Rendahnya kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya nasional
1. KELOMPOK 7
RENDAHNYA KESADARAN GENERASI
MUDA AKAN BUDAYA DAERAH DAN
BUDAYA NASIONAL
Anggota :1. Abizar Devara (01)
2. Anditya Putra C. (06)
3. Galuh Tiara I. (19)
4. Ida Ristiyana D. (22)
KELAS XI MIA 2
SMA N 1 KARANGANYAR_2017/2018
2. Rendahnya Kesadaran Generasi Muda akan
Budaya Daerah dan Budaya Nasional
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya,
dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan
bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan
sosial manusia.
3. Lunturnya Budaya
‘Luntur’ disini berarti kebudayaan bangsa di masyarakat
sudah mulai luntur, karena masyarakat, khususnya para
pemuda, lebih cenderung meniru budaya-budaya luar
daripada budaya asalnya sendiri. Anak-anak remaja lebih
sering menggunakan gaya pakaian yang merupakan
kebudayaan barat, seperti remaja perempuan lebih senang
menggunakan celana pendek, mereka melakukan itu agar
terlihat lebih cantik, padahal salah karena hal tersebut
tidak menutup aurat. Faktanya, itu telah menyalahi budaya
bangsa karena budaya bangsa terkenal dengan sopan
santun dalam berpakaian.
4. Apa penyebabnya?
1. Kurangnya kesadaran masyarakat
Kesadaran masyarakat terhadap budaya lokal kini terbilang turun
drastis, mereka lebih memilih budaya asing yang lebih praktis
dan sesuai perkembangan zaman. Budaya asing mereka anggap
lebih keren dan lebih praktis.
2. Minimnya komunikasi budaya
Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak
terjadi kesalah-pemahaman perihal budaya yang dianut.
Minimnya komunikasi juga sering menyebabkan perselisihan
antar suku, yang akhirnya berdampak pada turunnya ketahanan
budaya bangsa. Komunikasi antar masyarakat pun penting
dengan saling mengenalkan budaya ke masyarakat lain, juga ke
generasi penerus agar budaya itu tetap hidup dan lestari.
3. Kurangnya pembelajaran budaya
Memang betul dalam pembelajaran kita saat ini anak usia dini
telah mempelajari budaya yang masuk dalam mata pelajaran di
sekolahnya. Namun banyak juga yang tidak menanggap penting
mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pelajaran budaya ini,
kita dapat membangun budaya bangsa serta cara beradaptasi
dengan budaya lokal di tengah perkembangan zaman ini.
5. Dampak apa saja yang ditimbulkan?
Dampaknya, remaja Indonesia mulai kehilangan jati dirinya
sebagai rakyat Indonesia yang memegang teguh Budaya
Indonesia. Budaya daerah mulai luntur, seperti tarian tarian
daerah, kesenian daerah, dan adat daerah, begitu juga dengan
budaya seperti budaya gotong royong, budaya tolong
menolong, dan lainnya.
Di sisi lain, ada negara lain yang mengklaim Budaya
Indonesia sebagai bagian dari budaya mereka, itu adalah
kesalahan besar. Lagi-lagi peran remaja diperlukan dalam
pelestarian budaya agar tidak diambil begitu saja oleh negara
lain.
Rendahnya kesadaran ini akan menyebabkan budaya itu
punah, dengan tidak diteruskannya kepada generasi muda
atau generasi penerus. Juga berakibat terhadap turunnya
moral bangsa, turunnya nilai religius remaja, turunnya sikap
saling menghargai antar masyarakat dan banyak lagi.
6. Berikut adalah dampak dari lunturnya budaya asing yang
menyebabkan budaya kita diklaim atau dieksploitasi oleh
pihak asing:
1. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah
Malaysia.
2. Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia.
3. Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah
Malaysia.
4. Produk Berbahan Rempah-rempah dan Tanaman Obat
Asli Indonesia oleh Shiseido Co Ltd.
5. Kopi Toraja dari Sulawesi Selatan oleh perusahaan
Jepang.
7. Merumuskan Kebijakan Alternatif
untuk Mengatasi Masalah
1. Masuknya budaya asing dalam
kehidupan masyarakat tanpa adanya
filterisasi secara seksama.
2. Pesatnya perkembangan jaman yang
disertai perkembangan IPTEK ternyata
tidak selamanya menguntungkan bangsa.
Generasi muda saat ini lebih
mengutamakan kemewahan terutama
dalam berpakaian yang nantinya dapat
menunjukkan status sosial atau kasta
mereka masing-masing.
Di saluran televisi nasional mulai
menghentikan pertunjukan wayang
kulit menjadi pertunjukan musik
modern.
8. Keuntungan dan Kerugian
Kebijakan Tersebut
1.Kemewahan terutaman dalam
berpakaian
2. Pertunjukan musik modern di
televisi
Keuntungan
Kita semakin mendapatkan
banyak wawasan
mengenai busana-busana
seputar dunia.
Kerugiannya
Pakaian/busana adat di
Indonesia semakin
membuat besarnya
peluang untuk punah
karena jarang untuk kita
melestarikan busana khas
indonesia.
Keuntungan
Mempermudah
perkembangan informasi
musik modern berbagai
negara di dunia.
Kerugiannya
Lunturnya budaya
Indonesia akibat
banyaknya orang lebih
memilih hal baru dengan
banyaknya orang yang
lebih memilih musik
modern.
9. Solusi
Kita sebagai remaja seharusnya lebih mencintai budaya
kita sendiri, jangan hanya karena budaya kita diakui oleh
negara lain baru bergerak, unjuk diri dengan berkoar-koar
di media sosial, tanpa melakukan aksi nyata untuk
mempertahankan budaya tersebut. Setidaknya mari kita
mulai ikut melestarikan Budaya Indonesia dari dalam diri
sendiri, seperti mencintai budaya, musik, film, hal hal lain
dari negeri kita sendiri.
Sebagai remaja mungkin kita bisa mengemas budaya
indonesia yang sebelumnya terlihat kuno dan biasa saja,
sehingga menjadi lebih menarik. Entah dengan aransemen
atau tarian, sehingga budaya ini mempunyai nilai lebih di
mata orang banyak, agar lebih dilirik dan dicintai oleh
rakyat Indonesia.
10. Beberapa solusi mengantisipasi hal ini adalah :
Bersikap kritis terhadap budaya asing yang
merusak.
Meningkatkan pengetahuan dan teknologi
yang disertai peningkatan iman dan takwa.
Menumbuhkan rasa nasionalisme yang kuat.
Menanamkan dan mengamalkan ajaran
agama.
Melaksanakan supremasi hukum.
Selektif terhadap segala budaya asing.
11. Cara ini dapat kita lakukan melalui ceramah, dialog, diskusi
maupun penyampaian melalui media elektronik dan media
cetak, misalnya :
Melalui keteladanan, yaitu memberikan contoh sikap perilaku
yang mengutamakan kepentingan nasional sehingga muncul
rasa nasionalisme. Contohnya, mengadakan upacara tiap hari
Senin atau memberikan penghargaan bagi para penari
tradisional.
Edukasi, yaitu memberikan pendidikan formal maupun
informal kepada seluruh lapisan masyarakat terutama
generasi muda. Contohnya, mendirikan ekskul tari tradisional
di sekolah.
Menciptakan komunikasi demi terciptanya kesatuan
pemahaman tentang nilai budaya. Contohnya, mengadakan
pertunjukan wayang kulit yang isi ceritanya tentang moral
kehidupan.
Melaksanakan pengelolaan kebudayaan. Contohnya,
mendirikan museum batik yang terdiri dari seluruh hasil
karya batik Indonesia.