SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 47
Baixar para ler offline
Dampak Importasi Daging Kerbau Terhadap
Perkembangan Penyakit Mulut dan Kuku serta
Penanganannya di Indonesia
Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD – Ketua 2 PB PDHI
SEMINARNASIONAL
DAMPAKIMPORTASIDAGINGKERBAUTERHADAPUSAHASAPIPOTONGDANKEAMANAN
PENYAKITMULUTDANKUKUDIINDONESIA
PBISPI&PBPDHI,Jakarta,23Januari2020
Garis Besar Presentasi
1. Status dan Situasi PMK Global
2. Struktur Industri Kerbau di India
3. Status dan Situasi PMK di India
4. Status dan Situasi PMK di Indonesia
5. Dampak Kerugian Ekonomi Apabila Wabah PMK
Berjangkit di Indonesia
6. Mitigasi Risiko PMK
7. Rencana Kesiapsiagaan Darurat dan Respon PMK
di Indonesia
8. Kesimpulan dan Saran
Status dan
Situasi
PMK Global
1
Konsumsi Daging Sapi/Kerbau (kg)
per Kapita (2019)
Australia
18,3 kg
Selandia
Baru
11,8 kg
India
0,5 kg
Amerika
Serikat
26,7 kg
Kanada
17,6 kg
Brazil
24,6 kg
Jepang
7,4 kg
Indonesia
2,0 kg
Sumber: OECD (2019)
Konsumsi daging sapi/kerbau dunia = 6,4 kg per kapita
Produksi Daging Sapi/Kerbau Dunia
(metrik ton) (2019)
Amerika
Serikat
12,7 juta
Brazil
10,2 juta
India
4,3 juta
China
7,4 juta
Australia
2,2 juta
Uni Eropa
7,8 juta
Argentina
3,0 juta
Meksiko
2,0 juta
Amerika Serikat adalah produsen terbesar daging sapi di dunia
(20%), diikuti dengan Brazil (15%) dan Uni Eropa (12%).
Top Negara Eksportir Daging Sap/Kerbau
(juta metrik ton) (2019)
Brazil
India*
Australia
Amerika Serikat
Lain-lain
Selandia Baru
Kanada
Uruguay
Paraguay
Uni Eropa
Argentina
Meksiko
2017 2019
* Termasuk daging kerbau
Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
• Virus PMK adalah virus RNA yang menyebabkan penyakit
vesikular akut pada bovidae liar dan ruminansia domestik.
• Virus PMK terdiri dari 7 serotipe yang berbeda secara
antigenik (tipe O, A, Asia 1, C, SAT1, SAT 2, dan SAT 3)
yang tidak memiliki proteksi silang satu dan lainnya.
• Lebih dari 60 subtipe virus PMK yang kekebalan terhadap
satu tipe tidak memproteksi tipe lainnya. Strain baru
kadang-kadang muncul.
• PMK adalah suatu penyakit pandemik, yang menyebabkan
kerugian global sebesar US$6,5-21 miliar atau Rp. 87,7-
283,5 triliun per tahun.
Sumber: Towhid S.T. (2016). Foot-and-mouth disease: Current scenario in Asia and Bangladesh.
Malaysian Journal of Microbiology, Vol 12(5) Special Issue 2016, pp. 399-407.
Konteks PMK Global
• Sangat menular dan menyebar secara cepat pada hewan
berkuku belah.
• 1 miliar dari 1,7 miliar ruminansia besar global berada di
negara-negara endemik.
• 2% populasi sapi dunia terjangkit PMK dalam setahun.
• Estimasi global 32 juta LSU terkena (atau >250 juta berdasarkan
kasus serologis vs kasus yang dilaporkan)
• Kepentingan investasi untuk pengendalian PMK berkontribusi
terhadap:
– pertumbuhan ekonomi, perdagangan dan keberlanjutan;
– ketahanan pangan;
– ekonomi pedesaan dan pendapatan masyarakat; serta
– mitigasi emisi lingkungan.
Peta Status Resmi PMK Global (2019)
Negara anggota/zona bebas
PMK tanpa vaksinasi
Negara anggota/zona bebas
PMK dengan vaksinasi
Ditangguhkan status
bebas PMK
Negara Anggota/zona
tanpa status resmi PMK
Indonesia
Status negara/zona bebas PMK dan
program pengendalian resmi PMK
Negara-negara utama pengekspor daging
sapi yang bebas PMK sangat sedikit
37%
1%
6%
4%
52%
Negara bebas PMK tanpa
vaksinasi
Negara bebas PMK
dengan vaksinasi
Zona bebas PMK tanpa
vaksinasi
Zona bebas PMK dengan
vaksinasi
Negara endemis PMK
Amerika Serikat
Australia
Canada
Mexico
Selandia Baru
Paraguay
UruguayArgentina
Brazil
China
India
Pakistan
Russia
Korea Selatan
Jerman
Perancis
Irlandia
Itali
Jepang
Jumlah negara anggota OIE = 182 (2019)
Jumlah negara anggota OIE yang masih
tertular PMK = 94 (2019)
Pengendalian PMK Global
• Roadmap global “Progressive Pathways for Foot and Mouth
Disease Control” (PCP-FMD) dimulai pada tahun 2012 oleh
FAO dan OIE.
• Pengendalian lewat vaksinasi dan diagnotik pendukung.
• Regional Roadmap terdiri dari:
– Hemispheric Program for the Eradication of Foot-and-Mouth Disease
(PHEFA) – Amerika Utara, Tengah, dan Selatan.
– European Commission for the Control of Foot-and-Mouth Disease
(EuFMD) – Eropa, Timur Tengah, dan Asia Barat.
– Reseau Mediterranéen de Santé Animale (REMASA) – Afrika.
– South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC) – Asia
Selatan.
– South-East Asia and China Foot and Mouth Disease (SEACFMD) –
Asia Tenggara. Sumber: https://www.foot-and-mouth.org/science/roadmaps
Struktur
Industri
Kerbau di
India
2
Peta India
• Ibukota: New Delhi.
• 29 negara bagian
ditambah 7 wilayah
persatuan (union
territory).
• Penduduk: Populasi
ke-2 terbesar di
dunia sekitar 1,3
miliar.
• Pemerintah Federal
dengan pemerintah
Negara Bagian.
Populasi ternak di India (2019)
• Total populasi ternak = 535,78 juta ekor (kenaikan 4,6% dari tahun 2012)
• Total populasi sapi = 192,49 juta ekor (kenaikan 0,8 % dari tahun 2012)
• Total populasi kerbau = 109,85 juta ekor (kenaikan 1,0% dari tahun 2012).
Sensus Ternak:
35,94% - Sapi
27,80% - Kambing
20,45% - Kerbau
13,87% - Domba
1,69% - Babi
Industri Daging Sapi/Kerbau di India
• Struktur industri daging sapi/kerbau di India sangat tidak
sistematis dan hanya jumlah daging amat kecil yang diproses
untuk penambahan nilai.
• Sebagian besar daging diproduksi berasal dari rumah potong
hewan (RPH) tradisional.
• Kebanyakan RPH tidak teregistrasi sesuai standar APEDA
(badan otorisasi ekspor produk-produk pertanian).
• Industri daging sapi/kerbau merupakan tambahan bagi industri
susu dan semua bagian hewan digunakan dalam diversifikasi
produk, seperti untuk ‘pet food’.
• Mayoritas penduduk India (80%) adalah populasi Hindu yang
tidak makan daging sapi, tetapi permintaan akan daging
kerbau juga terbatas.
Kontribusi populasi kerbau per
negara bagian di India (2019)
Sumber: 20th Livestock Census. Vikapedia.in/Agriculture
Perbandingan ekspor daging kerbau
India terbesar ke 10 negara
Sumber: Data APEDA (2017-2018)
• Vietnam merupakan
negara pengimpor
terbesar daging
kerbau India (64%)
• Malaysia, negara
pengimpor kedua
terbesar (10%)
• Indonesia, negara
pengimpor ke-8
terbesar (2%)
Negara bebas PMK dan negara dengan zona
bebas PMK yang mengimpor daging kerbau India
Negara dengan zona bebas
PMK tanpa vaksinasi:
1. Malaysia (Sabah dan
Sarawak)
2. Namibia (1 zona)
3. Afrika Selatan (1 zona)
Negara dengan zona bebas
dengan vaksinasi:
1. Turki (1 zona)
Negara bebas PMK tanpa
vaksinasi:
1. Filipina
2. Indonesia
3. Brunei Darussalam
4. Amerika Serikat
5. Singapura
6. Jerman
Sumber: DGCIS (APEDA website) 2017-2018; OIE website
Status dan
Situasi
PMK di
India
3
Status PMK India (2015-2019)
Negara endemik PMK
Tidak memiliki zona bebas PMK
Diakui sebagai negara yang
menjalankan program nasional
pengendalian resmi PMK (Official
control programme for FMD of
India) (mulai berlaku tanggal 30
Mei 2015 – lihat sertifikat) dan
direkonfirmasi setiap tahun
Resolusi OIE – Program Nasional
Pengendalian Resmi PMK (2014-2019)
Negara yang ditarik dari status tersebut: Algeria (2016); Venezuela (2018)
Resolusi OIE Negara dengan status program pengendalian resmi
PMK
No. 16 (Mei 2014) Algeria, Bolivia, Ekuador, Moroko, Tunisia
No. 18 (Mei 2015) Algeria, Bolivia, China, Ekuador, India, Moroko, Namibia,
Venezuela
No. 17 (Mei 2016) Bolivia, China, Ekuador, India, Kazakhstan, Moroko,
Mongolia, Namibia, Thailand, Venezuela
No. 23 (Mei 2017) China, India, Kazakhstan, Moroko, Mongolia
Namibia, Thailand, Venezuela
No. 23 (Mei 2018) China, India, Mongolia, Moroko, Namibia, Thailand
No. 16 (Mei 2019) China, India, Mongolia, Maroko, Namibia, Thailand
Elemen Kunci Untuk Status ‘Program
Pengendalian Resmi PMK’ (Artikel 8.8.39.)
• Bukti-bukti kapasitas Siskeswannas (Penilaian PVS)
• Rencana yang dapat diaplikasikan di seluruh wilayah negara
• Bukti pelaporan penyakit
• Informasi epidemiologi penyakit di negara tersebut
• Tindakan-tindakan pengendalian untuk mencegah introduksi PMK
• Surveilans menurut OIE Code
• Rencana detil mengenai jangka waktu ke depan dan kejadian
penting yang dimaksudkan/indikator kinerja
• Akses/kapabilitas diagnostik
• Program vaksinasi
• Rencana darurat
Sumber: Weber-Vintzel & Domenech (2014). Presentation on Submission to the OIE for official
recognition of FMD country status and endorsement of official control programme.
Progressive Control Pathway for
Foot and Mouth Disease (PCP-FMD)
• FAO dan OIE pada tahun 2012
secara bersama mengembangkan
Strategi Pengendalian PMK Global
yang disebut PCP-FMD.
India
Negara dengan status “OIE-officially
endorsed FMD Control Programmes”
sama dengan PCP Tahap 3.
Kelebihan India dalam memanfaatkan
“Comodity Based Trade” (CBT)
• India memiliki sumbangan terbesar dalam hal volume
perdagangan daging sapi/kerbau global, meskipun “tidak bebas
PMK dan tidak memiliki zona bebas PMK” – memberikan
pembelajaran yang jelas karena sistim produksi daging
sapi/kerbau dikarakterisasi dengan “input rendah” tetapi tetap
berhasil mengakses pasar menguntungkan (Landes et al., 2016).
• Investasi sektor swasta yang signifikan, disertai dengan perbaikan
infrastruktur, telah memungkinkan industri daging sapi/kerbau
India meluas secara dramatis dalam 25 tahun terakhir.
• Sebagai negara tertular PMK, India memenuhi persyaratan
OIE Terrestrial Animal Health Code dan mengekspor
“daging tanpa tulang (deboned), tanpa limfoglandula
(deglanded)”, termasuk persyaratan halal ke 65 negara.
Prosedur dan Standar Daging Kerbau
Ditentukan Pemerintah India
• Lisensi dan registrasi pabrik pengemasan daging dan fasilitas
pemotongan oleh Agricultural and Processed Food Products
Export Development Authority (APEDA). Sejak 2011, ekspor
daging kerbau harus bersumber dari fasilitas yang teregistrasi.
• Persetujuan resmi dari APEDA untuk Rumah Potong Hewan
(RPH) moderen yang memproses daging kerbau untuk ekspor,
termasuk prosedur Hazard Analysis and Critical Control Points
(HACCP).
• Sertikat Kesehatan Hewan, dimana setiap pengapalan ekspor
daging kerbau diharuskan melalui uji mikrobiologik oleh
laboratorium milik pemerintah dan mengindikasikan daging
berasal dari ternak sehat berdasarkan inspeksi ante-mortem dan
post-mortem dan bebas penyakit menular, termasuk PMK.
Status dan
Situasi
PMK di
Indonesia
file
4
Status Indonesia – Bebas PMK tanpa
vaksinasi (Resolusi OIE No. 15/2019)
• OIE mengakui status
Indonesia sebagai negara
bebas PMK tanpa vaksinasi
sejak 1990 s/d sekarang (29
tahun).
• Status Indonesia sebagai
negara bebas PMK
dikonfirmasi oleh OIE setiap
tahun (annual reconfirmation).
Konfirmasi Ulang Status Bebas PMK
Setiap Tahun (mandatory information)
• Berdasarkan informasi wajib mengenai:
– surveilans (sistim deteksi dini; laporan kasus terduga PMK dan uji
lanjutan dan/atau investigasi dengan hasil final diferensial diagnosa);
– tindakan regulatori pencegahan dan deteksi dini;
– sistim yang dijalankan dalam mencegah masuknya virus PMK;
– pengendalian lalu lintas hewan peka dan produknya ke negara
bebas PMK; dan
– tidak adanya introduksi oleh hewan yang divaksinasi PMK.
• Disamping itu informasi surveilans juga ditentukan oleh:
– Kriteria kasus terduga PMK;
– Tipe surveilans (klinis, virulogik, serologik atau kombinasi);
– Kampanye kesadaran masyarakat (public awareness);
– Latihan simulasi (simulation exercise).
Jangan Impor Ternak Hidup, Meskipun
Indonesia Membangun Pulau Karantina
• Salah satu yang menjadi kekhawatiran apabila Indonesia
mengimpor ternak hidup dari negara tertular PMK atau dari
negara bebas PMK dengan vaksinasi adalah kemungkinan
adanya ternak yang terinfeksi secara persisten, seringkali
disebut sebagai “carrier” (Kitching P. et al, 2007).
• Ternak “carrier” dapat memicu munculnya wabah baru
beberapa minggu atau bulan setelah penyakit dapat
dikendalikan (Kitching P. et al; Artz et al, 2011).
• Durasi tahap “carrier” dilaporkan berlangsung dengan jangka
waktu beragam untuk spesies berbeda, yaitu 9 bulan untuk
ruminansia kecil, 3,5 tahun pada sapi dan 5 tahun pada
kerbau (Moonen P. and Schrijver R., 2000).
Dampak Kerugian
Ekonomi Apabila
Wabah PMK
Berjangkit di
Indonesia
5
Dampak Kerugian Ekonomi PMK
• Kerugian total akibat PMK per tahun bagi Indonesia
diperkirakan sebesar Rp 9,9 triliun (US$ 761,3 juta),
meliputi:
 Dampak produksi ternak (kerugian finansial peternak);
 Dampak perdagangan (dampak eskpor pucuk tebu dan
kulit mentah); dan
 Dampak industri (dampak penurunan harga sapi
domestik dan penjualan daging sapi olahan sebagai
konsekuensi dari ‘ripple effect’, dan dampak penurunan
pengeluaran pariwisata sebagai ‘spill-over effect’)
Sumber: Naipospos T.S.P. dan Suseno P.P. (2017). Cost Benefit Analysis of Maintaininf FMD
Freedom Status in Indonesia. A Report to the World Organization for Animal Health (OIE).
Estimasi Dampak Ekonomi PMK
di Tingkat Nasional
• Total kerugian tahunan di tingkat nasional adalah Rp 9,9 triliun (US$ 761,3 juta).
• Ini mengindikasikan bahwa dampak tidak langsung seperti pariwisata yang
merupakan ‘spill-over effect’ menimbulkan 66% atau lebih dari setengah total
dampak tidak langsung.
• Jika semua dampak industri dan perdagangan terkait sektor pertanian
diperhitungkan, maka proporsinya menjadi 25%.
Dampak Total (Rp) Total (US$)
Dampak finansial PMK di tingkat nasional 901,4 miliar 69,3 juta
Dampak PMK terhadap ekspor pucuk tebu 622,9 juta 47,9 juta
Dampak PMK terhadap ekspor kulit mentah 880,8 miliar 67,7 juta
Dampak PMK terhadap ekspor daging dan
daging olahan
43,6 miliar 3,4 juta
Dampak PMK terhadap harga domestik 942,5 juta 72,5 juta
Dampak PMK terhadap industri pariwisata 6,5 triliun 500,5 juta
Total 9,9 triliun 761,3 juta
Mitigasi
Risiko PMK
6
Persyaratan Daging Sapi/Kerbau
Dari Negara Tertular PMK
• Perubahan OIE Code yang memungkinkan ekspor daging dari
“negara tertular PMK” ke “negara bebas PMK” telah
disepakati Negara Anggota pada ‘OIE General Session” ke-83
tahun 2015 di Paris.
• Persyaratan tersebut tercantum dalam Chapter 8.8.22. yang
dapat digunakan untuk memfasilitasi perdagangan “komoditi
aman” seperti daging sapi/kerbau tanpa tulang dan tanpa
limfoglandula dari negara/ zona tertular yang memiliki program
resmi pengendalian PMK yang disahkan OIE.
• Inspeksi ante-mortem dan post-mortem, pendinginan karkas
yang cukup dan pelepasan tulang (deboning) dan pelepasan
linfoglandula (deglanding) dan pembekuan (freezing)
memastikan daging bebas virus PMK.
Proses di RPH dan Pabrik
Pemrosesan Daging di India
Komoditi aman PMK (Artikel 8.2.22.)
• Daging tanpa tulang yang telah dilepaskan limpfoglandulanya
(deboned and deglanded meat) yang telah melalui maturasi pada
temperatur > 20 C selama minimum 24 jam dan diuji pHnya < 6,0 di
tengah-tengah otot longissimus dorsi.
• Virus PMK bertahan pada temperatur dingin tetapi terinaktivasi
pada 70oC selama 30 menit dan sensitif terhadap nilai pH yang
rendah (terinaktivasi selama beberapa jam pada pH 6, dan
beberapa detik pada pH 5) (Pizzi J.C., 1998a).
• Proses pengasaman laktat otot yang terjadi selama fase “rigor
mortis” dipertimbangkan efektif mematikan virus pada hewan
tertular.
• Virus PMK dapat bertahan pada limfoglandula dan sumsum tulang,
dimana pH tidak turun seperti halnya pada otot (Pizzi J.C., 1998b)
Hasil Analisis Risiko Importasi Daging
Kerbau India = Dapat Diabaikan (Negligible)
1. Sumber ternak kerbau di negara pengekspor.
2. Probabilitas ternak yang dipotong terinfeksi virus PMK.
3. Probabilitas daging kerbau didapatkan dari ternak yang terinfeksi
dan viremik PMK, dan/atau produk yang terkontaminiasi virus
PMK kontak dengan daging kerbau yang akan dieskpor.
4. Kemungkinan daging kerbau mengandung partikel virus yang
infeksius setelah tiba di negara pengimpor.
5. Probabilitas ternak peka di negara pengimpor terdedah dengan
daging yang mengandung virus PMK infeksius.
6. Kemungkinan ternak terdedah dengan daging mentah yang
mengandung dosis infeksius virus PMK, penyakit berkembang,
dan menyebabkan terjadinya infeksi..
Sumber: https://extension.psu.edu/foot-and-mouth-disease-fmd-risk-posed-by-the-importation-of-meat-beef
Kesiapsiagaan
Darurat PMK di
Indonesia
7
Potensi masuknya virus PMK ke
negara bebas PMK
• Lewat pemasukan ternak peka PMK (susceptible
animals), semen, daging bertulang (bone-in meat), atau
produk susu yang tidak diproses (unprocessed dairy
products) dari negara/zona tertular PMK
• Lewat pemasukan ilegal produk hewan (terutama
daging) yang terkontaminasi
• Lewat sisa-sisa buangan kapal terbang/laut yang diberi
makan untuk ternak babi (pig swill)
40
Sumber: http://www.agriculture.gov.au/pests-diseases-weeds/animal/fmd#how-could-fmd-virus-enter-
australia
Sirkulasi Global Virus PMK dan
Distribusi Tujuh Pul Endemik
Virus PMK menyebar secara periodik antar pul endemik dan ke wilayah
bebas, dan negara-negara dengan pul (seperti Afrika Utara & Asia Tengah)
sering mengalami wabah PMK dari berbagai regional yang berbeda.
Kesiapsiagaan Darurat PMK
• Indonesia perlu mengembangkan ‘Rencana kesiapsiagaan
darurat dan respon PMK’ (FMD emergency preparedness
and response planning) ke tingkat lebih tinggi untuk:
 mencegah risiko populasi sapi Indonesia terekspos PMK;
 memproteksi sektor peternakan dalam mencapai target
kecukupan daging sapi (beef self sufficiency); dan
 mengeliminasi risiko importasi daging kerbau tanpa tulang
(deboned and deglanded buffalo meat) dari negara/zona
tertular PMK
42
Estimasi Biaya Tahunan Untuk
Kegiatan Kesiapsiagaan PMK
Kegiatan Kesiapsiagaan Unit Estimasi Biaya
Sero-surveilans 8.000 sampel Rp 3,200,000,000
Latihan Simulasi 100 orang Rp 600,000,000
Investigasi terduga wabah 3 x/100 sampel Rp 360,000,000
Vaksinasi *) 250.000 ekor Rp 11,250,000,000
Komunikasi Risiko dan
Kesadaran Masyarakat
1.000 desa Rp 300,000,000
Karantina dan Pengendalian
Lalu Lintas
40.000 ekor
Rp 1,000,000,000
Pusat Kendali Wabah *) 25.000 ekor Rp 375,000,000
Identifikasi dan Database Ternak 15.000 ekor Rp 2,250,000,000
Total Biaya Seluruhnya Rp 19,335,000,000
Total Biaya Kontijensi Rp 11,610,000,000
Total Biaya Kesiapsiagaan Rp 7,725,000,000
*) Biaya Kontijensi
Kesimpulan
dan Saran
8
Kesimpulan dan Saran
• Negara-negara yang saat ini bebas PMK termasuk Indonesia
tetap berada dalam ancaman serangan yang konstan, karena
PMK diestimasi bersirkulasi pada 77% populasi ternak global, di
Afrika, Timur Tengah dan Asia, begitu juga di wilayah terbatas di
Amerika Selatan.
• Dalam hal pengamanan terhadap importasi produk hewan dari
India, Pemerintah Indonesia hanya mengizinkan importasi
daging kerbau beku tanpa tulang dan tanpa limfoglandula sebagai
‘komoditi aman’ seperti yang dipersyaratkan OIE.
• Mengingat potensi ternak hidup sebagai ‘carrier’ virus PMK, maka
importasi ternak hidup dari negara tertular PMK maupun dari
negara bebas PMK dengan vaksinasi (free with vaccination) ke
Indonesia harus dilarang.
Kesimpulan dan Saran
• Indonesia perlu membangun Kesiapsiagaan Darurat PMK ke
tingkat yang lebih tinggi dengan menginvestasikan biaya paling
tidak sebesar Rp 7,7 miliar per tahun untuk melindungi aset
ternak dan ekonomi, plus biaya kontijensi sebesar Rp 11,6 miliar
(untuk investigasi wabah dan vaksinasi).
• Meskipun analisis risiko impor daging kerbau dari India
menyatakan risiko ‘dapat diabaikan’, akan tetapi Pemerintah
Indonesia perlu menandatangani protokol bilateral yang
menyatakan setiap saat dapat menangguhkan importasi daging
kerbau baik secara temporer atau permanen apabila:
– pada situasi dimana terjadi atau dugaan wabah PMK; atau
– pada situasi dimana importasi bertentangan dengan ketentuan; atau
– pada situasi dimana program pengendalian resmi PMK di India
ditangguhkan oleh OIE.
Terima
kasih

Mais conteúdo relacionado

Semelhante a Dampak Importasi Daging Kerbau Terhadap Perkembangan PMK Serta Penanganannya di Indonesia - ISPI dan PDHI, Jakarta, 23 Januari 2020

Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016Tata Naipospos
 
Pentingnya Azas Regionalisasi Dalam Meningkatkan Perdagangan Indonesia di Sub...
Pentingnya Azas Regionalisasi Dalam Meningkatkan Perdagangan Indonesia di Sub...Pentingnya Azas Regionalisasi Dalam Meningkatkan Perdagangan Indonesia di Sub...
Pentingnya Azas Regionalisasi Dalam Meningkatkan Perdagangan Indonesia di Sub...Tata Naipospos
 
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...Tata Naipospos
 
Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010
Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010
Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010Alfian Hamsari
 
Komunikasi Risiko Pemasukan Ternak & Produk Hewan dari Negara Belum Bebas PMK...
Komunikasi Risiko Pemasukan Ternak & Produk Hewan dari Negara Belum Bebas PMK...Komunikasi Risiko Pemasukan Ternak & Produk Hewan dari Negara Belum Bebas PMK...
Komunikasi Risiko Pemasukan Ternak & Produk Hewan dari Negara Belum Bebas PMK...Tata Naipospos
 
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Tata Naipospos
 
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...Tata Naipospos
 
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANKEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANheru dumadi
 
220816 Kebijakan Pengembangan Industri AKD.pdf
220816 Kebijakan Pengembangan Industri AKD.pdf220816 Kebijakan Pengembangan Industri AKD.pdf
220816 Kebijakan Pengembangan Industri AKD.pdfBayuMukti13
 
Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak (Dr. ir. nasrullah,...
Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak (Dr. ir. nasrullah,...Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak (Dr. ir. nasrullah,...
Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak (Dr. ir. nasrullah,...Bambang Suharno
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Tata Naipospos
 
Program Swasembada Sapi 2014
Program Swasembada Sapi 2014Program Swasembada Sapi 2014
Program Swasembada Sapi 2014babarock
 
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.pptKEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppteeqra
 
1.pendahuluan ptu 2014
1.pendahuluan ptu 20141.pendahuluan ptu 2014
1.pendahuluan ptu 2014Fajar_Nurani
 
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...Tata Naipospos
 
Tinjauan Rencana Pemasukan Daging Sapi Dari Brazil Ke Indonesia - Jakarta, Ma...
Tinjauan Rencana Pemasukan Daging Sapi Dari Brazil Ke Indonesia - Jakarta, Ma...Tinjauan Rencana Pemasukan Daging Sapi Dari Brazil Ke Indonesia - Jakarta, Ma...
Tinjauan Rencana Pemasukan Daging Sapi Dari Brazil Ke Indonesia - Jakarta, Ma...Tata Naipospos
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Tata Naipospos
 
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...Tata Naipospos
 
1. moderator erliza hambali
1. moderator   erliza hambali1. moderator   erliza hambali
1. moderator erliza hambaliAy Aira
 

Semelhante a Dampak Importasi Daging Kerbau Terhadap Perkembangan PMK Serta Penanganannya di Indonesia - ISPI dan PDHI, Jakarta, 23 Januari 2020 (20)

Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
Prinsip Zona dalam Perdagangan Hewan dan Produk Hewan - Februari 2016
 
Pentingnya Azas Regionalisasi Dalam Meningkatkan Perdagangan Indonesia di Sub...
Pentingnya Azas Regionalisasi Dalam Meningkatkan Perdagangan Indonesia di Sub...Pentingnya Azas Regionalisasi Dalam Meningkatkan Perdagangan Indonesia di Sub...
Pentingnya Azas Regionalisasi Dalam Meningkatkan Perdagangan Indonesia di Sub...
 
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...
 
Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010
Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010
Bahan sam organik_makasar_unhas_5_nopember_2010
 
Komunikasi Risiko Pemasukan Ternak & Produk Hewan dari Negara Belum Bebas PMK...
Komunikasi Risiko Pemasukan Ternak & Produk Hewan dari Negara Belum Bebas PMK...Komunikasi Risiko Pemasukan Ternak & Produk Hewan dari Negara Belum Bebas PMK...
Komunikasi Risiko Pemasukan Ternak & Produk Hewan dari Negara Belum Bebas PMK...
 
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
Potensi Kerugian Ekonomi Akibat PMK - Suatu Laporan ke OIE - LSM PATAKA, Jaka...
 
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...
Refleksi dan Perspektif Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan - Sekretar...
 
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASANKEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
KEBIJAKAN SEKTOR HILIR PERUNGGASAN
 
220816 Kebijakan Pengembangan Industri AKD.pdf
220816 Kebijakan Pengembangan Industri AKD.pdf220816 Kebijakan Pengembangan Industri AKD.pdf
220816 Kebijakan Pengembangan Industri AKD.pdf
 
Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak (Dr. ir. nasrullah,...
Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak (Dr. ir. nasrullah,...Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak (Dr. ir. nasrullah,...
Terobosan Kementerian Pertanian dalam Melindungi Peternak (Dr. ir. nasrullah,...
 
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
Dampak Penerapan Kesejahteraan Hewan Terhadap Perdagangan Internasional dan S...
 
Program Swasembada Sapi 2014
Program Swasembada Sapi 2014Program Swasembada Sapi 2014
Program Swasembada Sapi 2014
 
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.pptKEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
 
1.pendahuluan ptu 2014
1.pendahuluan ptu 20141.pendahuluan ptu 2014
1.pendahuluan ptu 2014
 
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...
Kompartemen Bebas African Swine Fever (ASF) - Ditkeswan, Jakarta, 16-17 Maret...
 
Tinjauan Rencana Pemasukan Daging Sapi Dari Brazil Ke Indonesia - Jakarta, Ma...
Tinjauan Rencana Pemasukan Daging Sapi Dari Brazil Ke Indonesia - Jakarta, Ma...Tinjauan Rencana Pemasukan Daging Sapi Dari Brazil Ke Indonesia - Jakarta, Ma...
Tinjauan Rencana Pemasukan Daging Sapi Dari Brazil Ke Indonesia - Jakarta, Ma...
 
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
Bahan diskusi: Kondisi Peternakan Indonesia - CIVAS - 20 Januari 2024
 
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
Persyaratan Pemasukan Sapi Dari Negara Berisiko Tinggi PMK - Pusat KH dan Keh...
 
Materi dasar rev-15 feb-2013
Materi dasar rev-15 feb-2013Materi dasar rev-15 feb-2013
Materi dasar rev-15 feb-2013
 
1. moderator erliza hambali
1. moderator   erliza hambali1. moderator   erliza hambali
1. moderator erliza hambali
 

Mais de Tata Naipospos

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Tata Naipospos
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Tata Naipospos
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Tata Naipospos
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Tata Naipospos
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Tata Naipospos
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Tata Naipospos
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Tata Naipospos
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Tata Naipospos
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Tata Naipospos
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Tata Naipospos
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Tata Naipospos
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Tata Naipospos
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023Tata Naipospos
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Tata Naipospos
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Tata Naipospos
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Tata Naipospos
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Tata Naipospos
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Tata Naipospos
 
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Tata Naipospos
 

Mais de Tata Naipospos (20)

Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
Usulan Konsepsi SISKESWANNAS - Ditkeswan dan AIHSP - 15 Maret 2024
 
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
Vaksinasi PMK dan Masa Kadaluwarsa Vaksin - Ditkeswan dan AIHSP - 29-30 Janua...
 
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
Analisis Risiko PMK - Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, 4-5 Desember 2023
 
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
Preparation PVS Evaluation Follow-up INDONESIA 2023
 
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
Update situasi epidemiologi Avian Influenza di Indonesia, CEVA Scientific Mee...
 
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
Keterlibatan WOAH dalam Peningkatan Kesadaran dan Pengetahun AMR di Indonesia...
 
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku dan Lumpy Skin Disease serta Kewaspadaan...
 
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
Keterkaitan UU Pendidikan Kedokteran Hewan, Konsil Kedokteran Hewan dan Kuali...
 
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi  Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
Pengantar: Penilaian Bersama Implementasi Penatagunaan AMU Pada Peternakan U...
 
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
Kaitan antara Progressive Control Pathways (PCP) untuk PMK dan Performance of...
 
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
Pentingnya Veterinary Statutory Body bagi Peningkatan Kualitas Profesi Kedokt...
 
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
Kewaspadaan Dini Terhadap Peste des Petits Ruminants - IDHSI, zoom 15 April 2023
 
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
Rencana Kontinjensi Pada Unit Kompartemen Bebas Penyakit - Ditkeswan - Bogor,...
 
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
A - Z Lumpy Skin Disease - Perspektif Global - Dr. B. Show - 25 Maret 2023
 
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
Kompartementalisasi Unit Peternakan Ruminansia Pada Situasi Wabah PMK dan LSD...
 
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
Resiliensi SISKESWANNAS Menghadapi Tantangan Wabah Penyakit Yang Berpotensi M...
 
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
Pengendalian Lalu Lintas dan Vaksinasi Khususnya di Daerah Bebas PMK - Rakor ...
 
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
Kewaspadaan dan Antisipasi Peste des Petits Ruminants - Rakor Balai Veteriner...
 
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit ASF, LSD, PMK, dan AI pada Burung Liar -...
 
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
Optimalisasi Peran Karantina Hewan sebagai Otoritas Veteriner di Perbatasan d...
 

Último

Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 

Último (10)

Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 

Dampak Importasi Daging Kerbau Terhadap Perkembangan PMK Serta Penanganannya di Indonesia - ISPI dan PDHI, Jakarta, 23 Januari 2020

  • 1. Dampak Importasi Daging Kerbau Terhadap Perkembangan Penyakit Mulut dan Kuku serta Penanganannya di Indonesia Drh Tri Satya Putri Naipospos MPhil PhD – Ketua 2 PB PDHI SEMINARNASIONAL DAMPAKIMPORTASIDAGINGKERBAUTERHADAPUSAHASAPIPOTONGDANKEAMANAN PENYAKITMULUTDANKUKUDIINDONESIA PBISPI&PBPDHI,Jakarta,23Januari2020
  • 2. Garis Besar Presentasi 1. Status dan Situasi PMK Global 2. Struktur Industri Kerbau di India 3. Status dan Situasi PMK di India 4. Status dan Situasi PMK di Indonesia 5. Dampak Kerugian Ekonomi Apabila Wabah PMK Berjangkit di Indonesia 6. Mitigasi Risiko PMK 7. Rencana Kesiapsiagaan Darurat dan Respon PMK di Indonesia 8. Kesimpulan dan Saran
  • 4. Konsumsi Daging Sapi/Kerbau (kg) per Kapita (2019) Australia 18,3 kg Selandia Baru 11,8 kg India 0,5 kg Amerika Serikat 26,7 kg Kanada 17,6 kg Brazil 24,6 kg Jepang 7,4 kg Indonesia 2,0 kg Sumber: OECD (2019) Konsumsi daging sapi/kerbau dunia = 6,4 kg per kapita
  • 5. Produksi Daging Sapi/Kerbau Dunia (metrik ton) (2019) Amerika Serikat 12,7 juta Brazil 10,2 juta India 4,3 juta China 7,4 juta Australia 2,2 juta Uni Eropa 7,8 juta Argentina 3,0 juta Meksiko 2,0 juta Amerika Serikat adalah produsen terbesar daging sapi di dunia (20%), diikuti dengan Brazil (15%) dan Uni Eropa (12%).
  • 6. Top Negara Eksportir Daging Sap/Kerbau (juta metrik ton) (2019) Brazil India* Australia Amerika Serikat Lain-lain Selandia Baru Kanada Uruguay Paraguay Uni Eropa Argentina Meksiko 2017 2019 * Termasuk daging kerbau
  • 7. Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) • Virus PMK adalah virus RNA yang menyebabkan penyakit vesikular akut pada bovidae liar dan ruminansia domestik. • Virus PMK terdiri dari 7 serotipe yang berbeda secara antigenik (tipe O, A, Asia 1, C, SAT1, SAT 2, dan SAT 3) yang tidak memiliki proteksi silang satu dan lainnya. • Lebih dari 60 subtipe virus PMK yang kekebalan terhadap satu tipe tidak memproteksi tipe lainnya. Strain baru kadang-kadang muncul. • PMK adalah suatu penyakit pandemik, yang menyebabkan kerugian global sebesar US$6,5-21 miliar atau Rp. 87,7- 283,5 triliun per tahun. Sumber: Towhid S.T. (2016). Foot-and-mouth disease: Current scenario in Asia and Bangladesh. Malaysian Journal of Microbiology, Vol 12(5) Special Issue 2016, pp. 399-407.
  • 8. Konteks PMK Global • Sangat menular dan menyebar secara cepat pada hewan berkuku belah. • 1 miliar dari 1,7 miliar ruminansia besar global berada di negara-negara endemik. • 2% populasi sapi dunia terjangkit PMK dalam setahun. • Estimasi global 32 juta LSU terkena (atau >250 juta berdasarkan kasus serologis vs kasus yang dilaporkan) • Kepentingan investasi untuk pengendalian PMK berkontribusi terhadap: – pertumbuhan ekonomi, perdagangan dan keberlanjutan; – ketahanan pangan; – ekonomi pedesaan dan pendapatan masyarakat; serta – mitigasi emisi lingkungan.
  • 9. Peta Status Resmi PMK Global (2019) Negara anggota/zona bebas PMK tanpa vaksinasi Negara anggota/zona bebas PMK dengan vaksinasi Ditangguhkan status bebas PMK Negara Anggota/zona tanpa status resmi PMK Indonesia
  • 10. Status negara/zona bebas PMK dan program pengendalian resmi PMK
  • 11. Negara-negara utama pengekspor daging sapi yang bebas PMK sangat sedikit 37% 1% 6% 4% 52% Negara bebas PMK tanpa vaksinasi Negara bebas PMK dengan vaksinasi Zona bebas PMK tanpa vaksinasi Zona bebas PMK dengan vaksinasi Negara endemis PMK Amerika Serikat Australia Canada Mexico Selandia Baru Paraguay UruguayArgentina Brazil China India Pakistan Russia Korea Selatan Jerman Perancis Irlandia Itali Jepang Jumlah negara anggota OIE = 182 (2019) Jumlah negara anggota OIE yang masih tertular PMK = 94 (2019)
  • 12. Pengendalian PMK Global • Roadmap global “Progressive Pathways for Foot and Mouth Disease Control” (PCP-FMD) dimulai pada tahun 2012 oleh FAO dan OIE. • Pengendalian lewat vaksinasi dan diagnotik pendukung. • Regional Roadmap terdiri dari: – Hemispheric Program for the Eradication of Foot-and-Mouth Disease (PHEFA) – Amerika Utara, Tengah, dan Selatan. – European Commission for the Control of Foot-and-Mouth Disease (EuFMD) – Eropa, Timur Tengah, dan Asia Barat. – Reseau Mediterranéen de Santé Animale (REMASA) – Afrika. – South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC) – Asia Selatan. – South-East Asia and China Foot and Mouth Disease (SEACFMD) – Asia Tenggara. Sumber: https://www.foot-and-mouth.org/science/roadmaps
  • 14. Peta India • Ibukota: New Delhi. • 29 negara bagian ditambah 7 wilayah persatuan (union territory). • Penduduk: Populasi ke-2 terbesar di dunia sekitar 1,3 miliar. • Pemerintah Federal dengan pemerintah Negara Bagian.
  • 15. Populasi ternak di India (2019) • Total populasi ternak = 535,78 juta ekor (kenaikan 4,6% dari tahun 2012) • Total populasi sapi = 192,49 juta ekor (kenaikan 0,8 % dari tahun 2012) • Total populasi kerbau = 109,85 juta ekor (kenaikan 1,0% dari tahun 2012). Sensus Ternak: 35,94% - Sapi 27,80% - Kambing 20,45% - Kerbau 13,87% - Domba 1,69% - Babi
  • 16. Industri Daging Sapi/Kerbau di India • Struktur industri daging sapi/kerbau di India sangat tidak sistematis dan hanya jumlah daging amat kecil yang diproses untuk penambahan nilai. • Sebagian besar daging diproduksi berasal dari rumah potong hewan (RPH) tradisional. • Kebanyakan RPH tidak teregistrasi sesuai standar APEDA (badan otorisasi ekspor produk-produk pertanian). • Industri daging sapi/kerbau merupakan tambahan bagi industri susu dan semua bagian hewan digunakan dalam diversifikasi produk, seperti untuk ‘pet food’. • Mayoritas penduduk India (80%) adalah populasi Hindu yang tidak makan daging sapi, tetapi permintaan akan daging kerbau juga terbatas.
  • 17. Kontribusi populasi kerbau per negara bagian di India (2019) Sumber: 20th Livestock Census. Vikapedia.in/Agriculture
  • 18. Perbandingan ekspor daging kerbau India terbesar ke 10 negara Sumber: Data APEDA (2017-2018) • Vietnam merupakan negara pengimpor terbesar daging kerbau India (64%) • Malaysia, negara pengimpor kedua terbesar (10%) • Indonesia, negara pengimpor ke-8 terbesar (2%)
  • 19. Negara bebas PMK dan negara dengan zona bebas PMK yang mengimpor daging kerbau India Negara dengan zona bebas PMK tanpa vaksinasi: 1. Malaysia (Sabah dan Sarawak) 2. Namibia (1 zona) 3. Afrika Selatan (1 zona) Negara dengan zona bebas dengan vaksinasi: 1. Turki (1 zona) Negara bebas PMK tanpa vaksinasi: 1. Filipina 2. Indonesia 3. Brunei Darussalam 4. Amerika Serikat 5. Singapura 6. Jerman Sumber: DGCIS (APEDA website) 2017-2018; OIE website
  • 21. Status PMK India (2015-2019) Negara endemik PMK Tidak memiliki zona bebas PMK Diakui sebagai negara yang menjalankan program nasional pengendalian resmi PMK (Official control programme for FMD of India) (mulai berlaku tanggal 30 Mei 2015 – lihat sertifikat) dan direkonfirmasi setiap tahun
  • 22. Resolusi OIE – Program Nasional Pengendalian Resmi PMK (2014-2019) Negara yang ditarik dari status tersebut: Algeria (2016); Venezuela (2018) Resolusi OIE Negara dengan status program pengendalian resmi PMK No. 16 (Mei 2014) Algeria, Bolivia, Ekuador, Moroko, Tunisia No. 18 (Mei 2015) Algeria, Bolivia, China, Ekuador, India, Moroko, Namibia, Venezuela No. 17 (Mei 2016) Bolivia, China, Ekuador, India, Kazakhstan, Moroko, Mongolia, Namibia, Thailand, Venezuela No. 23 (Mei 2017) China, India, Kazakhstan, Moroko, Mongolia Namibia, Thailand, Venezuela No. 23 (Mei 2018) China, India, Mongolia, Moroko, Namibia, Thailand No. 16 (Mei 2019) China, India, Mongolia, Maroko, Namibia, Thailand
  • 23. Elemen Kunci Untuk Status ‘Program Pengendalian Resmi PMK’ (Artikel 8.8.39.) • Bukti-bukti kapasitas Siskeswannas (Penilaian PVS) • Rencana yang dapat diaplikasikan di seluruh wilayah negara • Bukti pelaporan penyakit • Informasi epidemiologi penyakit di negara tersebut • Tindakan-tindakan pengendalian untuk mencegah introduksi PMK • Surveilans menurut OIE Code • Rencana detil mengenai jangka waktu ke depan dan kejadian penting yang dimaksudkan/indikator kinerja • Akses/kapabilitas diagnostik • Program vaksinasi • Rencana darurat Sumber: Weber-Vintzel & Domenech (2014). Presentation on Submission to the OIE for official recognition of FMD country status and endorsement of official control programme.
  • 24. Progressive Control Pathway for Foot and Mouth Disease (PCP-FMD) • FAO dan OIE pada tahun 2012 secara bersama mengembangkan Strategi Pengendalian PMK Global yang disebut PCP-FMD. India Negara dengan status “OIE-officially endorsed FMD Control Programmes” sama dengan PCP Tahap 3.
  • 25. Kelebihan India dalam memanfaatkan “Comodity Based Trade” (CBT) • India memiliki sumbangan terbesar dalam hal volume perdagangan daging sapi/kerbau global, meskipun “tidak bebas PMK dan tidak memiliki zona bebas PMK” – memberikan pembelajaran yang jelas karena sistim produksi daging sapi/kerbau dikarakterisasi dengan “input rendah” tetapi tetap berhasil mengakses pasar menguntungkan (Landes et al., 2016). • Investasi sektor swasta yang signifikan, disertai dengan perbaikan infrastruktur, telah memungkinkan industri daging sapi/kerbau India meluas secara dramatis dalam 25 tahun terakhir. • Sebagai negara tertular PMK, India memenuhi persyaratan OIE Terrestrial Animal Health Code dan mengekspor “daging tanpa tulang (deboned), tanpa limfoglandula (deglanded)”, termasuk persyaratan halal ke 65 negara.
  • 26. Prosedur dan Standar Daging Kerbau Ditentukan Pemerintah India • Lisensi dan registrasi pabrik pengemasan daging dan fasilitas pemotongan oleh Agricultural and Processed Food Products Export Development Authority (APEDA). Sejak 2011, ekspor daging kerbau harus bersumber dari fasilitas yang teregistrasi. • Persetujuan resmi dari APEDA untuk Rumah Potong Hewan (RPH) moderen yang memproses daging kerbau untuk ekspor, termasuk prosedur Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). • Sertikat Kesehatan Hewan, dimana setiap pengapalan ekspor daging kerbau diharuskan melalui uji mikrobiologik oleh laboratorium milik pemerintah dan mengindikasikan daging berasal dari ternak sehat berdasarkan inspeksi ante-mortem dan post-mortem dan bebas penyakit menular, termasuk PMK.
  • 28. Status Indonesia – Bebas PMK tanpa vaksinasi (Resolusi OIE No. 15/2019) • OIE mengakui status Indonesia sebagai negara bebas PMK tanpa vaksinasi sejak 1990 s/d sekarang (29 tahun). • Status Indonesia sebagai negara bebas PMK dikonfirmasi oleh OIE setiap tahun (annual reconfirmation).
  • 29. Konfirmasi Ulang Status Bebas PMK Setiap Tahun (mandatory information) • Berdasarkan informasi wajib mengenai: – surveilans (sistim deteksi dini; laporan kasus terduga PMK dan uji lanjutan dan/atau investigasi dengan hasil final diferensial diagnosa); – tindakan regulatori pencegahan dan deteksi dini; – sistim yang dijalankan dalam mencegah masuknya virus PMK; – pengendalian lalu lintas hewan peka dan produknya ke negara bebas PMK; dan – tidak adanya introduksi oleh hewan yang divaksinasi PMK. • Disamping itu informasi surveilans juga ditentukan oleh: – Kriteria kasus terduga PMK; – Tipe surveilans (klinis, virulogik, serologik atau kombinasi); – Kampanye kesadaran masyarakat (public awareness); – Latihan simulasi (simulation exercise).
  • 30. Jangan Impor Ternak Hidup, Meskipun Indonesia Membangun Pulau Karantina • Salah satu yang menjadi kekhawatiran apabila Indonesia mengimpor ternak hidup dari negara tertular PMK atau dari negara bebas PMK dengan vaksinasi adalah kemungkinan adanya ternak yang terinfeksi secara persisten, seringkali disebut sebagai “carrier” (Kitching P. et al, 2007). • Ternak “carrier” dapat memicu munculnya wabah baru beberapa minggu atau bulan setelah penyakit dapat dikendalikan (Kitching P. et al; Artz et al, 2011). • Durasi tahap “carrier” dilaporkan berlangsung dengan jangka waktu beragam untuk spesies berbeda, yaitu 9 bulan untuk ruminansia kecil, 3,5 tahun pada sapi dan 5 tahun pada kerbau (Moonen P. and Schrijver R., 2000).
  • 31. Dampak Kerugian Ekonomi Apabila Wabah PMK Berjangkit di Indonesia 5
  • 32. Dampak Kerugian Ekonomi PMK • Kerugian total akibat PMK per tahun bagi Indonesia diperkirakan sebesar Rp 9,9 triliun (US$ 761,3 juta), meliputi:  Dampak produksi ternak (kerugian finansial peternak);  Dampak perdagangan (dampak eskpor pucuk tebu dan kulit mentah); dan  Dampak industri (dampak penurunan harga sapi domestik dan penjualan daging sapi olahan sebagai konsekuensi dari ‘ripple effect’, dan dampak penurunan pengeluaran pariwisata sebagai ‘spill-over effect’) Sumber: Naipospos T.S.P. dan Suseno P.P. (2017). Cost Benefit Analysis of Maintaininf FMD Freedom Status in Indonesia. A Report to the World Organization for Animal Health (OIE).
  • 33. Estimasi Dampak Ekonomi PMK di Tingkat Nasional • Total kerugian tahunan di tingkat nasional adalah Rp 9,9 triliun (US$ 761,3 juta). • Ini mengindikasikan bahwa dampak tidak langsung seperti pariwisata yang merupakan ‘spill-over effect’ menimbulkan 66% atau lebih dari setengah total dampak tidak langsung. • Jika semua dampak industri dan perdagangan terkait sektor pertanian diperhitungkan, maka proporsinya menjadi 25%. Dampak Total (Rp) Total (US$) Dampak finansial PMK di tingkat nasional 901,4 miliar 69,3 juta Dampak PMK terhadap ekspor pucuk tebu 622,9 juta 47,9 juta Dampak PMK terhadap ekspor kulit mentah 880,8 miliar 67,7 juta Dampak PMK terhadap ekspor daging dan daging olahan 43,6 miliar 3,4 juta Dampak PMK terhadap harga domestik 942,5 juta 72,5 juta Dampak PMK terhadap industri pariwisata 6,5 triliun 500,5 juta Total 9,9 triliun 761,3 juta
  • 35. Persyaratan Daging Sapi/Kerbau Dari Negara Tertular PMK • Perubahan OIE Code yang memungkinkan ekspor daging dari “negara tertular PMK” ke “negara bebas PMK” telah disepakati Negara Anggota pada ‘OIE General Session” ke-83 tahun 2015 di Paris. • Persyaratan tersebut tercantum dalam Chapter 8.8.22. yang dapat digunakan untuk memfasilitasi perdagangan “komoditi aman” seperti daging sapi/kerbau tanpa tulang dan tanpa limfoglandula dari negara/ zona tertular yang memiliki program resmi pengendalian PMK yang disahkan OIE. • Inspeksi ante-mortem dan post-mortem, pendinginan karkas yang cukup dan pelepasan tulang (deboning) dan pelepasan linfoglandula (deglanding) dan pembekuan (freezing) memastikan daging bebas virus PMK.
  • 36. Proses di RPH dan Pabrik Pemrosesan Daging di India
  • 37. Komoditi aman PMK (Artikel 8.2.22.) • Daging tanpa tulang yang telah dilepaskan limpfoglandulanya (deboned and deglanded meat) yang telah melalui maturasi pada temperatur > 20 C selama minimum 24 jam dan diuji pHnya < 6,0 di tengah-tengah otot longissimus dorsi. • Virus PMK bertahan pada temperatur dingin tetapi terinaktivasi pada 70oC selama 30 menit dan sensitif terhadap nilai pH yang rendah (terinaktivasi selama beberapa jam pada pH 6, dan beberapa detik pada pH 5) (Pizzi J.C., 1998a). • Proses pengasaman laktat otot yang terjadi selama fase “rigor mortis” dipertimbangkan efektif mematikan virus pada hewan tertular. • Virus PMK dapat bertahan pada limfoglandula dan sumsum tulang, dimana pH tidak turun seperti halnya pada otot (Pizzi J.C., 1998b)
  • 38. Hasil Analisis Risiko Importasi Daging Kerbau India = Dapat Diabaikan (Negligible) 1. Sumber ternak kerbau di negara pengekspor. 2. Probabilitas ternak yang dipotong terinfeksi virus PMK. 3. Probabilitas daging kerbau didapatkan dari ternak yang terinfeksi dan viremik PMK, dan/atau produk yang terkontaminiasi virus PMK kontak dengan daging kerbau yang akan dieskpor. 4. Kemungkinan daging kerbau mengandung partikel virus yang infeksius setelah tiba di negara pengimpor. 5. Probabilitas ternak peka di negara pengimpor terdedah dengan daging yang mengandung virus PMK infeksius. 6. Kemungkinan ternak terdedah dengan daging mentah yang mengandung dosis infeksius virus PMK, penyakit berkembang, dan menyebabkan terjadinya infeksi.. Sumber: https://extension.psu.edu/foot-and-mouth-disease-fmd-risk-posed-by-the-importation-of-meat-beef
  • 40. Potensi masuknya virus PMK ke negara bebas PMK • Lewat pemasukan ternak peka PMK (susceptible animals), semen, daging bertulang (bone-in meat), atau produk susu yang tidak diproses (unprocessed dairy products) dari negara/zona tertular PMK • Lewat pemasukan ilegal produk hewan (terutama daging) yang terkontaminasi • Lewat sisa-sisa buangan kapal terbang/laut yang diberi makan untuk ternak babi (pig swill) 40 Sumber: http://www.agriculture.gov.au/pests-diseases-weeds/animal/fmd#how-could-fmd-virus-enter- australia
  • 41. Sirkulasi Global Virus PMK dan Distribusi Tujuh Pul Endemik Virus PMK menyebar secara periodik antar pul endemik dan ke wilayah bebas, dan negara-negara dengan pul (seperti Afrika Utara & Asia Tengah) sering mengalami wabah PMK dari berbagai regional yang berbeda.
  • 42. Kesiapsiagaan Darurat PMK • Indonesia perlu mengembangkan ‘Rencana kesiapsiagaan darurat dan respon PMK’ (FMD emergency preparedness and response planning) ke tingkat lebih tinggi untuk:  mencegah risiko populasi sapi Indonesia terekspos PMK;  memproteksi sektor peternakan dalam mencapai target kecukupan daging sapi (beef self sufficiency); dan  mengeliminasi risiko importasi daging kerbau tanpa tulang (deboned and deglanded buffalo meat) dari negara/zona tertular PMK 42
  • 43. Estimasi Biaya Tahunan Untuk Kegiatan Kesiapsiagaan PMK Kegiatan Kesiapsiagaan Unit Estimasi Biaya Sero-surveilans 8.000 sampel Rp 3,200,000,000 Latihan Simulasi 100 orang Rp 600,000,000 Investigasi terduga wabah 3 x/100 sampel Rp 360,000,000 Vaksinasi *) 250.000 ekor Rp 11,250,000,000 Komunikasi Risiko dan Kesadaran Masyarakat 1.000 desa Rp 300,000,000 Karantina dan Pengendalian Lalu Lintas 40.000 ekor Rp 1,000,000,000 Pusat Kendali Wabah *) 25.000 ekor Rp 375,000,000 Identifikasi dan Database Ternak 15.000 ekor Rp 2,250,000,000 Total Biaya Seluruhnya Rp 19,335,000,000 Total Biaya Kontijensi Rp 11,610,000,000 Total Biaya Kesiapsiagaan Rp 7,725,000,000 *) Biaya Kontijensi
  • 45. Kesimpulan dan Saran • Negara-negara yang saat ini bebas PMK termasuk Indonesia tetap berada dalam ancaman serangan yang konstan, karena PMK diestimasi bersirkulasi pada 77% populasi ternak global, di Afrika, Timur Tengah dan Asia, begitu juga di wilayah terbatas di Amerika Selatan. • Dalam hal pengamanan terhadap importasi produk hewan dari India, Pemerintah Indonesia hanya mengizinkan importasi daging kerbau beku tanpa tulang dan tanpa limfoglandula sebagai ‘komoditi aman’ seperti yang dipersyaratkan OIE. • Mengingat potensi ternak hidup sebagai ‘carrier’ virus PMK, maka importasi ternak hidup dari negara tertular PMK maupun dari negara bebas PMK dengan vaksinasi (free with vaccination) ke Indonesia harus dilarang.
  • 46. Kesimpulan dan Saran • Indonesia perlu membangun Kesiapsiagaan Darurat PMK ke tingkat yang lebih tinggi dengan menginvestasikan biaya paling tidak sebesar Rp 7,7 miliar per tahun untuk melindungi aset ternak dan ekonomi, plus biaya kontijensi sebesar Rp 11,6 miliar (untuk investigasi wabah dan vaksinasi). • Meskipun analisis risiko impor daging kerbau dari India menyatakan risiko ‘dapat diabaikan’, akan tetapi Pemerintah Indonesia perlu menandatangani protokol bilateral yang menyatakan setiap saat dapat menangguhkan importasi daging kerbau baik secara temporer atau permanen apabila: – pada situasi dimana terjadi atau dugaan wabah PMK; atau – pada situasi dimana importasi bertentangan dengan ketentuan; atau – pada situasi dimana program pengendalian resmi PMK di India ditangguhkan oleh OIE.