Protista adalah organisme eukariotik pertama yang bersifat autotrof atau heterotrof, hidup secara uniseluler atau multiseluler, dan bereproduksi secara seksual maupun aseksual."
2. CIRI CIRI PROTISTA
-
-
-
-
-
-
ORGANISME EUKARIOTIK
UNISELULER,BEBERAPA MULTI SELULER
HIDUP DI AIR TAWAR DAN AIR LAUT
BERPERAN SEBAGAI PLANKTON
BERSIFAT AUTOTROF ATAU HETEROTROF
REPRODUKSI SECARA SEKSUAL MAUPUN ASEKSUAL
3. Memiliki Keanekaragaman Metabolisme
Merupakan komponen dari plankton
Acritarch
Sebagian besar bersifat motil (dapat bergerak aktif). Contoh : Protozoa, beberapa
jenis ganggang
PETA KONSEP
A. Pengertian Protista
A. Pengertian Protista
A. Pengertian Protista
A. Pengertian Protista
Protista (Yunani, protos = pertama) merupakan organisme eukariot pertama atau
paling sederhana
Merupakan oganisme eukariotik pertama, berdasarkan pengamatan pada
Fosil tertua acritarch diduga sebagai fosil
Protista yang hidup pada zaman
Prakambrium, berumur sekitar 2,1 miliar
tahun. Fosil tersebut mengandung kulit sista
(kulit pelindung) yang mirip dengan kulit sista
yang dibentuk Protista saat ini.
4. PETA KONSEP
Kemiripan
B. Klasifikasi Protista
B. Klasifikasi Protista
B. Klasifikasi Protista
B. Klasifikasi Protista
1. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
Protista autototrof, yaitu protista yang mempunyai klorofil sehingga dapat
membuat makanan sendiri melalui fotosintesis.Ex. : Alga/ganggang
Protista heterotrof, yaitu protista yang tidak dapat membuat makanan sendiri
sehingga memerlukan makanan organik dari lingkungannya, yaitu dengan :
a. Fagositosis, yaitu proses memakan makhluk hidup lain (misal : bakteri)
dengan cara memasukkan makhluk hidup yang dimakan tersebut ke dalam sel.
Contohnya: Protozoa
b. Protista saprofit dan parasit, saprofit artinya mencerna makanan organik di -
luar sel dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati dan parasit artinya
menyerap sari-sari makanan dari makhluk hidup inangnya. Contoh: jamur
Pengertian
5. PETA KONSEP
2. Berdasarkan Kemiripan Ciri dengan Regnum
Lain
3. Protista Mirip Hewan
3. Protista Mirip Hewan
3. Protista Mirip Hewan
3. Protista Mirip Hewan
3. Protista Mirip Hewan
3. Protista Mirip Hewan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
6. PETA KONSEP
Kemiripan Protozoa
3. Berdasarkan Alat Geraknya
Rhizopoda: Bergerak dengan kaki semua (pseudopodia) yang merupakan penjuluran protoplasma sel.
Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan
atau Contoh : Amoeba
Ciliata: Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang
digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel. Memiliki 2
inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan
cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang
dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang
berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di
air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli.
Flagellata: Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat di
bawah mikroskop. Mereka bergerak dengan menggunakan flagella, yang digunakan juga sebagai alat
indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Contoh :Euglena, Trypanosoma sp.
7. PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Phaeo
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Jamur Lendir Plasmodial (Myxomycta)
a) Bentuk dan Struktur Tubuh
Myxomycota
Dapat hidup secara uniseluler maupun multiseluler
Memiliki warna kuning cerah
Tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis
Bersifat heterotrof dan Fagositosis
10. PETA KONSEP
Reproduksi
Cont.
Acrasio
2. Jamur Air (Oomycota)
Dapat hidup secara uniseluler maupun multiseluler
a) Bentuk dan Struktur Tubuh Oomycota
Memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa, tetapi tidak memiliki kloroplas
Bersifat heterotrof
Dapat hidup sebagai pengurai (saproba) maupun parasit
13. PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Myco
3. Jamur Lendir Seluler (Acrasiomycota)
a) Bentuk dan Struktur Tubuh Acrasiomycota
Dapat hidup secara uniseluler maupun multiseluler
Bentuk tubuh seperti lendir, karena protoplasma tidak memiliki dinding serta memiliki
sekat
Biasa hidup di hutan – hutan yang basah, kayu membusuk atau sampah basah
Bersifat heterotrof dan saprofit
16. NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
Biar Gue yang Jawab
17. PETA KONSEP
Ukuran
Protista
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
Memiliki nama lain alga atau ganggang
Protista yang bersifat fotoautotrof karena memiliki klorofil
Mudah ditemukan dalam lingkungan perairan pada air tawar maupun pada air laut
Ganggang biasanya hidup dengan terendam air, tidak seperti lumut
Ganggang memiliki banyak pigmen warna, seperti merah, kuning, cokelat dan hijau
18. PETA KONSEP
Reproduksi
Ganggang
a. Ukuran dan Bentuk Tubuh
a. Ukuran dan Bentuk Tubuh
a. Ukuran dan Bentuk Tubuh
a. Ukuran dan Bentuk Tubuh
Ada yang bersel satu (uniseluler) dan ada yang bersel
banyak (multiseluler)
Ukurannya bervariasi, dari 8 nm hingga berpuluh – puluh
meter
Memiliki bentuk tubuh yang tetap karena memiliki dinding
sel
Bentuk ganggang mikroskopis bervariasi ; bulat, oval,
segitiga, batang dan seperti bintang
19. PETA KONSEP
Klasifikasi
Ukuran
B. Reproduksi
B. Reproduksi
B. Reproduksi
B. Reproduksi
a. Secara aseksual
Pembelahan mitosis atau biner, pada ganggang uniseluler seperti Euglenoid Chlorella dan
Pyrrophyta
Pembentukan Spora vegetatif didalam sel induk yang menghasilkan zoospora. Terjadi apabila
suasana lingkungan mendukung, seperti pada Chlamydomonas, Hydrodictyon, Vaucheria dan
Ulothrix
B. Secara seksual
Konjugasi, Peleburan inti sel (Makronukleus dan mikronukleus pada organisme yang belum
jelas alat kelaminnya). Contoh : Spirogyra
Singami (Isogami) adalah peleburan antara dua sel gamet yang sama bentuk dan ukurannya,
tetapi berbeda jenisnya. Seperti pada ganggang hijau Ulva sp.
Fragmentasi atau pemutusan sebagian tubuh ganggang, pada ganggang multiseluler
berbentuk filamen dan talus, seperti pada Cladophora, Spirogyra, Laminaria dan Sargassum
Anisogami adalah peleburan antara sel gamet yang berbeda bentuk dan ukurannya (dapat juga
berupa oogami) seperti pada Laminaria
20. PETA KONSEP
Rep.
Euglen
Reproduksi
C. Klasifikasi Alga
C. Klasifikasi Alga
C. Klasifikasi Alga
C. Klasifikasi Alga
1. Euglenoid (Euglenophyta)
a) Bentuk dan Struktur tubuh Euglenoid
Bersifat Uniseluler atau bersel tunggal dengan organel seperti sel eukariota
Sel berbentuk oval dengan bagian posterior yang semakin ramping
Tidak memiliki dinding sel tetapi memiliki stigma (bintik mata) untuk mengatur pergerakan sel
ke arah cahaya
Pada bagian depan sel terdapat bagian yang melekuk membentuk reservoar sebagai tempat
jalan masuknya makanan
Anggota – anggota yang berpigmen klorofil berfotosintesis dan menghasilkan polisakarida
paramilon (polimer glukosa)
Memiliki flagela yang berjumlah antara 1 - 3
23. PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Pyyro
2. Chlorophyta (Ganggang Hijau)
a) Bentuk dan Struktur tubuh
Chlorophyta
Ganggang yang berwarna hijau karena memiliki pigmen klorofil a dan klorofil b
Memiliki juga pigmen tambahan karoten serta xantofil
Ada yang hidup secara uniseluler soliter maupun berkoloni
Pada beberapa jenis, ada yang memiliki flagella (Volvox, Chlamydomonas sp.) sehingga
bersifat motil
Memiliki dinding sel layaknya eukariota lainnya dari selulosa
Chlorophyta multiseluler berbentuk seperti benang maupun lembaran
Chlorophyta uniseluler merupakan penyusun dari fitoplankton
Kebanyakan hidup di laut, tetapi ada juga yang hidup di tanah yang lembap, tembok
basah maupun organisme lain
26. PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Euglen
3. Chrysophyta(Ganggang Keemasan)
a) Bentuk dan Struktur tubuh
Chrysophyta
Bersifat Uniseluler atau bersel tunggal serta ada juga yang bersifat multiseluler
Ganggang Uniseluler bisa bersifat sebagai fitoplankton yang dominan
Bersifat fotoautotrof karena memiliki klorofil yang berwarna coklat keemasan
Ganggang multiseluler berbentuk filamen atau berkoloni
Memiliki dinding sel yang mengandung silikon atau kersik
29. PETA KONSEP
Reproduksi
Cont.
Chyrso
4. Pyrrophyta (Ganggang Api)
a) Bentuk dan Struktur tubuh Pyrrophyta
Berupa sel tunggal (Peridinium dan Ceratium) maupun berkoloni (Dinotrix)
Kebanyakan tidak memiliki dinding sel
Pada Beberapa jenis, juga ditemui dinding sel yang tersusun atas selulosa (Glenodinium)
Memiliki ciri khas berupa bintik – bintik kromatin berupa untaian
Memiliki pigmen klorofil a dan b, serta xantofil
Merupakan penyebab dari pasang merah (red tide) di laut
Ada beberapa jenis yang memiliki fosfor, sehingga tampak berpendar (bercahaya) pada
malam hari
32. PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Chloro
5. Phaeophyta (Ganggang Coklat)
a) Bentuk dan Struktur tubuh
Phaeophyta
Ganggang yang berwarna coklat karena memiliki pigmen fukosantin yang lebih banyak
daripada pigmen lainnya
Merupakan ganggang multiseluler yang berbentuk benang atau talus (tanpa akar, batang
dan daun)
Menyimpan cadangan makanannya dalam bentuk minyak laminarin
Memiliki dinding sel yang tersusun atas pektin dan asam alginat
Kebanyakan berhabitat di laut, terutama pada perairan dangkal
Ada juga yang melekat pada batu – batuan dengan bantuan semacam perekat (holdfast)
Mengalami pergiliran keturunan
35. PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Phaeo
6. Rhodophyta (Ganggang Merah)
a) Bentuk dan Struktur tubuh
Rhodophyta
Ganggang yang berwarna merah karena memiliki pigmen fikobilin
Berhabitat dilaut, dari kedalaman sedang hingga yang dalam
Hidup subur di perairan dangkal bersuhu hangat didaerah tropis
Pada umumnya hidup secara multiseluler dengan membentuk benang atau lembaran
Memiliki dinding sel, ada yang tersusun atas zat kapur (Corralina sp.)
Memiliki dinding sel, ada yang tersusun atas zat kapur (Corralina sp.), selulosa, xylan atau
bahkan lignin
Mengalami metagenesis
36. PETA KONSEP
Contoh
Bentuk
b) Reproduksi Rhodophyta
Melalui aplanospora (spora diam) dan fragmentasi aseksual
Melalui pembuahan spermatium didalam karpogonium seksual
37. PETA KONSEP
Jamur
c) Contoh Rhodophyta
Chondrus Crispus
Porphyra sp.
Gelidium robustum
Gigartina mamilosa
Protista
38. NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
Biar Gue yang Jawab
39. 3. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
3. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
3. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
3. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
3. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
3. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Proto pertama ; zoa hewan ; organisme sederhana pertama yang mirip hewan
Organisme uniseluler dan eukariotik
Tidak memiliki dinding sel
Bersifat heterotrof
Cikal bakal organisme yang kompleks
Bersifat motil
Bergerak dengan psedopodia, silia, dan flagella
40. PETA KONSEP
Reproduksi
Protozoa
A. Ukuran dan Bentuk Tubuh
A. Ukuran dan Bentuk Tubuh
A. Ukuran dan Bentuk Tubuh
A. Ukuran dan Bentuk Tubuh
Bertubuh mikroskopis, berukuran 10 – 200 nm, atau 0,01
mm – 0,2 mm
Dapat diamati dengan mikroskop cahaya
Ada yang bentuknya tetap, dan ada yang tidak tetap
Beberapa jenis ada yang memiliki cangkang. Ex : Radiolaria
dan Foraminifera
41. PETA KONSEP
Klasifikasi
Ukuran
B. Reproduksi Protozoa
B. Reproduksi Protozoa
B. Reproduksi Protozoa
B. Reproduksi Protozoa
Protozoa dapat melakukan perbanyakan diri dengan cara :
Protozoa dapat melakukan perbanyakan diri dengan cara :
Protozoa dapat melakukan perbanyakan diri dengan cara :
Protozoa dapat melakukan perbanyakan diri dengan cara :
a. Secara aseksual
Pembelahan mitosis atau biner, yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan
diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru. Contoh : pada kelas Amoeba,
Paramecium dan Euglena
Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora
melalui proses sporulasi di dalam tubuh inang .Spora yang dihasilkan disebut sporozoid. Contoh :
Pada kelas Sporozoa
B. Secara seksual
Konjugasi, Peleburan inti sel (Makronukleus dan mikronukleus pada organisme yang belum
jelas alat kelaminnya). Contoh : Paramecium
Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet
betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh inang. Contoh : pada kelas Sporozoa
42. PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Ciliata
1. Rhizopoda (Sarcodina)
a) Bentuk dan Struktur tubuh
Rhizopoda
Bersifat amuboid , yaitu bentuknya tidak permanen atau dapat berubah - ubah
Memiliki Pseudopodia (kaki palsu) yang merupakan penjuluran sitoplasma dan terbentuk
pada saat hendak bergerak
Memiliki 2 jenis sitoplasma, yaitu ektoplasma (yang lebih kental konsentrasinya) dan
endoplasma
Memiliki 2 jenis sitoplasma, yaitu ektoplasma dan endoplasma
Memiliki organel – organel seperti susunan sel pada umumnya
45. PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Rhizo
2. Flagellata (Mastigophora)
a) Bentuk dan Struktur Tubuh
Flagellata
Memiliki pelikel yang menyokong membran sel, sehingga bentuknya tetap
Berbentuk oval, oval memanjang, melengkung seperti bulan sabit atau pipih panjang seperti daun
Flagela terletak pada tubuh bagian depan (anterior) atau posterior (belakang) dengan jumlah
berkisar 1 – 3 buah
Flagela berdiameter 0,25 nm dan memiliki panjang sekitar 10 – 200 nm
Organ flagela tidak dapat membentuk kista
Pada beberapa flagela memiliki mitokondria (Trypanosoma sp), tetapi ada juga yang tidak memiliki
mitokondria (Giardia Lambia)
Biasanya hidup sebagai parasit (Trypanosoma sp.) pada inangnya dan ada juga yang bersimbiosis
Dapat juga hidup di alam bebas di air tawar maupun air laut
48. PETA KONSEP
Rep. Ciliata
Reproduksi
3. Ciliata (Ciliophora)
a) Bentuk dan Struktur tubuh Ciliata
Memiliki Pelikel (selaput protein atau glikoprotein) yang keras sehingga menyokong
membran sel
Memiliki bentuk yang bervariasi, seperti sandal, lonceng, terompet, atau oval
Memiliki silia (rambut getar) yang berukuran lebih pendek daripada flagela, berdiameter 0,25
nm dan panjang sekitar 2 – 20 nm. Silia ada yang berkumpul membentuk cirri atau sebgai alat
pertahanan (trikosis)
Memiliki organel seperti sel pada umumnya serta memiliki 2 vakoula. Vakoula makanana
untuk menyimpan makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk osmoregulasi sel
Memiliki 2 jenis nukleus, yaitu makronukleus (Menyintesis RNA, mengatur aktivitas
pertumbuhan sel, dan alat reproduksi aseksual) dan mikronukleus (sebagai alat reproduksi
seksual)
49. PETA KONSEP
seksual
Ciliata
b) Reproduksi
Ciliata
1. Melalui pembelahan biner (aseksual). Mula – mula makronukleus memanjang dan
membelah menjadi 2. diikuti pemisahan sitoplasma secara membujur sehingga menghasilkan 2
sel anakan.
52. PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Flagell
4. Sporozoa (Apicomplexa)
a) Bentuk dan Struktur Tubuh
Sporozoa
Spore biji, zoa hewan, jenis protozoa yang tidak memiliki alat gerak khusus
dan memiliki bentuk seperti spora pada salah satu siklus hidupnya
Merupakan sel infektif yang sangat kecil disebut sporozoit
Memiliki organel kompleks khusus untuk menembus sel atau jaringan yang akan
diinfeksi
Kebanyakan bersifat parasit
Tidak memiliki alat gerak (bergerak secara pasif melalui aliran darah inang), tidak
memiliki vakoula kontraktil
Dapat membentuk kista, terutama pada saat berada di usus vektor (perantara)
Kebanyakan memiliki vektor pada daur hidupnya
53. PETA KONSEP
Contoh
Bentuk
Sporozoa
b) Reproduksi Sporozoa
Memiliki siklus hidup yang berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual. Kedua jalan ini terjadi
secara bergilir membentuk siklus hidup yang kompleks.
58. PETA KONSEP
Merugikan
Cont. Oomy
C. Peranan Protista
C. Peranan Protista
C. Peranan Protista
C. Peranan Protista
1. Yang Menguntungkan
1. Yang Menguntungkan
Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang berguna sebagai makanan ikan
dan arthropoda air
Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan sisa makanan
Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu dapat membentuk
endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi
Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan cangkangnya dan
membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok
Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh zat organik
Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan protein sel tunggal (PST).
Protista yang hidup bebas di air tawar sebagai plankton seperti Euglena viridis, juga sebagai indikator polusi air
atau sungai
Macrotis, Laminaria, dan Fucus sebagai penghasil asam alginat untuk bahan pengental (es krim, sirup, permen
dan coklat) pengental produk kosm
59. PETA KONSEP
Question
Untung
2. Yang Merugikan
2. Yang Merugikan
Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare.
Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari
Entamoeba histolytica.
Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau trypanosomiasis).
Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina tachionides.
Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam
berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya.
Trypanosoma rhodesiense, sama halnya dengan Trypanosoma gambiense,menyebabkan penyakit tidur pada
manusia. Yang membedakan adalah vektor perantaranya yaitu lalat tse-tse dari jenis Glossina morsitans dan
Glossina palpalis.
Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam
berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya.
Phytopthora palmifora hidup parasit pada lada, kelapa, cokelat, dan lainnya.
Trypanosoma equiperdum, penyebab penyakit durin pada kuda dan keledai.
Trichomonas foetus, penyebab keguguran pada kambing
Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit keputihan pada wanita
60. NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
Biar Gue yang Jawab