1. MAKALAH
INSTRUMEN PENGAMBILAN DATA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Statistika Pendidikan
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : VI
MAULIA SARAH
NURDIANA ANDRYANI
NURFADILAH TANJUNG
SEMESTER : V (LIMA)
PROGRAM STUDI : PAI SM-A
DOSEN : SUHARDI, S.Pd. i., MA
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DAAR AL ULUUM
ASAHAN – KISARAN
2021
2. i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga makalah “Instrumen Pengambilan Data” ini dapat
terselesaikan sebagaimana mestinya. Shalawat serta salam tidak lupa kita haturkan
kepada junjungan Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, atas bimbingan Beliau
sehingga kita dapat membedakan mana yang Haq dan mana yang Batil.
Ucapan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan kami
kesempatan untuk membuat makalah ini sebagai pedoman, acuan untuk lebih giat
lagi dalam belajar.
Akhir kata, kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan baik
dari segi bahasa, tulisan, maupun kalimat yang kurang tepat dalam makalah ini,
dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
berikutnya.
Kisaran, Desember 2021
` Kelompok VI
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................
A. Latar Belakang ...........................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................2
A. Pengertian Instrumen .................................................................2
B. Bentuk- Bentuk Instrumen Pengumpulan Data .........................3
C. Penyusunan Instrumen .............................................................7
BAB III PENUTUP .............................................................................9
A. Kesimpulan ................................................................................9
B. Saran ..........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................10
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam suatu penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan menjadi
valid, maka kita harus mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam
research itu, sehingga data yang kita peroleh dapat menjadi pendukung terhadap
kebenaran suatu konsep tertentu. Instrumen itu alat, sehingga instrumen penelitian
itu alat yang digunakan dalam penelusuran terhadap gejala-gejala yang ada dalam
suatu research guna membuktikan kebenaran atau menyanggah suatu hipotesa-
hipotesa tertentu.
Menyusun instrumen merupakan suatu proses dalam penyusunan alat
evaluasi karena dengan mengevaluasi kita akan memperoleh data tentang objek
yang diteliti.
Oleh karena itu, menyusun instrumen merupakan langkah penting
dalam prosedur penelitian yang tak dapat dipisahkan antara yang satu
terhadap yang lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Instrumen?
2. Apa saja bentuk Instrumen Pengumpulan Data ?
3. Bagaimana Penyusunan Instrumen Pengumpulan Data?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Instrumen
2. Mengetahui apa saja bentuk Instrumen Pengumpulan Data
3. Mengetahui bagaimana Penyusunan Instrumen Pengumpulan Data
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Instrumen
Salah satu ciri penelitian kualitatif adalah peneliti bertindak sebagai
instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen adalah alat atau fasilitas yang
digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah
dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah.
Menyusun instrumen merupakan langkah penting dalam pola prosedur
penelitian. Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data
yang diperlukan. Bentuk instrumen berkaitan dengan metode pengumpulan data,
misal metode wawancara yang instrumennya pedoman wawancara. Metode
angket atau kuesioner, instrumennya berupa angket atau kuesioner. Metode tes,
instrumennya adalah soal tes, tetapi metode observasi, instrumennya bernama
chek-list.1
Menurut Gulo, Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang
wawancara, atau pengamatan, atau daftar prtanyaan, yang dipersiapkan untuk
mendapatkan informasi. Instrumen itu disebut pedoman pengamatan atau
pedoman wawancara atau kuesioner atau pedoman dokumenter, sesuai
denganmetode yang dipergunakan.
Instrumen Pengumpulan Data adalah merupakan alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variabel yang karakteristik dan
objektif.2
Instrumen Pengumpulan Data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.3
Instrumen Pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan dalam
sebuah research untuk mengumpulkan aneka ragam informasi yang diolah secara
kuantitatif dan disusun secara sistematis.
1 Thalha Alhamid, Resume: Instrumen Pengumpulan Data, Sorong: STAIN, 2019, hlm. 16
2 Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, Jakarta :
RajaGrafindo Persada, hlm.160
3 Suharsimi Arikunto, Manageman Pendidikan,Jakarta : Rineka Cipta, 2000, hlm.134
6. 3
Menyusun instrumen pada dasarnya adalah menyusun alat evaluasi, karena
mengevaluasi adalah memperoleh data tentang sesuatu yang diteliti, dan hasil
yang diperoleh dapat diukur dengan menggunakan standar yang telah ditentukan
sebelumnya oleh peneliti.
Instrumen yang dipergunakan dalam upaya pengumpulan data suatu
penelitian itu harus memperhatikan validitas dan reliabelitas, karena
sesungguhnya data yang baik adalah data yang valid dan reliable.
Instrumen Valid adalah instrumen yang mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur misalnya bahwa penggaris adalah alat yang valid untuk
mengukur panjang, bukan untuk mengukur berat. Sedangkan instrumen reliable
adalah instrumen yang konsisten (tepat/akurat) dalam mengukur yang seharusnya
diukur.4
Menjadi instrumen yang valid itu memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Pengukuran dengan alat pengukur yang lain sebagi prediktor,
2. Adanya standisasi group tertentu untuk mengadakan observasi sebagai
sebuah kriterium,
3. Diselidiki ada atau tidaknya kecocokan antara hasil prediktor dengan
hasil kriterium.5
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat dikatakan bahwa di dalam
penyusunan instrumen pengumpulan data suatu penelitian, data yang dihasilkan
nanti harus mempunyai kebenaran yang dapat diukur serta mempunyai konsistensi
kebenaran terhadap suatu objek sehingga adanya relevansi antara hipotesa dan
kenyataan yang diperoleh melalui pengalaman secara optimal yang dengannya
kesahihan penelitian dapat diterima secara logis oleh akal.
B. Bentuk – Bentuk Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting untuk
membantu perolehan data dilapangan. Sebelum menyusun instrument penelitian,
4 Sukidin, dkk., Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Insan Cendekia, cet.ke-4,
hlm.100
5 Sutrisno Hadi, Meteologi Research, Yogyakarta : Andi Offset, cet. Ke-23, 1994, hlm.123
7. 4
penting untuk diketahui pula bentuk-bentuk instrumen yang digunakan dalam
penelitiansebagai berikut:
1. Bentuk Instrumen Tes
Tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya
yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, bakat,
dan kemampuan dari subjek penelitian. Lembar instrumen berupa tes ini
berisi soal-soal ter terdiri atas butir-butir soal. Setiap butir soal mewakili
satu jenis variabel yang diukur. Berdasarkan sasaran dan objek yang diteliti,
terdapatt beberapa macam tes, yaitu:
a. Tes kepribadian atau personality test, digunakan untuk
mengungkap kepribadian seseoranng yang menyangkut konsep
pribadi, kreativitas, disiplin, kemampuan, bakat khusus, dan
sebagainya
b. Tes bakat atau aptitude test, tes ini digunkan untuk mengetahui
bakat seseorang.
c. Tes inteligensi atau intelligence test, dilakukan untuk
memperkirakan tingkat intelektual seseorang.
d. Tes sikap atau attitude test, digunakan untuk mengukur berbagai
sikap oranng dalam menghadapi suatu kondisi,
e. Tes minat atau measures of interest, ditunjukan untuk menggali
minat seseorang terhadap sesuatu,
f. Tes prestasi atau achievement test, digunakan untuk mengetahui
pencapaian sesorang setelah dia mempelajari sesuatu.
Bentuk instrumen ini dapat dipergunkan salah satunya dalam
mengevaluasi kemampuan hasil belajar siswa disekolah dasar, tentu dengan
memperhatikan aspek aspek mendasar seperti kemampuan dalam
pengetahuan, sikap serta keterampilan yang dimiliki baik setelah
mennyelesaikan salah satu materi tertentu atau seluruh materi yang telah
disampaikan.6
6 Thalha Alhamid, Op.Cit, hlm. 6-7
8. 5
2. Bentuk Instrumen Interview/ Wawancara
Suatu bentuk dialaog yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh
informasi dari responden dinamakan interview. Instrumennya dinamakan
pedoman wawancara atau interview guide. Wawancara ialah tanya jawab
lisan antara dua orang atau lebih secara langsung atau percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang
memberikan jawaban atas pertanyaan.
a. Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal-
mengenal sebelumnya;
b. Responden selalu menjawab pertanyaan;
c. Pewawancara selalu bertanya;
d. Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu
jawaban, tetapi harus selalu bersifat netral;
e. Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah
dibuat sebelumnya. Pertanyaan panduan ini dinamakan
interview guide.
Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya
jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan
data untuk suatu penelitian. 7
3. Bentuk Instrumen Observasi
Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan
perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk
mendapatkan data. Jadi observasi merupakan pengamatan langsung dengan
menggunakan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, atau kalau
perlu dengan pengecapan. Instrumen yang digunakan dalam observasi dapat
berupa pedoman pengamatan, tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman
suara.
7 Hardani, dkk, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yokyakarta: Pustaka Ilmu,
2020, hlm. 137-138
9. 6
Instrumen observasi yang berupa pedoman pengamatan, biasa
digunakan dalam observasi sitematis dimana si pelaku observasi bekerja
sesuai dengan pedoman yang telah dibuat. Pedoman tersebut berisi daftar
jenis kegiatan yang kemungkinan terjadi atau kegiatan yang akan diamati.
Ada lagi satu bentuk instrumen observasi yang dinamakan category
system, yaitu sistem pengamatan yang membatasi pada sejumlah variabel.
Hal yang diamati terbatas pada kejadian-kejadian yang termasuk dalam
kategori variabel, di luar itu, setiap kejadian yang berlangsung tidak diamati
atau diabaikan saja.
Selain bentuk instrumen berupa pedoman pengamatan, terdapat juga
instrumen observasi dalam bentuk tes yang digunakan untuk mengamati
aspek kejiwaan. Kemudian bentuk kuesioner yang diberikan kepada
responden untuk mengamati aspek-aspek yang ingin diselidiki, dan rekaman
gambar serta rekaman suara yang digunakan sebagai penyimpan sumber
data, dimana sumber data dapat diamati lebih lama bahkan berulang-ulang
sesuai kebutuhan.8
4. Bentuk Instrumen Dokumentasi
Bentuk instrumen dokumentasi terdiri atas dua macam yaitu pedoman
dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari
datanya, dan check-list yang memuat daftar variabel yang akan
dikumpulkan datanya. Perbedaan antara kedua bentuk instrumen ini terletak
pada intensitas gejala yang diteliti. Pada pedoman dokumentasi, peneliti
cukup menuliskan tanda centang dalam kolom gejala, sedangkan pada
check-list, peneliti memberikan tally pada setiap pemunculan gejala.
Instrumen dokumentasi dikembangkan untuk penelitian dengan
menggunakan pendekatan analisis isi. Selain itu digunakan juga dalam
penelitian untuk mencari bukti-bukti sejarah, landasan hukum, dan
peraturan-peraturan yang pernah berlaku. Subjek penelitiannya dapat berupa
8 Sandu Siyoto, Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Literasi Media Publishing,
2015, hlm. 81-82
10. 7
buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan
harian, bahkan benda-benda bersejarah seperti prasasti dan artefak.
C. Penyusunan Instrumen
Menyusun instrumen pada dasarnya adalah menyusun alat evaluasi, karena
mengevaluasi adalah memperoleh data tentang suatu yang diteliti, dan hasil yan
diperoleh dapat diukur dengan menggunakan standar yang telah ditentukan
sebelumnya oleh peneliti.
Instrumen pada dasarnya harus mempertimbangkan perasaan responden,
item perlu pendek dan ringkas, jumlah item perlu disedikitkan, dan
mengumpulkan data yang konkret. Agar tidak menimbulkan rasa bosan dan agar
mendorong responden menjawab dengan ikhlas dan jujur, instrumen mesti
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Sesuai dengan keberadaan responden. Instrumen kajian yang
disediakan perlu sesuai dengan latar belakang dan kesediaan
responden kajian. Pertanyaan yang dibangun mesti dinyatakan dengan
teliti dan tidak berat sebelah (bias).
2. Format instrumen yang sistematis. Pertanyaan perlu disusun secara
sistematis dan teratur. Ruang yang memadai untuk jawaban bagi
setiap pertanyaan perlu disediakan.
3. Instruksi yang jelas. Instruksi tentang bagaimana menjawab
pertanyaan mesti jelas dan tidak menimbulkan perasaan ragu-ragu
kepada responden.
4. Surat dan dokumen disertakan bersama instrumen kajian. Surat dan
dokumen kepada subjek kajian haruslah ringkas dan menggunakan
format yang profesional. Ia menentukan kadar pemulangan jawaban
dan meningkatkan kepercayaan responden kajian terhadap pengkaji
dan kajian yang dilakukan.
5. Tes rintisan perlu dijalankan sebelum instrumen digunakan. Langkah
ini memastikan reliabilitas instrumen kajian. Ia bisa dilakakan pada
11. 8
kumpulan subjek lain (misalnya 30 orang) yang mempunyai ciri-ciri
yang sama dengan subjek kajian.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun sebuah instrumen
penelitian diantaranya:
1. Analisis variabel penelitian yakni mengkaji variabel menjadi
subpenelitian sejelasjelasnya, sehingga indikator tersebut bisa diukur
dan menghasilkan data yang diinginkan peneliti.
2. Menetapkan jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel
atau subvariabel dan indikator-indikatornya.
3. Peneliti menyusun kisi-kisi atau lay out instrumen. Kisi-kisi ini berisi
lingkup materi pertanyaan, abilitas yang diukur, jenis pertanyaan,
banyak pertanyaan, waktu yang dibutuhkan. Abilitas dimaksudkan
adalah kemampuan yang diharapkan dari subjek yang diteliti,
misalnya kalau diukur prestasi belajar, maka abilitas prestasi tersebut
dilihat dari kemampuan subjek dalam hal pengenalan, pemahaman,
aplikasi analisis, sintesis, dan evaluasi.
4. Peneliti menyusun item atau pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen
dan jumlah yang telah ditetapkn dalam kisi-kisi. Jumlah pertanyaan
bisa dibuat dari yang telah ditetapkan sebagai item cadangan. Setiap
item yang dibuat peneliti harus sudah punya gambaran jawaban yang
diharapkan.
5. Instrumen yang sudah dibuat sebaiknya diuji coba digunakan untuk
revisi intrumen, misalnya membuang instrumen yang tidak perlu,
menggantinya dengan item yang baru, atau perbaikan isi dan
redaksi/bahasanya. 9
9 Thalha Alhamid, Op.Cit, hlm. 16-17
12. 9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Instrumen Pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan dalam
sebuah research untuk mengumpulkan aneka ragam informasi yang
diolah secara kuantitatif dan disusun secara sistematis.
2. Bentuk – bentuk pengumpulan data berupa Instrumen Tes, Instrumen
Interview/ Wawancara, Instrumen Observasi dan Instrumen
Dokumentasi
3. Penyusunan instrumen pengumpulan data suatu penelitian, data yang
dihasilkan nanti harus mempunyai kebenaran yang dapat diukur serta
mempunyai konsistensi kebenaran terhadap suatu objek sehingga
adanya relevansi antara hipotesa dan kenyataan yang diperoleh
melalui pengalaman secara optimal yang dengannya kesahihan
penelitian dapat diterima secara logis oleh akal.
B. Saran
Jika ditinjau ulang, tentu didalam makalah ini tidak akan lepas dari koreksi
para pembaca. Karena penulis menyadari apa yang penulis sajikan ini sangatlah
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca agar nantinya makalah ini akan menjadi
lebih sempurna.
13. 10
DAFTAR PUSTAKA
Alhamid , Thalha, 2019, Resume: Instrumen Pengumpulan Data, Sorong: STAIN
Arikunto, Suharsimi, 2000, Manageman Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta
Hadjar, Ibnu, 1996, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam
Pendidikan, Jakarta : RajaGrafindo Persada
Hardani, dkk, 2020, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yokyakarta:
Pustaka Ilmu
Sukidin, dkk., 2010, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Insan
Cendekia, cet.ke-4
Sutrisno Hadi, 1994, Meteologi Research, Yogyakarta : Andi Offset, cet. Ke-23