SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 13
LAPORAN MAKALAH KASUS
ORAL SURGERY

EPULIS FIBROMATOSA

DISUSUN OLEH :
RM.Norman tri kusumo Indro.SKG
Mulyadi.SKG

2012-11-101

2012-16-125

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
A.

PENDAHULUAN

Tumor adalah jaringan baru yang timbul dalam tubuh akibat pengaruh berbagai faktor penyebab tumor.
Tumor dapat dibagi menjadi tumor odontogenik dan non odontogenik. Tumor odontogenik, dibagi lagi
menjadi tumor yang berasal dari ektodermal, mesiodermal, dan campuran mesio-ektodermal. Sedangkan
tumor non-odontogenik dibagi menjadi tumor osteogenik, non-osteogenik, tumor jaringan vaskuler, dan
tumor jaringan syaraf.
Tumor non-osteogenik dibagi menjadi tumor epitel, hiperplasi inflamasi dan tumor mesiodermal. Pada
penggolongan ini, epulis termasuk kepada tumor epitel. Epulis adalah istilah yang nonspesifik untuk
tumor dan massa seperti tumor pada gingiva (gusi). Faktor predisposes dari epulis adalah iritasi kronis
lokal misalnya kalkulus, karies servikal, sisa akar gigi. Epulis dapat dibedakan berdasarkan etiologi
terjadinya antara lain : epulis congenitalis, epulis fibromatosa, epulis granulomatosa, epulis fissuratum,
epulis gravidarum, dan epulis angiomatosa.
Perubahan hormon yang terjadi saat hamil berpengaruh besar terhadap kesehatan gigi dan mulut,
termasuk gusi. Perubahan hormon ini menyebabkan terjadinya perlunakan pembuluh darah gusi
sehingga bisa menimbulkan peradangan pada gusi. Masalah lain adalah pembengkakan pada gusi
(epulis gravidarum) yang terjadi di gusi di antara dua gigi.
LAPORAN KASUS

Pasien 1
Seorang pasien laki-laki berusia 15 tahun datang ke RSGM dengan keluhan pasien merasa ada
yang aneh dan besar pada bagian bawah kanan, pasien datang dalam keadaan sakit.
•

Pemeriksaan Klinis :
o Pada bagian region posterior gigi 45 terdapat jendolan bulat kemerahan, batas
tidak beraturan, diameter ± 1cm, fluktuasi negatif,lunak dan palpasi ( - )

(Pada bagian posterior gigi 45)

•

Faktor etiologi :
o Gangrene Radiks Gigi 46 dengan sisa mahkota tajam
. Sondase (-), Ce ( - ), PT ( - )
•

Diagnosis

: Epulis Fibromatosa

•

Perawatan

: Insisi Epulis dan pemberian resep

o Pasien dijelaskan mengenai penyakit yang diderita yang diakibatkan infeksi dan
gesekan gigi 46 Gangrene radiks
o

tindakan yang harus dilakukan yaitu pembuangan jendolan dengan Insisi (bedah
Minor).

o Pemberian resep
R/ Tab. Ester C 500 mg No. V
∫ 1 dd Tab 1
R/ Cap. Amoxcilin 500 mg No. X
∫ 3 dd Tab 1
R/ Cap. Asam Mefenamat 500 mg No. X
∫ 3 dd Tab 1
- Prosedur pembedahan disertakan foto
(Sesudah Dianestesi teknik Infiltrasi, Epulis pun ditahan dengan Pinset Silurgis)

(Sesudah dipegang dan dikunci, menggunakan Blade scalpel nomor.4, segera insisi epulis)

(Epulis pun sudah diinsisi, lalu bersihkan sisa-sisa jaringan dan haluskan permukaan dengan blade scalpel dan ekskavator)
(epulis fibromatosa berukuran kurang dari 2cm)

:
(kondisi jaringan lunak setelah pembedahan)
Kontrol 1 :

(1 minggu setelah pembedahan)
B.

TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1. Gambaran predileksi epulis pada gusi dan bukalis
1.

Definisi
Epulis adalah istilah yang nonspesifik untuk tumor dan massa seperti tumor pada gingiva (gusi). Ada
beberapa jenis dari epulis, masing-masing memiliki karakteristik yang unik dan khas.

2.

Faktor predisposisi
Iritasi kronis lokal misalnya kalkulus, karies servikal, sisa akar gigi.

3.

Jenis-jenis Epulis
Epulis dapat dibedakan berdasarkan etiologi terjadinya antara lain :
1. Epulis Gravidarum
2. Epulis Congenitalis
3. Epulis Fibromatosa
4. Epulis Granulomatosa
5. Epulis Fissuratum
6. Epulis Angiomatosa
5. Epulis Gravidarum (Tumor Kehamilan)
Definisi

Epulis fibromatosa
Epulis jenis ini lebih sering dujumpai dibandingkan jenis lainnya dan sering mengalami rekuren (kambuh)
bila operasi pengangkatannya tidak sempurna. Umumnya dijumpai pada orang dewasa. Terutama pada
bagian gingiva, bibir dan mukosa bagian bukal
•

etiologi : iritasi kronis

•

klinis : letak antara 2 gigi, bertangkai, warna agak pucat, konsistensi kenyal

•

pengobatan : eksisi

•

terjadi pada mukosa mulut terutama pada tepi ginggiva, pipi dan lidah

Epulis ini terjadi pada rongga mulut terutama pada tepi gingival dan juga sering terjadi pada pipi dan
lidah. Etiologinya berasal dari iritasi kronis. Tampak klinis yang terlihat antara lain bertangkai, dapat pula
tidak, warna agak pucat, konsistensi kenyal, batas tegas, padat dan kokoh. Epulis ini pula tidak mudah
berdarah dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Jika epulis fibroma menjadi terlalu besar, bisa mengganggu pengunyahan dan menjadi trauma serta
ulserasi. Histologis ditandai oleh proliferasi jaringan ikat collagenic dengan berbagai derajat dari sel
infiltrasi inflamasi.Permukaan lesi ditutupi oleh epitel skuamosa berlapis. Pengobatan ini dengan eksisi
biopsi bedah dan memiliki tujuan untuk menyingkirkan lesi/neoplasma lainnya.

Gambar 3. Epulis fibromatosa

Mikroskopis
Terlihat jaringan gusi dibatasi oleh epitel gepeng berlapis yang mengalami proliferasi dengan ditandai
oleh adanya rate peg tidak beraturan. Stroma terdiri dari jaringan ikat fibrosa padat dan kolagen yang
tersusun dalam berkas yang tidak beraturan. Juga ada sel radang kronis dalam stroma.
Gambar 4. Mikroskopis epulis fibromatosa
Gejala
Lesi tampak sebagai pembesaran gusi yang muncul di antara dua gigi, kaya vaskularisasi sehingga
mudah berdarah dengan sentuhan dan umumnya berwarna merah keunguan.
Ukurannya bervariasi, sebagian besar kasus biasanya berukuran kurang dari 2 cm namun ada kasus
yang ukurannya diameter melebihi 4 cm. Lesi ini dapat tumbuh menjadi massa yang bentuknya tidak
beraturan yang dapat menjadi ulserasi dan mudah berdarah. Pada beberapa kasus giant cell epulis dapat
menginvasi tulang di bawahnya sehingga pada gambaran radiografis akan terlihat erosi tulang. Sebagian
besar terdiri atas jaringan granulasi. Konsistensi kenyal, mudah berdarah bila tersenggol.
Terlihat jaringan gusi dibatasi oleh epitel gepeng berlapis yang mengalami proliferasi dengan rete peg
(papil epitel yang masuk ke dalam stroma jaringan ikat dibawah epitel) yang tidak beraturan. Stroma
terdiri dari jaringan granulasi yang disusun oleh jaringan ikat, pembuluh darah, sebukan sel radang akut
dan kronis. Bila ada ulserasi, biasnya sel radang yang banyak dijumpai adalah PMN sehingga
dambarannya menyerupai granuloma piogenikum.

Gambar 6. Mikroskopis epulis granulomatosa
Perawatan
Perawatan giant cell epulis melibatkan bedah eksisi dan kuretase tulang yang terlibat. Gigi yang
berdekatan dengan epulis juga perlu dicabut bila sudah tidak dapat dipertahankan, atau dilakukan
pembersihan karang gigi (scaling) dan penghalusan akar (root planing). Dilaporkan angka rekurensi
sebesar 10 % sehingga diperlukan tindakan eksisi kembali.

Penatalaksanaan
Ekskokleasi epulis ialah pengangkatan jaringan patologis dari ginggiva, pencabutan gigi yang terlibat
serta pengerokan sisa jaringan pada bekas akar gigi.
a. Indikasi operasi
Epulis kecuali epulis gravidarum
b. Kontra indikasi Operasi
Ko morbiditas berat
c. Diagnosis Banding
Karsinoma gingiva
d. Pemeriksaan Penunjang
FNA
e. Teknik Operasi
Menjelang operasi
• Penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan dijalani serta resiko
komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk dilakukan
operasi. (Informed consent).
• Memeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi.
• Penderita puasa minimal 6 jam sebelum operasi.
• Antibiotika profilaksis, Cefazolin atau Clindamycin kombinasi dengan Garamycin, dosis menyesuaikan
untuk profilaksis.
Tahapan operasi
•

Dilakukan dalam kamar operasi, penderita dalam narkose umum dengan intubasi nasotrakheal

kontralateral dari lesi, atau kalau kesulitan bisa orotrakeal yang diletakkan pada sudut mulut serta
fiksasinya kesisi kontralateral, sehingga lapangan operasi bisa bebas. Posisi penderita telentang sedikit
“head-up”(20-250), ekstensi (perubahan posisi kepala setelah didesinfeksi).
•

Desinfeksi intraoral dengan Hibicet setelah dipasang tampon steril di orofaring.
• Desinfeksi lapangan operasi luar dengan Hibitane-alkohol 70% 1:1000.
• Posisikan penderita tengadah dengan mengganjal bantal pundaknya.
•

Dengan menggunakan mouth spreader mulut dibuka sehingga lapangan operasi lebih jelas.

Insisi dilakukan diluar tepi lesi pada jaringan yang sehat dengan menggunakan couter-coagulation,
lakukan rawat perdarahan, lakukan pembersihan lebih lanjut dengan jalan mencabut gigi yang terlibat
serta lakukan kerokan pada sisa sekitar tumor.
• Surat pengantar PA diberi keterangan klinis yang jelas.
f. Komplikasi operasi
• Perdarahan
• Infeksi
• Residif
g. Mortalitas
Sangat rendah
h. Perawatan Pascabedah
• Infus Ringer Lactate dan Dextrose 5% dengan perbandingan 1 : 4 (sehari). Antibiotik profilaksis
diteruskan 1 hari.
• Setelah sadar betul bisa dicoba minum sedikit-sedikit, setelah 6 jam tidak mual bisa diberi makan.
• Pada penderita yang dipasang kasa verband tampon steril pada saat operasi untuk menghentikan
perdarahan pada bekas akar gigi, bisa dilepas setelah 1 jam dari operasi atau ancaman perdarahan
sudah berhenti.
• Kumur-kumur/Oral hygiene penderita di teruskan terutama sebelum dan sesudah minum/makan.
• Penderita boleh pulang sehari kemudian.
i. Follow-Up
Tiap minggu sampai luka operasi sembuh
DAFTAR PUSTAKA
Stern, Diane.2009.Epulis Fissuratum
http://emedicine.medscape.com/article/1077440-overview di akses pada 9 juli
Stern, Diane.2009.Epulis Fissuratum Follow Up
followup di akses pada 9 juli

2010

http://emedicine.medscape.com/article/1077440-

2010

Anonim. 2010.Epulis
http://cpddokter.com/home/index2.php?option=com content &do_ pdf=1 &id=1699 di akses pada 9 juli
2010
Anonym. 2010. Gigi dan mulut, Epulis.
akses pada 9 juli

http://klikdokter.org/medisaz/read/2010/07/05/236/epulis. di

2010

Anonym. 2009. PATOLOGI TRAKTUS
DIGESTIVUS.
juli

http://ainuamri.blogsome.com/2009/02/19/patologi-traktus-digestivus/ di akses pada 9

2010

Anonym. 2010. Ekskokleasi epulis.http://bedahunmuh.wordpress.com/2010/05/18/ekskokleasi-epulis/ di
akses

pada 9 juli

2010

Nung nung. 2009. Gigi sehat.
9 juli

http://gigikugigiku.blogspot.com/2009/04/epulis.html di akses pada

2010

Anonym. 2009. Epulis.
http://achmadfiqar.wordpress.com/2008/06/19/epulis/ di akses pada 9 juli 2010
Anonym.. 2009.Epulis.
http://books.google.co.id/books?id=PgTdKvlAnoC&pg=PA42&lpg=PA42&dq=epulis+fibromatosa&source=bl&ots=aN7j0wkdKk&sig=nNhdhIpNlYT544u
bzfw4WmGC0w&hl=id&ei=3wM4TNmfIIiUrAemvdyCCQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=9&ve
d=0CDgQ6AEwCA#v=onepage&q=epulis%20fibromatosa&f=false. di akses pada 9 juli

2010

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8
RSIGM
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3
RSIGM
 
Displacement tooth (traumatic injury on children)
Displacement tooth (traumatic injury on children) Displacement tooth (traumatic injury on children)
Displacement tooth (traumatic injury on children)
Taufiqi Hidayatullah
 
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
Lisna K. Rezky
 
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Sorayya Morizha
 

Mais procurados (20)

Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaRencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
 
Ohi s
Ohi sOhi s
Ohi s
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
 
Endodontic 8
Endodontic 8Endodontic 8
Endodontic 8
 
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
 
Endodontic 3
Endodontic 3Endodontic 3
Endodontic 3
 
Lesi rongga mulut
Lesi rongga mulutLesi rongga mulut
Lesi rongga mulut
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
 
Displacement tooth (traumatic injury on children)
Displacement tooth (traumatic injury on children) Displacement tooth (traumatic injury on children)
Displacement tooth (traumatic injury on children)
 
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa RekurenReccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
 
SETTING TIME ALGINATE
SETTING TIME ALGINATE SETTING TIME ALGINATE
SETTING TIME ALGINATE
 
Indikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psaIndikasi dan kontraindikasi psa
Indikasi dan kontraindikasi psa
 
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
RESUS PERIO -FRENEKTOMI-
 
Tugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtpTugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtp
 
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitaskaries gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
karies gigi. pemeriksaan penunjang dan tes vitalitas
 
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
Prosedur dan manfaat analisis bolton (2)
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
 
desain gtl
desain gtldesain gtl
desain gtl
 
Pulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibelPulpitis irreversibel
Pulpitis irreversibel
 

Destaque

1 special considerations for oral surgey in pediatric patients
1 special considerations for oral surgey in pediatric patients1 special considerations for oral surgey in pediatric patients
1 special considerations for oral surgey in pediatric patients
Stephanie Chesire
 
Manajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilan
Manajemen Kesehatan Gigi Pada KehamilanManajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilan
Manajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilan
guest2735210a
 
Management of Epulis fissuratum
Management of  Epulis fissuratumManagement of  Epulis fissuratum
Management of Epulis fissuratum
Amin Abusallamah
 

Destaque (17)

Epulis kongenital
Epulis kongenitalEpulis kongenital
Epulis kongenital
 
epulis fissuratum
 epulis fissuratum epulis fissuratum
epulis fissuratum
 
KB 1 Radang Genitalia Eksterna
KB 1 Radang Genitalia EksternaKB 1 Radang Genitalia Eksterna
KB 1 Radang Genitalia Eksterna
 
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
Traumatic ulcer and Fordcye's spot clinical case study (indonesian text)
 
Irene’s donut. UKGS Inovative
Irene’s donut. UKGS InovativeIrene’s donut. UKGS Inovative
Irene’s donut. UKGS Inovative
 
Orthodontics threatment, use of retainer to correct space of central diastema.
Orthodontics threatment, use of retainer to correct space of central diastema.Orthodontics threatment, use of retainer to correct space of central diastema.
Orthodontics threatment, use of retainer to correct space of central diastema.
 
The use of oral device to reduce sleep apnea on malocclusion case
The use of oral device to reduce sleep apnea on malocclusion caseThe use of oral device to reduce sleep apnea on malocclusion case
The use of oral device to reduce sleep apnea on malocclusion case
 
1 special considerations for oral surgey in pediatric patients
1 special considerations for oral surgey in pediatric patients1 special considerations for oral surgey in pediatric patients
1 special considerations for oral surgey in pediatric patients
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 
Pedoman ppia 2012 final
Pedoman ppia 2012 finalPedoman ppia 2012 final
Pedoman ppia 2012 final
 
Manajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilan
Manajemen Kesehatan Gigi Pada KehamilanManajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilan
Manajemen Kesehatan Gigi Pada Kehamilan
 
Tumors of Epithelial Tissue
Tumors of Epithelial TissueTumors of Epithelial Tissue
Tumors of Epithelial Tissue
 
Common Benign Mucosal Swellings of Oral Cavity
Common Benign Mucosal Swellings of Oral CavityCommon Benign Mucosal Swellings of Oral Cavity
Common Benign Mucosal Swellings of Oral Cavity
 
Management of Epulis fissuratum
Management of  Epulis fissuratumManagement of  Epulis fissuratum
Management of Epulis fissuratum
 
Oral epithelial tumor
Oral epithelial tumorOral epithelial tumor
Oral epithelial tumor
 
BENIGN TUMORS OF EPITHELIAL ORIGIN
BENIGN TUMORS OF EPITHELIAL ORIGINBENIGN TUMORS OF EPITHELIAL ORIGIN
BENIGN TUMORS OF EPITHELIAL ORIGIN
 
Common Benign Oral cavity disorders by. Dr.vijay kumar
Common Benign Oral cavity disorders  by. Dr.vijay kumarCommon Benign Oral cavity disorders  by. Dr.vijay kumar
Common Benign Oral cavity disorders by. Dr.vijay kumar
 

Semelhante a Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery) (20)

Catatan scenario 2
Catatan scenario 2Catatan scenario 2
Catatan scenario 2
 
Lp ameloblastoma
Lp ameloblastomaLp ameloblastoma
Lp ameloblastoma
 
Tumor mandibula
Tumor mandibulaTumor mandibula
Tumor mandibula
 
Lidah dan Rongga Mulut.pptx
 Lidah dan  Rongga Mulut.pptx Lidah dan  Rongga Mulut.pptx
Lidah dan Rongga Mulut.pptx
 
Ppt ikga2 pdf
Ppt ikga2 pdfPpt ikga2 pdf
Ppt ikga2 pdf
 
Regenerasi
RegenerasiRegenerasi
Regenerasi
 
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdf
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdfKISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdf
KISTA PADA RONGGA MULUT PPT.pdf
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
Laporan sgd 4
Laporan sgd 4Laporan sgd 4
Laporan sgd 4
 
Kuretase
KuretaseKuretase
Kuretase
 
responsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita reskyresponsi penyakit periodontal evita resky
responsi penyakit periodontal evita resky
 
CASE REPORT BEDAH MULUT - ADENOMATOID.pdf
CASE REPORT BEDAH MULUT - ADENOMATOID.pdfCASE REPORT BEDAH MULUT - ADENOMATOID.pdf
CASE REPORT BEDAH MULUT - ADENOMATOID.pdf
 
Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3
 
Skenario 1
Skenario 1Skenario 1
Skenario 1
 
Skripsi uly
Skripsi ulySkripsi uly
Skripsi uly
 
Tatalaksana Eksisi dan Marsupialisasi Ranula.pptx
Tatalaksana Eksisi dan Marsupialisasi Ranula.pptxTatalaksana Eksisi dan Marsupialisasi Ranula.pptx
Tatalaksana Eksisi dan Marsupialisasi Ranula.pptx
 
endodontic 1
endodontic 1endodontic 1
endodontic 1
 
Askep tumor mata
Askep tumor mataAskep tumor mata
Askep tumor mata
 
121341358 frenektomi
121341358 frenektomi121341358 frenektomi
121341358 frenektomi
 
Pbl ca mammae
Pbl ca mammaePbl ca mammae
Pbl ca mammae
 

Último

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

Epulis Fibromatosa ,Clinical Case (Oral surgery)

  • 1. LAPORAN MAKALAH KASUS ORAL SURGERY EPULIS FIBROMATOSA DISUSUN OLEH : RM.Norman tri kusumo Indro.SKG Mulyadi.SKG 2012-11-101 2012-16-125 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
  • 2. A. PENDAHULUAN Tumor adalah jaringan baru yang timbul dalam tubuh akibat pengaruh berbagai faktor penyebab tumor. Tumor dapat dibagi menjadi tumor odontogenik dan non odontogenik. Tumor odontogenik, dibagi lagi menjadi tumor yang berasal dari ektodermal, mesiodermal, dan campuran mesio-ektodermal. Sedangkan tumor non-odontogenik dibagi menjadi tumor osteogenik, non-osteogenik, tumor jaringan vaskuler, dan tumor jaringan syaraf. Tumor non-osteogenik dibagi menjadi tumor epitel, hiperplasi inflamasi dan tumor mesiodermal. Pada penggolongan ini, epulis termasuk kepada tumor epitel. Epulis adalah istilah yang nonspesifik untuk tumor dan massa seperti tumor pada gingiva (gusi). Faktor predisposes dari epulis adalah iritasi kronis lokal misalnya kalkulus, karies servikal, sisa akar gigi. Epulis dapat dibedakan berdasarkan etiologi terjadinya antara lain : epulis congenitalis, epulis fibromatosa, epulis granulomatosa, epulis fissuratum, epulis gravidarum, dan epulis angiomatosa. Perubahan hormon yang terjadi saat hamil berpengaruh besar terhadap kesehatan gigi dan mulut, termasuk gusi. Perubahan hormon ini menyebabkan terjadinya perlunakan pembuluh darah gusi sehingga bisa menimbulkan peradangan pada gusi. Masalah lain adalah pembengkakan pada gusi (epulis gravidarum) yang terjadi di gusi di antara dua gigi.
  • 3. LAPORAN KASUS Pasien 1 Seorang pasien laki-laki berusia 15 tahun datang ke RSGM dengan keluhan pasien merasa ada yang aneh dan besar pada bagian bawah kanan, pasien datang dalam keadaan sakit. • Pemeriksaan Klinis : o Pada bagian region posterior gigi 45 terdapat jendolan bulat kemerahan, batas tidak beraturan, diameter ± 1cm, fluktuasi negatif,lunak dan palpasi ( - ) (Pada bagian posterior gigi 45) • Faktor etiologi : o Gangrene Radiks Gigi 46 dengan sisa mahkota tajam . Sondase (-), Ce ( - ), PT ( - )
  • 4. • Diagnosis : Epulis Fibromatosa • Perawatan : Insisi Epulis dan pemberian resep o Pasien dijelaskan mengenai penyakit yang diderita yang diakibatkan infeksi dan gesekan gigi 46 Gangrene radiks o tindakan yang harus dilakukan yaitu pembuangan jendolan dengan Insisi (bedah Minor). o Pemberian resep R/ Tab. Ester C 500 mg No. V ∫ 1 dd Tab 1 R/ Cap. Amoxcilin 500 mg No. X ∫ 3 dd Tab 1 R/ Cap. Asam Mefenamat 500 mg No. X ∫ 3 dd Tab 1 - Prosedur pembedahan disertakan foto
  • 5. (Sesudah Dianestesi teknik Infiltrasi, Epulis pun ditahan dengan Pinset Silurgis) (Sesudah dipegang dan dikunci, menggunakan Blade scalpel nomor.4, segera insisi epulis) (Epulis pun sudah diinsisi, lalu bersihkan sisa-sisa jaringan dan haluskan permukaan dengan blade scalpel dan ekskavator)
  • 6. (epulis fibromatosa berukuran kurang dari 2cm) : (kondisi jaringan lunak setelah pembedahan)
  • 7. Kontrol 1 : (1 minggu setelah pembedahan)
  • 8. B. TINJAUAN PUSTAKA Gambar 1. Gambaran predileksi epulis pada gusi dan bukalis 1. Definisi Epulis adalah istilah yang nonspesifik untuk tumor dan massa seperti tumor pada gingiva (gusi). Ada beberapa jenis dari epulis, masing-masing memiliki karakteristik yang unik dan khas. 2. Faktor predisposisi Iritasi kronis lokal misalnya kalkulus, karies servikal, sisa akar gigi. 3. Jenis-jenis Epulis Epulis dapat dibedakan berdasarkan etiologi terjadinya antara lain : 1. Epulis Gravidarum 2. Epulis Congenitalis 3. Epulis Fibromatosa 4. Epulis Granulomatosa 5. Epulis Fissuratum 6. Epulis Angiomatosa 5. Epulis Gravidarum (Tumor Kehamilan)
  • 9. Definisi Epulis fibromatosa Epulis jenis ini lebih sering dujumpai dibandingkan jenis lainnya dan sering mengalami rekuren (kambuh) bila operasi pengangkatannya tidak sempurna. Umumnya dijumpai pada orang dewasa. Terutama pada bagian gingiva, bibir dan mukosa bagian bukal • etiologi : iritasi kronis • klinis : letak antara 2 gigi, bertangkai, warna agak pucat, konsistensi kenyal • pengobatan : eksisi • terjadi pada mukosa mulut terutama pada tepi ginggiva, pipi dan lidah Epulis ini terjadi pada rongga mulut terutama pada tepi gingival dan juga sering terjadi pada pipi dan lidah. Etiologinya berasal dari iritasi kronis. Tampak klinis yang terlihat antara lain bertangkai, dapat pula tidak, warna agak pucat, konsistensi kenyal, batas tegas, padat dan kokoh. Epulis ini pula tidak mudah berdarah dan tidak menimbulkan rasa sakit. Jika epulis fibroma menjadi terlalu besar, bisa mengganggu pengunyahan dan menjadi trauma serta ulserasi. Histologis ditandai oleh proliferasi jaringan ikat collagenic dengan berbagai derajat dari sel infiltrasi inflamasi.Permukaan lesi ditutupi oleh epitel skuamosa berlapis. Pengobatan ini dengan eksisi biopsi bedah dan memiliki tujuan untuk menyingkirkan lesi/neoplasma lainnya. Gambar 3. Epulis fibromatosa Mikroskopis Terlihat jaringan gusi dibatasi oleh epitel gepeng berlapis yang mengalami proliferasi dengan ditandai oleh adanya rate peg tidak beraturan. Stroma terdiri dari jaringan ikat fibrosa padat dan kolagen yang tersusun dalam berkas yang tidak beraturan. Juga ada sel radang kronis dalam stroma.
  • 10. Gambar 4. Mikroskopis epulis fibromatosa Gejala Lesi tampak sebagai pembesaran gusi yang muncul di antara dua gigi, kaya vaskularisasi sehingga mudah berdarah dengan sentuhan dan umumnya berwarna merah keunguan. Ukurannya bervariasi, sebagian besar kasus biasanya berukuran kurang dari 2 cm namun ada kasus yang ukurannya diameter melebihi 4 cm. Lesi ini dapat tumbuh menjadi massa yang bentuknya tidak beraturan yang dapat menjadi ulserasi dan mudah berdarah. Pada beberapa kasus giant cell epulis dapat menginvasi tulang di bawahnya sehingga pada gambaran radiografis akan terlihat erosi tulang. Sebagian besar terdiri atas jaringan granulasi. Konsistensi kenyal, mudah berdarah bila tersenggol. Terlihat jaringan gusi dibatasi oleh epitel gepeng berlapis yang mengalami proliferasi dengan rete peg (papil epitel yang masuk ke dalam stroma jaringan ikat dibawah epitel) yang tidak beraturan. Stroma terdiri dari jaringan granulasi yang disusun oleh jaringan ikat, pembuluh darah, sebukan sel radang akut dan kronis. Bila ada ulserasi, biasnya sel radang yang banyak dijumpai adalah PMN sehingga dambarannya menyerupai granuloma piogenikum. Gambar 6. Mikroskopis epulis granulomatosa
  • 11. Perawatan Perawatan giant cell epulis melibatkan bedah eksisi dan kuretase tulang yang terlibat. Gigi yang berdekatan dengan epulis juga perlu dicabut bila sudah tidak dapat dipertahankan, atau dilakukan pembersihan karang gigi (scaling) dan penghalusan akar (root planing). Dilaporkan angka rekurensi sebesar 10 % sehingga diperlukan tindakan eksisi kembali. Penatalaksanaan Ekskokleasi epulis ialah pengangkatan jaringan patologis dari ginggiva, pencabutan gigi yang terlibat serta pengerokan sisa jaringan pada bekas akar gigi. a. Indikasi operasi Epulis kecuali epulis gravidarum b. Kontra indikasi Operasi Ko morbiditas berat c. Diagnosis Banding Karsinoma gingiva d. Pemeriksaan Penunjang FNA e. Teknik Operasi Menjelang operasi • Penjelasan kepada penderita dan keluarganya mengenai tindakan operasi yang akan dijalani serta resiko komplikasi disertai dengan tandatangan persetujuan dan permohonan dari penderita untuk dilakukan operasi. (Informed consent). • Memeriksa dan melengkapi persiapan alat dan kelengkapan operasi. • Penderita puasa minimal 6 jam sebelum operasi. • Antibiotika profilaksis, Cefazolin atau Clindamycin kombinasi dengan Garamycin, dosis menyesuaikan untuk profilaksis. Tahapan operasi • Dilakukan dalam kamar operasi, penderita dalam narkose umum dengan intubasi nasotrakheal kontralateral dari lesi, atau kalau kesulitan bisa orotrakeal yang diletakkan pada sudut mulut serta fiksasinya kesisi kontralateral, sehingga lapangan operasi bisa bebas. Posisi penderita telentang sedikit “head-up”(20-250), ekstensi (perubahan posisi kepala setelah didesinfeksi). • Desinfeksi intraoral dengan Hibicet setelah dipasang tampon steril di orofaring.
  • 12. • Desinfeksi lapangan operasi luar dengan Hibitane-alkohol 70% 1:1000. • Posisikan penderita tengadah dengan mengganjal bantal pundaknya. • Dengan menggunakan mouth spreader mulut dibuka sehingga lapangan operasi lebih jelas. Insisi dilakukan diluar tepi lesi pada jaringan yang sehat dengan menggunakan couter-coagulation, lakukan rawat perdarahan, lakukan pembersihan lebih lanjut dengan jalan mencabut gigi yang terlibat serta lakukan kerokan pada sisa sekitar tumor. • Surat pengantar PA diberi keterangan klinis yang jelas. f. Komplikasi operasi • Perdarahan • Infeksi • Residif g. Mortalitas Sangat rendah h. Perawatan Pascabedah • Infus Ringer Lactate dan Dextrose 5% dengan perbandingan 1 : 4 (sehari). Antibiotik profilaksis diteruskan 1 hari. • Setelah sadar betul bisa dicoba minum sedikit-sedikit, setelah 6 jam tidak mual bisa diberi makan. • Pada penderita yang dipasang kasa verband tampon steril pada saat operasi untuk menghentikan perdarahan pada bekas akar gigi, bisa dilepas setelah 1 jam dari operasi atau ancaman perdarahan sudah berhenti. • Kumur-kumur/Oral hygiene penderita di teruskan terutama sebelum dan sesudah minum/makan. • Penderita boleh pulang sehari kemudian. i. Follow-Up Tiap minggu sampai luka operasi sembuh
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Stern, Diane.2009.Epulis Fissuratum http://emedicine.medscape.com/article/1077440-overview di akses pada 9 juli Stern, Diane.2009.Epulis Fissuratum Follow Up followup di akses pada 9 juli 2010 http://emedicine.medscape.com/article/1077440- 2010 Anonim. 2010.Epulis http://cpddokter.com/home/index2.php?option=com content &do_ pdf=1 &id=1699 di akses pada 9 juli 2010 Anonym. 2010. Gigi dan mulut, Epulis. akses pada 9 juli http://klikdokter.org/medisaz/read/2010/07/05/236/epulis. di 2010 Anonym. 2009. PATOLOGI TRAKTUS DIGESTIVUS. juli http://ainuamri.blogsome.com/2009/02/19/patologi-traktus-digestivus/ di akses pada 9 2010 Anonym. 2010. Ekskokleasi epulis.http://bedahunmuh.wordpress.com/2010/05/18/ekskokleasi-epulis/ di akses pada 9 juli 2010 Nung nung. 2009. Gigi sehat. 9 juli http://gigikugigiku.blogspot.com/2009/04/epulis.html di akses pada 2010 Anonym. 2009. Epulis. http://achmadfiqar.wordpress.com/2008/06/19/epulis/ di akses pada 9 juli 2010 Anonym.. 2009.Epulis. http://books.google.co.id/books?id=PgTdKvlAnoC&pg=PA42&lpg=PA42&dq=epulis+fibromatosa&source=bl&ots=aN7j0wkdKk&sig=nNhdhIpNlYT544u bzfw4WmGC0w&hl=id&ei=3wM4TNmfIIiUrAemvdyCCQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=9&ve d=0CDgQ6AEwCA#v=onepage&q=epulis%20fibromatosa&f=false. di akses pada 9 juli 2010