SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 30
PENDAHULUAN 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
BAB I 
1 
A. Latar Belakang 
Pemahaman matematis erat kaitannya dengan komunikasi matematis. Siswa 
yang sudah mempunyai kemampuan pemahaman matematis dituntut juga untuk bisa 
mengkomunikasikannya, agar pemahamannya bisa dimanfaatkan oleh orang lain. 
Dengan kemampuan komunikasi matematis siswa juga bisa memanfaatkan konsep – 
konsep matematika yang sudah dipahami orang lain. Dengan mengkomunikasikan 
ide-ide matematisnya kepada orang lain, seseorang bisa meningkatkan pemahaman 
matematisnya. Seperti yang telah dikemukakan oleh Huggins (dalam Herdian :2014) 
bahwa untuk meningkatkan pemahaman konseptual matematis, siswa bisa 
melakukannya dengan mengemukakan ide – ide matematisnya kepada orang lain. 
Komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu peristiwa saling 
menyampaikan pesan yang berlangsung dalam suatu komunitas dan konteks budaya. 
Komunikasi dimaknai sebagai proses penyampaian pesan dari pengirim pesan kepada 
penerima pesan melalui saluran tertentu untuk tujuan tertentu. 
Matematika adalah bahasa simbol di mana setiap orang yang belajar 
matematika dituntut untuk mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan 
menggunakan bahasa simbol tersebut. Kemampuan komunikasi matematis akan 
membuat seseorang bisa memanfaatkan matematika untuk kepentingan diri sendiri 
maupun orang lain, sehingga akan meningkatkan sikap positif terhadap matematika 
baik dari dalam diri sendiri maupun orang lain. Sumarmo (2000) mengemukakan 
bahwa matematika sebagai bahasa simbol mengandung makna bahwa matematika 
bersifat universal dan dapat dipahami oleh setiap orang kapan dan di mana saja. 
Setiap simbol mempunyai arti yang jelas, dan disepakati secara bersama oleh semua 
orang. Sebagai contoh simbol ‘9’ , operasi +, , – berlaku secara nasional disetiap 
jenjang sekolah di mana pun sehingga dapat dipahami oleh semua orang.
Menurut Sumarmo (2000), pengembangan bahasa dan simbol dalam 
matematika bertujuan untuk mengkomunikasikan matematika sehingga siswa dapat : 
1. merefleksikan dan menjelaskan pemikiran siswa mengenai idea dan hubungan 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
2 
matematika; 
2. memformulasikan definisi matematika dan generalisasi melalui metode 
penemuan; 
3. menyatakan idea matematika secara lisan dan tulisan; 
4. membaca wacana matematika dengan pemahaman; 
5. mengklarifikasi dan memperluas pertanyaan terhadap matematika yang 
dipelajarinya; 
6. menghargai keindahan dan kekuatan notasi matematika dan peranannya dalam 
pengembangan ide matematika. 
Dalam NCTM (2000: 60), dijelaskan bahwa komunikasi adalah suatu bagian 
esensial dari matematika dan pendidikan matematika. Komunikasi ini merupakan 
salah satu dari lima standar proses yang ditekankan dalam NCTM (2000: 29), yaitu 
pemecahan masalah (problemsolving), penalaran dan bukti (reasoningandproof), 
komunikasi (communication), koneksi (connections), dan representasi 
(representation). Pendapat ini mengisyaratkan pentingnya komunikasi dalam 
pembelajaran matematika. Melalui komunikasi, siswa dapat menyampaikan ide-idenya 
kepada guru dan kepada siswa lainnya. 
B. Rumusan Masalah 
1. Apakah Pengertian kemampuan komunikasi matematika itu? 
2. Apa saja aspek-aspek dalam komunikasi matematika? 
3. Apa indikator dalam kemampuan komunikasi matematika? 
4. Bagaimana bentuk soal yang menunjukkan adanya komunikasi 
matematika?
Kemampuan Komunikasi Matematika 
3 
C. Tujuan 
Untuk mengetahui: 
1. Pengertian kemampuan komunikasi matematika 
2. Aspek-aspek dalam komunikasi matematika 
3. Indikator dalam kemampuan komunikasi matematika 
4. Bentuk soal yang menunjukkan adanya komunikasi matematika
PEMBAHASAN 
A. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematika 
Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui prilaku verbal dan non 
verbal. Segala prilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih 
(Mulyana, 2008 : 3). Sedangkan menurut Wahyudin (dalam Fachrurazi : 2011) 
Komunikasi merupakan cara berbagi gagasan dan mengklasifikasikan pemahaman. 
Melalui komunikasi, gagasan menjadi objek-objek refleksi, penghalusan, diskusi, dan 
perombakan. 
Menurut Artmanda W. (dalam Zainab, 2011), dalam kamus lengkap Bahasa 
Indonesia dan Kamus bahasa Indonesia online secara terminology, komunikasi berarti 
pengiriman dan penerimaan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan 
yang dimaksud dapat dipahami, hubungan, kontak. Komunikasi adalah cara untuk 
berbagi (sharing) ide, gagasan dan mengklarifikasi pemahaman kepada sesama. 
Dalam ilmu komunikasi dikenal tiga bentuk komunikasi yaitu komunikasi linier yang 
sering disebut juga sebagai komunikasi satu arah (one-way communication), 
komunikasi relation dan interaktif yang disebut dengan “Model Cybernetics”, dan 
komunikasi konvergen yang bercirikan multi arah. Hal ini didasarkan bahwa semua 
orang mempunyai kebutuhan untuk mengemukakan ide, perasaan dan kebutuhan 
orang lain pada diri kita. Komunikasi merupakan bagian yang sangat penting pada 
matematika dan pendidikan matematika. Komunikasi merupakan cara berbagi ide dan 
memperjelas pemahaman. Melalui komunikasi ide dapat dicerminkan, diperbaiki, 
didiskusikan, dan dikembangkan. 
Sehingga yang dimaksud dengan komunikasi matematika adalah proses 
penyampaian suatu informasi dari satu orang ke orang lain sehingga mereka 
mempunyai makna yang sama terhadap informasi tersebut. Melalui komunikasi ide 
dapat dicerminkan, diperbaiki, didiskusikan, dan dikembangkan. Sedangkan 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
BAB II 
4
Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa adalah kemampuan siswa dalam 
mengekspresikan dimana siswa dapat menyatakan ide-ide matematika mengunakan 
simbol atau bahasa matematika secara tertulis sebagai representasi dari suatu ide atau 
gagasan, dapat melukiskan atau menggambarkan dan membaca gambar, diagram, 
grafik maupun tabel, serta pemahaman matematika dimana siswa dapat menjelaskan 
masalah dengan memberikan argumen terhadap permasalahan matematika yang 
diberikan. 
B. Aspek-aspek Komunikasi Matematika 
Menurut Baroody dalam Ansari (2012: 13) ada lima aspek komunikasi yaitu 
representasi (representing), mendengar (listenin), membaca (reading), diskusi 
(discussing) dan menulis (writing). 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
5 
1. Representasi 
Representasi adalah : (1) bentuk baru sebagai hasil translasi dari suatu 
masalah atau ide, (2) translasi suatu diagram atau model fisik ke dalam symbol atau 
kata kata. Misalnya, representasi bentuk perkalian kedalam bentuk symbol atau kata 
kata. Representasi dapat membantu anak menjelaskan konsep atau ide, dan 
memudahkan anak mendapatkan strategi pemecahan. Selain itu, penggunaan 
representasi dapat meningkatkan fleksibilitas dalam menjawab soal soal matematik. 
2. Mendengar (Listening) 
Mendengar merupakan aspek penting dalam suatu diskusi. Siswa tidak akan 
mampu berkomentar dengan baik apabila tidak mampu mengambil inti dari dari suatu 
topic diskusi. Siswa sebaiknya mendengar dengan hati hati manakala ada pertanyaan 
dan komentar dari temannya. Pirie menyebutkan komunikasi memerlukan pendengar 
dan pembicara. Baroody (dalam Ansari:2012) mengatakan mendengar secara hati hati 
terhadap pertanyaan teman dalam suatu grup juga dapat membantu siswa
mengkonstruksi lebih lengkap pengetahuan matematika dan mengatur strategi 
jawaban yang lebih efektif. Pentingnya mendengar secara kritis juga dapat 
mendorong siswa berpikir tentang jawaban pertanyaan sambil mendengar. 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
6 
3. Membaca (Reading) 
Reading adalah aktivitas membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban 
atas pertanyaan pertanyaan yang telah disusun. Guru perlu menyuruh siswa membaca 
secara aktif untuk menjawab pertanyaan yang telah disusun. Membaca aktif berarti 
juga membaca membaca yang difokuskan pada paragraph paragraph yang 
diperkirakan mengandung jawaban relevan dengan pertanayaan tadi. Menurut teori 
konstruktivisme, pengetahuan dibangun atau dikonstruksi secara aktif oleh siswa 
sendiri. Pengetahuan atau konsep konsep yang terdapat dalam buku teks atau modul 
tidak dapat dipindahkan kepada siswa, melainkan mereka bangun sendiri lewat 
membaca. 
Pembaca yang baik terllihat aktif dengan teks bacaan dengan cara : (a) 
membangun pengetahuan dalam pikiran mereka berdasarkan apa yang telah mereka 
ketahui, (b) menggunakan strategi untuk memahami teks bacaan dan 
mengorganisasikannya dalam bentuk visual berupa bagian diagram, atau outline, (c) 
memonitor, merencanakan, dan mengatur pembentukan makna, (d) membangun 
penafsiran atau pemahaman teks bacaan yang bermakna dalam memori jangka 
pendek, dan (e) menggunakan strategi dan pengetahuan yang sudah ada yang digali 
dalam memori jangka panjang. 
Guthric (Ansari, 2012) mengembangkan suatu model untuk membantu 
pembaca agar dapat mencari informasi yang diperlukan dalam suatu teks atau 
dokumen. Model tersebut memuat lima langkah, yaotu : (1) merumuskan tujuan 
bahwa penelusuran suatu teks untuk menemukan sesuatu, (2) menentukan bagaimana 
informasi yang terdapat dalam suatu dokumen dapat ditemukan dengan cara yang 
mudah, (3) menyarikan informasi yang ditemukan dalam teks, (4) mengintegrasikan
dengan apa yang telah diketahui sebelumnya. Jika langkah ini tidak memuaskan 
tujuan, maka pembaca (5) kembali ke langkah (2 dan mencobanya lagi. Kelima 
langkah tersebut berkelanjutan sampai tujuan dipenuhi. 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
7 
4. Diskusi (Discussing) 
Ada kalanya siswa mampu melakukan matematik, namun tidak mampu 
menjelaskan apa yang ditulisnya. Untuk itu diskusi perlu dilatihkan. Siswa mampu 
dalam suati diskusi apabila mempunyai kemampuan membaca, mendengar, dan 
keberanian memadai. Diskusi merupakan sarana untuk mengungkapkan dan 
mereleksikan pikiran siswa. Gokhale menyatakan aktivitas siswa dalam diskusi tidak 
hanya meningkatkan cara berpikir kritis. Baroody (dalam Ansari:2012) 
mengemukakan mendiskusikan suati ide adalah cara yang baik bagi siswa untuk gap, 
ketidak konsistenan, atau suatu keberhasilan kemurnian berpikir. Diskusi dapat 
mengunungkan pendengar yang baik, karena memberikan wawasan beru baginya. 
Selanjutnya Baroody (dalam Ansari:2012) menguraikan beberapa kelebihan dari 
diskusi kelas, yaitu antara lain : (1) dapat mempercepat pemahaman materi 
pembelajaran dan kemahiran menggunakan strategi, (2) membantu siswa 
mengkonstruk pemahaman matematik, (3) menginformasikan bahwa para ahli 
matematika biasanya tidak memecahkan masalah sendiri sendiri, tetapi membangun 
ide bersama pakar lainnya dalam suatu tim, dan (4) membantu siswa menganalisis 
dan memecakhan masalah secara bijaksana. 
Killen (Ansari, 2012) memberikan suatu langkah yang dinamis agar suasana 
diskusi dapat berlangsung nyaman dan lebih bermakna yaitu : (1) menetapkan siswa 
dalam suatu grup, (2) memberikan penjelasan pada siswa tujuan yang hendak dicapai, 
dan memberikan pengarahan tugas tugas yang setiap anggota grup harus 
memahaminya, (3) menjelaskan bagaimana cara menilai siswa secara individual, (4) 
mengelilingi kelas untuk member bantuan kepada siswa yang memerlukan, dan (5)
menilai prestasi siswa serta membantu mereka bagaimana sebaiknya berkolaborasi 
satu dengan yang lain. 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
8 
5. Menulis (Writing) 
Menulis adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan sadar untuk 
mengungkakan dan merefleksikan pikiran . Rose (dalam Ansari:2012) menyatakan 
bahwa menulis dipandang sebagai proses berpikir keras yang dituangkan di atas 
kertas. Menulis adalah alat yang bermanfaat dari berpikir karena melalui berpikir, 
siswa memperoleh pengalaman matematika sebagai suatu aktivitas yang kreatif. 
Manzo (Ansari:2012) mengatakan menulis dapat meningkatkan taraf berpikir siswa 
kea rah yang lebih tinggi (higher-order-thinking). Corwin (Ansari:2012) melukiskan 
empat fase pendekatan proses dalam menulis yaitu : (1) fase perencanaan 
(prewriting). Dalam fase ini, siswa mengunakan bermacam macam curah pendapat 
(brainstorming) dan mendiskusikan teknik untuk menggali berbagi kemungkinan 
topic yang datang dari pengalaman siswa sendiri. (2) fase menulis (follows the 
planning). Dalam fase ini, siswa menulis secara actual yang disebut dengan 
“discovery draft”. Draf ini diperlakukan sebagai suatu gambaran dari materi tulisan 
yang akan dibentuk. (3) revisio. Dalam fase ini, siswa bekerja bersama sama dalam 
satu grup untuk merevisi draf. Yang satu membaca keras keras sdangkan yang lain 
bertindak sebagai “editor”. (4) Publikasi (Publication phase). Pada fase ini, siswa 
menyelesaikan tulisan sehingga menjadi bentuk final, dan dipublikasikan melalui 
internet, diperbanyak, atau dimuat dalam surat kabar. 
Menurut Baroody (dalam Ansari:2012) , ada beberapa kegunaan dan 
keuntungan dari menulis : (1)Summaries, yaitu siswa disuruh merangkum pelajaran 
dalam bahasa mereka sendiri. Kegiatan ini berguna, karena dapat membantu siswa 
memfokuskan pada konsep konsep kunci dalam suatu pelajaran, menilai pemahaman 
dan memudahkan retensi. (2) Questions, yaitu siswa disuruh membuat pertanyaan 
sendiri dalam tulisan. Kegiatan ini berguna membantu siswa merefleksikan pada
focus yang tidak mereka pahami. (3) Explanations, yaitu siswa disuruh menjelaskan 
prosedur penyelesaian, dan bagaimana menghindari suatu kesalahan. Kegiatan ini 
berguna, karena dapat mempercepat refleksi, pemahaman dan penggunaan kata kata 
yang tepat. (4) Definitions, yaotu mereka disuruh menjelaskan istilah istilah yang 
muncul dalam bahasa mereka senidri. Kegiatan ini berguna, karena dapat membantu 
siswa berpikir tentang makna istilah dan menjelaskan pemahaman mereka terhadap 
istilah. (5) Reports, yaitu siswa disuruh, baik sebagai individu maupun sebagai suatu 
kelompok, untuk menulis laporan. Kegiatan ini berguna, karena membantu 
pemahaman siswa, bahwa menulis adalah suatu aspek penting dalam matematika 
untuk menyelidiki topik topik dan isu isu dalam matematika dan kepribadian. 
C. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Komunikasi 
Diduga ada beberapa factor yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi 
matematik, antara lain, pengetahuan prasyarat (prior knowledge), kemampuan 
membaca, diskusi, dan menulis serta pemahaman matematik (mathematical 
knowledge) 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
9 
1. Pengetahuan prasyarat 
Pengetahuan prasyarat merupakan pengetahuan yang telah dimiliki siswa 
sebagai proses belajar sebelumnya. Hasil belajar siswa tentu saja bervariasi sesuai 
kemampuan dari siswa itu sendiri. Ada siswa berkemampuan diatas rata rata. Jenis 
kemampuan yang dimliki oleh siswa tersebut sangat menentukan hasil pembelajaran 
selanjutnya. Namun demikian dalam komunikasi matematik kemampuan awal siswa 
kadang kadang tidak dapat dijadikan standar untuk meramalkan kemampuan 
komunikasi lisan maupun tulisan. Ada siswa yang kurang mampu dalam komunikasi 
tulisan, tetapi lancer dalam komunikasi lisan, dan sebaliknya ada siswa yang mampu 
dalam komunikasi tulisan namun tidak mampu memberi penjelasan maksud dari 
tulisannya.
2. Kemampuan Membaca, Diskusi dan Menulis 
Ada suatu mata rantai yang saling terkait antara membaca, diskusi dan 
menulis seorang siswa yang rajin membaca, namun enggan menulis, akan kehilangan 
arah. Demikian juga sebaliknya, jika seseorang gemar menulis, namun enggan 
membaca, maka akan berkurang makna tulisannya. Yang lebih baik adalah, jika 
seseorang yang gemar membaca dan suka berdiskusi (dialog), kemudian 
menuangkannya dalam tulisan, maka akan memantapkan hasil tulisannya. Oleh 
karenanya diskusi dan menulis adalah dua aspek penting dari komunikasi untuk 
semua level (NCTM, 2000). Sementara itu, kemampuan membaca dalam topic topic 
tertentu dan kemudian mengelaborasi topic topic tersebut dan menyimpulkannya 
merupakan aspek penting untuk melihat keberhasilan berpikir siswa. 
Menurut Dahar (Herdian: 2010) bila kepada siswa siswa yang baik diberi 
tugas mrmbaca mereka akan melakukan elaborasi (pengembangan) apa yang telah 
dibaca. Ini berarti mereka memikirkan gagasan, contoh contoh, gambaran mental, dan 
konsep konsep lain yang berhubungan. Siswa juga akan mengorganisasi informasi 
baru itu. Organisasi merupakan proses pembagian himpunan informasi menjadi sub 
sub himpunan informasi dan menentukan hubungan antar sub sub tersebut. Oleh 
karena elaborasi dan informasi memperlancar belajar dan menghafal (recall and 
retention), maka rasional bila kehadiran kedua bentuk ini ditingkatkan dalam belajar-mengajar 
melalui proses membaca. Untuk merangsang organisasi terhadap informasi, 
guru dapat memberikan bagan, grafik, atau outline yang membuat konsep konsep 
yang dipelajari. Menurut hasil penelitian, bahwa pengenalan kembali informasi atau 
struktur teks melalui membaca keras merupakan alat bantu bagi pemahaman isi teks, 
dan membuat catatan penting dari hasil bacaan dapat meningkatkan dasar 
pengetahuan siswa, bahkan dapat meningkatkan berpikir dan keterampilan menulis. 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
10 
D. Bentuk Komunikasi Matematika 
Menurut Brenner (Ahmad: 2012), peningkatan kemampuan siswa untuk 
mengkomunikasikan matematika adalah satu dari tujuan utama pergerakan reformasi
matematika. Brenner juga menyatakan, penekanan atas komunikasi dalam pergerakan 
reformasi matematika berasal dari suatu konsensus bahwa hasil pembelajaran sangat 
efektif di dalam suatu konteks sosial. Melalui konteks sosial yang dirancang dalam 
pembelajaran matematika, siswa dapat mengkomunikasikan berbagai ide yang 
dimilikinya untuk menyelesaikan masalah matematika. Kemampuan berbahasa 
dibutuhkan untuk mengkomunikasikan ide–ide matematika ini sebagaimana pendapat 
Lubienski (Ahmad: 2012), bahwa, kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan 
masalah matematika pada umumnya ditunjang oleh pemahaman mereka terhadap 
bahasa.). 
Menurut Baroody (dalam Ansari:2012), ada dua alasan penting mengapa 
pembelajaran matematik berfokus pada komunikasi, yaitu: (1) mathematics is 
essentially a language; matematika lebih hanya sekedar alat bantu berpikir, alat 
menemukan pola, menyelesaikan masalah, atau membuat kesimpulan, matematika 
juga adalah alat yang tak terhingga nilainya untuk mengkomunikasikan berbagai ide 
dengan jelas, tepat, dan ringkas, dan (2) mathematics and mathematics learning are, 
at heart, social activities; sebagai aktivitas sosial dalam pembelajaran matematika, 
interaksi antar siswa, seperti komunikasi antara guru dan siswa, adalah penting untuk 
mengembangkan potensi matematika siswa. 
Jadi, ada dua jenis komunikasi matematik, yaitu tulisan (non-verbal) dan lisan 
(verbal). Ernest (Ahmad, 2012) menjelaskan bahwa: (a) komunikasi matematik non-verbal 
menekankan pada interaksi siswa dalam dunia yang kecil dan penafsiran non-verbal 
serentak mereka terhadap interaksi lainnya, dan (b) komunikasi matematik 
lisan (verbal) menekankan interaksi lisan mereka satu sama lain dan dengan guru 
ketika mereka membangun tujuan dengan membuat pembagian yang sesuai. Kedua 
jenis komunikasi matematik ini memainkan peran penting dalam interaksi sosial 
siswa di kelas matematika. Guru yang membiasakan siswa mampu 
mengkomunikasikan ide melalui bahasa lisan dan tulisan ini dapat membantu 
meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa sesuai standar komunikasi 
matematika yang ditetapkan. 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
11
Dalam NCTM (2000: 60) disebutkan, standar kemampuan komunikasi 
matematik untuk siswa taman kanak-kanak sampai kelas 12 adalah siswa dapat: 
a. Mengorganisasi dan mengkonsolidasi pemikiran matematika mereka 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
12 
melalui komunikasi; 
b. Mengkomunikasikan pemikiran matematika mereka secara koheren 
dan jelas kepada pasangan, guru, dan yang lainnya; 
c. Menganalisis dan mengevaluasi pemikiran matematika dan strategi 
orang lain; 
d. Menggunakan bahasa matematika untuk mengekspresikan ide 
matematika secara tepat. 
Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa, NCTM 
(2000: 271) menyarankan agar guru mengidentifikasi dan menggunakan berbagai 
tugas yang: berkaitan penting dengan ide-ide matematika; dapat diperoleh dengan 
berbagai metode solusi; menyediakan representasi multipel; dan memberikan siswa 
kesempatan menginterpretasi, justify, dan konjektur. Dalam melaksanakan tugas-tugas 
tersebut, setiap siswa diberi kesempatan untuk berkontribusi menjelaskan 
pemikiran matematik dan penalarannya terhadap masalah yang berkembang di kelas. 
Keseluruhan kegiatan tersebut merupakan implementasi dari aspek-aspek komunikasi 
matematik. 
Kemampuan komunikasi matematik siswa dapat dilihat dari kemampuannya 
mendiskusikan masalah dan membuat ekspresi matematika secara tertulis baik 
gambar, grafik, tabel, model matematika, maupun simbol atau bahasa sendiri. 
Kemampuan komunikasi matematik siswa tersebut dapat diketahui setelah 
pemberian skor terhadap kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal komunikasi 
matematik. Pemberian skor kemampuan komunikasi matematik siswa didasarkan 
pada efektifitas, ketepatan, dan ketelitian siswa dalam menggunakan bahasa 
matematika seperti model, simbol, tanda, dan/atau representasi untuk menjelaskan 
operasi, konsep, dan proses. Pedoman penskoran tersebut merupakan modifikasi dari 
pedoman penskoran Maryland Math Communication Rubric yang dikeluarkan oleh
Maryland State Department of Education (Ahmad: 2012) berupa holistic scale untuk 
kelas 8 matematika. Sementara itu, menurut Cai, Lane dan Jacabscin (Ahmad: 2012), 
untuk mengungkapkan kemampuan komunikasi matematik dapat dilakukan dengan 
berbagai cara, seperti diskusi dan mengerjakan berbagai bentuk soal, baik pilihan 
ganda maupun uraian. 
Dalam pembelajaran matemat ika terdapat beberapa teknik bertanya yang 
dapat digunakan membantu siswa mengembangkan kemampuan komunikasi 
matematika. Berikut contoh‐contoh pertanyaan yang dapat diajukan kepada siswa. 
1. Membant u s iswa beke rja sama agar memi liki sense ma tema t ika, yaitu 
dengan bertanya sebagai berikut. 
 Apakah yang orang lain pikirkan tentang yang kamu katakan? 
 Apakah kamu setuju? Tidak setuju? 
 Apakah setiap orang mempunyai jawaban yang sama tetapi mempunyai 
cara berbeda untuk menjelaskannya? 
 Apakah kamu memahami apa yang mereka katakan? 
2. Membantu siswa untuk menyadari benar tidaknya suatu ide matematika. 
 Mengapa kamu berpikir seperti itu? 
 Mengapa hal itu benar? 
 Bagaimana kamu menyimpulkan hal itu? 
 Dapatkah kamu membuat sebuah model untuk menunjukkan hal itu? 
3. Membantu siswa mengembangkan penalaran 
 Apakah hal itu selalu berlaku untuk kondisi lain? 
 Apakah hal itu benar untuk semua kasus? 
 Bagaimana kamu membuktikan hal itu? 
 Asumsi‐asumsi apakah yang digunakan? 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
13
4. Membantu siswa membuat dugaan, penemuan, dan penyelesaian masalah 
 Apa yang terjadi jika ...? Bagaimana jika tidak? 
 Dapatkah kamu melihat polanya? 
 Dapatkah kamu mempredisksi pola berikutnya? 
 Apakah persamaan dan perbedaan metode penyelesaianmu dengan temanmu? 
5. Membantu siswa menghubungkan matematika, ide‐ide, dan aplikasinya 
 Apakah hubungannya dengan konsep lain? 
 Ide‐ide matematika apakah yang harus dipelajari sebelum digunakan 
 Apakah kamu pernah menyelesaikan masalah seperti ini sebelumnya? 
 Dapatkah kamu memberikan sebuah contoh tentang .... 
E. Indikator kemampuan komunikasi 
Adapun indikator kemampuan komunikasi siswa menurut NCTM (dalam 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
14 
Fachrurazi : 2011) dapat dilihat dari : 
1. Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan, dan 
mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual; 
2. Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide 
matematis baik secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk visual lainnya; 
3. Kemampuan dalam menggunakan istilah- istilah, notasi-notasi matematika 
dan struktur- strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan 
hubungan-hubungan dengan model-model situasi. 
Dari ketiga indikator tersebut dikelompokan menjadi 2 bagian, yaitu indikator 
kemampuan komunikasi matematika lisan dan indikator kemampuan komunikasi 
matematika tertulis. Indikator kemampuan komunikasi lisan sebagai berikut :
1. Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, dan 
mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual; adapun sub-sub 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
15 
indikator 1 adalah 
a) Siswa mampu mengajukan pertanyaan, 
b) Siswa memberikan gagasan 
c) Siswa mampu memberikan solusi 
d) Siswa mampu menyelesaikan permasalahan 
2. Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide 
matematis secara lisan, maupun dalam bentuk visual lainnya; adapun sub-sub 
indikator 2 adalah 
a) Siswa mampu memahami pertanyaan 
b) Siswa mampu menjawab pertanyaan 
c) Siswa mampu memberikan sanggahan 
d) Siswa mampu menemukan solusi 
3. Kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan 
struktur- strukturnya untuk menyajikan ide- ide, menggambarkan hubungan-hubungan 
dengan model- model situasi; adapun sub - sub indicator 3 adalah 
a) Siswa mampu menyebutkan istilah - istilah matematika 
b) Siswa mampu memberikan solusi yang berbeda 
c) Siswa mampu menggunakan notasi- notasi matematis 
d) Siswa mampu menyimpulkan. 
sedangkan indikator kemampuan komunikasi matematika tertulis sebagai 
berikut : 
1. Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan, dan 
mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual; 
2. Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide- ide 
matematis secara tertulis, maupun dalam bentuk visual lainnya;
3. Kemampuan dalam menggunakan istilah - istilah, notasi-notasi matematika 
dan struktur- strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan 
hubungan-hubungan dengan model-model situasi. 
Adapun kendala-kendala dalam komunikasi menurut Shadiq, (Zainab: 2011) 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
16 
adalah sebagai berikut: 
1. Siswa yang kurang atau tidak dibiasakan mengemukakan gagasan.Sebagai 
guru harus dapat membiasakan/member kesempatan kepada siswa untu dapat 
mengemukakan gagasan atau ide-idenya dari soal baik lisan ataupun tulisan, 
seperti melalui kegiatan talk dan write. 
2. Guru kesulitan dalam membimbing siswa merumuskan suatu konjektur 
(dugaan) dari data yang ada.Setiap siswa mempunyai kemampuan yang 
berbeda-beda, oleh karena itu dalam membimbing siswa guru harus 
merumuskan konjektur dari data yang ada. 
Sementara itu dalam NCTM (2000) dinyatakan bahwa standar komunikasi 
matematis adalah penekanan pengajaran matematika pada kemampuan siswa dalam 
hal : 
1. mengorganisasikan dan mengkonsolidasikan berfikir matematis 
(mathematical thinking) mereka melalui komunikasi; 
2. mengkomunikasikan mathematical thinking mereka secara koheren (tersusun 
secara logis) dan jelas kepada teman-temannya, guru dan orang lain; 
3. menganalisis dan mengevaluasi berfikir matematis (mathematical thinking) 
dan strategi yang dipakai orang lain; 
4. menggunakan bahasa matematika untuk mengekspresikan ide-ide matematika 
secara benar. 
Pengertian yang lebih luas tentang komunikasi matematis dikemukakan oleh 
Romberg dan Chair (Sumarmo, 2000) yaitu: (a) menghubungkan benda nyata, 
gambar, dan diagram ke dalam ide matematika; (b) menjelaskan ide, situasi dan relasi
matematis secara lisan atau tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar; 
(c) menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika; (d) 
mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika; (e) membaca dengan 
pemahaman suatu presentasi matematika tertulis, membuat konjektur, menyusun 
argumen, merumuskan definisi dan generalisasi; (f) menjelaskan dan membuat 
pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari. 
F. Bentuk Soal Komunikasi Matematika 
Menurut Ansari (2012: 18), soal uraian yang dapat digunakan untuk 
mengukur kemampuan komunikasi matematik siswa antara lain dapat berupa soal 
uraian berbentuk transfer, eksploratif, elaboratif, aplikatif, dan estimasi. Berikut ini 
diberikan contoh masing-masing bentuk soal tersebut. 
a. Soal berbentuk transfer 
Soal ini menyangkut masalah pada bidang lain yang diselesaikan 
menggunakan metode matematika. Misalnya: 
1. Sebuah kapal berlayar arah timur, sejauh 30mil. Kemudian kapal melanjutkan 
perjalanannya dengan arah 30 derajat sejauh 60 mil, berapakah jarak kapal 
terhadap posisi saat kapal berangkat? Jelaskan jawaban anda ! 
2. Sebuah perusahaan menghasilkan produk yang dapat diselesaikan dalam 
waktu x jam dengan biaya perjamnya adalah (4x – 800 + 120/x) ratus ribu 
rupiah. Agar biaya minimun produk tersebut dapat diselesaikan dalam waktu 
berapa jam? Jelaskan jawaban Anda ! 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
17 
b. Soal berbentuk eksploratif 
1. Tujuh tahun yang lalu umur ayah sama dengan 6 kali umur Budi. Empat tahun 
yang akan datang 2 kali umur ayah sama dengan 5 kali umur Budi ditambah 9 
tahun. Berapa umur ayah sekarang ? Bagaimana anda memperolehnya? 
Jelaskan jawabanmu !
2. Perbandingan umur Ali dan Badu 6 tahun yang lalu adalah 5 : 6. Hasil kali 
umur keduanya sekarang adalah 1.512.Berapakah Umur Ali 
sekarang?Bagaimana anda memperolehnya ? Jelaskan jawabanmu ! 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
18 
c. Soal berbentuk elaboratif 
Perhatikan jatuhnya bola di bawah ini : 
Sebuah bola jatuh dari ketinggian 10 m dan memantul kembali dengan ketinggian ¾ 
kali tinggi sebelumnya, begitu seterusnya hingga bola berhenti. Berapakah jumlah 
seluruh lintasan bola tersebut? Apa pendapatmu? Jelaskan jawabanmu! 
d.Soal berbentuk aplikatif 
Perhatikan gambar dibawah ini :
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk √3 cm dan T pada AD dengan 
panjang AT = 1 cm. Berapa jarak A pada BT? Jelaskan bagaimana anda 
memperolehnya ! 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
19 
e. Soal berbentuk estimasi 
1. Seorang pedagang menjual buah mangga dan pisang dengan menggunakan 
gerobak. Pedagang tersebut membeli mangga dengan harga Rp. 8.000,00/kg 
dan pisang Rp. 6.000,00/kg. Modal yang tersedia Rp. 1200.000,00 dan 
gerobaknya hanya dapat memuat mangga dan pisang sebanyak 180 kg. Jika 
harga jual mangga Rp.9200,00/kg dan pisang Rp.7000,00/kg. Jelaskan 
Bagaimana menghitung Berapa laba maksimum yang diperoleh pedagang 
tersebut ? 
2. Seorang penjahit membuat dua jenis pakaian untuk dijual, pakaian jenis 
memerlukan 2 m kain katun dan 4 m kain sutera, dan pakaian jenis II 
memerlukan 5 m kain katun dan 3 m kain sutera. Bahan katun yang tersedia 
70 m dan sutera 84 m. Pakaian jenis I dijual dengan laba Rp. 25.000,00/buah 
dan pakaian jenis II mendapat laba Rp. 50.000,00/buah. Agar pedagang 
memperoleh keuntungan yang sebesar – besarnya, maka Jelaskan bagaimana 
menghitung berapa banyak pakaian jenis I dan jenis II yang harus dijualnya 
oleh pedagang tersebut ? 
Skor yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan soal-soal komunikasi 
matematik menggambarkan tingkat kemampuan komunikasi matematik siswa. 
Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi kemampuan komunikasi 
matematik siswa tersebut. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, maka 
3semakin rendah pula kemampuan komunikasi matematik siswa tersebut.
Kesimpulan 
1. Komunikasi matematika adalah proses penyampaian suatu informasi dari satu 
orang ke orang lain sehingga mereka mempunyai makna yang sama terhadap 
informasi tersebut. Melalui komunikasi ide dapat dicerminkan, diperbaiki, 
didiskusikan, dan dikembangkan. 
2. Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa adalah kemampuan siswa dalam 
mengekspresikan dimana siswa dapat menyatakan ide-ide matematika 
mengunakan simbol atau bahasa matematika secara tertulis sebagai representasi 
dari suatu ide atau gagasan, dapat melukiskan atau menggambarkan dan 
membaca gambar, diagram, grafik maupun tabel, serta pemahaman matematika 
dimana siswa dapat menjelaskan masalah dengan memberikan argumen terhadap 
permasalahan matematika yang diberikan. 
3. Komunikasi matematika merupakan bentuk khusus dari komunikasi, yakni segala 
bentuk komunikasi yang dilakukan dalam rangka mengungkapkan ide-ide 
matematika. 
4. Kemampuan komunikasi matematika merupakan kemampuan yang dapat 
menyertakan dan memuat berbagai kesempatan untuk berkomunikasi dalam 
bentuk: 
a. Merefleksikan benda-benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
BAB III 
PENUTUP 
20 
matematika. 
b. Membuat model situasi atau persoalan menggunakan metode lisan, tertulis, 
konkrit, grafik, dan aljabar. 
c. Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika. 
d. Membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis. 
e. Membuat konektor, menyusun argumen, merumuskan definisi, dan 
generalisasi.
DAFTAR PUSTAKA 
Ansari,Bansu, (2012), Komunikasi Matematik dan Politik, Pena, Banda Aceh 
Ahmad, Marzuki, (2012), Komunikasi Matematika, (Online), 
http://lubisbrother88.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html) 
diakses pada 16 September 2014 
Fachrurazi, (2011), Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar. Alex Media 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
21 
Komputindo, Jakarta 
Herdian, (2010), Kemampuan Komunikasi Matematika, (online), 
(http://herdy07.wordpress.com/2010/05/07/kemampuan-komunikasi-matematis/) 
diakses pada 18 September 2014 
Mulyana, Dr. Endang, (2012), Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan, 
Alfabeta, Bandung 
NCTM, (2000), Principles and Standards for School Mathematics. Reston: NCTM 
Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi 
Lulusan. 
Sumarmo,U. , (1999), Implementasi Kurikulum 1994 Pada Sekolah Dasar dan 
Sekolah Menengah. Laporan Penelitian Bandung: FMIPA IKIP Bandung 
Zainab, (2011), http://mgmpmatoi.blogspot.com/2011/12/komunikasi-matematis-dalam- 
pembelajaran.html (diakses 16 September 2014).
KISI-KISI TES KEMAMPUAN 
KOMUNIKASI MATEMATIKA 
Satuan Pendidikan : SMP 
Mata Pelajaran : Matematika 
Pokok Bahasan : Persamaan dan Pertidaksamaan Linier 
Kelas / Semester : VII / ganjil 
Waktu : 2 x 40 menit 
Indikator Komunikasi Matematika 
Nomor soal 
Menuliskan ide matematika dengan kata-kata 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
Satu Variabel 
22 
sendiri 
1 
Menuliskan ide matematika ke dalam model 
matematika 
2 
Menghubungkan gambar ke dalam ide 
matematika 
3 
Menjelaskan prosedur penyelesaian 4
BUTIR SOAL KEMAMPUAN 
KOMUNIKASI MATEMATIKA 
Satuan Pendidikan : SMP 
Mata Pelajaran : Matematika 
Pokok Bahasan : Persamaan dan Pertidaksamaan Linier 
Kelas / Semester : VII / ganjil 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
Satu Variabel 
23 
Soal – Soal: 
1. 
Bu Ati ingin membeli cabe di pasar. Ia membeli 4 kg cabe dan 2 kg tomat, harga 
4 kg cabe Rp.80.000,-. Sedangkan harga 2 kg tomat adalah setengah dari harga 
satu kg cabe. Bu Ati ingin mengetahui satu kg tomat, Bagaimanakah cara Bu Ati 
menentukan harga satu kg tomat tersebut?
17 tahun 
ke atas 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
24 
2. 
Gambar 1 Gambar 2 
Maksimal 
12 orang 
Berdasarkan gambar di atas modelkan situasi tersebut dan berikan 
pendapatmu ! 
3. 
Seorang agen menerima komisi sebesar Rp. 200.000 atas penjualan barang 
seharga Rp. 3.000.0000,-. Jika agen tersebut mendapat komisi sebesar 
Rp.400.000,-. Tentukan banyak barang yang terjual ?
Kemampuan Komunikasi Matematika 
25 
4. 
Rahmi dan Yana pergi untuk membeli baju mendekati lebaran. Rahmi 
membawa uang sebesar Rp.200.000,- lebih banyak dari pada uang yang 
dimiliki Yana. Jika jumlah uang mereka adalah Rp. 800.000,-. Jelaskan 
bagaimana cara menghitung uang yang dimiliki oleh Rahmi?
KUNCI (ALTERNATAIF) JAWABAN 
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA 
1. Diketahui : harga 4 kg cabe = Rp. 80.000,- 
2 kg tomat = setengah dari harga satu kg cabe. 
Ditanya : harga satu kg tomat ? 
Cara menghitung harga 1 kg tomat adalah sebagai berikut: 
misal : x = harga 1 kg tomat 
1 
x harga 1 kg cabe 
1 
x Rp.20.000 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
26 
maka , 4x = Rp. 80.000,- 
karena harga 2 kg tomat adalah 
1 
dari harga 1 kg cabe 
2 
Untuk menghitung harga 1 kg tomat adalah : 
harga 1 kg buah cabe = x 
4x = Rp.80.000,- 
x = Rp.20.000,- 
diperoleh harga 1 kg cabe adalah Rp.20.000,- 
harga 2 kg tomat = 
2 
= 
2 
= Rp. 10.000,- 
Jadi, diperoleh harga 2 kg tomat adalah Rp. 10.000,-. Oleh karena itu 
diperolehlah harga satu kg tomat adalah Rp.10.000,- : 2 = Rp. 5.000,-. 
2. Diketahui : gambar 1 acara TV untuk anak-anak > 17 tahun 
gambar 2 muatan labi-labi < 12 orang 
Ditanya : Model matematikanya ?
Jawab : x > 17 untuk gambar 1 dimisalkan dengan x 
y < 12 untuk gambar 2 dimisalkan dengan y 
3. Diketahui : jika terjual Rp.3.000.000,- komisinya Rp. 200.000,- 
Ditanya : banyak yang terjual jika mendapat komisi Rp. 400.000,? 
Cara menghitung banyak barang yang terjualadalah sebagai berikut: 
misal : x = banyak barang yang terjual 
Rp.200.000,- Rp. Rp. 3.000.000,- 
Rp.400.000,- x 
Untuk menghitung banyak barang yang terjual adalah : 
3.000.000 
200.000 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
27 
x 
400.000 
 
200.000 (x) = (400.000)(3.000.000) 
200.000 x = 1.200.000.000.000 
x = 6.000.000 
Jadi, banyak barang yang terjual adalah Rp. 6.000.000,- agar agen medapat 
komisi sebesar Rp. 400.000,- 
4. Diketahui : Uang Rahmi Rp.200.000,- lebih banyak dari Yana 
jumlah uang Rahmi dan Yana = Rp. 800.000,- 
Ditanya : Berapakah uang Rahmi? 
Cara menghitung uang Rahmi adalah sebagai berikut: 
misal : x = uang Yana 
Uang Rahmi = x + Rp.200.000,- 
Uang Rahmi + uang Yana = Rp. 800.000,- 
Untuk menghitung uang Rahmi adalah :
Uang Rahmi + uang Yana = Rp. 800.000,- 
x + Rp.200.000,- + x = Rp.800.000,- 
Rp.200.000,- + 2x = Rp. 800.000,- 
karena uang Yana = x = Rp.500.000,- 
maka, uang Rahmi = x + Rp. Rp. 200.000,- 
= Rp. 500.000,- + Rp. 200.000,- 
= Rp. 700.000,- 
Jadi, uang yang dibawa Rahmi adalah Rp. 700.000,-. 
Kemampuan Komunikasi Matematika 
2x = Rp. 200.000,- - Rp.800.000,- 
2x = Rp. 10.00.000,- 
x = Rp. 500.000,- 
28
Kemampuan Komunikasi Matematika 
DAFTAR ISI 
i 
BAB I : PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2 
C. Tujuan........................................................................................................... 3 
BAB II : PEMBAHASAN 
A. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematika....................................... 4 
B. Aspek-Aspek Komunikasi Matematika........................................................ 5 
C. Bentuk Komunikasi Matematis .................................................................... 9 
D. Indikator Kemampuan Komunikasi ............................................................. 10 
E. Bentuk Soal Komunikasi Matematika.......................................................... 14 
F. Bentuk soal komunikasi matematika……………………………………… 17 
BAB III : PENUTUP 
Kesimpulan .......................................................................................................... 21 
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 22 
Lampiran................................................................................................................... 23 
Kisi-kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematika ............................................... 23 
Butir Soal Kemampuan Komunikasi Matematika.................................................... 24 
Kunci Alternatif Jawaban Kemampuan Komunikasi Matematika........................... 27
KELOMPOK IV: 
EFRIDAYANI 8146172016 
LILIS 8146172038 
NAILUL HIMMI HSB 8146172050 
RUMINDA HUTAGALUNG 8146172061 
SAIFUL 8146172062 
KELAS: PENDIDIKAN MATEMATIKA B-1 2014 
Dosen Mata Kuliah 
Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd 
PROGRAM PASCA SARJANA (PPs) 
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 
2014

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados

Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
Septian Amri
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
azrin10
 

Mais procurados (20)

Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Pencerminan geser fix
Pencerminan geser fixPencerminan geser fix
Pencerminan geser fix
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobilKelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
Kelipatan persekutuan terkecil KPK teobil
 
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri TransformasiSetengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
Setengah Putaran dan Ruas Garis Berarah | Geometri Transformasi
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisiContoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
Contoh soal penerapan taksonomi bloom revisi
 
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
 
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
RPP Statistika Kelas X Matematika Kurikulum 2013
 
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
GEOMETRI RUANG-garis & bidang sejajar, perpotongan tiga buah bidang, dua bida...
 
Geometri ruang
Geometri ruangGeometri ruang
Geometri ruang
 
Keterbagian
KeterbagianKeterbagian
Keterbagian
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali TransformasiRangkuman materi Hasilkali Transformasi
Rangkuman materi Hasilkali Transformasi
 

Semelhante a Komunikasi Matematika

Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)
Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)
Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)
Habibah Abdullah
 
Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)
Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)
Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)
Habibah Abdullah
 
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
umdatus
 
Model pembelajaran ttw
Model pembelajaran ttwModel pembelajaran ttw
Model pembelajaran ttw
anatahara
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 

Semelhante a Komunikasi Matematika (20)

Komunikasi makalah kelompok
Komunikasi makalah kelompokKomunikasi makalah kelompok
Komunikasi makalah kelompok
 
Komunikasi Matematika
Komunikasi MatematikaKomunikasi Matematika
Komunikasi Matematika
 
Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)
Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)
Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)
 
Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)
Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)
Kom dlm pnddkn mate zamri(teks asal)
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...
 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
 
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa smp melalui penerapan metod...
 
Bab II
Bab IIBab II
Bab II
 
Model pembelajaran ttw
Model pembelajaran ttwModel pembelajaran ttw
Model pembelajaran ttw
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas konseling ibu fikmah AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Pertemuan 1 dan 2 Komunikasi
Pertemuan 1 dan 2 KomunikasiPertemuan 1 dan 2 Komunikasi
Pertemuan 1 dan 2 Komunikasi
 
1 rpp simdig x gasal k 13 daring online
1 rpp simdig  x gasal k 13 daring online1 rpp simdig  x gasal k 13 daring online
1 rpp simdig x gasal k 13 daring online
 
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 

Mais de Nailul Hasibuan

Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Nailul Hasibuan
 

Mais de Nailul Hasibuan (20)

Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
 
Rpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrikaRpkps anvek unrika
Rpkps anvek unrika
 
Rpkps evaluasi 2016
Rpkps evaluasi 2016Rpkps evaluasi 2016
Rpkps evaluasi 2016
 
Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016Rpkps media pembelajaran 2016
Rpkps media pembelajaran 2016
 
Rpkps trigonometri 2016
Rpkps trigonometri 2016Rpkps trigonometri 2016
Rpkps trigonometri 2016
 
Media pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematikaMedia pembelajaran matematika
Media pembelajaran matematika
 
Kurikulum di singapura
Kurikulum di singapuraKurikulum di singapura
Kurikulum di singapura
 
Kurikulum di USA
Kurikulum di USAKurikulum di USA
Kurikulum di USA
 
Kurikulum di Jepang
Kurikulum di JepangKurikulum di Jepang
Kurikulum di Jepang
 
Kurikulum di belanda
Kurikulum di belandaKurikulum di belanda
Kurikulum di belanda
 
Kurikulum di Australia
Kurikulum di AustraliaKurikulum di Australia
Kurikulum di Australia
 
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989Enactive, iconic, symbolic  from nctm 1989
Enactive, iconic, symbolic from nctm 1989
 
9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning9 character of 21Century Learning
9 character of 21Century Learning
 
diagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogydiagram of 21st century pedagogy
diagram of 21st century pedagogy
 
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususMelakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
 
Kekongruenan teobil
Kekongruenan teobilKekongruenan teobil
Kekongruenan teobil
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobil
 
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan TeobilDefenisi dan sifat kekongruenan Teobil
Defenisi dan sifat kekongruenan Teobil
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Último (20)

Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

Komunikasi Matematika

  • 1. PENDAHULUAN Kemampuan Komunikasi Matematika BAB I 1 A. Latar Belakang Pemahaman matematis erat kaitannya dengan komunikasi matematis. Siswa yang sudah mempunyai kemampuan pemahaman matematis dituntut juga untuk bisa mengkomunikasikannya, agar pemahamannya bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Dengan kemampuan komunikasi matematis siswa juga bisa memanfaatkan konsep – konsep matematika yang sudah dipahami orang lain. Dengan mengkomunikasikan ide-ide matematisnya kepada orang lain, seseorang bisa meningkatkan pemahaman matematisnya. Seperti yang telah dikemukakan oleh Huggins (dalam Herdian :2014) bahwa untuk meningkatkan pemahaman konseptual matematis, siswa bisa melakukannya dengan mengemukakan ide – ide matematisnya kepada orang lain. Komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu peristiwa saling menyampaikan pesan yang berlangsung dalam suatu komunitas dan konteks budaya. Komunikasi dimaknai sebagai proses penyampaian pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan melalui saluran tertentu untuk tujuan tertentu. Matematika adalah bahasa simbol di mana setiap orang yang belajar matematika dituntut untuk mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa simbol tersebut. Kemampuan komunikasi matematis akan membuat seseorang bisa memanfaatkan matematika untuk kepentingan diri sendiri maupun orang lain, sehingga akan meningkatkan sikap positif terhadap matematika baik dari dalam diri sendiri maupun orang lain. Sumarmo (2000) mengemukakan bahwa matematika sebagai bahasa simbol mengandung makna bahwa matematika bersifat universal dan dapat dipahami oleh setiap orang kapan dan di mana saja. Setiap simbol mempunyai arti yang jelas, dan disepakati secara bersama oleh semua orang. Sebagai contoh simbol ‘9’ , operasi +, , – berlaku secara nasional disetiap jenjang sekolah di mana pun sehingga dapat dipahami oleh semua orang.
  • 2. Menurut Sumarmo (2000), pengembangan bahasa dan simbol dalam matematika bertujuan untuk mengkomunikasikan matematika sehingga siswa dapat : 1. merefleksikan dan menjelaskan pemikiran siswa mengenai idea dan hubungan Kemampuan Komunikasi Matematika 2 matematika; 2. memformulasikan definisi matematika dan generalisasi melalui metode penemuan; 3. menyatakan idea matematika secara lisan dan tulisan; 4. membaca wacana matematika dengan pemahaman; 5. mengklarifikasi dan memperluas pertanyaan terhadap matematika yang dipelajarinya; 6. menghargai keindahan dan kekuatan notasi matematika dan peranannya dalam pengembangan ide matematika. Dalam NCTM (2000: 60), dijelaskan bahwa komunikasi adalah suatu bagian esensial dari matematika dan pendidikan matematika. Komunikasi ini merupakan salah satu dari lima standar proses yang ditekankan dalam NCTM (2000: 29), yaitu pemecahan masalah (problemsolving), penalaran dan bukti (reasoningandproof), komunikasi (communication), koneksi (connections), dan representasi (representation). Pendapat ini mengisyaratkan pentingnya komunikasi dalam pembelajaran matematika. Melalui komunikasi, siswa dapat menyampaikan ide-idenya kepada guru dan kepada siswa lainnya. B. Rumusan Masalah 1. Apakah Pengertian kemampuan komunikasi matematika itu? 2. Apa saja aspek-aspek dalam komunikasi matematika? 3. Apa indikator dalam kemampuan komunikasi matematika? 4. Bagaimana bentuk soal yang menunjukkan adanya komunikasi matematika?
  • 3. Kemampuan Komunikasi Matematika 3 C. Tujuan Untuk mengetahui: 1. Pengertian kemampuan komunikasi matematika 2. Aspek-aspek dalam komunikasi matematika 3. Indikator dalam kemampuan komunikasi matematika 4. Bentuk soal yang menunjukkan adanya komunikasi matematika
  • 4. PEMBAHASAN A. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematika Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui prilaku verbal dan non verbal. Segala prilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih (Mulyana, 2008 : 3). Sedangkan menurut Wahyudin (dalam Fachrurazi : 2011) Komunikasi merupakan cara berbagi gagasan dan mengklasifikasikan pemahaman. Melalui komunikasi, gagasan menjadi objek-objek refleksi, penghalusan, diskusi, dan perombakan. Menurut Artmanda W. (dalam Zainab, 2011), dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia dan Kamus bahasa Indonesia online secara terminology, komunikasi berarti pengiriman dan penerimaan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami, hubungan, kontak. Komunikasi adalah cara untuk berbagi (sharing) ide, gagasan dan mengklarifikasi pemahaman kepada sesama. Dalam ilmu komunikasi dikenal tiga bentuk komunikasi yaitu komunikasi linier yang sering disebut juga sebagai komunikasi satu arah (one-way communication), komunikasi relation dan interaktif yang disebut dengan “Model Cybernetics”, dan komunikasi konvergen yang bercirikan multi arah. Hal ini didasarkan bahwa semua orang mempunyai kebutuhan untuk mengemukakan ide, perasaan dan kebutuhan orang lain pada diri kita. Komunikasi merupakan bagian yang sangat penting pada matematika dan pendidikan matematika. Komunikasi merupakan cara berbagi ide dan memperjelas pemahaman. Melalui komunikasi ide dapat dicerminkan, diperbaiki, didiskusikan, dan dikembangkan. Sehingga yang dimaksud dengan komunikasi matematika adalah proses penyampaian suatu informasi dari satu orang ke orang lain sehingga mereka mempunyai makna yang sama terhadap informasi tersebut. Melalui komunikasi ide dapat dicerminkan, diperbaiki, didiskusikan, dan dikembangkan. Sedangkan Kemampuan Komunikasi Matematika BAB II 4
  • 5. Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa adalah kemampuan siswa dalam mengekspresikan dimana siswa dapat menyatakan ide-ide matematika mengunakan simbol atau bahasa matematika secara tertulis sebagai representasi dari suatu ide atau gagasan, dapat melukiskan atau menggambarkan dan membaca gambar, diagram, grafik maupun tabel, serta pemahaman matematika dimana siswa dapat menjelaskan masalah dengan memberikan argumen terhadap permasalahan matematika yang diberikan. B. Aspek-aspek Komunikasi Matematika Menurut Baroody dalam Ansari (2012: 13) ada lima aspek komunikasi yaitu representasi (representing), mendengar (listenin), membaca (reading), diskusi (discussing) dan menulis (writing). Kemampuan Komunikasi Matematika 5 1. Representasi Representasi adalah : (1) bentuk baru sebagai hasil translasi dari suatu masalah atau ide, (2) translasi suatu diagram atau model fisik ke dalam symbol atau kata kata. Misalnya, representasi bentuk perkalian kedalam bentuk symbol atau kata kata. Representasi dapat membantu anak menjelaskan konsep atau ide, dan memudahkan anak mendapatkan strategi pemecahan. Selain itu, penggunaan representasi dapat meningkatkan fleksibilitas dalam menjawab soal soal matematik. 2. Mendengar (Listening) Mendengar merupakan aspek penting dalam suatu diskusi. Siswa tidak akan mampu berkomentar dengan baik apabila tidak mampu mengambil inti dari dari suatu topic diskusi. Siswa sebaiknya mendengar dengan hati hati manakala ada pertanyaan dan komentar dari temannya. Pirie menyebutkan komunikasi memerlukan pendengar dan pembicara. Baroody (dalam Ansari:2012) mengatakan mendengar secara hati hati terhadap pertanyaan teman dalam suatu grup juga dapat membantu siswa
  • 6. mengkonstruksi lebih lengkap pengetahuan matematika dan mengatur strategi jawaban yang lebih efektif. Pentingnya mendengar secara kritis juga dapat mendorong siswa berpikir tentang jawaban pertanyaan sambil mendengar. Kemampuan Komunikasi Matematika 6 3. Membaca (Reading) Reading adalah aktivitas membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan pertanyaan yang telah disusun. Guru perlu menyuruh siswa membaca secara aktif untuk menjawab pertanyaan yang telah disusun. Membaca aktif berarti juga membaca membaca yang difokuskan pada paragraph paragraph yang diperkirakan mengandung jawaban relevan dengan pertanayaan tadi. Menurut teori konstruktivisme, pengetahuan dibangun atau dikonstruksi secara aktif oleh siswa sendiri. Pengetahuan atau konsep konsep yang terdapat dalam buku teks atau modul tidak dapat dipindahkan kepada siswa, melainkan mereka bangun sendiri lewat membaca. Pembaca yang baik terllihat aktif dengan teks bacaan dengan cara : (a) membangun pengetahuan dalam pikiran mereka berdasarkan apa yang telah mereka ketahui, (b) menggunakan strategi untuk memahami teks bacaan dan mengorganisasikannya dalam bentuk visual berupa bagian diagram, atau outline, (c) memonitor, merencanakan, dan mengatur pembentukan makna, (d) membangun penafsiran atau pemahaman teks bacaan yang bermakna dalam memori jangka pendek, dan (e) menggunakan strategi dan pengetahuan yang sudah ada yang digali dalam memori jangka panjang. Guthric (Ansari, 2012) mengembangkan suatu model untuk membantu pembaca agar dapat mencari informasi yang diperlukan dalam suatu teks atau dokumen. Model tersebut memuat lima langkah, yaotu : (1) merumuskan tujuan bahwa penelusuran suatu teks untuk menemukan sesuatu, (2) menentukan bagaimana informasi yang terdapat dalam suatu dokumen dapat ditemukan dengan cara yang mudah, (3) menyarikan informasi yang ditemukan dalam teks, (4) mengintegrasikan
  • 7. dengan apa yang telah diketahui sebelumnya. Jika langkah ini tidak memuaskan tujuan, maka pembaca (5) kembali ke langkah (2 dan mencobanya lagi. Kelima langkah tersebut berkelanjutan sampai tujuan dipenuhi. Kemampuan Komunikasi Matematika 7 4. Diskusi (Discussing) Ada kalanya siswa mampu melakukan matematik, namun tidak mampu menjelaskan apa yang ditulisnya. Untuk itu diskusi perlu dilatihkan. Siswa mampu dalam suati diskusi apabila mempunyai kemampuan membaca, mendengar, dan keberanian memadai. Diskusi merupakan sarana untuk mengungkapkan dan mereleksikan pikiran siswa. Gokhale menyatakan aktivitas siswa dalam diskusi tidak hanya meningkatkan cara berpikir kritis. Baroody (dalam Ansari:2012) mengemukakan mendiskusikan suati ide adalah cara yang baik bagi siswa untuk gap, ketidak konsistenan, atau suatu keberhasilan kemurnian berpikir. Diskusi dapat mengunungkan pendengar yang baik, karena memberikan wawasan beru baginya. Selanjutnya Baroody (dalam Ansari:2012) menguraikan beberapa kelebihan dari diskusi kelas, yaitu antara lain : (1) dapat mempercepat pemahaman materi pembelajaran dan kemahiran menggunakan strategi, (2) membantu siswa mengkonstruk pemahaman matematik, (3) menginformasikan bahwa para ahli matematika biasanya tidak memecahkan masalah sendiri sendiri, tetapi membangun ide bersama pakar lainnya dalam suatu tim, dan (4) membantu siswa menganalisis dan memecakhan masalah secara bijaksana. Killen (Ansari, 2012) memberikan suatu langkah yang dinamis agar suasana diskusi dapat berlangsung nyaman dan lebih bermakna yaitu : (1) menetapkan siswa dalam suatu grup, (2) memberikan penjelasan pada siswa tujuan yang hendak dicapai, dan memberikan pengarahan tugas tugas yang setiap anggota grup harus memahaminya, (3) menjelaskan bagaimana cara menilai siswa secara individual, (4) mengelilingi kelas untuk member bantuan kepada siswa yang memerlukan, dan (5)
  • 8. menilai prestasi siswa serta membantu mereka bagaimana sebaiknya berkolaborasi satu dengan yang lain. Kemampuan Komunikasi Matematika 8 5. Menulis (Writing) Menulis adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan sadar untuk mengungkakan dan merefleksikan pikiran . Rose (dalam Ansari:2012) menyatakan bahwa menulis dipandang sebagai proses berpikir keras yang dituangkan di atas kertas. Menulis adalah alat yang bermanfaat dari berpikir karena melalui berpikir, siswa memperoleh pengalaman matematika sebagai suatu aktivitas yang kreatif. Manzo (Ansari:2012) mengatakan menulis dapat meningkatkan taraf berpikir siswa kea rah yang lebih tinggi (higher-order-thinking). Corwin (Ansari:2012) melukiskan empat fase pendekatan proses dalam menulis yaitu : (1) fase perencanaan (prewriting). Dalam fase ini, siswa mengunakan bermacam macam curah pendapat (brainstorming) dan mendiskusikan teknik untuk menggali berbagi kemungkinan topic yang datang dari pengalaman siswa sendiri. (2) fase menulis (follows the planning). Dalam fase ini, siswa menulis secara actual yang disebut dengan “discovery draft”. Draf ini diperlakukan sebagai suatu gambaran dari materi tulisan yang akan dibentuk. (3) revisio. Dalam fase ini, siswa bekerja bersama sama dalam satu grup untuk merevisi draf. Yang satu membaca keras keras sdangkan yang lain bertindak sebagai “editor”. (4) Publikasi (Publication phase). Pada fase ini, siswa menyelesaikan tulisan sehingga menjadi bentuk final, dan dipublikasikan melalui internet, diperbanyak, atau dimuat dalam surat kabar. Menurut Baroody (dalam Ansari:2012) , ada beberapa kegunaan dan keuntungan dari menulis : (1)Summaries, yaitu siswa disuruh merangkum pelajaran dalam bahasa mereka sendiri. Kegiatan ini berguna, karena dapat membantu siswa memfokuskan pada konsep konsep kunci dalam suatu pelajaran, menilai pemahaman dan memudahkan retensi. (2) Questions, yaitu siswa disuruh membuat pertanyaan sendiri dalam tulisan. Kegiatan ini berguna membantu siswa merefleksikan pada
  • 9. focus yang tidak mereka pahami. (3) Explanations, yaitu siswa disuruh menjelaskan prosedur penyelesaian, dan bagaimana menghindari suatu kesalahan. Kegiatan ini berguna, karena dapat mempercepat refleksi, pemahaman dan penggunaan kata kata yang tepat. (4) Definitions, yaotu mereka disuruh menjelaskan istilah istilah yang muncul dalam bahasa mereka senidri. Kegiatan ini berguna, karena dapat membantu siswa berpikir tentang makna istilah dan menjelaskan pemahaman mereka terhadap istilah. (5) Reports, yaitu siswa disuruh, baik sebagai individu maupun sebagai suatu kelompok, untuk menulis laporan. Kegiatan ini berguna, karena membantu pemahaman siswa, bahwa menulis adalah suatu aspek penting dalam matematika untuk menyelidiki topik topik dan isu isu dalam matematika dan kepribadian. C. Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Komunikasi Diduga ada beberapa factor yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi matematik, antara lain, pengetahuan prasyarat (prior knowledge), kemampuan membaca, diskusi, dan menulis serta pemahaman matematik (mathematical knowledge) Kemampuan Komunikasi Matematika 9 1. Pengetahuan prasyarat Pengetahuan prasyarat merupakan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebagai proses belajar sebelumnya. Hasil belajar siswa tentu saja bervariasi sesuai kemampuan dari siswa itu sendiri. Ada siswa berkemampuan diatas rata rata. Jenis kemampuan yang dimliki oleh siswa tersebut sangat menentukan hasil pembelajaran selanjutnya. Namun demikian dalam komunikasi matematik kemampuan awal siswa kadang kadang tidak dapat dijadikan standar untuk meramalkan kemampuan komunikasi lisan maupun tulisan. Ada siswa yang kurang mampu dalam komunikasi tulisan, tetapi lancer dalam komunikasi lisan, dan sebaliknya ada siswa yang mampu dalam komunikasi tulisan namun tidak mampu memberi penjelasan maksud dari tulisannya.
  • 10. 2. Kemampuan Membaca, Diskusi dan Menulis Ada suatu mata rantai yang saling terkait antara membaca, diskusi dan menulis seorang siswa yang rajin membaca, namun enggan menulis, akan kehilangan arah. Demikian juga sebaliknya, jika seseorang gemar menulis, namun enggan membaca, maka akan berkurang makna tulisannya. Yang lebih baik adalah, jika seseorang yang gemar membaca dan suka berdiskusi (dialog), kemudian menuangkannya dalam tulisan, maka akan memantapkan hasil tulisannya. Oleh karenanya diskusi dan menulis adalah dua aspek penting dari komunikasi untuk semua level (NCTM, 2000). Sementara itu, kemampuan membaca dalam topic topic tertentu dan kemudian mengelaborasi topic topic tersebut dan menyimpulkannya merupakan aspek penting untuk melihat keberhasilan berpikir siswa. Menurut Dahar (Herdian: 2010) bila kepada siswa siswa yang baik diberi tugas mrmbaca mereka akan melakukan elaborasi (pengembangan) apa yang telah dibaca. Ini berarti mereka memikirkan gagasan, contoh contoh, gambaran mental, dan konsep konsep lain yang berhubungan. Siswa juga akan mengorganisasi informasi baru itu. Organisasi merupakan proses pembagian himpunan informasi menjadi sub sub himpunan informasi dan menentukan hubungan antar sub sub tersebut. Oleh karena elaborasi dan informasi memperlancar belajar dan menghafal (recall and retention), maka rasional bila kehadiran kedua bentuk ini ditingkatkan dalam belajar-mengajar melalui proses membaca. Untuk merangsang organisasi terhadap informasi, guru dapat memberikan bagan, grafik, atau outline yang membuat konsep konsep yang dipelajari. Menurut hasil penelitian, bahwa pengenalan kembali informasi atau struktur teks melalui membaca keras merupakan alat bantu bagi pemahaman isi teks, dan membuat catatan penting dari hasil bacaan dapat meningkatkan dasar pengetahuan siswa, bahkan dapat meningkatkan berpikir dan keterampilan menulis. Kemampuan Komunikasi Matematika 10 D. Bentuk Komunikasi Matematika Menurut Brenner (Ahmad: 2012), peningkatan kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan matematika adalah satu dari tujuan utama pergerakan reformasi
  • 11. matematika. Brenner juga menyatakan, penekanan atas komunikasi dalam pergerakan reformasi matematika berasal dari suatu konsensus bahwa hasil pembelajaran sangat efektif di dalam suatu konteks sosial. Melalui konteks sosial yang dirancang dalam pembelajaran matematika, siswa dapat mengkomunikasikan berbagai ide yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalah matematika. Kemampuan berbahasa dibutuhkan untuk mengkomunikasikan ide–ide matematika ini sebagaimana pendapat Lubienski (Ahmad: 2012), bahwa, kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan masalah matematika pada umumnya ditunjang oleh pemahaman mereka terhadap bahasa.). Menurut Baroody (dalam Ansari:2012), ada dua alasan penting mengapa pembelajaran matematik berfokus pada komunikasi, yaitu: (1) mathematics is essentially a language; matematika lebih hanya sekedar alat bantu berpikir, alat menemukan pola, menyelesaikan masalah, atau membuat kesimpulan, matematika juga adalah alat yang tak terhingga nilainya untuk mengkomunikasikan berbagai ide dengan jelas, tepat, dan ringkas, dan (2) mathematics and mathematics learning are, at heart, social activities; sebagai aktivitas sosial dalam pembelajaran matematika, interaksi antar siswa, seperti komunikasi antara guru dan siswa, adalah penting untuk mengembangkan potensi matematika siswa. Jadi, ada dua jenis komunikasi matematik, yaitu tulisan (non-verbal) dan lisan (verbal). Ernest (Ahmad, 2012) menjelaskan bahwa: (a) komunikasi matematik non-verbal menekankan pada interaksi siswa dalam dunia yang kecil dan penafsiran non-verbal serentak mereka terhadap interaksi lainnya, dan (b) komunikasi matematik lisan (verbal) menekankan interaksi lisan mereka satu sama lain dan dengan guru ketika mereka membangun tujuan dengan membuat pembagian yang sesuai. Kedua jenis komunikasi matematik ini memainkan peran penting dalam interaksi sosial siswa di kelas matematika. Guru yang membiasakan siswa mampu mengkomunikasikan ide melalui bahasa lisan dan tulisan ini dapat membantu meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa sesuai standar komunikasi matematika yang ditetapkan. Kemampuan Komunikasi Matematika 11
  • 12. Dalam NCTM (2000: 60) disebutkan, standar kemampuan komunikasi matematik untuk siswa taman kanak-kanak sampai kelas 12 adalah siswa dapat: a. Mengorganisasi dan mengkonsolidasi pemikiran matematika mereka Kemampuan Komunikasi Matematika 12 melalui komunikasi; b. Mengkomunikasikan pemikiran matematika mereka secara koheren dan jelas kepada pasangan, guru, dan yang lainnya; c. Menganalisis dan mengevaluasi pemikiran matematika dan strategi orang lain; d. Menggunakan bahasa matematika untuk mengekspresikan ide matematika secara tepat. Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa, NCTM (2000: 271) menyarankan agar guru mengidentifikasi dan menggunakan berbagai tugas yang: berkaitan penting dengan ide-ide matematika; dapat diperoleh dengan berbagai metode solusi; menyediakan representasi multipel; dan memberikan siswa kesempatan menginterpretasi, justify, dan konjektur. Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut, setiap siswa diberi kesempatan untuk berkontribusi menjelaskan pemikiran matematik dan penalarannya terhadap masalah yang berkembang di kelas. Keseluruhan kegiatan tersebut merupakan implementasi dari aspek-aspek komunikasi matematik. Kemampuan komunikasi matematik siswa dapat dilihat dari kemampuannya mendiskusikan masalah dan membuat ekspresi matematika secara tertulis baik gambar, grafik, tabel, model matematika, maupun simbol atau bahasa sendiri. Kemampuan komunikasi matematik siswa tersebut dapat diketahui setelah pemberian skor terhadap kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal komunikasi matematik. Pemberian skor kemampuan komunikasi matematik siswa didasarkan pada efektifitas, ketepatan, dan ketelitian siswa dalam menggunakan bahasa matematika seperti model, simbol, tanda, dan/atau representasi untuk menjelaskan operasi, konsep, dan proses. Pedoman penskoran tersebut merupakan modifikasi dari pedoman penskoran Maryland Math Communication Rubric yang dikeluarkan oleh
  • 13. Maryland State Department of Education (Ahmad: 2012) berupa holistic scale untuk kelas 8 matematika. Sementara itu, menurut Cai, Lane dan Jacabscin (Ahmad: 2012), untuk mengungkapkan kemampuan komunikasi matematik dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti diskusi dan mengerjakan berbagai bentuk soal, baik pilihan ganda maupun uraian. Dalam pembelajaran matemat ika terdapat beberapa teknik bertanya yang dapat digunakan membantu siswa mengembangkan kemampuan komunikasi matematika. Berikut contoh‐contoh pertanyaan yang dapat diajukan kepada siswa. 1. Membant u s iswa beke rja sama agar memi liki sense ma tema t ika, yaitu dengan bertanya sebagai berikut.  Apakah yang orang lain pikirkan tentang yang kamu katakan?  Apakah kamu setuju? Tidak setuju?  Apakah setiap orang mempunyai jawaban yang sama tetapi mempunyai cara berbeda untuk menjelaskannya?  Apakah kamu memahami apa yang mereka katakan? 2. Membantu siswa untuk menyadari benar tidaknya suatu ide matematika.  Mengapa kamu berpikir seperti itu?  Mengapa hal itu benar?  Bagaimana kamu menyimpulkan hal itu?  Dapatkah kamu membuat sebuah model untuk menunjukkan hal itu? 3. Membantu siswa mengembangkan penalaran  Apakah hal itu selalu berlaku untuk kondisi lain?  Apakah hal itu benar untuk semua kasus?  Bagaimana kamu membuktikan hal itu?  Asumsi‐asumsi apakah yang digunakan? Kemampuan Komunikasi Matematika 13
  • 14. 4. Membantu siswa membuat dugaan, penemuan, dan penyelesaian masalah  Apa yang terjadi jika ...? Bagaimana jika tidak?  Dapatkah kamu melihat polanya?  Dapatkah kamu mempredisksi pola berikutnya?  Apakah persamaan dan perbedaan metode penyelesaianmu dengan temanmu? 5. Membantu siswa menghubungkan matematika, ide‐ide, dan aplikasinya  Apakah hubungannya dengan konsep lain?  Ide‐ide matematika apakah yang harus dipelajari sebelum digunakan  Apakah kamu pernah menyelesaikan masalah seperti ini sebelumnya?  Dapatkah kamu memberikan sebuah contoh tentang .... E. Indikator kemampuan komunikasi Adapun indikator kemampuan komunikasi siswa menurut NCTM (dalam Kemampuan Komunikasi Matematika 14 Fachrurazi : 2011) dapat dilihat dari : 1. Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan, dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual; 2. Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis baik secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk visual lainnya; 3. Kemampuan dalam menggunakan istilah- istilah, notasi-notasi matematika dan struktur- strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan-hubungan dengan model-model situasi. Dari ketiga indikator tersebut dikelompokan menjadi 2 bagian, yaitu indikator kemampuan komunikasi matematika lisan dan indikator kemampuan komunikasi matematika tertulis. Indikator kemampuan komunikasi lisan sebagai berikut :
  • 15. 1. Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual; adapun sub-sub Kemampuan Komunikasi Matematika 15 indikator 1 adalah a) Siswa mampu mengajukan pertanyaan, b) Siswa memberikan gagasan c) Siswa mampu memberikan solusi d) Siswa mampu menyelesaikan permasalahan 2. Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis secara lisan, maupun dalam bentuk visual lainnya; adapun sub-sub indikator 2 adalah a) Siswa mampu memahami pertanyaan b) Siswa mampu menjawab pertanyaan c) Siswa mampu memberikan sanggahan d) Siswa mampu menemukan solusi 3. Kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan struktur- strukturnya untuk menyajikan ide- ide, menggambarkan hubungan-hubungan dengan model- model situasi; adapun sub - sub indicator 3 adalah a) Siswa mampu menyebutkan istilah - istilah matematika b) Siswa mampu memberikan solusi yang berbeda c) Siswa mampu menggunakan notasi- notasi matematis d) Siswa mampu menyimpulkan. sedangkan indikator kemampuan komunikasi matematika tertulis sebagai berikut : 1. Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan, dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual; 2. Kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide- ide matematis secara tertulis, maupun dalam bentuk visual lainnya;
  • 16. 3. Kemampuan dalam menggunakan istilah - istilah, notasi-notasi matematika dan struktur- strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan-hubungan dengan model-model situasi. Adapun kendala-kendala dalam komunikasi menurut Shadiq, (Zainab: 2011) Kemampuan Komunikasi Matematika 16 adalah sebagai berikut: 1. Siswa yang kurang atau tidak dibiasakan mengemukakan gagasan.Sebagai guru harus dapat membiasakan/member kesempatan kepada siswa untu dapat mengemukakan gagasan atau ide-idenya dari soal baik lisan ataupun tulisan, seperti melalui kegiatan talk dan write. 2. Guru kesulitan dalam membimbing siswa merumuskan suatu konjektur (dugaan) dari data yang ada.Setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, oleh karena itu dalam membimbing siswa guru harus merumuskan konjektur dari data yang ada. Sementara itu dalam NCTM (2000) dinyatakan bahwa standar komunikasi matematis adalah penekanan pengajaran matematika pada kemampuan siswa dalam hal : 1. mengorganisasikan dan mengkonsolidasikan berfikir matematis (mathematical thinking) mereka melalui komunikasi; 2. mengkomunikasikan mathematical thinking mereka secara koheren (tersusun secara logis) dan jelas kepada teman-temannya, guru dan orang lain; 3. menganalisis dan mengevaluasi berfikir matematis (mathematical thinking) dan strategi yang dipakai orang lain; 4. menggunakan bahasa matematika untuk mengekspresikan ide-ide matematika secara benar. Pengertian yang lebih luas tentang komunikasi matematis dikemukakan oleh Romberg dan Chair (Sumarmo, 2000) yaitu: (a) menghubungkan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide matematika; (b) menjelaskan ide, situasi dan relasi
  • 17. matematis secara lisan atau tulisan dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar; (c) menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika; (d) mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika; (e) membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis, membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi; (f) menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari. F. Bentuk Soal Komunikasi Matematika Menurut Ansari (2012: 18), soal uraian yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematik siswa antara lain dapat berupa soal uraian berbentuk transfer, eksploratif, elaboratif, aplikatif, dan estimasi. Berikut ini diberikan contoh masing-masing bentuk soal tersebut. a. Soal berbentuk transfer Soal ini menyangkut masalah pada bidang lain yang diselesaikan menggunakan metode matematika. Misalnya: 1. Sebuah kapal berlayar arah timur, sejauh 30mil. Kemudian kapal melanjutkan perjalanannya dengan arah 30 derajat sejauh 60 mil, berapakah jarak kapal terhadap posisi saat kapal berangkat? Jelaskan jawaban anda ! 2. Sebuah perusahaan menghasilkan produk yang dapat diselesaikan dalam waktu x jam dengan biaya perjamnya adalah (4x – 800 + 120/x) ratus ribu rupiah. Agar biaya minimun produk tersebut dapat diselesaikan dalam waktu berapa jam? Jelaskan jawaban Anda ! Kemampuan Komunikasi Matematika 17 b. Soal berbentuk eksploratif 1. Tujuh tahun yang lalu umur ayah sama dengan 6 kali umur Budi. Empat tahun yang akan datang 2 kali umur ayah sama dengan 5 kali umur Budi ditambah 9 tahun. Berapa umur ayah sekarang ? Bagaimana anda memperolehnya? Jelaskan jawabanmu !
  • 18. 2. Perbandingan umur Ali dan Badu 6 tahun yang lalu adalah 5 : 6. Hasil kali umur keduanya sekarang adalah 1.512.Berapakah Umur Ali sekarang?Bagaimana anda memperolehnya ? Jelaskan jawabanmu ! Kemampuan Komunikasi Matematika 18 c. Soal berbentuk elaboratif Perhatikan jatuhnya bola di bawah ini : Sebuah bola jatuh dari ketinggian 10 m dan memantul kembali dengan ketinggian ¾ kali tinggi sebelumnya, begitu seterusnya hingga bola berhenti. Berapakah jumlah seluruh lintasan bola tersebut? Apa pendapatmu? Jelaskan jawabanmu! d.Soal berbentuk aplikatif Perhatikan gambar dibawah ini :
  • 19. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk √3 cm dan T pada AD dengan panjang AT = 1 cm. Berapa jarak A pada BT? Jelaskan bagaimana anda memperolehnya ! Kemampuan Komunikasi Matematika 19 e. Soal berbentuk estimasi 1. Seorang pedagang menjual buah mangga dan pisang dengan menggunakan gerobak. Pedagang tersebut membeli mangga dengan harga Rp. 8.000,00/kg dan pisang Rp. 6.000,00/kg. Modal yang tersedia Rp. 1200.000,00 dan gerobaknya hanya dapat memuat mangga dan pisang sebanyak 180 kg. Jika harga jual mangga Rp.9200,00/kg dan pisang Rp.7000,00/kg. Jelaskan Bagaimana menghitung Berapa laba maksimum yang diperoleh pedagang tersebut ? 2. Seorang penjahit membuat dua jenis pakaian untuk dijual, pakaian jenis memerlukan 2 m kain katun dan 4 m kain sutera, dan pakaian jenis II memerlukan 5 m kain katun dan 3 m kain sutera. Bahan katun yang tersedia 70 m dan sutera 84 m. Pakaian jenis I dijual dengan laba Rp. 25.000,00/buah dan pakaian jenis II mendapat laba Rp. 50.000,00/buah. Agar pedagang memperoleh keuntungan yang sebesar – besarnya, maka Jelaskan bagaimana menghitung berapa banyak pakaian jenis I dan jenis II yang harus dijualnya oleh pedagang tersebut ? Skor yang diperoleh siswa setelah menyelesaikan soal-soal komunikasi matematik menggambarkan tingkat kemampuan komunikasi matematik siswa. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi kemampuan komunikasi matematik siswa tersebut. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, maka 3semakin rendah pula kemampuan komunikasi matematik siswa tersebut.
  • 20. Kesimpulan 1. Komunikasi matematika adalah proses penyampaian suatu informasi dari satu orang ke orang lain sehingga mereka mempunyai makna yang sama terhadap informasi tersebut. Melalui komunikasi ide dapat dicerminkan, diperbaiki, didiskusikan, dan dikembangkan. 2. Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa adalah kemampuan siswa dalam mengekspresikan dimana siswa dapat menyatakan ide-ide matematika mengunakan simbol atau bahasa matematika secara tertulis sebagai representasi dari suatu ide atau gagasan, dapat melukiskan atau menggambarkan dan membaca gambar, diagram, grafik maupun tabel, serta pemahaman matematika dimana siswa dapat menjelaskan masalah dengan memberikan argumen terhadap permasalahan matematika yang diberikan. 3. Komunikasi matematika merupakan bentuk khusus dari komunikasi, yakni segala bentuk komunikasi yang dilakukan dalam rangka mengungkapkan ide-ide matematika. 4. Kemampuan komunikasi matematika merupakan kemampuan yang dapat menyertakan dan memuat berbagai kesempatan untuk berkomunikasi dalam bentuk: a. Merefleksikan benda-benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide Kemampuan Komunikasi Matematika BAB III PENUTUP 20 matematika. b. Membuat model situasi atau persoalan menggunakan metode lisan, tertulis, konkrit, grafik, dan aljabar. c. Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika. d. Membaca dengan pemahaman suatu presentasi matematika tertulis. e. Membuat konektor, menyusun argumen, merumuskan definisi, dan generalisasi.
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Ansari,Bansu, (2012), Komunikasi Matematik dan Politik, Pena, Banda Aceh Ahmad, Marzuki, (2012), Komunikasi Matematika, (Online), http://lubisbrother88.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html) diakses pada 16 September 2014 Fachrurazi, (2011), Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar. Alex Media Kemampuan Komunikasi Matematika 21 Komputindo, Jakarta Herdian, (2010), Kemampuan Komunikasi Matematika, (online), (http://herdy07.wordpress.com/2010/05/07/kemampuan-komunikasi-matematis/) diakses pada 18 September 2014 Mulyana, Dr. Endang, (2012), Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan, Alfabeta, Bandung NCTM, (2000), Principles and Standards for School Mathematics. Reston: NCTM Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan. Sumarmo,U. , (1999), Implementasi Kurikulum 1994 Pada Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah. Laporan Penelitian Bandung: FMIPA IKIP Bandung Zainab, (2011), http://mgmpmatoi.blogspot.com/2011/12/komunikasi-matematis-dalam- pembelajaran.html (diakses 16 September 2014).
  • 22. KISI-KISI TES KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Kelas / Semester : VII / ganjil Waktu : 2 x 40 menit Indikator Komunikasi Matematika Nomor soal Menuliskan ide matematika dengan kata-kata Kemampuan Komunikasi Matematika Satu Variabel 22 sendiri 1 Menuliskan ide matematika ke dalam model matematika 2 Menghubungkan gambar ke dalam ide matematika 3 Menjelaskan prosedur penyelesaian 4
  • 23. BUTIR SOAL KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA Satuan Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Kelas / Semester : VII / ganjil Kemampuan Komunikasi Matematika Satu Variabel 23 Soal – Soal: 1. Bu Ati ingin membeli cabe di pasar. Ia membeli 4 kg cabe dan 2 kg tomat, harga 4 kg cabe Rp.80.000,-. Sedangkan harga 2 kg tomat adalah setengah dari harga satu kg cabe. Bu Ati ingin mengetahui satu kg tomat, Bagaimanakah cara Bu Ati menentukan harga satu kg tomat tersebut?
  • 24. 17 tahun ke atas Kemampuan Komunikasi Matematika 24 2. Gambar 1 Gambar 2 Maksimal 12 orang Berdasarkan gambar di atas modelkan situasi tersebut dan berikan pendapatmu ! 3. Seorang agen menerima komisi sebesar Rp. 200.000 atas penjualan barang seharga Rp. 3.000.0000,-. Jika agen tersebut mendapat komisi sebesar Rp.400.000,-. Tentukan banyak barang yang terjual ?
  • 25. Kemampuan Komunikasi Matematika 25 4. Rahmi dan Yana pergi untuk membeli baju mendekati lebaran. Rahmi membawa uang sebesar Rp.200.000,- lebih banyak dari pada uang yang dimiliki Yana. Jika jumlah uang mereka adalah Rp. 800.000,-. Jelaskan bagaimana cara menghitung uang yang dimiliki oleh Rahmi?
  • 26. KUNCI (ALTERNATAIF) JAWABAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA 1. Diketahui : harga 4 kg cabe = Rp. 80.000,- 2 kg tomat = setengah dari harga satu kg cabe. Ditanya : harga satu kg tomat ? Cara menghitung harga 1 kg tomat adalah sebagai berikut: misal : x = harga 1 kg tomat 1 x harga 1 kg cabe 1 x Rp.20.000 Kemampuan Komunikasi Matematika 26 maka , 4x = Rp. 80.000,- karena harga 2 kg tomat adalah 1 dari harga 1 kg cabe 2 Untuk menghitung harga 1 kg tomat adalah : harga 1 kg buah cabe = x 4x = Rp.80.000,- x = Rp.20.000,- diperoleh harga 1 kg cabe adalah Rp.20.000,- harga 2 kg tomat = 2 = 2 = Rp. 10.000,- Jadi, diperoleh harga 2 kg tomat adalah Rp. 10.000,-. Oleh karena itu diperolehlah harga satu kg tomat adalah Rp.10.000,- : 2 = Rp. 5.000,-. 2. Diketahui : gambar 1 acara TV untuk anak-anak > 17 tahun gambar 2 muatan labi-labi < 12 orang Ditanya : Model matematikanya ?
  • 27. Jawab : x > 17 untuk gambar 1 dimisalkan dengan x y < 12 untuk gambar 2 dimisalkan dengan y 3. Diketahui : jika terjual Rp.3.000.000,- komisinya Rp. 200.000,- Ditanya : banyak yang terjual jika mendapat komisi Rp. 400.000,? Cara menghitung banyak barang yang terjualadalah sebagai berikut: misal : x = banyak barang yang terjual Rp.200.000,- Rp. Rp. 3.000.000,- Rp.400.000,- x Untuk menghitung banyak barang yang terjual adalah : 3.000.000 200.000 Kemampuan Komunikasi Matematika 27 x 400.000  200.000 (x) = (400.000)(3.000.000) 200.000 x = 1.200.000.000.000 x = 6.000.000 Jadi, banyak barang yang terjual adalah Rp. 6.000.000,- agar agen medapat komisi sebesar Rp. 400.000,- 4. Diketahui : Uang Rahmi Rp.200.000,- lebih banyak dari Yana jumlah uang Rahmi dan Yana = Rp. 800.000,- Ditanya : Berapakah uang Rahmi? Cara menghitung uang Rahmi adalah sebagai berikut: misal : x = uang Yana Uang Rahmi = x + Rp.200.000,- Uang Rahmi + uang Yana = Rp. 800.000,- Untuk menghitung uang Rahmi adalah :
  • 28. Uang Rahmi + uang Yana = Rp. 800.000,- x + Rp.200.000,- + x = Rp.800.000,- Rp.200.000,- + 2x = Rp. 800.000,- karena uang Yana = x = Rp.500.000,- maka, uang Rahmi = x + Rp. Rp. 200.000,- = Rp. 500.000,- + Rp. 200.000,- = Rp. 700.000,- Jadi, uang yang dibawa Rahmi adalah Rp. 700.000,-. Kemampuan Komunikasi Matematika 2x = Rp. 200.000,- - Rp.800.000,- 2x = Rp. 10.00.000,- x = Rp. 500.000,- 28
  • 29. Kemampuan Komunikasi Matematika DAFTAR ISI i BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2 C. Tujuan........................................................................................................... 3 BAB II : PEMBAHASAN A. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematika....................................... 4 B. Aspek-Aspek Komunikasi Matematika........................................................ 5 C. Bentuk Komunikasi Matematis .................................................................... 9 D. Indikator Kemampuan Komunikasi ............................................................. 10 E. Bentuk Soal Komunikasi Matematika.......................................................... 14 F. Bentuk soal komunikasi matematika……………………………………… 17 BAB III : PENUTUP Kesimpulan .......................................................................................................... 21 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 22 Lampiran................................................................................................................... 23 Kisi-kisi Tes Kemampuan Komunikasi Matematika ............................................... 23 Butir Soal Kemampuan Komunikasi Matematika.................................................... 24 Kunci Alternatif Jawaban Kemampuan Komunikasi Matematika........................... 27
  • 30. KELOMPOK IV: EFRIDAYANI 8146172016 LILIS 8146172038 NAILUL HIMMI HSB 8146172050 RUMINDA HUTAGALUNG 8146172061 SAIFUL 8146172062 KELAS: PENDIDIKAN MATEMATIKA B-1 2014 Dosen Mata Kuliah Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd PROGRAM PASCA SARJANA (PPs) UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2014