SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 222
Nesha Mutiara
X. MIA 4
GEOGRAFI
Interaksi Manusia dan Lingkungan
dalam Dinamika Litosfer
Daftar Isi• Aktivitas Manusia dalam Pemanfaatan Batuan
Penyusun Litosfer
• Pengaruh Tektonisme terhadap Kehidupan
• Pengaruh Vulkanisme terhadap Kehidupan
• Pengaruh Seisme terhadap Kehidupan
• Pengaruh Proses Eksogen terhadap Kehidupan
• Pembentukan Tanah dan Pemanfaatannya
A. Aktivitas Manusia dalam Pemanfaatan
Batuan Penyusun Litosfer
1.Pengertian Litosfer
• Terletak paling luar dan setiap hari diinjakdan dilihat
oleh makhluk hidup.
• Tebalnya 1.200 km dan berat jenis rata – ratanya 2,8
gr/cm3 .
• Unsur – unsur utama penyusun :
• Oksigen ( 46,6 % )
• Silikon ( 27,7% )
• Aluminium ( 8,1 % )
• Besi ( 5 % )
• Kalsium ( 3,6 % )
• Natrium ( 2,8 % )
• Magnesium ( 2,1 % )
• Terdiri atas : lapisan sial dan lapisan sima.
• Lapisan sial terdiri atas kerak benua dan kerak samudra.
• Lapisan sial tersusun atas logam silisum dan
aluminium.
• Terdapat batuan sedimen, granit, andesit, dan
batuan metamorf.
• Bersifat padat dan kaku, dengan tebal rata – rata 35
km.
• Kerak benua adalah benda padat yang terdiri atas
batuan beku granit ( atas ) dan batuan beku basalt (
bawah ) .
• Kerak samudra adalah benda padat yang terdiri atas
endapan di laut ( atas ) dan batuan – batuan
vulkanik ( tengah ) serta batuan beku gabro dan
peridotit ( bawah ).
• Lapisan sima disusun oleh logam – logam silisium
dan magnesium.
• Berat jenisnya lebih besar daripada lapisan sial,
karena kandungan besi dan magnesium dari mineral
ferromagnesium dan batuan basalt.
• Bersifat elastis dan bertebal 65 km.
• Kerak benua
• Kerak samudra
2.Mineral
a.)batu atau mineral ?
• Batu adalah kumpulan beberapa mineral.
• Mineral adalah benda padat anorganik yang dihasilkan secara
alami dan mempunyai struktur atom / komposisi tertentu.
b.)ikatan kimia dan aglomerasi
• Mineral dibentuk dari kombinasi berbagai unsur kimia, yang
membentuk struktur molekular dasar / sel unit. Unit tersebut
akan berikatan dengan sel – sel lain untuk membentuk
padatan dengan struktur yang khas / kristal. Pengaruh
tekanan di dalam bumi membuat beberapa kristal bergabung
membentuk batuan. Jenis batuan ini dapat ditemui di lapisan
subsoil.
c.)komposisi mineral
• KARBONAT
Merupakan susunan utama yang membentuk
batuan sedimen. Terbentuk pada lingkaran laut oleh
endapan bangkai plankton. Juga terbentuk pada
daerah evaporitic dan karst yang membentuk :
• Gua
• Stalaktit
• Stalagmit
• Contohnya :
• Kuarsa
• Olivine
• Feldspar plagioklas
• SULFAT
•  Kombinasi logam dengan anium sulfat.
Terbentuk pada daerah evaporitik yang kadar airnya
tinggi, kemudian pelan – pelan menguap sehingga
formasi sulfat dan halida berinteraksi.
• Contohnya :
• Zirkon
• FOSPAT
•  Umumnya mengkilap. Adanya gugus PO43.
• Contohnya :
• Apatite
• Flouroapatite
• SILIKAT
•  Merupakan bagian utama yang membentuk
batuan. Persenyawaan antara silikon dan oksigen
dengan beberapa unsur metal. Dibagi menjadi
ferromagnesium dan non – ferromagnesium.
• Contohnya :
• Feldspar alkali
• SULFIDA
•  Merupakan ikatan antara sulfur dan logam dalam
kadar dan dimensi kecil sampai besar. Terbentuk
sebagai hasil aktivitas hidrotermal maupun
sedimentasi.
• Contohnya :
• Pirit
• Galena
• Sphalerite
• OKSIDA
• Terbentuk dari kombinasi antara unsur tertentu
dengan gugus anion oksida dan hidroksil hidroksida.
Terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung
antara oksigen dan unsur tertentu.
• Contohnya :
• Corrundum
• Hematite
• Kassiterite
• HALIDA
•  Memiliki anion dasar halogen. Cenderung
berstruktur rapi, bersimetri yang baik,lembut
terkadang transparan, umumnya tidak terlalu
padat, memiliki belahan yang baik, dan berwarna
cerah.
• Contohnya :
• Flourite
• Halite
• UNSUR
•  Hanya memiliki satu unsur.
• Contohnya :
• Emas
• Diamond
• ORGANOGEN
•  Terbentuk secara organik.
• Contohnya :
• Antrasit
d.)warna
• Menunjukkan bila suatu mineral dikenai cahaya ke
dalamnya maka cahaya yang jatuh di permukaan
mineral sebagian yang akan diserap dan
dipantulkan.
• Idiokromatik maksudnya warna mineral selalu
tetap. Contohnya : galena dan pirit.
• Alokromatik maksudnya warna tidak tetap,
bergantung dari materi pengotornya. Contohnya :
fluorit dan kuarsa.
e.)goresan
• Yaitu warna mineral dalam bentukserbuk yang
diperoleh bila mineral digoreskanpada keping
porselin kasar atau dengan menumbuk mineral.
• Gores metalik maksudnya warna goreslebih gelap
daripada warnanya sendiri.
• Gores non –metalik maksudnya warna goreslebih
terang daripada warnanya sendiri.
f.)transparansi
• Yaitu jumlah cahaya yang dapat menembus mineral.
• Terbagi menjadi :
• tembus, contohnya : kalsit, kuarsa.
• agak tembus, contohnya : opal.
• tidak tembus, contohnya : piroksin, hornblende
• Hornblende Piroksin
• Opal
• g.)skala mohs
• Semakin tinggi skalanya, maka mineral tersebut dapat
menggores mineral yang skalanya lebih rendah.
• 1 = Talk
• 2 = Gipsum
• 3 = Kalsit
• 4 = Fluorit
• 5 = Apatite
• 6 = Feldspar
• 7 = Kuarsa
• 8 = Topaz
• 9 = Corrundum
• 10 = Intan
• Talk Gipsum
• Topaz Intan
• h.)bentuk mineral
• Karakteristik dasar mineral dipengaruhi oleh
struktur atom mineral.
• 1.)sistem kristal
• Hanya menunjukkan struktur bagian dalam.
• Terbagi menjadi :
• kubik/isometrik, contohnya : pirit dan lapis lazuli.
• tetragonal, contohnya : zirkon dan kassiterit.
• ortorombik, contohnya : topaz dan olivine.
• monoklin, contohnya : jade dan titanit.
• triklin, contohnya : pirus dan rodonit.
• rombohedral, contohnya : hematite dan berit.
• heksagonal, contohnya : zamrud dan hanksit.
• Jade Titanit
• Pirus Rodonit
• Zamrud
• Hanksit
• 2.)penampilan
• Yaitu keseluruhan bentuk luarnya, disebabkan oleh
ketidakseimbangan pembentukan kristal akibat
tekanan di lapisan subsoil.
• Terbagi menjadi :
• masif,yaitu terlihat padat dan membulat.
• Contohnya : emas.
• Reniform, yaitu berbentuk seperti ginjal.
• Contohnya : hematite.
• Lamellar, yaitu ditandai dengan garis – garis sejajar
yang dalam.
• Contohnya : grafit.
• Asikuler, yaitu memiliki jarum – jarum yang rapat.
• Contohnya: skolesit.
• Primatik, yaitu memiliki sejumlah bidang paralel
segaris.
• Contohnya : beril.
• Dendrit, yaitu memiliki bentuk kristal yang
menyerupai rimbunan pepohonan.
• Contohnya : perak.
• Grafit Skolesit
• Beril Perak
• 3.Siklus Batuan
• a.)batuan beku ( igneous rock)
• Terdiri atas :
• batuan beku dalam, yaitu batuan plutonik yang
membeku lambat di bawah permukaan bumi.
• Contohnya :
• Granit
• Gabro
• batuan beku korok/gang, yaitu batuan intrusif /
hipabisal yang membeku sebelum sampai ke
permukaan bumi.
• Contohnya :
• Granit porfir
• batuan beku luar/leleran, yaitu batuan ekstrusif /
efusif yang membeku di permukaan bumi.
• Contohnya:
• Obsidian
• Batu apung
• b.)batuan metamorf /malihan (metamorphic rocks)
• Terbentuk dari proses perubahan batuan asal akibat
pengaruh tekanan dan suhu yang sangat tinggi.
• Terbagi atas :
• batuan metamorf kontak/sentuh/termal, yaitu
akibat bersinggungan dengan magma.
• Contohnya :
• Marmer
• Kuarsit
• batuan metamorf tekan/dinamo/kataklastik,
yaitu akibat tekanan yang sangat tingi.
• Contohnya :
• Batu sabak
• Sekis
• Filit
• batuan metamorf regional/dinamo-termal, yaitu
akibat tekanan dan temperatur yang sangat tinggi.
• Contohnya :
• Grafit
• Genes
• c.)batuan endapan ( sedimentary rocks )
• Terbentuk dari proses pengendapan fragmen hasil
pelapukan batuan lain yang kemudian mengalami
proses pembatuan.
• Terdiri atas :
• batuan sedimen klastik/mekanis, yaitu hasil
perombakan batuan asal.
• Contohnya :
• Konglomerat
• Breksi
• Batu pasir
• batuan sedimen organik, yaitu berasal dari
endapan bahan organis.
• Contohnya :
• Batu gamping
• Batu bara
• Diatomit
• batuan sedimen kimiawi, yaitu akibat proses
kimia.
• Contohnya :
• Evaporit
• Travertin
• Batu gips
• batuan sedimen piroklastik, yaitu hasil erupsi
gunung api berupa abu / debu.
• Contohnya :
• Tufa
• Berdasarkan media / tenaga pengangkutnya :
•  sedimen akuatis ( air )
• Contohnya :
• Tanah liat
• batuan sedimen aeris/aeolis ( angin )
• Contohnya :
• Tanah loss
• Tanah pasir
• sedimen glasial / gletser
• Contohnya :
• Batu morena
• Berdasarkan tempat diendapkannya :
• sedimen teristis (darat )
• Contohnya : batu tuf, batu pasir, dan tanah loss.
• sedimen marine ( laut )
• Contohnya :
• Batu karang
• Batu garam
• sedimen fluvial ( sungai )
• Contohnya :
• Pasir
• sedimen limnis ( danau / rawa )
• Contohnya :
• Tanah rawa
• Tanah gambut
• sedimenglasial ( daerah es )
• Contohnya : batu morena dan batu lim.
4. Pemanfaatan Mineral dan Batuan
Intan sebagai batu mulia.
Akik sebagai perhiasan.
Lapis lazuli sebagai bahan pembuatan perhiasan.
Azurit sebagai pigmen biru dalam cat.
Hematik sebagai pembuatan kosmetik berwarna
dasar merah.
NILAI SEBAGAI BERIKUT :
a.Sikap = 100
b.Kinerja = 100
c.Pengamatan = 100
d.Ulangan Harian IV – a =
B. Pengaruh Tektonisme dalam
Kehidupan
• Tektonisme adalah proses gerakan pada kerak bumi
yang menimbulkan lekukan, lipatan, retakan, patahan,
sehingga terbentuk relief pada permukaan bumi.
• Dibagi menjadi : gerak epirogenetik dan gerak
orogenetik.
• Gerak epirogenetik adalah gerak turun dan naiknya
lapisan kulit bumi dalam waktu lambat dan mencakup
wilayah yang luas.
• Gerak epirogenetik terbagi menjadi :
• epirogenetik positif adalah penurunan suatu
dartan sehingga permukaan air laut seolah – olah
naik.
• Epirogenetik negatif adalah naiknya suatu
daratan sehingga permukaan air laut seolah – olah
turun.
• Gerak orogenetik adalah gerakan kulit bumi yang
lebih cepat dan mencakup wilayah yang lebih
sempit.
• Terbagi menjadi :
• lipatan, yaitu diakibatkan oleh tekanan horizontal
dan tekanan vertikal.
• Terdapat antiklinal dan sinklinal.
• Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan
lipatan atau garis sumbu dan bentuknya, sebagai
berikut:
Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan
lapisan yang tetap; Lipatan Similar adalah lipatan
dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama;
Lipatan disharmonik adalah lipatan yang tidak
teratur karena lapisannya tersusun dari bahan-
bahan yang berlainan;
Lipatan klin bands adalah lipatan bersudut tajam
yang dibatasi oleh permukaan planar;
Lipatan tegak adalah lipatan yang garis sumbunya
membagi secara simetris atau sma besar antara
antiklin dan sinklin;
Lipatan miring adalah lipatan yang garis sumbunya
tidak simetris, membentuk sudut;
Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan
miring tetapi bagian puncaknya terdorong sangat
tinggi sehingga bentuknya seperti menggantung;
Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap
sumbunya;
Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan
bidang planar;
Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar
yang disebabkan oleh tekanan yang terus menerus;
Lipatan rebah adalah lipatan yang tertekan terus
menerus menyebabkan puncaknya melandai
seperti rebahan;
•
Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian
dalamnya bekerja daya tekanan dan sayap tengah
tidak menjadi tipis;
Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang
terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.
• Fault, terjadi karena pengaruh tekanan horizontal
/ vertikal pada kulit bumi yang tidak elastis.
Jenis Sesar dapat dikategorikan menjadi beberapa
macam berdasarkan gerakannya yaitu :
• Reserve Fault ( Sesar Naik )
• Merupakan patahan dengan arah yang relatif naik.
Ciri dari patahan ini adalah sudut kemiringan yang
relatif kecil yaitu kurang dari 45 derajat.
 Normal Fault (Sesar Turun)
• Merupakan patahan yang memunginkan satu blok
lapisan batuan bergerak dengan arah relatif turun
terhadap blok lainnya. Ciri dari patahan ini adalah
sudut kemiringan besar hingga mendekati 90
derajat.
• Strike Fault ( Sesar Datar )
• Merupakan patahan yang arahnya relatif mendatar
ke kiri atau ke kanan. Arah patahan mendatar ini
tidak sepenuhnya seluruh lapisan batuan bergerak
dengan arah mendatar namun sebagian ada yang
bergerak dengan arah vertikal. Bila gerakan
patahan ke kanan di sebut sesar geser sinistrial dan
bila ke kiri dinamakan sesar geser dekstral.
C. Pengaruh Vulkanisme terhadap
Kehidupan
• Gunung api adalah lubang kepundan / rekahan
dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma /
gas ke permukaan bumi.
1.Material Hasil Aktivitas Vulkanisme
• efflata ( padat )
• Contohnya :
• Debu
• Lapili
• Batu apung
• effusive ( cair )
• Contohnya :
• Lava
• Lahar panas
• Lahar dingin
• ekshalasi ( gas )
Contohnya :
• Solfatar
• Fumarol
• Mofet
• 2.Erupsi
• =>Yaitu proses keluarnya magma.
• Terbagi menjadi :
• erupsi linier,yaitu gerakan magma melalui celah –
celah. Contoh: Letusan Gunung Api Lakky yang
terdapat pada pulau Eslandia dengan panjang
hingga mencapai 30 Km.
• erupsi sentral, yaitu lava yang ke luar melalui
terusan kepundan. Contoh : Letusan Gunung
Krakatau.
erupsi campuran, yaitu menghasilkan gung api tipe
strato dengan bahan terdiri atas bahan – bahan
lepas dan lava.
Erupsi areal, disebabkan karena dapur magma
mempunyai letak yang dekat dengan permukaan
bumi, sehingga permukaan bumi leleh dan mencair
akibat lava pijar (magma) yang keluar dari dapur
magma langsung kepermukaan bumi. Contoh Erupsi
Arel: bekas letusan gunung api yang dikenal dengan
Yellostone National Park di Amerika Serikat.
• 3.Intrusi Magma
• Yaitu penerobosan magma yang tidak sampai ke
permukaan.
• Bentukan – bentukan yang tercipta :
• keping intrusi / sillis, yaitu sisipan magma yang
membeku di antara 2 lapisan litosfer, relatif tipis,
dan melebar.
• Batolit, yaitu batuan beku yang terbentuk di
dalam dapur magma, karena penurunan suhu yang
sangat lambat.
• Lakolit, yaitu berasal dari resapan magma di
antara 2 lapisan litosfer dan membentuk bentukan
seperti lensa cembung.
• Gang/dikes, yaitu batuan hasil intrusi magma
yang memotong lapisan – lapisan litosfer dengan
bentuk pipih/lempeng.
• Diatrema, yaitu batuan pengisi pipa letusan,
berbentuk silinder mulai dari dapur magma sampai
ke permukaan bumi.
• 4.Bentuk dan Tipe Gunung Api
• tipe perisai / shield vulcanoes tupe / tipe hawaii,
mengeluarkan lava bersifat encer dan membentuk
gunung tersebut, lereng berbentuk landai. Contoh :
Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat.
• tipe kerucut piroklastik/ cinder cone type,
tersusun oleh material piroklastik berupa bom,
lapili, abu, kerikil, pasir. Contohnya : Pegunungan
Amerika Utara bagian barat.
• tipe maar, yaitu membentuk kawah seperti
mangkuk dengan lebar kawah relatf lebih besar
daripada tinggi dinding kawah, lereng landai, dan
sifat lava kental. Contoh : Gunung Lamongan di
Jawa Timur.
• tipe kaldera/ caldera type, terbentuk akibat
letusan yang sangat besar sehingga bagian atas
terpotong dan membentuk kawah yang lebar lebih
dari 2 km. Contoh : Gunung Bromo di Jawa Timur.
• tipe strato / strato type composite volcano type,
terbentuk oleh muntahan material gung api berupa
piroklastik yang berselingan dengan lava. Contoh :
Gunung Salak di Jawa Barat.
• tipe kubah lava / lava dome type, yaitu
materialnya dikeluarkan berupa lava yang kental,
yang membentuk badan gunung api tersebut,
kelerengan umumnya simetri. Contoh: Gunung
Merapi di Jawa Tengah.
• 5.Gejala Pascavulkanik
• muncul sumber air panas
• muncul sumber air mineral.
• geiser / sumber air panas yang memancar
berkala.
• sumber gas/ekshalasi yang disebut solfatara
• sumber gas uap air /zat lemas disebut fumarol
• sumber gas asam arang disebut mofet
• 6.Sebaran Gunung Api
• Pasifik, meliputi:
• Amerika Selatan
• Amerika Tengah
• Alaska
• Kepulauan Aleutian
• Jepang
• Filipina
• Indonesia
• Zona Mediteranian, meliputi :
• India Barat
• Azores
• Hawaii
• terdapat juga di :
• Lautan Atlantik
• Lautan Hindia
• Iceland
• Amerika Serikat
• Antartika
• 7.Aktivitas Gunung Api
• Aktif, yaitu mempunyai aktivitas letusan secara
berkala. Contoh : Gunung Sumberbatu di Jawa
Timur.
• Dormant/diam/istirahat/tidur, yaitu tidak aktif
tetapi pernah tercatat meletus. Contoh : Gunung
Liman di Jawa Timur.
• Tidak aktif / padam /punah, yaitu tidak diketahui
pernah meletus atau tidak.. Contoh : Gunung
Togwomeri di Irian Barat.
• 8.Manfaat Gunung Api
• membentuk daratan baru
• ditemukannya mineral logam dan batu mulia
pada bom vulkanik dan lava yang telah membeku
• menghasilkan energi panas bumi
• adanya mata air panas yang mengandung
belerang
• adanya pasir gunung api
• terbentuknya batu apung
• adanya obsidian
• kawasan gunung api menghasilkan material hasil
pelapukan yang membuat tanah menjadi subur
• 9.Bahaya Gunung Api
• Terbagi menjadi bahaya primer dan bahaya sekunder.
• Bahaya primer: lelehan lava, awan panas, hujan abu,
lahar panas , gas beracun.
• Biasanya terjadi bersamaan dengan proses meletusnya
gunung berapi. Padasaat itu, manusia akan langsung
mengetahui dan merasakan efeknya.
• Bahaya sekunder : banjir lahar dingin, banjir bandang,
longsoran vulkanik.
• Timbul setelah aktivitas letusan gunung api selesai.
• Hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah dari
ancaman gunung api :
• hindari kawasan yang masuk wilayah rawan bahaya
• bila berada dalam kawasan yang masuk wilayah
rawan bencana, gunakan masker untuk mencegah
keracunan
• perluas informasi untuk mendapatkan
perkembangan terbaru dari aktivitas gunung api
• kenali wilayah sekitar sehingga memudahkan dalam
proses evakuasi diri
• hindari daerah aliran sungai yang menjadi jalur dari
lahar dingin pada saat hujan lebat
• siapkan sungai – sungai yang menjadi aliran lahar
dingin agar aman dilalui oleh lahar dingin tersebut
• Peta persebaran gunung api di Indonesia
• Persebaran gunung api di dunia
D. Pengaruh Seisme terhadap
Kehidupan
• Gempa bumi adalah getaran dari dalam bumi yang
merambat ke permukaan bumi, yang disebabkan
oleh lepasnya energi yang berasal dari dalam bumi.
• Penyebab utama gempa adalah pergerakan
lempeng litosfer dan tegangan yang terkumpul di
daerah sambungan.
• Klasifikasi gempa berdasarkan :
• 1.Penyebabnya
• vulkanik : erupsi gunung api
• tektonik : dislokasi / pergeseran lapisan batuan
• terban / runtuhan : runtuhnya massa batuan
mengisi ruang yang kosong di dalam litosfer
• Gempa banyak terjadi di sepanjang patahan kerak
bumi, karena tempat ini menjadi wilayah
pertemuan 2 buah lempeng yang saling bergerak
dan mengalami tegangan serta gesekan yang kuat.
• Intensitas kekuatan gempa yang biasa digunakan
adalah Richter Magnitue Scale ( skala richter ) .
• Getaran gempa direkam oleh seismograf.
• 2.Lokalisasi Gempa
• hiposentrum, paling dalam mencapai 700 km di
bawah permukaan laut.
• Terbagi menjadi : dalam ( 300 – 700 km )
• pertengahan ( 100 – 300 km )
• dangkal ( < 100 km )
• Hiposentrum yaitu titik di permukaan bumi yang
tepat berada di atas hiposentrum.
• 3.Kekuatan Gempa
• Metode untuk menghitung kekuatan gempa :
• a.)skala mercalli
• Menggunakan indikator berupa kerusakan material
yang ditimbulkan.
• b.skala richter
• Berdasarkan jumlah energi yang dibebaskan (
magnitudo gempa ) .
• Setiap angka dalam skalanya menyatakan gaya 32x
lebih kuat dari angka sebelumnya.
• Dibuat oleh Charles Francis Richter.
• 4.Intensitas
• Makroseisme, yaitu intensitasnya besar dan dapat
diketahui tanpa seismograf.
• Mikroseisme, yaitu intensitasnya kecil dan hanya
dapat diketahui dengan seismograf.
• Tindakan yang harus dilakukan pada saat gempa :
•  lindungi tubuh dari jatuhan benda – benda,jangan
berdiri dekat gedung, tiang, dan pohon
• jangan menyebabkan kepanikan
• berpeganganlah dengan erat sehingga tidak terjatuh
• cepat mengungsi ke dataran yang lebih tinggi
E. Pengaruh Proses Eksogen terhadap
Kehidupan
• Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari
luar bumi.
• Macam tenaga eksogen:
• 1.Pelapukan / Weathering
• Yaitu proses penghancuran massa batuan.
• Terdiri atas :
• desinteragrasi / pelapukan mekanik, yaitu proses
penghancuran massa batuan, tanpa mengubah
struktur kimiawi batuan tersebut. Terjadi karena
perubahan dan pembekuan air menjadi kristal –
kristal es pada celah – celah batuan.
• pelapukan kimiawi, yaitu proses penghancuran
massa batuan disertai perubahan struktur kimiawi
batuannya.
• pelapukan biologis, yaitu penghancuran massa
batuan oleh makhluk hidup.
• 2.Erosi
• Yaitu proses pelepasan dan pemindahan massa
batuan oleh suatu zat pengangkut.
• Terdiri dari :
• Erosi air sungai
• Erosi air laut
• Erosi glasial /es
• Erosi angin / deflasi
• Bentuk muka bumi akibat erosi :
Cliff, yaitu pantai terjal dan berdinding curam.
• Relung, yaitu cekungan di dinding cliff.
• Dataran abrasi, yaitu hamparan wilayah
pendataran akibat abrasi.
• Gumuk pasir
• Morena, yaitu massa batuan hasil erosi yang
berukuran besar / kecil.
• Ngarai, yaitu lembah yang dalam.
• Batu jamur, yaitu terbentuk karena erosi angin.
• 3.Sedimentasi
• Bentang alam akibat proses pengendapan
berdasarkan tenaga pengangkutnya :
• sedimentasi fluvial
• Contohnya :
• Delta
• Bantaran sungai
• sedimentasi eolis
• Contohnya : gumuk pasir ( sand dunes ).
• sedimentasi marine
• Contohnya :
• Tombolo, yaitu endapan pasir yang
menghubungkan2 pulau/
• Bar, yaitu endapan pasir di pantai dengan arah
memanjang.
F. Pembentukan Tanah dan
Pemanfaatannya
• 1.Pengertian Pedosfer
• Yaitu lapisan tempat pembentukan tanah.
• Tanah terbentuk dari campuran hasil pelapukan
batuan,bahan organik, bahan anorganik, air, dan
udara.
• Faktor yang mempengaruhi proses pembentukan
dan perkembangan tanah:
• bahan induk : batuan beku, sedimen, metamorf,
bahan organik.
• iklim: curah hujan dan suhu.
• organisme hidup : hewan dan tumbuhan.
• relief/topografi : kecuraman lereng.
• waktu : tingkat perkembangan dan umur.
• Manfaat tanah :
• sebagai penyedia unsur hara untuk tumbuhan.
• sebagai penyedia makanan untuk biota tanah.
• sebagai habitat makhluk hidup dan aktivitas.
• sebagai sumber bahan baku barang
kerajinan/perabot rumah tangga.
• berperan penting dalam ekologi.
• memiliki nilai ekonomis sebagai aset yang dapat
disewakan / diperjualbelikan.
• mengandung barang tambang yang bermanfaat.
• 2.Profil Tanah
• a.)lapisan tanah atas ( top soil )
• Horison O : tersusun dari sisa – sisa tanaman dan
bahan organik tanah hasil dekomposisi serasah.
• Horison A : tersusun dari bahan mineral
berkandungan bahan organik tinggi sehingga
berwarna agak gelap.
• b.)lapisan tanah bawah ( sub soil )
• Lapisan eluviasi : horison yang telah mengalami
proses pencucian sanga intensif sehingga kadar
bahan organik tanah liat silikat, besi, dan aluminium
rendah tetapi kadar pasir dan debu kuarsa sert
mineral resisten lainnya tinggi sehingga berwarna
agak terang.
• Horison B : horison pengendapan / iluvial sehingga
terjadi akumulasi dari bahan – bahan yang tercuci
dari horison di atasnya.
• c.)lapisan horison c
• Yaitu lapisan tanah yang bahan penyusunnya masih
serupa dengan batuan induk atau belum terjadi
perubahan.
• d.)batuan induk tanah ( R)
• Yaitu bagian yang masih berupa batuan.
• 3.Komponen Penyusun Tanah
• Berupa padatan mineral,bahan organik, air, dan
udara.
• Tanah yang subur terdiri dari 45 % bahan mineral, 5
% bahan organik, 25 % air, dan 25 % udara.
• 4.Sifat Tanah
• a.)sifat fisik tanah
• Yaitu warna, tekstur, struktur, konsistensi, bobot
isi,bobot jenis, kedalaman efektif tanah,
drainase,permeabilitas, potensi mengembang –
mengerut, indeks pengembangan, dan kematangan
tanah.
• b.)sifat kimia tanah
• derajat keasaman tanah( pH )
• C – organik
• N – Total
• Posfor, Kalium, Natrium, Calcium, dan
Magnesium.
• c.)sifat biologi tanah
• total mikroorganisme tanah
• jumlah fungsi tanah
• jumlah bakteri pelarut posfat
• total respirasi tanah
• 5.Jenis Tanah dan Penyebarannya
• tanah podzolit, yatu hasil pelapukan batuan yang
mengandung kuarsa.
• tanah organosol, yaitu hasil dari bahan induk
organik.
• tanah aluvial, yaitu hasil endapan lumpur –
sungai.
• tanah kapur, yaitu terbentuk dari batuan kapur.
• tanah vulkanis/andosae, yaitu terbentuk dari
pelapukan batuan –batuan vulkanis.
• tanah pasir, terbentuk dari pelapukan batuan
pasir.
• tanah humus, terbentuk dari pembusukan
tumbuh – tumbuhan.
• tanah laterit, terbentuk dari tanah yang banyak
mengandung zat besi dan aluminium.
• 6.Penyebab Kerusakan Tanah
• proses kimiawi air hujan
• proses mekanis air hujan
• perusakan hutan
• proses alih fungsi lahan
• erosi air hujan
• kehilangan unsur hara dan bahan organik dari
daerah perakaran
• terkumpulnya garam di daerah perakaran (
salinasi )
• penjenuhan tanah oleh air ( waterlogging ) dan
erosi
• 7.Dampak Kerusakan Tanah Terhadap Lingkungan
• a.)kerusakan di tempat terjadinya erosi :
• penurunan produktivitas tanah
• kehilangan unsur hara yang diperlukan tanaman
• penurunan kualitas tanaman
• laju infiltrasi dan ketahanan tanah menahan air
berkurang
• struktur tanah menjadi rusak
• lebih banyak tenaga yang diperlukan untuk
mengolah tanah
• pendapatan petani semakin berkurang
• b.)kerusakan di tempat penerima hasil erosi :
• pendangkalan sungai
• hilangnya kesuburan tanah
• air menjadi kotor dan diperlukan biaya yang lebi
banyak untuk menjernihkannya
• air yang keruh menghambat proses fotosintesis
• keseimbangan sungai terganggu
• 8.Usaha Mengurangi Kerusakan Tanah
• penghijauan, yaitu penanamankembali dengan
berbagai jenis vegetasi.
• reboisasi,yaitu penanaman kembali hutan yang
gundul dengan jenis tanaman keras.
• menanami tanaman dengan searah kontur.
• penanaman tumbuhan penutup tanah (
buffering)
• penanaman tanah secara berbaris ( strip cropping
)
• pergiliran tanaman ( crop rotation ), yaitu
menanami lahan dengan berbgai jenis vegetasi
secara bergiliran.
• pembuatan tanggul /guludan sejajar dengan
kontur.
• pembuatan terrassering pada lahan yang yang
panjang dan lereng yang miring.
• pembuatan drainase.

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, AtmosferGeografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Yudistira Ydstr
 
Hubungan antara atsmosfer
Hubungan antara atsmosferHubungan antara atsmosfer
Hubungan antara atsmosfer
Oky de Holmeas
 
Bab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiBab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologi
Dimaz Gunawan
 

Mais procurados (20)

Dinamika atmosfer
Dinamika  atmosferDinamika  atmosfer
Dinamika atmosfer
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan PemanfaatannyaMacam Batuan dan Pemanfaatannya
Macam Batuan dan Pemanfaatannya
 
Flotasi
FlotasiFlotasi
Flotasi
 
Deskripsi batuan metamorf
Deskripsi batuan metamorfDeskripsi batuan metamorf
Deskripsi batuan metamorf
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)
 
Batuan Sedimen.pptx
Batuan Sedimen.pptxBatuan Sedimen.pptx
Batuan Sedimen.pptx
 
Batuan metamorfosis
Batuan metamorfosisBatuan metamorfosis
Batuan metamorfosis
 
5.a. geom proses fluvial (2)
5.a. geom proses fluvial (2)5.a. geom proses fluvial (2)
5.a. geom proses fluvial (2)
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
 
Persebaran Jenis Tanah
Persebaran Jenis TanahPersebaran Jenis Tanah
Persebaran Jenis Tanah
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
 
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, AtmosferGeografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
 
PPT KELAS 7 MENGENAL INTERAKSI ANTARRUANG.ppt
PPT KELAS 7 MENGENAL INTERAKSI ANTARRUANG.pptPPT KELAS 7 MENGENAL INTERAKSI ANTARRUANG.ppt
PPT KELAS 7 MENGENAL INTERAKSI ANTARRUANG.ppt
 
Hubungan antara atsmosfer
Hubungan antara atsmosferHubungan antara atsmosfer
Hubungan antara atsmosfer
 
Bab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiBab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologi
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 

Destaque

Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Verani Nurizki
 
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Verani Nurizki
 

Destaque (20)

Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
 
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFERINTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA ATMOSFER
 
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
Dinamika Litosfer ( Geografi Kelas X)
 
Hidrosfer!
Hidrosfer!Hidrosfer!
Hidrosfer!
 
Buku geografi kls x kur 2013
Buku geografi kls x kur 2013Buku geografi kls x kur 2013
Buku geografi kls x kur 2013
 
Dinamika Hidrosfer (Geografi kelas X SMA)
Dinamika Hidrosfer (Geografi kelas X SMA)Dinamika Hidrosfer (Geografi kelas X SMA)
Dinamika Hidrosfer (Geografi kelas X SMA)
 
Hidrósfera
HidrósferaHidrósfera
Hidrósfera
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Kabinet Djuanda
Kabinet DjuandaKabinet Djuanda
Kabinet Djuanda
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
GEOGRAFI - PM
GEOGRAFI - PMGEOGRAFI - PM
GEOGRAFI - PM
 
Kelompok 6 biosfer
Kelompok 6 biosferKelompok 6 biosfer
Kelompok 6 biosfer
 
Gambar dan contoh mineral
Gambar dan contoh mineralGambar dan contoh mineral
Gambar dan contoh mineral
 
EKSTRAKSI DAN PEMBUANGAN LIMBAH BATUAN
EKSTRAKSI DAN PEMBUANGAN LIMBAH BATUANEKSTRAKSI DAN PEMBUANGAN LIMBAH BATUAN
EKSTRAKSI DAN PEMBUANGAN LIMBAH BATUAN
 
Geomorfologi dalam Survey Hidrologi
Geomorfologi dalam Survey HidrologiGeomorfologi dalam Survey Hidrologi
Geomorfologi dalam Survey Hidrologi
 
LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI
LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFILANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI
LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI
 
Biosfer
BiosferBiosfer
Biosfer
 
Technology Module
Technology ModuleTechnology Module
Technology Module
 

Semelhante a INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER

Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptxTeori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Liusfernando2
 
Praktikum bebatuan
Praktikum bebatuanPraktikum bebatuan
Praktikum bebatuan
cimutttt
 
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
DifaNet
 
Nota Geografi : Batuan
 Nota Geografi : Batuan Nota Geografi : Batuan
Nota Geografi : Batuan
nazri15
 
Laporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelasLaporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelas
Nor Laili Razali
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
heny novi
 

Semelhante a INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER (20)

Lapisan Litosfer
Lapisan LitosferLapisan Litosfer
Lapisan Litosfer
 
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptxTeori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
 
Praktikum bebatuan
Praktikum bebatuanPraktikum bebatuan
Praktikum bebatuan
 
BATUAN_DAN_MINERAL.pptx
BATUAN_DAN_MINERAL.pptxBATUAN_DAN_MINERAL.pptx
BATUAN_DAN_MINERAL.pptx
 
LITHOSFER
LITHOSFERLITHOSFER
LITHOSFER
 
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
 
Batuan
BatuanBatuan
Batuan
 
Nota Geografi : Batuan
 Nota Geografi : Batuan Nota Geografi : Batuan
Nota Geografi : Batuan
 
Batuan(1)
Batuan(1)Batuan(1)
Batuan(1)
 
Presentation geokimia magmatisme
Presentation geokimia magmatismePresentation geokimia magmatisme
Presentation geokimia magmatisme
 
Laporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelasLaporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelas
 
Batuan beku
Batuan bekuBatuan beku
Batuan beku
 
Handout batuan
Handout batuanHandout batuan
Handout batuan
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
 
D1cyber
D1cyberD1cyber
D1cyber
 
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERALPAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
PAPER PENGARUH STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP PENYEBARAN ENDAPAN MINERAL
 
1. batu alam dan siklus terbentuknya
1. batu alam dan siklus terbentuknya1. batu alam dan siklus terbentuknya
1. batu alam dan siklus terbentuknya
 
Amali batu fizik sem 5
Amali batu fizik sem 5Amali batu fizik sem 5
Amali batu fizik sem 5
 
Litsfer
LitsferLitsfer
Litsfer
 
Modul penuh geomorfologi
Modul penuh   geomorfologiModul penuh   geomorfologi
Modul penuh geomorfologi
 

Mais de Nesha Mutiara

Mais de Nesha Mutiara (20)

Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan HipoalbuminemiaPemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana MalariaFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana Malaria
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC Kategori 1
 
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDRFarmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
Farmakoterapi Infeksi : Studi Kasus Tatalaksana TBC MDR
 
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang OnkologiFarmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
Farmasi Klinik - Medication Error di Bidang Onkologi
 
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
Farmakoterapi Renal : Studi Kasus CKD (Chronic Kidney Disease)
 
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus StrokeFarmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
Farmakoterapi Syaraf : Studi Kasus Stroke
 
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji KlinikPharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
Pharmaceutical Care : Evaluasi Literatur Uji Klinik
 
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes KetoasidosisFarmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
Farmasi Klinik : Studi Kasus Diabetes Ketoasidosis
 
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat SulfametoksazolBioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
Bioanalisis - Penentuan Bioekivalensi Obat Sulfametoksazol
 
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
Bioanalisis - Uji Sensitivitas Metode Spektrofotometri Visible Berdasarkan Pe...
 
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode GyssensFarmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
Farmasi Rumah Sakit - Evaluasi Penggunaan Antibiotika dengan Metode Gyssens
 
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
Kapita Selekta Apoteker - Cara Penyimpanan yang Baik pada Produk Vaksin Coron...
 
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
Kapita Selekta Apoteker - Implementasi Home Care Telepharmacy dalam Monitorin...
 
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
Kapita Selekta Apoteker - Kompetensi Apoteker Sebagai Pendukung Kemajuan Indu...
 
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah SakitFarmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
Farmasi Rumah Sakit - Sistem Distribusi Obat di Rumah Sakit
 
Rangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off LabelRangkuman Obat Off Label
Rangkuman Obat Off Label
 
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In VitroLaporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
Laporan Praktikum Bioanalisis - Uji Ekivalensi In Vitro
 
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
Farmasi Rumah Sakit - Tingkat Kelulusan Akreditasi dan Manajemen Organisasi RS
 
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
Formulasi Sediaan Steril Vial Anestesi Lokal (Lidokain HCl)
 

Último

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 

INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER

  • 2. GEOGRAFI Interaksi Manusia dan Lingkungan dalam Dinamika Litosfer
  • 3. Daftar Isi• Aktivitas Manusia dalam Pemanfaatan Batuan Penyusun Litosfer • Pengaruh Tektonisme terhadap Kehidupan • Pengaruh Vulkanisme terhadap Kehidupan • Pengaruh Seisme terhadap Kehidupan • Pengaruh Proses Eksogen terhadap Kehidupan • Pembentukan Tanah dan Pemanfaatannya
  • 4. A. Aktivitas Manusia dalam Pemanfaatan Batuan Penyusun Litosfer 1.Pengertian Litosfer • Terletak paling luar dan setiap hari diinjakdan dilihat oleh makhluk hidup. • Tebalnya 1.200 km dan berat jenis rata – ratanya 2,8 gr/cm3 .
  • 5.
  • 6.
  • 7. • Unsur – unsur utama penyusun : • Oksigen ( 46,6 % ) • Silikon ( 27,7% ) • Aluminium ( 8,1 % ) • Besi ( 5 % ) • Kalsium ( 3,6 % ) • Natrium ( 2,8 % ) • Magnesium ( 2,1 % ) • Terdiri atas : lapisan sial dan lapisan sima. • Lapisan sial terdiri atas kerak benua dan kerak samudra.
  • 8.
  • 9. • Lapisan sial tersusun atas logam silisum dan aluminium. • Terdapat batuan sedimen, granit, andesit, dan batuan metamorf. • Bersifat padat dan kaku, dengan tebal rata – rata 35 km. • Kerak benua adalah benda padat yang terdiri atas batuan beku granit ( atas ) dan batuan beku basalt ( bawah ) .
  • 10. • Kerak samudra adalah benda padat yang terdiri atas endapan di laut ( atas ) dan batuan – batuan vulkanik ( tengah ) serta batuan beku gabro dan peridotit ( bawah ). • Lapisan sima disusun oleh logam – logam silisium dan magnesium. • Berat jenisnya lebih besar daripada lapisan sial, karena kandungan besi dan magnesium dari mineral ferromagnesium dan batuan basalt. • Bersifat elastis dan bertebal 65 km.
  • 13. 2.Mineral a.)batu atau mineral ? • Batu adalah kumpulan beberapa mineral. • Mineral adalah benda padat anorganik yang dihasilkan secara alami dan mempunyai struktur atom / komposisi tertentu. b.)ikatan kimia dan aglomerasi • Mineral dibentuk dari kombinasi berbagai unsur kimia, yang membentuk struktur molekular dasar / sel unit. Unit tersebut akan berikatan dengan sel – sel lain untuk membentuk padatan dengan struktur yang khas / kristal. Pengaruh tekanan di dalam bumi membuat beberapa kristal bergabung membentuk batuan. Jenis batuan ini dapat ditemui di lapisan subsoil.
  • 14. c.)komposisi mineral • KARBONAT Merupakan susunan utama yang membentuk batuan sedimen. Terbentuk pada lingkaran laut oleh endapan bangkai plankton. Juga terbentuk pada daerah evaporitic dan karst yang membentuk :
  • 21. • SULFAT •  Kombinasi logam dengan anium sulfat. Terbentuk pada daerah evaporitik yang kadar airnya tinggi, kemudian pelan – pelan menguap sehingga formasi sulfat dan halida berinteraksi. • Contohnya :
  • 23. • FOSPAT •  Umumnya mengkilap. Adanya gugus PO43. • Contohnya : • Apatite
  • 25. • SILIKAT •  Merupakan bagian utama yang membentuk batuan. Persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Dibagi menjadi ferromagnesium dan non – ferromagnesium. • Contohnya :
  • 27. • SULFIDA •  Merupakan ikatan antara sulfur dan logam dalam kadar dan dimensi kecil sampai besar. Terbentuk sebagai hasil aktivitas hidrotermal maupun sedimentasi. • Contohnya :
  • 31. • OKSIDA • Terbentuk dari kombinasi antara unsur tertentu dengan gugus anion oksida dan hidroksil hidroksida. Terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. • Contohnya :
  • 35. • HALIDA •  Memiliki anion dasar halogen. Cenderung berstruktur rapi, bersimetri yang baik,lembut terkadang transparan, umumnya tidak terlalu padat, memiliki belahan yang baik, dan berwarna cerah. • Contohnya :
  • 38. • UNSUR •  Hanya memiliki satu unsur. • Contohnya : • Emas
  • 40. • ORGANOGEN •  Terbentuk secara organik. • Contohnya : • Antrasit
  • 41. d.)warna • Menunjukkan bila suatu mineral dikenai cahaya ke dalamnya maka cahaya yang jatuh di permukaan mineral sebagian yang akan diserap dan dipantulkan. • Idiokromatik maksudnya warna mineral selalu tetap. Contohnya : galena dan pirit. • Alokromatik maksudnya warna tidak tetap, bergantung dari materi pengotornya. Contohnya : fluorit dan kuarsa.
  • 42. e.)goresan • Yaitu warna mineral dalam bentukserbuk yang diperoleh bila mineral digoreskanpada keping porselin kasar atau dengan menumbuk mineral. • Gores metalik maksudnya warna goreslebih gelap daripada warnanya sendiri. • Gores non –metalik maksudnya warna goreslebih terang daripada warnanya sendiri.
  • 43. f.)transparansi • Yaitu jumlah cahaya yang dapat menembus mineral. • Terbagi menjadi : • tembus, contohnya : kalsit, kuarsa. • agak tembus, contohnya : opal. • tidak tembus, contohnya : piroksin, hornblende
  • 45. • g.)skala mohs • Semakin tinggi skalanya, maka mineral tersebut dapat menggores mineral yang skalanya lebih rendah. • 1 = Talk • 2 = Gipsum • 3 = Kalsit • 4 = Fluorit • 5 = Apatite • 6 = Feldspar • 7 = Kuarsa • 8 = Topaz • 9 = Corrundum • 10 = Intan
  • 46. • Talk Gipsum • Topaz Intan
  • 47. • h.)bentuk mineral • Karakteristik dasar mineral dipengaruhi oleh struktur atom mineral. • 1.)sistem kristal • Hanya menunjukkan struktur bagian dalam. • Terbagi menjadi :
  • 48. • kubik/isometrik, contohnya : pirit dan lapis lazuli. • tetragonal, contohnya : zirkon dan kassiterit. • ortorombik, contohnya : topaz dan olivine. • monoklin, contohnya : jade dan titanit. • triklin, contohnya : pirus dan rodonit. • rombohedral, contohnya : hematite dan berit. • heksagonal, contohnya : zamrud dan hanksit.
  • 49. • Jade Titanit • Pirus Rodonit
  • 51. • 2.)penampilan • Yaitu keseluruhan bentuk luarnya, disebabkan oleh ketidakseimbangan pembentukan kristal akibat tekanan di lapisan subsoil. • Terbagi menjadi : • masif,yaitu terlihat padat dan membulat. • Contohnya : emas. • Reniform, yaitu berbentuk seperti ginjal. • Contohnya : hematite.
  • 52. • Lamellar, yaitu ditandai dengan garis – garis sejajar yang dalam. • Contohnya : grafit. • Asikuler, yaitu memiliki jarum – jarum yang rapat. • Contohnya: skolesit. • Primatik, yaitu memiliki sejumlah bidang paralel segaris. • Contohnya : beril. • Dendrit, yaitu memiliki bentuk kristal yang menyerupai rimbunan pepohonan. • Contohnya : perak.
  • 53. • Grafit Skolesit • Beril Perak
  • 54. • 3.Siklus Batuan • a.)batuan beku ( igneous rock) • Terdiri atas : • batuan beku dalam, yaitu batuan plutonik yang membeku lambat di bawah permukaan bumi. • Contohnya :
  • 57. • batuan beku korok/gang, yaitu batuan intrusif / hipabisal yang membeku sebelum sampai ke permukaan bumi. • Contohnya : • Granit porfir
  • 58. • batuan beku luar/leleran, yaitu batuan ekstrusif / efusif yang membeku di permukaan bumi. • Contohnya: • Obsidian
  • 60. • b.)batuan metamorf /malihan (metamorphic rocks) • Terbentuk dari proses perubahan batuan asal akibat pengaruh tekanan dan suhu yang sangat tinggi. • Terbagi atas : • batuan metamorf kontak/sentuh/termal, yaitu akibat bersinggungan dengan magma. • Contohnya :
  • 63. • batuan metamorf tekan/dinamo/kataklastik, yaitu akibat tekanan yang sangat tingi. • Contohnya : • Batu sabak
  • 66. • batuan metamorf regional/dinamo-termal, yaitu akibat tekanan dan temperatur yang sangat tinggi. • Contohnya : • Grafit
  • 68. • c.)batuan endapan ( sedimentary rocks ) • Terbentuk dari proses pengendapan fragmen hasil pelapukan batuan lain yang kemudian mengalami proses pembatuan. • Terdiri atas : • batuan sedimen klastik/mekanis, yaitu hasil perombakan batuan asal. • Contohnya :
  • 72. • batuan sedimen organik, yaitu berasal dari endapan bahan organis. • Contohnya : • Batu gamping
  • 75. • batuan sedimen kimiawi, yaitu akibat proses kimia. • Contohnya : • Evaporit
  • 78. • batuan sedimen piroklastik, yaitu hasil erupsi gunung api berupa abu / debu. • Contohnya : • Tufa
  • 79. • Berdasarkan media / tenaga pengangkutnya : •  sedimen akuatis ( air ) • Contohnya : • Tanah liat
  • 80. • batuan sedimen aeris/aeolis ( angin ) • Contohnya : • Tanah loss
  • 82. • sedimen glasial / gletser • Contohnya : • Batu morena
  • 83. • Berdasarkan tempat diendapkannya : • sedimen teristis (darat ) • Contohnya : batu tuf, batu pasir, dan tanah loss.
  • 84. • sedimen marine ( laut ) • Contohnya : • Batu karang
  • 86. • sedimen fluvial ( sungai ) • Contohnya : • Pasir
  • 87. • sedimen limnis ( danau / rawa ) • Contohnya : • Tanah rawa
  • 89. • sedimenglasial ( daerah es ) • Contohnya : batu morena dan batu lim. 4. Pemanfaatan Mineral dan Batuan Intan sebagai batu mulia. Akik sebagai perhiasan. Lapis lazuli sebagai bahan pembuatan perhiasan. Azurit sebagai pigmen biru dalam cat. Hematik sebagai pembuatan kosmetik berwarna dasar merah.
  • 90.
  • 91. NILAI SEBAGAI BERIKUT : a.Sikap = 100 b.Kinerja = 100 c.Pengamatan = 100 d.Ulangan Harian IV – a =
  • 92. B. Pengaruh Tektonisme dalam Kehidupan • Tektonisme adalah proses gerakan pada kerak bumi yang menimbulkan lekukan, lipatan, retakan, patahan, sehingga terbentuk relief pada permukaan bumi. • Dibagi menjadi : gerak epirogenetik dan gerak orogenetik. • Gerak epirogenetik adalah gerak turun dan naiknya lapisan kulit bumi dalam waktu lambat dan mencakup wilayah yang luas.
  • 93. • Gerak epirogenetik terbagi menjadi : • epirogenetik positif adalah penurunan suatu dartan sehingga permukaan air laut seolah – olah naik.
  • 94. • Epirogenetik negatif adalah naiknya suatu daratan sehingga permukaan air laut seolah – olah turun.
  • 95. • Gerak orogenetik adalah gerakan kulit bumi yang lebih cepat dan mencakup wilayah yang lebih sempit. • Terbagi menjadi : • lipatan, yaitu diakibatkan oleh tekanan horizontal dan tekanan vertikal. • Terdapat antiklinal dan sinklinal.
  • 96.
  • 97.
  • 98. • Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan bentuknya, sebagai berikut: Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap; Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama; Lipatan disharmonik adalah lipatan yang tidak teratur karena lapisannya tersusun dari bahan- bahan yang berlainan;
  • 99. Lipatan klin bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar; Lipatan tegak adalah lipatan yang garis sumbunya membagi secara simetris atau sma besar antara antiklin dan sinklin; Lipatan miring adalah lipatan yang garis sumbunya tidak simetris, membentuk sudut; Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan miring tetapi bagian puncaknya terdorong sangat tinggi sehingga bentuknya seperti menggantung;
  • 100. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya; Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar; Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar yang disebabkan oleh tekanan yang terus menerus; Lipatan rebah adalah lipatan yang tertekan terus menerus menyebabkan puncaknya melandai seperti rebahan; •
  • 101. Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian dalamnya bekerja daya tekanan dan sayap tengah tidak menjadi tipis; Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.
  • 102. • Fault, terjadi karena pengaruh tekanan horizontal / vertikal pada kulit bumi yang tidak elastis. Jenis Sesar dapat dikategorikan menjadi beberapa macam berdasarkan gerakannya yaitu :
  • 103. • Reserve Fault ( Sesar Naik ) • Merupakan patahan dengan arah yang relatif naik. Ciri dari patahan ini adalah sudut kemiringan yang relatif kecil yaitu kurang dari 45 derajat.
  • 104.  Normal Fault (Sesar Turun) • Merupakan patahan yang memunginkan satu blok lapisan batuan bergerak dengan arah relatif turun terhadap blok lainnya. Ciri dari patahan ini adalah sudut kemiringan besar hingga mendekati 90 derajat.
  • 105. • Strike Fault ( Sesar Datar ) • Merupakan patahan yang arahnya relatif mendatar ke kiri atau ke kanan. Arah patahan mendatar ini tidak sepenuhnya seluruh lapisan batuan bergerak dengan arah mendatar namun sebagian ada yang bergerak dengan arah vertikal. Bila gerakan patahan ke kanan di sebut sesar geser sinistrial dan bila ke kiri dinamakan sesar geser dekstral.
  • 106.
  • 107. C. Pengaruh Vulkanisme terhadap Kehidupan • Gunung api adalah lubang kepundan / rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma / gas ke permukaan bumi. 1.Material Hasil Aktivitas Vulkanisme • efflata ( padat ) • Contohnya :
  • 111. • effusive ( cair ) • Contohnya : • Lava
  • 114. • ekshalasi ( gas ) Contohnya : • Solfatar
  • 117. • 2.Erupsi • =>Yaitu proses keluarnya magma. • Terbagi menjadi : • erupsi linier,yaitu gerakan magma melalui celah – celah. Contoh: Letusan Gunung Api Lakky yang terdapat pada pulau Eslandia dengan panjang hingga mencapai 30 Km. • erupsi sentral, yaitu lava yang ke luar melalui terusan kepundan. Contoh : Letusan Gunung Krakatau.
  • 118. erupsi campuran, yaitu menghasilkan gung api tipe strato dengan bahan terdiri atas bahan – bahan lepas dan lava. Erupsi areal, disebabkan karena dapur magma mempunyai letak yang dekat dengan permukaan bumi, sehingga permukaan bumi leleh dan mencair akibat lava pijar (magma) yang keluar dari dapur magma langsung kepermukaan bumi. Contoh Erupsi Arel: bekas letusan gunung api yang dikenal dengan Yellostone National Park di Amerika Serikat.
  • 119.
  • 120. • 3.Intrusi Magma • Yaitu penerobosan magma yang tidak sampai ke permukaan. • Bentukan – bentukan yang tercipta : • keping intrusi / sillis, yaitu sisipan magma yang membeku di antara 2 lapisan litosfer, relatif tipis, dan melebar. • Batolit, yaitu batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, karena penurunan suhu yang sangat lambat.
  • 121. • Lakolit, yaitu berasal dari resapan magma di antara 2 lapisan litosfer dan membentuk bentukan seperti lensa cembung. • Gang/dikes, yaitu batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan – lapisan litosfer dengan bentuk pipih/lempeng. • Diatrema, yaitu batuan pengisi pipa letusan, berbentuk silinder mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.
  • 122. • 4.Bentuk dan Tipe Gunung Api • tipe perisai / shield vulcanoes tupe / tipe hawaii, mengeluarkan lava bersifat encer dan membentuk gunung tersebut, lereng berbentuk landai. Contoh : Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat.
  • 123.
  • 124. • tipe kerucut piroklastik/ cinder cone type, tersusun oleh material piroklastik berupa bom, lapili, abu, kerikil, pasir. Contohnya : Pegunungan Amerika Utara bagian barat.
  • 125.
  • 126. • tipe maar, yaitu membentuk kawah seperti mangkuk dengan lebar kawah relatf lebih besar daripada tinggi dinding kawah, lereng landai, dan sifat lava kental. Contoh : Gunung Lamongan di Jawa Timur.
  • 127.
  • 128. • tipe kaldera/ caldera type, terbentuk akibat letusan yang sangat besar sehingga bagian atas terpotong dan membentuk kawah yang lebar lebih dari 2 km. Contoh : Gunung Bromo di Jawa Timur.
  • 129.
  • 130. • tipe strato / strato type composite volcano type, terbentuk oleh muntahan material gung api berupa piroklastik yang berselingan dengan lava. Contoh : Gunung Salak di Jawa Barat.
  • 131.
  • 132. • tipe kubah lava / lava dome type, yaitu materialnya dikeluarkan berupa lava yang kental, yang membentuk badan gunung api tersebut, kelerengan umumnya simetri. Contoh: Gunung Merapi di Jawa Tengah.
  • 133.
  • 134. • 5.Gejala Pascavulkanik • muncul sumber air panas
  • 135. • muncul sumber air mineral.
  • 136. • geiser / sumber air panas yang memancar berkala.
  • 137. • sumber gas/ekshalasi yang disebut solfatara • sumber gas uap air /zat lemas disebut fumarol • sumber gas asam arang disebut mofet
  • 138. • 6.Sebaran Gunung Api • Pasifik, meliputi: • Amerika Selatan
  • 145. • Zona Mediteranian, meliputi : • India Barat
  • 148. • terdapat juga di : • Lautan Atlantik
  • 153.
  • 154. • 7.Aktivitas Gunung Api • Aktif, yaitu mempunyai aktivitas letusan secara berkala. Contoh : Gunung Sumberbatu di Jawa Timur.
  • 155. • Dormant/diam/istirahat/tidur, yaitu tidak aktif tetapi pernah tercatat meletus. Contoh : Gunung Liman di Jawa Timur.
  • 156. • Tidak aktif / padam /punah, yaitu tidak diketahui pernah meletus atau tidak.. Contoh : Gunung Togwomeri di Irian Barat.
  • 157. • 8.Manfaat Gunung Api • membentuk daratan baru • ditemukannya mineral logam dan batu mulia pada bom vulkanik dan lava yang telah membeku • menghasilkan energi panas bumi • adanya mata air panas yang mengandung belerang • adanya pasir gunung api • terbentuknya batu apung • adanya obsidian • kawasan gunung api menghasilkan material hasil pelapukan yang membuat tanah menjadi subur
  • 158. • 9.Bahaya Gunung Api • Terbagi menjadi bahaya primer dan bahaya sekunder. • Bahaya primer: lelehan lava, awan panas, hujan abu, lahar panas , gas beracun. • Biasanya terjadi bersamaan dengan proses meletusnya gunung berapi. Padasaat itu, manusia akan langsung mengetahui dan merasakan efeknya. • Bahaya sekunder : banjir lahar dingin, banjir bandang, longsoran vulkanik. • Timbul setelah aktivitas letusan gunung api selesai.
  • 159. • Hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah dari ancaman gunung api : • hindari kawasan yang masuk wilayah rawan bahaya • bila berada dalam kawasan yang masuk wilayah rawan bencana, gunakan masker untuk mencegah keracunan • perluas informasi untuk mendapatkan perkembangan terbaru dari aktivitas gunung api • kenali wilayah sekitar sehingga memudahkan dalam proses evakuasi diri • hindari daerah aliran sungai yang menjadi jalur dari lahar dingin pada saat hujan lebat • siapkan sungai – sungai yang menjadi aliran lahar dingin agar aman dilalui oleh lahar dingin tersebut
  • 160. • Peta persebaran gunung api di Indonesia
  • 161. • Persebaran gunung api di dunia
  • 162. D. Pengaruh Seisme terhadap Kehidupan • Gempa bumi adalah getaran dari dalam bumi yang merambat ke permukaan bumi, yang disebabkan oleh lepasnya energi yang berasal dari dalam bumi. • Penyebab utama gempa adalah pergerakan lempeng litosfer dan tegangan yang terkumpul di daerah sambungan. • Klasifikasi gempa berdasarkan :
  • 163. • 1.Penyebabnya • vulkanik : erupsi gunung api • tektonik : dislokasi / pergeseran lapisan batuan • terban / runtuhan : runtuhnya massa batuan mengisi ruang yang kosong di dalam litosfer • Gempa banyak terjadi di sepanjang patahan kerak bumi, karena tempat ini menjadi wilayah pertemuan 2 buah lempeng yang saling bergerak dan mengalami tegangan serta gesekan yang kuat.
  • 164. • Intensitas kekuatan gempa yang biasa digunakan adalah Richter Magnitue Scale ( skala richter ) . • Getaran gempa direkam oleh seismograf. • 2.Lokalisasi Gempa • hiposentrum, paling dalam mencapai 700 km di bawah permukaan laut. • Terbagi menjadi : dalam ( 300 – 700 km ) • pertengahan ( 100 – 300 km ) • dangkal ( < 100 km )
  • 165. • Hiposentrum yaitu titik di permukaan bumi yang tepat berada di atas hiposentrum. • 3.Kekuatan Gempa • Metode untuk menghitung kekuatan gempa : • a.)skala mercalli • Menggunakan indikator berupa kerusakan material yang ditimbulkan.
  • 166.
  • 167. • b.skala richter • Berdasarkan jumlah energi yang dibebaskan ( magnitudo gempa ) . • Setiap angka dalam skalanya menyatakan gaya 32x lebih kuat dari angka sebelumnya. • Dibuat oleh Charles Francis Richter.
  • 168.
  • 169. • 4.Intensitas • Makroseisme, yaitu intensitasnya besar dan dapat diketahui tanpa seismograf. • Mikroseisme, yaitu intensitasnya kecil dan hanya dapat diketahui dengan seismograf. • Tindakan yang harus dilakukan pada saat gempa : •  lindungi tubuh dari jatuhan benda – benda,jangan berdiri dekat gedung, tiang, dan pohon • jangan menyebabkan kepanikan • berpeganganlah dengan erat sehingga tidak terjatuh • cepat mengungsi ke dataran yang lebih tinggi
  • 170. E. Pengaruh Proses Eksogen terhadap Kehidupan • Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. • Macam tenaga eksogen: • 1.Pelapukan / Weathering • Yaitu proses penghancuran massa batuan. • Terdiri atas :
  • 171. • desinteragrasi / pelapukan mekanik, yaitu proses penghancuran massa batuan, tanpa mengubah struktur kimiawi batuan tersebut. Terjadi karena perubahan dan pembekuan air menjadi kristal – kristal es pada celah – celah batuan.
  • 172. • pelapukan kimiawi, yaitu proses penghancuran massa batuan disertai perubahan struktur kimiawi batuannya.
  • 173. • pelapukan biologis, yaitu penghancuran massa batuan oleh makhluk hidup.
  • 174. • 2.Erosi • Yaitu proses pelepasan dan pemindahan massa batuan oleh suatu zat pengangkut. • Terdiri dari :
  • 175. • Erosi air sungai
  • 176. • Erosi air laut
  • 178. • Erosi angin / deflasi
  • 179. • Bentuk muka bumi akibat erosi : Cliff, yaitu pantai terjal dan berdinding curam.
  • 180. • Relung, yaitu cekungan di dinding cliff.
  • 181. • Dataran abrasi, yaitu hamparan wilayah pendataran akibat abrasi.
  • 183. • Morena, yaitu massa batuan hasil erosi yang berukuran besar / kecil.
  • 184. • Ngarai, yaitu lembah yang dalam.
  • 185. • Batu jamur, yaitu terbentuk karena erosi angin.
  • 186. • 3.Sedimentasi • Bentang alam akibat proses pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya : • sedimentasi fluvial • Contohnya :
  • 189. • sedimentasi eolis • Contohnya : gumuk pasir ( sand dunes ). • sedimentasi marine • Contohnya :
  • 190. • Tombolo, yaitu endapan pasir yang menghubungkan2 pulau/
  • 191. • Bar, yaitu endapan pasir di pantai dengan arah memanjang.
  • 192. F. Pembentukan Tanah dan Pemanfaatannya • 1.Pengertian Pedosfer • Yaitu lapisan tempat pembentukan tanah. • Tanah terbentuk dari campuran hasil pelapukan batuan,bahan organik, bahan anorganik, air, dan udara.
  • 193. • Faktor yang mempengaruhi proses pembentukan dan perkembangan tanah: • bahan induk : batuan beku, sedimen, metamorf, bahan organik. • iklim: curah hujan dan suhu. • organisme hidup : hewan dan tumbuhan. • relief/topografi : kecuraman lereng. • waktu : tingkat perkembangan dan umur.
  • 194. • Manfaat tanah : • sebagai penyedia unsur hara untuk tumbuhan. • sebagai penyedia makanan untuk biota tanah. • sebagai habitat makhluk hidup dan aktivitas. • sebagai sumber bahan baku barang kerajinan/perabot rumah tangga. • berperan penting dalam ekologi. • memiliki nilai ekonomis sebagai aset yang dapat disewakan / diperjualbelikan. • mengandung barang tambang yang bermanfaat.
  • 195.
  • 197. • a.)lapisan tanah atas ( top soil ) • Horison O : tersusun dari sisa – sisa tanaman dan bahan organik tanah hasil dekomposisi serasah. • Horison A : tersusun dari bahan mineral berkandungan bahan organik tinggi sehingga berwarna agak gelap.
  • 198. • b.)lapisan tanah bawah ( sub soil ) • Lapisan eluviasi : horison yang telah mengalami proses pencucian sanga intensif sehingga kadar bahan organik tanah liat silikat, besi, dan aluminium rendah tetapi kadar pasir dan debu kuarsa sert mineral resisten lainnya tinggi sehingga berwarna agak terang. • Horison B : horison pengendapan / iluvial sehingga terjadi akumulasi dari bahan – bahan yang tercuci dari horison di atasnya.
  • 199. • c.)lapisan horison c • Yaitu lapisan tanah yang bahan penyusunnya masih serupa dengan batuan induk atau belum terjadi perubahan. • d.)batuan induk tanah ( R) • Yaitu bagian yang masih berupa batuan.
  • 200. • 3.Komponen Penyusun Tanah • Berupa padatan mineral,bahan organik, air, dan udara. • Tanah yang subur terdiri dari 45 % bahan mineral, 5 % bahan organik, 25 % air, dan 25 % udara. • 4.Sifat Tanah • a.)sifat fisik tanah
  • 201. • Yaitu warna, tekstur, struktur, konsistensi, bobot isi,bobot jenis, kedalaman efektif tanah, drainase,permeabilitas, potensi mengembang – mengerut, indeks pengembangan, dan kematangan tanah. • b.)sifat kimia tanah • derajat keasaman tanah( pH ) • C – organik • N – Total • Posfor, Kalium, Natrium, Calcium, dan Magnesium.
  • 202. • c.)sifat biologi tanah • total mikroorganisme tanah • jumlah fungsi tanah • jumlah bakteri pelarut posfat • total respirasi tanah • 5.Jenis Tanah dan Penyebarannya
  • 203. • tanah podzolit, yatu hasil pelapukan batuan yang mengandung kuarsa.
  • 204. • tanah organosol, yaitu hasil dari bahan induk organik.
  • 205. • tanah aluvial, yaitu hasil endapan lumpur – sungai.
  • 206. • tanah kapur, yaitu terbentuk dari batuan kapur.
  • 207. • tanah vulkanis/andosae, yaitu terbentuk dari pelapukan batuan –batuan vulkanis.
  • 208. • tanah pasir, terbentuk dari pelapukan batuan pasir.
  • 209. • tanah humus, terbentuk dari pembusukan tumbuh – tumbuhan.
  • 210. • tanah laterit, terbentuk dari tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium.
  • 211. • 6.Penyebab Kerusakan Tanah • proses kimiawi air hujan • proses mekanis air hujan • perusakan hutan • proses alih fungsi lahan • erosi air hujan • kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah perakaran • terkumpulnya garam di daerah perakaran ( salinasi ) • penjenuhan tanah oleh air ( waterlogging ) dan erosi
  • 212. • 7.Dampak Kerusakan Tanah Terhadap Lingkungan • a.)kerusakan di tempat terjadinya erosi : • penurunan produktivitas tanah • kehilangan unsur hara yang diperlukan tanaman • penurunan kualitas tanaman • laju infiltrasi dan ketahanan tanah menahan air berkurang • struktur tanah menjadi rusak • lebih banyak tenaga yang diperlukan untuk mengolah tanah • pendapatan petani semakin berkurang
  • 213. • b.)kerusakan di tempat penerima hasil erosi : • pendangkalan sungai • hilangnya kesuburan tanah • air menjadi kotor dan diperlukan biaya yang lebi banyak untuk menjernihkannya • air yang keruh menghambat proses fotosintesis • keseimbangan sungai terganggu
  • 214. • 8.Usaha Mengurangi Kerusakan Tanah • penghijauan, yaitu penanamankembali dengan berbagai jenis vegetasi.
  • 215. • reboisasi,yaitu penanaman kembali hutan yang gundul dengan jenis tanaman keras.
  • 216. • menanami tanaman dengan searah kontur.
  • 217. • penanaman tumbuhan penutup tanah ( buffering)
  • 218. • penanaman tanah secara berbaris ( strip cropping )
  • 219. • pergiliran tanaman ( crop rotation ), yaitu menanami lahan dengan berbgai jenis vegetasi secara bergiliran.
  • 220. • pembuatan tanggul /guludan sejajar dengan kontur.
  • 221. • pembuatan terrassering pada lahan yang yang panjang dan lereng yang miring.

Notas do Editor

  1. yyyy