2. Defenisi
Biodiversitas adalah jumlah jenis yang dapat ditinjau
dari tiga tingkat sebagai berikut:
1. Pada tingkat gen dan kromosom yang merupakan
pembawa sifat keturunan
2. Pada tingkat jenis yaitu berbagai golongan makhluk
hidup yang mempunyai susunan gen tertentu
3. Pada tingkat ekosistem atau ekologi yaitu tempat
jenis itu melangsungkan kehidupannya dan berinteraksi
dengan faktor biologi dan non biotik
3. Berdasarkan pengertian keanekaragaman hayati (biodiversitas),
keanekaragaman hayati atau biodiversitas akan semakin besar apabila
makin besar jumlah jenis atau spesies. Apabila jenis baru ada lebih banyak
dari kepunahan yang terjadi, maka keanekaragaman hayati atau
biodiversitas bertambah. Hal sebaliknya terjadi apabila kepunahan yang
terjadi lebih banyak dari adanya spesies baru yang muncul, sebagai contoh
kejadian yaitu bencana alam.
4. Keanekaragaman hayati merupakan sumber daya alam hayati karena
merupakan bagian dari mata rantai tatanan lingkungan atau ekosistem,
mampu merangkai satu unsur dengan unsur tatanan lingkungan yang lain,
dan dapat menunjang tatanan lingkungan itu sehingga menjadikan
lingkungan alam ini suatu lingkungan hidup yang mampu memberikan
kebutuhan makhluk hidupnya.
5. Lingkungan yang hanya memiliki keanekaragaman hayati atau
biodiversitas yang rendah akan rentan dengan gangguan keseimbangan
ekosistem. Semakin beragam atau biodiversitas yang tinggi akan menjaga
ekosistem tersebut tetap lestari.
6. konservasi dan aksi lingkungan lainnya untuk menjaga kestabilan dan
kelestarian lingkungan manusia. Hal yang paling penting untuk dijaga
dalam biodiversitas atau keanekaragaman hayati adalah habitat dari jenis
itu sendiri. Hal seperti illegal logging dan sejenisnya harus dihentikan
karena akan berdampak sangat buruk untuk keanekaragaman hayati.
7. Biodiversitas menurut ahli
WWF (1989) menyebut biodiversitas sebagai
keanekaragaman hidup di bumi, mencakup jutaan
spesies tumbuhan, hewan, mikroorganisme; materi
genetik yang dikandungnya; serta ekosistem yang
dibangun sehingga menjadi sebuah linkungan hidup.
Pengertian keanekaragaman hayati adalah
variabilitas di antara makhluk hidup dari semua sumber,
termasuk interaksi ekosistem terestrial, pesisir dan
lautan dan ekosistem akuatik lain serta kompleks
ekologik tempat hidup makhluk hidup menjadi
bagiannya. Hal ini meliputi keanekaragaman jenis,
antar jenis dan ekosistem (Convention on Biological
Diversity, 1993).
8. Pengertian keanekaragaman hayati menurut pendapat ahli
yang lain yaitu Sudarsono dkk (2005: 6) menyebutkan bahwa
keanekaragaman hayati adalah ketersediaan keanekaragaman
sumber daya hayati berupa jenis maupun kekayaan plasma nutfah
(keanekaragaman genetik di dalam jenis), keanekaragaman
antarjenis dan keanekaragaman ekosistem.
Pengertian Keanekaragaman hayati atau biodiversitas menurut
Global Village Translations (2007:4) adalah semua kehidupan di
atas bumi ini baik tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme
serta berbagai materi genetik yang dikandungnya dan
keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup. Termasuk
didalamnya kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari
organisme-organisme yang berasal dari semua habitat baik yang
ada di darat, laut maupun sistem-sistem perairan lainnya.
9. Pengertian keanekaragaman hayati yang lebih mudah dari
keanekaragaman hayati adalah kelimpahan berbagai jenis
sumberdaya alam hayati (tumbuhan dan hewan) yang terdapat di
muka bumi (Ani Mardiastuti, 1999: 1).
Pengertian Biodiversitas (dari Society of American Foresters):
Biodiversitas mengacu pada macam dan kelimpahan spesies,
komposisi genetiknya, dan komunitas, ekosistem dan bentang alam
di mana mereka berada. Definisi yang lain menyatakan bahwa
biodiversitas sebagai diversitas kehidupan dalam semua bentuknya,
dan pada semua level organisasi. Dalam semua bentuknya
menyatakan bahwa biodiversitas mencakup tumbuhan, binatang,
jamur, bakteri dam mikroorganisme yang lain. Semua level
organisasi menunjukkan bahwa biodiversitas mengacu pada
diversitas gen, spesies dan ekosistem.
10. Menurut UU No. 5 Tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan
keanekaragaman di antara makhluk hidup dari sumber, termasuk di
antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta
komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari
keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara
spesies dengan ekosistem.
11. Biodiversitas juga mengacu pada macam struktur ekologi, fungsi atau
proses pada semua level di atas. Biodiversitas terjadi pada skala spasial
yang mulai dari tingkat lokal ke regional dan global. Biodiversitas dapat
pula dikelompokkan ke dalam: diversitas komposisional, struktural dan
fungsi.
12. 1. Diversitas komposisional mencakup apa yang dikenal dengan diversitas
spesies termasuk diversitas genetik dan ekosistem. Menjaga diversitas
genetik sangat penting bagi eksistensi diversitas spesies, sedangkan
menjaga diversitas ekosistem penting untuk menyediakan habitat yang
diperlukan untuk mengonservasi berbagai spesies.
2. Diversitas struktural berkaitan dengan susunan spasial unit-unit fisik.
Pada level tegakan, diversitas struktural dapat dikarakterisasi dengan
jumlah strata dalam hutan, misalnya kanopi tumbuhan utama,
subkanopi, semak, tumbuhan herba. Pada level bentang alam, diversitas
struktural dapat diukur dengan distribusi kelas-kelas umur pada suatu
hutan atau susunan spasial dari ekosistem yang berbeda.
13. 3. Diversitas fungsional merupakan variasi dalam proses-proses ekologi,
seperti pendauran unsur hara atau aliran energi. Ini merupakan komponen
yang paling sulit untuk diukur dan dipahami.
14. Ahli ekologi membedakan biodiversitas pada skala spasial pada tiga
kategori: alpha, beta dan gamma . Diversitas alpha adalah diversitas di
dalam suatu habitat. Diversitas beta merupakan diversitas di antara
habitat, sedangkan diversitas gamma merupakan diversitas di antara
geografi (diversitas skala geografi).
15.
16. Apa manfaat biodiversitas bagi manusia?
Biodiversitas memiliki manfaat yang sangat berarti
khususnya bagi kehidupan manusia. Beberapa manfaat
dari biodiversitas tersebut antara lain:
1. Melengkapi bahan makanan manusia
2. Sebagai bahan obat-obatan
3. Sebagai sumber daya alam
4. Menjadi sumber jasa ekologis seperti siklus
biogeokimia, pengendalian hama, purifikasi air,
pengaturan iklim, dll.
17. Nilai-Nilai Keanekaragaman
Hayati
1 Nilai Ekologis
Setiap sumberdaya alam merupakan unsur ekosistem alam. Sebagai misal,
suatu tumbuhan dapat berfungsi sebagai pelindung tata air dan kesuburan
tanah. Suatu jenis satwa dapat menjadi key species yang menjadi kunci
keseimbangan alam.
2 Nilai Komersial
Secara umum telah dipahami bahwa kehidupan manusia tergantung
mutlak kepada sumber daya alam hayati. Keanekaragaman hayati
mempunyai nilai komersial yang sangat tinggi. Sebgai gambaran, sebagian
dari devisa Indonesia dihasilkan dari penjualan kayu dan bentuk-bentuk
lain eksploitasi hutan.
18. 3 Nilai Sosial dan Budaya
Keanekaragaman hayati mempunyai nilai sosial dan budaya yang sangat
besar. Suku-suku pedalaman tidak dapat tinggal diperkotaan karena bagi
mereka tempat tinggal adalah hutan dan isinya. Sama halnya dengan suku-
suku yang tinggal dan menggantungkan hidup dari laut. Selain itu
keanekaragaman hayati suatu negara lain didunia. Konstribusi-konstribusi
ini tentunya memberikan makna sosial dan budaya yang tidak kecil.
19. 4 Nilai Rekreasi
Keindahan sumber daya alam hayati dapat memberikan nilai untuk
menjernihkan pikiran dan melahirkan gagasan-gagasan bagi yang
menikmatinya. Kita sering sekali pergi berlibur ke alam, apakah itu
gunung, gua atau laut dan lain sebagainya, hanya untuk merasakan
keindahan alam dan ketika kembali ke perkotaan kita merasa berenergi
untuk terus melanjutkan rutinitas dan kehidupan.
20. 5 Nilai Penelitian dan Pendidikan
Alam sering kali menimbulkan gagasan-gagasan dan ide cemerlang bagi
manusia. Nilai ini akan memberikan dorongan untuk mengamati fenomena
alam dalam bentuk penelitian. Selain itu alam juga dapat menjadi media
pendidikan ilmu pengetahuan alam, maka sangat diperlukan bahan untuk
penelitian maupun penghayatan berbagai pengertian dan konsep suatu
ilmu pengetahuan.