CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERCIK Edisi Desember 2005 Tema Wajah AMPL 2005 Kepdeulian Masih Kurang
1.
2. Media Informasi Air Minum
Dari Redaksi 1
dan Penyehatan Lingkungan
Suara Anda 2
Diterbitkan oleh:
Kelompok Kerja Air Minum Laporan Utama
dan Penyehatan Lingkungan Wajah AMPL 2005, Kepedulian Masih Kurang 3
Penasihat/Pelindung: Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL Berbasis Lembaga
Direktur Jenderal Cipta Karya Setahun Menunggu Pengesahan 4
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
Potret Pokja AMPL 2005 9
Penanggung Jawab:
Direktur Permukiman dan Perumahan,
WASPOLA, Dari Prinsip ke Aksi 11
BAPPENAS 1,66 Juta Jiwa Penduduk Desa Dapatkan Akses
Direktur Penyehatan Air dan Sanitasi,
DEPKES Air Bersih Dari WSLIC-2 15
Direktur Pengembangan Air Minum, SANIMAS Menuju Program Nasional 18
Dep. Pekerjaan Umum
Direktur Pengembangan Penyehatan Wawancara
Lingkungan Permukiman,
Direktur Perumahan dan Permukiman, Bappenas
Dep. Pekerjaan Umum
Direktur Bina Sumber Daya Alam dan Ir. Basah Hernowo 20
Teknologi Tepat Guna, DEPDAGRI
Direktur Penataan Ruang dan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Lingkungan Hidup, DEPDAGRI Dr. I Nyoman Kandun, MPH 22
Pemimpin Redaksi: Wawasan
Oswar Mungkasa Setia Melayani Selama Delapan Tahun 26
Dewan Redaksi: Hari Monitoring Air Sedunia 28
Ismail, Johan Susmono,
Kisah Sukses
Indar Parawansa, Bambang Purwanto
WSLIC-2 Desa Jambearjo, Malang
Redaktur Pelaksana:
Maraita Listyasari, Rewang Budiyana, Sambungan Desa, Manajemen Kota 30
Rheidda Pramudhy, Joko Wartono, Teropong
Essy Asiah, Mujiyanto
Perubahan Perilaku tanpa Subsidi 32
Desain/Ilustrasi: Aturan Adat Tak Mempan 34
Rudi Kosasih
Bangun Jamban Melayang 35
Produksi:
Machrudin
Cuma Bikin Lubang Tahi Saja 36
Klinik IATPI
Sirkulasi/Distribusi:
Agus Syuhada Air Limbah Mandi dan Cuci 37
Seputar WASPOLA 38
Alamat Redaksi:
Jl. Cianjur No. 4 Menteng, Jakarta Pusat. Seputar AMPL 41
Telp./Faks.: (021) 31904113
Info Situs 48
http://www.ampl.or.id
e-mail: redaksipercik@yahoo.com Inovasi
redaksi@ampl.or.id
oswar@bappenas.go.id Air Rahmat, Ubah Air Bersih Jadi Air Minum 49
Saringan Air Keramik 50
Redaksi menerima kiriman
tulisan/artikel dari luar. Isi berkaitan Agenda 51
dengan air minum dan penyehatan lingkungan
dan belum pernah dipublikasikan.
Pustaka AMPL 52
Panjang naskah tak dibatasi. Glossary 53
Sertakan identitas diri.
Redaksi berhak mengeditnya.
Silahkan kirim ke alamat di atas. Majalah Percik dapat diakses di situs AMPL: http://www.ampl.or.id
3. D A R I R E DA K S I
FOTO:GUSTOMI/JeLAJAH
Waktu terasa begitu cepat berputar.
Tanpa terasa, kita telah melalui tahun
2005. Sebentar lagi tahun 2006 menya-
pa kita. Biasanya kita selalu menjadikan
masa pergantian tahun ini sebagai saat
evaluasi. Apakah yang sudah kita la-
kukan selama setahun? Lebih banyak
Mengucapkan
positif ataukah negatifnya. Dan bagi ja-
jaran birokrasi, pertanyaannya sudah
sejauh mana pengabdian yang diberi- Selamat
kan kepada negara dan rakyat? Jangan-
jangan selama ini hanya menikmati gaji
tapi tidak memberi nilai tambah bagi
kemajuan rakyat yang telah memba-
Tahun Baru
yarnya. Tentu kita berharap, para bi-
rokrat dari semua level telah bekerja se-
kuat tenaga mengabdikan dirinya sesuai
sumpah jabatannya.
Pembaca, di akhir tahun ini, Percik
2006
pun tak ketinggalan untuk ikut memotret
perjalanan penyelenggaraan air minum
dan penyehatan lingkungan (AMPL) di
Indonesia selama tahun 2005. Tentu
secara garis besar. Maksudnya, agar ini
menjadi bahan pembelajaran. Kita bisa
belajar dari kesuksesan dan kegagalan.
Kesuksesan bisa direplikasikan dan di-
tingkatkan derajat kesuksesannya di ta-
hun 2006. Sedangkan, dengan melihat ke- kat di daerah juga memberi harapan. mahan dan Permukiman Bappenas, Di-
gagalan, kita bisa membuat kesuksesan Hanya saja cakupan proyek dan uji coba rektur Jenderal Pengendalian Penyakit
dan menghindari kesalahan serupa di ta- itu terbatas, belum menjangkau seluruh dan Penyehatan Lingkungan Depar-
hun mendatang. wilayah Indonesia. temen Kesehatan, serta Ketua CPMU
Kalau kita melihat perjalanan sela- Di edisi ini kami menampilkan ber- WSLIC 2. Intinya masih banyak hal
ma tahun 2005 ini dan kita bandingkan bagai keberhasilan beberapa proyek ter- yang harus kita lakukan dalam penye-
dengan tahun 2004, secara umum tidak sebut. Harapannya ini bisa ditiru dan lenggaraan AMPL di Indonesia. Apalagi
ada perubahan yang berarti. Kondisi dikembangkan oleh daerah lain. Tak lu- Indonesia telah menyatakan dirinya si-
AMPL seperti jalan di tempat. Kasus- pa di tengah kesuksesan itu, kami ap 'terbebani' target MDGs.
kasus pada tahun 2004 (baca Percik tampilkan pula catatan buruknya dan Akhirnya, kami berharap sajian
edisi Desember 2004), seakan berulang kendala-kendala yang terjadi di lapang- Percik kali ini bisa mendorong ke arah
pada tahun ini. Mulai kasus banjir, an. Ini pembelajaran berharga yang perubahan yang lebih baik. Dan kami
penyakit menular, tempat pembuangan harus kita terima. Bukankah orang bijak juga berharap ada umpan balik dari
akhir (TPA) sampah, pencemaran, kon- berkata: kegagalan adalah awal dari se- Anda, pembaca setia Percik, demi per-
flik horizontal terkait AMPL dan seba- buah keberhasilan. Pembelajaran ini baikan majalah ini khususnya, dan
gainya muncul lagi. Namun di tengah kami ramu dalam berbagai rubrik. Ada penyelenggaraan AMPL di Indonesia
wajah suram ini tak bisa dipungkiri ada di rubrik teropong, kisah sukses, dan se- pada umumnya di tahun 2006. Mari
setetes harapan. Proyek-proyek yang di- bagian di laporan utama. kita songsong 2006 dengan optimisme
uji coba tahun 2005 memperlihatkan Pembaca, perlu kiranya pula kita dan kepedulian yang lebih terhadap
hasil yang menggembirakan. Tengok mengetahui dari para penentu kebijak- kondisi rakyat. Jangan sampai kita ber-
misalnya SANIMAS, WSLIC 2, dan an AMPL, bagaimana mereka melihat gembira di atas penderitaan rakyat. Se-
CLTS. Pelaksanaan kebijakan nasional perjalanan AMPL di tahun ini. Untuk lamat membaca. Wassalam.
pembangunan AMPL berbasis masyara- itu, kami mewawancarai Direktur Peru-
Percik Desember 2005 1
4. S U A R A A N DA
Ingin Dapatkan Pustaka
ILUSTRASI:RUDI KOSASIH
oleh buku yang ada dalam website
Anda. Bagaimana caranya?
Redaksi Percik yang baik. Pertama
kali saya ingin memperkenalkan diri Rahayu Sri Pujiati, SKM, M.Kes
terlebih dahulu. Saya lulusan Teknik Program Studi Kesehatan Masyarakat
Lingkungan ITB angkatan 95, dan Universitas Jember
Master of Science dari Technische Uni- Jl. Kalimantan I/93 Kampus
versitaet Hamburg, Harburg--Ger- Tegal Boto, Jember 68121
many. Saat ini saya sedang melanjutkan Telp. (O331) 322995 Fax. (0331) 337878
ke program PhD di universitas yang
sama.
Saya sedang mengadakan penelitian Berlangganan
dengan tema sustainability assessment
of sanitation system, terutama untuk Saya pernah beberapa kali membaca
low income urban areas di Indonesia. Majalah Percik yang dibawa dosen sa-
Saya sedang mengadakan studi di dae- ya. Isi yang ditampilkan cukup menarik
rah Rungkut, Surabaya. Tujuan utama dan relevan dengan apa yang saya pela-
penelitian saya yaitu to propose an jari saat ini. Bagaimana cara berlang-
alternative solution for water pollution ganan majalah ini secara berkala?
problems by human waste for low
income urban areas in Indonesia. Salah bagaimana jika saya ingin memiliki Nurul Ichsan
satu alternatifnya adalah sistem ecosan beberapa referensi dari pustaka Percik. Jln. Banjarsari, Gg. Iwenisari No. 8
(Ecological Sanitation), di mana do- Selain data-data yang disajikan pada Tembalang, Semarang 50275
mestic wastewater dibagi tiga yaitu Percik edisi tersebut, ada juga beberapa
tinja atau blackwater, urine atau VCD (seperti National Action Plan
yellowwater, dan greywater (dari sela- Bidang Air Limbah, Methodology for Buletin dan CD
in air buangan toilet). Sistem ini sudah Participatory Approach assessment,
lama dikembangkan di Eropa (jerman, Prosiding Seminar Nasional SANIMAS Bersama ini saya memohon untuk
Austria, Swedia). Profesor pembimbing di bali 2004), prosiding seminar Nasio- dapat menerima buletin dan CD gratis
saya kebetulan termasuk salah satu pe- nal Hari Air Sedunia 2004, data Inven- dari AMPL yang akan kami manfaatkan
lopornya. tarisasi dan Evaluasi Pelaksanaan Pro- di perpustakaan Fakultas Ilmu Admi-
Untuk mengimplementasikannya, gram Pembangunan Prasarana dan Sa- nistrasi Universitas Brawijaya.
saya dan teman saya yang kuliah di tem- rana Dasar Permukiman Perkotaan
pat yang sama membangun sebuah Eco- 1992-2002, dan buku pedoman (Pedo- Andy Fefta Wijaya
san pilot plant di Pusdakota Ubaya, Su- man penanggulangan limbah cair dan Fakultas Ilmu Administrasi
rabaya, sebuah NGO yang bergerak di tinja) dan lain lain yang saya ingin Universitas Brawijaya Jl. MT Haryono No 163
bidang pemberdayaan masyarakat. membuat copy-nya. Bagaimana cara Malang - Jawa Timur, Indonesia
Dari salah seorang teman di Pus- terbaik untuk mendapatkannya?
dakota yang kebetulan mengikuti semi- Terima kasih kami sampaikan kepada
nar yang diselenggarakan oleh AMPL Almy Malisie para pembaca setia Percik. Untuk dike-
beberapa waktu silam, saya membaca Surabaya tahui, Percik bisa didapatkan secara
prosiding seminarnya dan jurnal cuma-cuma. Kami akan mengirimkan
Percik vol.4 Tahun I/Juni 2004. Saya Perlu Buku kepada Anda yang telah mencantumkan
tertarik dengan isinya karena sebagian alamat lengkap. Sedangkan mengenai
besar berkaitan dengan tema penelitian Saya adalah staf pengajar di Pro- pustaka, untuk diketahui bahwa jumlah-
saya. Sebagian besar data-data yang ada gram Studi Kesehatan Masyarakat Uni- nya sangat terbatas. Oleh karena itu, kami
pada Percik edisi tersebut telah saya versitas Jember. Bagian program kami bisa membantu sejauh pustaka itu ada
dapatkan dari beberapa sumber dari memerlukan buku-buku yang berkaitan dan mencukupi. Kalau tidak, Anda perlu
internet, akan tetapi ada juga yang dengan Kesehatan Lingkungan, dan ka- memperbanyaknya sendiri. Lebih jelas-
belum saya miliki. mi telah menerima jurnal yang telah nya, silakan anda menghubungi sekretari-
Oleh karena itu, saya ingin bertanya Anda kirimkan. Kami ingin memper- at Pokja AMPL. Terima kasih. (Redaksi)
2 Percik Desember 2005
5. L A P O R A N U TA M A
Wajah AMPL 2005
KEPEDULIAN
MASIH KURANG
Sektor air minum dan sanitasi masih dianggap kurang jangkau 25,5 persen penduduk di 399
kota. Sistem pengelolaan persampahan
penting. Ini terlihat dari tingkat kepedulian terhadap sek- di perkotaan melayani 32,1 persen pen-
tor ini dan dampak yang muncul duduk di 384 kota. Secara nasional
54,56 persen rumah tangga memiliki sa-
selama setahun. Perubahan yang diharapkan luran drainase yang baik, dan 31,98 per-
masih menjadi impian. sen tidak mempunyai saluran drainase
sama sekali.
Akses masyarakat terhadap sarana
dan prasarana AMPL masih rendah, ter-
T
ahun 2005 hampir usai. Pem- Goals (MDGs). Perhatian pemerintah utama di perdesaan. Umumnya pela-
bangunan air minum dan pe- daerah bahkan lebih menyedihkan. Ber- yanan AMPL terdistribusi secara tidak
nyehatan lingkungan (AMPL) dasarkan survei di enam kabupaten, merata antardaerah dan wilayah, serta
tampaknya juga berlalu begitu saja. alokasi APBD untuk sektor ini pun ku- di banyak daerah distribusinya juga
Belum ada perubahan signifikan di sek- rang dari 10 persen, bahkan ada yang tidak adil dan merata di antara masya-
tor tersebut. Memang bisa dimaklumi, mendekati nol persen. rakat yang kaya dan miskin. Tingkat efi-
karena sektor lain tak jauh berbeda alias siensi pemanfaatan kapasitas terpasang
jalan di tempat. Mungkin banyak alasan 2003 2004 2005 sistem air bersih, baru mencapai 76 per-
LUMAJANG 0.56 5.56
yang bisa dikemukakan, misalnya pe- TAKALAR 1.15 0.01
sen dari total kapasitas terpasang. Ini
merintahan baru terbentuk, anggaran KUNINGAN 0.97 1.06 berarti bahwa terdapat 24 persen kapa-
terlambat turun, mutasi birokrasi dan SUBANG 1.33 1.37 sitas menganggur, yang berarti inefisi-
sebagainya. SIKKA 3.06 0.85 ensi penggunaan dana untuk pemba-
Diakui atau tidak, sektor ini belum SUMBA TIMUR 7.91 0.1 ngunan prasarana tersebut. Hal ini ter-
mendapat perhatian yagn memadai. utama disebabkan pembangunan di ma-
Anggaran pemerintah pusat untuk per- Tak heran cakupan pelayanan sa lalu yang lebih mengedepankan pen-
mukiman kurang dari 10 persen. Bisa AMPL tak beranjak angkanya diban- dekatan dari atas (top down) sehingga
dinilai berapa persen dari jatah tersebut dingkan tahun-tahun sebelumnya. kapasitas yang dibangun tak sesuai
diperuntukkan untuk sektor AMPL- Tingkat pelayanan air bersih perpipaan kebutuhan.
yang merupakan bagian dari permu- di perkotaan mencapai 52 persen dan di Proporsi keluarga di perkotaan yang
kiman--, sangat kecil. Padahal, diperki- perdesaan 5 persen. Secara keseluruh- menggunakan tangki septik dan cubluk
rakan pembangunan AMPL perlu dana an, sistem pelayanan air limbah, baik memang cukup besar yakni 80,5 persen
Rp 50 trilyun hingga 2015 untuk meme- sistem setempat (on site) maupun ter- (tanpa memperhatikan kualitasnya),
nuhi target Millennium Development pusat (off site) di perkotaan telah men- BPS, 2004. Sebanyak 73,13 persen kelu-
Percik Desember 2005 3
6. L A P O R A N U TA M A
FOTO: MUJIYANTO
arga perkotaan telah memiliki jamban
keluarga dan 16,9 persen menggunakan
jamban bersama dan jamban umum.
Sedangkan untuk di desa, angkanya
berkisar pada 50 persen.
Dalam kondisi yang demikian itu,
lingkungan mengalami degradasi yang
parah. Ini akibat pertambahan pen-
duduk yang cepat, urbanisasi, dan in-
dustrialisasi. Daerah tangkapan air mu-
lai rusak. Pencemaran air terjadi. Aki-
batnya ketersediaan air menjadi ma-
salah yang serius. Dari segi kualitas, di
beberapa daerah aliran sungai kualitas
air terus menurun karena pencemaran
baik yang berasal dari air limbah do-
mestik maupun industri, atau pun usa-
ha lain seperti pertambangan dan peng-
gunaan pestisida. Kondisi pencemaran
badan air oleh berbagai sebab, khusus-
nya air limbah, sudah sangat mempri-
hatinkan. Sekitar 76 persen dari 52 su- akan bernilai sekitar Rp 337 juta. Per- besar. Di satu sisi, kesadaran masyara-
ngai di Jawa, Sumatera, Bali, dan Sula- ubahan nilai air itu yang turun selama kat untuk melaksanakan 3 R (reuse, re-
wesi tercemar berat oleh cemaran orga- periode 2003-2010, mengakibatkan duce, recycle) terhadap sampah masih
nik, dan 11 sungai-sungai utama terce- udang, kepiting, dan kerangan-kerang- rendah. Mereka masih tak peduli terha-
mar berat oleh unsur amonium. an akan keracunan mercuri air kali. Pa- dap barang kotor ini. Perilaku masyara-
Ini semua karena ulah manusia yang da tahun 2010, karena kadar Cd air ta- kat untuk hidup bersih dan sehat masih
tidak mengelola alam secara arif dan bi- nah melebihi baku mutu, air bersih di perlu ditingkatkan.
jaksana. Penebangan liar terjadi di ma- kawasan itu tak layak lagi diminum. Se- Akses masyarakat yang rendah terha-
na-mana tanpa ada tindakan tegas. Tak lanjutnya pada 2028, air tak bisa lagi dap sarana dan prasarana AMPL juga aki-
heran banjir dan tanah longsor terus untuk pertanian karena kadar Hg me- bat masalah kelembagaan dan penegakan
terjadi, sama seperti tahun sebelumnya. lebihi ambang batas (Suara Pembaharu- hukum. Lembaga atau instansi yang me-
Korban tewas, luka, dan kerugian harta an, 18/11/05). ngurusi AMPL sendiri belum menun-
benda tak terelakkan. Alam juga makin berat bebannya ka- jukkan kinerja yang memadai dan profe-
Pengeboran air dan pembuangan rena sampah yang terus bertambah. La- sional. Masalah manajemen, keuangan,
limbah industri sembarangan, terutama ju timbulan sampah pertahun diperki- sumber daya manusia, dan kelembagaan
di kota-kota, tak memperhatikan aspek rakan 1,49 persen. Bagi beberapa dae- tak kunjung usai. Sementara penegakan
kelestarian dan daya dukung lingkung- rah yang memiliki lahan, mungkin pada hukum berjalan lemah, kalau tidak mau
an. Sebagai contoh Jakarta, pemanfaat- saat ini tidak menjadi masalah. Tapi di dibilang tidak berjalan sama sekali.
an air tanah sudah melampaui 60 per- kota besar, sampah menjadi persoalan Peraturan dan perundang-undangan
sen ambang batas aman (safe yield). besar. Lihat saja Jakarta, yang saat ini hanya tertulis di atas kertas. Perusakan
Akibatnya, pada daerah-daerah tertentu kebingungan membuang sampahnya terhadap lingkungan tak terelakkan.
terjadi penurunan permukaan hingga setelah TPST Bojong terus ditentang Kondisi buruk itu berdampak lang-
lebih dari lima meter. Akibat pencemar- pengoperasiannya oleh warga sekitar- sung. Aksi sama dengan reaksi, begitu
an oleh industri di kawasan Jakarta nya, sedangkan TPA Bantar Gebang tak hukum relativitas. Maka ketika tidak
Utara, nilai ekonomi air di kawasan itu, bisa lagi digunakan. Bandung juga ada aksi yang signifikan dalam pemba-
yaitu Kali Cakung Dalam di Rorotan mengalami hal yang sama setelah musi- ngunan AMPL, reaksi yang diharapkan
Marunda, akan terus menurun secara bah longsornya TPA Leuwigajah. Era pun tak muncul, alias terjadi stagnasi.
bertahap. Jika nilai air itu diuangkan otonomi ternyata melahirkan ego dae- Itu masih lebih baik, faktanya kondisi
pada tahun 2003 sebesar Rp 1,094 mil- rah, tanpa peduli dengan komunitas kesehatan masyarakat-yang merupakan
yar, beberapa tahun kemudian hanya masyarakat dan kepentingan yang lebih hasil dari sebuah proses yang terkait
4 Percik Desember 2005
7. L A P O R A N U TA M A
langsung dengan asupan AMPL-makin terhadap peningkatan kesejahteraan untuk bersama pemerintah mencapai
memburuk. Ini ditandai dengan mun- masyarakat. target MDGs dengan kapasitas yang
culnya berbagai penyakit misalnya po- Dari sisi masyarakat, tekad peme- dimilikinya.
lio, demam berdarah, flu burung, diare, rintah itu sangat baik. Persoalannya Berdasarkan kajian UNSFIR (2003),
dan cholera. Penyakit yang terakhir ini adalah apakah itu realistis. Terlalu ba- Indonesia baru dapat mencapai pengu-
terjadi belum lama ini tanpa terpub- nyak masalah yang dihadapi oleh negeri rangan separuh dari jumlah penduduk
likasi. Secara umum, dari 175 negara di ini. Dalam sistem yang carut marut se- tanpa akses terhadap air minum dan sa-
dunia, Indonesia berada pada peringkat perti sekarang ini, para pengambil kebi- nitasi dasar pada tahun 2040. Diperki-
112 di bidang kesehatan. Menteri Kese- jakan-termasuk wakil rakyat-lebih suka rakan ada 24 propinsi yang tidak men-
hatan Fadillah Supari menilai ini pe- hal-hal nyata yang hasilnya bisa dili- capai target tersebut pada tahun 2015.
ringkat yang buruk, meskipun tingkat hat/dirasakan langsung. Ini tentu ber- Ada hal paradoks antara target dan
kesehatan ini lebih baik dibandingkan beda dengan dampak pembangunan proses. Di satu sisi, pemerintah lebih me-
sebelumnya. AMPL yang tidak serta merta terasa nekankan pembangunan AMPL itu me-
Kondisi ini ada di FOTO: MUJIYANTO
lalui proses pemberda-
depan mata. Kita tak bisa yaan dan itu butuh
menyalahkan ini pada waktu yang lebih lama.
satu pihak. Semua pihak Di sisi lain, target
harus ikut bertanggung MDGs telah menjadi
jawab. Tidak dapat di- 'mainstream' yang ha-
pungkiri selama ini ma- rus dipenuhi agar
syarakat kurang diberda- komitmen Indonesia
yakan dalam penyeleng- dapat terpenuhi. Se-
garaan AMPL sehingga hingga bukan tidak
keberlanjutan sarana dan mungkin pola pikir
prasarana AMPL tak ter- proyek yakni 'mengejar
wujud. Di sisi lain, aparat target' kembali akan
pemerintah masih memi- berlaku.
liki pola pikir proyek dan Yang pasti, ada
menganggap rakyat bo- target atau tidak, rak-
doh. Penyakit ketidakber- yat butuh akses air
dayaan juga menghing- minum dan penye-
gapi para birokrat se- hatan lingkungan
hingga bila tidak ada da- demi kesejahteraan
na, tidak ada kerja, dan tidak peduli ter- hidup mereka. Dan ini butuh pena-
hadap kondisi rakyat yang harus dila- atau efeknya jangka panjang. Dukungan nganan dan keseriusan pemerintah se-
yaninya. Ketidakberdayaan ini menjadi dana bagi sektor ini pun tak bisa diha- bagai pihak yang telah diberi amanah
penyakit kronis yang dihadapi bangsa rapkan, sekali pun dari pihak swasta oleh rakyat untuk mengatur negara. Ini
ini. mengingat begitu besarnya kebutuhan. membutuhkan visi dan misi yang jelas,
Sementara negara kaya, yang seharus- yang tidak tergantung pada negara atau
Tantangan nya menyisihkan sebagian dari Produk organisasi internasional. Terobosan dan
Indonesia telah masuk 'jebakan' Domestik Bruto (PDB)-nya untuk mem- kreativitas sangat dinantikan oleh rak-
MDGs. Indonesia, dalam hal ini pe- bantu negara miskin sebesar 0,1 persen, yat. Makanya pemerintahpun harus
merintah, merasa harus melaksanakan tak bisa dipegang janjinya. berdaya untuk membangun dirinya se-
kesepakatan yang dihasilkan di Jo- Muncullah strategi baru pemba- hingga tidak mudah disetir oleh pihak-
hannesburg, Afrika Selatan, tahun 2002 ngunan, yang disebut pemberdayaan. pihak tertentu yang memiliki misi ter-
itu. Di bidang AMPL, Indonesia harus Masyarakat selama ini dianggap tidak sembunyi.
bisa mengurangi separuh, pada tahun berdaya. Karenanya, masyarakat den- Air minum dan lingkungan sehat un-
2015, dari proporsi penduduk yang gan keterbatasan yang dimilikinya tuk hidup berkualitas sangat dinantikan
tidak memiliki akses terhadap air didorong untuk mampu membangun oleh rakyat. Tentu ini bukan sekadar slo-
minum dan sanitasi dasar. Asumsinya, dirinya sendiri. Pemerintah berperan gan. Kapan bisa diwujudkan? MJ
capaian itu akan berpengaruh besar sebagai fasilitator. Rakyat 'difasilitasi'
Percik Desember 2005 5
8. L A P O R A N U TA M A
Kebijakan Nasional Pembangunan AMPL
Berbasis Lembaga
Setahun Menunggu Pengesahan
K
FOTO: ISTIMEWA
ebijakan nasional pemba-
ngunan air minum dan penye-
hatan lingkungan (AMPL)
berbasis masyarakat telah dua tahun
dilaksanakan. Kendati belum ke selu-
ruh wilayah, uji coba pelaksanaannya
memunculkan harapan akan penye-
lenggaraan AMPL berbasis masya-
rakat di masa mendatang. Namun, ke-
bijakan ini belum cukup untuk men-
jangkau penyelenggaraan AMPL seca-
ra keseluruhan.
Di sisi lain ada tingkat kebutuhan
akan sarana dan prasarana AMPL yang
relatif besar. Dalam kaitan ini mau tidak
mau pengelolaannya akan mengarah
kepada berbasis lembaga. Kebutuhan
yang besar akan memerlukan sumber
daya yang besar pula untuk memenuhi-
nya, baik sumber daya manusia, ke-
uangan, teknologi dan yang lainnya.
Atas dasar itu, pemerintah sedang me-
rancang kebijakan nasional pemba- sarannya i) peningkatan akses, ii) peng- Kebijakan umum tersebut kemudian
ngunan AMPL berbasis lembaga. gunaan efektif, dan iii) menjamin keber- diturunkan dalam kebijakan sektor
Secara persiapan, proses penyusun- lanjutan. yang terdiri atas empat sektor yakni air
annya sudah selesai. Bahkan akhir De- Kebijakan umum pembangunan minum, air limbah, persampahan, dan
sember 2004 sebenarnya draftnya ting- sektor AMPL sebagai berikut: drainase.
gal merevisi. Tapi hingga akhir tahun 1. Mengutamakan Masyarakat Miskin
2005 ini, draft tersebut belum juga di- dalam Peningkatan Pelayanan AMPL Air Minum
tandatangani. Banyak kendala di sana. 2. Menjaga Keseimbangan Antara Kebu- Pelayanan air minum saat ini masih
Ini tentu wajar karena kebijakan ini ter- tuhan Penyelenggaraan AMPL dan sangat terbatas. Ini terjadi di perkotaan,
kait dengan banyak sektor dan banyak Daya Dukung Lingkungan khususnya menimpa mereka yang eko-
'kepentingan'. Masih ada hal-hal yang 3. Meningkatkan Keterlibatan Semua nominya lemah dan tinggal di daerah
perlu disinkronisasikan terlebih dahulu. Pihak dalam Penyelenggaraan AMPL kumuh. Biaya yang dikeluarkan untuk
Yang pasti dengan adanya kebijakan 4. Mengoptimalkan Penerapan Prinsip kebutuhan air terkadang cukup besar
ini diharapkan ada arahan bagi semua Kepengusahaan dan Prinsip Pemulih- dilihat dari penghasilannya.
stakeholder dalam melakukan kegiatan an Biaya dalam Penyelenggaraan Di sisi lain, daya dukung lingkungan
untuk mencapai tujuan penyelenggara- AMPL terhadap sumber daya air makin menu-
an AMPL, yaitu meningkatkan derajat 5. Mengefektifkan Penegakan Hukum run. Kendati bisa diperbaharui, keterse-
kesehatan masyarakat dan menunjang 6. Mengembangkan Mekanisme Kerja- diaan sumber daya air dibatasi kondisi
pertumbuhan ekonomi sehingga terwu- sama Antardaerah dan Antarsektor geografis dan musim. Ketersediaan air
judnya kesejahteraan masyarakat. Sa- dalam Penyelenggaraan AMPL baku untuk air minum menjadi masalah
6 Percik Desember 2005
9. L A P O R A N U TA M A
yang dialami oleh sebagian besar penye- babkan penambahan beban pence- duli terhadap hal yang dilakukannya.
dia jasa. Sementara itu, kebutuhan aka- maran air baku. Bila hal ini terus Kondisi ini semakin diperparah dengan
n air minum cenderung makin mening- berlanjut akan menyebabkan tingginya ketiadaaan/minimnya akses masyara-
kat baik yang diakibatkan oleh pertam- dana yang diperlukan untuk menda- kat ke sarana dan prasarana air limbah.
bahan penduduk maupun perubahan patkan kualitas air minum yang Bagi yang ada pun, kinerja pengelola
pola hidup. memenuhi syarat kesehatan dan pe- dan kedudukannya secara kelembagaan
Sementara PDAM yang diharapkan mulihan sumber daya air. masih rendah. Kepedulian pemerintah
mampu melayani masyarakat belum bi- Di samping itu, belum adanya stan- pun kurang. Ini terlihat dari minimnya
sa seperti yang diharapkan baik dari sisi dar perencanaan tentang sistem pela- anggaran dan kurangnya peraturan per-
kualitas dan kuantitas air yang ditentu- yanan air limbah, baik itu untuk skala undang-undangan di sektor ini.
kan. Perusahaan itu masih menghadapi kawasan maupun perkotaan, menye- Untuk mengatasi berbagai persoal-
masalah intern baik dari sisi manaje- babkan sarana air limbah banyak yang an tersebut, kebijakan sektor air limbah
men, tarif, dan peraturan perundang- terbangun namun tidak memenuhi sya- disusun sebagai berikut:
undangannya. Sedangkan peran swasta rat aman bagi lingkungan 1. Mendorong keterpaduan antara
belum tampak. Pencemaran badan air oleh berbagai pengaturan sektor air minum dan air
Atas berbagai kondisi tersebut maka sebab, khususnya air limbah sudah sa- limbah
kebijakan sektor air minum berupa: ngat memprihatinkan. Sebanyak 76,2 2. Pengelolaan air limbah dilakukan un-
1. Peningkatan kualitas dan cakupan pe- persen dari 52 sungai di Jawa, Sumate- tuk keperluan konservasi air baku
layanan dari air bersih menjadi air ra, Bali, dan Sulawesi tercemar berat 3. Meningkatkan akses masyarakat pada
minum secara bertahap oleh cemaran organik, dan 11 sungai-su- sarana dan prasarana air limbah yang
2. Meningkatkan akses pada sarana dan ngai utama tercemar berat oleh unsur memadai
prasarana air minum dengan meng- amonium. Sungai-sungai utama di per- 4. Memprioritaskan penyediaan akses
utamakan masyarakat berpenghasil- kotaan umumnya tercemar dengan ra- pada sarana dan prasarana air limbah
an rendah dan daerah rendah akses ta-rata yang telah melampaui ambang untuk masyarakat miskin
3. Melibatkan konsumen dalam mendo- batas kadar BOD sebanyak 34,48 persen 5. Penyelenggaraan air limbah dilaku-
rong peningkatan kualitas pelayanan dan kadar COD sebanyak 51,72 persen. kan oleh lembaga yang ditunjuk seca-
4. Pengendalian konsumsi air minum Sebanyak 32,24 persen sampel air mi- ra khusus
melalui instrumen peraturan dan num perpipaan dan 54,16 persen sam- 6. Meningkatkan peran pemerintah,
tarif pel air minum non perpipaan mengan- masyarakat, dan dunia usaha dalam
5. Meningkatkan peran pemerintah, dung bakteri coli. penyelenggaraan air limbah
masyarakat, dan dunia usaha dalam Diakui atau tidak, masyarakat seba- 7. Penerapan prinsip pemulihan biaya
penanganan air baku gai pembuang limbah belum begitu pe- secara bertahap dalam penyelengga-
6. Menerapkan prinsip kepengusahaan
FOTO: ISTIMEWA
dan pemulihan biaya dalam pengelo-
laan air minum dengan menjamin ke-
butuhan dasar
7. Meningkatkan peluang investasi da-
lam penyelenggaraan air minum
Air Limbah
UU Sumber Daya Air pasal 40
mengharuskan adanya keterpaduan
antara air minum dan air limbah.
Namun sampai saat ini masih belum
ada keseragaman konsep dalam hal
penanganan air limbah. Pembangunan
air minum saat ini masih berorientasi
pada pengolahan air baku menjadi air
minum, tetapi tidak memperhatikan
buangan yang dihasilkan dari penggu-
naan air minum yang akan menye-
Percik Desember 2005 7
10. L A P O R A N U TA M A
FOTO: ISTIMEWA
Drainase
Selama ini belum ada kejelasan apa-
kah sistem drainase di Indonesia hanya
diperuntukkan untuk pemutusan ge-
nangan air hujan atau termasuk untuk
penyaluran air limbah dalam suatu sis-
tem tercampur. Hal ini menyebabkan
masih sering dijumpainya sistem drai-
nase yang juga digunakan untuk penya-
luran air limbah, khususnya gray wa-
ter, walaupun tidak didisain untuk sua-
tu sistem tercampur. Sistem tercampur
yang tidak direncanakan dengan baik
berpotensi menyebabkan pencemaran
badan air di daerah hilir.
Banyak pembangunan sarana drai-
nase, baik yang dilakukan oleh peme-
rintah, swasta ataupun masyarakat yang
tidak mengikuti master plan yang ada,
bahkan di beberapa kota tidak memiliki
master plan drainase. Selain itu, perha-
tian terhadap masalah drainase belum
berdasarkan pendekatan program, baru
berdasarkan pendekatan kasuistis dan
raan Air Limbah limbah, persampahan belum mendapat pembangunan suatu wilayah seringkali
8. Mengefektifkan Penegakan Hukum prioritas yang memadai. Hanya saja ada tidak mengikuti tata ruang yang sesuai
dalam Mencegah Pencemaran Sum- harapan di tingkat masyarakat karena dengan pola aliran dan memperhatikan
ber Air sebagian masyarakat (individu maupun kapasitas resapan.
kelompok) sebenarnya telah mampu Drainase juga menghadapi kendala
Persampahan melakukan sebagian dari sistem penge- pendanaan, penegakan hukum, dan ke-
Laju pertumbuhan penduduk Indo- lolaan sampah baik untuk skala indivi- lembagaan. Perhatian pemerintah baru
nesia yang mencapai 1,49 persen per ta- dual maupun skala lingkungan. Kini besar jika ada akibat.
hun membawa konsekuensi logis pe- tinggal bagaimana mendorong potensi Menghadapi hal itu, kebijakan sek-
ningkatan timbulan sampah perkotaan yang sudah ada tersebut. tor ini ditetapkan sebagai berikut:
(2 - 4 persen per tahun). Laju pertum- Kebijakan sektor persampahan me- 1. Menetapkan kewenangan penangan-
buhan itu juga diikuti perubahan kom- liputi: an drainase oleh pemerintah, swasta,
posisi dan karakteristik sampah karena 1. Pengurangan sampah semaksimal dan masyarakat berdasarkan hirarki
pertumbuhan industri dan konsumsi mungkin dimulai dari sumbernya sistem drainase
masyarakat. 2. Mengedepankan peran dan partisipa- 2. Meningkatkan keterpaduan penanga-
Peningkatan jumlah timbulan sam- si aktif masyarakat sebagai mitra da- nan drainase untuk mendukung ke-
pah tidak diikuti dengan ketersediaan lam pengelolaan sampah seimbangan tata air
sarana dan prasarana persampahan 3. Memperkuat kapasitas lembaga pe- 3. Memprioritaskan masyarakat miskin
yang memadai sehingga sampah yang ngelola persampahan dan daerah padat penduduk dalam
tidak tertangani menjadi sumber pence- 4. Pengembangan kemitraan dengan penanganan drainase
maran lingkungan. Kesulitan lain yang swasta Semua kebijakan sektor, baik air mi-
seringkali dihadapi oleh pemerintah 5. Meningkatkan tingkat pelayanan un- num, air limbah, persampahan, dan drai-
daerah adalah terbatasnya lahan TPA tuk mencapai sasaran nasional se- nase kemudian dijabarkan dalam strategi
(Tempat Pembuangan Akhir). cara bertahap pelaksanaan secara lebih rinci. Proses so-
Sektor ini pun mengalami masalah 6. Menerapkan prinsip pemulihan biaya sialisasi pun telah dilaksanakan melalui
dalam kelembagaan, peraturan, dan secara bertahap acara talk show di televisi. Kini yang kita
pembiayaan. Seperti halnya sektor air 7. Peningkatan efektifitas penegakan Hukum tunggu tinggal pengesahannya. (MJ)
8 Percik Desember 2005
11. L A P O R A N U TA M A
Potret Pokja AMPL 2005 FOTO: POKJA AMPL
K
elompok Kerja (Pokja) Air
Minum dan Penyehatan Ling-
kungan (AMPL) pada tahun
2005 memfokuskan kegiatan pada kam-
panye publik, operasionalisasi Kebijak-
an Nasional Pembangunan AMPL Ber-
basis Masyarakat di daerah dan penye-
lesaian Kebijakan Nasional Penyeleng-
garaan AMPL Berbasis Lembaga.
Kampanye publik bertujuan untuk
memberikan pemahaman seluruh sta-
keholder pembangunan sektor AMPL
terhadap prinsip-prinsip kebijakan na-
sional AMPL dan meningkatkan kepe-
dulian, dan keterlibatan mereka dalam
pembangunan sektor ini. Beberapa ke-
giatan kampanye publik telah dilaku-
kan adalah penerbitan Majalah Percik,
pengelolaan website, electronic mailing
list dan newsletter AMPL, pencetakan
poster dan leaflet, pameran serta talk-
show di media elektronik. Talkshow
dilakukan bekerja sama dengan dua sta-
siun televisi yaitu TVRI dan Metro TV Pada tahun 2005 ini 3. Koordinasi Pelaksanaan Kebi-
membahas Kebijakan Nasional Penye- Pokja AMPL telah membidani jakan Pembangunan AMPL Berba-
lenggaraan AMPL Berbasis Lembaga. penyusunan kesepakatan sis Masyarakat dengan Mitra Pro-
Operasionalisasi Kebijakan Nasio- gram.
kerja sama antara Pemerintah
nal Pembangunan AMPL Berbasis 4. Uji coba pendekatan Commu-
Masyarakat dilakukan melalui beberapa
Indonesia dengan Plan nity Led Total Sanitation (CLTS).
kegiatan sebagai berikut: International, sebuah lemba- Uji coba dilaksanakan bekerja sama
1. Lokakarya ga swadaya masyarakat inter- dengan WASPOLA di enam lokasi yakni
Lokakarya Kebijakan Nasional Pem- nasional. Ini merupakan di Lumajang, Muaro Jambi, Sambas,
bangunan AMPL Berbasis Masyara- salah satu upaya pelibatan Bogor, Muara Enim dan Sumbawa.
kat di tujuh Propinsi. Pendekatan CLTS cukup berhasil mening-
aktif seluruh stakeholder
Lokakarya Operasionalisasi Kebijak- katkan perilaku masyarakat untuk hidup
an Nasional Pembangunan AMPL
dalam pembangunan AMPL. bersih dan sehat. Namun, tidak semua
Berbasis Masyarakat di derah untuk lokasi uji coba memberikan hasil yang
Mitra NGO dan Lembaga Terkait. 2. Pelatihan baik. Beberapa hal yang mempengaruhi
Lokakarya Kebijakan Nasional Pem- Pelatihan Teknis AMPL keberhasilan dan kegagalan pendekatan
bangunan AMPL pada lokasi CWSH. Pelatihan Teknis ProAir ini adalah budaya dan dukungan tokoh-
Lokakarya Sosialisasi Kebijakan Pelatihan Teknis Pasca Konstruksi tokoh masyarakat setempat.
Nasional Pembangunan AMPL Lokasi WSLIC 2 Pada tahun 2005 ini Pokja AMPL
WSLIC II Pelatihan MPA-PHAST dan Penerap- telah membidani penyusunan kesepa-
Lokakarya Operasionalisasi Kebijak- annya dalam Perencanaan dan Moni- katan kerja sama antara Pemerintah
an Nasional Pembangunan AMPL toring Proyek AMPL Berbasis Masya- Indonesia dengan Plan International,
Berbasis Masyarakat di Daerah. rakat sebuah lembaga swadaya masyarakat
Percik Desember 2005 9
12. L A P O R A N U TA M A
FOTO:MUJIYANTO
internasional. Kesepakatan ini ditu-
angkan dalam MoU yang telah ditanda-
tangani oleh Deputi Infrastruktur
Bappenas dan Country Director Plan
International Indonesia pada tanggal 19
Oktober 2005. Kerja sama ini merupa-
kan salah satu upaya pelibatan aktif se-
luruh stakeholder dalam pembangunan
AMPL.
Kegiatan penyusunan Kebijakan
Nasional Penyelenggaraan AMPL Ber-
basis Lembaga telah menghasilkan
draft ketiga revisi ketiga. Draft doku-
men kebijakan telah disosialisasikan
kepada pejabat-pejabat eselon 1 di
Ditjen Bangda, Depdagri, Ditjen PMD
Depdagri, Ditjen PP dan PL, Depkes dan
Kementerian Lingkungan Hidup.
Rencana 2006
Rencana kerja Pokja AMPL pada
tahun 2006, mencakup kampanye pub-
lik, operasionalisasi Kebijakan Nasio- pada tahun sebelumnya seperti CLTS
nal Pembangunan AMPL (Berbasis Ma- dan SANIMAS.
syarakat dan Berbasis Lembaga) serta Pada tahun 2006,
penyusunan pedoman. akan dilakukan penyusunan Lokakarya Strategi Komunikasi
Pada tahun 2006, kegiatan kampanye Disadari bahwa keberhasilan pelak-
strategi komunikasi
publik tidak banyak berubah diban- sanaan Kebijakan Nasional Pemba-
dingkan dengan tahun sebelumnya. Ke-
yang akan diawali dengan ngunan AMPL sangat dipengaruhi oleh
giatan ini meliputi penerbitan Majalah sebuah lokakarya untuk penerapan strategi komunikasi kebijakan
Percik, pengelolaan website, electronic model komunikasi sebagai yang efektif, pada tahun 2006, akan
mailing list dan newsletter AMPL, pen- dasar pengembangan dilakukan penyusunan strategi ko-
cetakan poster dan leaflet, pameran serta strategi komunikasi munikasi yang akan diawali dengan se-
talkshow di media elektronik. Diharapkan buah lokakarya untuk model komunikasi
Kebijakan Nasional
pada tahun 2006 ini volume penerbitan sebagai dasar pengembangan strategi
Majalah Percik dapat ditingkatkan. Hal ini
Pembangunan AMPL Berbasis komunikasi Kebijakan Nasional Pemba-
mengingat semakin besarnya minat kha- Masyarakat dan ngunan AMPL Berbasis Masyarakat dan
layak terhadap majalah ini. Berbasis Berbasis Lembaga.
Operasionalisasi Kebijakan Nasio- Lembaga. Kegiatan penyusunan pedoman pa-
nal Pembangunan AMPL akan dilaku- da tahun 2006 akan diarahkan untuk
kan melalui beberapa kegiatan seperti: menghasilkan berbagai petunjuk pelak-
Pertemuan Koordinasi Kebija- sanaan dan petunjuk teknis serta modul
kan Nasional Pembangunan Pelatihan teknis CWSH.
AMPL Kegiatan-kegiatan pelatihan pada Tahun 2006 merupakan tahun perta-
Pertemuan Koordinasi Kebijakan tahun 2006 ditujukan untuk mening- ma realisasi kesepakatan kerja sama antara
Nasional Pembangunan AMPL ditu- katkan kapasitas para pelaku operasio- Pemerintah dengan Plan International.
jukan untuk peningkatan koordinasi, nalisasi Kebijakan Nasional Pembangun- Beberapa lingkup kerjasama yang akan
konsultasi dan supervisi pelaksanaan an AMPL dengan berbagai pengetahuan dilaksanakan adalah uji coba penerapan
kebijakan dalam rangka pengembangan dan ketrampilan yang dibutuhkan serta kebijakan nasional AMPL, pelatihan-pela-
rencana tindak pokja AMPL Pusat, untuk mempersiapkan replikasi berbagai tihan, pengembangan resource center dan
Pokja propinsi dan Pokja kabupaten. pendekatan yang telah diujicobakan penyusunan strategi komunikasi. (AK)
10 Percik Desember 2005
13. L A P O R A N U TA M A
WASPOLA, Dari Prinsip ke Aksi
G
agasan reformasi kebijakan sek- PROPINSI KABUPATEN berlangsung berdasarkan komitmen
tor Air Minum dan Penyehatan SUMATERA BARAT SAWAHLUNTO SIJUNJUNG bersama dan peranan berbagai pihak.
KOTA PAYAKUMBUH
Lingkungan (AMPL) dikem- TANAH DATAR Pelibatan ini akan membangun tang-
bangkan dalam rangka menciptakan pe- BANGKA BELITUNG BANGKA SELATAN gung jawab kalangan, tidak saja dalam
BANGKA BARAT
ningkatan akses pelayanan AMPL yang KOTA PANGKAL PINANG
pembiayaan operasi dan pemeliharaan
lebih baik dan tepat sasaran. Pentingnya BANTEN LEBAK tetapi mungkin saja investasi. Beberapa
implementasi pembangunan yang lebih PANDEGLANG contoh pelaksanaan pembangunan yang
KOTA TANGERANG
efisien, tepat sasaran, berpihak kepada JAWA TENGAH KEBUMEN diinisiasi dengan konsep demand-driven
masyarakat miskin, peningkatan par- PEKALONAGN dan pendekatan tanggap kebutuhan,
GROBOGAN
tisipasi publik, peran serta perempuan, NUSA TENGGARA BARAT LOMBOK BARAT telah menunjukkan bahwa sesungguh-
adalah beberapa dari sejumlah perhatian LOMBOK TIMUR nya terdapat potensi tersembunyi di te-
SUMBAWA
yang mendasari arah perubahan ke- SULAWESI SELATAN PANGKEP
ngah masyarakat, baik dana, kemampu-
bijakan sektor AMPL. TAKALAR an dan komitmen. Prinsip-prinsip kebi-
Sejak digagas pada tahun 1998, SELAYAR jakan yang dibangun dengan semangat
GORONTALO GORONTALO
WASPOLA (Water and Sanitation Po- BONE BOLANGO kebersamaan dan komitmen perubah-
licy and Action Planning) mendorong an, dari penyedia ke fasilitator, seyog-
percepatan ke arah perubahan itu. Ken- ten tersebut. Pengalaman pelaksanaan yanya ditunjukkan pada implementasi
dati pada awalnya gagasan reformasi pembangunan AMPL selama ini dapat pembangunan sektor AMPL, oleh pe-
kebijakan sektor belum begitu akrab di dijadikan sebagai alasan kuat untuk me- merintah pusat dan daerah.
kalangan birokrat, dan ditambah lagi lakukan reformasi kebijakan di daerah.
minimnya pembelajaran nasional yang Ketidakberfungsian sarana, inefisiensi, Peningkatan Kapasitas, Kebutuh-
dapat dijadikan acuan, namun proses dan pembangunan yang tidak tepat an Penyelenggaraan AMPL
reformasi itu tetap berlangsung dan sasaran adalah beberapa contohnya. Pada pengalaman fasilitasi penyu-
mendapat dukungan dari berbagai ka- Setidaknya, tercatat dua hal penting sunan kebijakan di daerah, terutama
langan. Enam departemen terkait telah mengapa reformasi kebijakan ini pen- pada konteks reformasi kebijakan
menyatakan komitmennya untuk im- ting, pertama, (i) pelayanan AMPL se- AMPL, peningkatan kemampuan sum-
plementasi kebijakan AMPL berbasis ring dipahami sebagai penyediaan ber daya merupakan kebutuhan yang
masyarakat. sarana AMPL dan kedua (ii) anggaran melekat pada reformasi itu sendiri. Isu-
Tahun 2005, merupakan tahun yang tersedia untuk mengembangkan isu keberlanjutan dan pelayanan tang-
ke-2 pelaksanaan WASPOLA 2 sete- sarana AMPL sangat terbatas, dan kare- gap kebutuhan merupakan tema pen-
lah WASPOLA 1 berakhir di tahun nanya perlu keterlibatan pihak non- ting yang memerlukan kekuatan pema-
2003, yang masih mewarnai refor- pemerintah. Dukungan fasilitasi haman dan komitmen sektoral. Tahun
masi kebijakan AMPL, yang berlang- WASPOLA terhadap implementasi 2005, WASPOLA telah memfasilitasi
sung pada proses koordinatif yang kebijakan, pada konteks ini adalah men- interaksi masyarakat dan pemerintah
dinamis. jembatani transfer informasi dan pe- dalam rangka penggalian dan tukar
ngetahuan, agar pelayanan itu tidak informasi tentang pelayanan AMPL di
Reformasi dan Implementasi Ke- sekadar membangun sarana, tetapi lapangan. Hasilnya antara lain menum-
bijakan lebih dari itu, yakni keberlanjutan. buhkan kepedulian dari kalangan peme-
Tahun 2005, Kebijakan Nasional Air Keberlanjutan diawali oleh perubahan rintah, mendorong apresisasi terhadap
Minum dan Penyehatan Lingkungan paradigma untuk menuju kesinam- peran serta masyarakat dan timbulnya
Berbasis Masyarakat (Kebijakan Berba- bungan pembangunan dalam aspek ke- rasa percaya diri masyarakat terhadap
sis Masyarakat, KBM) diimplementasi- lembagaan, keuangan, sosial, teknis dan pengelolaan sarana AMPL.
kan pada 21 kabupaten di 7 propinsi lingkungan. Selain itu, dukungan juga Isu-isu keberlanjutan pelayanan
(tabel 1). diberikan dalam rangka membangun si- AMPL, merupakan isu yang kerap kali
Sejumlah pengalaman dapat dipetik nergi antara pemerintah dan non-pe- disuarakan oleh pelaku pembangunan
dari proses implementasi di 21 kabupa- merintah agar pelayanan AMPL dapat AMPL di daerah. Identifikasi Pokja
Percik Desember 2005 11
14. L A P O R A N U TA M A
FOTO:ISTIMEWA
ketersediaan sumber daya. Di beberapa
daerah, rencana strategis daerah (Ren-
strada), AMPL dimasukkan sebagai ba-
gian dari komponen lain, misalnya pe-
rumahan atau kesehatan. Dalam kon-
teks ini, penyiapan rencana strategis
AMPL merupakan bagian dari upaya
menempatkan AMPL sebagai prioritas
pembangunan. Dukungan teknis WAS-
POLA dalam penyusunan rencana stra-
tegis AMPL mendapat apresiasi dari
pokja daerah. Renstra ini disusun dalam
rangka penyiapan rencana kerja jangka
panjang dan menengah yang sejalan de-
ngan Renstrada. Formulasi visi, misi,
identifikasi faktor internal/eksternal,
perumusan mandat, analisa SWOT, isu
strategis dan penyusunan program stra-
tegis adalah beberapa materi yang perlu
diketahui dalam penyusunan renstra.
daerah terhadap aspek-aspek keberlan- WASPOLA melalui pelatihan MPA- Keterlibatan pemangku kepentingan
jutan pelayanan air minum di beberapa PHAST, dapat membantu kelompok secara luas dan langsung, adalah ciri
kabupaten, menemukan beberapa va- kerja AMPL daerah menganalisa berba- yang didorong WASPOLA dalam penyu-
riabel penentu keberlanjutan, dan sa- gai persoalan di tingkat komunitas. sunan renstra AMPL di berbagai dae-
ling terkait. Sebagai contoh, pada kun- rah. Daerah yang telah memiliki renstra
jungan lapangan ke 4 desa di Kabupaten Analisis Pelayanan AMPL akan lebih maju mempersiapkan ren-
Bone Bolango, yaitu desa Talamelito, WASPOLA mendukung pemangku cana komprehensif pembangunan
Molintogupo, Tangga Jaya dan Illohe- kepentingan untuk melakukan penilaian AMPL dalam rangka pencapaian target
luna, memperlihatkan variabel yang terhadap pelayanan AMPL. Pada tingkat MDGs, dan peluang kemitraan strategis
berbeda. Ditemukan bahwa pilihan tek- daerah, kegiatan ini dilakukan dalam dengan berbagai pihak. Menempatkan
nologi tidak disertai dengan pengelola- bentuk kajian lapangan dan pengem- AMPL sebagai prioritas akan meng-
an lembaga dan keuangan serta perlin- bangan database, sedangkan di tingkat hemat daerah untuk investasi biaya
dungan lingkungan, bahkan ditemukan pusat, dilakukan melalui studi yang kom- sosial penanggulangan dampak akibat
bahwa keberlanjutan pelayanan AMPL prehensif untuk menemukenali persoalan buruknya pelayanan air minum dan sa-
juga rentan terhadap "kebijakan perso- pelayanan AMPL khususnya di era desen- nitasi termasuk kesehatan.
nal" atau perilaku aparat pemerintah tralisasi. Keseluruhan kegiatan ini, yang
desa. Pelayanan air minum di Dese Lo- dilakukan di daerah dan di pusat, telah Kebijakan Lembaga, Menjawab
nuo, yang pernah mendapat apresiasi menghasilkan pembelajaran penting Pasar
dari pemerintah dan lembaga interna- untuk arah perbaikan pelayanan AMPL, Sebagai bagian dari reformasi kebi-
sional sebagai percontohan pelayanan melalui reformasi kelembagaan, ke- jakan, ketersediaan kebijakan untuk
air bersih, saat ini terancam tidak ber- uangan dan regulasi. pengaturan pelayanan AMPL oleh lem-
fungsi karena lemahnya pengelolaan ke- baga, disadari semakin penting. Keber-
lembagaan. Pada konteks ini, pemerin- Langkah Menuju Prioritas AMPL adaan PDAM di hampir seluruh
tah daerah mencermati persoalan di la- Rendahnya akses pelayanan AMPL Indonesia, ternyata tidak berkorelasi
pangan dan kemudian memberikan pada pembangunan infrastruktur, dite- langsung dengan peningkatan akses pe-
technical assistance untuk perbaikan ngarai karena lemahnya dukungan yang layanan air minum. Data PU mencatat
pelayanan air bersih di desa itu. Hal diberikan pada sektor ini. Kebanyakan cakupan layanan air minum perkotaan
yang mirip, terjadi di beberapa kabupa- daerah, bahkan pusat, tidak menjadikan berkisar 39 persen, sedangkan PDAM
ten dan WASPOLA mendorong proses AMPL sebagai prioritas pembangunan, berada di 306 kabupaten (70 persen) di
ini tetap berlangsung. Selain itu pende- setidaknya terlihat dari proporsi peng- Indonesia . Hal ini terjadi karena cakup-
katan partisipatif, yang diperkenalkan anggaran, kejelasan kelembagaan dan an layanan masing-masing PDAM terse-
12 Percik Desember 2005
15. L A P O R A N U TA M A
but masih sangat rendah, sedangkan yang diibaratkan pada kereta api adalah didiseminasikan ke pemangku kepen-
untuk mengembangkan daerah layanan kereta tua yang berjalan terseok-seok. tingan lokal. Kemitraan dengan LSM,
kemampuan terbatas. Belum lagi ditam- Pembangunannya selalu tertinggal di- perguruan tinggi, swasta juga dilakukan
bah dengan persoalan utang yang banding air minum. Namun ketika loko dalam rangka membangun sinergi dan
melilit hampir seluruh PDAM. Pada sisi disatukan, sanitasi dan air minum harus dukungan kapasitas. Beberapa kegiatan
lain, swasta telah menunjukkan upaya dilakukan secara integral, ternyata sani- yang diikuti oleh WASPOLA, telah
yang serius untuk berpartisipasi pada tasi hanya ditempatkan pada gerbong menunjukkan fakta yang mengesankan,
pelanan sektor AMPL. Catatan salah sa- paling belakang yang sarat penumpang, misalnya di 2 kegiatan pameran, stand
tu LSM di Solo, menunjukkan saat ini yang tidak pernah bisa melewati ger- dikunjungi kurang lebih 200 orang dan
telah ada 23 PDAM yang siap bekerja- bong depannya. Model yang mirip terja- mendiskusikan isu-isu seputar AMPL
sama dengan swasta. Sejalan dengan di pada pembangunan sanitasi, tetap
itu, untuk menjaga iklim investasi tetap tertinggal tetapi memiliki banyak isu
berlangsung dan sekaligus memberi ja- dengan dampak luas. Hal itu semakin BEBERAPA KEGIATAN WASPOLA
minan pelayanan pelanggan khususnya nyata, bila menilik anggaran yang di- PADA TAHUN 2005
masyarakat tidak mampu, maka diper- alokasikan daerah untuk sektor sanitasi.
lukan kebijakan yang komprehensif dan Dalam konteks ini, WASPOLA mendo- JANUARI 2005
dapat mengakomodasi berbagai kepen- rong penerapan perubahan cara pan- Penyusunan desain kegiatan dukung-
tingan. Tantangan inilah yang sedang dang terhadap pembangunan sanitasi. an WASPOLA terhadap pengembang-
dijawab oleh pemerintah melalui penye- Melalui pendekatan CLTS (Community an kebijakan di lokasi WSLIC dan
diaan kebijakan nasional pembangunan Led Total Sanitation) pembangunan CWSH.
sektor AMPL berbasis lembaga. Upaya sanitasi lebih memerlukan perubahan Rasionalisasi Rencana Kerja WASPO-
WASPOLA untuk memfasilitasi proses sikap, baik pemerintah maupun ma- LA tahun 2005
formulasi telah dilakukan sejak tahun syarakat, agar pemerintah tidak lagi se- Persiapan uji coba CLTS
2003, dan lebih intensif lagi pada tahun harusnya sebagai penyedia, dan ma-
2004-2005. Keterlibatan berbagai sek- syarakat tidak lagi sekedar pengguna. PEBRUARI 2005
tor, baik pemerintah, swasta, LSM, per- Perubahan cara pandang ini akan men- Lokakarya konsolidasi operasionali-
guruan tinggi, asosiasi sangat terasa pa- ciptakan perubahan tingkah laku yang sasi Kebijakan Nasional berbasis ma-
da proses formulasi ini. Kebijakan ber- akhirnya merangsang kebutuhan dan syarakat, tanggal 15-17 Pebruari 2005
basis lembaga ini disusun lebih kom- inovasi. Pada SANIMAS (sanitasi oleh di Surabaya.
prehensif dengan struktur dan konsep masyarakat), pelibatan dan partisipasi Lokakarya pengembangan strategi
yang lebih kuat. Dibagi atas kebijakan publik merangsang tumbuhnya rasa komunikasi, tanggal 17 Pebruari
umum dan kebijakan sektor yang terdiri memiliki dan willingness to pay. Dua 2005, Surabaya.
dari air minum, air limbah, drainase dari sekian konsep pembangunan sani- Kick off, uji coba pendekatan CLTS di
dan persampahan. Namun sebagai sua- tasi ini adalah konsep yang diperke- Indonesia.
tu proses, kebijakan ini memerlukan nalkan WASPOLA agar sanitasi tidak
dukungan dan penerimaan dari berba- lagi menjadi gerbong belakang yang MARET 2005
gai kalangan, khususnya daerah dan ka- sarat penumpang. Penilaian kesiapan propinsi dalam
langan swasta, agar menjadi kebijakan operasionaliasasi kebijakan nasional
bersama dan dapat diimplementasikan Promosi dan Kemitraan, Upaya Roadshow kebijakan nasional berba-
segera. Untuk pencapaian target MDGs, untuk Mencapai Hasil sis lembaga kepada kementerian ling-
pemerintah harus secara cepat meng- Kebijakan, sebagai suatu hasil pu- kungan hidup, tanggal 29 Maret 2005
gandeng berbagai kalangan yang peduli blik dan sebagai suatu proses, harus se- Kegiatan lapangan studi analisis
terhadap pelayanan AMPL, khususnya nantiasa dipromosikan atau terdisemi- pelayanan AMPL di era desentralisasi
swasta dan sekaligus menciptakan iklim nasi secara berkelanjutan. WASPOLA Tujuh orang anggota Pokja AMPL dan
yang kondusif terhadap kebutuhan in- dan Pokja AMPL, telah berada di jalur WASPOLA menghadiri Water Week
vestor agar kemitraan itu dapat terjalin. itu. Keterlibatan pada berbagai kegiat- 2005, di Washington, Amerika Seri-
an, lokal, nasional, regional dan inter- kat, pada tanggal 28 Pebruari-3 Maret
Sanitasi, Gerbong Belakang Sarat nasional telah dilakukan, dalam rangka 2005
Penumpang membangun rasa tahu, peduli, komit- Presentasi Kebijaan nasional AMPL
Sanitasi, ketika masih dipikirkan men dan ownership. Bersama Pokja pada seminar dan pameran Indowa-
terpisah dari pembangunan air minum, kabupaten dan propinsi, kebijakan telah ter 2005, tanggal 30 Maret 2005.
Percik Desember 2005 13
16. L A P O R A N U TA M A
APRIL 2005 AGUSTUS 2005 Presentasi studi analisis pelayanan
WASPOLA dan Pokja AMPL berpar- Lokakarya operasionalisasi Kebijak- AMPL era desentralisasi
tisipasi pada WSP retreat di Guilin, an, Hotel Permata Alam Puncak
China, tanggal 4-6 April 2005 Pertemuan koordinasi pelaksanaan OKTOBER 2005
WASPOLA dan Pokja AMPL, berpar- kebijakan, Makasar untuk Pokja wila- Orientasi MPA-PHAST untuk Pokja
tisipasi pada pameran World Water yah Timur di Makasar, Kabupaten dan Propinsi di Bandung
Day, di kompleks PU Jakarta. Diha- Roadshow Kebijakan berbasis masya- Lokakarya dan pelatihan strategi ke-
diri lebih dari 200 pengunjung rakat kepada Policy Makers di Pro- berlanjutan WSLIC di regional Timur
Partisipasi pada Pencanangan Gerak- pinsi NTB, Gorontalo dan Banten dan Barat di Padang dan Surabaya
an Kemitraan Penyelamatan Air, 28 Talk show di TVRI stasiun Gorontalo Roadshow Kebijakan Berbasis Masya-
April 2005, di istana presiden Pameran dan Seminar SSAWF di Bali rakat kepada Policy Makers di Propinsi
Sumatera Barat, dihadiri oleh Wakil
MEI 2005 Gubernur, Ka Bappeda kabupaten, kota,
Diseminasi kebijakan nasional di Pro- dinas-dinas, tokoh masyarakat, Pokja
pinsi Banten AMPL, dan WASPOLA.
Sanitasi,
Pelatihan CLTS untuk anggota Pokja Road show Kebijakan Berbasis Lem-
AMPL, Proyek WSLIC dan CWSH di
ketika masih dipikirkan baga kepada Dirjen PMD, Depdagri
Lumajang, 2-5 Mei 2005 terpisah dari Pertemuan jaringan kerja dan kemi-
Pelatihan CLTS untuk pokja daerah di pembangunan air minum, traan AMPL, di Hotel Kartika Chan-
Sumbawa, 9-12 Mei 2005 yang diibaratkan pada dra Jakarta.
Penyusunan Rencana kerja pelatihan kereta api adalah Pertemuan dan diskusi pelaksanaan
CLTS di daerah studi donor harmonisasi
kereta tua yang
Pertemuan dengan lembaga donor,
JUNI 2005
berjalan SIDA (Swedish International Deve-
Pelatihan penyusunan Renstra AMPL terseok-seok. lopment Agency)
di dua regional, Makasar dan Puncak Lokakarya penyusunan rencana kerja
Pelatihan CLTS di Sambas WASPOLA tahun 2006, Hotel Inter-
Penyiapan pelaksanaan studi SANIMAS continental
Outcome Monitoring Study (SOMS) SEPTEMBER 2005
Pertemuan dan diskusi Global PSP Pertemuan tim koordinasi WASPO- NOVEMBER 2005
Review, sebagai bagian dari pengka- LA, dihadiri oleh Direktur Permukim- Mid Term Review WASPOLA
yaan isu-isu kebijakan berbasis lem- an dan Perumahan Bappenas, Pokja Kunjungan studi dalam rangka pe-
baga, dilakukan di Jakarta. AMPL, AusAID, WSP-EAP dan ngayaan kebijakan lembaga, ke
Kegiatan lapangan studi analisis pela- WASPOLA, Australia oleh Pokja AMPL dan
yanan AMPL di era desentralisasi. Pameran dan seminar SSWAF di Bali, WASPOLA
Inisiasi kemitraan AMPL, melalui Lokakarya sinergi kegiatan AMPL di Lokakarya data AMPL di Propinsi
kerjasama pemerintah dengan Plan tingkat daerah, Banten
International (LSM) Lokakarya operasionalisasi Kebijakan
kepada mitra proyek dan LSM, Hotel DESEMBER 2005
JULI 2005 Satelit Surabaya, Mid term review WASPOLA
Roadshow Kebijakan Berbasis Ma- Roadshow Kebijakan Berbasis Ma- Lokakarya pengembangan data AM-
syarakat kepada Pengambil Kebijakan syarakat kepada Policy Makers PL oleh Pokja Propinsi dan Kabupa-
di Propinsi Bangka Belitung di Propinsi Jawa Tengah, ten
Temu wicara radio, Sonora Pangkal Roadshow Kebijakan Berbasis Ma- Pelatihan CLTS untuk PCI (LSM) di
Pinang syarakat kepada Policy Makers di Ka- Kabupaten Pandeglang
Pelatihan CLTS di Kabupaten Bogor, bupaten Pandeglang, Tangerang, Kab. Finalisasi annual plan WASPOLA
Muara Jambi dan Muara Enim Lombok Barat, tahun 2006
Penyusunan Laporan semester Lokakarya dan pelatihan Rentra Fasilitasi lokakarya penyusuan ren-
WASPOLA kepada TKK Proyek CWSH cana kerja Plan International (LSM)
Diskusi persiapan studi Donor Har- Road show Kebijakan Lembaga kepa- Fasilitasi lokakarya data oleh Pokja
monization da Dirjen PPPL, Depkes. AMPL. dormaringan h. saragih
14 Percik Desember 2005
17. L A P O R A N U TA M A
1,66 Juta Jiwa Penduduk Desa
Dapatkan Akses Air Bersih Dari WSLIC-2
FOTO: HARTONO KARYATIN
Masyarakat perdesaan
bahu membahu bergotong
royong membangun sarana air
bersih dan sanitasi.
Tidak kurang dari 1,66 juta jiwa
masyarakat berpenghasilan
rendah di perdesaan mendapat
tambahan air bersih
melalui kegiatan WSLIC.
A
pa jadinya hidup tanpa air.
Kehidupan pasti tidak berlang-
sung sebab air merupakan sum-
ber kehidupan. Sayang, walaupun air di
bumi sangat melimpah, masih ada
orang yang belum bisa menikmatinya Menkes DR Siti Fadilah Supari, SPJP, membuka kran umum di Kp. Montor Lekong
Desa Aikmal Utara Kab. Lombok Timur. Ketua CPMU WSLIC-2 Zainal I Nampira, SKM Mkes dan
dengan layak. Sebagian besar waktu Kepala Desa Aikmel Utara, ikut mendampingi. Kunjungan Menkes dilaksanakan pada 14 Juli 2005.
mereka habis untuk mencari air. Mere-
ka menjadi miskin karena tidak sempat kan pengeloaan sarana pascakegiatan. bersih untuk 1,66 juta jiwa (47 persen
melakukan kegiatan produktif. Habis Kegiatan ini sepenuhnya dilaksanakan dari 3,5 juta jiwa). Data lain menunjuk-
waktunya untuk mencari air. oleh masyarakat melalui Tim Kerja Ma- kan jumlah desa terpilih (sort list) 1.605
Kini masyarakat perdesaan patut syarakat (TKM) yang dibentuk secara desa (80 persen), desa yang sudah me-
berbangga. Mereka tak sia-sia bahu demokratis, dari-oleh-dan untuk ma- laksanakan MPA-PHAST 1.450 (73 per-
membahu mengatasi persoalan bersa- syarakat. Dalam bekerja masyarakat di- sen), Tim Kerja Masyarakat (TKM) yang
ma, menghadirkan air bersih di dekat dampingi oleh tim fasilitator. Masyara- dibentuk 1.439 (72 persen), Rencana
rumahnya. Bahkan mereka bekerja kat juga berkontribusi sebesar 20 per- Kerja Masyarakat (RKM) yang diajukan
bakti siang malam untuk mewujudkan sen dari nilai RKM (nilai RKM berkisar 1.311 (66 persen), dan RKM yang telah
impiannya. Usaha mereka tak sia-sia. antara Rp 195 - 250 juta per desa). Pe- disetujui 1.160 (58 persen). Sebanyak
Kini, tidak kurang dari 1.656.881 jiwa merintah memfasilitasi kegiatan masya- 681 desa (34 persen) telah menyelesai-
masyarakat perdesaan menikmati tam- rakat ini dan menyediakan dana pen- kan pembangunan sarana air bersih. Se-
bahan akses air bersih hasil kegiatan damping sebesar 8 persen dari nilai cara keseluruhan implementasi kegiatan
WSLIC-2. RKM melalui APBN dan APBD. Sisa- telah mencapai 48 persen. Dari hasil mi-
WSLIC-2 atau Water and Sanita- nya, 72 persen, merupakan dana hibah si supervisi VIII WSLIC-2 (30 Mei-13 Ju-
tion for Low Income Communities, ada- desa yang berasal dari pinjaman lunak ni 2005), Bank Dunia memberi penilaian
lah kegiatan air bersih dan sanitasi yang tanpa bunga dari Bank Dunia (IDA-Cre- pencapaian kegiatan WSLIC-2 dengan
diperuntukkan bagi masyarakat ber- dit) dan hibah dari pemerintah Austra- predikat "satisfactory".
penghasilan rendah yang tinggal di dae- lia melalui AusAID. Penyediaan air bersih hanyalah sa-
rah perdesaan. Ini merupakan perwu- Project Management Report (PMR) saran antara kegiatan WSLIC-2.
judan kegiatan kemitraan masyarakat merupakan laporan tiga bulanan Mana- WSLIC-2 bertujuan untuk meningkat-
dan pemerintah. Kegiatan ini sepe- jemen Proyek ke Bank Dunia dan ins- kan status kesehatan, produktivitas dan
nuhnya milik masyarakat. Masyarakat tansi lintas sektor terkait yang terga- kualitas hidup masyarakat yang ber-
merencanakan kegiatan dengan menyu- bung dalam Tim Pengarah. PMR sam- penghasilan rendah di perdesaan. Kare-
sun Rencana Kerja Masyarakat (RKM), pai dengan triwulan ketiga (Juli-Sep- nanya bersamaan pembangunan sarana
melaksanakan, mengawasi dan melaku- tember 2005) menunjukkan akses air air bersih dilaksanakan berbagai kegiat-
Percik Desember 2005 15
18. L A P O R A N U TA M A
an PHBS (perilaku hidup bersih dan se- WSLIC-2. pat memfasilitasi masyarakat untuk me-
hat) di masyarakat dan di sekolah (SD). Ke depan WSLIC-2 akan lebih mem- milih teknologi jamban sesuai yang di-
Melalui kegiatan ini norma-norma perkuat kegiatan kesehatan dan sanitasi inginkan dan sesuai kemampuannya.
PHBS diperkenalkan ke masyarakat. melalui perubahan perilaku hidup ber- Disediakan pilihan bagi masyarakat un-
Tidak kurang dari 1.931 kegiatan usaha sih dan sehat (PHBS) di kalangan ma- tuk memilih jamban, dari yang paling
kesehatan sekolah (UKS) dilaksanakan syarakat dan sekolah. Hal ini merupa- sederhana yang dapat dibuat oleh ma-
di berbagai Sekolah Dasar di wilayah kan langkah tindak lanjut rekomendasi syarakat sampai yang tersedia di toko
kerja WSLIC-2. Salah satu kegiatannya misi supervisi VIII WSLIC-2 Juni lalu. material.
adalah pemberantasan penyakit cacing- Manajemen juga memberi penekanan Puskesmas dan sanitarian akan di-
an. kegiatan pascakonstruksi agar kegiatan beri alokasi dana untuk melakukan
Tambahan akses air bersih tersebut berkesinambungan. Institusi lokal dari pembinaan dan fasilitasi. Kapasitas sa-
telah dinikmati masyarakat desa di lima kecamatan sampai kabupaten bahkan nitarian Puskesmas akan ditingkatkan
propinsi, yakni Sumatera Barat, Suma- sampai provinsi akan lebih dilibatkan. melalui pelatihan bidang MPA-PHAST,
tera Selatan, Kepulauan Bangka-Beli- Manajemen WSLIC-2 telah meng- Klinik Sanitasi, CLTS dan PKA. Khusus
tung, Jawa Timur dan NTB. Provinsi ambil berbagai kebijakan. Buku Pedo- bagi kepala Puskesmas akan dilakukan
Jawa Barat dan Sulawesi Selatan baru man Penyusunan RKM (Rencana Kerja orientasi pendekatan klinik sanitasi.
mengimplementasi kegiatan WSLIC-2 Masyarakat) telah direvisi. Kegiatan sani- Pada lokasi WSLIC-2 akan dilakukan
di tahun 2005, bahkan propinsi Sulawe- tasi secara terinci harus tercermin dalam integrasi kegiatan kesehatan dan sanita-
si Barat akan memulai kegiatannya ta- RKM yang disusun masyarakat. Harus si melalui Klinik Sanitasi. Dalam pela-
hun 2006. Dengan demikian ketiga ada keterpaduan antara kegiatan sanitasi tihan dan refreshing CFT, fokus pada
propinsi tersebut belum menikmati di masyarakat dan di sekolah. RKM yang bidang sanitasi ini akan lebih
tambahan akses air bersih. Wilayah disusun masyarakat harus mencakup pe- ditekankan kembali.
kerja WSLIC-2 tersebar di delapan pro- layanan sarana air bersih minimal 80 per- Dalam peningkatan kegiatan kese-
pinsi, 35 kabupaten, dan 2.300 desa di sen dari warga/KK yang dilayani. Bahkan hatan dan sanitasi baik di sekolah dan
seluruh Indonesia. masyarakat harus sudah membuat renca- masyarakat akan dilakukan lokakarya
na untuk mencapai 100 persen buang air nasional Exit Strategi Program UKS
Rencana ke Depan besar (BAB) di jamban. dan PHBS di Masyarakat. Kegiatan ini
Pada tahun 2006, WSLIC-2 meren- Kini telah tersedia Katalog Pilihan akan ditindaklanjuti di tingkat kabupa-
canakan untuk implementasi kegiatan Opsi Sanitasi dan flash card sanitasi. ten dalam bentuk diseminasi dan orien-
di 610 desa. Desa-desa ini tersebar di Melalui buku ini disediakan berbagai pi- tasi Guru UKS. Aparat kecamatan akan
delapan wilayah propinsi dan 35 kabu- lihan teknologi jamban. Melalui me- memberikan dukungan kegiatan PHBS
paten yang merupakan wilayah kerja dia komunikasi ini fasilitator (CFT) da- sekolah (paket pascakonstruksi). Du-
kungan kegiatan juga akan diberikan
FOTO: ISTIMEWA
dalam bentuk pengembangan media
promosi, baik di tingkat nasional, pro-
pinsi dan kabupaten.
Uji coba CLTS (Community Led Total
Sanitation) di beberapa kabupaten
WSLIC-2 dan non-WSLIC-2 dinilai berha-
sil. Pendekatan CLTS ini akan dikembang-
kan dalam implementasi WSLIC-2. Untuk
itu akan dilakukan lokalatih fasilitator
CLTS bagi petugas propinsi dan kabupaten
serta orientasi fasilitator CLTS kecamatan.
Di tingkat desa, implementasi kegiatan sa-
nitasi dilakukan melalui fasilitasi CLTS.
Melalui pendekatan CLTS, diharapkan ter-
jadi perubahan yang signifikan untuk me-
nihilkan BAB (buang air besar) di tempat
terbuka. (Hartono Karyatin, Media &
Communications Specialist WSLIC-2).
16 Percik Desember 2005
19. L A P O R A N U TA M A
Zainal I. Nampira, Ketua CPMU WSLIC 2
Perubahan Tak Bisa Dilihat dari Sisi Fisik
FOTO: MUJIYANTO
K
etika WSLIC diperkenalkan, re-
aksi negatif muncul dari peme-
rintah daerah. Mereka sangat
meragukan konsep WSLIC ini. Mereka
mempertanyakan konsep pemberda-
yaan masyarakat yang melibatkan war-
ga miskin untuk memberikan kontribu-
si. Rakyat miskin kok disuruh berkon-
tribusi. Selain itu, pemerintah daerah
masih meragukan apakah bisa masya-
rakat mengelola dana yang diberikan.
Mereka sangat khawatir ada kebocoran.
Itu dua hal pokok yang dikhawatirkan.
Pemda sempat menawarkan konsep
penyaluran dana melalui kabupaten.
Artinya dana tidak disalurkan langsung
ke masyarakat tapi ke pemda. Pemda
yang mengelola untuk masyarakat.
Sementara kita ingin dana langsung
turun ke tangan masyarakat dan kemu-
dian masyarakat mengelola sendiri mu-
lai dari perencanaan, pelaksanaan,
hingga pertanggungjawabannya. kan oleh misi bank Dunia, tim Mid
Setelah berjalan sejak 2002-2003, Setelah berjalan sejak Term Review, Technical Audit, tim
proyek ini bisa membangun pemaham- 2002-2003, proyek ini bisa Output Monitoring Study, dan studi
an baru bagi pemda dan stakeholders membangun pemahaman baru analis dampak ekonomi, tidak ada hal
lain. Bupati sudah mulai mau meresmi- yang luar biasa. WSLIC akan dikem-
bagi pemda dan stakeholders
kan dan menyerahkan proyek tersebut bangkan untuk proyek CWSH. Dari sisi
kepada masyarakat. Memang proses
lain. Bupati sudah mulai mau kesehatan proyek ini telah memberi
perubahan tidak bisa kita lihat dari sisi meresmikan dan menyerahkan dampak yang signifikan terhadap per-
fisik. Bahkan dulu reaksi internal Dep- proyek tersebut kepada baikan kesehatan masyarakat. Secara
kes pun awalnya agak susah. masyarakat. teknis, hasil kerja masyarakat telah
Sekarang di tahun 2005, program memenuhi standar. Hal yang perlu
ini diserahkan pusat kepada kabupaten. diperhatikan ke depan hanya pe-
Implementasi proses berlangsung dari Dari pengalaman kita, ternyata ningkatan kualitas monitoring serta
bawah. Kita ingin menggabungkan pe- membangun sarana fisik itu mudah. Ka- tender dan properti agar lebih fokus.
ran keduanya sehingga rasa memiliki pasitas semua lini sangat menonjol dan Malahan di Jawa Timur dan Jawa
pemda ada. tidak bisa diukur. WSLIC telah mengha- Barat, pemerintah daerah setempat te-
WSLIC menerapkan prinsip akun- silkan empat hal utama yakni pening- lah mengembangkan program WSLIC
tabilitas. Tim Kerja Masyarakat (TKM) katan kapasitas institusi dan masya- ini ke kabupaten lain yang belum mene-
yang bekerja tanpa diberi honor tapi rakat, peningkatan perilaku hidup ber- rima proyek tersebut. Lebih dari itu, ki-
dituntut transparan dan diaudit oleh sih dan sehat (PHBS), penyediaan air ta tidak sekadar ingin menyelesaikan
auditor independen. Ini adalah proyek bersih dan sanitasi, serta manajemen proyek ini dan mereplikasikannya, tapi
yang pertama kali menerapkan audit pengelolaan. harus ada keberlanjutan. Apa artinya
keuangan kepada masyarakat. Berdasarkan evaluasi yang dilaku- kalau tidak ada keberlanjutan? (MJ)
Percik Desember 2005 17
20. L A P O R A N U TA M A
SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)
Menuju Program Nasional
T
ahun 2005 merupakan tahun Rp. 2,5-3 juta. SANIMAS mengembang- berjalan, komposisinya sebagai berikut:
ketiga pelaksanaan Sanitasi Ber- kan prinsip demand responsive appro- pemerintah pusat 27 persen, pemda
basis Masyarakat (SANIMAS). ach (pendekatan tanggap kebutuhan), kab/kota 55 persen, BORDA 16 persen,
Program yang dibuat sebagai solusi al- partisipasi masyarakat, pilihan teknis, dan masyarakat 2 persen.
ternatif untuk perbaikan sanitasi kam- seleksi sendiri (self selection process), Karena adanya dana pemdamping
pung padat/kumuh/miskin perkotaan dan pemberdayaan (capacity building). dari pemda kab/kota, maka SANIMAS
ini telah menunjukkan hasil yang posi- SANIMAS memiliki model-model mengadakan proses seleksi. Hanya ka-
tif. pilihan sanitasi yakni tangki septik ber- bupaten/kota yang berminat dan sang-
Paling tidak ini bisa dilihat dari ko- sama, Instalasi Pengolahan Air Limbah gup menyediakan anggaran yang akan
ta/kabupaten yang melaksanakan pro- (IPAL) Komunal dengan pemipaan, dan dimasukkan dalam proses tersebut. Ma-
gram tersebut yakni Kota Denpasar (Ba- MCK Plus. Sedangkan komponen dalam syarakat calon penerima manfaat pun di
li), Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Ko- SANIMAS yaitu toilet/WC, pemipaan, seleksi. Yang diutamakan adalah ma-
ta Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Sido- pengolahan, pembuangan dan peman- syarakat miskin yang tidak punya jam-
arjo, dan Kabupaten Pamekasan (Jawa faatan kembali, serta operasional dan ban. Setelah seleksi, akan terpilih lokasi
Timur). Bahkan kini SANIMAS telah di- perawatan. Masing-masing komponen dan selanjutnya masyarakat diminta
replikasikan lagi di empat kota di Jawa tersebut memiliki tingkat pembiayaan, menyusun rencana kerja. Baru kemudi-
Tengah dan dua kabupaten di DIY. efisiensi, dan pembuatan dari yang se- an konstruksi dan akhirnya operasio-
Keberhasilan program ini mendo- derhana dan murah hingga yang mahal nalisasi. Waktu keseluruhan, dari pro-
rong pemerintah untuk melaksanakan dan rumit. ses persiapan hingga operasional me-
kegiatan serupa mulai tahun 2006 ini di Tentang pembiayaan, SANIMAS di- makan waktu sekitar satu tahun.
100 lokasi. Rencana ini didorong guna danai oleh empat stakeholders yakni
mencapai target Millennium Develop- pemerintah pusat, pemerintah daerah Pembelajaran SANIMAS
ment Goals (MDGs) 2015. Hingga kini (kab/kota), donor/swasta, dan masya- Pelaksanaan SANIMAS hingga ta-
belum ditentukan kota/kabupaten ma- rakat. Berdasarkan proyek yang sudah hun 2005, memberikan pembelajaran
na saja di Indonesia yang akan menda- FOTO:ANDRE K
patkan proyek tersebut. Yang pasti se-
banyak 17 kabupaten/kota di Jawa Ti-
mur telah mengajukan minatnya.
SANIMAS hadir untuk mengisi ke-
senjangan teknologi, pelayanan, dan da-
na. Penduduk kampung padat/kumuh/-
miskin perkotaan biasanya lebih suka
memilih jamban sederhana dan murah.
Untuk membangun itu paling tidak
butuh dana Rp. 500 ribu. Persoalannya,
lahan tidak cukup tersedia. Di sisi lain,
untuk membangun sanitasi terpusat
biayanya sangat mahal. Berdasarkan
pengalaman, setiap kepala keluarga
akan dikenai biaya Rp. 7-7,5 juta.
SANIMAS berusaha memberikan
teknologi yang efisien dan biaya yang
terjangkau dengan peningkatan pela-
yanan. Beban yang harus ditanggung
per KK dalam SANIMAS berkisar
18 Percik Desember 2005