3. Mengingat Kembali Experimental Design
mempelajari cara-cara mengontrol
keragaman materi atau lingkungan suatu
percobaan.
1
2
merupakan suatu rancangan yang dibuat
untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan yang berhubungan dengan
persoalan yang sedang diselidiki, yang
merupakan langkah-langkah lengkap
sebelum percobaan dilakukan sehingga akan
membawa penelitian kepada analisis dan
kesimpulan yang objektif
4. Konsep
Rancangan
Percobaan:
3 Hal Penting dalam experimental design:
Rancangan perlakuan terdiri atas :
1. Fix model yaitu yaitu model perlakuannya bukan
merupakan contoh acak perlakuan,
2. Random model, yaitu model yang perlakuannya
merupakan contoh acak dari populasi yang
digunakan dalam percobaan yang diambil secara
acak.
Rancangan lingkungan yaitu rancangan yang berkaitan
dengan bagaimana perlakuan-perlakuan ditempatkan
pada unit-unit percobaan.
Rancangan respon yaitu rancangan yang berkaitan
dengan bagaimana respon diambil dari unit-unit
percobaan yang diteliti dan digunakan untuk menilai
atau mengukur pengaruh perlakuan serta bagaimana
cara melakukan penilaian atau pengukuran itu
1.
Rancangan
Perlakuan
2.
Rancangan
Lingkungan
3.
Rancangan
Respon
5. Rancangan Lingkungan
1. Rancangan Acak
Lengkap
Rancangan ini digunakan bila unit
percobaan relative homogen.
Ulangan yang dibentuk tidak
menunjukkan keheterogenan
sumber keragaman
3. Rancangan Ujur
Sangkar Latin
Rancangan ini mengendalikan keragaman
unit-unit percobaan lebih dari satu sisi
komponen keragaman. Sisi-sisi ini disebut
baris dan lajur. Banyaknya ulangan haruslah
sama dengan banyaknya perlakuan.
2. Rancangan Acak Kelompok
Rancangan ini disusun dengan
mengelompokkan unit percobaan
ke dalam beberapa kelompok. Hal
ini dilakukan karena adanya
keheterogenan unit percobaan
yang merupakan komponen
keragaman dalam percobaan.
4. Rancangan Petak Terbagi
Rancangan ini bagian dari rancangan
dua faktor atau lebih. Kombinasi
perlakuan tidak diacak sempurna
terhadap unit-unit percobaan.
7. ❑ Rancangan Acak Lengkap merupakan jenis rancangan
percobaan yang paling sederhana
❑ Suatu percobaan yang digunakan homogeny atau tidak ada
faktor lain yang mempengaruhi respon di luar faktor yang di teliti
❑ Faktor luar yang dapat mempengaruhi percobaan dapat di
kontrol. Misalnya percobaan di laboratorium
Latar Belakang Penggunaan RAL
9. Mercury
Apabila Percobaan benar-benar homogen,
seperti percobaan dilaboratorium
Apabila tidak ada pengetahuan atau informasi
sebelumnya tentang kehomogenan satuan
percobaan
Apabila jumlah perlakuan hanya sedikit ,
dimana derajat bebas galatnya juga akan kecil
Kapan RAL Digunakan?
Mars
10. Mercury
Perancangan dan pelaksanaanya mudah
Analisis data sederhana
Fleksibel (lebih fleksibel dibading RAK) dalam
hal :
• Jumlah perlakuan
• Jumlah Ulangan
• Dapat dilakukan dengan ulangan yang tidak
sama
Kelebihan RAL ?
1
2
3
4 Terdapat alternatif analisis non parametrik yang
sesuai
11. Mercury
Permasalahan data hilang mudah ditangani
(dibanding RAK)
• Data hilang tidak menimbulkan permasalahan
analisis data yang serius
• Kehilangan sensitifitasnya lebih sedikit
dibandingkan dengan rancangan lain
• Derajat bebas galatnya lebih besar (maksismum)
Tidak memerlukan tingkat pemahaman yang
tinggi mengenai bahan percobaan
Kelebihan RAL ?
5
6
12. Mercury
Hanya dapat digunakan untuk materi percobaan dan faktor
lingkungan yang relatif HOMOGEN.
Pengacakan tanpa pembatasan akan menyebabkan semua
sumber ragam selain perlakuan masuk ke ragam galat.
Hanya sesuai untuk percobaan dengan jumlah perlakuan
yang tidak terlalu banyak Jika perlakuan terlalu banyak,
homogenitas materi percobaan sulit dipertahankan (krn
ragam galat menjadi besar)
Kelemahan RAL ?
1
2
3
4
Pengulangan percobaan yang sama mungkin tidak
konsisten (lemah) apabila satuan percobaan tidak benar-
benar homogen terutama apabila jumlah ulangan sedikit
14. 1. MENENTUKAN JUMLAH UNIT PERCOBAAN!
Unit Percobaan, yaitu objek yang menerima tindakan secara langsung. Dilihat sebagai
jumlah satuan objek percobaan
a. Pengaruh jam belajar terhadap hasil belajar siswa
b. Pengaruh pemberian pupuk nitrogen pada tanaman tomat
c. Pengaruh penggunaan metode kuliah terhadap motivasi mahasiswa
(Berapa jumlah siswa yang dibutuhkan? Berapa jumlah tanaman yang dibutuhkan?
Maka, untuk menentukan jumlah unit percobaan maka kita perlu menentukan berapa
jumlah perlakuan serta jumlah pengulangan yang disesuaikan dengan kebutuhan
peneliti.
15. 1. MENENTUKAN JUMLAH UNIT PERCOBAAN!
“Pengaruh Penggunaan Pupuk Nitrogen Terhadap Tinggi Tanaman Tomat”
Rep.1
Rep = Repetition
Lv = Level
Lv.1 : 10 gr
Lv.2 : 15 gr
Lv.3 : 20 gr
Lv.4 : 25 gr
Pupuk
Nitrogen
(PERLAKUA
N)
16. 1. MENENTUKAN JUMLAH UNIT PERCOBAAN!
“Pengaruh Penggunaan Pupuk Nitrogen Terhadap Tinggi Tanaman Tomat”
Lv.1 : 10 gr
Lv.2 : 15 gr
Lv.3 : 20 gr
Lv.4 : 25 gr
Rep.1 Rep.2 Rep.3 Rep.4
Rep = Repetition
Lv = Level
JUMLAH UNIT
PERCOBAAN
JUMLAH PERLAKUAN X
JUMLAH ULANGAN
4 X 4 = 16
Pupuk
Nitrogen
(PERLAKUA
N)
17. 1. MENENTUKAN JUMLAH UNIT PERCOBAAN!
“Pengaruh Penggunaan Pupuk Nitrogen Terhadap Tinggi Tanaman Tomat”
Pupuk
Nitrogen
(PERLAKUA
N)
Lv.1 : 10 gr
Lv.2 : 15 gr
Lv.3 : 20 gr
Lv.4 : 25 gr
Rep.1 Rep.2 Rep.3 Rep.4
Rep = Repetition
Lv = Level
MENGAPA HARUS
DILAKUKAN
PENGULANGAN?
“Pengulangan dilakukan
untuk melihat apakah
perlakuan yang
memberikan hasil yang
konsisten atau tidak!”
18. 2. MELAKUKAN PENGACAKAN PERLAKUAN!
“Pengaruh Penggunaan Pupuk Nitrogen Terhadap Tinggi Tanaman Tomat”
JUMLAH UNIT
PERCOBAAN
JUMLAH PERLAKUAN X
JUMLAH ULANGAN
4 X 4 = 16
A1,A2,A3,A4
B1,B2,B3,B4
C1,C2,C3,C4
D1,D2,D3,D4
Pupuk
Nitrogen
(PERLAKUA
N)
19. 2. MELAKUKAN PENGACAKAN PERLAKUAN!
“Pengaruh Penggunaan Pupuk Nitrogen Terhadap Tinggi Tanaman Tomat”
A1
B1
C1
D1
A2
B2
C3
D4
A3
B4
C4
D4
A4
B4
C4
D4
A1
D3
A3
C2
B2
B3
D1
C3
C1
B4
D2
A4
B3
A2
C4
D4
20. 2. MELAKUKAN PENGACAKAN PERLAKUAN!
“Pengaruh Penggunaan Pupuk Nitrogen Terhadap Tinggi Tanaman Tomat”
A1
D3
A3
C2
B2
B3
D1
C3
C1
B4
D2
A4
B3
A2
C4
D4
MENGAPA PENGACAKAN PERLU
DILAKUKAN!
1. Memastikan setiap unit percobaan
mendapatkan peluang yang sama
untuk mendapat suatu perlakuan
2. Agar error yang dihasilkan tidak
mengandung bias!
3. Memastikan bahwa error terjadi
secara independen di setiap unit
percobaan!
(ROGER E KIRK, 2013)
21. 3. MELAKUKAN TABULASI DATA
“Pengaruh Penggunaan Pupuk Nitrogen Terhadap Tinggi Tanaman Tomat”
22. 3. MELAKUKAN TABULASI DATA
“Pengaruh Penggunaan Pupuk Nitrogen Terhadap Tinggi Tanaman Tomat”
24. UJI ASUMSI (NORMALITAS)
1. Masukkan Data dalam SPSS 2. Klik SPSS —> Nonparametric Test —> Legacy
dialogs —> Sample K-S
25. UJI ASUMSI (NORMALITAS)
3. Pada kotak One-Sample K.S Test. Masukkan
varibel nilai ke kotak Test Variabel List, klik Normal
pada Test Distribution, lalu tekan OK
26. UJI ASUMSI (NORMALITAS)
OUTPUT ❏ Nilai Statistik
Kolmogorov - Smirnov
(Dmax): 0,141
❏ Nilai kritis Kolmogorov -
Smirnov dengan N=60
dan tingkat signifikansi
𝛼 = 0 ,05 adalah 0,171
❏ Apabila Dmax < Dkritis ,
maka Data berdistribusi
NORMAL
Berdasarkan perhitungan
diperoleh:
Dmax(0,141) < Dkritis (0,171)
Kesimpulan: Data
Berdistribusi NORMAL
27. UJI ASUMSI (HOMOGENITAS)
1. Klik Compare Means —> One way ANOVA
2. Pada Kolom One-Way ANOVA, Masukkan Nilai pada
“Dependent List” kemudian Perlakuan pada “Factor”
28. UJI ASUMSI (HOMOGENITAS)
3. Klik Option —> Ceklis Homogenity of variance
test —> Continue
OUTPUT
❏ Hasil pengujian menunjukkan bahwa Nilai
Sig. (0,000) < 0,05
❏ Kesimpulan: Sampel Data Bersifat Tidak
HOMOGEN
29. ANALISIS RAL Dengan ANOVA
1. Klik Compare Means —> One way ANOVA
2. Pada Kolom One-Way ANOVA, Masukkan Nilai pada
“Dependent List” kemudian Perlakuan pada “Factor”
30. ANALISIS RAL Dengan ANOVA
OUTPUT
Perlakuan berpengaruh nyata terhadap respon jika angka sig < 0,05 dan Fhitung > Ftabel. Hasil
analisis yang diperoleh menunjukkan jika perlakuan media pembelajaran berpengaruh nyata
terhadap hasil belajar peserta didik, dimana sig (0,00) < 0,05 dan 114.420 > 3.159. Sehingga,
diketahui jika terdapat perbedaan rata-rata varian nilai siswa setelah diberikan perlakuan. Oleh
karena itu dilakukan analisis lanjut untuk mengetahui perlakuan mana yang memberikan hasil yang
lebih baik yang akan berpengaruh pada meningkatkan hasil belajat peserta didik
31. ANALISIS LANJUT Dengan DUNCAN
1. Klik Compare Means —> One way ANOVA 2. Pada Kolom One-Way ANOVA, Masukkan Nilai pada
“Dependent List” kemudian Perlakuan pada “Factor”
3. Klik Post Hoct —> Duncan —>
Continue
32. ANALISIS RAL Dengan DUNCAN
HASIL
Hasil analisis lanjut dengan Duncan
menunjukkan bahwa perlakuan terbaik
dalam meningkatkan hasil belajar peserta
didik adalah perlakuan ke -3 yaitu media
audio visual
33. Telaah Jurnal
Penelitian ini merupakan rancangan acak lengkap
nonfaktorial yang bertujuan untuk mengetahui apakah
ada pengaruh penggunaan pupuk KCL terhadap
produktivitas getah
Analisis data menggunakan Anova dan uji lanjut
dengan Duncans Multiple Range Test (DMRT) dengan
taraf signifikan 5%.
Variabel Penelitian
● Variabel Perlakuan (Pupuk KCl), dengan dosis 0
gr, 250 gr, 300 gr, 350 gr, dan 400 gr (5)
● Variabel ulangan, 5 kali
● Variabel Y, Tanaman Karet
Berdasarkan hasil analisis ANOVA diperoleh jika tidak ada pengaruh pemberian
pupuk KCl terhadap produktivitas getah F hitung yang diperoleh < F tabel yaitu
0,0002 < 3,06 pada taraf 5% dan 4,89 pada taraf 1%. Selain itu, Produktivitas
getah pada perlakuan P4 dengan pemberian dosis pupuk KCl 400 gr,
menghasilkan hasil yang paling baik
34. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo and includes icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
and content by Sandra Medina
Thanks!
Any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourwebsite.com
Please keep this slide for attribution