SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 22
Oleh:
Iwan Setiawan Santoso (110606632)
Nigo (110606638)


Nama usaha: Konveksi Gloria



Lokasi : Jalan Madukoro No.5 Kratonan Solo



Produk: Baju bayi dengan bermacam-macam variasi



Jumlah pegawai:
◦ Penjahit : 8 orang
◦ Potong kain : 2 orang
◦ Finishing : 5 orang
◦ Packaging dan QC : 3 orang



Owner : Heru Santoso



Jam operasi : 6 hari kerja dalam seminggu, 8 jam kerja/hari
dengan 1 jam istirahat.


1. Material dipasok dari supllier tanpa
inspeksi


2. Pengukuran untuk membuat pola baju




3. Pemotongan pola baju
4. Proses sablon jika ada pesanan custom
5. Proses penjahitan



6. Proses finishing
7. Proses packaging


What : Persentase kecacatan yang tidak pasti (bervariasi) pada output



Where : Departemen Inspeksi, karena diamati setelah produk jadi



When : Setelah produk selesai dibuat (produk sudah jadi)



Why : Inspeksi harus dilakukan agar produk
diikutsertakan untuk dijual.





yang

cacat tidak

Who : yang melakukan pengamatan adalah petugas inspeksi yang terdiri
dari 3 orang. Sedangkan subjek yang melakukan analisis perbaikan dan
control adalah pemilik.
How : pengamatan dilakukan dengan cara mengecek apakah pada
produk terdapat salah satu aspek CTQ (Critical To Quality). Apabila ada,
produk tersebut di-reject.


Bis yang meleset (tidak presisi)



Terkena oli mesin



Gambar 1. Terkena oli mesin


Liz yang lepas dari jahitan.

Liz



Gambar 2. Liz yang lepas dari jahitan


Robek, bisa terjadi dibagian leher
baju, maupun lengan.



Jumlah kancing tidak sempurna atau lepas



Jahitan yang tidak rapi




Pengukuran dilakukan pada tingat output
dengan data atribut
Pengukuran dilakukan dengan menghitung
DPMO dari CTQ dan jumlah defects yang
terjadi
Organisasi
:
Konveksi Gloria
Input/output
1. Baju jadi
Proses/Sub Proses :
Inspeksi
Mesin/Fasilitas
Peralatan:
1. Manual

Tanggal :

Departemen : Inspeksi

Penanggung jawab :
Petugas QC
Nama Input/output :
Operator/pemilik Proses:
Baju bayi yang lolos inspeksi
Petugas QC
Banyaknya karakteristik CTQ potensial yang mengakibatkan cacat/kegagalan (CTQ-potensial)
1. Bis yang meleset (tidak presisi)
2. Terkena oli mesin
3. Liz yang lepas dari jahitan
4. Robek
5. Jumlah kancing tidak sempurna atau lepas
6. Jahitan yang tidak rapi
25 Oktober 2013
26
Oktober 27
Oktober 28 Oktober 2013
2013
2013

Waktu (jam)
7 jam
7 jam
7 jam
7 jam
Banyaknya
Unit 1260
1100
990
1200
yang diperiksa
Banyaknya
Unit 4 (2 liz yang lepas, 1 terkena oli 2(1 kancing tidak 3 (1 robek, 2
2 (1 kancing lepas, 1
yang cacat/gagal mesin, 1 bis tidak presisi)
sempurna,
1 terkena oli mesin) robek)
(x)
kancing lepas

DPO= x/ (n
CTQ-potensial)

x =4/ (1260 x 6)
=0,0005291

DPMO = DPO x
1.000.000
Kapabilitas Sigma
(lihat
tabel
konversi)

=2/ (1100 x 6)
=0,00030303

=3/ (990 x 6)
=0,00050505

=2/ (1200 x 6)
=0,00027778

529,1

303,03

505,05

277,78

1,42 sigma

2,02 sigma

1,48 sigma

2,09 sigma




Tahap untuk menentukan akar penyebab
masalah terjadinya cacat pada produk.
Biasanya digunakan metode bertanya den
menjawab dan Fishbone Diagram
No

Bertanya

Jawaban

Penyebab
terkendali
?

1

Mengapa bis meleset atau tidak
presisi

Karena penjahit yang kurang teliti

Ya

2

Mengapa penjahit kurang teliti

Karena melakukan aktivitas yang
kurang perlu selain menjahit seperti
mengobrol dan menggunakan hand
phone

Ya

3

Mengapa penjahit bisa
melakukan aktivitas yang
kurang diperlukan

Karena kurangnya peraturan dan
pengawasan yang ketat

Ya

4

Mengapa kurang peraturan dan
pengawasan yang ketat

Karena pemilik menerapkan sistem
yang tidak terlalu membatasi
pekerja

Ya

5

Mengapa pemilik tidak terlalu
membatasi pekerja

Karena mencari pekerja yang loyal
dan bisa menjahit itu dirasa cukup
susah

ya
No

Bertanya

Jawaban

Penyebab
terkendali ?

1

Mengapa terkena oli mesin?

Karena ada peletakan
tempat oli yang salah

Ya

2

Mengapa ada peletakan
tempat oli yang salah?

Karena tidak ada
tempat yang pasti
untuk meletakkan oli
mesin

Ya

3

Mengapa tidak ada tempat
yang pasti untuk meletakkan
oli mesin?

Karena belum ada
ketentuan atau
prosedur untuk pekerja
dalam meletakkan oli
setelah
menggunakannya

Ya
No

Bertanya

Jawaban

Penyebab
terkendali
?

1

Mengapa ada liz yang lepas dari
jahitan

Karena jahitan yang meleset
pada kain dan penjahit tidak
memperbaiki hal tersebut
(dijahit lagi)

Ya

2

Mengapa ada jahitan yang meleset
dari kain

Karena tidak ada inspeksi dari
operator setelah menjahit

Ya

3

Mengapa tidak ada inspeksi

Karena operator sudah
terbiasa untuk bekerja dalam
ritme yang cepat sehingga
tidak memperhatikan lagi

Tidak
No

Bertanya

Jawaban

1

Mengapa bisa
robek?

Karena serat benang yang agak regang
pada pergelangan dan kerah

2

Mengapa serat
benang agak
regang pada
pergelangan dan
kerah?

Karena jahitan yang tidak kuat dari mesin Ya

3

Mengapa jahitan
mesin tidak kuat

Penyebab
terkendali
?
Ya

Karena kecepatan jahit tidak konstan

Mengapa
Karena mesin yang digunakan masih
kecepatan jahit
mesin manual dengan kekuatan operator
mesin yang tidak
konstan, kadang
terlalu cepat dan
4 lambat?

Ya
No

Bertanya

Jawaban

Penyebab
terkendali ?

1

Mengapa jumlah kancing tidak
sempurna?

Karena proses
pemasangan kancing
yang kurang teliti

Ya

2

Mengapa proses pemasangan
kancingnya kurang teliti?

Karena pemasangan
kancing dilakukan oleh
operator sambil
mengobrol dengan
operator lain

Ya

3

Mengapa operator dalam
Karena tidak dibatasi
memasang kancing mengobrol untuk fokus terhadap
dengan operator lain?
pekerjaan

Tidak
No

Bertanya

1

Mengapa jahitan tidak rapi? Karena jahitan yang tidak kuat dari Ya
mesin

2

3

Mengapa jahitan mesin
tidak kuat

Jawaban

Penyebab
terkendali ?

Karena kecepatan jahit tidak
konstan

Mengapa kecepatan jahit
Karena mesin yang digunakan
mesin yang tidak konstan, masih mesin manual dengan
kadang terlalu cepat dan
kekuatan operator
lambat?

Ya


FMEA adalah suatu cara di mana suatu bagian
atau suatu proses yang mungkin gagal
memenuhi suatu spesifikasi, menciptakan
cacat atau ketidaksesuaian dan dampaknya
pada pelanggan bila mode kegagalan itu
tidak dicegah atau dikoreksi. ( Kenneth
Crow,2002 )
Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

QCO (Quick Change Over)
QCO (Quick Change Over)QCO (Quick Change Over)
QCO (Quick Change Over)Taufik Azzikra
 
Materi Training QC QA.pptx
Materi Training QC QA.pptxMateri Training QC QA.pptx
Materi Training QC QA.pptxKimTae86
 
FMEA - DMAIC Wolf 1
FMEA - DMAIC Wolf 1FMEA - DMAIC Wolf 1
FMEA - DMAIC Wolf 1Kentus Andre
 
1494 p123-p psp-teknik pembuatan benang..
1494 p123-p psp-teknik pembuatan benang..1494 p123-p psp-teknik pembuatan benang..
1494 p123-p psp-teknik pembuatan benang..Winarto Winartoap
 
GKM super (PT. Laksana Tekhnik Makmur) animasi contoh risalah
GKM super (PT. Laksana Tekhnik Makmur) animasi contoh risalahGKM super (PT. Laksana Tekhnik Makmur) animasi contoh risalah
GKM super (PT. Laksana Tekhnik Makmur) animasi contoh risalahAa Renovit
 
QCC GAYENG.pdf
QCC GAYENG.pdfQCC GAYENG.pdf
QCC GAYENG.pdfandroid55
 
5058 p3-p psp-mekanisasi pertanian
5058 p3-p psp-mekanisasi pertanian5058 p3-p psp-mekanisasi pertanian
5058 p3-p psp-mekanisasi pertanianWinarto Winartoap
 
TATA TERTIB & PENILAIAN TSM.docx
TATA TERTIB & PENILAIAN TSM.docxTATA TERTIB & PENILAIAN TSM.docx
TATA TERTIB & PENILAIAN TSM.docxadministrasitkj
 
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (6)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (6)Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (6)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (6)Eko Supriyadi
 
1503 p1-p psp-teknik pembuatan kain
1503 p1-p psp-teknik pembuatan kain1503 p1-p psp-teknik pembuatan kain
1503 p1-p psp-teknik pembuatan kainWinarto Winartoap
 
1503 p2-p psp-teknik pembuatan kain
1503 p2-p psp-teknik pembuatan kain1503 p2-p psp-teknik pembuatan kain
1503 p2-p psp-teknik pembuatan kainWinarto Winartoap
 
1752 p1-p psp-teknik ototronik
1752 p1-p psp-teknik ototronik1752 p1-p psp-teknik ototronik
1752 p1-p psp-teknik ototronikWinarto Winartoap
 
5. kisi2 lks mesin produksi smk se diy nov 2015
5. kisi2 lks mesin produksi smk se diy nov 20155. kisi2 lks mesin produksi smk se diy nov 2015
5. kisi2 lks mesin produksi smk se diy nov 2015Wanto D'jogja default
 
1503 p3-p psp-teknik pembuatan kain
1503 p3-p psp-teknik pembuatan kain1503 p3-p psp-teknik pembuatan kain
1503 p3-p psp-teknik pembuatan kainWinarto Winartoap
 

Semelhante a Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma (20)

QCO (Quick Change Over)
QCO (Quick Change Over)QCO (Quick Change Over)
QCO (Quick Change Over)
 
Materi Training QC QA.pptx
Materi Training QC QA.pptxMateri Training QC QA.pptx
Materi Training QC QA.pptx
 
Rancangan Alat Bantu
Rancangan Alat BantuRancangan Alat Bantu
Rancangan Alat Bantu
 
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker KainPenerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
Penerapan Manajemen Sederhana dan 5 R untuk UMK - Studi Kasus Masker Kain
 
PPT SKRIPSI.pptx
PPT SKRIPSI.pptxPPT SKRIPSI.pptx
PPT SKRIPSI.pptx
 
FMEA - DMAIC Wolf 1
FMEA - DMAIC Wolf 1FMEA - DMAIC Wolf 1
FMEA - DMAIC Wolf 1
 
1494 p123-p psp-teknik pembuatan benang..
1494 p123-p psp-teknik pembuatan benang..1494 p123-p psp-teknik pembuatan benang..
1494 p123-p psp-teknik pembuatan benang..
 
GKM super (PT. Laksana Tekhnik Makmur) animasi contoh risalah
GKM super (PT. Laksana Tekhnik Makmur) animasi contoh risalahGKM super (PT. Laksana Tekhnik Makmur) animasi contoh risalah
GKM super (PT. Laksana Tekhnik Makmur) animasi contoh risalah
 
QCC GAYENG.pdf
QCC GAYENG.pdfQCC GAYENG.pdf
QCC GAYENG.pdf
 
5058 p3-p psp-mekanisasi pertanian
5058 p3-p psp-mekanisasi pertanian5058 p3-p psp-mekanisasi pertanian
5058 p3-p psp-mekanisasi pertanian
 
TATA TERTIB & PENILAIAN TSM.docx
TATA TERTIB & PENILAIAN TSM.docxTATA TERTIB & PENILAIAN TSM.docx
TATA TERTIB & PENILAIAN TSM.docx
 
Pengertian fmea
Pengertian fmeaPengertian fmea
Pengertian fmea
 
Jurnal Dandy 25410053
Jurnal Dandy 25410053Jurnal Dandy 25410053
Jurnal Dandy 25410053
 
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (6)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (6)Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (6)
Logam mesin machine and process operation 7.18 a, v1 rev (6)
 
1503 p1-p psp-teknik pembuatan kain
1503 p1-p psp-teknik pembuatan kain1503 p1-p psp-teknik pembuatan kain
1503 p1-p psp-teknik pembuatan kain
 
1503 p2-p psp-teknik pembuatan kain
1503 p2-p psp-teknik pembuatan kain1503 p2-p psp-teknik pembuatan kain
1503 p2-p psp-teknik pembuatan kain
 
1752 p1-p psp-teknik ototronik
1752 p1-p psp-teknik ototronik1752 p1-p psp-teknik ototronik
1752 p1-p psp-teknik ototronik
 
Per tenunan
Per tenunanPer tenunan
Per tenunan
 
5. kisi2 lks mesin produksi smk se diy nov 2015
5. kisi2 lks mesin produksi smk se diy nov 20155. kisi2 lks mesin produksi smk se diy nov 2015
5. kisi2 lks mesin produksi smk se diy nov 2015
 
1503 p3-p psp-teknik pembuatan kain
1503 p3-p psp-teknik pembuatan kain1503 p3-p psp-teknik pembuatan kain
1503 p3-p psp-teknik pembuatan kain
 

Mais de Niko Lu

Teori motivasi_Psikologi Industri
Teori motivasi_Psikologi IndustriTeori motivasi_Psikologi Industri
Teori motivasi_Psikologi IndustriNiko Lu
 
Perbandingan konsep kendrick creamer dengan mundel_Psikologi Industri
Perbandingan konsep kendrick creamer dengan mundel_Psikologi IndustriPerbandingan konsep kendrick creamer dengan mundel_Psikologi Industri
Perbandingan konsep kendrick creamer dengan mundel_Psikologi IndustriNiko Lu
 
MRP_Sistem Produksi
MRP_Sistem ProduksiMRP_Sistem Produksi
MRP_Sistem ProduksiNiko Lu
 
Mengenal Agama buddha
Mengenal Agama buddhaMengenal Agama buddha
Mengenal Agama buddhaNiko Lu
 
Pengantar Teknik Industri - Peran ti by kelompok 4
Pengantar Teknik Industri - Peran ti   by kelompok 4Pengantar Teknik Industri - Peran ti   by kelompok 4
Pengantar Teknik Industri - Peran ti by kelompok 4Niko Lu
 
Bahasa Indonesia
Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
Bahasa IndonesiaNiko Lu
 

Mais de Niko Lu (6)

Teori motivasi_Psikologi Industri
Teori motivasi_Psikologi IndustriTeori motivasi_Psikologi Industri
Teori motivasi_Psikologi Industri
 
Perbandingan konsep kendrick creamer dengan mundel_Psikologi Industri
Perbandingan konsep kendrick creamer dengan mundel_Psikologi IndustriPerbandingan konsep kendrick creamer dengan mundel_Psikologi Industri
Perbandingan konsep kendrick creamer dengan mundel_Psikologi Industri
 
MRP_Sistem Produksi
MRP_Sistem ProduksiMRP_Sistem Produksi
MRP_Sistem Produksi
 
Mengenal Agama buddha
Mengenal Agama buddhaMengenal Agama buddha
Mengenal Agama buddha
 
Pengantar Teknik Industri - Peran ti by kelompok 4
Pengantar Teknik Industri - Peran ti   by kelompok 4Pengantar Teknik Industri - Peran ti   by kelompok 4
Pengantar Teknik Industri - Peran ti by kelompok 4
 
Bahasa Indonesia
Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
 

Último

SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 

Último (20)

SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 

Six sigma di konveksi gloria_6 Sigma

  • 1. Oleh: Iwan Setiawan Santoso (110606632) Nigo (110606638)
  • 2.  Nama usaha: Konveksi Gloria  Lokasi : Jalan Madukoro No.5 Kratonan Solo  Produk: Baju bayi dengan bermacam-macam variasi  Jumlah pegawai: ◦ Penjahit : 8 orang ◦ Potong kain : 2 orang ◦ Finishing : 5 orang ◦ Packaging dan QC : 3 orang  Owner : Heru Santoso  Jam operasi : 6 hari kerja dalam seminggu, 8 jam kerja/hari dengan 1 jam istirahat.
  • 3.
  • 4.  1. Material dipasok dari supllier tanpa inspeksi
  • 5.  2. Pengukuran untuk membuat pola baju
  • 6.    3. Pemotongan pola baju 4. Proses sablon jika ada pesanan custom 5. Proses penjahitan
  • 8.  What : Persentase kecacatan yang tidak pasti (bervariasi) pada output  Where : Departemen Inspeksi, karena diamati setelah produk jadi  When : Setelah produk selesai dibuat (produk sudah jadi)  Why : Inspeksi harus dilakukan agar produk diikutsertakan untuk dijual.   yang cacat tidak Who : yang melakukan pengamatan adalah petugas inspeksi yang terdiri dari 3 orang. Sedangkan subjek yang melakukan analisis perbaikan dan control adalah pemilik. How : pengamatan dilakukan dengan cara mengecek apakah pada produk terdapat salah satu aspek CTQ (Critical To Quality). Apabila ada, produk tersebut di-reject.
  • 9.  Bis yang meleset (tidak presisi)  Terkena oli mesin  Gambar 1. Terkena oli mesin
  • 10.  Liz yang lepas dari jahitan. Liz  Gambar 2. Liz yang lepas dari jahitan
  • 11.  Robek, bisa terjadi dibagian leher baju, maupun lengan.  Jumlah kancing tidak sempurna atau lepas  Jahitan yang tidak rapi
  • 12.   Pengukuran dilakukan pada tingat output dengan data atribut Pengukuran dilakukan dengan menghitung DPMO dari CTQ dan jumlah defects yang terjadi
  • 13. Organisasi : Konveksi Gloria Input/output 1. Baju jadi Proses/Sub Proses : Inspeksi Mesin/Fasilitas Peralatan: 1. Manual Tanggal : Departemen : Inspeksi Penanggung jawab : Petugas QC Nama Input/output : Operator/pemilik Proses: Baju bayi yang lolos inspeksi Petugas QC Banyaknya karakteristik CTQ potensial yang mengakibatkan cacat/kegagalan (CTQ-potensial) 1. Bis yang meleset (tidak presisi) 2. Terkena oli mesin 3. Liz yang lepas dari jahitan 4. Robek 5. Jumlah kancing tidak sempurna atau lepas 6. Jahitan yang tidak rapi 25 Oktober 2013 26 Oktober 27 Oktober 28 Oktober 2013 2013 2013 Waktu (jam) 7 jam 7 jam 7 jam 7 jam Banyaknya Unit 1260 1100 990 1200 yang diperiksa Banyaknya Unit 4 (2 liz yang lepas, 1 terkena oli 2(1 kancing tidak 3 (1 robek, 2 2 (1 kancing lepas, 1 yang cacat/gagal mesin, 1 bis tidak presisi) sempurna, 1 terkena oli mesin) robek) (x) kancing lepas DPO= x/ (n CTQ-potensial) x =4/ (1260 x 6) =0,0005291 DPMO = DPO x 1.000.000 Kapabilitas Sigma (lihat tabel konversi) =2/ (1100 x 6) =0,00030303 =3/ (990 x 6) =0,00050505 =2/ (1200 x 6) =0,00027778 529,1 303,03 505,05 277,78 1,42 sigma 2,02 sigma 1,48 sigma 2,09 sigma
  • 14.   Tahap untuk menentukan akar penyebab masalah terjadinya cacat pada produk. Biasanya digunakan metode bertanya den menjawab dan Fishbone Diagram
  • 15. No Bertanya Jawaban Penyebab terkendali ? 1 Mengapa bis meleset atau tidak presisi Karena penjahit yang kurang teliti Ya 2 Mengapa penjahit kurang teliti Karena melakukan aktivitas yang kurang perlu selain menjahit seperti mengobrol dan menggunakan hand phone Ya 3 Mengapa penjahit bisa melakukan aktivitas yang kurang diperlukan Karena kurangnya peraturan dan pengawasan yang ketat Ya 4 Mengapa kurang peraturan dan pengawasan yang ketat Karena pemilik menerapkan sistem yang tidak terlalu membatasi pekerja Ya 5 Mengapa pemilik tidak terlalu membatasi pekerja Karena mencari pekerja yang loyal dan bisa menjahit itu dirasa cukup susah ya
  • 16. No Bertanya Jawaban Penyebab terkendali ? 1 Mengapa terkena oli mesin? Karena ada peletakan tempat oli yang salah Ya 2 Mengapa ada peletakan tempat oli yang salah? Karena tidak ada tempat yang pasti untuk meletakkan oli mesin Ya 3 Mengapa tidak ada tempat yang pasti untuk meletakkan oli mesin? Karena belum ada ketentuan atau prosedur untuk pekerja dalam meletakkan oli setelah menggunakannya Ya
  • 17. No Bertanya Jawaban Penyebab terkendali ? 1 Mengapa ada liz yang lepas dari jahitan Karena jahitan yang meleset pada kain dan penjahit tidak memperbaiki hal tersebut (dijahit lagi) Ya 2 Mengapa ada jahitan yang meleset dari kain Karena tidak ada inspeksi dari operator setelah menjahit Ya 3 Mengapa tidak ada inspeksi Karena operator sudah terbiasa untuk bekerja dalam ritme yang cepat sehingga tidak memperhatikan lagi Tidak
  • 18. No Bertanya Jawaban 1 Mengapa bisa robek? Karena serat benang yang agak regang pada pergelangan dan kerah 2 Mengapa serat benang agak regang pada pergelangan dan kerah? Karena jahitan yang tidak kuat dari mesin Ya 3 Mengapa jahitan mesin tidak kuat Penyebab terkendali ? Ya Karena kecepatan jahit tidak konstan Mengapa Karena mesin yang digunakan masih kecepatan jahit mesin manual dengan kekuatan operator mesin yang tidak konstan, kadang terlalu cepat dan 4 lambat? Ya
  • 19. No Bertanya Jawaban Penyebab terkendali ? 1 Mengapa jumlah kancing tidak sempurna? Karena proses pemasangan kancing yang kurang teliti Ya 2 Mengapa proses pemasangan kancingnya kurang teliti? Karena pemasangan kancing dilakukan oleh operator sambil mengobrol dengan operator lain Ya 3 Mengapa operator dalam Karena tidak dibatasi memasang kancing mengobrol untuk fokus terhadap dengan operator lain? pekerjaan Tidak
  • 20. No Bertanya 1 Mengapa jahitan tidak rapi? Karena jahitan yang tidak kuat dari Ya mesin 2 3 Mengapa jahitan mesin tidak kuat Jawaban Penyebab terkendali ? Karena kecepatan jahit tidak konstan Mengapa kecepatan jahit Karena mesin yang digunakan mesin yang tidak konstan, masih mesin manual dengan kadang terlalu cepat dan kekuatan operator lambat? Ya
  • 21.  FMEA adalah suatu cara di mana suatu bagian atau suatu proses yang mungkin gagal memenuhi suatu spesifikasi, menciptakan cacat atau ketidaksesuaian dan dampaknya pada pelanggan bila mode kegagalan itu tidak dicegah atau dikoreksi. ( Kenneth Crow,2002 )