SlideShare uma empresa Scribd logo
1 de 34
Mulut dan
                            Usus kecil
             Kerongkongan

  Sistem
pencernaan                  Usus besar
 manusia



                Lambung       Dubur
* Lambung
1.Anatomi Lambung
Lambung merupakan organ muskular yang
berbentuk menyerupai huruf J yang berfungsi
menerima dan mencampur makanan dari esofagus
dengan cairan lambung dan mendorong makanan
ke usus kecil. Lambung memiliki panjang sekitar 25
cm dan 10 cm pada saat kosong, volume 1-1,5 liter pada dewasa
normal.Terletak persis di bawah diafragma, terdiri dari kardia, fundus,
korpus, antrum dan pylorus .
Lapisan – lapisan lambung

                               a. Lapisan Mukosa
                                 Lapisan mukosa merupakan lapisan
yang                            tersusun atas lipatan - lipatan
                                longitudinal, disebut juga rugae.
Mukosa lambung terdiri atas tiga lapisan, yakni epitel, lapisan
propria, dan muskularis mukosa.
b.Lapisan submukosa
Lapisan submukosa tersusun atas jaringan alveolar longgar yang
menghubungkan lapisan mukosa dan lapisan muskularis. Jaringan ini
memungkinkan mukosa bergerak dengan gerakan peristaltik. Pada
lapisan ini banyak mengandung pleksus saraf, pembuluh darah, dan
saluran limfe.
c.Lapisan muskularis
Lapisan muskularis tersusun atas tiga lapis otot polos. Bagian luar
tersusun atas lapisan longitudinal, bagian tengah tersusun atas lapisan
sirkuler, dan bagiandalam tersusun atas lapisan oblik.


d.Lapisan serosa
Lapisan ini adalah lapisan tipis jaringan ikat yang menutupi lapisan
muskularis. Merupakan lapisan paling luar yang merupakan bagian
dari peritonium visceralis. Jaringan ikat yang menutupi peritonium
visceralis banyak mengandung sel lemak .
Penyakit yang menyerang lambung
* Apakah Anda mengalami gejala perih atau sakit seperti terbakar
 pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih
 buruk ketika makan, mual, muntah, kehilangan
 selera, kebung, atau terasa penuh pada bagian atas setelah
 makan..?




Anda mungkin mengalami penyakit gastritis. Dalam bahasa sehari-
hari, gastritis lebih dikenal dengan Maag.
* Apa   sih penyakit Gastritis itu ?




Gastritis berasal dari bahasa Yunani yaitu gastro, yang
berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan.
Penyakit Gastritis dapat terjadi karena kurangnya mekanisme
pertahanan senyawa bicarbonat yang melindungi dinding lambung
dari serangan asam hidroklorida yang dikeluarkan oleh mukosa
lambung bersamaan dengan di cernanya makanan sehingga
menyebabkan rusak dan meradangnya dinding lambung.
Apa penyebab penyakit Gastritis ?

Gastritis dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain:
 infeksi bakteri
pemakaian obat penghilangrasa nyeri ( obat anti inflamasi non steroid
 [NSAID]) secara terus menerus seperti aspirin,ibuprofen dan
 naproxen,
konsumsi alkohol secara berlebihan
penggunaan kokain
stress fisik, hingga autoimun
 radiasi,dan faktor lain.
Penyebab tersering dari gastritis adalah infeksi bakteri yaitu
bakteri Helicobacter pylori. Hal ini menyebabkan berkurangnya aliran
darah dilambung, sekresi mukosa, dan asam bikarbonat sehingga
menimbulkan perdangan.
Apa tanda dan gejala Gastritis ?

* mual dan muntah
* nyeri epigastrum yang
                      timbul tidak lama setelah makan dan minum
 unsur-unsur yang dapat merangsang lambung ( alkohol, salisilat,
 makanan tercemar toksin stafilokokus )
* pucat
* lemah
* keringat dingin
* nadi cepat
* nafsu makan menurun secara drastis
* suhu badan meningkat
* sering bersendawa terutama dalam keadaan   lapar
Diagnosa


* Evaluasi dimulai dengan sejarah medis dan pemeriksaan fisik.
* Tes darah dapat membantu, terutama jika diduga ada anemia.
* Tes terbaik untuk mendiagnosis gastritis dan ulkus peptikum adalah
 endoskopi lambung. Pada tes ini, tabung tipis dengan kamera di
 ujungnya perlahan-lahan maju melalui mulut dan tenggorokan dan
 masuk ke perut. Cara ini memungkinkan untuk visualisasi langsung
 lapisan perut dan untuk biopsi untuk mengevaluasi infeksi H. pylori
 dan kanker.
* Sinar-X juga dapat digunakan, tetapi ini kurang akurat
 dibandingkan endoskopi.
Gastritis
                            superfisialis
                               akut
                                             Gastritis
            Gastritis sel
                                              atrofik
              plasma
                                              kronik




Penyakit                                                     Gastritis
Maniere                                                     bakterialis


                             Macam –
                             macam
                             gastritis

                                                              Gastritis
Gastritis
                                                            karena stres
 atrofik
                                                                akut




             Gastritis                        Gastritis
            eosinofilik                     erosif kronis
                              Gastritis
                            karena virus
                             atau jamur
a. Gastritis superfisialis akut merupakan penyakit yang
   sering ditemukan, biasanya jinak dan dapat sembuh
   sendiri. Merupakan respons mukosa lambung terhadap
   berbagai iritan lokal.
   Pengobatan :
  Diobati dengan Antasida
b. Gastritis karena virus atau jamur bisa terjadi pada
penderita penyakit menahun atau penderita yang mengalami
gangguan sistem kekebalan.
  Pengobatan :
  Diobati dengan antibiotik
c. Gastritis eosinofilik bisa terjadi sebagai akibat dari
reaksi Alergi terhadap infestasi cacing gelang.
Eosinofil (sel darah putih) terkumpul di dinding lambung.
Pengobatan :
Diberikan kortikosteroid atau dilakukan pembedahan
d. Gastritis karena stres akut, merupakan jenis gastritis
yang paling berat, yang disebabkan oleh penyakit berat
atau trauma (cedera) yang terjadi secara tiba-tiba.
Cederanya sendiri mungkin tidak mengenai lambung, seperti
yang terjadi pada luka bakar yang luas atau cedera yang
menyebabkan perdarahan hebat.
Pengobatan :
 Memberikan antasid (untuk menetralkan asam lambung)
dan obat anti-ulkus yang kuat (untuk mengurangi atau
menghentikan pembentukan asam lambung)
e. Penyakit M�niere merupakan jenis gastritis yang
penyebabnya tidak diketahui.
Dinding lambung menjadi tebal, lipatannya
melebar, kelenjarnya membesar dan memiliki kista yang
terisi cairan.Sekitar 10% penderita penyakit ini menderita
kanker lambung.
Pengobatan :
Mengangkat sebagian atau seluruh lambung


f. Gastritis bakterialis biasanya merupakan akibat dari
infeksi oleh Helicobacter pylori (bakteri yang tumbuh di
dalam sel penghasil lendir di lapisan lambung).
Tidak ada bakteri lainnya yang dalam keadaan normal
tumbuh di dalam lambung yang bersifat asam, tetapi jika
lambung tidak menghasilkan asam, berbagai bakteri bisa
tumbuh di lambung. Bakteri ini bisa menyebabkan gastritis
menetap atau gastritis sementara.
Pengobatan :
antibiotik (misalnya amoxicillin dan claritromycinn) dan
obat anti-tukak (omeprazole).
G. Gastritis erosif kronis bisa merupakan akibat dari:
- bahan iritan seperti obat-obatan, terutama aspirin dan
obat Anti peradangan non-steroid lainnya
- penyakit Crohn
- infeksi virus dan bakteri.
Gastritis ini terjadi secara perlahan pada orang-orang yang sehat,
bisa disertai dengan perdarahan atau pembentukan ulkus (borok,
luka terbuka).
Paling sering terjadi pada alkoholik.
Pengobatan :

Bisa diobati dengan antasid.Penderita sebaiknya menghindari obat
tertentu (misalnya aspirin atau obat anti peradangan non-steroid
lainnya) dan makanan yang menyebabkan iritasi lambung.
Misoprostol mungkin bisa mengurangi resiko terbentuknya ulkus
karena obat anti peradangan non-steroid.
h. Gastritis atrofik terjadi jika antibodi menyerang lapisan
lambung, sehingga lapisan lambung menjadi sangat tipis dan
kehilangan sebagian atau seluruh selnya yang menghasilkan
asam dan enzim.
Keadaan ini biasanya terjadi pada usia lanjut.
Gastritis ini juga cenderung terjadi pada orang-orang yang
sebagian lambungnya telah diangkat (menjalani pembedahan
gastrektomi parsial)
Pengobatan :
Tidak dapat di sembuhkan ,sebagian besar penderita harus
mendapatkan suntikan tambahan B 12.
i.   Gastritis plasma merupakan gastritis yang tidak di ketahui
     penyebabnya.Sel plasma terkumpul di dalam dinding
     lambung dan organ lainnya.

Pengobatan :
Diobati dengan obat anti ulkus yang menghalangi pelepasan
asam lambung.


Gastritis juga bisa terjadi jika seseorang menelan bahan
korosif atau menerima terapi penyinaran kadar tinggi.
OBAT – OBAT GASTRITIS
 Antagonis H2
Yang termasuk antagonis reseptor H2 adalah Simetidine, Ranitidine,
Nizatidine, dan Famotidine. Antagonis reseptor H2 menghambat
secara sempurna sekresi asam lambung yang sekresinya diinduksi oleh
histamin maupun gastrin, tetapi menghambat secara parsial sekresi
asam lambung yang sekresinya diinduksi oleh asetilkolin. Antagonis
reseptor H2 juga menghambat sekresi asam lambung yang distimulasi
oleh makanan, insulin, kafein. Antagonis reseptor H2 mengurangi
volume cairan lambung dan konsentrasi H+.
Efek samping Antagonis reseptor H2
Sakit kepala, pusing, mual, diare, obstipasi, sakit otot dan sendi,
sistem saraf pusat (kecemasan, halusinasi terutama pada orang tua
dan konsumsi jangka panjang), penurunan transaminase serum.
• Simetidine
Simetidin, memiliki struktur imidazole, dapat terdistribusi luas ke
seluruh tubuh, termasuk air susu dan dapat melewati plasenta.
Diekskresi sebagian besar lewat urin, memiliki t½ pendek, meningkat
pada gangguan ginjal. 30% dosis diinaktivasi lambat dalam hati. 70%
dosis eksresi lewat urin dalam bentuk tidak berubah.
Kontra Indikasi :Gangguan fungsi ginjal
Dosis : dewasa 200 mg & 400 mg 3x / hari sebelum tidur atau 400
mg sebelum sarapan & 400 mg sebelum tidur. Anak-anak 20-40
mg/kg BB/ hari.
Efek Samping : lelah, pusing, diare, ruam, Jarang :
ginekomastia, rasa bingung yang reversibel, impotensi (pria), reaksi
alergi, artralgia, mialgia, gangguan darah, nefritis interstitial, sakit
kepala, hepatotoksik, pankreatitis.
Interaksi Obat : meningkatkan kadar
lignokain, fenitoin, warfarin, teofilin, beberapa golongan antiaritmia
(benzodiazepin, β-bloker, vasodilator) dalam darah.Nama
dagang:corsamet,ulsikur,tagamet
• Ranitidine
  memiliki cincin furan dan durasi yang lebih lama dan 5-10 kali lebih
potensial dari simetidin. Ranitidine dimetabolisme dalam hati.
Kontra indikasi :Hipersensitif terhadap ranitidin
Dosis : 150 mg 2x / hari atau dosis tunggal 300 mg sebelum tidur.
Efek samping : sakit kepala, pusing, gangguan gastro intestinal, ruam
kulit.
Interaksi obat : ranitidin menurunkan bersihan
warfarin, prokainamid, dan N-asetil prokainamid, meningkatkan
absorpsi midazolam, menurunkan absorpsi kobalamin.
• Famotidin
 memiliki struktur thiazole, serupa dengan Ranitidin pada aksi
farmakologi. Memiliki aksi 20-60 kali lebih potensial dari Simetidin
dan 3-200 kali lebih potensial dari Ranitidin. Famotidin dimetabolisme
dalam hati.
Kontra Indikasi :Hipersensitif terhadap famotidin
Dosis : Ulkus duodenum terapi akut 40 mg 1 x / hari sebelum tidur
atau 20 mg 2 x / hari, pemeliharaan 20 mg 1 x / hari sebelum tidur.
Kondisi hipersekresi patologis 20 mg 4 x / hari.
Efek samping : konstipasi, diare, muntah, erupsi kulit, sakit
kepala, trombositopenia, nyeri sendi, penurunan nafsu makan.
Interaksi obat : Antasid, ketokonazol, obat yang dimetabolisme
melalui sistem mikrosom hati (warfarin, teofilin, diazepam).
Nama dagang :Facid,famocid,Famos,restadin
• Nizatidin
 memiliki struktur kombinasi cincin thiazole Famotidin dan rantai
samping Ranitidin. Serupa dengan Ranitidin pada aksi farmakologi dan
potensinya. Nizatidin dieliminasi melalui ginjal dan bioavailabilitas
mendekati 100%.
Kontra indikasi :Hipersensitif terhadap Nizatidin
Dosis : tukak duodenum aktif dewasa 300 mg / hari sebelum tidur
atau 150 mg 2 x / hari selama 8 minggu.
 Antasida
Antasida (senyawa magnesium, aluminium, dan bismut, hidrotalsit,
kalsium karbonat, Na-bikarbonat)merupakan obat yang digunakan
untuk menetralkan asam lambung.Antasida di bagi menjadi dua yaitu:
• Antasida sistemik, diabsorpsi dalam usus halus sehingga dapat
menyebabkan urin bersifat alkali. Untuk keadaan pasien dengan
gangguan ginjal, dapat terjadi alkalosis metabolik sehingga saat ini
penggunaannya sudah jarang. Contoh antasida sistemik adalah
Natrium bikarbonat (NaHCO3).
• Antasida non sistemik, tidak diabsorpsi dalam usus sehingga tidak
menimbulkan alkalosis metabolik. Salah satunya adalah Magnesium
[Mg(OH)2], Aluminium [(Al(OH)3], Kalsium (CaCO3), Magnesium
trisilikat (Mg2Si3O8nH2O), Magaldrat.

Antasida dengan aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida
boleh diberikan selama kehamilan dan laktasi.

Efek samping :umumnya berupa konstipasi
 Senyawa magnesium dan aluminium
  Keduanya dengan sifat netralisasi baik tanpa diserap usus
  merupakan pilihan pertama. Karena garam magnesium bersifat
  mencahar, maka biasanya dikombinasi dengan senyawa aluminium
  (atau kalsium karbonat) yang bersifat obstipasi (dalam
  perbandingan 1:5).Nama dagang:Gelusil,Aludona,maalok,Antasida
  DOEN.
 Natrium bikarbonat dan kalsium karbonat
  Bekerja kuat dan pesat, tetapi dapat diserap usus dengan
  menimbulkan alkalosis. Adanya alkali berlebihan di dalam darah
  dan jaringan menimbulkan gejala mual, muntah, anoreksia, nyeri
  kepala, dan gangguan perilaku. Nama dagang :waisan forte.
 Bismut subsitrat
  Dapat membentuk lapisan pelindung yang menutupi tukak, lagipula
  berkhasiat bakteriostatik terhadap Helicobacter pylori. Kini
  banyak digunakan pada terapi eradikasi tukak, selalu bersama
  dua atau tiga obat lain.Nama dagang:Denol
 Proton Pump Inhibitor (PPI)
  Contoh : Omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, rabeprazol dan
  esomeprazol.
  Mekanisme kerja
  Obat-obat golongan proton pump inhibitor mengurangi sekresi
  asam lambung dengan jalan menghambat enzim H+, K+, ATPase
  (enzim ini dikenal sebagai pompa proton) secara selektif dalam
  sel-sel parietal yang menyebabkan terjadinya penghambatan
  terhadap kerja enzim. Kemudian dilanjutkan dengan terhentinya
  produksi asam lambung.
   Efek Samping
Penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kenaikan gastrin
darah dan dapat menimbulkan tumor karsinoid pada tikus percobaan.
Pada manusia belum dapat dibuktikan.
Interaksi Obat
1. Omeprazol dengan Diazepam à terjadi peningkatan kadar
Diazepam.
2. Omeprazol dengan Barbiturat à memanjangkan waktu tidur yang
merupakan efek dari Barbiturat.
Omeprazol

Indikasi          :tukak lambung
Kontra indikasi   :Hipersensitif terhadap omeprazol
Efek samping      : dialami oleh lebih dari 1% yang memakai obat) adalah
                  sakit kepala, diare, sakit perut, mual, pusing,
                  masalah kebangkitan dan kurang tidur, meskipun dalam
                  uji klinis kejadian efek ini dengan omeprazole sebagian
                  besar sebanding dengan yang ditemukan dengan
                  plasebo
Interaksi obat    :Omeprazol adalah inhibitor kompetitif dari enzim
                  CYP2C19 dan CYP2C9 , dan karena itu mungkin
                  berinteraksi dengan obat yang tergantung pada mereka
                  untuk metabolisme , seperti diazepam , escitalopram ,
                  dan warfarin ; konsentrasi obat ini dapat meningkat
                  jika mereka digunakan secara bersamaan dengan
                  omeprazole.
Nama dagang       :Losec,pumpitor,solid
 Lansoprazol

Indikasi          :Pengobatan ulkus lambung dan duodenum , dan NSAID -
                  induced bisul
Kontra indikasi   :Hipersensitif terhadap lansoprazol
Efek samping       :mulut kering , sulit tidur, mengantuk , kabur penglihatan
,                 ruam,
Interaksi obat    :Sukralfat,ampisilin, bisacodyl
                  clopidogrel,delavirdine,fluvoxamine besi
                  garamvorikonazol, aminofilin, dan teofilin ,astemizol
Nama Dagang        :Betalans,Caprazol,inazol

Esomeprazol

Indikasi           :pengobatan ulkus duodenum yang disebabkan oleh H.
                  pylori, mencegah dari ulkus lambung kronis pada orang
                  yang di NSAID terapi, dan pengobatan ulkus gastrointestinal
                  berhubungan dengan penyakit Crohn
Kontra indikasi   :hiresensitif terhadap substansi aktif esomeprazol atau
                  benzimidazol atau komponen lain dari ini
Efek samping     :sakit kepala, diare, mual, gas, penurunan nafsu
makan,           konstipasi, mulut kering, dan sakit perut

Interaksi obat   :Esomeprazole adalah inhibitor kompetitif dari enzim
                 CYP2C19dan CYP2C9 , dan karena itu mungkin
                 berinteraksi dengan obat yang tergantung pada mereka
                 untuk metabolisme , seperti diazepam dan warfarin ;
                 konsentrasi obat ini dapat meningkat jika mereka
                 digunakan secara bersamaan dengan esomeprazole.
Nama Dagang      :Nexium
Pantoprazol

Indikasi          :Pantoprazole digunakan untuk pengobatan jangka
                  pendek dari erosi dan ulserasi dari esophagus yang
                  disebabkan oleh penyakit refluks gastroesophageal .
Kontra indikasi   :Hipersensitif terhadap pantoprazol
Efek samping       : mual, muntah; gas, sakit perut; diare, atau sakit
                  kepala
Interaksi obat     :Pantoprazole relatif bebas dari interaksi obat;
Namun,            mungkin mengubah penyerapan obat lain yang
                  tergantung pada jumlah asam dalam perut, seperti
                  ketokonazol atau digoksin.
Nama dagang       : pantozol,pepzol, , Tecta, Pantoloc, Protium, Protonix,
                  Pantecta, Pantoheal, Pantpas, PPI-40, dan Neoppi)
 Rebeprazol

Indikasi          :Pengobatan jangka pendek dalam penyembuhan dan
                  gejala relief ulkus duodenum dan gastroesophageal
                  reflux disease erosif atau ulseratif
Kontra indikasi    : Hipersensitif terhadap rebeprazol
Efek samping       : kegelisahan, arthralgia ,kelemahan sembelit, diare ,
                  kering mulut, eritema ,sakit kepala ,peningkatan atau
                  penurunan nafsu makan
Inyeraksi obat    :Rabeprazole menurunkan konsentrasi ketokonazol
                  dalam plasma (33%), meningkatkan konsentrasi
                  digoxin(dalam 22%), dan tidak berinteraksi dengan
                  cairan antasida. Rabeprazole kompatibel dengan obat
                  dimetabolisme oleh CYP450 ( teofilin , warfarin ,
                  diazepam , fenitoin ).
Nama dagang       : pariet
 ANALOG PROSTAGLANDIN
   Mekanisme kerja
   Prostaglandin E2 dan I2 dihasilkan oleh mukosa lambung,
   menghambat seksresi HCl dan merangsang seksresi mukus dan
   bikarbonat (efek sitoprotektif).
   Farmakologi dan farmakokinetik
   Misoprostol
yaitu analog prostaglandin E digunakan untuk mencegah ulkus
lambung yang disebabkan antiinflamasi non steroid (NSAIDs).
Obat ini kurang efektif bila dibandingkan antagonis H2 untuk
pengobatan akut ulkus peptikum.
Kontra indikasi : Kehamilan dan laktasi
Efek samping yang sering timbul adalah diare dan mual. Selain
itu, menyebabkan kontraksi uterus dan menjadi kontraindikasi
selama kehamilan.
Dosis 200 µg 4x sehari atau 400 µg 2x sehari
Nama dagang : Cytotec ,Gastrul ,Noprostol.
 SUKRALFAT
   · Mekanisme kerja
melibatkan ikatan selektif pada jaringan ulkus yang nekrotik,
dimana obat ini bekerja sebagai sawar terhadap asam, pepsin,
Farmakologi dan farmakokinetik
Sukralfat dapat digunakan untuk mengobati ulkus, tetapi lebih
utama digunakan dalam pencegahan stress ulserasi. Diindikasikan
untuk penggunaan jangka pendek, dan lebih efektif pada ulkus
usus.
Kontra indikasi :Hipersensitif terhadap sukralfat
Efek samping yang sering terjadi dari penggunaan obat ini yaitu
konstipasi yang disebabkan karena adanya magnesium.
· Dosis
Dosis sukralfat adalah 2 g 2 kali sehari (pagi dan sebelum tidur
malam) atau 1 g 4 kali sehari pada waktu lambung kosong (paling
kurang 1 jam sebelum makan dan sebelum tidur malam), diberikan
selama 4-6 minggu atau pada kasus yang resisten 12 minggu,
maksimal 8 g sehari.
· Interaksi obat
Sukralfat dapat menurunkan absorpsi siprofloksasin, norfloksasin,
ofloksasin, tetrasiklin, warfarin, fenitoin, ketokonazol, glikosida
jantung, dan tiroksin, simetidin, ranitidin dan teofilin.
Nama dagang ; Inpepsa , neciblok , musin.
 SENYAWA BISMUT
   · Mekanisme kerja
Senyawa bismut juga bekerja secara selektif berikatan dengan
ulkus, melapisi dan melindungi ulkus dari asam dan pepsin. Bila
dikombinasi dengan antibiotik seperti metronidazol dan
tetrasiklin, kecepatan penyembuhan ulkus mencapai 98%.
• Farmakologi dan farmakokinetik
Bismut subsalisilat (Pepto-Bismol®) telah digunakan dalam uji di
AS. Ketidaknormalan ginjal dapat menurunkan eliminasi
bismut, sehingga perlu perhatian penggunaannya pada pasien lanjut
usia dan gagal ginjal.
Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap bismut
• Dosis
Regimen ini terdiri dari antagonis reseptor H2 (omeprazole 40 mg
2 kali sehari), bismuth subsalisilat 525 mg 4 kali
sehari, metronidazol 250-500 mg 4 kali sehari, dan tetrasiklin
400 mg 4 kali sehari (atau amoksisilin 500 mg 4 kali sehari atau
klaritromisin 250-500 mg 4 kali sehari). Jangka waktu pemakaian
regimen dosis ini yaitu 14 hari.
· Interaksi obat
Trikalium disitratobismutat dapat menurunkan absorpsi tetrasiklin
MENGATASI GASTRITIS
* mengurangi  mengkonsumsi makanan yang dapat mengganggu lambung
  seperti makanan asam dan pedas, makanan yang mengandung gas seperti
  ubi, buncis, kol, dll
1. Makanan yang menyembuhkan borok
Minum dua gelas air sebelum dan sesudah makan. Minumlah yang banyak
sepanjang hari.Keju, kelapa susu (rum),pisang
2. Makanan yang tidak berbahaya
Telor rebus, biskuit, kentang rebus, ketela, mie instan, pisang yang sudah
masak
3. Makanan yang membuat borok semakin parah
Minuman keras, kopi, rokok, cabai dan merica, makanan berlemak,
minuman bersoda.
   * meminum obat antasida sesudah makan
   * pola makan dan istirahat yang teratur
 MENCEGAH GASTRITIS
   * makan yang teratur
   * hindari alkohol
   * makan dalam porsi kecil   dan sering
   * menghindari stress
DAFTAR PUSTAKA

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/cara-pencegahan-
gastritis/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24623/4/Chapter
%20II.pdf
http://nursingbegin.com/askep-gastritis/
http://www.totalkesehatananda.com/gastritis.html
http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/01/19/penyakit-maag-
gastritis/
Thieme,Simadibrata, M. 2005. Kelainan saluran cerna sebagai efek
samping obat antiinflamasi non steroid. Acta Medica Indonesiana
ISO Indonesia Volume 46
Buku farmakologi kelas XI
Sistem Pencernaan Manusia: Lambung dan Jenis-jenis Gastritis

Mais conteúdo relacionado

Mais procurados (20)

Pp sirosis hepatis
Pp sirosis hepatisPp sirosis hepatis
Pp sirosis hepatis
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
ppt-meningitis
ppt-meningitisppt-meningitis
ppt-meningitis
 
Patofisiologi batuk
Patofisiologi batukPatofisiologi batuk
Patofisiologi batuk
 
Colic abdomen
Colic abdomenColic abdomen
Colic abdomen
 
Stomatitis
StomatitisStomatitis
Stomatitis
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)Penyakit pernafasan (Asma)
Penyakit pernafasan (Asma)
 
Ulkus peptikum
Ulkus peptikum Ulkus peptikum
Ulkus peptikum
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttaAsuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shinttttta
 
Lapkas gastropati nsaid
Lapkas gastropati nsaidLapkas gastropati nsaid
Lapkas gastropati nsaid
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep uretritis
Askep uretritisAskep uretritis
Askep uretritis
 
Ppt gastroenterintis
Ppt gastroenterintisPpt gastroenterintis
Ppt gastroenterintis
 
Ppt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansiaPpt atritis reumatoid pada lansia
Ppt atritis reumatoid pada lansia
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Makalah diare
Makalah diareMakalah diare
Makalah diare
 

Destaque (20)

Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
Acute & chronic gastritis
Acute & chronic gastritisAcute & chronic gastritis
Acute & chronic gastritis
 
Gastritis final
Gastritis finalGastritis final
Gastritis final
 
Gastritis
Gastritis Gastritis
Gastritis
 
Asuhan keperawatan gastritis
Asuhan keperawatan gastritisAsuhan keperawatan gastritis
Asuhan keperawatan gastritis
 
Leaflet gastritis
Leaflet gastritisLeaflet gastritis
Leaflet gastritis
 
Gastritis. powerpoint
Gastritis. powerpointGastritis. powerpoint
Gastritis. powerpoint
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
Leaflet gastritis
Leaflet gastritisLeaflet gastritis
Leaflet gastritis
 
Leaflet maag
Leaflet maagLeaflet maag
Leaflet maag
 
Lembar balik gastritis22
Lembar balik gastritis22Lembar balik gastritis22
Lembar balik gastritis22
 
Leaflet gastritis akper pemkab muna
Leaflet gastritis akper pemkab munaLeaflet gastritis akper pemkab muna
Leaflet gastritis akper pemkab muna
 
Leaflet Diabetes Mellitus
Leaflet Diabetes MellitusLeaflet Diabetes Mellitus
Leaflet Diabetes Mellitus
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Leaflet gastritis AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet gastritis AKPER PEMKAB MUNA Leaflet gastritis AKPER PEMKAB MUNA
Leaflet gastritis AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Laporan tutorial gastritis
Laporan tutorial gastritisLaporan tutorial gastritis
Laporan tutorial gastritis
 

Semelhante a Sistem Pencernaan Manusia: Lambung dan Jenis-jenis Gastritis (20)

Penyakit gastritis.pptx
Penyakit gastritis.pptxPenyakit gastritis.pptx
Penyakit gastritis.pptx
 
Mekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntahMekanisme mual dan muntah
Mekanisme mual dan muntah
 
Asuhan keperawatan anak dengan gastritis
Asuhan keperawatan anak dengan gastritisAsuhan keperawatan anak dengan gastritis
Asuhan keperawatan anak dengan gastritis
 
gastritis (magh)
gastritis (magh) gastritis (magh)
gastritis (magh)
 
Askep pencernaan
Askep pencernaanAskep pencernaan
Askep pencernaan
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
Gastritis
GastritisGastritis
Gastritis
 
Askep gastritis 3
Askep gastritis 3Askep gastritis 3
Askep gastritis 3
 
Askep gastritis 3
Askep gastritis 3Askep gastritis 3
Askep gastritis 3
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
 
Qqqqqooooooooytre
QqqqqooooooooytreQqqqqooooooooytre
Qqqqqooooooooytre
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Makalah gastritis (3)
Makalah gastritis (3)Makalah gastritis (3)
Makalah gastritis (3)
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Makalah gastritis (2)
Makalah gastritis (2)Makalah gastritis (2)
Makalah gastritis (2)
 
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcerPEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
PEPTIC ULCER TUKAK LAMBUNG Patofisiologi peptic ulcer
 
Askep gastritis 2
Askep gastritis 2Askep gastritis 2
Askep gastritis 2
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 

Sistem Pencernaan Manusia: Lambung dan Jenis-jenis Gastritis

  • 1.
  • 2. Mulut dan Usus kecil Kerongkongan Sistem pencernaan Usus besar manusia Lambung Dubur
  • 3. * Lambung 1.Anatomi Lambung Lambung merupakan organ muskular yang berbentuk menyerupai huruf J yang berfungsi menerima dan mencampur makanan dari esofagus dengan cairan lambung dan mendorong makanan ke usus kecil. Lambung memiliki panjang sekitar 25 cm dan 10 cm pada saat kosong, volume 1-1,5 liter pada dewasa normal.Terletak persis di bawah diafragma, terdiri dari kardia, fundus, korpus, antrum dan pylorus .
  • 4. Lapisan – lapisan lambung a. Lapisan Mukosa Lapisan mukosa merupakan lapisan yang tersusun atas lipatan - lipatan longitudinal, disebut juga rugae. Mukosa lambung terdiri atas tiga lapisan, yakni epitel, lapisan propria, dan muskularis mukosa. b.Lapisan submukosa Lapisan submukosa tersusun atas jaringan alveolar longgar yang menghubungkan lapisan mukosa dan lapisan muskularis. Jaringan ini memungkinkan mukosa bergerak dengan gerakan peristaltik. Pada lapisan ini banyak mengandung pleksus saraf, pembuluh darah, dan saluran limfe.
  • 5. c.Lapisan muskularis Lapisan muskularis tersusun atas tiga lapis otot polos. Bagian luar tersusun atas lapisan longitudinal, bagian tengah tersusun atas lapisan sirkuler, dan bagiandalam tersusun atas lapisan oblik. d.Lapisan serosa Lapisan ini adalah lapisan tipis jaringan ikat yang menutupi lapisan muskularis. Merupakan lapisan paling luar yang merupakan bagian dari peritonium visceralis. Jaringan ikat yang menutupi peritonium visceralis banyak mengandung sel lemak .
  • 6. Penyakit yang menyerang lambung * Apakah Anda mengalami gejala perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika makan, mual, muntah, kehilangan selera, kebung, atau terasa penuh pada bagian atas setelah makan..? Anda mungkin mengalami penyakit gastritis. Dalam bahasa sehari- hari, gastritis lebih dikenal dengan Maag.
  • 7. * Apa sih penyakit Gastritis itu ? Gastritis berasal dari bahasa Yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Penyakit Gastritis dapat terjadi karena kurangnya mekanisme pertahanan senyawa bicarbonat yang melindungi dinding lambung dari serangan asam hidroklorida yang dikeluarkan oleh mukosa lambung bersamaan dengan di cernanya makanan sehingga menyebabkan rusak dan meradangnya dinding lambung.
  • 8. Apa penyebab penyakit Gastritis ? Gastritis dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain:  infeksi bakteri pemakaian obat penghilangrasa nyeri ( obat anti inflamasi non steroid [NSAID]) secara terus menerus seperti aspirin,ibuprofen dan naproxen, konsumsi alkohol secara berlebihan penggunaan kokain stress fisik, hingga autoimun  radiasi,dan faktor lain. Penyebab tersering dari gastritis adalah infeksi bakteri yaitu bakteri Helicobacter pylori. Hal ini menyebabkan berkurangnya aliran darah dilambung, sekresi mukosa, dan asam bikarbonat sehingga menimbulkan perdangan.
  • 9. Apa tanda dan gejala Gastritis ? * mual dan muntah * nyeri epigastrum yang timbul tidak lama setelah makan dan minum unsur-unsur yang dapat merangsang lambung ( alkohol, salisilat, makanan tercemar toksin stafilokokus ) * pucat * lemah * keringat dingin * nadi cepat * nafsu makan menurun secara drastis * suhu badan meningkat * sering bersendawa terutama dalam keadaan lapar
  • 10. Diagnosa * Evaluasi dimulai dengan sejarah medis dan pemeriksaan fisik. * Tes darah dapat membantu, terutama jika diduga ada anemia. * Tes terbaik untuk mendiagnosis gastritis dan ulkus peptikum adalah endoskopi lambung. Pada tes ini, tabung tipis dengan kamera di ujungnya perlahan-lahan maju melalui mulut dan tenggorokan dan masuk ke perut. Cara ini memungkinkan untuk visualisasi langsung lapisan perut dan untuk biopsi untuk mengevaluasi infeksi H. pylori dan kanker. * Sinar-X juga dapat digunakan, tetapi ini kurang akurat dibandingkan endoskopi.
  • 11. Gastritis superfisialis akut Gastritis Gastritis sel atrofik plasma kronik Penyakit Gastritis Maniere bakterialis Macam – macam gastritis Gastritis Gastritis karena stres atrofik akut Gastritis Gastritis eosinofilik erosif kronis Gastritis karena virus atau jamur
  • 12. a. Gastritis superfisialis akut merupakan penyakit yang sering ditemukan, biasanya jinak dan dapat sembuh sendiri. Merupakan respons mukosa lambung terhadap berbagai iritan lokal. Pengobatan : Diobati dengan Antasida b. Gastritis karena virus atau jamur bisa terjadi pada penderita penyakit menahun atau penderita yang mengalami gangguan sistem kekebalan. Pengobatan : Diobati dengan antibiotik c. Gastritis eosinofilik bisa terjadi sebagai akibat dari reaksi Alergi terhadap infestasi cacing gelang. Eosinofil (sel darah putih) terkumpul di dinding lambung. Pengobatan : Diberikan kortikosteroid atau dilakukan pembedahan
  • 13. d. Gastritis karena stres akut, merupakan jenis gastritis yang paling berat, yang disebabkan oleh penyakit berat atau trauma (cedera) yang terjadi secara tiba-tiba. Cederanya sendiri mungkin tidak mengenai lambung, seperti yang terjadi pada luka bakar yang luas atau cedera yang menyebabkan perdarahan hebat. Pengobatan : Memberikan antasid (untuk menetralkan asam lambung) dan obat anti-ulkus yang kuat (untuk mengurangi atau menghentikan pembentukan asam lambung) e. Penyakit M�niere merupakan jenis gastritis yang penyebabnya tidak diketahui. Dinding lambung menjadi tebal, lipatannya melebar, kelenjarnya membesar dan memiliki kista yang terisi cairan.Sekitar 10% penderita penyakit ini menderita kanker lambung.
  • 14. Pengobatan : Mengangkat sebagian atau seluruh lambung f. Gastritis bakterialis biasanya merupakan akibat dari infeksi oleh Helicobacter pylori (bakteri yang tumbuh di dalam sel penghasil lendir di lapisan lambung). Tidak ada bakteri lainnya yang dalam keadaan normal tumbuh di dalam lambung yang bersifat asam, tetapi jika lambung tidak menghasilkan asam, berbagai bakteri bisa tumbuh di lambung. Bakteri ini bisa menyebabkan gastritis menetap atau gastritis sementara. Pengobatan : antibiotik (misalnya amoxicillin dan claritromycinn) dan obat anti-tukak (omeprazole).
  • 15. G. Gastritis erosif kronis bisa merupakan akibat dari: - bahan iritan seperti obat-obatan, terutama aspirin dan obat Anti peradangan non-steroid lainnya - penyakit Crohn - infeksi virus dan bakteri. Gastritis ini terjadi secara perlahan pada orang-orang yang sehat, bisa disertai dengan perdarahan atau pembentukan ulkus (borok, luka terbuka). Paling sering terjadi pada alkoholik. Pengobatan : Bisa diobati dengan antasid.Penderita sebaiknya menghindari obat tertentu (misalnya aspirin atau obat anti peradangan non-steroid lainnya) dan makanan yang menyebabkan iritasi lambung. Misoprostol mungkin bisa mengurangi resiko terbentuknya ulkus karena obat anti peradangan non-steroid.
  • 16. h. Gastritis atrofik terjadi jika antibodi menyerang lapisan lambung, sehingga lapisan lambung menjadi sangat tipis dan kehilangan sebagian atau seluruh selnya yang menghasilkan asam dan enzim. Keadaan ini biasanya terjadi pada usia lanjut. Gastritis ini juga cenderung terjadi pada orang-orang yang sebagian lambungnya telah diangkat (menjalani pembedahan gastrektomi parsial) Pengobatan : Tidak dapat di sembuhkan ,sebagian besar penderita harus mendapatkan suntikan tambahan B 12.
  • 17. i. Gastritis plasma merupakan gastritis yang tidak di ketahui penyebabnya.Sel plasma terkumpul di dalam dinding lambung dan organ lainnya. Pengobatan : Diobati dengan obat anti ulkus yang menghalangi pelepasan asam lambung. Gastritis juga bisa terjadi jika seseorang menelan bahan korosif atau menerima terapi penyinaran kadar tinggi.
  • 18. OBAT – OBAT GASTRITIS  Antagonis H2 Yang termasuk antagonis reseptor H2 adalah Simetidine, Ranitidine, Nizatidine, dan Famotidine. Antagonis reseptor H2 menghambat secara sempurna sekresi asam lambung yang sekresinya diinduksi oleh histamin maupun gastrin, tetapi menghambat secara parsial sekresi asam lambung yang sekresinya diinduksi oleh asetilkolin. Antagonis reseptor H2 juga menghambat sekresi asam lambung yang distimulasi oleh makanan, insulin, kafein. Antagonis reseptor H2 mengurangi volume cairan lambung dan konsentrasi H+. Efek samping Antagonis reseptor H2 Sakit kepala, pusing, mual, diare, obstipasi, sakit otot dan sendi, sistem saraf pusat (kecemasan, halusinasi terutama pada orang tua dan konsumsi jangka panjang), penurunan transaminase serum. • Simetidine Simetidin, memiliki struktur imidazole, dapat terdistribusi luas ke seluruh tubuh, termasuk air susu dan dapat melewati plasenta. Diekskresi sebagian besar lewat urin, memiliki t½ pendek, meningkat pada gangguan ginjal. 30% dosis diinaktivasi lambat dalam hati. 70% dosis eksresi lewat urin dalam bentuk tidak berubah. Kontra Indikasi :Gangguan fungsi ginjal
  • 19. Dosis : dewasa 200 mg & 400 mg 3x / hari sebelum tidur atau 400 mg sebelum sarapan & 400 mg sebelum tidur. Anak-anak 20-40 mg/kg BB/ hari. Efek Samping : lelah, pusing, diare, ruam, Jarang : ginekomastia, rasa bingung yang reversibel, impotensi (pria), reaksi alergi, artralgia, mialgia, gangguan darah, nefritis interstitial, sakit kepala, hepatotoksik, pankreatitis. Interaksi Obat : meningkatkan kadar lignokain, fenitoin, warfarin, teofilin, beberapa golongan antiaritmia (benzodiazepin, β-bloker, vasodilator) dalam darah.Nama dagang:corsamet,ulsikur,tagamet • Ranitidine memiliki cincin furan dan durasi yang lebih lama dan 5-10 kali lebih potensial dari simetidin. Ranitidine dimetabolisme dalam hati. Kontra indikasi :Hipersensitif terhadap ranitidin Dosis : 150 mg 2x / hari atau dosis tunggal 300 mg sebelum tidur. Efek samping : sakit kepala, pusing, gangguan gastro intestinal, ruam kulit. Interaksi obat : ranitidin menurunkan bersihan warfarin, prokainamid, dan N-asetil prokainamid, meningkatkan absorpsi midazolam, menurunkan absorpsi kobalamin.
  • 20. • Famotidin memiliki struktur thiazole, serupa dengan Ranitidin pada aksi farmakologi. Memiliki aksi 20-60 kali lebih potensial dari Simetidin dan 3-200 kali lebih potensial dari Ranitidin. Famotidin dimetabolisme dalam hati. Kontra Indikasi :Hipersensitif terhadap famotidin Dosis : Ulkus duodenum terapi akut 40 mg 1 x / hari sebelum tidur atau 20 mg 2 x / hari, pemeliharaan 20 mg 1 x / hari sebelum tidur. Kondisi hipersekresi patologis 20 mg 4 x / hari. Efek samping : konstipasi, diare, muntah, erupsi kulit, sakit kepala, trombositopenia, nyeri sendi, penurunan nafsu makan. Interaksi obat : Antasid, ketokonazol, obat yang dimetabolisme melalui sistem mikrosom hati (warfarin, teofilin, diazepam). Nama dagang :Facid,famocid,Famos,restadin • Nizatidin memiliki struktur kombinasi cincin thiazole Famotidin dan rantai samping Ranitidin. Serupa dengan Ranitidin pada aksi farmakologi dan potensinya. Nizatidin dieliminasi melalui ginjal dan bioavailabilitas mendekati 100%. Kontra indikasi :Hipersensitif terhadap Nizatidin Dosis : tukak duodenum aktif dewasa 300 mg / hari sebelum tidur atau 150 mg 2 x / hari selama 8 minggu.
  • 21.  Antasida Antasida (senyawa magnesium, aluminium, dan bismut, hidrotalsit, kalsium karbonat, Na-bikarbonat)merupakan obat yang digunakan untuk menetralkan asam lambung.Antasida di bagi menjadi dua yaitu: • Antasida sistemik, diabsorpsi dalam usus halus sehingga dapat menyebabkan urin bersifat alkali. Untuk keadaan pasien dengan gangguan ginjal, dapat terjadi alkalosis metabolik sehingga saat ini penggunaannya sudah jarang. Contoh antasida sistemik adalah Natrium bikarbonat (NaHCO3). • Antasida non sistemik, tidak diabsorpsi dalam usus sehingga tidak menimbulkan alkalosis metabolik. Salah satunya adalah Magnesium [Mg(OH)2], Aluminium [(Al(OH)3], Kalsium (CaCO3), Magnesium trisilikat (Mg2Si3O8nH2O), Magaldrat. Antasida dengan aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida boleh diberikan selama kehamilan dan laktasi. Efek samping :umumnya berupa konstipasi
  • 22.  Senyawa magnesium dan aluminium Keduanya dengan sifat netralisasi baik tanpa diserap usus merupakan pilihan pertama. Karena garam magnesium bersifat mencahar, maka biasanya dikombinasi dengan senyawa aluminium (atau kalsium karbonat) yang bersifat obstipasi (dalam perbandingan 1:5).Nama dagang:Gelusil,Aludona,maalok,Antasida DOEN.  Natrium bikarbonat dan kalsium karbonat Bekerja kuat dan pesat, tetapi dapat diserap usus dengan menimbulkan alkalosis. Adanya alkali berlebihan di dalam darah dan jaringan menimbulkan gejala mual, muntah, anoreksia, nyeri kepala, dan gangguan perilaku. Nama dagang :waisan forte.  Bismut subsitrat Dapat membentuk lapisan pelindung yang menutupi tukak, lagipula berkhasiat bakteriostatik terhadap Helicobacter pylori. Kini banyak digunakan pada terapi eradikasi tukak, selalu bersama dua atau tiga obat lain.Nama dagang:Denol
  • 23.  Proton Pump Inhibitor (PPI) Contoh : Omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, rabeprazol dan esomeprazol. Mekanisme kerja Obat-obat golongan proton pump inhibitor mengurangi sekresi asam lambung dengan jalan menghambat enzim H+, K+, ATPase (enzim ini dikenal sebagai pompa proton) secara selektif dalam sel-sel parietal yang menyebabkan terjadinya penghambatan terhadap kerja enzim. Kemudian dilanjutkan dengan terhentinya produksi asam lambung. Efek Samping Penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kenaikan gastrin darah dan dapat menimbulkan tumor karsinoid pada tikus percobaan. Pada manusia belum dapat dibuktikan. Interaksi Obat 1. Omeprazol dengan Diazepam à terjadi peningkatan kadar Diazepam. 2. Omeprazol dengan Barbiturat à memanjangkan waktu tidur yang merupakan efek dari Barbiturat.
  • 24. Omeprazol Indikasi :tukak lambung Kontra indikasi :Hipersensitif terhadap omeprazol Efek samping : dialami oleh lebih dari 1% yang memakai obat) adalah sakit kepala, diare, sakit perut, mual, pusing, masalah kebangkitan dan kurang tidur, meskipun dalam uji klinis kejadian efek ini dengan omeprazole sebagian besar sebanding dengan yang ditemukan dengan plasebo Interaksi obat :Omeprazol adalah inhibitor kompetitif dari enzim CYP2C19 dan CYP2C9 , dan karena itu mungkin berinteraksi dengan obat yang tergantung pada mereka untuk metabolisme , seperti diazepam , escitalopram , dan warfarin ; konsentrasi obat ini dapat meningkat jika mereka digunakan secara bersamaan dengan omeprazole. Nama dagang :Losec,pumpitor,solid
  • 25.  Lansoprazol Indikasi :Pengobatan ulkus lambung dan duodenum , dan NSAID - induced bisul Kontra indikasi :Hipersensitif terhadap lansoprazol Efek samping :mulut kering , sulit tidur, mengantuk , kabur penglihatan , ruam, Interaksi obat :Sukralfat,ampisilin, bisacodyl clopidogrel,delavirdine,fluvoxamine besi garamvorikonazol, aminofilin, dan teofilin ,astemizol Nama Dagang :Betalans,Caprazol,inazol Esomeprazol Indikasi :pengobatan ulkus duodenum yang disebabkan oleh H. pylori, mencegah dari ulkus lambung kronis pada orang yang di NSAID terapi, dan pengobatan ulkus gastrointestinal berhubungan dengan penyakit Crohn Kontra indikasi :hiresensitif terhadap substansi aktif esomeprazol atau benzimidazol atau komponen lain dari ini
  • 26. Efek samping :sakit kepala, diare, mual, gas, penurunan nafsu makan, konstipasi, mulut kering, dan sakit perut Interaksi obat :Esomeprazole adalah inhibitor kompetitif dari enzim CYP2C19dan CYP2C9 , dan karena itu mungkin berinteraksi dengan obat yang tergantung pada mereka untuk metabolisme , seperti diazepam dan warfarin ; konsentrasi obat ini dapat meningkat jika mereka digunakan secara bersamaan dengan esomeprazole. Nama Dagang :Nexium
  • 27. Pantoprazol Indikasi :Pantoprazole digunakan untuk pengobatan jangka pendek dari erosi dan ulserasi dari esophagus yang disebabkan oleh penyakit refluks gastroesophageal . Kontra indikasi :Hipersensitif terhadap pantoprazol Efek samping : mual, muntah; gas, sakit perut; diare, atau sakit kepala Interaksi obat :Pantoprazole relatif bebas dari interaksi obat; Namun, mungkin mengubah penyerapan obat lain yang tergantung pada jumlah asam dalam perut, seperti ketokonazol atau digoksin. Nama dagang : pantozol,pepzol, , Tecta, Pantoloc, Protium, Protonix, Pantecta, Pantoheal, Pantpas, PPI-40, dan Neoppi)
  • 28.  Rebeprazol Indikasi :Pengobatan jangka pendek dalam penyembuhan dan gejala relief ulkus duodenum dan gastroesophageal reflux disease erosif atau ulseratif Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap rebeprazol Efek samping : kegelisahan, arthralgia ,kelemahan sembelit, diare , kering mulut, eritema ,sakit kepala ,peningkatan atau penurunan nafsu makan Inyeraksi obat :Rabeprazole menurunkan konsentrasi ketokonazol dalam plasma (33%), meningkatkan konsentrasi digoxin(dalam 22%), dan tidak berinteraksi dengan cairan antasida. Rabeprazole kompatibel dengan obat dimetabolisme oleh CYP450 ( teofilin , warfarin , diazepam , fenitoin ). Nama dagang : pariet
  • 29.  ANALOG PROSTAGLANDIN Mekanisme kerja Prostaglandin E2 dan I2 dihasilkan oleh mukosa lambung, menghambat seksresi HCl dan merangsang seksresi mukus dan bikarbonat (efek sitoprotektif). Farmakologi dan farmakokinetik Misoprostol yaitu analog prostaglandin E digunakan untuk mencegah ulkus lambung yang disebabkan antiinflamasi non steroid (NSAIDs). Obat ini kurang efektif bila dibandingkan antagonis H2 untuk pengobatan akut ulkus peptikum. Kontra indikasi : Kehamilan dan laktasi Efek samping yang sering timbul adalah diare dan mual. Selain itu, menyebabkan kontraksi uterus dan menjadi kontraindikasi selama kehamilan. Dosis 200 µg 4x sehari atau 400 µg 2x sehari Nama dagang : Cytotec ,Gastrul ,Noprostol.  SUKRALFAT · Mekanisme kerja melibatkan ikatan selektif pada jaringan ulkus yang nekrotik, dimana obat ini bekerja sebagai sawar terhadap asam, pepsin,
  • 30. Farmakologi dan farmakokinetik Sukralfat dapat digunakan untuk mengobati ulkus, tetapi lebih utama digunakan dalam pencegahan stress ulserasi. Diindikasikan untuk penggunaan jangka pendek, dan lebih efektif pada ulkus usus. Kontra indikasi :Hipersensitif terhadap sukralfat Efek samping yang sering terjadi dari penggunaan obat ini yaitu konstipasi yang disebabkan karena adanya magnesium. · Dosis Dosis sukralfat adalah 2 g 2 kali sehari (pagi dan sebelum tidur malam) atau 1 g 4 kali sehari pada waktu lambung kosong (paling kurang 1 jam sebelum makan dan sebelum tidur malam), diberikan selama 4-6 minggu atau pada kasus yang resisten 12 minggu, maksimal 8 g sehari. · Interaksi obat Sukralfat dapat menurunkan absorpsi siprofloksasin, norfloksasin, ofloksasin, tetrasiklin, warfarin, fenitoin, ketokonazol, glikosida jantung, dan tiroksin, simetidin, ranitidin dan teofilin. Nama dagang ; Inpepsa , neciblok , musin.
  • 31.  SENYAWA BISMUT · Mekanisme kerja Senyawa bismut juga bekerja secara selektif berikatan dengan ulkus, melapisi dan melindungi ulkus dari asam dan pepsin. Bila dikombinasi dengan antibiotik seperti metronidazol dan tetrasiklin, kecepatan penyembuhan ulkus mencapai 98%. • Farmakologi dan farmakokinetik Bismut subsalisilat (Pepto-Bismol®) telah digunakan dalam uji di AS. Ketidaknormalan ginjal dapat menurunkan eliminasi bismut, sehingga perlu perhatian penggunaannya pada pasien lanjut usia dan gagal ginjal. Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap bismut • Dosis Regimen ini terdiri dari antagonis reseptor H2 (omeprazole 40 mg 2 kali sehari), bismuth subsalisilat 525 mg 4 kali sehari, metronidazol 250-500 mg 4 kali sehari, dan tetrasiklin 400 mg 4 kali sehari (atau amoksisilin 500 mg 4 kali sehari atau klaritromisin 250-500 mg 4 kali sehari). Jangka waktu pemakaian regimen dosis ini yaitu 14 hari. · Interaksi obat Trikalium disitratobismutat dapat menurunkan absorpsi tetrasiklin
  • 32. MENGATASI GASTRITIS * mengurangi mengkonsumsi makanan yang dapat mengganggu lambung seperti makanan asam dan pedas, makanan yang mengandung gas seperti ubi, buncis, kol, dll 1. Makanan yang menyembuhkan borok Minum dua gelas air sebelum dan sesudah makan. Minumlah yang banyak sepanjang hari.Keju, kelapa susu (rum),pisang 2. Makanan yang tidak berbahaya Telor rebus, biskuit, kentang rebus, ketela, mie instan, pisang yang sudah masak 3. Makanan yang membuat borok semakin parah Minuman keras, kopi, rokok, cabai dan merica, makanan berlemak, minuman bersoda. * meminum obat antasida sesudah makan * pola makan dan istirahat yang teratur MENCEGAH GASTRITIS * makan yang teratur * hindari alkohol * makan dalam porsi kecil dan sering * menghindari stress