SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 39
REKAYASA PELABUHAN
Fender dan Alat Penambat
FENDER
 Fender berfungsi sebagai bantalan yang ditempatkan di
depan dermaga yang berfungsi untuk menyerap energi
benturan antara kapal dan dermaga dan meneruskan
gaya ke struktur dermaga.
 Fender juga dapat melindungi rusaknya cat badan kapal
karena gesekan antara kapal dan dermaga yang
diakibatkan oleh angin, arus dan gelombang.
 Gaya yang diteruskan pada dermaga tergantung pada
tipe fender dan defleksi fender yang diijinkan.
 Fender harus dipasang disepanjang dermaga dan
letaknya harus sedemikian rupa sehingga mengenai
badan kapal.
 Pada perencanaan sistem fender, tipe dan ukuran fender
dipilih berdasarkan energi yang ditimbulkan oleh
benturan kapal.
Gambar 1. Defleksi fender karena benturan kapal
Gambar 2. kurva defleksi-gaya suatu fender
TIPE FENDER
1. Fender Kayu
Gambar 3. Fender kayu gantung
Gambar 4. Fender kayu tiang
pancang
2. Fender karet
Fender karet dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu :
1. Fender yang dipasang pada struktur dermaga,
misalnya fender tipe V, fender tipe A, fender cell, fender
silinder dan fender ban mobil bekas.
2. Fender terapung yang ditempatkan antara kapal dan
struktur dermaga, misalnya fender pneumatic.
Gambar 5. Fender karet
Gambar 6. Fender pneumatic
Gambar 7. Contoh pemasangan fender pada struktur dermaga
FENDER TIPE A
 Grafik A dan B menunjukkan nilai-nilai pada batas
atas dan batas bawah untuk toleransi kurang lebih
10%.
 Dalam perencanaan sistem fender, tipe dan ukuran
fender dipilih berdasarkan energi yang ditimbulkan
oleh benturan kapal. Nilai-nilai tersebut berada
diantara nilai kedua batas atas dan batas bawah.
Grafik hubungan defleksi-reaksi
Tabel 1. Gaya reaksi dan energi fender tipe A per panjang satu meter dan
pada defleksi 45%.
FENDER TIPE V
Tabel 2. Gaya reaksi dan energi fender tipe V per meter panjang dan
pada defleksi 45%.
FENDER SEIBU V
Tabel 3. Kapasitas Fender karet Seibu Tipe V
FENDER TIPE SILINDER
Tabel 4. Dimensi dan kapasitas fender silinder
FENDER TIPE CELL
Tabel 5. Kapasitas fender Tipe Cell
PERENCANAAN FENDER
 Gaya gaya yang timbul pada waktu penambatan kapal
adalah benturan kapal, gesekan antara kapal dan
dermaga dan tekanan kapal pada dermaga. Energi
benturan kapal dengan dermaga sebagian diserap oleh
sistem fender sedang sisanya diserap oleh struktur
dermaga.
 Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan tipe
fender adalah kondisi gelombang, arus dan angin,
ukuran kapal, kecepatan dan arah kapal pada waktu
merapat ke dermaga, keberadaan kapal tunda untuk
membantu penambatan, tipe dermaga, dan keterampilan
nakhoda kapal.
Prosedur perencanaan fender :
a. Menentukan energi benturan kapal yang didasarkan
pada kapal terbesar yang merapat di dermaga.
b. Menentukan energi yang dapat diserap oleh dermaga,
yaitu sama dengan setengah gaya reaksi fender (F)
dikalikan dengan defleksinya.
c. Energi yang akan diserap oleh fender adalah energi
yang ditimbulkan oleh benturan kapal dikurangi energi
yang diserap dermaga.
d. Memilih fender yang mampu menyerap energi yang
dihitung dilangkah b.
2
.
d
F
E 
Gambar 8. Benturan kapal pada dermaga
2
.
.
V
d
g
W
F 
Dengan :
F : gaya bentur yang diserap sistem fender
d : defleksi fender
V : komponen kecepatan dalam arah tegak lurus sisi dermaga
W : bobot kapal bermuatan penuh
Posisi daerah yang dilindungi
 Tipe fender yang digunakan dan penempatannya pada
sisi depan dermaga harus dapat melindungi dan
menyerap energi benturan dari semua jenis dan ukuran
kapal untuk berbagai jenis elevasi muka air laut.
 Jarak maksimum antar fender dapat ditentukan dengan
persamaan :
 2
2
2 h
r
r
L 


Dengan :
L : jarak maksimum antar fender (m)
r : jari-jari kelengkungan antar fender
h : tinggi fender
 OCDI (1991) memberikan jarak interval antar
fender sebagai fungsi kedalaman air.
Gambar 9. Posisi kapal terhadap fender
ALAT PENAMBAT
 Alat penambat adalah suatu konstruksi yang digunakan
untuk mengikat kapal pada waktu berlabuh agar tidak
terjadi pergeseran atau gerak kapal yang disebabkan
oleh gelombang, arus dan angin serta dapat juga
digunakan untuk menolong berputarnya kapal.
 Alat penambat bisa diletakkan di dermaga dan di dalam
air.
 Jenis konstruksi alat penambat :
- Bolder pengikat (bitt dan bollard)
- Pelampung penambat
- Dolphin
BOLDER/ALAT PENGIKAT
 Kapal yang berlabuh ditambatkan ke dermaga
dengan mengikatkan tali-tali penambat ke bagian
haluan, buritan dan badan kapal.
Gambar 10. Metode pengikatan kapal
 Dua jenis alat penambat :
1. Bitt
- Ukuran lebih kecil dibanding bollard.
- Ditempatkan di sepanjang sisi dermaga.
- Digunakan untuk mengikat kapal pada kondisi
cuaca normal.
2. Bollard
- Selain digunakan untuk mengikatkan kapal pada
kondisi cuaca normal juga pada kondisi badai.
- Bollard juga dapat digunakan untuk mengarahkan
kapal merapat ke dermaga atau untuk
membelok/memutar terhadap ujung dermaga atau
dolphin.
 Bitt dan bolard ditanam pada dermaga dengan
menggunakan baut yang dipasang melalui pipa
yang ditempatkan di dalam beton.
 Supaya tidak mengganggu kegiatan bongkar muat
barang, tinggi bolder dibuat tidak boleh lebih dari 50
cm di atas lantai dermaga.
Gambar 11. Metode pemasangan bitt/bollard
Gambar 12. Pemasangan bitt/bollard
Tabel 5. Penempatan bitt
PELAMPUNG PENAMBAT / MOORING
 Pelampung penambat berada di kolam pelabuhan atau
di tengah laut, juga dapat digunakan untuk penambatan
di lepas pantai.
 Selain sebagai pengikat kapal, pelampung penambat
juga digunakan untuk menolong berputarnya kapal.
Gambar 13. Putaran kapal terhadap
pelampung
Gambar 14. Pelampung untuk membelok
 Penambatan kapal bisa dilakukan dengan jangkarnya
sendiri atau dengan sebuah atau sekelompok pelampung
atau kombinasi antara jangkar dan pelampung.
 Jumlah pelampung penambat tergantung pada ukuran
kapal, angin, arus, gelombang, keadaan dasar laut dan
pertimbangan ekonomis.
Gambar 15. Cara penambatan kapal
 Pelampung penambat terdiri dari beberapa
komponen yaitu, pelampung penambat, beton
pemberat, jangkar dan rantai antara jangkar dan
pelampung
Gambar 16. Pelampung penambat
DOLPHIN
 Dolphin adalah konstruksi yang digunakan untuk
menahan benturan dan menambatkan kapal.
 Dolpin dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
dolphin penahan (breasting dolphin) dan dolphin
penambat (mooring dolphin).
 Dolphin penahan mempunyai ukuran lebih besar, karena
direncanakan untuk menahan benturan kapal ketika
berlabuh dan menahan tarikan kapal karena pengaruh
tiupan angin, arus dan gelombang.
 Dolphin penambat hanya digunakan sebagai alat
penambat.
Gambar 17. Dolphin lentur dari kelompok tiang baja
Gambar 18. Dolphin kaku dari beton

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Indah Rosa
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Maman Asep
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
Graham Atmadja
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
Iwan Sutriono
 

Mais procurados (20)

Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
 
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar Modul 7-bangunan portal ,  statika dan mekanika dasar
Modul 7-bangunan portal , statika dan mekanika dasar
 
Layout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanLayout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawan
 
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
 
Laporan prancangan struktur
Laporan prancangan strukturLaporan prancangan struktur
Laporan prancangan struktur
 
Modul 4 sesi 1 batang tekan
Modul 4  sesi 1 batang tekanModul 4  sesi 1 batang tekan
Modul 4 sesi 1 batang tekan
 
pelat sni 2013
pelat sni 2013pelat sni 2013
pelat sni 2013
 
9 contoh desain turap
9 contoh desain turap9 contoh desain turap
9 contoh desain turap
 
Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10Tugas-Tugas Beton 1-10
Tugas-Tugas Beton 1-10
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur baja
 
PERENCANAAN TURAP
PERENCANAAN TURAPPERENCANAAN TURAP
PERENCANAAN TURAP
 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
 
KERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASIKERUNTUHAN PONDASI
KERUNTUHAN PONDASI
 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
 
Pengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap betonPengaruh kadar air terhadap beton
Pengaruh kadar air terhadap beton
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 

Semelhante a 7. fender dan alat penambat

1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
Didik Purwiyanto Vay
 
409908014468490322780548-PPT-SEMPRO.pptx
409908014468490322780548-PPT-SEMPRO.pptx409908014468490322780548-PPT-SEMPRO.pptx
409908014468490322780548-PPT-SEMPRO.pptx
laptopnyakaaaaa
 
MAKALAH-OLAH-GERAK.docx
MAKALAH-OLAH-GERAK.docxMAKALAH-OLAH-GERAK.docx
MAKALAH-OLAH-GERAK.docx
Ippang4
 
Ship construction
Ship constructionShip construction
Ship construction
Dafid Umam
 

Semelhante a 7. fender dan alat penambat (20)

Perencanaan_Pembangunan_Jetty.ppt
Perencanaan_Pembangunan_Jetty.pptPerencanaan_Pembangunan_Jetty.ppt
Perencanaan_Pembangunan_Jetty.ppt
 
PERENC. PELABUHAN 3.ppt
PERENC. PELABUHAN 3.pptPERENC. PELABUHAN 3.ppt
PERENC. PELABUHAN 3.ppt
 
4alur pelayaran
4alur pelayaran4alur pelayaran
4alur pelayaran
 
Konstruksi lambung
Konstruksi lambungKonstruksi lambung
Konstruksi lambung
 
Ukuran utama makalah
Ukuran utama makalahUkuran utama makalah
Ukuran utama makalah
 
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
42943274 studi-kelayakan-pelabuhan
 
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...1 hardjanto   pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
1 hardjanto pengaruh kelebihan dan pergeseran muatan di atas kapal terhadap...
 
kapal.ppt
kapal.pptkapal.ppt
kapal.ppt
 
409908014468490322780548-PPT-SEMPRO.pptx
409908014468490322780548-PPT-SEMPRO.pptx409908014468490322780548-PPT-SEMPRO.pptx
409908014468490322780548-PPT-SEMPRO.pptx
 
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptxBAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
BAB 1 KONSTRUKSI DAN STABILITAS KAPAL.pptx
 
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur06. bab 6 kajian perencanaan struktur
06. bab 6 kajian perencanaan struktur
 
Karet bantalan jembatan,elastomer bearing pads,bantalan elastomer,bantalan je...
Karet bantalan jembatan,elastomer bearing pads,bantalan elastomer,bantalan je...Karet bantalan jembatan,elastomer bearing pads,bantalan elastomer,bantalan je...
Karet bantalan jembatan,elastomer bearing pads,bantalan elastomer,bantalan je...
 
MAKALAH-OLAH-GERAK.docx
MAKALAH-OLAH-GERAK.docxMAKALAH-OLAH-GERAK.docx
MAKALAH-OLAH-GERAK.docx
 
Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)Pelabuhan (1)
Pelabuhan (1)
 
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptxPelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
Pelabuhan 6 Perhitungan Perancangan Pelabuhan.pptx
 
Pendahuluan (Teori Pantai, Teori Gelombang, Definisi Pantai, Jenis Gelombang)...
Pendahuluan (Teori Pantai, Teori Gelombang, Definisi Pantai, Jenis Gelombang)...Pendahuluan (Teori Pantai, Teori Gelombang, Definisi Pantai, Jenis Gelombang)...
Pendahuluan (Teori Pantai, Teori Gelombang, Definisi Pantai, Jenis Gelombang)...
 
Ship construction
Ship constructionShip construction
Ship construction
 
Ship construction
Ship constructionShip construction
Ship construction
 
Pendahuluan pelabuhan
Pendahuluan pelabuhanPendahuluan pelabuhan
Pendahuluan pelabuhan
 
pelabuhan
pelabuhanpelabuhan
pelabuhan
 

Último (9)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 

7. fender dan alat penambat

  • 2. FENDER  Fender berfungsi sebagai bantalan yang ditempatkan di depan dermaga yang berfungsi untuk menyerap energi benturan antara kapal dan dermaga dan meneruskan gaya ke struktur dermaga.  Fender juga dapat melindungi rusaknya cat badan kapal karena gesekan antara kapal dan dermaga yang diakibatkan oleh angin, arus dan gelombang.  Gaya yang diteruskan pada dermaga tergantung pada tipe fender dan defleksi fender yang diijinkan.
  • 3.  Fender harus dipasang disepanjang dermaga dan letaknya harus sedemikian rupa sehingga mengenai badan kapal.  Pada perencanaan sistem fender, tipe dan ukuran fender dipilih berdasarkan energi yang ditimbulkan oleh benturan kapal.
  • 4. Gambar 1. Defleksi fender karena benturan kapal Gambar 2. kurva defleksi-gaya suatu fender
  • 5. TIPE FENDER 1. Fender Kayu Gambar 3. Fender kayu gantung Gambar 4. Fender kayu tiang pancang
  • 6. 2. Fender karet Fender karet dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu : 1. Fender yang dipasang pada struktur dermaga, misalnya fender tipe V, fender tipe A, fender cell, fender silinder dan fender ban mobil bekas. 2. Fender terapung yang ditempatkan antara kapal dan struktur dermaga, misalnya fender pneumatic.
  • 8. Gambar 6. Fender pneumatic
  • 9. Gambar 7. Contoh pemasangan fender pada struktur dermaga
  • 11.  Grafik A dan B menunjukkan nilai-nilai pada batas atas dan batas bawah untuk toleransi kurang lebih 10%.  Dalam perencanaan sistem fender, tipe dan ukuran fender dipilih berdasarkan energi yang ditimbulkan oleh benturan kapal. Nilai-nilai tersebut berada diantara nilai kedua batas atas dan batas bawah. Grafik hubungan defleksi-reaksi
  • 12. Tabel 1. Gaya reaksi dan energi fender tipe A per panjang satu meter dan pada defleksi 45%.
  • 14. Tabel 2. Gaya reaksi dan energi fender tipe V per meter panjang dan pada defleksi 45%.
  • 16. Tabel 3. Kapasitas Fender karet Seibu Tipe V
  • 18. Tabel 4. Dimensi dan kapasitas fender silinder
  • 20. Tabel 5. Kapasitas fender Tipe Cell
  • 21. PERENCANAAN FENDER  Gaya gaya yang timbul pada waktu penambatan kapal adalah benturan kapal, gesekan antara kapal dan dermaga dan tekanan kapal pada dermaga. Energi benturan kapal dengan dermaga sebagian diserap oleh sistem fender sedang sisanya diserap oleh struktur dermaga.  Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan tipe fender adalah kondisi gelombang, arus dan angin, ukuran kapal, kecepatan dan arah kapal pada waktu merapat ke dermaga, keberadaan kapal tunda untuk membantu penambatan, tipe dermaga, dan keterampilan nakhoda kapal.
  • 22. Prosedur perencanaan fender : a. Menentukan energi benturan kapal yang didasarkan pada kapal terbesar yang merapat di dermaga. b. Menentukan energi yang dapat diserap oleh dermaga, yaitu sama dengan setengah gaya reaksi fender (F) dikalikan dengan defleksinya. c. Energi yang akan diserap oleh fender adalah energi yang ditimbulkan oleh benturan kapal dikurangi energi yang diserap dermaga. d. Memilih fender yang mampu menyerap energi yang dihitung dilangkah b. 2 . d F E 
  • 23. Gambar 8. Benturan kapal pada dermaga 2 . . V d g W F  Dengan : F : gaya bentur yang diserap sistem fender d : defleksi fender V : komponen kecepatan dalam arah tegak lurus sisi dermaga W : bobot kapal bermuatan penuh
  • 24. Posisi daerah yang dilindungi  Tipe fender yang digunakan dan penempatannya pada sisi depan dermaga harus dapat melindungi dan menyerap energi benturan dari semua jenis dan ukuran kapal untuk berbagai jenis elevasi muka air laut.  Jarak maksimum antar fender dapat ditentukan dengan persamaan :  2 2 2 h r r L    Dengan : L : jarak maksimum antar fender (m) r : jari-jari kelengkungan antar fender h : tinggi fender
  • 25.  OCDI (1991) memberikan jarak interval antar fender sebagai fungsi kedalaman air.
  • 26. Gambar 9. Posisi kapal terhadap fender
  • 27. ALAT PENAMBAT  Alat penambat adalah suatu konstruksi yang digunakan untuk mengikat kapal pada waktu berlabuh agar tidak terjadi pergeseran atau gerak kapal yang disebabkan oleh gelombang, arus dan angin serta dapat juga digunakan untuk menolong berputarnya kapal.  Alat penambat bisa diletakkan di dermaga dan di dalam air.  Jenis konstruksi alat penambat : - Bolder pengikat (bitt dan bollard) - Pelampung penambat - Dolphin
  • 28. BOLDER/ALAT PENGIKAT  Kapal yang berlabuh ditambatkan ke dermaga dengan mengikatkan tali-tali penambat ke bagian haluan, buritan dan badan kapal. Gambar 10. Metode pengikatan kapal
  • 29.  Dua jenis alat penambat : 1. Bitt - Ukuran lebih kecil dibanding bollard. - Ditempatkan di sepanjang sisi dermaga. - Digunakan untuk mengikat kapal pada kondisi cuaca normal. 2. Bollard - Selain digunakan untuk mengikatkan kapal pada kondisi cuaca normal juga pada kondisi badai. - Bollard juga dapat digunakan untuk mengarahkan kapal merapat ke dermaga atau untuk membelok/memutar terhadap ujung dermaga atau dolphin.
  • 30.  Bitt dan bolard ditanam pada dermaga dengan menggunakan baut yang dipasang melalui pipa yang ditempatkan di dalam beton.  Supaya tidak mengganggu kegiatan bongkar muat barang, tinggi bolder dibuat tidak boleh lebih dari 50 cm di atas lantai dermaga. Gambar 11. Metode pemasangan bitt/bollard
  • 31. Gambar 12. Pemasangan bitt/bollard
  • 33. PELAMPUNG PENAMBAT / MOORING  Pelampung penambat berada di kolam pelabuhan atau di tengah laut, juga dapat digunakan untuk penambatan di lepas pantai.  Selain sebagai pengikat kapal, pelampung penambat juga digunakan untuk menolong berputarnya kapal. Gambar 13. Putaran kapal terhadap pelampung Gambar 14. Pelampung untuk membelok
  • 34.  Penambatan kapal bisa dilakukan dengan jangkarnya sendiri atau dengan sebuah atau sekelompok pelampung atau kombinasi antara jangkar dan pelampung.  Jumlah pelampung penambat tergantung pada ukuran kapal, angin, arus, gelombang, keadaan dasar laut dan pertimbangan ekonomis.
  • 35. Gambar 15. Cara penambatan kapal
  • 36.  Pelampung penambat terdiri dari beberapa komponen yaitu, pelampung penambat, beton pemberat, jangkar dan rantai antara jangkar dan pelampung Gambar 16. Pelampung penambat
  • 37. DOLPHIN  Dolphin adalah konstruksi yang digunakan untuk menahan benturan dan menambatkan kapal.  Dolpin dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu dolphin penahan (breasting dolphin) dan dolphin penambat (mooring dolphin).  Dolphin penahan mempunyai ukuran lebih besar, karena direncanakan untuk menahan benturan kapal ketika berlabuh dan menahan tarikan kapal karena pengaruh tiupan angin, arus dan gelombang.  Dolphin penambat hanya digunakan sebagai alat penambat.
  • 38. Gambar 17. Dolphin lentur dari kelompok tiang baja
  • 39. Gambar 18. Dolphin kaku dari beton