SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 60
Baixar para ler offline
PROTIST
A
PROTIST
A
Pengertian
Pengertian Klasifikasi
Klasifikasi Peranan
Peranan
Protos (Yunani) ;
Pertama
Organisme
Eukariotik
pertama atau
paling sederhana
Protozoa
Ganggang atau
Alga
Jamur Protista
Ciri - Ciri Klasifikasi Habitat
Reproduksi Cara Hidup
CIRI CIRI PROTISTA
-
-
-
-
-
-
ORGANISME EUKARIOTIK
UNISELULER,BEBERAPA MULTI SELULER
HIDUP DI AIR TAWAR DAN AIR LAUT
BERPERAN SEBAGAI PLANKTON
BERSIFAT AUTOTROF ATAU HETEROTROF
REPRODUKSI SECARA SEKSUAL MAUPUN ASEKSUAL
 Memiliki Keanekaragaman Metabolisme
 Merupakan komponen dari plankton
Acritarch
 Sebagian besar bersifat motil (dapat bergerak aktif). Contoh : Protozoa, beberapa
jenis ganggang
PETA KONSEP
A. Pengertian Protista
A. Pengertian Protista
A. Pengertian Protista
A. Pengertian Protista
 Protista (Yunani, protos = pertama) merupakan organisme eukariot pertama atau
paling sederhana
 Merupakan oganisme eukariotik pertama, berdasarkan pengamatan pada
Fosil tertua acritarch diduga sebagai fosil
Protista yang hidup pada zaman
Prakambrium, berumur sekitar 2,1 miliar
tahun. Fosil tersebut mengandung kulit sista
(kulit pelindung) yang mirip dengan kulit sista
yang dibentuk Protista saat ini.
PETA KONSEP
Kemiripan
B. Klasifikasi Protista
B. Klasifikasi Protista
B. Klasifikasi Protista
B. Klasifikasi Protista
1. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
 Protista autototrof, yaitu protista yang mempunyai klorofil sehingga dapat
membuat makanan sendiri melalui fotosintesis.Ex. : Alga/ganggang
 Protista heterotrof, yaitu protista yang tidak dapat membuat makanan sendiri
sehingga memerlukan makanan organik dari lingkungannya, yaitu dengan :
a. Fagositosis, yaitu proses memakan makhluk hidup lain (misal : bakteri)
dengan cara memasukkan makhluk hidup yang dimakan tersebut ke dalam sel.
Contohnya: Protozoa
b. Protista saprofit dan parasit, saprofit artinya mencerna makanan organik di -
luar sel dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati dan parasit artinya
menyerap sari-sari makanan dari makhluk hidup inangnya. Contoh: jamur
Pengertian
PETA KONSEP
2. Berdasarkan Kemiripan Ciri dengan Regnum
Lain
3. Protista Mirip Hewan
3. Protista Mirip Hewan
3. Protista Mirip Hewan
3. Protista Mirip Hewan
3. Protista Mirip Hewan
3. Protista Mirip Hewan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
PETA KONSEP
Kemiripan Protozoa
3. Berdasarkan Alat Geraknya
 Rhizopoda: Bergerak dengan kaki semua (pseudopodia) yang merupakan penjuluran protoplasma sel.
Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan
atau Contoh : Amoeba
 Ciliata: Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang
digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel. Memiliki 2
inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan
cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang
dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang
berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di
air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli.
 Flagellata: Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat di
bawah mikroskop. Mereka bergerak dengan menggunakan flagella, yang digunakan juga sebagai alat
indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Contoh :Euglena, Trypanosoma sp.
PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Phaeo
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Protista Mirip
Jamur
1. Jamur Lendir Plasmodial (Myxomycta)
a) Bentuk dan Struktur Tubuh
Myxomycota
 Dapat hidup secara uniseluler maupun multiseluler
 Memiliki warna kuning cerah
 Tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis
 Bersifat heterotrof dan Fagositosis
PETA KONSEP
Contoh
Bentuk
b) Reproduksi Myxomycota
 metagenesis, yaitu dari penghasilan spora hingga pembuahan sel flagellata
PETA KONSEP
NEXT>>
<<PREVIOU
S
Fulligo septica
c) Contoh Myxomycota
Didymium iridis
PETA KONSEP
Reproduksi
Cont.
Acrasio
2. Jamur Air (Oomycota)
 Dapat hidup secara uniseluler maupun multiseluler
a) Bentuk dan Struktur Tubuh Oomycota
 Memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa, tetapi tidak memiliki kloroplas
 Bersifat heterotrof
 Dapat hidup sebagai pengurai (saproba) maupun parasit
PETA KONSEP
Contoh
Bentuk
b) Reproduksi Oomycota
Membentuk zoospora berflagel  aseksual
Pembuahan oogenium pada inti sperma  seksual
PETA KONSEP
Peranan
Reproduksi
c) Contoh Oomycota
Saprolegnia sp.
Phytophthora
infestans
Phytophthora
nicotinae
PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Myco
3. Jamur Lendir Seluler (Acrasiomycota)
a) Bentuk dan Struktur Tubuh Acrasiomycota
 Dapat hidup secara uniseluler maupun multiseluler
 Bentuk tubuh seperti lendir, karena protoplasma tidak memiliki dinding serta memiliki
sekat
 Biasa hidup di hutan – hutan yang basah, kayu membusuk atau sampah basah
 Bersifat heterotrof dan saprofit
PETA KONSEP
Contoh
Bentuk
b) Reproduksi Acrasiomycota
Mengalam metegenesis, yaitu dari penghasilan spora hingga pembuahan sel gamet
PETA KONSEP
Oomycota
Reproduksi
c) Contoh Acrasiomycota
Dictyostelium sp.
Polysphondylium sp.
NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
Biar Gue yang Jawab
PETA KONSEP
Ukuran
Protista
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
2. Protista Mirip Tumbuhan
 Memiliki nama lain alga atau ganggang
 Protista yang bersifat fotoautotrof karena memiliki klorofil
 Mudah ditemukan dalam lingkungan perairan pada air tawar maupun pada air laut
 Ganggang biasanya hidup dengan terendam air, tidak seperti lumut
 Ganggang memiliki banyak pigmen warna, seperti merah, kuning, cokelat dan hijau
PETA KONSEP
Reproduksi
Ganggang
a. Ukuran dan Bentuk Tubuh
a. Ukuran dan Bentuk Tubuh
a. Ukuran dan Bentuk Tubuh
a. Ukuran dan Bentuk Tubuh
 Ada yang bersel satu (uniseluler) dan ada yang bersel
banyak (multiseluler)
 Ukurannya bervariasi, dari 8 nm hingga berpuluh – puluh
meter
 Memiliki bentuk tubuh yang tetap karena memiliki dinding
sel
 Bentuk ganggang mikroskopis bervariasi ; bulat, oval,
segitiga, batang dan seperti bintang
PETA KONSEP
Klasifikasi
Ukuran
B. Reproduksi
B. Reproduksi
B. Reproduksi
B. Reproduksi
a. Secara aseksual
 Pembelahan mitosis atau biner, pada ganggang uniseluler seperti Euglenoid Chlorella dan
Pyrrophyta
 Pembentukan Spora vegetatif didalam sel induk yang menghasilkan zoospora. Terjadi apabila
suasana lingkungan mendukung, seperti pada Chlamydomonas, Hydrodictyon, Vaucheria dan
Ulothrix
B. Secara seksual
 Konjugasi, Peleburan inti sel (Makronukleus dan mikronukleus pada organisme yang belum
jelas alat kelaminnya). Contoh : Spirogyra
 Singami (Isogami) adalah peleburan antara dua sel gamet yang sama bentuk dan ukurannya,
tetapi berbeda jenisnya. Seperti pada ganggang hijau Ulva sp.
 Fragmentasi atau pemutusan sebagian tubuh ganggang, pada ganggang multiseluler
berbentuk filamen dan talus, seperti pada Cladophora, Spirogyra, Laminaria dan Sargassum
 Anisogami adalah peleburan antara sel gamet yang berbeda bentuk dan ukurannya (dapat juga
berupa oogami) seperti pada Laminaria
PETA KONSEP
Rep.
Euglen
Reproduksi
C. Klasifikasi Alga
C. Klasifikasi Alga
C. Klasifikasi Alga
C. Klasifikasi Alga
1. Euglenoid (Euglenophyta)
a) Bentuk dan Struktur tubuh Euglenoid
 Bersifat Uniseluler atau bersel tunggal dengan organel seperti sel eukariota
 Sel berbentuk oval dengan bagian posterior yang semakin ramping
 Tidak memiliki dinding sel tetapi memiliki stigma (bintik mata) untuk mengatur pergerakan sel
ke arah cahaya
 Pada bagian depan sel terdapat bagian yang melekuk membentuk reservoar sebagai tempat
jalan masuknya makanan
 Anggota – anggota yang berpigmen klorofil berfotosintesis dan menghasilkan polisakarida
paramilon (polimer glukosa)
Memiliki flagela yang berjumlah antara 1 - 3
PETA KONSEP
Contoh
Bentuk
b) Reproduksi Euglenoid
Sampai saat ini, cara reproduksi Euglenoid hanya diketahui dengan pembelahan biner
PETA KONSEP
Chrysophyt
a
Reproduksi
c) Contoh Euglenoid
Euglena viridis Trachelomonas
volvocina
Euglenamorpha hegneri
Euglena intermedia
PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Pyyro
2. Chlorophyta (Ganggang Hijau)
a) Bentuk dan Struktur tubuh
Chlorophyta
 Ganggang yang berwarna hijau karena memiliki pigmen klorofil a dan klorofil b
 Memiliki juga pigmen tambahan karoten serta xantofil
 Ada yang hidup secara uniseluler soliter maupun berkoloni
 Pada beberapa jenis, ada yang memiliki flagella (Volvox, Chlamydomonas sp.) sehingga
bersifat motil
 Memiliki dinding sel layaknya eukariota lainnya dari selulosa
 Chlorophyta multiseluler berbentuk seperti benang maupun lembaran
 Chlorophyta uniseluler merupakan penyusun dari fitoplankton
 Kebanyakan hidup di laut, tetapi ada juga yang hidup di tanah yang lembap, tembok
basah maupun organisme lain
PETA KONSEP
Konjugasi
Bentuk
b) Reproduksi Chlorophyta
Secara Aseksual, yaitu membelah diri, menghasilkan zoospora dan fragmentasi
PETA KONSEP
Phaeophyt
a
Konjugasi
c) Contoh Chlorophyta
Chlorella sp.
Volvox sp.
Scenedesmus sp.
Spirogyra sp.
PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Euglen
3. Chrysophyta(Ganggang Keemasan)
a) Bentuk dan Struktur tubuh
Chrysophyta
 Bersifat Uniseluler atau bersel tunggal serta ada juga yang bersifat multiseluler
 Ganggang Uniseluler bisa bersifat sebagai fitoplankton yang dominan
 Bersifat fotoautotrof karena memiliki klorofil yang berwarna coklat keemasan
 Ganggang multiseluler berbentuk filamen atau berkoloni
 Memiliki dinding sel yang mengandung silikon atau kersik
PETA KONSEP
Reproduksi
Bentuk
b) Reproduksi Chrysophyta
 Melalui Oogami, yaitu pada kelas Xantophyceae
PETA KONSEP
Pyrrophyta
Reproduksi
c.) Contoh Chrysophyta
Navicula monilifera Pinnularia sp.
Vaucheria sp
Mischococcus sp.
PETA KONSEP
Reproduksi
Cont.
Chyrso
4. Pyrrophyta (Ganggang Api)
a) Bentuk dan Struktur tubuh Pyrrophyta
 Berupa sel tunggal (Peridinium dan Ceratium) maupun berkoloni (Dinotrix)
 Kebanyakan tidak memiliki dinding sel
 Pada Beberapa jenis, juga ditemui dinding sel yang tersusun atas selulosa (Glenodinium)
 Memiliki ciri khas berupa bintik – bintik kromatin berupa untaian
 Memiliki pigmen klorofil a dan b, serta xantofil
 Merupakan penyebab dari pasang merah (red tide) di laut
 Ada beberapa jenis yang memiliki fosfor, sehingga tampak berpendar (bercahaya) pada
malam hari
PETA KONSEP
Contoh
Bentuk
b) Reproduksi Pyrrophyta
 Melakukan Pembelahan Biner
 Dengan Pembentukan isogamet
PETA KONSEP
Chlorophyt
a
Reproduksi
c) Contoh Pyrrophyta
Pfiesteria sp.
Gymnodinium breve
Gambierdiscus toxicus
Noctiluca scintillans
PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Chloro
5. Phaeophyta (Ganggang Coklat)
a) Bentuk dan Struktur tubuh
Phaeophyta
 Ganggang yang berwarna coklat karena memiliki pigmen fukosantin yang lebih banyak
daripada pigmen lainnya
 Merupakan ganggang multiseluler yang berbentuk benang atau talus (tanpa akar, batang
dan daun)
 Menyimpan cadangan makanannya dalam bentuk minyak laminarin
 Memiliki dinding sel yang tersusun atas pektin dan asam alginat
 Kebanyakan berhabitat di laut, terutama pada perairan dangkal
 Ada juga yang melekat pada batu – batuan dengan bantuan semacam perekat (holdfast)
 Mengalami pergiliran keturunan
PETA KONSEP
Contoh
Bentuk
b) Reproduksi Phaeophyta
 Fragmentasi (aseksual) serta anisogami atau isogami (seksual)
PETA KONSEP
Rhodophyt
a
Reproduksi
c) Contoh Phaeophyta
Sargassum sp. Laminaria digitalis
Hormisira banksii
Cystoseira sp.
PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Phaeo
6. Rhodophyta (Ganggang Merah)
a) Bentuk dan Struktur tubuh
Rhodophyta
 Ganggang yang berwarna merah karena memiliki pigmen fikobilin
 Berhabitat dilaut, dari kedalaman sedang hingga yang dalam
 Hidup subur di perairan dangkal bersuhu hangat didaerah tropis
 Pada umumnya hidup secara multiseluler dengan membentuk benang atau lembaran
 Memiliki dinding sel, ada yang tersusun atas zat kapur (Corralina sp.)
 Memiliki dinding sel, ada yang tersusun atas zat kapur (Corralina sp.), selulosa, xylan atau
bahkan lignin
 Mengalami metagenesis
PETA KONSEP
Contoh
Bentuk
b) Reproduksi Rhodophyta
Melalui aplanospora (spora diam) dan fragmentasi  aseksual
Melalui pembuahan spermatium didalam karpogonium  seksual
PETA KONSEP
Jamur
c) Contoh Rhodophyta
Chondrus Crispus
Porphyra sp.
Gelidium robustum
Gigartina mamilosa
Protista
NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
Biar Gue yang Jawab
3. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
3. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
3. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
3. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
3. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
3. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
 Proto  pertama ; zoa  hewan ; organisme sederhana pertama yang mirip hewan
 Organisme uniseluler dan eukariotik
 Tidak memiliki dinding sel
 Bersifat heterotrof
 Cikal bakal organisme yang kompleks
 Bersifat motil
 Bergerak dengan psedopodia, silia, dan flagella
PETA KONSEP
Reproduksi
Protozoa
A. Ukuran dan Bentuk Tubuh
A. Ukuran dan Bentuk Tubuh
A. Ukuran dan Bentuk Tubuh
A. Ukuran dan Bentuk Tubuh
 Bertubuh mikroskopis, berukuran 10 – 200 nm, atau 0,01
mm – 0,2 mm
 Dapat diamati dengan mikroskop cahaya
 Ada yang bentuknya tetap, dan ada yang tidak tetap
 Beberapa jenis ada yang memiliki cangkang. Ex : Radiolaria
dan Foraminifera
PETA KONSEP
Klasifikasi
Ukuran
B. Reproduksi Protozoa
B. Reproduksi Protozoa
B. Reproduksi Protozoa
B. Reproduksi Protozoa
Protozoa dapat melakukan perbanyakan diri dengan cara :
Protozoa dapat melakukan perbanyakan diri dengan cara :
Protozoa dapat melakukan perbanyakan diri dengan cara :
Protozoa dapat melakukan perbanyakan diri dengan cara :
a. Secara aseksual
 Pembelahan mitosis atau biner, yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan
diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru. Contoh : pada kelas Amoeba,
Paramecium dan Euglena
 Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora
melalui proses sporulasi di dalam tubuh inang .Spora yang dihasilkan disebut sporozoid. Contoh :
Pada kelas Sporozoa
B. Secara seksual
 Konjugasi, Peleburan inti sel (Makronukleus dan mikronukleus pada organisme yang belum
jelas alat kelaminnya). Contoh : Paramecium
 Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet
betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh inang. Contoh : pada kelas Sporozoa
PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Ciliata
1. Rhizopoda (Sarcodina)
a) Bentuk dan Struktur tubuh
Rhizopoda
 Bersifat amuboid , yaitu bentuknya tidak permanen atau dapat berubah - ubah
 Memiliki Pseudopodia (kaki palsu) yang merupakan penjuluran sitoplasma dan terbentuk
pada saat hendak bergerak
 Memiliki 2 jenis sitoplasma, yaitu ektoplasma (yang lebih kental konsentrasinya) dan
endoplasma
 Memiliki 2 jenis sitoplasma, yaitu ektoplasma dan endoplasma
 Memiliki organel – organel seperti susunan sel pada umumnya
PETA KONSEP
Contoh
Bentuk
Ciliata
b) Reproduksi Rhizopoda
Rhizopoda hanya berkembang biak dengan cara pembelahan diri secara
mitosis.
PETA KONSEP
Flagellata
Reproduksi
c) Contoh Rhizopoda
Entamoeba coli Radiolaria sp. Heliozoa sp.
Difflugia sp.
Amoeba Proteus
PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Rhizo
2. Flagellata (Mastigophora)
a) Bentuk dan Struktur Tubuh
Flagellata
 Memiliki pelikel yang menyokong membran sel, sehingga bentuknya tetap
 Berbentuk oval, oval memanjang, melengkung seperti bulan sabit atau pipih panjang seperti daun
 Flagela terletak pada tubuh bagian depan (anterior) atau posterior (belakang) dengan jumlah
berkisar 1 – 3 buah
 Flagela berdiameter 0,25 nm dan memiliki panjang sekitar 10 – 200 nm
 Organ flagela tidak dapat membentuk kista
 Pada beberapa flagela memiliki mitokondria (Trypanosoma sp), tetapi ada juga yang tidak memiliki
mitokondria (Giardia Lambia)
 Biasanya hidup sebagai parasit (Trypanosoma sp.) pada inangnya dan ada juga yang bersimbiosis
 Dapat juga hidup di alam bebas di air tawar maupun air laut
PETA KONSEP
Contoh
Bentuk
Rhizo
b) Reproduksi
Flagellata
Flagellata hanya berkembang biak dengan cara pembelahan biner, tetapi tidak diikuti oleh flagela
PETA KONSEP
Sporozoa
Reproduksi
b) Contoh Flagellata
Trypanosoma
lewisi
Trichonympha
campanula
Trypanosoma cruzi
Leishmania tropica
PETA KONSEP
Rep. Ciliata
Reproduksi
3. Ciliata (Ciliophora)
a) Bentuk dan Struktur tubuh Ciliata
 Memiliki Pelikel (selaput protein atau glikoprotein) yang keras sehingga menyokong
membran sel
 Memiliki bentuk yang bervariasi, seperti sandal, lonceng, terompet, atau oval
 Memiliki silia (rambut getar) yang berukuran lebih pendek daripada flagela, berdiameter 0,25
nm dan panjang sekitar 2 – 20 nm. Silia ada yang berkumpul membentuk cirri atau sebgai alat
pertahanan (trikosis)
 Memiliki organel seperti sel pada umumnya serta memiliki 2 vakoula. Vakoula makanana
untuk menyimpan makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk osmoregulasi sel
 Memiliki 2 jenis nukleus, yaitu makronukleus (Menyintesis RNA, mengatur aktivitas
pertumbuhan sel, dan alat reproduksi aseksual) dan mikronukleus (sebagai alat reproduksi
seksual)
PETA KONSEP
seksual
Ciliata
b) Reproduksi
Ciliata
1. Melalui pembelahan biner (aseksual). Mula – mula makronukleus memanjang dan
membelah menjadi 2. diikuti pemisahan sitoplasma secara membujur sehingga menghasilkan 2
sel anakan.
PETA KONSEP
Contoh
<<PREVIOU
S
2. Konjugasi (seksual). Dengan cara ini menghasilkan sel anakan yang bersifat rekombinan
(kombinasi dari kedua induknya.
PETA KONSEP
Rhizopoda
Seksual
d) Contoh Ciliata
Balantidium coli Stentor roeseli Didinium sp.
Stylonchia sp.
Paramecium
caudatum
PETA KONSEP
Reproduksi
Cont. Flagell
4. Sporozoa (Apicomplexa)
a) Bentuk dan Struktur Tubuh
Sporozoa
 Spore  biji, zoa  hewan, jenis protozoa yang tidak memiliki alat gerak khusus
dan memiliki bentuk seperti spora pada salah satu siklus hidupnya
 Merupakan sel infektif yang sangat kecil disebut sporozoit
 Memiliki organel kompleks khusus untuk menembus sel atau jaringan yang akan
diinfeksi
 Kebanyakan bersifat parasit
 Tidak memiliki alat gerak (bergerak secara pasif melalui aliran darah inang), tidak
memiliki vakoula kontraktil
 Dapat membentuk kista, terutama pada saat berada di usus vektor (perantara)
 Kebanyakan memiliki vektor pada daur hidupnya
PETA KONSEP
Contoh
Bentuk
Sporozoa
b) Reproduksi Sporozoa
Memiliki siklus hidup yang berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual. Kedua jalan ini terjadi
secara bergilir membentuk siklus hidup yang kompleks.
PETA KONSEP
Ganggang
Reproduksi
c) Contoh Sporozoa
Plasmodium falciparum Plasmodium vivax
Plasmodium malariae
Toxoplasma gondii
PETA KONSEP
Reproduksi
Bentuk
 Melalui pembentukan zoospora, yaitu pada kelas Xantophyceae
PETA KONSEP
Contoh
Reproduksi
 Melalui pembelahan mitosis, yaitu pada kelas Bacillariophyceae
PETA KONSEP
Contoh
Reproduksi
Secara Seksual, konjugasi
PETA KONSEP
Merugikan
Cont. Oomy
C. Peranan Protista
C. Peranan Protista
C. Peranan Protista
C. Peranan Protista
1. Yang Menguntungkan
1. Yang Menguntungkan
 Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang berguna sebagai makanan ikan
dan arthropoda air
 Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan sisa makanan
 Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu dapat membentuk
endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi
 Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan cangkangnya dan
membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok
 Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh zat organik
 Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan protein sel tunggal (PST).
 Protista yang hidup bebas di air tawar sebagai plankton seperti Euglena viridis, juga sebagai indikator polusi air
atau sungai
 Macrotis, Laminaria, dan Fucus sebagai penghasil asam alginat untuk bahan pengental (es krim, sirup, permen
dan coklat) pengental produk kosm
PETA KONSEP
Question
Untung
2. Yang Merugikan
2. Yang Merugikan
 Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare.
 Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari
Entamoeba histolytica.
 Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau trypanosomiasis).
Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina tachionides.
 Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam
berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya.
 Trypanosoma rhodesiense, sama halnya dengan Trypanosoma gambiense,menyebabkan penyakit tidur pada
manusia. Yang membedakan adalah vektor perantaranya yaitu lalat tse-tse dari jenis Glossina morsitans dan
Glossina palpalis.
 Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam
berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya.
 Phytopthora palmifora hidup parasit pada lada, kelapa, cokelat, dan lainnya.
 Trypanosoma equiperdum, penyebab penyakit durin pada kuda dan keledai.
 Trichomonas foetus, penyebab keguguran pada kambing
 Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit keputihan pada wanita
NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
NY QUESTION ?
Biar Gue yang Jawab

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a UNTUK PROTISTA (20)

Kindom protista
Kindom protistaKindom protista
Kindom protista
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Protista
Protista Protista
Protista
 
Kingdom Protista
Kingdom ProtistaKingdom Protista
Kingdom Protista
 
Protista kelompok cewek cantik
Protista kelompok cewek cantikProtista kelompok cewek cantik
Protista kelompok cewek cantik
 
Protista .pptx
Protista .pptxProtista .pptx
Protista .pptx
 
Makalah protozoa irma
Makalah protozoa irmaMakalah protozoa irma
Makalah protozoa irma
 
Makalahprotozoaarifin 130408064638-phpapp02
Makalahprotozoaarifin 130408064638-phpapp02Makalahprotozoaarifin 130408064638-phpapp02
Makalahprotozoaarifin 130408064638-phpapp02
 
PROTISTA.pptx
PROTISTA.pptxPROTISTA.pptx
PROTISTA.pptx
 
Bab 4 protista
Bab 4 protista Bab 4 protista
Bab 4 protista
 
Protozoa
Protozoa Protozoa
Protozoa
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
5. protista
5. protista5. protista
5. protista
 
Algae ( ganggang )
Algae ( ganggang )Algae ( ganggang )
Algae ( ganggang )
 
MATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMAMATERI Protista KELAS X SMA
MATERI Protista KELAS X SMA
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point Protozoa
 
Pyhlum protozoa
Pyhlum protozoaPyhlum protozoa
Pyhlum protozoa
 
4401409008 wasil hidayah
4401409008 wasil hidayah4401409008 wasil hidayah
4401409008 wasil hidayah
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
protozoa
protozoaprotozoa
protozoa
 

UNTUK PROTISTA

  • 1. PROTIST A PROTIST A Pengertian Pengertian Klasifikasi Klasifikasi Peranan Peranan Protos (Yunani) ; Pertama Organisme Eukariotik pertama atau paling sederhana Protozoa Ganggang atau Alga Jamur Protista Ciri - Ciri Klasifikasi Habitat Reproduksi Cara Hidup
  • 2. CIRI CIRI PROTISTA - - - - - - ORGANISME EUKARIOTIK UNISELULER,BEBERAPA MULTI SELULER HIDUP DI AIR TAWAR DAN AIR LAUT BERPERAN SEBAGAI PLANKTON BERSIFAT AUTOTROF ATAU HETEROTROF REPRODUKSI SECARA SEKSUAL MAUPUN ASEKSUAL
  • 3.  Memiliki Keanekaragaman Metabolisme  Merupakan komponen dari plankton Acritarch  Sebagian besar bersifat motil (dapat bergerak aktif). Contoh : Protozoa, beberapa jenis ganggang PETA KONSEP A. Pengertian Protista A. Pengertian Protista A. Pengertian Protista A. Pengertian Protista  Protista (Yunani, protos = pertama) merupakan organisme eukariot pertama atau paling sederhana  Merupakan oganisme eukariotik pertama, berdasarkan pengamatan pada Fosil tertua acritarch diduga sebagai fosil Protista yang hidup pada zaman Prakambrium, berumur sekitar 2,1 miliar tahun. Fosil tersebut mengandung kulit sista (kulit pelindung) yang mirip dengan kulit sista yang dibentuk Protista saat ini.
  • 4. PETA KONSEP Kemiripan B. Klasifikasi Protista B. Klasifikasi Protista B. Klasifikasi Protista B. Klasifikasi Protista 1. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan  Protista autototrof, yaitu protista yang mempunyai klorofil sehingga dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis.Ex. : Alga/ganggang  Protista heterotrof, yaitu protista yang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga memerlukan makanan organik dari lingkungannya, yaitu dengan : a. Fagositosis, yaitu proses memakan makhluk hidup lain (misal : bakteri) dengan cara memasukkan makhluk hidup yang dimakan tersebut ke dalam sel. Contohnya: Protozoa b. Protista saprofit dan parasit, saprofit artinya mencerna makanan organik di - luar sel dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati dan parasit artinya menyerap sari-sari makanan dari makhluk hidup inangnya. Contoh: jamur Pengertian
  • 5. PETA KONSEP 2. Berdasarkan Kemiripan Ciri dengan Regnum Lain 3. Protista Mirip Hewan 3. Protista Mirip Hewan 3. Protista Mirip Hewan 3. Protista Mirip Hewan 3. Protista Mirip Hewan 3. Protista Mirip Hewan 2. Protista Mirip Tumbuhan 2. Protista Mirip Tumbuhan 2. Protista Mirip Tumbuhan 2. Protista Mirip Tumbuhan 2. Protista Mirip Tumbuhan 2. Protista Mirip Tumbuhan 1. Protista Mirip Jamur 1. Protista Mirip Jamur 1. Protista Mirip Jamur 1. Protista Mirip Jamur 1. Protista Mirip Jamur 1. Protista Mirip Jamur 1. Protista Mirip Jamur 1. Protista Mirip Jamur 1. Protista Mirip Jamur
  • 6. PETA KONSEP Kemiripan Protozoa 3. Berdasarkan Alat Geraknya  Rhizopoda: Bergerak dengan kaki semua (pseudopodia) yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau Contoh : Amoeba  Ciliata: Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel. Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli.  Flagellata: Biasanya berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat di bawah mikroskop. Mereka bergerak dengan menggunakan flagella, yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Contoh :Euglena, Trypanosoma sp.
  • 7. PETA KONSEP Reproduksi Cont. Phaeo 1. Protista Mirip Jamur 1. Protista Mirip Jamur 1. Protista Mirip Jamur 1. Protista Mirip Jamur 1. Protista Mirip Jamur 1. Protista Mirip Jamur 1. Protista Mirip Jamur 1. Protista Mirip Jamur 1. Protista Mirip Jamur 1. Jamur Lendir Plasmodial (Myxomycta) a) Bentuk dan Struktur Tubuh Myxomycota  Dapat hidup secara uniseluler maupun multiseluler  Memiliki warna kuning cerah  Tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis  Bersifat heterotrof dan Fagositosis
  • 8. PETA KONSEP Contoh Bentuk b) Reproduksi Myxomycota  metagenesis, yaitu dari penghasilan spora hingga pembuahan sel flagellata
  • 9. PETA KONSEP NEXT>> <<PREVIOU S Fulligo septica c) Contoh Myxomycota Didymium iridis
  • 10. PETA KONSEP Reproduksi Cont. Acrasio 2. Jamur Air (Oomycota)  Dapat hidup secara uniseluler maupun multiseluler a) Bentuk dan Struktur Tubuh Oomycota  Memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa, tetapi tidak memiliki kloroplas  Bersifat heterotrof  Dapat hidup sebagai pengurai (saproba) maupun parasit
  • 11. PETA KONSEP Contoh Bentuk b) Reproduksi Oomycota Membentuk zoospora berflagel  aseksual Pembuahan oogenium pada inti sperma  seksual
  • 12. PETA KONSEP Peranan Reproduksi c) Contoh Oomycota Saprolegnia sp. Phytophthora infestans Phytophthora nicotinae
  • 13. PETA KONSEP Reproduksi Cont. Myco 3. Jamur Lendir Seluler (Acrasiomycota) a) Bentuk dan Struktur Tubuh Acrasiomycota  Dapat hidup secara uniseluler maupun multiseluler  Bentuk tubuh seperti lendir, karena protoplasma tidak memiliki dinding serta memiliki sekat  Biasa hidup di hutan – hutan yang basah, kayu membusuk atau sampah basah  Bersifat heterotrof dan saprofit
  • 14. PETA KONSEP Contoh Bentuk b) Reproduksi Acrasiomycota Mengalam metegenesis, yaitu dari penghasilan spora hingga pembuahan sel gamet
  • 15. PETA KONSEP Oomycota Reproduksi c) Contoh Acrasiomycota Dictyostelium sp. Polysphondylium sp.
  • 16. NY QUESTION ? NY QUESTION ? NY QUESTION ? NY QUESTION ? Biar Gue yang Jawab
  • 17. PETA KONSEP Ukuran Protista 2. Protista Mirip Tumbuhan 2. Protista Mirip Tumbuhan 2. Protista Mirip Tumbuhan 2. Protista Mirip Tumbuhan 2. Protista Mirip Tumbuhan 2. Protista Mirip Tumbuhan  Memiliki nama lain alga atau ganggang  Protista yang bersifat fotoautotrof karena memiliki klorofil  Mudah ditemukan dalam lingkungan perairan pada air tawar maupun pada air laut  Ganggang biasanya hidup dengan terendam air, tidak seperti lumut  Ganggang memiliki banyak pigmen warna, seperti merah, kuning, cokelat dan hijau
  • 18. PETA KONSEP Reproduksi Ganggang a. Ukuran dan Bentuk Tubuh a. Ukuran dan Bentuk Tubuh a. Ukuran dan Bentuk Tubuh a. Ukuran dan Bentuk Tubuh  Ada yang bersel satu (uniseluler) dan ada yang bersel banyak (multiseluler)  Ukurannya bervariasi, dari 8 nm hingga berpuluh – puluh meter  Memiliki bentuk tubuh yang tetap karena memiliki dinding sel  Bentuk ganggang mikroskopis bervariasi ; bulat, oval, segitiga, batang dan seperti bintang
  • 19. PETA KONSEP Klasifikasi Ukuran B. Reproduksi B. Reproduksi B. Reproduksi B. Reproduksi a. Secara aseksual  Pembelahan mitosis atau biner, pada ganggang uniseluler seperti Euglenoid Chlorella dan Pyrrophyta  Pembentukan Spora vegetatif didalam sel induk yang menghasilkan zoospora. Terjadi apabila suasana lingkungan mendukung, seperti pada Chlamydomonas, Hydrodictyon, Vaucheria dan Ulothrix B. Secara seksual  Konjugasi, Peleburan inti sel (Makronukleus dan mikronukleus pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya). Contoh : Spirogyra  Singami (Isogami) adalah peleburan antara dua sel gamet yang sama bentuk dan ukurannya, tetapi berbeda jenisnya. Seperti pada ganggang hijau Ulva sp.  Fragmentasi atau pemutusan sebagian tubuh ganggang, pada ganggang multiseluler berbentuk filamen dan talus, seperti pada Cladophora, Spirogyra, Laminaria dan Sargassum  Anisogami adalah peleburan antara sel gamet yang berbeda bentuk dan ukurannya (dapat juga berupa oogami) seperti pada Laminaria
  • 20. PETA KONSEP Rep. Euglen Reproduksi C. Klasifikasi Alga C. Klasifikasi Alga C. Klasifikasi Alga C. Klasifikasi Alga 1. Euglenoid (Euglenophyta) a) Bentuk dan Struktur tubuh Euglenoid  Bersifat Uniseluler atau bersel tunggal dengan organel seperti sel eukariota  Sel berbentuk oval dengan bagian posterior yang semakin ramping  Tidak memiliki dinding sel tetapi memiliki stigma (bintik mata) untuk mengatur pergerakan sel ke arah cahaya  Pada bagian depan sel terdapat bagian yang melekuk membentuk reservoar sebagai tempat jalan masuknya makanan  Anggota – anggota yang berpigmen klorofil berfotosintesis dan menghasilkan polisakarida paramilon (polimer glukosa) Memiliki flagela yang berjumlah antara 1 - 3
  • 21. PETA KONSEP Contoh Bentuk b) Reproduksi Euglenoid Sampai saat ini, cara reproduksi Euglenoid hanya diketahui dengan pembelahan biner
  • 22. PETA KONSEP Chrysophyt a Reproduksi c) Contoh Euglenoid Euglena viridis Trachelomonas volvocina Euglenamorpha hegneri Euglena intermedia
  • 23. PETA KONSEP Reproduksi Cont. Pyyro 2. Chlorophyta (Ganggang Hijau) a) Bentuk dan Struktur tubuh Chlorophyta  Ganggang yang berwarna hijau karena memiliki pigmen klorofil a dan klorofil b  Memiliki juga pigmen tambahan karoten serta xantofil  Ada yang hidup secara uniseluler soliter maupun berkoloni  Pada beberapa jenis, ada yang memiliki flagella (Volvox, Chlamydomonas sp.) sehingga bersifat motil  Memiliki dinding sel layaknya eukariota lainnya dari selulosa  Chlorophyta multiseluler berbentuk seperti benang maupun lembaran  Chlorophyta uniseluler merupakan penyusun dari fitoplankton  Kebanyakan hidup di laut, tetapi ada juga yang hidup di tanah yang lembap, tembok basah maupun organisme lain
  • 24. PETA KONSEP Konjugasi Bentuk b) Reproduksi Chlorophyta Secara Aseksual, yaitu membelah diri, menghasilkan zoospora dan fragmentasi
  • 25. PETA KONSEP Phaeophyt a Konjugasi c) Contoh Chlorophyta Chlorella sp. Volvox sp. Scenedesmus sp. Spirogyra sp.
  • 26. PETA KONSEP Reproduksi Cont. Euglen 3. Chrysophyta(Ganggang Keemasan) a) Bentuk dan Struktur tubuh Chrysophyta  Bersifat Uniseluler atau bersel tunggal serta ada juga yang bersifat multiseluler  Ganggang Uniseluler bisa bersifat sebagai fitoplankton yang dominan  Bersifat fotoautotrof karena memiliki klorofil yang berwarna coklat keemasan  Ganggang multiseluler berbentuk filamen atau berkoloni  Memiliki dinding sel yang mengandung silikon atau kersik
  • 27. PETA KONSEP Reproduksi Bentuk b) Reproduksi Chrysophyta  Melalui Oogami, yaitu pada kelas Xantophyceae
  • 28. PETA KONSEP Pyrrophyta Reproduksi c.) Contoh Chrysophyta Navicula monilifera Pinnularia sp. Vaucheria sp Mischococcus sp.
  • 29. PETA KONSEP Reproduksi Cont. Chyrso 4. Pyrrophyta (Ganggang Api) a) Bentuk dan Struktur tubuh Pyrrophyta  Berupa sel tunggal (Peridinium dan Ceratium) maupun berkoloni (Dinotrix)  Kebanyakan tidak memiliki dinding sel  Pada Beberapa jenis, juga ditemui dinding sel yang tersusun atas selulosa (Glenodinium)  Memiliki ciri khas berupa bintik – bintik kromatin berupa untaian  Memiliki pigmen klorofil a dan b, serta xantofil  Merupakan penyebab dari pasang merah (red tide) di laut  Ada beberapa jenis yang memiliki fosfor, sehingga tampak berpendar (bercahaya) pada malam hari
  • 30. PETA KONSEP Contoh Bentuk b) Reproduksi Pyrrophyta  Melakukan Pembelahan Biner  Dengan Pembentukan isogamet
  • 31. PETA KONSEP Chlorophyt a Reproduksi c) Contoh Pyrrophyta Pfiesteria sp. Gymnodinium breve Gambierdiscus toxicus Noctiluca scintillans
  • 32. PETA KONSEP Reproduksi Cont. Chloro 5. Phaeophyta (Ganggang Coklat) a) Bentuk dan Struktur tubuh Phaeophyta  Ganggang yang berwarna coklat karena memiliki pigmen fukosantin yang lebih banyak daripada pigmen lainnya  Merupakan ganggang multiseluler yang berbentuk benang atau talus (tanpa akar, batang dan daun)  Menyimpan cadangan makanannya dalam bentuk minyak laminarin  Memiliki dinding sel yang tersusun atas pektin dan asam alginat  Kebanyakan berhabitat di laut, terutama pada perairan dangkal  Ada juga yang melekat pada batu – batuan dengan bantuan semacam perekat (holdfast)  Mengalami pergiliran keturunan
  • 33. PETA KONSEP Contoh Bentuk b) Reproduksi Phaeophyta  Fragmentasi (aseksual) serta anisogami atau isogami (seksual)
  • 34. PETA KONSEP Rhodophyt a Reproduksi c) Contoh Phaeophyta Sargassum sp. Laminaria digitalis Hormisira banksii Cystoseira sp.
  • 35. PETA KONSEP Reproduksi Cont. Phaeo 6. Rhodophyta (Ganggang Merah) a) Bentuk dan Struktur tubuh Rhodophyta  Ganggang yang berwarna merah karena memiliki pigmen fikobilin  Berhabitat dilaut, dari kedalaman sedang hingga yang dalam  Hidup subur di perairan dangkal bersuhu hangat didaerah tropis  Pada umumnya hidup secara multiseluler dengan membentuk benang atau lembaran  Memiliki dinding sel, ada yang tersusun atas zat kapur (Corralina sp.)  Memiliki dinding sel, ada yang tersusun atas zat kapur (Corralina sp.), selulosa, xylan atau bahkan lignin  Mengalami metagenesis
  • 36. PETA KONSEP Contoh Bentuk b) Reproduksi Rhodophyta Melalui aplanospora (spora diam) dan fragmentasi  aseksual Melalui pembuahan spermatium didalam karpogonium  seksual
  • 37. PETA KONSEP Jamur c) Contoh Rhodophyta Chondrus Crispus Porphyra sp. Gelidium robustum Gigartina mamilosa Protista
  • 38. NY QUESTION ? NY QUESTION ? NY QUESTION ? NY QUESTION ? Biar Gue yang Jawab
  • 39. 3. Protista Mirip Hewan (Protozoa) 3. Protista Mirip Hewan (Protozoa) 3. Protista Mirip Hewan (Protozoa) 3. Protista Mirip Hewan (Protozoa) 3. Protista Mirip Hewan (Protozoa) 3. Protista Mirip Hewan (Protozoa)  Proto  pertama ; zoa  hewan ; organisme sederhana pertama yang mirip hewan  Organisme uniseluler dan eukariotik  Tidak memiliki dinding sel  Bersifat heterotrof  Cikal bakal organisme yang kompleks  Bersifat motil  Bergerak dengan psedopodia, silia, dan flagella
  • 40. PETA KONSEP Reproduksi Protozoa A. Ukuran dan Bentuk Tubuh A. Ukuran dan Bentuk Tubuh A. Ukuran dan Bentuk Tubuh A. Ukuran dan Bentuk Tubuh  Bertubuh mikroskopis, berukuran 10 – 200 nm, atau 0,01 mm – 0,2 mm  Dapat diamati dengan mikroskop cahaya  Ada yang bentuknya tetap, dan ada yang tidak tetap  Beberapa jenis ada yang memiliki cangkang. Ex : Radiolaria dan Foraminifera
  • 41. PETA KONSEP Klasifikasi Ukuran B. Reproduksi Protozoa B. Reproduksi Protozoa B. Reproduksi Protozoa B. Reproduksi Protozoa Protozoa dapat melakukan perbanyakan diri dengan cara : Protozoa dapat melakukan perbanyakan diri dengan cara : Protozoa dapat melakukan perbanyakan diri dengan cara : Protozoa dapat melakukan perbanyakan diri dengan cara : a. Secara aseksual  Pembelahan mitosis atau biner, yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru. Contoh : pada kelas Amoeba, Paramecium dan Euglena  Perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh inang .Spora yang dihasilkan disebut sporozoid. Contoh : Pada kelas Sporozoa B. Secara seksual  Konjugasi, Peleburan inti sel (Makronukleus dan mikronukleus pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya). Contoh : Paramecium  Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh inang. Contoh : pada kelas Sporozoa
  • 42. PETA KONSEP Reproduksi Cont. Ciliata 1. Rhizopoda (Sarcodina) a) Bentuk dan Struktur tubuh Rhizopoda  Bersifat amuboid , yaitu bentuknya tidak permanen atau dapat berubah - ubah  Memiliki Pseudopodia (kaki palsu) yang merupakan penjuluran sitoplasma dan terbentuk pada saat hendak bergerak  Memiliki 2 jenis sitoplasma, yaitu ektoplasma (yang lebih kental konsentrasinya) dan endoplasma  Memiliki 2 jenis sitoplasma, yaitu ektoplasma dan endoplasma  Memiliki organel – organel seperti susunan sel pada umumnya
  • 43. PETA KONSEP Contoh Bentuk Ciliata b) Reproduksi Rhizopoda Rhizopoda hanya berkembang biak dengan cara pembelahan diri secara mitosis.
  • 44. PETA KONSEP Flagellata Reproduksi c) Contoh Rhizopoda Entamoeba coli Radiolaria sp. Heliozoa sp. Difflugia sp. Amoeba Proteus
  • 45. PETA KONSEP Reproduksi Cont. Rhizo 2. Flagellata (Mastigophora) a) Bentuk dan Struktur Tubuh Flagellata  Memiliki pelikel yang menyokong membran sel, sehingga bentuknya tetap  Berbentuk oval, oval memanjang, melengkung seperti bulan sabit atau pipih panjang seperti daun  Flagela terletak pada tubuh bagian depan (anterior) atau posterior (belakang) dengan jumlah berkisar 1 – 3 buah  Flagela berdiameter 0,25 nm dan memiliki panjang sekitar 10 – 200 nm  Organ flagela tidak dapat membentuk kista  Pada beberapa flagela memiliki mitokondria (Trypanosoma sp), tetapi ada juga yang tidak memiliki mitokondria (Giardia Lambia)  Biasanya hidup sebagai parasit (Trypanosoma sp.) pada inangnya dan ada juga yang bersimbiosis  Dapat juga hidup di alam bebas di air tawar maupun air laut
  • 46. PETA KONSEP Contoh Bentuk Rhizo b) Reproduksi Flagellata Flagellata hanya berkembang biak dengan cara pembelahan biner, tetapi tidak diikuti oleh flagela
  • 47. PETA KONSEP Sporozoa Reproduksi b) Contoh Flagellata Trypanosoma lewisi Trichonympha campanula Trypanosoma cruzi Leishmania tropica
  • 48. PETA KONSEP Rep. Ciliata Reproduksi 3. Ciliata (Ciliophora) a) Bentuk dan Struktur tubuh Ciliata  Memiliki Pelikel (selaput protein atau glikoprotein) yang keras sehingga menyokong membran sel  Memiliki bentuk yang bervariasi, seperti sandal, lonceng, terompet, atau oval  Memiliki silia (rambut getar) yang berukuran lebih pendek daripada flagela, berdiameter 0,25 nm dan panjang sekitar 2 – 20 nm. Silia ada yang berkumpul membentuk cirri atau sebgai alat pertahanan (trikosis)  Memiliki organel seperti sel pada umumnya serta memiliki 2 vakoula. Vakoula makanana untuk menyimpan makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk osmoregulasi sel  Memiliki 2 jenis nukleus, yaitu makronukleus (Menyintesis RNA, mengatur aktivitas pertumbuhan sel, dan alat reproduksi aseksual) dan mikronukleus (sebagai alat reproduksi seksual)
  • 49. PETA KONSEP seksual Ciliata b) Reproduksi Ciliata 1. Melalui pembelahan biner (aseksual). Mula – mula makronukleus memanjang dan membelah menjadi 2. diikuti pemisahan sitoplasma secara membujur sehingga menghasilkan 2 sel anakan.
  • 50. PETA KONSEP Contoh <<PREVIOU S 2. Konjugasi (seksual). Dengan cara ini menghasilkan sel anakan yang bersifat rekombinan (kombinasi dari kedua induknya.
  • 51. PETA KONSEP Rhizopoda Seksual d) Contoh Ciliata Balantidium coli Stentor roeseli Didinium sp. Stylonchia sp. Paramecium caudatum
  • 52. PETA KONSEP Reproduksi Cont. Flagell 4. Sporozoa (Apicomplexa) a) Bentuk dan Struktur Tubuh Sporozoa  Spore  biji, zoa  hewan, jenis protozoa yang tidak memiliki alat gerak khusus dan memiliki bentuk seperti spora pada salah satu siklus hidupnya  Merupakan sel infektif yang sangat kecil disebut sporozoit  Memiliki organel kompleks khusus untuk menembus sel atau jaringan yang akan diinfeksi  Kebanyakan bersifat parasit  Tidak memiliki alat gerak (bergerak secara pasif melalui aliran darah inang), tidak memiliki vakoula kontraktil  Dapat membentuk kista, terutama pada saat berada di usus vektor (perantara)  Kebanyakan memiliki vektor pada daur hidupnya
  • 53. PETA KONSEP Contoh Bentuk Sporozoa b) Reproduksi Sporozoa Memiliki siklus hidup yang berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual. Kedua jalan ini terjadi secara bergilir membentuk siklus hidup yang kompleks.
  • 54. PETA KONSEP Ganggang Reproduksi c) Contoh Sporozoa Plasmodium falciparum Plasmodium vivax Plasmodium malariae Toxoplasma gondii
  • 55. PETA KONSEP Reproduksi Bentuk  Melalui pembentukan zoospora, yaitu pada kelas Xantophyceae
  • 56. PETA KONSEP Contoh Reproduksi  Melalui pembelahan mitosis, yaitu pada kelas Bacillariophyceae
  • 58. PETA KONSEP Merugikan Cont. Oomy C. Peranan Protista C. Peranan Protista C. Peranan Protista C. Peranan Protista 1. Yang Menguntungkan 1. Yang Menguntungkan  Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air  Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan sisa makanan  Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi  Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok  Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh zat organik  Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal (PST).  Protista yang hidup bebas di air tawar sebagai plankton seperti Euglena viridis, juga sebagai indikator polusi air atau sungai  Macrotis, Laminaria, dan Fucus sebagai penghasil asam alginat untuk bahan pengental (es krim, sirup, permen dan coklat) pengental produk kosm
  • 59. PETA KONSEP Question Untung 2. Yang Merugikan 2. Yang Merugikan  Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare.  Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.  Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina tachionides.  Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya.  Trypanosoma rhodesiense, sama halnya dengan Trypanosoma gambiense,menyebabkan penyakit tidur pada manusia. Yang membedakan adalah vektor perantaranya yaitu lalat tse-tse dari jenis Glossina morsitans dan Glossina palpalis.  Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya.  Phytopthora palmifora hidup parasit pada lada, kelapa, cokelat, dan lainnya.  Trypanosoma equiperdum, penyebab penyakit durin pada kuda dan keledai.  Trichomonas foetus, penyebab keguguran pada kambing  Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit keputihan pada wanita
  • 60. NY QUESTION ? NY QUESTION ? NY QUESTION ? NY QUESTION ? Biar Gue yang Jawab