SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 26
HUKUM PERUSAHAAN
TINDAK PIDANA KORPORASI
Dr. Suparji, S.H., M.H.
HUKUM
PERUSAHAAN
& TINDAK
PIDANA
KORPORASI
PENGERTIAN DAN BENTUK-BENTUK KORPORASI
PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM TINDAK
PIDANA KORPORASI
SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA
KORPORASI
SUMBER HUKUM PERUSAHAAN
ORGAN DALAM PERSEROAN
PENGERTIAN DAN BENTUK-
BENTUK KORPORASI
BENTUK KORPORASI
Korporasi Publik
Koprorasi yang didirikan oleh
pemerintah dengan tujuan memenuhi
tugas-tugas administrasi di bidang
urusan publik (pemkot/pemkab)
Korporasi Privat
Korporasi yang didirikan untuk
kepentingan pribadi, yang dapat
bergerak di bidang keuangan, industri,
dan perdagangan. (PT)
Korporasi Publik Quasi
Korporasi yang melayani kepentingan
umum (Public Service). (P TKAI, PLN,
PDAM, PERTAMINA)
PENGERTIAN
Utrecht : Badan yang menurut hukum berwenang
menjadi pendukung hak atau setiap pendukung hak
yang tidak berjiwa.
Rochmat Soemitro : Suatu badan yang dapat
mempunyai harta, hak, serta berkewajiban seperti
seorang pribadi.
Usaha yang dilakukan
secara Tetap
Terus Menerus
Mencari Keuntungan
Dilakukan Perorangan/Badan
Usaha
Didirikan/Berkedudukan
Wilayah Indonesia
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN DI
INDONESIA
PERUSAHAAN
PERSEORANGAN
BADAN USAHA
BERBADAN
HUKUM
(UU, Akta Pendirian,
Pengesahan Pemerintah,
Tanggungjawab Terbatas)
1. Perseroan Terbatas (Modal dari
penjualan saham)
2. Koperasi (berlandaskan asas-asas
kekeluargaan)
3. Yayasan (tidak mencari keuntungan)
4. BUMN (keuntungan dan manfaat)
5. Perjan (manfaat) dan Perum (profit)
BADAN USAHA
TIDAK
BERBADAN
HUKUM
(Tanggungjawab Pribadi dan
bersifat tanggung renteng)
1. Persekutan Perdata
(maatschap)
2. Firma (semua pendiri aktif -
jasa/konsultan)
3. CV (Persekutuan
Komanditer) (Aktif & Pasif -
usaha kecil/menengah)
Usaha Dagang (UD)
(Bentuk perusahaan
perseorangan yang dilakukan
oleh satu orang pengusaha)
ORGAN DALAM PERSEROAN
Organ Perseroan
Pasal 1 Ayat 2 UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) (Pasal 1 Ayat 4)
Mempunyai wewenang yang tidak
diberikan kepada Direksi atau Dewan
Komisaris dalam batas yang ditentukan
dalam UU ini dan/atau Anggaran Dasar.
Direksi (Pasal 1 Ayat 5)
Berwenang dan bertanggung jawab
penuh atas pengurusan Perseroan
untuk kepentingan Perseroan, sesuai
dengan maksud dan tujuan Perseroan
serta mewakili Perseroan, baik di
dalam maupun di luar pengadilan
sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar.
Dewan Komisaris (Pasal 1 Ayat 6)
Bertugas melakukan pengawasan seca
ra umum dan/atau khusus sesuai deng
an Anggaran Dasar serta memberi nasi
hat kepada Direksi.
SUMBER HUKUM
PERUSAHAAN
Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999
Tentang Larangan
Praktik Monopoli dan
Persaingan Usaha
Tidak Sehat
Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2003
Tentang Badan Usaha
Milik Negara (BUMN)
Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2004 Tentang
Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 16 Tahun
2001 Tentang Yayasan
Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007
Tentang Perseroan
Terbatas
Undang-Undang
Nomor 20 Tahun
2008 Tentang Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM)
Undang-Undang
Nomor 17 Tahun
2012 Tentang
Koperasi
PENGERTIAN DAN DASAR
HUKUM TINDAK PIDANA
KORPORASI
PENGERTIAN
Tindak Pidana oleh Korporasi adalah
tindak pidana yang dapat dimintakan
pertanggungjawaban pidana kepada
korporasi sesuai dengan undang-
undang yang mengatur tentang
korporasi.
Pasal 98 Undang-Undang Perseroan Terbatas
(1) Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan.
DASAR HUKUM
TINDAK PIDANA
KORPORASI
UU Darurat No.17 Tahun
1951 tentang Penimbunan
Barang-Barang dan UU
Darurat No. 7 Tahun 1955
tentang Tindak Pidana
Ekonomi
UU No. 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah
beberapa kali diubah
terakhir dengan UU No. 16
Tahun 2009
UU No. 10 Tahun 1995
tentang Kepabeanan
sebagaimana telah diubah
dengan UU No. 17 Tahun
2006
UU No. 5 Tahun 1999
tentang Larangan Praktik
Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat
UU No. 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan
Konsumen
UU No. 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi jo
UU No. 20 Tahun 2001
UU No. 22 tahun 2001
tentang Minyak dan Gas
Bumi
Perppu No. 1 Tahun 2002
tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Terorisme
sebagaimana telah di
sahkan sebagai Undang-
Undang melalui UU No. 15
Tahun 2003
UU No. 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan
UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana
diubah dengan UU No. 35 Tahun 2014 dan diperbaharui dengan
Perppu No. 1 Tahun 2016 Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana diubah
dengan UU No. 45 Tahun 2009
UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Perdagangan Orang
UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 19 Tahun 2016
-
UU No. 4 Tahun 2009
tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara
UU No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan
dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
-
UU No. 35 Tahun 2009
tentang Narkotika
UU No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
-
UU No. 8 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak
Pidana Pencucian Uang
UU No. 18 Tahun 2013
tentang Pencegahan dan
Pemberantasan
Perusakan Hutan
1. Hanya pada pengurus,
tidak dapat menekan
tindak pidana
2. Peran strategis
korporasi
3. Fungsi dan tujuan
hukum
4. Menghindarkan
pemidanaan pengurus
yg tidak bersalah
1. Kesalahan =>
Manusia Sebagai
Subjek Hukum
(Natuurlijk Person)
2. Tindakan Materiil
Dilakukan Orang
3. Pidana Hanya Cocok
Untuk Orang
4. Tuntutan Akan
Menimpa Pada Orang
yang Tidak Bersalah
5. Kesulitan Menentukan
Subyek yang Dapat
Dituntut
PRO – KONTRA
PIDANA KORPORASI
Diundangkan pada tanggal
29 Desember 2016
Pasal 1 angka 1 : Korporasi adalah
kumpulan orang dan/atau kekayaan
yang terorganisir, baik merupakan
badan hukum maupun bukan badan
hukum.
SISTEM
PERTANGGUNGJAWABAN
PIDANA KORPORASI
SUTAN REMI SJAHDEINI
PERTANGGUNG
JAWABAN
SISTEM
PIDANA
KORPORASI
 Pengurus yang melaku
kan, penguruslah yang
bertanggungjawab
 Korporasi yang melakukan,
penguruslah yang bertangg
ungjawab
 Korporasi yang melakukan,
korporasilah yang bertangg
ungjawab
 Pengurus dan korporasi yang
melakukan, korporasi beserta
pengurus yang bertanggung
jawab
SANKSI PIDANA
Pidana
Pokok
Pidana
Tambahan
1. Hukuman
Penjara
2. Hukuman
Kurungan
3. Denda
1. Pencabutan hak tertentu
2. Perampasan barang-barang
tertentu
3. Pengumuman Keputusan
Hakim
(Perampasan keuntungan yang diperol
eh, Penutupan seluruh/sebagian Perus
ahaan, Perbaikan akibat tindak pidana,
Pembayaran uang pengganti)
Pasal 10 KUHP
REFERENSI BUKU
Name Here
Programmer
Name Here
Programmer
STUDI KASUS
TINDAK PIDANA KORPORASI
Di sidangkan Di PN Bengkalis atas rusaknya lahan seluas 3.000 hektar, PT NSP dijatuhi
pidana denda Rp 2 miliar dan pidana tambahan melengkapi sarana prasarana penanggul
angan kebakaran dan diawasi BLH Kepulauan Meranti selama 1 tahun.
“Thank You”

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a materi 9.pptx

Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.pptTindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.ppt
AZIS50
 
makalah hukum dan sosial bisnis (doc)
makalah hukum dan sosial bisnis (doc)makalah hukum dan sosial bisnis (doc)
makalah hukum dan sosial bisnis (doc)
Putri Sanuria
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
WennaSustiany
 

Semelhante a materi 9.pptx (20)

Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.pptTindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-iiiPertemuan-3.ppt
 
Tindak-Pidana-Korupsi-Pertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-Pertemuan-3.pptTindak-Pidana-Korupsi-Pertemuan-3.ppt
Tindak-Pidana-Korupsi-Pertemuan-3.ppt
 
Corruption as A Criminal Act
Corruption as A Criminal Act Corruption as A Criminal Act
Corruption as A Criminal Act
 
Aspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnisAspek hukum dalam bisnis
Aspek hukum dalam bisnis
 
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.pptUrgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
 
ppt hukum.pptx
ppt hukum.pptxppt hukum.pptx
ppt hukum.pptx
 
Mencermati Sistem Lembaga Peradilan di Indonesia
Mencermati Sistem Lembaga Peradilan di IndonesiaMencermati Sistem Lembaga Peradilan di Indonesia
Mencermati Sistem Lembaga Peradilan di Indonesia
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx
1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx
1. Pengantar Hukum Bisnis.pptx
 
Hukum
HukumHukum
Hukum
 
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptxANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
 
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptxANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
 
makalah hukum dan sosial bisnis (doc)
makalah hukum dan sosial bisnis (doc)makalah hukum dan sosial bisnis (doc)
makalah hukum dan sosial bisnis (doc)
 
DATUN (1).ppt
DATUN (1).pptDATUN (1).ppt
DATUN (1).ppt
 
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20193, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
 
Konsep badan publik non negara dalam uu kip
Konsep badan publik non  negara dalam uu kipKonsep badan publik non  negara dalam uu kip
Konsep badan publik non negara dalam uu kip
 
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...
13 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual,...
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
 
1. Perusahaan.pptx
1. Perusahaan.pptx1. Perusahaan.pptx
1. Perusahaan.pptx
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
 

Último

Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
AlMaliki1
 

Último (10)

Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHANBENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
BENTUK NEGARA ,BENTUK PEMERINTAHAN DAN SISTEM PEMERINTAHAN
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKIHAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
HAK PATEN yang merupakan salah satu bagian dari HAKI
 
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
2. MACAM MACAM KORBAN.ppt Materi Kuliah Hukum Viktimologi
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 

materi 9.pptx

  • 1. HUKUM PERUSAHAAN TINDAK PIDANA KORPORASI Dr. Suparji, S.H., M.H.
  • 2. HUKUM PERUSAHAAN & TINDAK PIDANA KORPORASI PENGERTIAN DAN BENTUK-BENTUK KORPORASI PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM TINDAK PIDANA KORPORASI SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KORPORASI SUMBER HUKUM PERUSAHAAN ORGAN DALAM PERSEROAN
  • 4. BENTUK KORPORASI Korporasi Publik Koprorasi yang didirikan oleh pemerintah dengan tujuan memenuhi tugas-tugas administrasi di bidang urusan publik (pemkot/pemkab) Korporasi Privat Korporasi yang didirikan untuk kepentingan pribadi, yang dapat bergerak di bidang keuangan, industri, dan perdagangan. (PT) Korporasi Publik Quasi Korporasi yang melayani kepentingan umum (Public Service). (P TKAI, PLN, PDAM, PERTAMINA) PENGERTIAN Utrecht : Badan yang menurut hukum berwenang menjadi pendukung hak atau setiap pendukung hak yang tidak berjiwa. Rochmat Soemitro : Suatu badan yang dapat mempunyai harta, hak, serta berkewajiban seperti seorang pribadi.
  • 5. Usaha yang dilakukan secara Tetap Terus Menerus Mencari Keuntungan Dilakukan Perorangan/Badan Usaha Didirikan/Berkedudukan Wilayah Indonesia PERUSAHAAN
  • 6. PERUSAHAAN DI INDONESIA PERUSAHAAN PERSEORANGAN BADAN USAHA BERBADAN HUKUM (UU, Akta Pendirian, Pengesahan Pemerintah, Tanggungjawab Terbatas) 1. Perseroan Terbatas (Modal dari penjualan saham) 2. Koperasi (berlandaskan asas-asas kekeluargaan) 3. Yayasan (tidak mencari keuntungan) 4. BUMN (keuntungan dan manfaat) 5. Perjan (manfaat) dan Perum (profit) BADAN USAHA TIDAK BERBADAN HUKUM (Tanggungjawab Pribadi dan bersifat tanggung renteng) 1. Persekutan Perdata (maatschap) 2. Firma (semua pendiri aktif - jasa/konsultan) 3. CV (Persekutuan Komanditer) (Aktif & Pasif - usaha kecil/menengah) Usaha Dagang (UD) (Bentuk perusahaan perseorangan yang dilakukan oleh satu orang pengusaha)
  • 8. Organ Perseroan Pasal 1 Ayat 2 UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) (Pasal 1 Ayat 4) Mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam UU ini dan/atau Anggaran Dasar. Direksi (Pasal 1 Ayat 5) Berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Dewan Komisaris (Pasal 1 Ayat 6) Bertugas melakukan pengawasan seca ra umum dan/atau khusus sesuai deng an Anggaran Dasar serta memberi nasi hat kepada Direksi.
  • 10. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Koperasi
  • 11. PENGERTIAN DAN DASAR HUKUM TINDAK PIDANA KORPORASI
  • 12. PENGERTIAN Tindak Pidana oleh Korporasi adalah tindak pidana yang dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana kepada korporasi sesuai dengan undang- undang yang mengatur tentang korporasi. Pasal 98 Undang-Undang Perseroan Terbatas (1) Direksi mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan.
  • 13. DASAR HUKUM TINDAK PIDANA KORPORASI UU Darurat No.17 Tahun 1951 tentang Penimbunan Barang-Barang dan UU Darurat No. 7 Tahun 1955 tentang Tindak Pidana Ekonomi UU No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU No. 16 Tahun 2009 UU No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 17 Tahun 2006 UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo UU No. 20 Tahun 2001 UU No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi Perppu No. 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme sebagaimana telah di sahkan sebagai Undang- Undang melalui UU No. 15 Tahun 2003
  • 14. UU No. 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana diubah dengan UU No. 35 Tahun 2014 dan diperbaharui dengan Perppu No. 1 Tahun 2016 Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana diubah dengan UU No. 45 Tahun 2009 UU No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana telah diubah dengan UU No. 19 Tahun 2016
  • 15. - UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup - UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan - UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang UU No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan
  • 16. 1. Hanya pada pengurus, tidak dapat menekan tindak pidana 2. Peran strategis korporasi 3. Fungsi dan tujuan hukum 4. Menghindarkan pemidanaan pengurus yg tidak bersalah 1. Kesalahan => Manusia Sebagai Subjek Hukum (Natuurlijk Person) 2. Tindakan Materiil Dilakukan Orang 3. Pidana Hanya Cocok Untuk Orang 4. Tuntutan Akan Menimpa Pada Orang yang Tidak Bersalah 5. Kesulitan Menentukan Subyek yang Dapat Dituntut PRO – KONTRA PIDANA KORPORASI
  • 17. Diundangkan pada tanggal 29 Desember 2016 Pasal 1 angka 1 : Korporasi adalah kumpulan orang dan/atau kekayaan yang terorganisir, baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum.
  • 18.
  • 20. SUTAN REMI SJAHDEINI PERTANGGUNG JAWABAN SISTEM PIDANA KORPORASI  Pengurus yang melaku kan, penguruslah yang bertanggungjawab  Korporasi yang melakukan, penguruslah yang bertangg ungjawab  Korporasi yang melakukan, korporasilah yang bertangg ungjawab  Pengurus dan korporasi yang melakukan, korporasi beserta pengurus yang bertanggung jawab
  • 21. SANKSI PIDANA Pidana Pokok Pidana Tambahan 1. Hukuman Penjara 2. Hukuman Kurungan 3. Denda 1. Pencabutan hak tertentu 2. Perampasan barang-barang tertentu 3. Pengumuman Keputusan Hakim (Perampasan keuntungan yang diperol eh, Penutupan seluruh/sebagian Perus ahaan, Perbaikan akibat tindak pidana, Pembayaran uang pengganti) Pasal 10 KUHP
  • 24. Di sidangkan Di PN Bengkalis atas rusaknya lahan seluas 3.000 hektar, PT NSP dijatuhi pidana denda Rp 2 miliar dan pidana tambahan melengkapi sarana prasarana penanggul angan kebakaran dan diawasi BLH Kepulauan Meranti selama 1 tahun.
  • 25.