2. PemanfaatanTeknologi Informasi, media, dan komunikasi
telah mengubah, baik perilaku masyarakat maupun
peradaban manusia secara global.
Dengan menggunakan Blog ini dapat memberikan informasi
tentang Cyber Crime dan Cyber Law kepada masyarakat dan
juga guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Etika
ProfesiTeknologi Informasi & Komunikasi.
3. Cyber Crime dirumuskan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan
dengan memakai komputer sebagai sarana/alat atau komputer sebagai
objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan
merugikan pihak lain.
Karakter Cyber Crime :
• Perbuatan yang dilakukan secara ilegal, tanpa hak atau tidak etis yang
terjadi di ruang/wilayah maya (cyberspace), sehingga tidak dapat
dipastikan yurisdiksi hukum negara mana yang berlaku terhadapnya.
• Perbuatan tersebut dilakukan dengan menggunakan peralatan apapun
yang bisa terhubung dengan jaringan telekomunikasi atau internet.
• Perbuatan tersebut mengakibatkan kerugian materil maupun immateril
(waktu, nilai, jasa, uang, barang, harga diri, martabat, kerahasiaan
informasi) yang cenderung lebih besar dibandingkan kejahatan
konvensional.
• Pelakunya adalah orang yang menguasai penggunaan internet beserta
aplikasinya.
• Perbuatan tersebut seringkali dilakukan secara transnasional/melintasi
batas negara.
4. Seseorang yang berkeinginan untuk
melakukan eksplorasi dan penetrasi
terhadap sebuah sistem operasi dan
kode komputer pengaman
lainnya, tetapi tidak melakukan
tindakan pengerusakan
apapun, tidak mencuri uang atau
informasi.
5. Kejahatan dengan menggunakan teknologi computer yang dilakukan untuk
merusak sistem keamaanan suatu sistem computer dan biasanya melakukan
pencurian, tindakan anarkis begitu mereka mendapatkan akses. Biasanya kita
sering salah menafsirkan antara seorang hacker dan cracker dimana hacker
sendiri identik dengan perbuatan negative, padahal hacker adalah orang yang
senang memprogram dan percaya bahwa informasi adalah sesuatu hal yang
Sangat berharga dan ada yang bersifat dapat dipublikasikan dan rahasia.
6. Bentuk kegiatan yang mengubah
halaman situs / website pihak lain.
Tindakan ini ada yang semata –
mata unjuk kebolehan dan ada juga
yang berbuat kejahatan dengan
mencuri data dan dijual kepada
pihak lain.
7. Kejahatan dengan menggunakan
teknologi computer untuk melakukan
transaksi dengan menggunakan card
credit orang lain sehingga dapat
merugikan orang tersebut baik materil
maupun non materil. Sebutan
pelakunya adalah “CARDER” .
8. Kejahatan manipulasi informasi dengan
tujuan meraih keuntungan yang
sebesar – besarnya. Biasanya kejahatan
yang dilakukan adalah memanipulasi
informasi keuangan.
9. Pengirimana berita atau iklan lewat surat
elektronik (E-mail) yang tak dikehendaki.
Yang paling banyak adalah pengiriman
e-mail dapat hadiah, lotere atau orang yang
mengaku punya rekening di bank luar
negeri memina bantuan untuk mencairkan
dana dengan janji bagi hasil.
10. Pornografi yang dilakukan di
internet dapat diakses secara
bebas.Ada yang membayar
terlebih dahulu melalui
pendaftaran dan pembayaran
dengan kartu kredit, namun ada
juga yang gratis.
11. Kegiatan ini terjadi karena peletakan
taruhan pada kegiatan sport atau
kasino melalui internet .
12. Pengertian Cyber Law
Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di
dunia cyber (dunia maya) yang umumnya
diasosiasikan dengan internet.
Cyberlaw merupakan aspek hukum yang ruang
lingkupnya meliputi setiap aspek yang
berhubungan dengan orang perorangan atau
subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan
teknologi internet yang dimulai pada saat
mulai online dan memasuki dunia cyber atau
maya. Cyberlaw sendiri merupakan istilah yang
berasal dari Cyberspace Law.
13. Sistem Perundangan Mengenai Cyber Crime
Undang-undang Nomor 11 Tahun
2008 tentang informasi dan
Transaksi Elektronik (UU ITE)
adalah undang undang pertama di
Indonesia yang secara khusus
mengatur tindak pidana cyber.
Berdasarkan surat Presiden RI.
No.R./70/Pres/9/2005 tanggal 5
September 2005, naskah UU ITE
secara resmi disampaikan kepada
DPR RI. Pada tanggal 21 April
2008, Undang-undang ini di
sahkan
Dua muatan besar yang diatur
dalam UU ITE adalah :
1. Pengaturan transaksi elektronik
2. Tindak pidana cyber
14. 1) Pasal 27
Denda Rp 1 miliar dan 6 tahun penjara bagi orang yang membuat, mendistribusikan,
mentransmisikan materi yang melanggar kesusilaan, judi, menghina dan mencemari nama baik,
memeras dan mengancam.
2) Pasal 28
Denda Rp 1 miliar dan 6 tahun penjara bagi orang yang menyebarkan berita bohong dan menyesatkan,
sehingga merugikan konsumen transaksi elektronik dan menimbulkan kebencian dan permusuhan antar
kelompok.
3) Pasal 30
Denda Rp 600 - 800 juta dan 6 - 8 tahun penjara bagi orang yang memasuki komputer atau sistem elektronik
orang lain, menerobos sampai menjebol sistem pengamanannya.
4) Pasal 31
Denda Rp 800 juta dan 10 tahun penjara bagi orang yang menyadap atau mengubah informasi elektronik
atau dokumen elektronik di komputer.
5) Pasal 32
Denda Rp 2 - 5 miliar dan 8 - 10 tahun penjara bagi orang yang mengubah, merusak, memindahkan, dan
menyembunyikan informasi atau dokumen elektronik.
6) Pasal 34
Denda Rp 10 miliar dan 10 tahun penjara bagi orang yang memproduksi, menjual, mengimpor,
mendistribusikan, atau memiliki perangkat keras dan lunak sebagaimana di pasal 27 – 34.
15. Polri berhasil menangkap perusak situs KPU pada saat penghitungan hasil
pemilu. Anda masih ingat dengan serangan hacker ke server Komisi Pemilihan
Umum (KPU) dan situs Partai Golkar? Pelakunya yang kemudian tertangkap
mengaku hanya ingin berolok-olok sekaligus mengingatkan pengelola jaringan
IT KPU yang sebelumnya berkoar di media bahwa jaringannya 100 persen kebal
serangan hacker.
Modus yang kerap digunakan para pembobol jaringan ini antara lain
menyebarkan virus, worm, backdoor, maupun trojan pada perangkat komputer
sebuah organisasi yang mengakibatkan terbukanya akses-akses bagi orang-
orang yang tidak berhak. Jaringan internet di Pusat Tabulasi Nasional Komisi
Pemilihan Umum sempat down (terganggu) beberapa kali.
Untuk menangani kasus kriminal di dunia maya yang biasa disebut cybercrime
ini, Komisi Pemilihan Umum sudah menggandeng kepolisian.
16. 1. Jangan sembarangan klik tautan/link
Sebagai contoh, website email atau website internet banking.
2. Cek alamat tautan/URL
3. Bookmark/markah tautan-tautan penting yang sering
dikunjungi
4. Waspada akses melalui komputer umum/warnet
5. Jangan mudah percaya informasi
6. Beri perhatian pada password dan keamanan akun
7. Tidak sembarangan menambahkan teman
8. Waspada ketika jumpa darat
9. Hati-Hati dengan identitas di Internet
10. Jangan segan-segan untuk unfriend/block
17. Di dunia ini banyak hal yang memiliki
dualisme yang kedua sisinya saling
berlawanan. Seperti teknologi
informasi dan komunikasi, hal ini
diyakini sebagai hasil karya cipta
peradaban manusia tertinggi pada
zaman ini.
Namun karena keberadaannya yang
bagai memiliki dua mata pisau yang
saling berlawanan, satu mata pisau
dapat menjadi manfaat bagi banyak
orang, sedangkan mata pisau
lainnya dapat menjadi sumber
kerugian bagi yang lain
18. Masyarakat sebagai pelaku hukum
sebaiknya memiliki pengetahuan
tentang cara berkomunikasi yang baik di
Dunia maya khususnya , dan mengerti
peraturan hukum cyber di Indonesia,
tidak seharusnya hanya bisa menuntut
kepada pemerintah dan juga aparat
tetapi harus memiliki kesadaran untuk
taat hukum. Masyarakat juga harus
memiliki etika dalam menggunakan
internet dan menikmati fasilitas dunia
maya agar tidak menjadi korban
Kejahatan Dunia cyber.