2. FENDER
Fender berfungsi sebagai bantalan yang ditempatkan di
depan dermaga yang berfungsi untuk menyerap energi
benturan antara kapal dan dermaga dan meneruskan
gaya ke struktur dermaga.
Fender juga dapat melindungi rusaknya cat badan kapal
karena gesekan antara kapal dan dermaga yang
diakibatkan oleh angin, arus dan gelombang.
Gaya yang diteruskan pada dermaga tergantung pada
tipe fender dan defleksi fender yang diijinkan.
3. Fender harus dipasang disepanjang dermaga dan
letaknya harus sedemikian rupa sehingga mengenai
badan kapal.
Pada perencanaan sistem fender, tipe dan ukuran fender
dipilih berdasarkan energi yang ditimbulkan oleh
benturan kapal.
4. Gambar 1. Defleksi fender karena benturan kapal
Gambar 2. kurva defleksi-gaya suatu fender
5. TIPE FENDER
1. Fender Kayu
Gambar 3. Fender kayu gantung
Gambar 4. Fender kayu tiang
pancang
6. 2. Fender karet
Fender karet dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu :
1. Fender yang dipasang pada struktur dermaga,
misalnya fender tipe V, fender tipe A, fender cell, fender
silinder dan fender ban mobil bekas.
2. Fender terapung yang ditempatkan antara kapal dan
struktur dermaga, misalnya fender pneumatic.
11. Grafik A dan B menunjukkan nilai-nilai pada batas
atas dan batas bawah untuk toleransi kurang lebih
10%.
Dalam perencanaan sistem fender, tipe dan ukuran
fender dipilih berdasarkan energi yang ditimbulkan
oleh benturan kapal. Nilai-nilai tersebut berada
diantara nilai kedua batas atas dan batas bawah.
Grafik hubungan defleksi-reaksi
12. Tabel 1. Gaya reaksi dan energi fender tipe A per panjang satu meter dan
pada defleksi 45%.
21. PERENCANAAN FENDER
Gaya gaya yang timbul pada waktu penambatan kapal
adalah benturan kapal, gesekan antara kapal dan
dermaga dan tekanan kapal pada dermaga. Energi
benturan kapal dengan dermaga sebagian diserap oleh
sistem fender sedang sisanya diserap oleh struktur
dermaga.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan tipe
fender adalah kondisi gelombang, arus dan angin,
ukuran kapal, kecepatan dan arah kapal pada waktu
merapat ke dermaga, keberadaan kapal tunda untuk
membantu penambatan, tipe dermaga, dan keterampilan
nakhoda kapal.
22. Prosedur perencanaan fender :
a. Menentukan energi benturan kapal yang didasarkan
pada kapal terbesar yang merapat di dermaga.
b. Menentukan energi yang dapat diserap oleh dermaga,
yaitu sama dengan setengah gaya reaksi fender (F)
dikalikan dengan defleksinya.
c. Energi yang akan diserap oleh fender adalah energi
yang ditimbulkan oleh benturan kapal dikurangi energi
yang diserap dermaga.
d. Memilih fender yang mampu menyerap energi yang
dihitung dilangkah b.
2
.
d
F
E
23. Gambar 8. Benturan kapal pada dermaga
2
.
.
V
d
g
W
F
Dengan :
F : gaya bentur yang diserap sistem fender
d : defleksi fender
V : komponen kecepatan dalam arah tegak lurus sisi dermaga
W : bobot kapal bermuatan penuh
24. Posisi daerah yang dilindungi
Tipe fender yang digunakan dan penempatannya pada
sisi depan dermaga harus dapat melindungi dan
menyerap energi benturan dari semua jenis dan ukuran
kapal untuk berbagai jenis elevasi muka air laut.
Jarak maksimum antar fender dapat ditentukan dengan
persamaan :
2
2
2 h
r
r
L
Dengan :
L : jarak maksimum antar fender (m)
r : jari-jari kelengkungan antar fender
h : tinggi fender
25. OCDI (1991) memberikan jarak interval antar
fender sebagai fungsi kedalaman air.
27. ALAT PENAMBAT
Alat penambat adalah suatu konstruksi yang digunakan
untuk mengikat kapal pada waktu berlabuh agar tidak
terjadi pergeseran atau gerak kapal yang disebabkan
oleh gelombang, arus dan angin serta dapat juga
digunakan untuk menolong berputarnya kapal.
Alat penambat bisa diletakkan di dermaga dan di dalam
air.
Jenis konstruksi alat penambat :
- Bolder pengikat (bitt dan bollard)
- Pelampung penambat
- Dolphin
28. BOLDER/ALAT PENGIKAT
Kapal yang berlabuh ditambatkan ke dermaga
dengan mengikatkan tali-tali penambat ke bagian
haluan, buritan dan badan kapal.
Gambar 10. Metode pengikatan kapal
29. Dua jenis alat penambat :
1. Bitt
- Ukuran lebih kecil dibanding bollard.
- Ditempatkan di sepanjang sisi dermaga.
- Digunakan untuk mengikat kapal pada kondisi
cuaca normal.
2. Bollard
- Selain digunakan untuk mengikatkan kapal pada
kondisi cuaca normal juga pada kondisi badai.
- Bollard juga dapat digunakan untuk mengarahkan
kapal merapat ke dermaga atau untuk
membelok/memutar terhadap ujung dermaga atau
dolphin.
30. Bitt dan bolard ditanam pada dermaga dengan
menggunakan baut yang dipasang melalui pipa
yang ditempatkan di dalam beton.
Supaya tidak mengganggu kegiatan bongkar muat
barang, tinggi bolder dibuat tidak boleh lebih dari 50
cm di atas lantai dermaga.
Gambar 11. Metode pemasangan bitt/bollard
33. PELAMPUNG PENAMBAT / MOORING
Pelampung penambat berada di kolam pelabuhan atau
di tengah laut, juga dapat digunakan untuk penambatan
di lepas pantai.
Selain sebagai pengikat kapal, pelampung penambat
juga digunakan untuk menolong berputarnya kapal.
Gambar 13. Putaran kapal terhadap
pelampung
Gambar 14. Pelampung untuk membelok
34. Penambatan kapal bisa dilakukan dengan jangkarnya
sendiri atau dengan sebuah atau sekelompok pelampung
atau kombinasi antara jangkar dan pelampung.
Jumlah pelampung penambat tergantung pada ukuran
kapal, angin, arus, gelombang, keadaan dasar laut dan
pertimbangan ekonomis.
36. Pelampung penambat terdiri dari beberapa
komponen yaitu, pelampung penambat, beton
pemberat, jangkar dan rantai antara jangkar dan
pelampung
Gambar 16. Pelampung penambat
37. DOLPHIN
Dolphin adalah konstruksi yang digunakan untuk
menahan benturan dan menambatkan kapal.
Dolpin dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
dolphin penahan (breasting dolphin) dan dolphin
penambat (mooring dolphin).
Dolphin penahan mempunyai ukuran lebih besar, karena
direncanakan untuk menahan benturan kapal ketika
berlabuh dan menahan tarikan kapal karena pengaruh
tiupan angin, arus dan gelombang.
Dolphin penambat hanya digunakan sebagai alat
penambat.