1. BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
Perangkat keras komputer adalah semua bagian fisik komputer, dan
dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di
dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan
instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya.
Hardware dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan nama “perangkat
keras” yaitu salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alatnya bisa
dilihat dan diraba secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi
untuk mendukung proses komputerisasi. Hardware dapat bekerja berdasarkan
perintah yang telah ditentukan atau disebut juga dengan istilah “instruction set”.
Adanya perintah yang dapat dimengerti oleh hardware, maka hardware tersebut
dapat melakukan berbagai kegiatan yang telah ditentukan oleh pemberi perintah.
(Gambar perangkat keras komputer, 2012)
Secara fisik, Komputer terdiri dari beberapa komponen yang merupakan
suatu sistem. Sistem adalah komponen-komponen yang saling bekerja sama
membentuk suatu kesatuan. Apabila salah satu komponen tidak berfungsi, akan
mengakibatkan tidak berfungsinya proses-proses yang ada pada komputer dengan
baik. Komponen komputer ini termasuk dalam kategori elemen perangkat keras
(hardware). Berdasarkan fungsinya, perangkat keras komputer dibagi menjadi :
Input divice (unit masukan); Process device (unit Pemrosesan); Output device
(unit keluaran); Backing Storage ( unit penyimpanan); dan Periferal ( unit
tambahan). (Perangkat Keras, 2012)
2. BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Prinsip Kerja Komputer
Menurut Elias M. Awad, komputer adalah alat hitung yang memproses data yang
disajikan dalam bentuk data diskret (digital) dan data kontinyu (analog). Selain
itu, komputer juga merupakan sebuah alat elektronik yang mampu melaksanakan
tugas diantaranya adalah menerima input, memproses input sesuai dengan
programnya, menyimpan perintah-perintah dan hasil pengolahan, serta
menyediakan output dalam bentuk informasi. Urutan proses kerja dapat dilihat
pada Gambar 1.
Gambar 1. Urutan prose kerja komputer
1. Input, yaitu media yang digunakan untuk memasukkan data ke dalam
proses. beberapa hardware yang berfungsi sebagai input antara lain:
keyboard, mouse, joystick, tombol start & reset yang ada di front
panelcpu, tombol eject pada CD/DVD-Rom, webcam.
2. Proses, yaitu suatu alat yang digunakan untuk memproses data dari Input
yang nantinya akan dikeluarkan ke system Output. Proses ini berperan
penting dalam system komputer. Media untuk proses yang sudah menjadi
system yang utuh Mainboard atau sering disebut Motherboard. Dimana di
dalam mainboard ini sudah termasuk di dalamnya prosesor yang berfungsi
untuk mengolah data yang terletak di dalam CPU (Central Processing
Unit). Ketika menerjemahkan data, prosesor dibantu oleh hardware-hardware
lainnya seperti memori RAM (kecepatan membaca data),
harddisk (menyimpan data), power supply (memberikan asupan daya
listrik kepada hardware-hardware lainnya dalam CPU), VGA (ketika data
yang diolah berhubungan dengan grafis), soundcard (berhubungan dengan
audio-output), modem (untuk internet), dan lain sebagainya, dimana ketika
hardware-hardware tersebut bekerja, semuanya terhubung lewat
motherboard.
3. 3. Output, yaitu media keluaran dimana media ini adalah untuk menampilkan
hasil data dari proses tersebut. beberapa hardware yang dikategorikan
sabagai output adalah sebagai berikut: monitor, speaker, headset, printer,
scanner, dan lain sebagainya.
Pada prinsipnya, sebuah sistem komputer terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
CPU
Memori, terdiri dari memori program dan memori data, dan
Perangkat Input/Output
Sistem komputer ini baru akan bekerja apabila ada program komputer yang berisi
instruksi yang memerintahkan CPU. secara lebih rinci, cara kerja komputer dapat
dilihat seperti pada Gambar 2.
3
Gambar 2. Cara kerja komputer
Peralatan Input, merupakan perangkat keras komputer yang berfungsi
untuk memasukkan data ke dalam memori komputer.
Perantara Input/Output. Untuk melakukan hubungan piranti di luar sistem
komputer membutuhkan perantara I/O. Perantara I/O sebagai jembatan
penghubung antara mikrokomputer dengan piranti di luar system dapat
menerima data dari mikrokomputer dan dapat pula memberi data ke
mikrokomputer. Ada dua macam perantara I/O, yaitu piranti untuk
hubungan serial (UART - Universal Asynchronous Receiver-Transmitter)
dan piranti untuk hubungan paralel (PIO – Paralel Input Output).
4. Prosesor – CPU (Central Processing Unit), merupakan bagian fungsional
yang utama dari sebuah sistem komputer atau sebagai otak dari sebuah
komputer. Di dalam CPU inilah semua kerja komputer dilakukan. Hal-hal
yang perlu dilakukan CPU adalah: membaca, mengkodekan dan
mengeksekusi instruksi program, mengirim data dari dan ke memori, serta
ke bagian input/output, merespon interupsi dari luar. Menyediakan clock
dan sinyal kontrol kepada sistem.
Prosesor sendiri terdiri dari 3 bagian utama:
Kontrol unit (merupakan bagian utama dari sebuah prosesor) yang
bertugas untuk mengontrol semua perangkat yang terpasang pada
komputer, mulai dari input device sampai dengan output device;
Aritmatika dan Logika yang merupakan bagian dari prosesor yang
memiliki tugas khusus untuk mengolah data aritmatika serta data logika;
Memori Unit merupakan bagian dari prosesor yang berfungsi sebagai unit
pendukung dimana perintah-perintah yang sering digunakan oleh prosesor
akan disimpan sementara pada bagian ini.
Instruksi mesin. Sebuah komputer akan bekerja bila mendapat instruksi-instruksi
yang dikemas dalam sebuah program. Semua instruksi tersebut diproses oleh
komputer di CPU. Mikroprosesor dai CPU hanya akan mengeksekusi instruksi
yang dikenali. Instruksi-instruksi ini dikenal sebagai instruksi mesin (machine
instruction) atau instruksi komputer (computer instruction). Kumpulan fungsi
yang dapat dieksekusi CPU disebut set instruksi (instruction set) CPU.
Output device, merupakan bagian dari perangkat komputer yang berguna untuk
menghasilkan keluaran, baik itu berupa hardcopy maupun softcopy, atau keluaran
alam bentuk gambar dan suara.
B. Merakit dan Menginstall Komputer
Merakit komputer merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi yang suka
dengan perakitan komputer. Sebelum mulai merakit komputer, maka persiapkan
dulu komponen-komponennya, seperti casing (termasuk catu daya), motherboard,
processor, heatsink dan kipasnya, memory, kartu grafis (VGA/AGP), harddisk,
CDROM/DVDROM, floppy disk drive, monitor, speaker, keyboard dan mouse.
Selain komponen di atas, persiapkan juga CD driver dan CD sistem operasi serta
software yang diperlukan. Persiapkan pula berbagai alat tangan seperti obeng,
tang dan pinset. Langkah-langkah untuk merakit PC secara umum adalah seperti
berikut ini.
4
5. 1. Menyiapkan dan Mengamati Motherboard.
Siapkan Motherboardnya dan amati bagian-bagiannya dengan seksama.
Apabila perlu tulislah posisi komponen yang ada padanya agar lebih
paham.
Gambar 1. Motherboard Gigabyte GA-8S661FXM-775
Seteleh itu buka pengunci socket processor.
Gambar 2. Socket processor yang terbuka
5
2. Persiapkan Processor.
Perhatikan bahwa processor mempunyai tanda pada salah satu sudutnya,
dalam hal ini biasanya ditandai dengan lekukan, lubang atau anak panah.
Cocokan tanda tersebut dengan tanda yang ada pada socket processor.
Jika saudara melakukan hal tersebut di atas dengan tepat, maka processor
akan dapat dimasukkan ke socketnya dengan baik dan benar.
Kunci kembali socket tersebut, dengan cara menekan tuas kebawah dan
mengaitkan pada pengunci yang ada.
6. 3. Memasang Heatsink dan Kipas Pendingin.
Heatsink dan kipas angin biasanya sudah dirangkai menjadi satu, sehingga
kita hanya tinggal memasangnya dan untuk memasangnya sangatlah
mudah.
Sebelum memasang, perhatikan posisi kabel daya untuk kipas dengan
lokasi connector dayanya. Cari jarak terpendek agar kabel daya itu tidak
bersinggungan dengan kipas.
Gambar 3. Hasil pemasangan pendingin dan kipas processor
Dalam contoh heatsink Pentium 4 kali ini bentuk pendinginnya adalah
bulat dan terdapat 4 buah pengunci pada 4 titik disekeliling pendingin.
Pasanglah heatsink tersebut dengan cara meletakkannya tepat di atas
processor dan sesuikan dudukan pendingin pada motherboard yang ada.
Kunci 4 titik pada pendingin tersebut dengan cara tekan dan putar searah
dengan jarum jam menggunakan obeng plus (+).
6
4. Memasang Memory
Untuk memasang memory, maka bukalah pengunci slot memory di kedua
sisinya pada motherboard.
Perhatihkan bahwa setiap keping memori memiliki celah pada sisi
bawahnya. Pada praktek kali ini kita menggunakan double data rate
random access memory (DDRAM). Ada jenis RAM yang lain, tetapi saat
ini susah ditemukan di pasaran dalam keadaan baru yang disebut dengan
syncronous dynamic random access memory (SDRAM).
Cocokkan celah ini dengan slot memori. Jika saudara memaksakan
memasang memory dengan arah yang salah, maka dapat merusakkan
memory atau bahkan motherboardnya.
7. Gambar 4. Pemasangan DDRAM
Tekan keping memori pada kedua sisinya sehingga terdengar bunyi “klik”,
dan penguncinya akan menutup dengan sendirinya.
7
5. Menyiapkan Casing.
Siapkan casing yang akan digunakan.
Letakkan di atas meja atau tempat lain yang dianggap aman.
Lepas sekrup yang ada pada bagian belakang, kemudian buka
panelsampingnya dengan hati-hati.
Cocokkan posisi motherboard dengan dudukan yang ada pada casing.
Pastikan kaki-kaki tersebut akan mendukung motherboard saudara di
bagian yang membutuhkan tekanan kuat, seperti socket processor atau slot
memory. Jangan lupa setiap dudukan motherboard yang ada lubang
bautnya harus dikasih sekrup/baut, agar kedudukannya kuat (tidak goyah).
6. Memasang Motherboard.
Siapkan sekrup-sekrup yang digunakan dan obeng, kemudian pasang
motherboard saudara dengan benar pada dudukan yang tersedia.
Gambar 4. Memasang motherboard pada casing
8. Kuatkan (putar searah dengan jarum jam) semua sekrup yang digunakan
untuk motherboard tersebut dengan baik dan benar.
8
7. Menyiapkan Harddisk
Ambil harddisk saudara, dan perhatikan bagian jumpernya. Pada jumper
akan terdapat pilihan Master, Slave atau Cable Select. Informasi ini dapat
ditemukan pada permukaan harddisk.
Pasang jumper pada posisi sesuai dengan yang diinginkan. Jika perlu
siapkan pinset untuk mencabut dan memasang jumper pada harddisk.
8. Memasang Harddisk ke Casing.
Beberapa casing manggunakan sistem bracket yang dapat dilepas untuk
memudahkan dalam pemasangan harddisk dan floppy drive.
Gambar 5. Memasang harddisk pada casing
Pilihlah sekrup yang sesuai, jangan sampai terlalu besar atau terlalu
panjang, kemudian pasang sekrup tersebut pada dudukan harddisk dengan
baik dan benar.
9. Menghubungkan Harddisk ke Motherboard.
Perhatikan bahwa terdapat dua tipe kabel data IDE, yaitu 40-wire dan 34-
wire. Kabel 40-wire digunakan untuk harddisk, dan kabel 34-wire
digunakan untuk flopy disk drive (FDD).
Pemasangan kabel data ini tidak boleh terbalik. Pada salah satu sisi
biasanya terdapat kabel dengan warna merah yang menandakan pin nomor
1.
9. Posisi ini juga ditandai di harddisk. Normalnya posisi pin 1 pada harddisk
(kabel warna merah) berada tepat di sebelah connector daya (warna merah
pula).
10. Memasang Floppy Disk Drive (FDD).
Memasang Floppy drive, hampir sama dengan memasang harddisk,
kecuali untuk beberapa model casing yang memisahkan tempat floppy dan
harddisk.
Beberapa tipe casing, kemungkinan perlu untuk membuka panel depannya
terlebih dahulu sebelum memasang floppy disk drive.
9
11. Menyiapkan CD / DVD Drive.
Seperti halnya harddisk, CD / DVD drive juga menggunakan jumper untuk
posisi Master dan Slave. Atur jumper tesebut pada posisi yang diinginkan.
Apabila hanya terdapat sebuah harddisk, maka jumper berada pada posisi
Master.
Seandainya terdapat 2 buah harddisk pada satu computer dan keduanya
diaktifkan, maka 1 harddisk dijadikan Master dan harddisk satunya harus
diatur pada posisi Slave.
12. Memasang CD / DVD drive.
Untuk memasang CD / DVD drive biasanya kita perlu melepas panel
depan casing terlebih dahulu, atau tergantung juga jenis dan model casing
yang digunakan.
Membuka penutup drive yang ada pada panel depan.
Pasanglah CD/DVD drive dengan benar, kemudian tutup kembali panel
depan (jika menggunakan panel depan).
13. Menghubungkan CD / DVD drive ke Motherboard.
Pemasangan kabel data IDE dari CD/DVD ke motherboard sama dengan
pemasangan harddisk.
Pasang connector CD / DVD, dan ujung satunya lagi ke motherboard,
pada connector yang bertuliskan CD.
10. Jangan lupa untuk selalu merapikan kabel-kabel tersebut agar tidak saling
terkait dan “semrawut”. Atur lintasan dan jalur kabel dengan rapi, jika
perlu ikatlah agar lebih rapi dan enak dipandang mata.
14. Menghubungkan Kabel Connector pada Motherboard.
Sekarang kita perlu menyambung kabel-kabel dari casing ke motherboard.
Kabel ini terdiri dari switch daya, indikator harddisk, indikator daya,
tombol reset dan speaker, seperti tampak pada gambar berikut ini.
Untuk casing yang menyediakan panel depan, misalnya universal serial
bus (USB), maka kabel-kabelnya juga harus dihubungkan ke motherboard
agar dapat berfungsi dengan normal.
10
15. Menghubungkan Kabel Daya.
Setelah semua terpasang, maka langkah selanjutnya adalah
menghubungkan kabel daya dari catu daya ke motherboard, harddisk,
FDD dan CDROM.
Untuk motherboard Pentium 4, biasanya paling tidak ada 2 connector daya
yang harus dipasang, seperti gambar berikut ini.
Kemudian sambungkan juga kabel-kabel daya ke hardisk, floppy, dan CD/
DVD. Jika casing saudara menggunakan kipas pendingin, maka
hubungkan ke catu daya atau ke motherboard, sesuai dengan connector
yang dimiliki.
16. Siapkan Komponen-Komponen Bagian Luar.
Jika komponen bagian dalam sudah beres, maka sekarang giliran
komponenkomponen bagian luar, seperti monitor, keyboard, mouse dan
speaker.
Untuk komponen-komponen ini, kita tinggal menyambungkan kabel-kabelnya
saja pada terminal yang telah ditentukan, misalnya keyboard,
mouse, speaker dan lain-lainnya.
Jangan lupa untuk kabel-kabel daya, baik untuk bagian casing maupun
monitor.
17. Memeriksa Catu Daya.
Periksalah dengan seksama untuk catu daya yang digunakan. Tegangan
normalnya adalah 220 – 230 Volt. Apabila disediakan switch, maka
pindahkan switch ke sumber tegangan yang sesuai.
11. Beberapa power supply dilengkapi dengan pemindahan tegangan (switch)
11
antara 110 atau 220 Volt.
18. PC Saudara Sudah Siap.
Sekarang PC saudara sudah benar-benar siap, dan bisa di ON kan power
Supplynya. Jangan lupa sebelum mengONkan Power Supply tersebut
untuk selalu “berdo’a” terlebih dahulu.
Kalau belum mau ON periksa sekali lagi pengkabelan daya (sumber
tegangan) yang digunakan untuk mensupply perangkat computer tersebut.
C. Troubleshooting Komputer
Troubleshooting, adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris, yang merujuk
kepada sebuah bentuk penyelesaian sebuah masalah. Troubleshooting merupakan
pencarian sumber masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat
diselesaikan. Troubleshooting, kadang-kadang merupakan proses penghilangan
masalah, dan juga proses penghilangan penyebab potensial dari sebuah
masalah. Troubleshooting, pada umumnya digunakan dalam berbagai bidang,
seperti halnya dalam bidang komputer, administrasi sistem, dan juga
bidang elektronika dankelistrikan.
Pada komputer yang kita gunakan sehari – hari biasanya akan terjadi masalah
atau ketidak normalan. Komputer yang bermasalah tersebut akan
ditroubleshooting atau diatasi permasalahanya. Pada umumnya troubleshooting
komputer dibagi menjadi dua jenis yaitu hardware troubleshooting dan software
troubleshooting.
Troubleshooting hardware biasanya ditandai dengan monitor yang mati,
komputer yang tidak mampu menyala dan banyak lagi contohnya. Sedangkan
software troubleshooting ditandai dengan kinerja komputer yang lambat dan lain
– lain. Dan juga tidak menutup kemungkinan gejala – gejala yang ditimbulkan
oleh software seperti lambatnya kinerja komputer juga bisa dikarenakan
permasalahan dari hardware komputer tersebut.
Cara mengatasi problem atau melakukan troubleshooting standard pada
komputer bisa dikatakan seperti pertolongan pertaman pada komputer.
Menganalisa masalah yang terjadi pada komputer dan melakukan solusi yang
dapat dilakukan pada komputer tersebut.
12. Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan
pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka
kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9,
yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih
dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen
nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau
kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen
nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.
12
Masalah komputer restart sendiri
Untuk memperbaiki kerusakan komputer dengan indikator Sering Restart
secara terus menerus, kita perlu melakukan tindakan untuk melokalisir kerusakan
agar mudah dalam memperbaikinya. Tindakan melokalisir di sini adalah
melokalisir kerusakan pada perangkat keras atau perangkat lunak. Dengan
tindakan ini kita akan mengetahui dan dapat memastikan bahwa kerusakan
kemungkinan besar terjadi pada perangkat keras maupun perangkat lunak.
Melokalisir kerusakan ini untuk mempermudah dalam proses memperbaiki
komputer yang sering restart.
Untuk melokalisir kerusakan, apakah kerusakan perangkat keras (hardware)
ataupun perangkat lunak (software) silahkan ikuti caranya berikut ini.
Hidupkan komputer
Saat komputer mulai menampilkan pesan di monitor, tekan tombol
DEL/F2 (untuk masuk ke menu BIOS
Biarkan tampilan menu BIOS beberapa menit untuk membuktikan bahwa
komputer masih tetap restart atau tidak (5 menit).
Setelah melakukan tindakan di atas maka kita sudah bisa menyimpulkan
kerusakan komputer dan kita sudah bisa melokalisir kerusakan komputer baik
pada hardware maupun apda software.
Hasil Lokalisir yang disimpulkan adalah apabila komputer tidak restart dengan
sendirinya selama 5 menit yang ditargetkan di atas maka kerusakan bisa
dipastikan terjadi pada perangkat Lunak (sistem operasi). Sedangkan apabila
sebelum 5 menit komputer sudah restart dengan sendirinya maka dapat dipastikan
bahwa kerusakan atau permasalahan terjadi pada perangkat keras.
13. Langkah Penyelesaian Apabila Komputer Restrat
Apabila kerusakan pada software sistem opereasi sebaiknya lakukan
tindakan repair Operating System yang terinstall, apabila tidak berhasil
juga dalam merepair Operating System (OS) maka langkah terakhir harus
installasi ulang OS-nya.
Apabila kerusakan pada perangkat keras maka lakukan perbaikan dengan
mencoba untuk mengganti perangkat keras pengganti, seperti mengganti
memori yang terpasang dengan memori yang baru, mengganti power
supply dengan power supply yang baru atau menanggalkan perangkat
keras yang terpasang seperti CD-ROM/DVD-ROM/CD-DVD-RW dan
sebagainya.
13
14. BAB III
PENUTUP
14
Kesimpulan
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa cara kerja komputer adalah diawali
dengan memasukkan datadari perangkat input kemudian data tersebut diolah
sedemikian rupa oleh CPU sesuai dengan yang kita inginkan. Data yang telah
diolah CPU akan disimpan ke dalam memori komputer atau biasa disebut disk.
Selanjutnya, data yang disimpan dapat kita lihat hasilnya melalui perangkat
keluaran.
Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer
tersebut, tentunya akan lebih memperkaya pengetahuan kita di bidang komputer,
jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan
pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis, kalaupun harus
membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak permasalahannya.
Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan
lebih mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer
dan tentunya akan lebih menyenangkan apabila kita dapat memperbaiki sendiri
permasalahan tersebut.
Referensi
http://ahmadriyadhmz.files.wordpress.com/2010/12/merakit-komputer.pdf
http://blog.ub.ac.id/fauziahmayasari/2012/07/04/prinsip-kerja-komputer/
http://bagusanandya.wordpress.com/2013/04/29/isi-makalah-troubleshooting-komputer/