Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang peringatan Hari Habitat Dunia 2012 dengan tema "Menuju Permukiman Tanpa Kumuh 2020" dan tantangan penanganan permukiman kumuh di Indonesia.
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Bulletin Khusus Hari Habitat 2012
1. Buletin Seknas Habitat
Edisi Khusus/Oktober 2012
PESAN SEKRETARIS JENDERAL PBB
PADA PERINGATAN HARI HABITAT
MENUJU PERMUKIMAN
DUNIA 1 OKTOBER 2012 TANPA KUMUH 2020
Saat ini setengah dari Panitia Nasional Peringatan Hari Habitat Dunia 2012 memilih tema
penduduk dunia tinggal di nasional ‘Menuju Permukiman Tanpa Kumuh 2020’ mengingat
perkotaan dan diperkirakan bahwa salah tujuan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
hanya dalam waktu kurang 2025 adalah mencapai kota tanpa kumuh.
lebih satu generasi, jumlah
ini akan meningkat menjadi Oleh Lana Winayanti*
dua pertiga dengan mening-
B
katnya proporsi penduduk
dunia di perkotaan, maka se- apak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat memikirkan
Ban Ki-Moon makin meningkat kebutuhan kondisi masyarakat yang tinggal di permukiman kumuh, sehingga
Sekretaris Jenderal PBB untuk memperkuat upaya mendorong pencapaian dipercepat ke tahun 2020, sesuai dengan
mengatasi masalah-masalah target Millenium Development Goals (MDGs). Meskipun berbeda dengan
perkotaan terutama yang berkaitan dengan penu- tema yang ditetapkan UN-Habitat ‘Changing Cities, Building Opportunities’
runan kemiskinan global dan perwujudan pemba- (Membangun Peluang dalam Perubahan Kota) namun esensinya tetap
ngunan berkelanjutan. mendukung.
Dari kebutuhan menjadi peluang. Kota dengan PBB menetapkan setiap Senin pertama bulan Oktober diperingati se-
perencanaan dan fungsi yang baik dapat menga- bagai Hari Habitat Dunia. Tahun ini Hari Habitat Dunia jatuh pada 1
rahkan kita menuju masa depan yang kita inginkan Oktober 2012. Tujuan Hari Habitat Dunia adalah merefleksikan kondisi
yaitu kota dimana setiap penduduk dapat memiliki permukiman dan hak dasar manusia akan hunian layak, serta mengingatkan
hunian layak dengan sarana air, sanitasi, kesehatan, dunia akan tanggung jawab bersama untuk masa depan habitat manusia.
dan fasilitas lain yang memadai; kota yang menye- Tantangan utama yang dihadapi
diakan pendidikan berkualitas dan lapangan peker- kota-kota di seluruh dunia adalah
jaan; kota dengan bangunan serta sistem trans- pengangguran, terutama di kalangan
portasi publik yang hemat energi; dan juga kota pemuda; ketidakadilan sosial dan
dimana semua penduduknya merasa memiliki. ekonomi; pola konsumsi energi yang
Keberhasilan dalam mengelola pembangunan tidak berkelanjutan; urban sprawl; jasa
perkotaan dapat kita jumpai dari banyak wilayah di pelayanan perkotaan yang kurang
dunia – dan tentu kita dapat belajar dari contoh memadai, terutama air bersih, sanitasi dan energi; sistem mobilitas yang
yang ada. Namun tampaknya ide perkotaan yang buruk, serta meningkatnya emisi gas rumah kaca.
berkelanjutan dan inklusif ini tidak begitu mudah Urbanisasi dapat dilihat sebagai instrumen yang kuat untuk mengubah
untuk direalisasikan. Daerah perkotaan umum- kapasitas produksi dan tingkat penghasilan di negara-negara berkembang.
nya masih menghadapi masalah sampah dan po- Hal ini memerlukan perubahan paradigma di tingkat pengambil kebijakan.
lusi. Banyak pula yang kondisinya rawan terhadap Urbanisasi tidak dilihat sebagai masalah, tapi justru sebagai alat untuk pem-
bencana, termasuk rawan terhadap pengaruh dari bangunan.
perubahan iklim yang ada. Sebagai tambahan, mes- Demikian pula di permukiman kumuh – saat ini kebanyakan pengelola
kipun kita sudah mencapai Target MDG ‘mem- kota masih melihat permukiman kumuh sebagai masalah yang harus di-
perbaiki kehidupan minimal 100 juta penghuni tangani secara fisik. Bagaimana merubah persepsi ini agar permukiman
permukiman kumuh’ pada 10 tahun sebelum batas kumuh, terutama penghuninya, dapat dilihat sebagai peluang untuk pem-
waktu 2020, jumlah penghuni permukiman kumuh bangunan kota?
tetap bertambah. Hampir seperempat penduduk Menurut Direktur Eksekutif UN-Habitat, Dr. Joan Clos kota abad 21
perkotaan – lebih dari 850 juta orang – tinggal di perlu menjadi kota yang ‘pintar’; kota yang fokus pada manusia, dan dapat
permukiman kumuh atau permukiman informal. memadukan berbagai aspek kesejahteraan, serta menghilangkan kebiasaan
Sembilan puluh persen dari perluasan perkotaan yang tidak efisien dan tidak berkelanjutan yang banyak dilakukan di abad
dunia terjadi di negara berkembang. Penting untuk 20. Saatnya kita melakukan perubahan kota dan membangun peluang.
dicermati bahwa mayoritas penduduk perkotaan Keterpaduan antara urbanisasi dan pembangunan dapat meningkatkan
tersebut adalah kelompok pemuda (youth) – pada kualitas kehidupan jutaan warga kota. Namun, hal ini memerlukan peru-ba-
tahun 2030, diperkirakan sekitar 60% penduduk han paradigma dan kajian kembali atas pembangunan (bersambung ke hal.2)
perkotaan berumur dibawah (bersambung ke hal.2) *) Ketua Harian Seknas Habitat
2012 - Sekretariat Nasional Habitat Indonesia 1
2. Hari Habitat Dunia 2012/World Habitat Day 2012
18 tahun. Untuk itu, sangat-
(sambungan dari hal.1) (sambungan dari hal.1) perkotaan yang biasa dilakukan selama ini.
lah penting menyiapkan lapangan pekerjaan serta Di tingkat nasional sudah dibentuk Kelompok Kerja Perumahan dan
pendidikan berkualitas bagi kelompok muda terse- Kawasan Permukiman (Pokja PKP) untuk memadukan berbagai kebijakan
but. dan program instansi terkait. Salah satu isu strategis dari Pokja PKP adalah
Hasil Konferensi Rio+20 tentang pembangun- penanganan permukiman kumuh. Diharapkan Pokja PKP melalui proyek
an berkelanjutan tahun ini mengakui penting- Slum Alleviation Policy and Action Plan (Sapola) yang didanai Cities Alliance/
nya peran perkotaan dalam mewujudkan masya- The World Bank dapat mendorong kebijakan dan strategi nasional untuk
rakat berkelanjutan, baik secara ekonomi, sosial penanganan permukiman kumuh, yang dapat menjadi acuan pemerintah
dan lingkungan hidup. Konferensi tersebut juga daerah dan pemangku kepentingan lainnya.
menekankan pentingnya kemitraan global un- Beberapa kota di Indonesia sedang dalam proses menuju kota tanpa
tuk mengimplementasikan Agenda Habitat serta kumuh, di antaranya Surabaya, kota yang menjadi tuan rumah peringatan
menggarisbawahi urgensi pemerintah daerah Hari Habitat Dunia 2012. Surabaya mempunyai banyak keberhasilan dalam
dalam menetapkan sebuah visi untuk kota ber- penanganan permukiman kumuh, diawali dengan Kampung Improvement Pro-
kelanjutan, mulai dari perencanaan kawasan per- gram (KIP) yang secara kontinu dilaksanakan dan dilengkapi dengan kom-
mukiman baru hingga merevitalisasi kota dan ka- ponen security of tenure dan peningkatan kesejahteraan masyarakat; program
wasan perkotaan tua. Clean and Green, yang mendorong partisipasi warga dalam kebersihan dan
Pada Hari Habitat Dunia ini, marilah kita me- penghijauan lingkungan perumahannya, termasuk penerapan konsep 3R –
mantapkan komitmen untuk bekerjasama dalam reduce, re-use dan recycle.
pengelolaan lingkungan perkotaan yang terpadu
dan menyeluruh, demi kelangsungan hidup seluruh
penduduk dan bumi ini.
Pra Seminar ‘Penanganan Perumahan dan Kawasan Permukiman Kumuh’
Pra Seminar Nasional ‘Penanganan Perumahan dan Kawasan Hambatan dalam penanganan kumuh antara lain:
Permukiman Kumuh’ telah diselenggarakan pada 18-19 Septem- a) Ketersediaan basis data yang kurang memadai;
ber 2012 di Jakarta dengan dihadiri berbagai pemangku kepen- b) Tata laksana kerja yang belum terkoordinasi dengan baik,
tingan bidang permukiman dari kalangan pemerintah (pusat dan baik di internal pemerintah maupun dengan semua pelaku;
daerah), akademisi dan LSM. Saat ini, penanganan kawasan dan c) Belum adanya program penanganan kumuh yang terintegrasi
permukiman kumuh memiliki payung hukum yang jelas, sesuai dengan program atau rencana aksi nasional;
dengan Pasal 94-104 UU Nomor 1 Tahun 2011, maka regulasi d) Kebijakan dan strategi pertanahan yang kurang mendukung;
yang dikeluarkan setidaknya mencakup dua aspek kebijakan. e) Sulitnya menahan arus migrasi ke wilayah perkotaan;
Pertama, aspek pencegahan dan peningkatan kualitas. Jika f) Sulitnya menjaga keberlanjutan dari program-program pen-
diuraikan, dibutuhkan enam regulasi berkaitan dengan masalah anganan perumahan dan permukiman kumuh yang dilakukan
permukiman kumuh, di antaranya regulasi tentang pengawasan oleh berbagai stakeholders.
dan pengendalian dan regulasi tentang pemberdayaan masya- Hasil pra seminar menyepakati dua strategi dan pendekatan.
rakat. Kedua, peningkatan kualitas (slum upgrading) meliputi regu- Pertama, kebijakan, strategi dan pengembangan sistem dalam
lasi tentang pemugaran, peremajaan, pemukiman kembali dan penanganan kumuh berbasis pendekatan skala kota (city-wide ap-
regulasi tentang pengelolaan. Permasalahannya kemudian adalah proach). Kedua, pembahasan mengenai pendekatan berbasis hak
bagaimana menerjemahkan keseluruhan regulasi tersebut secara dasar (right-based approach) atau mengenai pemberdayaan masya-
tepat agar terjadi akselerasi untuk mencapai target 2020? rakat dan keamanan bermukim.
Peserta seminar menyepakati bahwa pada dasarnya ukuran Berdasarkan strategi dan pendekatan di atas, peserta menyepa-
atau indikator kekumuhan bukan merupakan hal baru dan harus kati tiga isu bahasan penting dalam memandang permasalahan
didefinisikan kembali. Yang perlu dilakukan adalah penyepakat- permukiman kumuh. Pertama, strategi dan kelembagaan pena-
an terhadap ukuran atau indikator kumuh yang selama ini telah nganan permukiman kumuh. Kedua, pemberdayaan masyarakat
digunakan, sehingga ada satu indikator yang sama untuk menen- dan ketiga tentang keamanan bermukim (security of tenure).
tukan kawasan kumuh. Hal tersebut merupakan langkah awal Untuk itu diperlukan perubahan paradigma dan arah kebija-
yang akan berdampak besar terhadap penyediaan data terkait kan yang terkait dengan sense of crisis kondisi permukiman ku-
untuk mendukung perumusan kebijakan penanganan peruma- muh, pemenuhan hak-hak dasar manusia, integrasi kebijakan
han dan permukiman kumuh. perumahan dengan pengembangan perkotaan dan evaluasi ke-
Peserta pra seminar merumuskan indikator umum yakni ru- bijakan penanganan kumuh dalam konteks perkotaan dan pem-
mah yang tidak permanen dan tidak sehat, area huni yang tidak bangunan perumahan.
layak, sehingga lebih dari tiga orang yang berbagi kamar, kepa- Hasil pra seminar dilanjutkan dengan seminar nasional pada 1
datan lingkungan yang tidak wajar, air bersih yang tidak men- Oktober 2012 di Jakarta. Serangkaian pertemuan akan dilaksana-
cukupi, akses ke sanitasi yang layak, kepemilikan/penggunaan kan dengan pemangku kepentingan untuk memantapkan ren-
lahan yang aman dan tidak rawan penggusuran (security of tenure). cana kerja dalam mencapai Permukiman Tanpa Kumuh 2020.
2 Sekretariat Nasional Habitat Indonesia - 2012
3. WORLD URBAN FORUM 6: The Urban Future
WORLD URBAN FORUM 6: The Urban Future
buku, dan pameran yang berlangsung paralel.
Pertemuan ini tidak menghasilkan dokumen resmi, namun
ada beberapa pesan kunci yang disampaikan Tim Pengarah
WUF6 pada penutupan forum, diantaranya:
1. Perlunya penguatan pendekatan peran-serta (participatory ap-
proach) dalam proses pembangunan kota untuk memastikan
adanya rasa kepemilikan (inclusive ownership);
2. UN-Habitat tetap menjadi lead agency dalam menghasilkan
UN-Habitat bekerjasama dengan pemerintah kota Napoli, data perkotaan bagi sistem PBB;
Itali menyelenggarakan World Urban Forum ke-6 (WUF6) pada 3. Kebijakan Kota Nasional (National Urban Policy) harus men-
tanggal 1-6 September 2012. Pertemuan ini dihadiri sekitar jadi alat bagi peningkatan kondisi perkotaan dan persiapan
8.000 peserta dari 152 negara, dari berbagai unsur – pemerin- kota menghadapi tantangan ke depan;
tah pusat, pemerintah daerah, parlemen, akademisi, LSM, swasta 4. Kerangka peraturan dan hukum yang ditujukan untuk me-
dan pemuda. Delegasi Indonesia juga hadir dalam pertemuan ningkatkan akses penduduk miskin kota terhadap tanah, per-
ini dipimpin oleh Dubes RI di Nairobi dengan anggota dari lu dilandaskan pemahaman bagaimana kota dan pasar tanah
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, berfungsi;
Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan 5. Teknologi komunikasi dan informasi (ICT) mempunyai
Rakyat/Sekretariat Nasional Habitat. peran penting memperkuat upaya menjangkau masyarakat
WUF6 mengambil tema The Urban Future, yang membahas lebih luas dan meningkatkan kesadaran, mendorong keter-
isu-isu dan tantangan urbanisasi. Hal ini mengingat bahwa saat libatan dan kerjasama antar pemangku kepentingan bidang
ini lebih dari setengah penduduk dunia tinggal di wilayah perko- permukiman.
taan dan lebih dari satu milyar penduduk dunia tinggal di per- 6. Perlunya sesi bersama antara Menteri dan Walikota pada per-
mukiman kumuh. UN-Habitat memandang penting berbagai temuan WUF mendatang; dan
upaya melalui pelibatan berbagai pemangku kepentingan untuk 7. Usulan penyelenggaraan Hari Kota Sedunia (World Cities Day).
mengatasi meningkatnya urbanisasi kemiskinan. Hal ini juga me- Hal ini akan dibahas pada Governing Council UN-Habitat
merlukan perubahan paradigma dalam melihat urbanisasi justru ke-24 bulan April 2013, dan bila disetujui akan disampaikan
sebagai peluang pembangunan dan bukan sebagai masalah. pada Sidang Majelis Umum PBB.
Rangkaian kegiatan WUF6 terdiri atas sesi dialog, sesi khusus, Interaksi pemangku kepentingan dan peluang pembelajaran bagi
pertemuan tingkat Menteri, pertemuan pemangku kepentingan masyarakat tentang isu permukiman dalam acara seperti WUF,
(parlemen, walikota, peneliti, sidang gender, kelompok pemu- kiranya dapat ditiru Indonesia dalam penyelenggaraan peringat-
da), pelatihan, pertemuan jejaring kerja (networking), peluncuran an Hari Habitat Dunia di tahun-tahun mendatang.
Kalender Hari Habitat Dunia 2012
Selasa – Rabu, 18 – 19 September Kamis, 4 Oktober
Pra Seminar Nasional: ‘Penanganan Perumahan dan Per- Workshop Persampahan Perkotaan di Hotel Century, Jakarta
mukiman Kumuh’ di Putri Duyung Ancol, Jakarta
Sabtu, 6 Oktober
Senin, 1 Oktober Peringatan Hari Habitat Dunia 2012 di Boezem Morokerem-
Audiensi kepada Wakil Preseden Republik Indonesia bangan, Surabaya
sebagai Puncak Peringatan Hari Habitat Dunia 2012
di Istana Wakil Presiden, Jakarta Sarasehan Nasional ‘Penanganan Permukiman Kumuh secara
Terpadu’ disertai Peluncuran Buku di Ruang Pola Bappeko,
Seminar Nasional: ‘Percepatan Penanganan Perumahan Surabaya
dan Permukiman Kumuh Menuju Kota-Kota Tanpa Ku-
muh 2020’ di Hotel Millenium, Jakarta Sabtu – Minggu, 6 -7 Oktober 2012
Pameran Hari Habitat Dunia di Balai Kota Surabaya
Selasa – Rabu, 2 – 3 Oktober
Workshop Percepatan Pembangunan Sanitasi Perkotaan Minggu, 7 Oktober
di Gedung SDA, Kementerian Pekerjaan Umum Fun Bike dan Festival Rakyat di Balai Kota Surabaya
2012 - Sekretariat Nasional Habitat Indonesia 3
4. Pertemuan Biro APMCHUD
Pertemuan Biro Asia Pacific Ministerial
Conference on Housing and Urban
Development (APMCHUD)
Di sela-sela World Urban Forum 6, UN-HABITAT menye-
lenggarakan pertemuan ke-5 Biro APMCHUD III. APMCHUD
beranggotakan menteri-menteri bidang perumahan dan pem-
bangunan perkotaan di kawasan Asia Pasifik. Berdiri tahun 2006,
APMCHUD mempunyai visi menjadi simpul pengetahuan Suasana Rapat ke-5 Biro APMCHUD yang dipimpin HE Yahya Kisbi
(knowledge hub) dan fasilitator pembangunan permukiman. Misi
utamanya mendorong pembangunan permukiman berkelanjutan menjadi Ketua Biro APMCHUD III (2010-2012) dengan ang-
di kawasan Asia Pasifik. gota Menteri dari negara Fiji, Korea, India, Iran, Irak, Jordan,
APMCHUD I diselenggarakan di New Delhi, India tahun dan Pakistan. Dalam kurun waktu dua tahun, diselenggarakan
2006 dengan tema ‘A Vision for Sustainable Urbanization’. APM- beberapa pertemuan anggota Biro untuk membahas tindak lan-
CHUD II diselenggarakan di Tehran, Iran tahun 2008 dengan jut hasil konferensi. Pertemuan di Napoli bertujuan membahas
tema ‘Sustainable Urban Development; Associating Growth with Equity progres kelompok kerja APMCHUD dalam melaksanakan Solo
and Identity’, dan APMCHUD III di Solo, Indonesia tahun 2010 Implementation Plan dan persiapan Jordan sebagai tuan rumah
dengan tema ‘Empowering Communities for Sustainable Urbanization’. Konferensi APMCHUD IV. Indonesia menjadi koordinator
Pilihan tema ini karena Indonesia mempunyai banyak pengala- Pokja Sustainable Urban Development with a Focus on Natural Dis-
man dalam pemberdayaan masyarakat yang mendukung proses asters. Dalam pertemuan Indonesia mengusulkan perlunya se-
pembangunan perkotaan. Konferensi ke-3 menghasilkan Solo kretariat memperjelas mekanisme jejaring dan pengelolaan web-
Declaration dan Solo Implementation Plan, meluncurkan Puslitbang- site sebagai jendela informasi ke negara anggota APMCHUD.
kim PU sebagai Regional Center for Community Empowerment in Konferensi APMCHUD IV akan berlangsung di Amman, 10-12
Housing and Urban Development (RCCEHUD). Desember 2012 dengan tema ‘Youth and IT in Sustainable Urban
Saat ini Indonesia yang diwakili Menteri Pekerjaan Umum Development’.
SEKRETARIAT NASIONAL HABITAT INDONESIA
‘Meningkatkan pengetahuan dan jejaring untuk mewujudkan perumahan dan permukiman berkelanjutan di Indonesia’
Sekretariat Nasional Habitat Indone- Visi yang ingin dicapai oleh Seknas TIM HARIAN SEKNAS HABITAT
sia dibentuk berdasarkan SKB Menteri Habitat adalah mendorong terwujud-
Pekerjaan Umum dan Menteri Perumah- nya pembangunan perumahan dan per- Ketua
an Rakyat No. 3/PKS/M/2008 dan No. mukiman berkelanjutan di Indonesia. Lana Winayanti
9/SKB/M/2008 dengan tujuan untuk Selain itu misi yang dapat dilakukan dalam Wakil Ketua
mengarusutamakan implementasi Agenda mencapai visi Seknas Habitat tersebut, se- Hadi Sucahyono
Habitat ke pemangku kepentingan terkait bagai berikut: Anggota
dan sebagai pusat informasi mengenai 1. Meningkatkan hubungan baik dengan Agus Sutanto
hasil nyata dan program-program antar mitra kerja bidang perumahan dan per- Dian Irawati
pemangku kepentingan di bidang peru- mukiman dan jejaring kerja untuk per- Bernadi Haryawan
mahan dan pembangunan perkotaan. tukaran informasi praktek terbaik dan Sekretaris
Seknas Habitat terdiri atas tim peng- program kegiatan permukiman berke- Marchellia Utami
arah dan tim pelaksana. Tim pengarah lanjutan. Event
diketuai Dirjen Cipta Karya Kementerian 2. Meningkatkan pengetahuan masyara- Dyah Lalita W.
Pekerjaan Umum dengan Wakil Ketua kat tentang perumahan dan permukim- Publikasi
Sekretaris Kementerian Perumahan Rak- an berkelanjutan melalui seminar/dis- Putri Octarina
yat. Kedua tim beranggotakan dari ke- kusi/lokakarya, publikasi informasi di Kemitraan
menterian terkait, di antaranya Badan Pe- website dan media. Agung J. Prakoso
rencanaan dan Pembangunan Nasional, 3. Mendukung penyelenggaraan kegiatan
Kementerian Koordinator Bidang Kese- nasional/internasional terkait imple- Jalan Wijaya I no. 68, Kebayoran Baru
jahteraan Rakyat, Kementerian Koor- mentasi Agenda Habitat Jakarta 12710 Indonesia
dinator Perekonomian, Kementerian 4. Memberikan masukan isu strategis ter- Telp./Fax : +62-21-7226530
Lingkungan Hidup, Kementerian Dalam kait perumahan dan permukiman ber- Email : info@habitat.or.id
Negeri dan Kementerian Kesehatan. Sek- kelanjutan untuk pembuat kebijakan seknashabitat@gmail.com
nas Habitat didukung oleh Tim Harian. Website : www.habitat.or.id
4 Sekretariat Nasional Habitat Indonesia - 2012