahun 2011-2035. Buku 2
 
Tutorial pembuatan sop dengan menggunakan mscrosoft visio
Tutorial pembuatan sop dengan menggunakan mscrosoft visio Tutorial pembuatan sop dengan menggunakan mscrosoft visio
Tutorial pembuatan sop dengan menggunakan mscrosoft visio
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SalatigaRencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga
 
Overview latsar
Overview latsarOverview latsar
Overview latsar
 
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
NOTULEN KKD B.12 (17 DES 2012 - 13 JAN 2013)
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
 
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunanKedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
Kedudukan rtrw kabupaten kota dalam pembangunan
 
Paparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi BirokrasiPaparan Reformasi Birokrasi
Paparan Reformasi Birokrasi
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Isu Strategis dan Agenda Pembangunan RT RPJM 2020 2024
Isu Strategis  dan Agenda Pembangunan RT RPJM 2020 2024Isu Strategis  dan Agenda Pembangunan RT RPJM 2020 2024
Isu Strategis dan Agenda Pembangunan RT RPJM 2020 2024
 
Paparan bappeda
Paparan bappedaPaparan bappeda
Paparan bappeda
 

Destaque

Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infra...
Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infra...Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infra...
Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infra...Oswar Mungkasa
 
Pembangunan Papua
Pembangunan PapuaPembangunan Papua
Pembangunan PapuaSyah Rul
 
Peran UP4B Dalam Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat
Peran UP4B Dalam Percepatan Pembangunan Papua dan Papua BaratPeran UP4B Dalam Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat
Peran UP4B Dalam Percepatan Pembangunan Papua dan Papua BaratYupi Fourbi
 
Paparan lapdraft ringkas RTRW Kota Bau-Bau
Paparan lapdraft ringkas RTRW Kota Bau-BauPaparan lapdraft ringkas RTRW Kota Bau-Bau
Paparan lapdraft ringkas RTRW Kota Bau-BauFitri Indra Wardhono
 
Papua, indonesia
Papua, indonesiaPapua, indonesia
Papua, indonesiamissng000
 
RANCANGAN Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan ...
RANCANGAN Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan ...RANCANGAN Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan ...
RANCANGAN Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan ...Oswar Mungkasa
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD Dadang Solihin
 
Ruas jalan perpres kehutanan papua barat
Ruas jalan perpres kehutanan papua baratRuas jalan perpres kehutanan papua barat
Ruas jalan perpres kehutanan papua baratRoni Tresna Nugraha
 
Isu-isu Strategis dan Tantangan bagi Pembangunan Air Bersih dan Sanitasi
Isu-isu Strategis dan Tantangan bagi Pembangunan Air Bersih dan SanitasiIsu-isu Strategis dan Tantangan bagi Pembangunan Air Bersih dan Sanitasi
Isu-isu Strategis dan Tantangan bagi Pembangunan Air Bersih dan SanitasiJoy Irman
 
Nusantara Bertutur Berkiprah dalam Konperensi Sanitasi dan Air Minum Nasional...
Nusantara Bertutur Berkiprah dalam Konperensi Sanitasi dan Air Minum Nasional...Nusantara Bertutur Berkiprah dalam Konperensi Sanitasi dan Air Minum Nasional...
Nusantara Bertutur Berkiprah dalam Konperensi Sanitasi dan Air Minum Nasional...Oswar Mungkasa
 
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan Ruang
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan RuangSinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan Ruang
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan RuangOswar Mungkasa
 
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019Oswar Mungkasa
 
Belajar dari Singapore's Provident Fund. Sebuah Upaya Merancang Tabungan Peru...
Belajar dari Singapore's Provident Fund. Sebuah Upaya Merancang Tabungan Peru...Belajar dari Singapore's Provident Fund. Sebuah Upaya Merancang Tabungan Peru...
Belajar dari Singapore's Provident Fund. Sebuah Upaya Merancang Tabungan Peru...Oswar Mungkasa
 
Catatan Kritis tentang Hunian Berimbang
Catatan Kritis tentang Hunian BerimbangCatatan Kritis tentang Hunian Berimbang
Catatan Kritis tentang Hunian BerimbangOswar Mungkasa
 
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...Oswar Mungkasa
 
Pengembangan Kompetensi ASN: Sebuah Pemikiran
Pengembangan Kompetensi ASN: Sebuah PemikiranPengembangan Kompetensi ASN: Sebuah Pemikiran
Pengembangan Kompetensi ASN: Sebuah PemikiranTri Widodo W. UTOMO
 
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...Oswar Mungkasa
 
Profil Kemiskinan Aceh
Profil Kemiskinan AcehProfil Kemiskinan Aceh
Profil Kemiskinan AcehOswar Mungkasa
 

Destaque (20)

Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infra...
Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infra...Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infra...
Isu, Permasalahan dan Arah Pembangunan Ekonomi, Tata Ruang, Lingkungan, Infra...
 
Pembangunan Papua
Pembangunan PapuaPembangunan Papua
Pembangunan Papua
 
Peran UP4B Dalam Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat
Peran UP4B Dalam Percepatan Pembangunan Papua dan Papua BaratPeran UP4B Dalam Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat
Peran UP4B Dalam Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat
 
Paparan lapdraft ringkas RTRW Kota Bau-Bau
Paparan lapdraft ringkas RTRW Kota Bau-BauPaparan lapdraft ringkas RTRW Kota Bau-Bau
Paparan lapdraft ringkas RTRW Kota Bau-Bau
 
Papua, indonesia
Papua, indonesiaPapua, indonesia
Papua, indonesia
 
RANCANGAN Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan ...
RANCANGAN Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan ...RANCANGAN Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan ...
RANCANGAN Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku dan ...
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
 
Ruas jalan perpres kehutanan papua barat
Ruas jalan perpres kehutanan papua baratRuas jalan perpres kehutanan papua barat
Ruas jalan perpres kehutanan papua barat
 
Isu-isu Strategis dan Tantangan bagi Pembangunan Air Bersih dan Sanitasi
Isu-isu Strategis dan Tantangan bagi Pembangunan Air Bersih dan SanitasiIsu-isu Strategis dan Tantangan bagi Pembangunan Air Bersih dan Sanitasi
Isu-isu Strategis dan Tantangan bagi Pembangunan Air Bersih dan Sanitasi
 
kebudayaan papua
kebudayaan papuakebudayaan papua
kebudayaan papua
 
Nusantara Bertutur Berkiprah dalam Konperensi Sanitasi dan Air Minum Nasional...
Nusantara Bertutur Berkiprah dalam Konperensi Sanitasi dan Air Minum Nasional...Nusantara Bertutur Berkiprah dalam Konperensi Sanitasi dan Air Minum Nasional...
Nusantara Bertutur Berkiprah dalam Konperensi Sanitasi dan Air Minum Nasional...
 
Hari Habitat Dunia
Hari Habitat DuniaHari Habitat Dunia
Hari Habitat Dunia
 
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan Ruang
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan RuangSinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan Ruang
Sinergitas Kebijakan-Rencana-Program (KRP) dalam Konteks Pemanfaatan Ruang
 
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019
 
Belajar dari Singapore's Provident Fund. Sebuah Upaya Merancang Tabungan Peru...
Belajar dari Singapore's Provident Fund. Sebuah Upaya Merancang Tabungan Peru...Belajar dari Singapore's Provident Fund. Sebuah Upaya Merancang Tabungan Peru...
Belajar dari Singapore's Provident Fund. Sebuah Upaya Merancang Tabungan Peru...
 
Catatan Kritis tentang Hunian Berimbang
Catatan Kritis tentang Hunian BerimbangCatatan Kritis tentang Hunian Berimbang
Catatan Kritis tentang Hunian Berimbang
 
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...
PERCIK. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Edisi 1 Tahun 20...
 
Pengembangan Kompetensi ASN: Sebuah Pemikiran
Pengembangan Kompetensi ASN: Sebuah PemikiranPengembangan Kompetensi ASN: Sebuah Pemikiran
Pengembangan Kompetensi ASN: Sebuah Pemikiran
 
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
 
Profil Kemiskinan Aceh
Profil Kemiskinan AcehProfil Kemiskinan Aceh
Profil Kemiskinan Aceh
 

Semelhante a Isu Strategis, Permasalahan dan Arah Pembangunan Propinsi Papua Barat

Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)
Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)
Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)Rickie Wahyudi
 
Profil provinisi sulawesi utara
Profil provinisi sulawesi utaraProfil provinisi sulawesi utara
Profil provinisi sulawesi utaradeni soeboer
 
Bahan kuliah mpdt ugm
Bahan kuliah mpdt ugmBahan kuliah mpdt ugm
Bahan kuliah mpdt ugmGaluh Insani
 
Pemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaat
Pemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaatPemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaat
Pemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaatTheresiaSimamora1
 
Paparan Agro Techno Park Bupati Polewali Mandar
Paparan Agro Techno Park Bupati Polewali MandarPaparan Agro Techno Park Bupati Polewali Mandar
Paparan Agro Techno Park Bupati Polewali MandarMoh Tappawali
 
DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdf
DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdfDRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdf
DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdfandriusbappeda
 
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desaKebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desaRooy John
 
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar 2015Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar 2015Muh Saleh
 
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...Sutardjo ( Mang Ojo )
 
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5BappedaLampungUtara
 
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatanPaparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatanWdd Wuryanto
 
Success story bupati deli serdang
Success story bupati deli serdangSuccess story bupati deli serdang
Success story bupati deli serdangSigit Pramulia
 
Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Desa Cipeundeuy
Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Desa CipeundeuyLaporan Keterangan Pertanggung jawaban Desa Cipeundeuy
Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Desa CipeundeuyRistiyana
 

Semelhante a Isu Strategis, Permasalahan dan Arah Pembangunan Propinsi Papua Barat (20)

Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)
Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)
Selayang Pandang Kabupaten Sukabumi (Data: 2011)
 
Profil provinisi sulawesi utara
Profil provinisi sulawesi utaraProfil provinisi sulawesi utara
Profil provinisi sulawesi utara
 
ExsumWPS20.pdf
ExsumWPS20.pdfExsumWPS20.pdf
ExsumWPS20.pdf
 
Bahan kuliah mpdt ugm
Bahan kuliah mpdt ugmBahan kuliah mpdt ugm
Bahan kuliah mpdt ugm
 
Percepatan pembangunan di kaltara
Percepatan pembangunan di kaltaraPercepatan pembangunan di kaltara
Percepatan pembangunan di kaltara
 
Bab
BabBab
Bab
 
Pemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaat
Pemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaatPemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaat
Pemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaat
 
Paparan Agro Techno Park Bupati Polewali Mandar
Paparan Agro Techno Park Bupati Polewali MandarPaparan Agro Techno Park Bupati Polewali Mandar
Paparan Agro Techno Park Bupati Polewali Mandar
 
Peluang pengembangan Talas Ungu
Peluang pengembangan Talas UnguPeluang pengembangan Talas Ungu
Peluang pengembangan Talas Ungu
 
Data kabupaten buol
Data kabupaten buolData kabupaten buol
Data kabupaten buol
 
DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdf
DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdfDRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdf
DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdf
 
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desaKebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
Kebijakan kemendes dalam pemberdayaan masyarakat desa
 
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar 2015Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar 2015
Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar 2015
 
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
Vo2 selasa 2 vo 2 september 2014 arah kebijakan dan program pembangunan perde...
 
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
Bappeda kawasan peruntukan industri dalam rtrw provinsi lampung 5
 
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatanPaparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
 
Success story bupati deli serdang
Success story bupati deli serdangSuccess story bupati deli serdang
Success story bupati deli serdang
 
Data umum
Data umumData umum
Data umum
 
Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Desa Cipeundeuy
Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Desa CipeundeuyLaporan Keterangan Pertanggung jawaban Desa Cipeundeuy
Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Desa Cipeundeuy
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 

Mais de Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranOswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Oswar Mungkasa
 

Mais de Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Isu Strategis, Permasalahan dan Arah Pembangunan Propinsi Papua Barat

  • 1. Disampaikan oleh : Kepala Bappeda Provinsi Papua Barat Manokwari, September 2013
  • 2. GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA BARAT • Provinsi Papua Barat secara geografis terletak pada : 0⁰ 00” – 4⁰,00” Lintang Selatan dan 24⁰00” – 132⁰ 00” Bujur Timur • Luas Wilayah : 143.945,62 Km2 • Secara administratif pemerintahan terdiri dari : 12 Kabuparen 1 kota dengan 154 distrik dan 1.367 kampung. • Jumlah Penduduk ( 2012) : 816.280 jiwa
  • 3. • Potensi Minyak bumi (20 TB) dan Gas alam (13 TCF) di kawasan Teluk Bintuni dan wilayah Kepala Burung • Tambang dan mineral : Nikel , Batubara • Potensi batu gamping 13.92 milyard ton, pasir kwarsa 137,5 juta ton dan lempung untuk industri semen di Manokwari • Potensi Hutan Produksi 1,86 juta Ha, HP Terbatas 1,84 juta Ha, HP Konversi 2,3 juta Ha • Potensi hutan sagu alam 161.957 Ha untuk pengembangan bio-ethanol di Sorong Selatan • Potensi lahan Pertanian /perkebunan 250.000 ha (Kelapa sawit, Kakao) • Potensi lahan Peternakan : Bomberai 50.000 ha, Kebar 15.000 ha, Salawati 10.000 ha • Potensi Perikanan : udang, ikan pelagis, rumput laut • Pariwisata : ekowisata bahari di Kepulauan Raja Ampat dan Taman Nasional Laut Teluk Cendrawasih PETERNAK AN SAPI POTENSI WILAYAH
  • 4. KABUPATEN : 1. SORONG 2. SORSEL 3. RAJAAMPAT 4. MAYBRAT 5. TAMBRAUW 6. T. BINTUNI 7. T.WONDAMA 8. KAIMANA DAERAH MAJU: KOTA SORONG MANOKWARI FAK FAK DOB : 1. MANSEL 2. PEG ARFAK KABUPATEN DAERAH TERTINGGAL DI PROVINSI PAPUABARAT
  • 6. STRUKTUR DAN LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI Struktur ekonomi Provinsi Papua Barat dengan migas didominasi oleh sektor industri pengolahan (51,67%) terutama berasal dari produksi LNG Tangguh, yang hingga saat ini belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan pemerintah daerah. Kontribusi sektor pertanian (13,76%). Laju pertumbuhan ekonomi Papua Barat dengan migas menunjukkan peningkatan signifikan dari 13,87% pada tahun 2009 menjadi 27,47% pada tahun 2010, kemudian mengalami sedikit perlambatan pada tahun 2011 yakni sebesar 27,08%, pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini berasal dari adanya produksi LNG Tangguh, peningkatan ini tidak berkorelasi positif terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Pada tahun 2012 LPE mengalami penurunan menjadi 15,84% .
  • 7. Terjadi penurunan persentase penduduk miskin di Provinsi Papua Barat dari 35,12 % pada tahun 2008, menjadi 26,67% pada tahun 2013, namun demikian Papua Barat masih menempati urutan ke 2 propinsi termiskin. Persebaran penduduk miskin terbanyak di perdesaan 35,64% yang notabene merupakan penduduk asli papua sedangkan di perkotaan 5,65%. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Papua Barat mengalami penurunan dari 7,77% pada tahun 2010 menjadi 5.49% pada tahun 2012, penurunan TPT ini bukan disebabkan oleh bertambahnya lapangan kerja disektor formal tetapi disebabkan oleh semakin banyaknya penduduk yang bekerja pada sektor informal. TPT sebesar 5.49% ini didominasi oleh pengangguran terdidik dan pengangguran usia muda. KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN
  • 8. AMH (93,74; RLS 8,45) AHH (69.14) PPP (601.560) KOMPONEN PEMBENTUK IPM PAPUA BARAT TAHUN 2011 Peningkatan IPM Provinsi Papua Barat yang signifikan menempatkan Provinsi Papua Barat pada urutan ke 29 dari 33 Provinsi. Untuk meningkatkan IPM diperlukan upaya peningkatan daya beli dan menekan angka inflasi yang tinggi 68.58 69.15 69.65 70.22 67.5 68 68.5 69 69.5 70 70.5 2009 2010 2011 2012 PERKEMBANGAN INDIKATOR KESEJAHTERAAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT
  • 10. PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI TATA RUANG 1. Tata Ruang/RTRW belum efektif menjadi acuan dalam penyusunan Rencana-rencana Pembangunan (RPJMD, RENSTRA dll). 2. Kurangnya Sosialisasi dan Pemahaman RTRW 3. Penetapan Penyelesaian RTRW Provinsi Papua Barat sedang menunggu persetujuan substansi Menteri Kehutanan RI 1. Ego Kabupaten/Kota maupun Ego sektoral mengabaikan Arahan Tata Ruang 2. Minimnya koordinasi antar Sektor maupun Vertikal menyebabkan berbeda pemahaman yang berdampak pada pemanfaatan Ruang tidak Efisien 3. Status kepemilikan tanah adat/masyarakat sering menjadi kendala pemanfaatan ruang dalam hal pembebasan lahan 4. Kepentingan Politik sering bertentangan dengan Arahan Tata Ruang P E R E N C A N A A N : IMPLEMENTASI T A T A R U A N G :
  • 11. PEMBANGUNAN (PRASARANA) WILAYAH Minimnya infrastruktur Dasar di Papua Barat : • Infrastruktur transportasi • Energi • Ketersediaan pasokan air bersih yang memadai • Kemudahan sarana telekomunikasi • Pengelolaan lingkungan permukiman yang sehat • Infrastruktur sosial-ekonomi • Irigasi yang memadai MASIH RENDAHNYA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR Belum rampungnya pembangunan Jalan Raya Trans Papua Barat menimbulkan persoalan dalam pembangunan Provinis Papua Barat yang merupakan infrastruktur utama dalam menggerakkan pertumbuhan perkenomian dan mempermudah akses antar wilayah yang terdapat di Provinsi Papua Barat
  • 12. I4 (EMPAT) RUAS JALAN STRATEGIS (NASIONAL) NAMA RUAS DAN PANJANG SORONG – MEGA 88 KM SORONG – MANOKWARI 568 KM MANOKWARI – BINTUNI 253 KM FAKFAK – HURIMBER – BOMBERAY 162 KM II. 2 (DUA) RUAS TAMBAHAN JALAN STRATTEGIS (NASIONAL) SORONG (SUSUMUK) – BINTUNI 130 KM FAKFAK – KAIMANA – MANOKWARI 638 KM RUAS JALAN PROVINSI NAMA RUAS PANJANG AIMAS – SEGET 116 KM MEGA – SAUSAPOR 50,30 KM MEGA - FEF 76 KM AYAMARU – SUSWA – FEF 115,50 KM TEMINABUAN KAMBUAYA 60 KM FAKFAK – SIBORU – SIPATNANAM 47 KM A B Arfai AmbanPami Bakaro Isogo Tanggaromi Coa Weriangg i Idor Yukase Susumuk Atori Maibo Dela
  • 13. DEGRADASI KUALITAS LINGKUNGAN ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP • Kegiatan pengelolaan sumberdaya alam yang kurang bijak telah mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup yang sudah cukup mengkhawatirkan kelestarian alam • Beberapa kegiatan yang rawan berakibat kerusakan lingkungan hidup adalah kegiatan pertambangan dan pembalakan liar. • Beberapa kegiatan yang rawan berakibat kerusakan lingkungan hidup adalah kegiatan pertambangan dan pembalakan liar. • Provinsi Papua Barat memiliki hutan Tetap 69,76% dari keseluruhan luas wilayah dan sebagian merupakan kawasan lindung. • Di kawasan lindung tersebut terkandung sumberdaya andalan Provinsi Papua Barat yang berupa batu bara, minyak bumi, dan bahan galian mineral MASIH BELUM OPTIMALNYA PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
  • 14. - Persentase Kawasan Lindung : 56,47% - Luas Kawasan Lindung : 5.495.349,82 Ha -Persentase Kawasan Budidaya : 43,53% - Luas Kawasan Budidaya : 4.236.100,19 Ha PETA KAWASAN LINDUNG DAN BUDIDAYA - Persentase Hutan Tetap : 69,76% - Luas Hutan Tetap : 6.904.567,91 Ha
  • 16. URAIAN PENDUDUK ASLI PAPUA PENDUDUK NON ASLI Jumlah Penduduk (jiwa) 405.074 355.348 Laki-laki 208.658 193.740 Perempuan 196.416 161.608 Persentase Penduduk (%) 53,27 46,73 Sex Ratio (%) 106,23 119,88 Median Umur (th) 16,39 20,19 Dependency Ratio (%) 64,07 47,27 Penduduk menurut kelompok umur (%) 0-14 37,30 30,57 15-64 60,95 67,90 65+ 1,75 1,53 Jumlah Rumah Tangga 84.747 83.333 PERSEBARAN KEPADATAN STRUKTUR PENDUDUK Demografi
  • 17. PERKEMBANGAN ANGKA MELEK HURUF Pada Tahun 2012 rata-rata lama sekolah sebesar 8,45 tahun Artinya rata-rata penduduk baru mampu menempuh pendidikan sampai kelas 2 SLTP. Berarti pencapaian pendidikan di Provinsi Papua Barat belum memenuhi Program Wajib Belajar 9 Tahun ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APS) & ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) 2011 Pendidikan 91.5 92 92.5 93 93.5 94 2009 2010 2011 2012 AMH 88.28 57.66 47.88 13.86 94.38 88.59 65.4 18.31 SD/MI SMP/MTs SMA/MA PT APS APM
  • 18. Kesehatan Status gizi buruk pada balita Tahun 2010 tercatat mencapai 9,1%, sedangkan gizi kurang mencapai 17,4% 36 32.7 31.6 30.5 2006 2007 2008 2009 2010 ANGKA KEMATIAN BAYI CAKUPAN PUSKESMAS & TENAGA MEDIS 67.9 68.2 68.51 68.81 69.14 2008 2009 2010 2011 2012 AHH 58.02% 64.81% 67.90% 77.78% 24.30% 24.30% 26.31% 24.30% 57.83% 60.43% 74.06% 67.31% 2008 2009 2010 2011 Cakupan Puskesmas Cakupan Pustu Cakupan Penolong Kelahiran oleh Tenaga Medis
  • 19. PERBANDINGAN JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN STATUS KEMISKINAN TAHUN 2013 Penurunan angka kemiskinan di perdesaan pada Tahun 2012 sebesar 37.73% menjadi 35.64% di Tahun 2013 dan angka kemiskinan di perkotaan juga turun dari 5,76% menjadi 5,65% Garis kemiskinan Provinsi Papua Barat Tahun 2013 sebesar 363.960 Rupiah per kapita per bulan, terdiri dari garis kemiskinan makanan sebesar 287.655 rupiah dan garis kemiskinan non makanan sebesar 76.725 Rupiah Indeks Kedalaman Kemiskinan naik dari 5.71% di Tahun 2012 menjadi 6.35% di Tahun 2013 Indeks Keparahan Kemiskinan juga naik dari 1.71% di Tahun 2012 menjadi 2.16% di Tahun 2013 Kemiskinan Penduduk Tidak Miskin, 73.33 Penduduk Miskin (Kota), 5.65 Penduduk Miskin (Desa), 35.64 35.12 35.71 34.88 31.92 28.2 26.67 2008 2009 2010 2011 2012 2013 % penduduk miskin
  • 21. Isu-isu strategis OTONOMI KHUSUS : Perlindungan, Keberpihakan, Pemberdayaan OAP KEPENDUDUKAN : - Komposisi Penduduk Asli , - Papua dan Non Papua, - Persebaran Penduduk, - Tidak Merata, - Persentase Penduduk Miskin Tinggi (medan yang sulit) KUALITAS SDM : Masih rendah terutama tingkat kesehatan & pendidikan INFRASTRUKTUR DASAR : Ketersediaannya masih minim & belum merata LINGKUNGAN HIDUP : - Degradasi lahan dan Lingkungan, - Penangan Persampahan PEREKONOMIAN : - Pertumbuhan ekonomi Tinggi, - Penaggulangan Kemiskinan, - Insvestasi Rendah, - Pemberdayaan Ekonomi Orang Asli Papua, -TATA RUANG : pengembangan struktur tata ruang, Pemanfaatan Pola Ruang (Kawasan Budidaya), Pengembangan kawasan pesisir & Pulau-Pulau Kecil, Pengembangan kawasan strategis SOSIAL : Belum berkembang & belum menguntungkan
  • 23. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KEPADATAN PENDUDUK SANGAT RENDAH. peluang ekonomi VS wilayah kurang menarik/dihindari; RAWAN BENCANA Memiliki kerawanan bencana yg sangat tinggi; SDA LAUT TIDAK DAPAT SEPENUHNYA DIKUASAI/ DIMANFAATKAN Secara kultural MASIH TERPISAH OLEH SEKAT-SEKAT NILAI ADAT; PEMBANGUNAN JALAN SULIT dengan kondisi medan yang bervariasi; MINIMNYA INFRASTRUKTUR penyebab kemiskinan; SDM dan sarana prasarana MITIGASI BENCANA BELUM SIAP KUALITAS & KUANTITAS SDM RENDAH belum mampu bersaing global Timbul berbagai PERSOALAN TERKAIT HAK ULAYAT; Terkait kehutanan: PENURUNAN PRODUKTIVITAS, P ELANGGARAN, LAH AN KRITIS; JARAK ANTAR WILAYAH RELATIF JAUH  penyediaan infrastruktur; AGROINDUSTRI BELUM TERKOORDINASI & SULIT MENGUBAH POLA BERTANI; RENTAN KONFLIK akibat kesenjangan sosial; PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN MASIH SEBATAS SKENARIO KETIMPANGAN WILAYAH MASIH TINGGI
  • 25. • Mengembangkan perekonomian rakyat melalui dukungan fasilitas ekonomi dan permodalan kepada pelaku usaha sektor manufaktur dan UMKM. • Membangun infrastruktur pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan investasi guna meningkatkan keberdayaan masyarakat dan mendorong terciptanya lapangan kerja yang berkualitas dengan melaksanakan program pemberdayaan,pendampingan, pembimbingan dan perlindungan kepada masyarakat, khususnya orang asli Papua . • Peningkatan ketahanan pangan dengan pemanfaatan dan pengembangan komoditi unggulan dan sumberdaya lokal seperti sagu, umbi-umbian, pala , perikanan rumput laut , kelapa sawit dan hasil hutan. • Pengembangan potensi pariwisata khususnya wisata bahari dan wisata alam lainnya yang di dukung pengembangan ekonomi kreatif. Arah pengembangan bidang ekonomi
  • 26. 2622/09/2013 Target Pencapaian Indikator Makro Pembangunan sampai dengan Tahun 2016 (Bidang Ekonomi) Kondisi 2012 • Tingkat kemiskinan 28.2% • Tingkat pengangguran terbuka 5.49% • Pertumbuhan Ekonomi 15.84% • Pendapatan per kapita Rp. 7.218.720,- Target 2016 • Tingkat kemiskinan 15% • Tingkat pengangguran terbuka 3% • Pertumbuhan ekonomi yang merata (Tdk exclusive) • Pendapatan per kapita Rp.10.000.000,-
  • 27. PAPUA BARAT PADA KORIDOR 6 Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia KORIDOR PERHATIAN INVESTASI 1. Manokwari - Sorong 2. Teluk Bintuni Kegiatan Investasi Utama : 1. Pertambangan dan Migas 2. Pabrik Semen 3. Peternakan Sapi 4. Pabrik Pengolahan Sagu 5. Kebun dan pabrik minyak kelapa Sawit 6. Industri Perikanan 7. Pariwisata Pengembangan Kawasan : 1. Kawasan Ekonomi Khusus Sorong Aimas (Arar) 2. Kawasan Industri Petrokimia Teluk Bintuni
  • 28. e Î e Î eÎ e S E L A T D A M P I E R S E L A T S A G E W I N S E L A T S E L E SELATRUMBERPON SL. NUMANURAN Tl. Sarereketli T E L U K B I N T U N I T E L U K B E R A U Tl.Wandamen TELUK CENDERAWASIH Tl. Arguni Tl. Setassi Tl. Kamrau Tl. Sebakor Tl. Bitsyaru Tl. Lakahita TL.SE GUN L A U T B A N D A KOTA SORONG KABUPATEN MAYBRAT KABUPATEN SORONG SELATAN KABUPATEN BINTUNI KABUPATEN MANOKWARI KABUPATEN RAJA AMPAT KABUPATEN SORONG KABUPATEN TAMBRAUW KABUPATEN TELUK WONDAMA KABUPATEN FAKFAK KABUPATEN KAIMANA #Y #Y #Y L A U T A R A F U R A #Y #Y #Y #Y #Y #Y AIMAS SORONG TEMINABUAN AYAMARU SAUSAPOR MANOKWARI %[ BINTUNI FAKFAKFAKFAK KAIM ANA RASIEI Î KABUPATEN NABIRE KABUPATEN MIMIKA 0 250000 500000 9750000 9750000 - Cagar Alam / Suaka Margasatwa - (HL) Hutan Lindung - (HPT) Hutan Produksi Terbatas - APL (Areal Penggunaan Lain) - HP (Hutan Produksi) - HPK (Hutan Produksi Konversi) Kawasan Hutan : Kawasan Non Hutan : LEGENDA : Batas Propinsi Batas Kabupaten Jalan Eksisting Jalan Rencana Ibukota Provinsi%[ Sungai Î Pelabuhan Bandar Udarae #Y Ibukota Kabupaten PETA KAWASAN HUTAN NON HUTAN PROVINSI PAPUA BARAT Fak Fak – Kaimana - Agropolitan/Peternakan Sapi (Bomberai) - Pertambangan/migas - Perikanan - Perkebunan (Pala) KPI 2 KPI 3 KPI 4 KPI 5 KORIDOR PERHATIAN INVESTASI PROVINSI PAPUA BARAT Manokwari -Bintuni -Industri Semen - Pertambangan (batubara) - Perkebunan Wondama – Ransiki - Perikanan - Perkebunan - Wisata Bahari (TNL . Teluk Cenderawasih) : Manokwari – Sorong - Pertambangan/migas - Pertanian - Peternakan (Sapi :Kebar) Sorong-Bintuni - KEK Arar - Pelabuhan utama (Sorong) - KE Teluk Bintuni - Pertambangan/Migas - Pengolahan Sagu alam (Bioethanol) KPI 1 Kep. Raja Ampat -Pariwisata bahari -( destinasi Nasional) - Pertambangan - Perikanan KPI 6
  • 29. ARAH PENGEMBANGAN TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP 1. Penyediaan ruang bagi pengembangan sektor-sektor ekonomi dominan maupun sektor lain yang dapat menunjang pengembangan sektor dominan pada lahan/Kawasan budidaya. 2. Pengembangan sektor sekunder dan tersier yang mempunyai kaitan dengan sektor primer di wilayah setempat untuk memperkuat perekonomian setiap bagian wilayah Provinsi Papua Barat, termasuk pengembangan pusat-pusat pelayanan di daerah pedalaman, perdesaan, dan perbatasan. TATA RUANG LINGKUNGAN HIDUP 1. Rehabilitasi, perlindungan dan peningkatan kualitas lingkungan Dalam rangka antisipasi perubahan iklim 2. Maningkatkan fungsi pengendalian pengawasan dalam pemenfaatan Sumberdaya Alam
  • 30. A B Arfai AmbanPami Bakaro Isogo Fak-Fak Nusalasi Tanggaromi Coa Weriangg i Idor Yukase Susumuk Atori Maibo Dela ARAH PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR 2. Menyusun sistem pengelolaan infrastruktur dan pengelolaan lingkungan hidup 1. Mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi, energi, komunikasi, perumahan, air bersih, sanitasi, dan pengelolaan lingkungan yang menjangkau seluruh kampung dan dapat dinikmati seluruh masyarakat; 3. RUAS TAMBAHAN JALAN PROVINSI NAMA RUAS PANJANG BAKRO – AMBAN 9,20 KM PAMI – ARFAI 31 KM MAIBO – DELA 66 KM YUKASE – KUMURKEK 28 KM SUSUMUK – ATORI 96 KM ATORI – ISOGO 63 KM WERIANGGI – IDOR 12 KM TANGGAROMI -COA 21,50 KM FAK-FAK - NUSALASI 91 KM
  • 31. Zoom Out RENCANA JEMBATAN INARI + 130 Km + 638 Km
  • 32. PETA ARAHAN PENGEMBANGAN JARINGAN LISTRIK DAN TELEKOMUNIKASI PETA ARAHAN PENGEMBANGAN PENGAIRAN PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN LAINNYA Arahan pengembangan Kelistrikan ke depan adalah penggunaan sumberdaya energi lokal (LNG) untuk memenuhi kebutuhan listri k di seluruh Provinsi Papua Barat
  • 33. 3322/09/2013 Target Pencapaian Indikator Makro Pembangunan sampai dengan Tahun 2016 (Bidang Sosial) Kondisi 2012 • Rata-Rata Lama Sekolah 8.45 tahun *) • Angka Melek Huruf 93.74*) • Angka Harapan Hidup 69.14*) • Angka Kematian Bayi 74 per 1000 kelahiran Target 2016 • Rata-Rata Lama Sekolah 9 tahun • Angka Melek Huruf 95 • Angka Harapan Hidup 71.50 tahun • Angka Kematian Bayi 27 per 1000 kelahiran * Angka sangat sementara
  • 34. 3422/09/2013 Target Pencapaian Indikator Makro Pembangunan sampai dengan Tahun 2016 (Bidang Kependudukan) Tahun 2010 • Rasio penduduk asli Papua dan Non Papua Target pada Tahun 2016 • Penguatan Regulasi bagi peningkatan Kualita SDM OAP (Perlindungan, Keberpihakan dan Pemberdayaan OAP)

Notas do Editor

  1. Edited
  2. edited
  3. edited
  4. edited